SlideShare a Scribd company logo
NAMA : MUHAMMAD REXY ISROFIL SANTASA
NIM : 16060484085
Latar Belakang
 Pendekatan dalam model positivistik empirik adalah upaya untuk mencari,
menemukan, atau memberi dukungan akan kebenaran yang relatif, yang
sebagai suatu model. Untuk memahami dari dunia beserta seluruh isinya, kita
sebagai manusia pasti menggunakan pendekatan. Manusia sebagai mahluk
sosial yang mempunyai nafsu terkadang menimbulkaan masalah bagi dirinya
sendiri.untuk menyelesaikan masalahnya Dalam hal ini manusia tersebut bisa
menggunakann pendekatan-pendekatan ilmiah. Lalu Dalam konteks ini,
pendekatan itu disebut “objektif”berdasarkan pandangan bahwa objek-objek,
prilaku-prilaku, dan peristiwa-peristiwa eksis di suatu dunia “nyata” yang diamati
oleh panca indra, diukur, dan diramalkan. Bagi seorang ilmuan penguasaan
pendekatan ilmiah merupakan suatu kewajiban, karena tanpa pendekatan
ilmiah tidak akan dapat melaksanakan kegiatan ilmiah, sehingga mudah bagi
seorang ilmuan untuk mengembangkanmateri pengetahuannya berdasarkan
metode-metode ilmiah.
 Oleh karena itulah pendekatan ilmiah sangat penting sekali untuk mengetahui
seberapa jauh penalaran kita terhadap hal-hal yang jelas dan
objektif. Positivisme yang merupakan salah satu akar dari filsafat modern,
merupakan suatu paham yang hanya menerima ilmu kealaman sebagai satu-
satunya ilmu yang benar.nah,atas dasar itulah penulis makalah ini akan
memperdalam pendekatan positivisme tersebut agar menjadi suatu pemahaman
yang baru tentang keunggulan pendekatan positivistik tersebut.
Rumusan Masalah
1. Pengertian positivistik?
2. Bagaimanakah model positivistik
auguste comte ?
3. Bagaimanakah metode serta contoh
Positivistik?
Tujuan Penulisan
 Untuk mengetahui model positivistik
empirik yang tepat dan benar
 Sebagai bahan pembelajaran bagi
mahasiswa dan mahasiswi maupun
semua instansi untuk memperluas
wawasan tentang positivistik
 Menambah pengetahuan dan semoga
bermanfaat untuk kita semua
Pengertian Positivistik

 Positivistik/positivisme berasal dari kata “positif”yang artinya faktuual,
sesuatu yang berdasar fakta atau kenyataan, menurut positivism,
pengetahuan kita tidak boleh melebihi fakta-fakta yang ada, sehingga
dalam bidang pengetahuan, ilmu pengetahuan empiris menjadi contoh
istimewa dalam bidang pengetahuan. Positivisme adalah istilah umum
dalam filsafat yang mengutamakan aspek factual pengetahuan
khususnya ilmiah.
 Pendekatan Positivistik mengandalkan kemampuan pengamatan
secara langsung (empiris) penalaran yang digunakan induktif.Ilmu
pengetahuan juga filsafat yang menyelidiki fakta dan hubungan yang
terdapat antara fakta-fakta.Model pendekatan positivistik terilhami dari
gerakan keilmuan masa modern, yang mengharuskan adanya
kepastian dalam suatu kebenaran.Syarat objek ilmu yaitu dapat:
diamati (observable), diulang-ulang(repeatable), diukur
(measurable),diuji (testable), diramalkan(predicable). Dan
penelitiannya berpusat pada eksperimen data-data particular, dan
ditafsirkan oleh rasio, dan pengalaman (aposteriori).
 Positivisme adalah cara pandang dalam memahami dunia
berdasarkan sains.Positivisme sebagai perkembangan empirisme
yang eksterm,adalah pandangan yang menganggap bahwa yang
dapat diselidiki atau dipelajari hanyalah “data-data yang
nyata/empirik”,atau yang mereka namakan positif.Nilai-nilai politik dan
sosial menurut positivisme dapat digeneralisasikan berdasarkan fakta-
fakta yang diperoleh dari penyelidikan terhadap kehidupan
masyarakat itu sendiri.
Model Positivistik Auguste
Comte
 Munculnya aliran filsafat positivisme ini dipelopori oleh seorang filsuf yang
bernama August Comte.seorang filosof yang lahir di Montpellier Perancis.
Mulai abad 20-an sampai dengan saat ini, aliran positivisme mampu
mendominasi wacana ilmu pengetahuan. Aliran ini menetapkan kriteria-
kriteria yang harus dipenuhi oleh ilmu-ilmu manusia maupun alam untuk
dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan yang benar, yaitu berdasarkan
kriteria-kriteriaeksplanatoris dan prediktif.
 Untuk dapat memenuhi kriteria-kriteria dimaksud, maka semua ilmu harus
mempunyai
 pandangan dunia positivistik, yaitu :
 Objektif. Teori-teori tentang semesta haruslah bebas nilai
 Fenomenalisme. Ilmu pengetahuan hanya bicara tentang semesta yang
teramati.Substansi metafisis yang diandaikan berada di belakang gejala-
gejala penampakan disingkirkan
 Reduksionisme.Semesta direduksi menjadi fakta-fakta keras yang
dapat diamati dan
 Naturalisme. Alam semesta adalah obyek-obyek yang bergerak secara
mekanis seperti bekerjanya jam
Positivisme diperkenalkan oleh Auguste Comte(1798-1857) dalam buku
utamanya yang berjudul Cours de Philosophic Positive, yaitu kursus
tentang filsafat positif (1830-1842)yang diterbitkan dalam enam jilid.
Comte melihat masyarakat sebagai suatu keseluruhan organik
yang kenyataanya lebih daripada sekedar jumlah bagia-bagian yang
saling bergantung ,tetapi untuk mengerti kenyataan ini,metode
penelitian empiris harus digunakan dengan keyakinan bahwa
nasyarakat adalah suatu bagian dari alam seperti halnya gejala
fisik.Comte melihat perkembangan ilmu tentang masyarakat yang
bersifat alamiah sebagai puncak suatu proses kemajuan intelektual
yang logis yang telah dilewati oleh ilmu-ilmu lainya.kemajuan ini
mencakup kemajuan teologis purba,penjelasan metafisik,dan akhirnya
sampai terbentuknya hukum-hkum ilmiah yang positif.
Penganut paham positivisme meyakini bahwa hanya da sedikit
perbedaan (jika ada) antara ilmu sosial dan ilmu alam,karena
masyarakat dan kehidupan sosial berdasarkan aturan-aturan, demikian
juga alam.
Metode Serta Contoh Positivistik
 Metode yang sering digunakan dalam pendekatan positivistik adalah:
 Metode siklus empiri (L-H-V) untuk ilmu alam.Misalnya tekanan udara dan
pengukuranya,ilmu falak dan system matahari,ilmu kedokteran dan lain-lain.
 Metode linier untuk ilmu sosial dan humanistik. Dan tentunya memakai
sarana berfikir induktif dengan menggunakan logika dan statistika
 Contohnya dalam memakai metode siklus empiri (L-H-V) yang menekankan
pendekatan positivistik ini untuk ilmu alam yaitu pada Pemuaian.Pemuaian
adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.Pemuaian
terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat
gas.Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu
dimensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga
dimensi).Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume
saja.
 Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
menerima
 kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan
dengan nilai panjang benda tersebut.Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak
ada.Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah
kawat kecil yang panjang sekali.Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai panjang dan
besar perubahan suhu.Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi
oleh jenis benda atau jenis bahan.
Contoh yang lain adalah Jika emas dipanaskan akan
memuai,Tembaga dipanaskan akan memuai,Perak
dipanaskan akan memuai.maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa jika logam dipanaskan pasti akan memuai.
Sementara contoh pendekatan positivistik yang
memakai Metode linier dapat dicontohkan pada kasus yang
pernah terjadi di Sragen, Jateng. Polisi menilang
pengemudi yang nomor mobilnya ditulis dalam sobekan
kertas karton, padahal pengemudi berniat baik setelah pelat
nomor asli hilang beberapa saat sebelumnya. Dari
pendekatan positivisme, pemasangan nomor polisi terbuat
dari kertas karton itu salah dan si pengemudi tersebut
ditilang.
Kesimpulan
Pendekatan Dalam Model Positivistik Empirik adalah salah
satu pendekatan yang sangat berperan dalam
perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah berkembang
pesat pada masa sekarang ini,ini juga tidak telepas dari
peran August comte yang cara pandang memahami dunia
berdasarkan sains dan juga bahwa pendekatan positivistik
mengandalkan kemampuan yang bersifat empiris.menurut
pendapat saya juga menjadi hal yang tidak wajar jika kita
mengesampingkan pendekatan positivistik, seiring adanya
pendekatan lain yang mungkin dianggap lebih baik. Pada
pendekatan ini manusia dituntut untuk menggunakan
penalaran yang bersifat induktif, baik berupa eksperimen,
observasi dan komparasi. Positivistik adalah filsafat yang
menyatakan keutamaan observasi dalam menilai kebenaran
pernyataan atau fakta dan berpendapat bahwa argumentasi
metafisik dan subjektif yang tidak didasarkan pada data yang
dapat diamati adalah tidak mempunyai makna.
THANK YOU
THANK YOU
THANK YOU
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Jawaban Psikologi Pembelajaran
Jawaban Psikologi PembelajaranJawaban Psikologi Pembelajaran
Jawaban Psikologi Pembelajaran
Dedi Yulianto
 
Jurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmuJurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmu
Ibnu Fajar
 
Epistemologi
Epistemologi Epistemologi
Epistemologi
Indah Sari
 
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmuOntologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
ecaishak
 
Paradigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif pptParadigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif ppt
Irfan Pathurahman
 
Dimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuDimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmu
M fazrul
 
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
KuliahMandiri.org
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
dosensenior
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Alfis Khisoli
 
Tugas Poer Point
Tugas Poer PointTugas Poer Point
Tugas Poer PointTrisna2013
 
Filsafat ilmu. BAB 4 Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang Benar
Filsafat ilmu. BAB 4 Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang BenarFilsafat ilmu. BAB 4 Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang Benar
Filsafat ilmu. BAB 4 Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang Benar
noussevarenna
 
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan EpistemologiStruktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
riskaramadhanti
 
Aksiologi Sains
Aksiologi SainsAksiologi Sains
Aksiologi Sains
Abdul Aziz
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
Edwarn Abazel
 
Bagian 1 b sains non-sains
Bagian 1 b   sains non-sainsBagian 1 b   sains non-sains
Bagian 1 b sains non-sainsNanda Reda
 
ESTIMOLOGI ILMU.docx
ESTIMOLOGI ILMU.docxESTIMOLOGI ILMU.docx
ESTIMOLOGI ILMU.docx
AriKurniawan93
 
Pengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologiPengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologi
AnnisaRizki16
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Nurmahmudah M.Phil.
 

What's hot (20)

Jawaban Psikologi Pembelajaran
Jawaban Psikologi PembelajaranJawaban Psikologi Pembelajaran
Jawaban Psikologi Pembelajaran
 
Jurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmuJurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmu
 
Epistemologi
Epistemologi Epistemologi
Epistemologi
 
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmuOntologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
 
Paradigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif pptParadigma positivitik dan interpretatif ppt
Paradigma positivitik dan interpretatif ppt
 
Dimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmuDimensi kajian filsafat ilmu
Dimensi kajian filsafat ilmu
 
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Tugas Poer Point
Tugas Poer PointTugas Poer Point
Tugas Poer Point
 
Filsafat ilmu. BAB 4 Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang Benar
Filsafat ilmu. BAB 4 Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang BenarFilsafat ilmu. BAB 4 Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang Benar
Filsafat ilmu. BAB 4 Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang Benar
 
Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologiPengantar sosiologi
Pengantar sosiologi
 
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat IlmuMATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
 
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan EpistemologiStruktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
 
Aksiologi Sains
Aksiologi SainsAksiologi Sains
Aksiologi Sains
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Bagian 1 b sains non-sains
Bagian 1 b   sains non-sainsBagian 1 b   sains non-sains
Bagian 1 b sains non-sains
 
ESTIMOLOGI ILMU.docx
ESTIMOLOGI ILMU.docxESTIMOLOGI ILMU.docx
ESTIMOLOGI ILMU.docx
 
Pengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologiPengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologi
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 

Viewers also liked

Vasha pradana efendi 16060484121
Vasha pradana efendi 16060484121Vasha pradana efendi 16060484121
Vasha pradana efendi 16060484121
vasha pradana
 
Azman mubarok 16060484145
Azman mubarok   16060484145Azman mubarok   16060484145
Azman mubarok 16060484145
vasha pradana
 
Metode penelitian sosial
Metode penelitian sosialMetode penelitian sosial
Metode penelitian sosial
pycnat
 
Metode Penelitian Sosial (Interpretatif)
Metode Penelitian Sosial (Interpretatif)Metode Penelitian Sosial (Interpretatif)
Metode Penelitian Sosial (Interpretatif)
Istiqomah Aisyiyah
 
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IPENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
Husna Sholihah
 
Ahmad muafak baihaqi 16060484087
Ahmad muafak baihaqi 16060484087Ahmad muafak baihaqi 16060484087
Ahmad muafak baihaqi 16060484087
vasha pradana
 
Metode Penelitian Sosial (Pengantar)
Metode Penelitian Sosial (Pengantar)Metode Penelitian Sosial (Pengantar)
Metode Penelitian Sosial (Pengantar)
Mitha Viani
 
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi SosialMakalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Anis Qurli
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan PsikososialPSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
Diana Amelia Bagti
 
Rangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosialRangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosial
Fuad Nasir
 
Metode penelitian sosial
Metode penelitian sosialMetode penelitian sosial
Metode penelitian sosial
HIMA KS FISIP UNPAD
 
Penelitian sosial
Penelitian sosialPenelitian sosial
Penelitian sosial
Dody Swastiko
 
Agus tri hartanto (16060484123)
Agus tri hartanto (16060484123)Agus tri hartanto (16060484123)
Agus tri hartanto (16060484123)
agus tri hartanto
 
Contabilidad
Contabilidad Contabilidad
Contabilidad
carlos guerrero
 

Viewers also liked (14)

Vasha pradana efendi 16060484121
Vasha pradana efendi 16060484121Vasha pradana efendi 16060484121
Vasha pradana efendi 16060484121
 
Azman mubarok 16060484145
Azman mubarok   16060484145Azman mubarok   16060484145
Azman mubarok 16060484145
 
Metode penelitian sosial
Metode penelitian sosialMetode penelitian sosial
Metode penelitian sosial
 
Metode Penelitian Sosial (Interpretatif)
Metode Penelitian Sosial (Interpretatif)Metode Penelitian Sosial (Interpretatif)
Metode Penelitian Sosial (Interpretatif)
 
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IPENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
 
Ahmad muafak baihaqi 16060484087
Ahmad muafak baihaqi 16060484087Ahmad muafak baihaqi 16060484087
Ahmad muafak baihaqi 16060484087
 
Metode Penelitian Sosial (Pengantar)
Metode Penelitian Sosial (Pengantar)Metode Penelitian Sosial (Pengantar)
Metode Penelitian Sosial (Pengantar)
 
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi SosialMakalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan PsikososialPSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
 
Rangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosialRangkuman Materi Psikologi sosial
Rangkuman Materi Psikologi sosial
 
Metode penelitian sosial
Metode penelitian sosialMetode penelitian sosial
Metode penelitian sosial
 
Penelitian sosial
Penelitian sosialPenelitian sosial
Penelitian sosial
 
Agus tri hartanto (16060484123)
Agus tri hartanto (16060484123)Agus tri hartanto (16060484123)
Agus tri hartanto (16060484123)
 
Contabilidad
Contabilidad Contabilidad
Contabilidad
 

Similar to Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085

Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Nasruddin Asnah
 
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Ninik Charmila
 
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
WildanAqier
 
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdfRESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
NurulHikmah807204
 
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdfRESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
NurulHikmah807204
 
METODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptxMETODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptx
KRISNAMUKTIDWIPRASET
 
22D_142_Farrel Thouriq A PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_142_Farrel Thouriq A PPT Makalah Filsuf.pptx22D_142_Farrel Thouriq A PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_142_Farrel Thouriq A PPT Makalah Filsuf.pptx
22D142FarrelThouriqA
 
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan TeknologiHakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
seaaln
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
Iska Nangin
 
Ilmu
IlmuIlmu
PPT WARDAYANTI.pptx
PPT WARDAYANTI.pptxPPT WARDAYANTI.pptx
PPT WARDAYANTI.pptx
AriniMukhlisah
 
Filsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiahFilsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiah
KristinaMala
 
22B_137_FuadatulMukhoyimah.pptx
22B_137_FuadatulMukhoyimah.pptx22B_137_FuadatulMukhoyimah.pptx
22B_137_FuadatulMukhoyimah.pptx
FuadatulMukhoyimah
 
Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2
KuliahMandiri.org
 
Filsafat ilmu 1
Filsafat ilmu 1Filsafat ilmu 1
Filsafat ilmu 1
putri eneliz
 
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiahKelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Dewi Kurnia Asih
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
Edwarn Abazel
 
01 Mja1013 Pengenalan Sains Sosial
01 Mja1013 Pengenalan Sains Sosial01 Mja1013 Pengenalan Sains Sosial
01 Mja1013 Pengenalan Sains SosialWanBK Leo
 

Similar to Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085 (20)

Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
 
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_152_Wildan Aqirta Pradana PPT Makalah Filsuf.pptx
 
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdfRESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
 
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdfRESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
 
METODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptxMETODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptx
 
22D_142_Farrel Thouriq A PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_142_Farrel Thouriq A PPT Makalah Filsuf.pptx22D_142_Farrel Thouriq A PPT Makalah Filsuf.pptx
22D_142_Farrel Thouriq A PPT Makalah Filsuf.pptx
 
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan TeknologiHakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
Ilmu
IlmuIlmu
Ilmu
 
PPT WARDAYANTI.pptx
PPT WARDAYANTI.pptxPPT WARDAYANTI.pptx
PPT WARDAYANTI.pptx
 
Filsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiahFilsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiah
 
22B_137_FuadatulMukhoyimah.pptx
22B_137_FuadatulMukhoyimah.pptx22B_137_FuadatulMukhoyimah.pptx
22B_137_FuadatulMukhoyimah.pptx
 
Metodologi
MetodologiMetodologi
Metodologi
 
Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2
 
Filsafat ilmu 1
Filsafat ilmu 1Filsafat ilmu 1
Filsafat ilmu 1
 
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiahKelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiah
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
01 Mja1013 Pengenalan Sains Sosial
01 Mja1013 Pengenalan Sains Sosial01 Mja1013 Pengenalan Sains Sosial
01 Mja1013 Pengenalan Sains Sosial
 

Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085

  • 1.
  • 2. NAMA : MUHAMMAD REXY ISROFIL SANTASA NIM : 16060484085
  • 3. Latar Belakang  Pendekatan dalam model positivistik empirik adalah upaya untuk mencari, menemukan, atau memberi dukungan akan kebenaran yang relatif, yang sebagai suatu model. Untuk memahami dari dunia beserta seluruh isinya, kita sebagai manusia pasti menggunakan pendekatan. Manusia sebagai mahluk sosial yang mempunyai nafsu terkadang menimbulkaan masalah bagi dirinya sendiri.untuk menyelesaikan masalahnya Dalam hal ini manusia tersebut bisa menggunakann pendekatan-pendekatan ilmiah. Lalu Dalam konteks ini, pendekatan itu disebut “objektif”berdasarkan pandangan bahwa objek-objek, prilaku-prilaku, dan peristiwa-peristiwa eksis di suatu dunia “nyata” yang diamati oleh panca indra, diukur, dan diramalkan. Bagi seorang ilmuan penguasaan pendekatan ilmiah merupakan suatu kewajiban, karena tanpa pendekatan ilmiah tidak akan dapat melaksanakan kegiatan ilmiah, sehingga mudah bagi seorang ilmuan untuk mengembangkanmateri pengetahuannya berdasarkan metode-metode ilmiah.  Oleh karena itulah pendekatan ilmiah sangat penting sekali untuk mengetahui seberapa jauh penalaran kita terhadap hal-hal yang jelas dan objektif. Positivisme yang merupakan salah satu akar dari filsafat modern, merupakan suatu paham yang hanya menerima ilmu kealaman sebagai satu- satunya ilmu yang benar.nah,atas dasar itulah penulis makalah ini akan memperdalam pendekatan positivisme tersebut agar menjadi suatu pemahaman yang baru tentang keunggulan pendekatan positivistik tersebut.
  • 4. Rumusan Masalah 1. Pengertian positivistik? 2. Bagaimanakah model positivistik auguste comte ? 3. Bagaimanakah metode serta contoh Positivistik?
  • 5. Tujuan Penulisan  Untuk mengetahui model positivistik empirik yang tepat dan benar  Sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa dan mahasiswi maupun semua instansi untuk memperluas wawasan tentang positivistik  Menambah pengetahuan dan semoga bermanfaat untuk kita semua
  • 6. Pengertian Positivistik   Positivistik/positivisme berasal dari kata “positif”yang artinya faktuual, sesuatu yang berdasar fakta atau kenyataan, menurut positivism, pengetahuan kita tidak boleh melebihi fakta-fakta yang ada, sehingga dalam bidang pengetahuan, ilmu pengetahuan empiris menjadi contoh istimewa dalam bidang pengetahuan. Positivisme adalah istilah umum dalam filsafat yang mengutamakan aspek factual pengetahuan khususnya ilmiah.  Pendekatan Positivistik mengandalkan kemampuan pengamatan secara langsung (empiris) penalaran yang digunakan induktif.Ilmu pengetahuan juga filsafat yang menyelidiki fakta dan hubungan yang terdapat antara fakta-fakta.Model pendekatan positivistik terilhami dari gerakan keilmuan masa modern, yang mengharuskan adanya kepastian dalam suatu kebenaran.Syarat objek ilmu yaitu dapat: diamati (observable), diulang-ulang(repeatable), diukur (measurable),diuji (testable), diramalkan(predicable). Dan penelitiannya berpusat pada eksperimen data-data particular, dan ditafsirkan oleh rasio, dan pengalaman (aposteriori).  Positivisme adalah cara pandang dalam memahami dunia berdasarkan sains.Positivisme sebagai perkembangan empirisme yang eksterm,adalah pandangan yang menganggap bahwa yang dapat diselidiki atau dipelajari hanyalah “data-data yang nyata/empirik”,atau yang mereka namakan positif.Nilai-nilai politik dan sosial menurut positivisme dapat digeneralisasikan berdasarkan fakta- fakta yang diperoleh dari penyelidikan terhadap kehidupan masyarakat itu sendiri.
  • 7. Model Positivistik Auguste Comte  Munculnya aliran filsafat positivisme ini dipelopori oleh seorang filsuf yang bernama August Comte.seorang filosof yang lahir di Montpellier Perancis. Mulai abad 20-an sampai dengan saat ini, aliran positivisme mampu mendominasi wacana ilmu pengetahuan. Aliran ini menetapkan kriteria- kriteria yang harus dipenuhi oleh ilmu-ilmu manusia maupun alam untuk dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan yang benar, yaitu berdasarkan kriteria-kriteriaeksplanatoris dan prediktif.  Untuk dapat memenuhi kriteria-kriteria dimaksud, maka semua ilmu harus mempunyai  pandangan dunia positivistik, yaitu :  Objektif. Teori-teori tentang semesta haruslah bebas nilai  Fenomenalisme. Ilmu pengetahuan hanya bicara tentang semesta yang teramati.Substansi metafisis yang diandaikan berada di belakang gejala- gejala penampakan disingkirkan  Reduksionisme.Semesta direduksi menjadi fakta-fakta keras yang dapat diamati dan  Naturalisme. Alam semesta adalah obyek-obyek yang bergerak secara mekanis seperti bekerjanya jam
  • 8. Positivisme diperkenalkan oleh Auguste Comte(1798-1857) dalam buku utamanya yang berjudul Cours de Philosophic Positive, yaitu kursus tentang filsafat positif (1830-1842)yang diterbitkan dalam enam jilid. Comte melihat masyarakat sebagai suatu keseluruhan organik yang kenyataanya lebih daripada sekedar jumlah bagia-bagian yang saling bergantung ,tetapi untuk mengerti kenyataan ini,metode penelitian empiris harus digunakan dengan keyakinan bahwa nasyarakat adalah suatu bagian dari alam seperti halnya gejala fisik.Comte melihat perkembangan ilmu tentang masyarakat yang bersifat alamiah sebagai puncak suatu proses kemajuan intelektual yang logis yang telah dilewati oleh ilmu-ilmu lainya.kemajuan ini mencakup kemajuan teologis purba,penjelasan metafisik,dan akhirnya sampai terbentuknya hukum-hkum ilmiah yang positif. Penganut paham positivisme meyakini bahwa hanya da sedikit perbedaan (jika ada) antara ilmu sosial dan ilmu alam,karena masyarakat dan kehidupan sosial berdasarkan aturan-aturan, demikian juga alam.
  • 9. Metode Serta Contoh Positivistik  Metode yang sering digunakan dalam pendekatan positivistik adalah:  Metode siklus empiri (L-H-V) untuk ilmu alam.Misalnya tekanan udara dan pengukuranya,ilmu falak dan system matahari,ilmu kedokteran dan lain-lain.  Metode linier untuk ilmu sosial dan humanistik. Dan tentunya memakai sarana berfikir induktif dengan menggunakan logika dan statistika  Contohnya dalam memakai metode siklus empiri (L-H-V) yang menekankan pendekatan positivistik ini untuk ilmu alam yaitu pada Pemuaian.Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu dimensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi).Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja.  Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima  kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut.Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada.Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali.Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu.Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.
  • 10. Contoh yang lain adalah Jika emas dipanaskan akan memuai,Tembaga dipanaskan akan memuai,Perak dipanaskan akan memuai.maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jika logam dipanaskan pasti akan memuai. Sementara contoh pendekatan positivistik yang memakai Metode linier dapat dicontohkan pada kasus yang pernah terjadi di Sragen, Jateng. Polisi menilang pengemudi yang nomor mobilnya ditulis dalam sobekan kertas karton, padahal pengemudi berniat baik setelah pelat nomor asli hilang beberapa saat sebelumnya. Dari pendekatan positivisme, pemasangan nomor polisi terbuat dari kertas karton itu salah dan si pengemudi tersebut ditilang.
  • 11. Kesimpulan Pendekatan Dalam Model Positivistik Empirik adalah salah satu pendekatan yang sangat berperan dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah berkembang pesat pada masa sekarang ini,ini juga tidak telepas dari peran August comte yang cara pandang memahami dunia berdasarkan sains dan juga bahwa pendekatan positivistik mengandalkan kemampuan yang bersifat empiris.menurut pendapat saya juga menjadi hal yang tidak wajar jika kita mengesampingkan pendekatan positivistik, seiring adanya pendekatan lain yang mungkin dianggap lebih baik. Pada pendekatan ini manusia dituntut untuk menggunakan penalaran yang bersifat induktif, baik berupa eksperimen, observasi dan komparasi. Positivistik adalah filsafat yang menyatakan keutamaan observasi dalam menilai kebenaran pernyataan atau fakta dan berpendapat bahwa argumentasi metafisik dan subjektif yang tidak didasarkan pada data yang dapat diamati adalah tidak mempunyai makna.
  • 12. THANK YOU THANK YOU THANK YOU THANK YOU