Dokumen tersebut membahas mengenai konsep nilai waktu dari uang yang berhubungan dengan tingkat bunga dan perhitungan aliran kas di masa depan. Terdapat penjelasan mengenai nilai sekarang, nilai masa depan, bunga sederhana, bunga majemuk, dan anuitas.
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
Nilai waktu uang.ppt
1. I. PENGERTIAN NILAI WAKTU DARI UANG
Konsep nilai waktu dari uang berhubungan dengan tingkat bunga yang
digunakan dalam perhitungan aliran kas.
Nilai uang saat ini (present value) akan berbeda dengannilai uang tersebut di
waktu yang akan datang (future value) karena adanya faktor bunga.
Sebagai contoh : nilai uang Rp. 1000, yang dimiliki saat ini berbeda dengan
nilai uang Rp.1000 yang dimilikin5 tahun lagi. Nilai uang Rp. 1000 saat
sekarang (present value) dinilai lebih tinggi daripada nilai uang tersebut di
waktu yang akan datang (future value).
Hal ini dikarenakan uang Rp.1000 yang diterima sekarang tersebut
mempunyai kesempatan menghasilkan pendapatan, misalnya untuk
berdagang dan membelanjakan usaha atau ditabung dibank dengan
menghasilkan bunga.
NILAI WAKTU DARI UANG
2. 1. BUNGA SEDERHANA
Bunga adalah sejumlah uang yg dibayarkan sebagai kompensasi terhadap apa yg dapat
diperoleh dgn penggunaan uang tersebut.
Bunga sederhana adalah bunga yang dibayarkan (dikenakan) hanya pada pinjaman atau
tabungan atau investasi pokoknya saja.
SI = P0(i)(n)
Dimana :
Si = jumlah bunga sederhana
P0= Pinjaman atau tabungan pokok
i = Tingkat bunga per periode waktu dalam persen
n = Jangka waktu
Contoh :
Pak Ali memiliki uang Rp. 80.000 yang ditabung dibank dengan bungan 10% pertahun selama
10 tahun, berapakah akumulasi bungan yang diterima pak ali?
S1 = 80.000 (0.10) (10) = Rp. 80.000,-
II. NILAI WAKTU YANG AKAN DATANG (FUTURE VALUE)
3. Nilai yang akan datang
Future value (terminal value) adalah nilai uang yang
akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri
pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan
suatu tingkat bunga tertentu.
FVn = P0+ SI= P0+ P0(i)(n)
FVn = P0 (1 +(i) (n))
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
Untuk contoh diatas berapakah nilai akhir periodenya?
FV10 = 80.000 (1 + (0,1)(10))
= 80.000 (1 +1) = Rp.160.000
4. Kadang-kadang diketahui nilai akhir dari suatu deposito
dengan bunga i% pertahun selama n tahun, tetapi pinjaman
pokoknya tidak diketahui. Untuk mencari pinjaman pokok
yang diinvestasikan tersebut yaitu nilai sekarang (present
value) dari pinjaman tersebut (Pvo = Po)
Pvo = Po = FVn / (1 +(i)(n))
Contoh : nilai akhir dari sejumlah uang yang didepositokan
selama 10 tahun dengan bunga 10% pertahun adalah
Rp.160.000, berapa uang yang di depositokan tersebut
(Po)?
Po = 160.ooo / (1 + (0,1)(10) = Rp. 80.000
5. 2. BUNGA MAJEMUK
Bunga majemuk menunjukan bahwa bunga yang dibayarkan (dihasilkan) dari pinjaman atau
investasi ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala. Hasilnya bunga yang
dihasilkan dari pokok pinjaman dibungakan lagi bersama-sama dengan pokok pinjaman
tersebut, demikian seterusnya.
Contoh :
Misalkan seseorang ingin mendepositokan uangnya di Bank PT “Mandiri Jaya” sebesar
Rp.800.000, jika tingkat bunga deposito adalah 8%pertahun dan dimajemukan setiap
tahun, maka berapakah investasi orang tersebut pada akhir tahun pertama, kedua dan
ketiga?
Jawab :
FV1 = Po (1 + i)
= 800.000 ( 1 + 0,08) = Rp. 864.000
FV2 = FV1 (1+i) = P0 (1 +i) (1+i) = Po (1 +i)2
= 800.000 (1 + 0,08)2 = 800. 000 (1,08)2 = Rp. 933.120
FV3 = FV2(1+i) = FV1 (1+i) (1+i) = P0 (1 +i) (1+i)(1 +i) =Po (1 +i)3
= 800.000 (1 + 0,08)3 = 800.000 (1,08)3 = Rp.1.007.770
6. Secara umum nilai masa depan (future value) dari deposito pada akhir
periode n adalah :
FVn = P0(1+i)n atau FVn = P0(FVIFi,n)
FVn = Future Value (Nilai masa depan atau nilai yang akan datang) tahun ke n
FVIFi,n = Future Value Interest Factor (Yaitu nilai majemuk dengan tingkat bunga i% untuk n periode). Faktor
bungan tersebut sama dengan (1+i)
n
Tabel Ilustrasi Bunga Majemuk dari tabungan awal Rp.800.000 dengan bungan 8%
Tahun Jumlah awal (1) Jumlah Akhir (2) Bungan Majemuk (3)
= (2) – (1)
1 800.000 864.000 64.000
2 864.000 933.120 69.120
3 933.120 1.007.770 74.650
4 1.007.770 1.088.390 80.620
5 1.088.390 1.175.462 87.072
7. Tabel 1. Contoh nilai akhir faktor bunga dari Rp.1 pada i% pada
akhir periode ke-n (FVIF i,n) = (1+i)n . (Ada dilampiran buku)
Contoh :
Nilai akhir tabungan pada faktor bunga 8% untuk 4 tahun
(FVIF, 8%, 4) sama dengan Rp.800.000 x 1,360 =
Rp.1.088.000
8. III. NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE)
Present Value atau nilai sekarang merupakan besarnya jumlah
uang pada awal periode yang diperhitungan atas dasar
tingkat bunga tertentu dari suatu jumlah uang yang baru
akan diterima atau dibayarkan beberapa periode kemudian.
FVn = Po (1+i)n
Pvo = FVn/(1 +1)n atau
Po= FVn (1/(1 + i)n )
Misalkan : berapakah jumlah sekarang yang dapat berkembang menjadi 16.000.000
pada akhir tahun ke 5 dengan bungan 11% ?
Po = 16.000.000 . (1/ (1 +0,11)5)
Po = 16.000.ooo (1 / 1,11)5) = 16.000.000 (1/1,685)
= 16.000.000 (0,593) = Rp. 9.488.000
Nb. Bisa juga langsung mengunakan tabel nilai sekarang faktor bunga (di
lampiran buku)
9. Nb. Bisa juga langsung mengunakan tabel nilai sekarang
faktor bunga (di lampiran buku)
Tabel : Contoh Nilai sekarang faktor bunga Rp.1
Po = 16.000.000 (0,593) = Rp. 9.488.000
Periode Tingkat bunga (i)
(n) 11% 12% 13%
1 0,901 0,893 0,885
2 0,812 0,797 0,783
3 0,731 0,712 0,693
4 0,659 0,536 0,613
5 0,593 0,567 0,543
10. IV. ANUITAS (ANNUITY)
Adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi
dalam periode waktu tertentu.
Ada 2 macam anuitas :
1. Anuitas biasa (ordinary annuity) atau anuitas tertunda merupakan anuitas dari
suatu pembayaran yang dilakukan pada akhir periode untuk setiap periode
tertentu.
2. Anuitas jatuh tempo (due annuity)
Apabila pembayaran dilakukan pada awal periode, maka rangkaian tersebut
dinamakan Anuitas jatuh tempo.
A. Anuitas nilai masa datang
FVAn = R ( Σ (1+i)n -1)/i) FVAn = R (FVIFA i,n)
Dimana :
FVAn = Nilai masa depan anuitas sampai periode n
R = Pembayaran atau penerimaan setiap periode
n = Jumlah waktu anuitas
FVIFA i,n = Nilai akhir faktor bunga anuitas pada i% untuk n periode
11. Contoh :
Apabila aliran kas Rp . 8000 pertahun selama 3 tahun dengan tingkat
bunga 8%, hitunglah nilai anuitas yang akan diperoleh :
FVA n = R (( 1 + i)n – 1)/i
FVA 3 = 8000 (( 1 + 0,08)3 – 1)/0,08
FVA 3 = 8000 (3,246) = Rp. 25.968
Jika menggunakan tabel nilai akhir anuitas faktor bunga anuity (ada
dilampiran buku)
FVA 3 = 8000 (3,246) = Rp. 25.968
Periode Tingkat bunga (i)
(n) 1% 3% 8%
1 1.000 1,000 1,000
2 2,010 2,030 2,080
3 3.030 3.090 3,246
12. Perhitungan nilai majemuk diatas diasumsikan bahwa
pembayaran bungan dalam 1 tahun sekali, tetapi pada
kenyataannya pembayaran bunga bisa saja 2 kali setahun atau 4
kali, 12 kali dalam 1 tahun .
Jika bungan dibayarkan dalam m kali setahun, maka nilai yang
akan datang dari anuty dapat dicari dengan rumus :
FVn = PVo (1+( i/m))m.n )
Dimana :
FVn = Nilai waktu yang akan datang pada tahun ke n
Pvo = nilai sekarang
m = Frekuensi pembayaran bunga dalam 1 tahun
n = Jumlah tahun
13. Contoh :
Tuan B menanbung di BCA sebesar Rp.2000 dengan tingkat
bungan 12% pertahun dan bunga dibayar 2 kalisetahun, berapa
jumlah tabungan pada akhir tahun pertama, dan berapa pada
akhir tahun ke2?
a. Jumlah tabungan pada tahun pertama
FV1 = PVo (1+( i/m))m.n )
FV1 = 2000 (1+( 0,12/2))2.1 ) = 2000 (1 + 0,06) 2 = Rp.2.247, 20
b. Jumlah tabungan pada tahun ke 2
FVn = 2000 (1+( 0,12/2))2.2 ) = 2000 (1 + 0,06)4 = Rp.2.524, 95
14. B. Anuitas Nilai Sekarang
Nilai sekarang dari anuitass (present Value of Annuity (PVAn)) didefinisikan
sebagai nilai anuitas majemuk saat ini 9sekarang) dengan pembayaran atau
penerimaan periodik ( R )dan n sebagai jangka waktu anuitas.
Secara matematis, nilai sekarang anuitas dinyatakan dalam :
PVAn = R ( Σ 1/ (1+i)n ) = R (1 – (1/(1+i)n/i)
FVAn = R (PVIFA i,n)
Dimana :
PVAn = Nilai sekarang anuitas sampai periode n
R = Pembayaran atau penerimaan setiap periode
n = Jumlah waktu anuitas
i = Tingkat bunga
PVIFA i,n = Nilai sekarang faktor bunga anuitas pada i% untuk n periode
15. Contoh :
Apabila aliran kas Rp.8000 pertahun diterimakan selama 3 tahun yang dinilai
sekarang. Berapa nilai aliran kas tersebut bila dinilai sekarang dengan tingkat
bunga majemuk 10% pertahun?
PVA3 = R (1 – (1/(1+i)/i)
= 8000 ( 1 – 1/ (1 + 0,10)3/0,10 = 8000 ( 1- 1/(1,10)3/0,10
= 8000 ( 1- 1/1,331 / 0,10 = 8000 ( 1 - 0,7513 / 0,10)
= 8000 ( 2,487) = Rp. 19.896
Jika menggunakan tabel nilai sekarang faktor bungan anuitas :
PVA3 = 8000 (2,487) = Rp. 19.896
Periode Tingkat bunga (i)
(n) 1% 5% 10%
1 0,990 0,952 0,909
2 1,970 1,859 1,736
3 2,941 2,723 2,487
4 3,902 3,546 3,170