SlideShare a Scribd company logo
ALGORITMA NEURON
MCCULLOCH-PITTS DAN
NEURON HEBB
Sherly Christina, S.Kom., M.Kom
MODEL NEURON MCCULLOCH-PITTS
 Tahun 1943 oleh Warren Mc Culloch, Ahli
Syaraf dan Walter Pitts, Ahli Logika
 Neuron McCulloch-Pitts model JST
pertama
ARSITEKTUR JARINGAN MODEL NEURON
MCCULLOCH-PITTS
FUNGSI AKTIVASI NEURON MCCULLOCH-
PITTS
 Fungsi Undak Biner
CONTOH 1
 Buat Model Neuron McCulloch-Pitts untuk
mengenali pola fungsi logika “AND” sesuai tabel
kebenaran berikut.
X1 X2 Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
CONTOH 1
 Input : X1 dan X2
 Bobot : W1=1 dan W2=1
X1 X2 Net = ΣXiWi
0 0 0.1+0.1 = 0
0 1 0.1+1.1=1
1 0 1.1+0.1=1
1 1 1.1+1.1=2
CONTOH 1
 Nilai threshold θ =2
X1 X2 Net =
ΣXiWi
Y(net)
0 0 0.1+0.1 = 0 0
0 1 0.1+1.1=1 0
1 0 1.1+0.1=1 0
1 1 1.1+1.1=2 1
MODEL NEURON HEBB
1949, D.O. Hebb
Bobot dan Bias dihitung
secara iteratif
ARSITEKTUR JARINGAN MODEL
NEURON HEBB
ALGORITMA PELATIHAN HEBB
1. Inisialisasi Bobot dan Bias: Wi=0; b=0
2. Untuk setiap pasangan input-target,
lakukan
a. Set aktivasi unit input: Xi=Si; (i=1,2,...,n)
b. Set aktivasi unit output:Yj=tj; (j=1,2,...,m)
ALGORITMA PELATIHAN HEBB
3. Perbaiki bobot menurut persamaan
berikut Wi(baru)=Wi(lama)+Xi*Yj;
4. Perbaiki bias menurut persamaan
berikut
b(baru)=b(lama)+Y
CONTOH 2
 Buat jaringan Hebb untuk mengenali pola
fungsi logika “OR” menurut tabel
kebenaran berikut.
X1 X2 Target
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
CONTOH 2
Inisialisasi bobot dan bias:
 W1=0
 W2=0
 b=0
CONTOH 2; DATA KE-1
 X1 = 0; X2 = 0 ; y= 0 (target)
 Perubahan bobot dan bias untuk data ke-1:
 W1(baru) = W1(lama)+X1*Y
= 0+0.0 = 0
 W2(baru) = W2(lama)+X2*Y
= 0+0.0 = 0
 b(baru) = b(lama)+Y
= 0+0 = 0
CONTOH 2; DATA KE-2
 X1 = 0; X2 = 1 ; y= 1 (target)
 Perubahan bobot dan bias untuk data ke-2:
 W1(baru) = W1(lama)+X1*Y
= 0+0.1 = 0
 W2(baru) = W2(lama)+X2*Y
= 0+1.1 = 1
 b(baru) = b(lama)+Y
= 0+1 = 1
CONTOH 2; DATA KE-3
 X1 = 1; X2 = 0 ; y= 1 (target)
 Perubahan bobot dan bias untuk data ke-3:
 W1(baru) = W1(lama)+X1*Y
= 0+1.1 = 1
 W2(baru) = W2(lama)+X2*Y
= 1+0.1 = 1
 b(baru) = b(lama)+Y
= 1+1 = 2
CONTOH 2; DATA KE-4
 X1 = 1; X2 = 1 ; y= 1 (target)
 Perubahan bobot dan bias untuk data ke-4:
 W1(baru) = W1(lama)+X1*Y
= 1+1.1 = 2
 W2(baru) = W2(lama)+X2*Y
= 1+1.1 = 2
 b(baru) = b(lama)+Y
= 2+1 = 3
CONTOH 2;PENGUJIAN
 Nilai W1=2; W2=2 dan b=3 digunakan untuk
pengujian terhadap fungsi aktifasi
X1 X2 Net = ΣXiWi
+ b
Y(net)
0 0 0.2+0.2+3 = 3 1
0 1 0.2+1.2+3 = 5 1
1 0 1.2+0.2+3 = 5 1
1 1 1.2+1.2+3 = 7 1
CONTOH 2; HASIL
≠
Y(net) ≠ Target
 JST tidak dapat mengenali pola pada fungsi
logika OR dengan input-output berupa bilangan
biner.
TUGAS MANDIRI
 Coba jaringan Hebb untuk mengenali pola
fungsi logika OR dengan ketentuan:
 Input bilangan biner, output bilangan bipolar
 Input bilangan bipolar, output bilangan
bipolar
 Coba jaringan Hebb untuk mengenali pola
fungsi logika AND dengan ketentuan
 Input bilangan biner, output bilangan biner
 Input bilangan biner, output bilangan bipolar
 Input bilangan bipolar, output bilangan
bipolar
ADA PERTANYAAN ??
TERIMA KASIH.

More Related Content

What's hot

Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Cliquerz Javaneze
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Khubab Basari
 
Soal soal adc 2
Soal soal adc 2Soal soal adc 2
Soal soal adc 2
Marina Natsir
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Silvia_Al
 
PPT INTERPOLASI POLINOMIAL
PPT INTERPOLASI POLINOMIALPPT INTERPOLASI POLINOMIAL
PPT INTERPOLASI POLINOMIAL
Hastih Leo
 
Metode interpolasi linier
Metode  interpolasi linierMetode  interpolasi linier
Metode interpolasi linier
okti agung
 
Bab 9 graf
Bab 9 grafBab 9 graf
Bab 9 graf
Cliquerz Javaneze
 
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
Simon Patabang
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
 
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Farichah Riha
 
Kohonen SOM dan Learning Vector Quantization (LVQ)
Kohonen SOM dan Learning Vector Quantization (LVQ)Kohonen SOM dan Learning Vector Quantization (LVQ)
Kohonen SOM dan Learning Vector Quantization (LVQ)
petrus fendiyanto
 
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full AdderPertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
ahmad haidaroh
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
Izhan Nassuha
 
Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)tafrikan
 
metode euler
metode eulermetode euler
metode euler
Ruth Dian
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
ahmad haidaroh
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)
Resti Amin
 
Deret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurinDeret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurin
Moch Hasanudin
 

What's hot (20)

Jaringan perceptron
Jaringan perceptronJaringan perceptron
Jaringan perceptron
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
 
Soal soal adc 2
Soal soal adc 2Soal soal adc 2
Soal soal adc 2
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
PPT INTERPOLASI POLINOMIAL
PPT INTERPOLASI POLINOMIALPPT INTERPOLASI POLINOMIAL
PPT INTERPOLASI POLINOMIAL
 
Metode interpolasi linier
Metode  interpolasi linierMetode  interpolasi linier
Metode interpolasi linier
 
Bab 9 graf
Bab 9 grafBab 9 graf
Bab 9 graf
 
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
 
Kohonen SOM dan Learning Vector Quantization (LVQ)
Kohonen SOM dan Learning Vector Quantization (LVQ)Kohonen SOM dan Learning Vector Quantization (LVQ)
Kohonen SOM dan Learning Vector Quantization (LVQ)
 
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full AdderPertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
 
Fungsi grafik di matlab
Fungsi grafik di matlabFungsi grafik di matlab
Fungsi grafik di matlab
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)
 
metode euler
metode eulermetode euler
metode euler
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)
 
Deret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurinDeret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurin
 

More from Sherly Uda

Aplikasi Basis Data Sederhana
Aplikasi Basis Data SederhanaAplikasi Basis Data Sederhana
Aplikasi Basis Data Sederhana
Sherly Uda
 
Bahasa Query Terapan
Bahasa Query TerapanBahasa Query Terapan
Bahasa Query Terapan
Sherly Uda
 
Normalisasi
NormalisasiNormalisasi
Normalisasi
Sherly Uda
 
Model Data
Model DataModel Data
Model Data
Sherly Uda
 
Linked List
Linked ListLinked List
Linked List
Sherly Uda
 
Pointer dan Linked List
Pointer dan Linked ListPointer dan Linked List
Pointer dan Linked List
Sherly Uda
 
Queue
QueueQueue
Queue
Sherly Uda
 
Sequence Diagram
Sequence DiagramSequence Diagram
Sequence Diagram
Sherly Uda
 
Class Diagram
Class DiagramClass Diagram
Class Diagram
Sherly Uda
 
Entity Relationship Diagram
Entity Relationship DiagramEntity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram
Sherly Uda
 
Data Flow Diagram
Data Flow DiagramData Flow Diagram
Data Flow Diagram
Sherly Uda
 
Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
Rekayasa Kebutuhan Perangkat LunakRekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
Sherly Uda
 
Pengantar Analisis Dan Desain Sistem Informasi
Pengantar Analisis Dan Desain Sistem InformasiPengantar Analisis Dan Desain Sistem Informasi
Pengantar Analisis Dan Desain Sistem Informasi
Sherly Uda
 
Keamanan Basis Data
Keamanan Basis DataKeamanan Basis Data
Keamanan Basis Data
Sherly Uda
 
Manajemen Transaksi
Manajemen TransaksiManajemen Transaksi
Manajemen Transaksi
Sherly Uda
 
Trigger
TriggerTrigger
Trigger
Sherly Uda
 
Intent
IntentIntent
Intent
Sherly Uda
 
Widget
WidgetWidget
Widget
Sherly Uda
 
Pengantar Android
Pengantar AndroidPengantar Android
Pengantar Android
Sherly Uda
 
Model Jaringan Hopfield
Model Jaringan HopfieldModel Jaringan Hopfield
Model Jaringan Hopfield
Sherly Uda
 

More from Sherly Uda (20)

Aplikasi Basis Data Sederhana
Aplikasi Basis Data SederhanaAplikasi Basis Data Sederhana
Aplikasi Basis Data Sederhana
 
Bahasa Query Terapan
Bahasa Query TerapanBahasa Query Terapan
Bahasa Query Terapan
 
Normalisasi
NormalisasiNormalisasi
Normalisasi
 
Model Data
Model DataModel Data
Model Data
 
Linked List
Linked ListLinked List
Linked List
 
Pointer dan Linked List
Pointer dan Linked ListPointer dan Linked List
Pointer dan Linked List
 
Queue
QueueQueue
Queue
 
Sequence Diagram
Sequence DiagramSequence Diagram
Sequence Diagram
 
Class Diagram
Class DiagramClass Diagram
Class Diagram
 
Entity Relationship Diagram
Entity Relationship DiagramEntity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram
 
Data Flow Diagram
Data Flow DiagramData Flow Diagram
Data Flow Diagram
 
Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
Rekayasa Kebutuhan Perangkat LunakRekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
 
Pengantar Analisis Dan Desain Sistem Informasi
Pengantar Analisis Dan Desain Sistem InformasiPengantar Analisis Dan Desain Sistem Informasi
Pengantar Analisis Dan Desain Sistem Informasi
 
Keamanan Basis Data
Keamanan Basis DataKeamanan Basis Data
Keamanan Basis Data
 
Manajemen Transaksi
Manajemen TransaksiManajemen Transaksi
Manajemen Transaksi
 
Trigger
TriggerTrigger
Trigger
 
Intent
IntentIntent
Intent
 
Widget
WidgetWidget
Widget
 
Pengantar Android
Pengantar AndroidPengantar Android
Pengantar Android
 
Model Jaringan Hopfield
Model Jaringan HopfieldModel Jaringan Hopfield
Model Jaringan Hopfield
 

Neuron Mc Culloch Pitts dan Hebb

  • 1. ALGORITMA NEURON MCCULLOCH-PITTS DAN NEURON HEBB Sherly Christina, S.Kom., M.Kom
  • 2. MODEL NEURON MCCULLOCH-PITTS  Tahun 1943 oleh Warren Mc Culloch, Ahli Syaraf dan Walter Pitts, Ahli Logika  Neuron McCulloch-Pitts model JST pertama
  • 3. ARSITEKTUR JARINGAN MODEL NEURON MCCULLOCH-PITTS
  • 4. FUNGSI AKTIVASI NEURON MCCULLOCH- PITTS  Fungsi Undak Biner
  • 5. CONTOH 1  Buat Model Neuron McCulloch-Pitts untuk mengenali pola fungsi logika “AND” sesuai tabel kebenaran berikut. X1 X2 Y 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1
  • 6. CONTOH 1  Input : X1 dan X2  Bobot : W1=1 dan W2=1 X1 X2 Net = ΣXiWi 0 0 0.1+0.1 = 0 0 1 0.1+1.1=1 1 0 1.1+0.1=1 1 1 1.1+1.1=2
  • 7. CONTOH 1  Nilai threshold θ =2 X1 X2 Net = ΣXiWi Y(net) 0 0 0.1+0.1 = 0 0 0 1 0.1+1.1=1 0 1 0 1.1+0.1=1 0 1 1 1.1+1.1=2 1
  • 8. MODEL NEURON HEBB 1949, D.O. Hebb Bobot dan Bias dihitung secara iteratif
  • 10. ALGORITMA PELATIHAN HEBB 1. Inisialisasi Bobot dan Bias: Wi=0; b=0 2. Untuk setiap pasangan input-target, lakukan a. Set aktivasi unit input: Xi=Si; (i=1,2,...,n) b. Set aktivasi unit output:Yj=tj; (j=1,2,...,m)
  • 11. ALGORITMA PELATIHAN HEBB 3. Perbaiki bobot menurut persamaan berikut Wi(baru)=Wi(lama)+Xi*Yj; 4. Perbaiki bias menurut persamaan berikut b(baru)=b(lama)+Y
  • 12. CONTOH 2  Buat jaringan Hebb untuk mengenali pola fungsi logika “OR” menurut tabel kebenaran berikut. X1 X2 Target 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
  • 13. CONTOH 2 Inisialisasi bobot dan bias:  W1=0  W2=0  b=0
  • 14. CONTOH 2; DATA KE-1  X1 = 0; X2 = 0 ; y= 0 (target)  Perubahan bobot dan bias untuk data ke-1:  W1(baru) = W1(lama)+X1*Y = 0+0.0 = 0  W2(baru) = W2(lama)+X2*Y = 0+0.0 = 0  b(baru) = b(lama)+Y = 0+0 = 0
  • 15. CONTOH 2; DATA KE-2  X1 = 0; X2 = 1 ; y= 1 (target)  Perubahan bobot dan bias untuk data ke-2:  W1(baru) = W1(lama)+X1*Y = 0+0.1 = 0  W2(baru) = W2(lama)+X2*Y = 0+1.1 = 1  b(baru) = b(lama)+Y = 0+1 = 1
  • 16. CONTOH 2; DATA KE-3  X1 = 1; X2 = 0 ; y= 1 (target)  Perubahan bobot dan bias untuk data ke-3:  W1(baru) = W1(lama)+X1*Y = 0+1.1 = 1  W2(baru) = W2(lama)+X2*Y = 1+0.1 = 1  b(baru) = b(lama)+Y = 1+1 = 2
  • 17. CONTOH 2; DATA KE-4  X1 = 1; X2 = 1 ; y= 1 (target)  Perubahan bobot dan bias untuk data ke-4:  W1(baru) = W1(lama)+X1*Y = 1+1.1 = 2  W2(baru) = W2(lama)+X2*Y = 1+1.1 = 2  b(baru) = b(lama)+Y = 2+1 = 3
  • 18. CONTOH 2;PENGUJIAN  Nilai W1=2; W2=2 dan b=3 digunakan untuk pengujian terhadap fungsi aktifasi X1 X2 Net = ΣXiWi + b Y(net) 0 0 0.2+0.2+3 = 3 1 0 1 0.2+1.2+3 = 5 1 1 0 1.2+0.2+3 = 5 1 1 1 1.2+1.2+3 = 7 1
  • 19. CONTOH 2; HASIL ≠ Y(net) ≠ Target  JST tidak dapat mengenali pola pada fungsi logika OR dengan input-output berupa bilangan biner.
  • 20. TUGAS MANDIRI  Coba jaringan Hebb untuk mengenali pola fungsi logika OR dengan ketentuan:  Input bilangan biner, output bilangan bipolar  Input bilangan bipolar, output bilangan bipolar  Coba jaringan Hebb untuk mengenali pola fungsi logika AND dengan ketentuan  Input bilangan biner, output bilangan biner  Input bilangan biner, output bilangan bipolar  Input bilangan bipolar, output bilangan bipolar