PEMBENTANGAN TUGASAN PEDAGOGI PENDIDIKAN SESI 2015/2016
TUGASAN BAGI SETIAP TOPIK PEMBENTANGAN DI KELAS. BAGU MENDAPATKAN MARKAH SECARA BERKUMPULAN.
keinginan untuk berkongsi pengetahuan terutamanya pedagogi pendidikan dalam pendidikan khas integrasi bermasalah pembelajaran. Semoga laman sesawang ini memberi manfaat kepada anda
PEMBENTANGAN TUGASAN PEDAGOGI PENDIDIKAN SESI 2015/2016
TUGASAN BAGI SETIAP TOPIK PEMBENTANGAN DI KELAS. BAGU MENDAPATKAN MARKAH SECARA BERKUMPULAN.
keinginan untuk berkongsi pengetahuan terutamanya pedagogi pendidikan dalam pendidikan khas integrasi bermasalah pembelajaran. Semoga laman sesawang ini memberi manfaat kepada anda
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Dedy Wiranto
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa (Hamalik, 2002) dari pendapat ini dapat ditarik sebuah pemahaman bahwa peserta didik dapat menggali dan memperkaya pengetahuan dari berbagai perangkat belajar yang ada. Metode mengajar dapat dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Minat yang rendah dalam belajar dapat dipacu melalui penerapan strategi tersebut. Penerapan metode dalam pembelajaran yang sesuai merupakan tugas utama guru dalam mengolah proses pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Dengan adanya variasi teknik dalam mengajar maka akan menciptakan sebuah hubungan timbal balik yang sangat efektif dari pengajar dan peserta didik. Guru dapat menyampaikan materi secara mudah dan tepat kepada peserta didik, sedangkan peserta didik dapat menerima dan memahami materi secara mendalam dan menyeluruh. Hubungan dua arah seperti inilah yang meningkatkan prestasi belajar dan intelegensi pada siswa.
MODEL-MODEL PEMBELAJARANINOVATIF
Usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber belajar
Perubahan tingkah laku yang dihasilkan bersifat permanen dan ke arah positif.
Perubahan tingkah laku dapat berupa kognitif, afektif, psikhomotorik
Proses belajar hanya bisa berlangsung jika terjadi interaksi antara si belajar dengan sumber belajar
Terjadinya proses belajar tidak selalu harus ada orang yang mengajar
Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, harus dialami sendiri oleh si belajar
Mengajar merupakan upaya untuk membuat orang lain belajar
Peran utama (dosen/guru, tutor, Instruktur) adalah menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar pada si belajar
“Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi dosen dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Syntax
Social System
Principle of Reaction
Support system
Instructional and Nurturant Effect
Ciri model pembelajaran
yang baik
Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap
Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
Dosen bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator dalam kegiatan belajar
Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu rancangan /kebijaksanaan dlm memulai serta melaksanakan pengajaran suatu materi pembelajaran yang memberi arah & corak pd metode pengajarannya.
Fungsinya: sbg pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yg akan digunakan
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Dosen(Teacher Centered Approach)
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Mahasiswa (Student Centered Approach)
Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh dosen, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan nya lancar dan tujuannya tercapai secara optimal.
Strategi pembelajaran dikelompokkan dalam :
Expository-Discovery Learning
Group-Individual Learning
Metode pembelajaran dpt dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode ceramah : penuturan secara lisan oleh dosen pada mahasiswa di depan kelas.
Metode tanya jawab : metode mengajar di mana dosen menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual.
Metode diskusi: dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
Metode kerja kelompok, dengan metode ini mahasiswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Metode demonstrasi & eksperimen:
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Summarizing
Nama : Elisa Mayang Sari
NIM : 06022681822016
My story of mathematics in Indonesia by Lee Peng Yee
Di Indonesia, matematika realistik diartikan sebagai aktivitas dan koneksi
yang menghubungkan dengan dunia sekitar. Hal ini dimulai pada tahun 1994 ketika
Robert Sembiring dari ITB menghadiri ICMI-China Konferensi Pendidikan
Matematika di Shanghai. Kemudian ia mengundang kelompok pendidik Belanda yang
berasal dari institusi Freudenthal untuk datang ke Indonesia dan memulai program
dari matematika realistik di Indonesia. Pembelajaran di kelas dimulai dengan sesuatu
yang dilakukan anak-anak dan sesuatu yang dapat guru kenali. Sebelumnya, guru
memulai dengan silabus, buku teks, dll. Ruang kelas dianggap sebagai perhentian
terakhir dalam proses. Namun saat ini, pembelajaran menuju ke atas yang dimulai
dengan membuat bahan ajar kemudian buku teks. Saat ini telah banyak perubahan
yang terjadi, peran guru berusaha untuk mengajar lebih banyak untuk pemahaman
yang lebih mendalam tentang matematika. Indonesia merupakan negara yang kaya
akan sumber daya alam dengan latar belakang budaya yang beragam, bangsa
Indonesia memiliki wawasan akademis yang kuat dan koherensi yang dinamis.
Gerakan PMRI mempelopori perubahan dalam pendidikan matematika dan
pengajarannya di kelas. Tidak perlu heran jika PMRI secara nasional akhirnya
menjadi kendaraan untuk perubahan pendidikan matematika jika diterapkan dengan
benar.
Realistic mathematics education tehory as a guideline for problem-centered,
interactive mathematics education by Koeno Gravemeijer
Reformasi pendidikan matematika bertumpu pada dua pilar yaitu,
kemampuan guru untuk menciptakan budaya kelas yang berorientasi masalah dan
untuk terlibat dengan siswa dalam pengajaran interaktif, dan dengan mendesain
kegiatan pembelajaran bersama dengan kemampuan para guru. Maka dari itu, guru
2. harus mampu mengidentifikasi dan membingkai masalah matematika, dan untuk
mengatur diskusi kelas secara keseluruhan. RME adalah teori instruksi yang
mendukung proses tersebut. Sehubungan dengan ini, ditekankan kepada aktivitas
mental siswa, dan bagaimana mereka dapat berhubungan dengan tujuan matematika
yang ingin dicapai oleh guru. Pendidikan matematika realistik mencoba untuk
mengubungkan realitas pengalaman siswa yang berbeda-beda. Hal ini dituntut
kemampuan pengalaman guru untuk mengajarkan dan mengarahkan mereka. Realitas
memiliki peranan penting dalam pemilihan konteks. Berdasarkan teori RME, masalah
haruslah yang masuk akal bagi siswa, dan guru harus mempertimbangkan bagaimana
mereka dapat membantu siswa dalam membangun dan menciptakan matematika yang
lebih mendalam dan menumbuhkan minat matematika siswa.
The role of key teachers in PMRI dissemination by Sutarto Hadi, Maarten Dolk, Ellen
Zonneveld
Guru model adalah guru yang termotivasi untuk menjadi panutan di sekolah.
Mereka mendukung para kolega dalam merancang pelajaran PMRI, mengamati
pelajaran, memberikan umpan balik, dan juga mengajar bersama dengan kolega. KKG
adalah sekelompok guru yang bekerjasama untuk dapat bekerja secara profesional dan
untuk berdiskusi serta merancang pendidikan. KKG merupakan forum untuk para
guru dari berbagai sekolah. KKG menyediakan layanan profesional untuk guru yang
membantu mereka dalam memanfaatkan kapasitas sekolah, pendidik, dan masyarakat
di lingkungan sekolah. Guru model dapat menjadi pemimpin KKG. Pelatihan awal
mendesain pembelajaran PMRI dimulai dengan siklus mengunjungi sekolah sebelum
memulai pelatihan – mengobservasi pembelajaran yang seperti biasanya -
menyiapkan pembelajaran - peserta pelatihan bekerjasama dalam kelompok – tim
melakukan pengajaran setelah dilakukan pelatihan. Aktivitas dalam tindak lanjut
pelatihan bersama guru model dan guru peserta dimulai dengan siklus mengunjungi
sekolah sebelum pelatihan – mencobakan pembelajaran sebelum memulai pelatihan –
guru bermain peran selama pelatihan – pembelaran di luar ruangan sebagai salah satu
pembelajaran PMRI – siap untuk mengimplementasikannya. Lesson study KKG untuk
meningkatkan efektivitas pertemuan gugus sekolah dimulai dengan siklus yang terus
3. belanjut yang dimulai dari pertemuan gugus sekolah - open class – refleksi -
pertemuan gugus sekolah.
Quality Assurance in PMRI “design of standards for PMRI” by Sutarto Hadi,
Zulkardi, Kess Hoogland
Standar bagi orang-orang dapat bertindak sebagai pedoman untuk tindakan
mereka; bagi kegiatan, standar dapat bertindak sebagai standar untuk menjadi prinsip
desain; bagi institus, standar sebagai bagian dari misi atau visi. Standar-standar PMRI
antara lain, 1) untuk (sendiri) mengevaluasi, 2) untuk berkomunikasi dan
mempengaruhi (pendapat, kebijakan), 3) untuk menjaga integritas konsep PMRI, 4)
untuk meningkatkan praktik PMRI. Adapun tantangan dalam merumuskan standar
yakni standar harus berakar pada teori dan juga harus memberikan arahan yang jelas
untuk praktik dalam melakukan kegiatan. Standar bagi guru PMRI antara lain, 1) guru
memiliki rancangan pembelajaran matematika dan didaktik PMRI untuk
mengembangkan lingkungan belajar yang kaya, 2) guru membimbing siswa untuk
berpikir, berdiskusi, dan bernegoisasi unntuk merangsang inisiatig dan kreativitas, 3)
guru membimbing dan mendorong siswa untuk mengungkapkan gagasan dan
menemukan strategi mereka sendiri, 4) guru mengelola kegiatan kelas sedemikian
rupa untuk mendukung kerja sama dan diskusi siswa untuk membangun pengetahuan,
5) guru bersama-sama dengan siswa merangkum fakta matematika, konsep, dan
prinsip melakui proses refleksi dan konfirmasi. Standar bagi pembelajaran PMRI
antara lain, 1) pembelajaran PMRI memenuhi pencapaian kompetensi sebagaimana
yang disebutkan dalam kurikulum, 2) pembelajaran PMRI dimulai dengan masalah
realistis untuk memotivasi dan membantu siswa dalam belajar matematika, 3)
pembelajaran PMRI memberi kesempatan bagi siswa mengeksplorasi dan
mendiskusikan masalah yang diberikan sehingga mereka dapat belajar satu sama lain
untuk memperkenalkan konstruksi konsep matematika, 4) pembelajaran PMRI saling
berhubungan konsep matematika untuk membuat konsep yang bermakna dan saling
keterkaitan, 5) pembelajaran PMRI diakhiri dengan konfirmasi dan refleksi untuk
merangkum matematika yang dipelajari, konsep dan prinsip yang diikuti dengan
latihan untuk memperkuat pemahaman siswa. Standar untuk materi pembelajaran
PMRI, 1) materi pembelajaran sudah sesuai dengan kurikulum, 2) materi
4. pembelajaran menggunakan masalah realistik untuk memotivasi dan membantu siswa
dalam belajar matematika, 3) materi pelajaran menjalin domain yang berbeda untuk
memberikan kesempatan belajar bagi siswa untuk pembelajaran yang bermakna dan
terintegrasi, 4) materi pelajaran mengandung materi pengayaan untuk
mengakomodasi berbagai cara dan tingkat pemikiran siswa, 5) materi pelajaran
disajikan sedemikan rupa untuk mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif serta
merangsang interaksi dan kerjasama siswa. Standar bagi dosen PMRI antara lain, 1)
dosen menggunakan prinsip PMRI selama pembelajaran untuk membantu siswa dan
guru mengalami dan memahami PMRI, 2) dosen mengajar dengan cara yang
mendukung kegiatan di dalam kelas sebagai refleksi dari prinsip mengajar PMRI, 3)
dosen mengobservasi ruang kelas saat pembelajaran PMRI untuk mengumpulkan data
dan informasi yang dapat diintergrasikan dalam perkuliahan dan sebagai dasar
penelitian untuk mengembangkan PMRI, 4) dosen mendukung guru menerapkan
PMRI di sekolah, 5) dosen melakukan penelitian untuk membuat publikasi tentang
PMRI. Standar untuk lokakarya PMRI antara lain, 1) kegiatan lokakarya berorintasi
pada proses yang dapat mendukung peserta untuk memahami gagasan PMRI dan
berorientasi pada produk yang bisa digunakan di sekolah, 2) lokakarya memfasilitasi
peserta untuk mengalami sendiri karakteristik PMRI untuk membangun pengetahuan
dan keterampilan, 3) Konten dari lokakarya sejalan dengan permintaan kurikulum dan
kondisi internal-eksternal sekolah, dan membayangkan situasi yang ideal untuk
meningkatkan kemampuan adaptasi PMRI di sekolah, 4) selama lokakarya, peserta
merefleksikan hubungan antara aktivitas, konsep matematika, dan teori PMRI, 5)
lokakarya memberdayakan dan membangun kepercayaan peserta untuk
mempertahankan implementasi PMRI di sekolah. Standar untuk pusat lokal PMRI
(LPC) antara lain, 1) LPC adalah organisasi untuk dosen, guru, dan guru-siswa untuk
melakukan penelitian dan mengembangkan PMRI, 2) LPC adalah pusat informasi dan
konsultasi tentang PMRI yang menyediakan informasi, buku, agenda untuk
pengembnagan profesional, pelatihan, jurnal, majalah, dan video, 3) LPC adalah pusat
pelatihan yang menawarkan pelatihan yang menarik dan terorganisir dengan baik
tentang PMRI yang berfokus pada proses dan konten, 4) LPC adalah pusat
komunikasi yang menciptakan kerjasama antara sekolah mitra, perguruan tinggi,
pelatihan guru, LPC lainnya, dan pusat nasional-internasional, 5) LPC adalah
organisasi yang dilegalisasi oleh rektor universitas sebagai organisasi semi
independen dengan staf dan kantor. Sebagai payung dari standar maka ada prinsip dan
5. karakteristik didalamnya. Prinsip PMRI antara lain, 1) menemukan kembali dan
matematisasi progresif, 2) fenomena didaktik. Karakteristik PMRI antara lain, 1)
menggunakan konteks untuk eksplorasi fenomena, 2) menggunakan model untuk
mengkontruksi konsep matematika, 3) menggunakan penemuan dan kontribusi dari
siswa, 4) aktivitas siswa dan interaktivitas dalam proses pembelajaran, 5) keterkaitan
antara konsep, aspek, dan bagian matematika, 6) menggunakan karakteristik alam dan
budaya Indonesia.
The future of PMRI by Robert Sembiring, Sutarto Hadi, Zulkardi, Kess Hoogland
Tujuan dari kegiatan PMRI adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran
matematika anak-anak di sekolah Indonesia. Semua anak harus memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam pembelajaran matematika di
tingkat sekolah dasar dan menengah. Pembelajaran harus menjadi kegiatan yang
menginspirasi bagi siswa. Untuk tahun mendatang yang dikerjakan antara lain, 1)
memperluas sistem pengembangan profesional guru berbasis sekolah PMRI,
matematika dan bahasa merupakan mata pelajaran utama untuk dikembangkan lebih
lanjut, 2) meningkatkan kapasitas universitas untuk mendidik calon guru dengan
konsep dan dasar paktis PMRI, guru adalah faktor terpenting dalam peningkaatan
pendidikan matematika, 3) membuat agenda penelitian tentang PMRI dan melakukan
penelitian desain di kelas, PMRI harus menjadi teori instruksi dengan dasar ilmiah
yang kuat, 4) membuat bahan penilaian yang mencerminkan konsep PMRI. Konsep
ini sejalan dengan penilaian dunia seperti PISA, 5) bekerja pada humas PMRI melalui
majalah, koran, TV, dan lain-lain, 6) membuat seri buku teks bahan pembelajaran
PMRI sebagai titik awal untuk adaptasi dan pengembangan lebih lanjut.