Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan positivistik empirik. Pendekatan ini mengandalkan pengamatan empiris dan penalaran induktif. Model positivistik yang diperkenalkan oleh Auguste Comte menempatkan objek ilmu sebagai hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris. Metode yang digunakan antara lain siklus empiris untuk ilmu alam dan metode linier untuk ilmu sosial. Contoh aplikasinya adalah pemuaian logam karena pan
Epistemologi matematika dan pendidikan matematika membahas teori kebenaran matematika seperti korespondensi, koherensi, dan pragmatis. Langkah epistemologi ilmu meliputi berpikir deduktif dan induktif serta metode positivisme, kontemplatif, dan dialektis. Pentingnya mempelajari epistemologi terkait pertimbangan strategis, kebudayaan, dan pendidikan.
Pandangan objektivis menyatakan bahwa perubahan teori di dalam fisika terjadi karena adanya kesempatan objektif yang muncul secara alami dalam suatu program riset, dan ilmuwan akan memanfaatkan kesempatan tersebut sehingga program yang memiliki kesempatan lebih besar akan berkembang lebih maju."
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori.
Filsafat ilmu dan pengembangan ilmu memiliki peranan penting dalam menelaah ilmu secara kritis dan radikal agar menjadi ilmu yang valid. Filsafat ilmu juga membahas perkembangan ilmu dari zaman Yunani kuno hingga masa kini serta pengaruhnya terhadap pemikiran keagamaan. Manfaat perkembangan filsafat ilmu antara lain membantu memahami hakikat ilmu pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas tiga metode penelitian yaitu observasi, eksperimen, dan perbandingan kausal. Observasi digunakan untuk merekam fenomena yang terjadi secara alami. Penelitian eksperimen melibatkan manipulasi variabel bebas dan pengontrolan variabel lain untuk menguji hipotesis sebab akibat. Penelitian perbandingan kausal membandingkan dua kelompok untuk mengidentifikasi penyebab perbedaan antara kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu pengetahuan yang mencakup tiga aspek yaitu aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Aspek ontologi membahas tentang esensi atau hakikat ilmu pengetahuan tertentu. Aspek epistemologi membahas tentang metode yang digunakan untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan. Sedangkan aspek aksiologi membahas tentang manfaat dari ilmu pengetahuan tertentu
Epistemologi matematika dan pendidikan matematika membahas teori kebenaran matematika seperti korespondensi, koherensi, dan pragmatis. Langkah epistemologi ilmu meliputi berpikir deduktif dan induktif serta metode positivisme, kontemplatif, dan dialektis. Pentingnya mempelajari epistemologi terkait pertimbangan strategis, kebudayaan, dan pendidikan.
Pandangan objektivis menyatakan bahwa perubahan teori di dalam fisika terjadi karena adanya kesempatan objektif yang muncul secara alami dalam suatu program riset, dan ilmuwan akan memanfaatkan kesempatan tersebut sehingga program yang memiliki kesempatan lebih besar akan berkembang lebih maju."
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori.
Filsafat ilmu dan pengembangan ilmu memiliki peranan penting dalam menelaah ilmu secara kritis dan radikal agar menjadi ilmu yang valid. Filsafat ilmu juga membahas perkembangan ilmu dari zaman Yunani kuno hingga masa kini serta pengaruhnya terhadap pemikiran keagamaan. Manfaat perkembangan filsafat ilmu antara lain membantu memahami hakikat ilmu pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas tiga metode penelitian yaitu observasi, eksperimen, dan perbandingan kausal. Observasi digunakan untuk merekam fenomena yang terjadi secara alami. Penelitian eksperimen melibatkan manipulasi variabel bebas dan pengontrolan variabel lain untuk menguji hipotesis sebab akibat. Penelitian perbandingan kausal membandingkan dua kelompok untuk mengidentifikasi penyebab perbedaan antara kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu pengetahuan yang mencakup tiga aspek yaitu aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Aspek ontologi membahas tentang esensi atau hakikat ilmu pengetahuan tertentu. Aspek epistemologi membahas tentang metode yang digunakan untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan. Sedangkan aspek aksiologi membahas tentang manfaat dari ilmu pengetahuan tertentu
Filsafat dan psikologi memiliki hubungan erat. Filsafat membantu psikologi dengan memberikan data dan perspektif untuk memahami manusia secara keseluruhan, sementara psikologi membantu filsafat dengan hasil penelitian empiris tentang perilaku manusia. Meskipun berpisah, kedua ilmu saling mempengaruhi dan saling membutuhkan untuk menjawab pertanyaan tentang sifat manusia secara lebih mendalam."
Makalah ini membahas tentang ontologi sebagai salah satu kajian filsafat ilmu yang mempelajari hakikat keberadaan segala sesuatu yang ada. Ontologi membahas tentang yang ada secara universal dan menampilkan pemikiran semesta universal. Terdapat beberapa aliran ontologi yang dibedakan berdasarkan jumlah, sifat, dan proses keberadaan. Ontologi bermanfaat untuk mengkritik sistem pemikiran, memecahkan masalah
Penelitian pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk memprediksi, menemu- kan, atau memverifikasi kebenaran. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui pendekatan yang tepat, karena pendekatan yang diguna- kan dalam sebuah penelitian sangat menentu- kan keseluruhan langkah penelitian tersebut. Sejak awal, pendekatan dalam setiap pene- litian sudah harus ditentukan dengan jelas. Penentuan pendekatan yang akan digunakan sangat tergantung pada paradigma yang dianut peneliti.
Articles
PENGANTAR
Redaksi Jurnal Filsafat
PDF
KESADARAN ATAS REALITAS: KAJIAN SVAMI CHINMAYANANDA TERHADAP MANDUKYA UPANISAD
Faisal Yan Aulia
PDF
1-14
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
Rizal Mustansyir
PDF
15-25
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
Dwi Murdiati
PDF
27-37
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
Lailiy Muthmainnah
PDF
39-50
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
Sindung Tjahyadi
PDF
51-63
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
Widyastini Widyastini
PDF
65-80
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
A. M. Hendropriyono
PDF
81-91
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
Jirzanah Jirzanah
PDF
93-114
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
Ontologi, epistemologi dan aksiologi merupakan cabang-cabang utama filsafat yang membahas tentang hakikat yang ada, sumber pengetahuan dan nilai. Ontologi berkaitan dengan teori keberadaan, epistemologi membahas tentang pengetahuan, sedangkan aksiologi mempelajari nilai. Ketiga cabang filsafat ini merupakan konsep dasar dalam memahami berbagai persoalan filsafat.
Filsafat ilmu. BAB 4 Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang Benarnoussevarenna
Dokumen tersebut membahas tentang pengetahuan ilmiah yang memiliki tiga fungsi, empat pola penjelasan ilmiah, dan peran bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah untuk mengkomunikasikan pengetahuan secara objektif dan jelas.
Dokumen tersebut membahas tentang aksiologi ilmu yang merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmu. Aksiologi adalah studi tentang nilai-nilai khususnya etika. Dokumen juga membahas objek kajian aksiologi ilmu yaitu dampak ilmu bagi manusia dan hubungan antara ilmu dengan sistem nilai moral.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu yang mencakup pengertian, objek, fungsi, dan substansi filsafat ilmu. Filsafat ilmu adalah telaah kefilsafatan yang meninjau ilmu dari segi ontologis, epistemologis, dan aksiologis untuk menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Filsafat ilmu bertujuan memberikan landasan filosofis dalam memahami konsep dan teori ilmu serta membangun teori ilmiah.
Dokumen tersebut membahas tentang epistemologi sebagai teori pengetahuan yang mempelajari asal usul dan sumber pengetahuan. Ia menjelaskan bahwa sumber pengetahuan meliputi alam semesta, rasio, dan hati. Alat untuk memperoleh pengetahuan dari sumber-sumber tersebut adalah indera, logika, dan penyucian hati. Dokumen ini juga membahas pandangan Al-Quran terhadap hati sebagai sumber epistemologi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Metode penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami pengalaman manusia dan makna yang mereka berikan pada peristiwa tertentu, bukan untuk memprediksi atau menemukan hubungan sebab akibat. Peneliti kualitatif lebih tertarik pada kualitas dan tekstur pengalaman daripada identifikasi hubungan. Tujuannya adalah mendeskripsikan dan mungkin menjelaskan kejadian, bukan
Filsafat ilmu membahas tentang proses penyelidikan ilmiah dan hakikat ilmu pengetahuan. Fokusnya adalah metodologi, landasan, dan struktur ilmu serta epistemologi, ontologi, dan etika dalam ilmu pengetahuan. Tujuannya adalah menguji dan mengkritik asumsi ilmiah.
Filsafat dan psikologi memiliki hubungan erat. Filsafat membantu psikologi dengan memberikan data dan perspektif untuk memahami manusia secara keseluruhan, sementara psikologi membantu filsafat dengan hasil penelitian empiris tentang perilaku manusia. Meskipun berpisah, kedua ilmu saling mempengaruhi dan saling membutuhkan untuk menjawab pertanyaan tentang sifat manusia secara lebih mendalam."
Makalah ini membahas tentang ontologi sebagai salah satu kajian filsafat ilmu yang mempelajari hakikat keberadaan segala sesuatu yang ada. Ontologi membahas tentang yang ada secara universal dan menampilkan pemikiran semesta universal. Terdapat beberapa aliran ontologi yang dibedakan berdasarkan jumlah, sifat, dan proses keberadaan. Ontologi bermanfaat untuk mengkritik sistem pemikiran, memecahkan masalah
Penelitian pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk memprediksi, menemu- kan, atau memverifikasi kebenaran. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui pendekatan yang tepat, karena pendekatan yang diguna- kan dalam sebuah penelitian sangat menentu- kan keseluruhan langkah penelitian tersebut. Sejak awal, pendekatan dalam setiap pene- litian sudah harus ditentukan dengan jelas. Penentuan pendekatan yang akan digunakan sangat tergantung pada paradigma yang dianut peneliti.
Articles
PENGANTAR
Redaksi Jurnal Filsafat
PDF
KESADARAN ATAS REALITAS: KAJIAN SVAMI CHINMAYANANDA TERHADAP MANDUKYA UPANISAD
Faisal Yan Aulia
PDF
1-14
LANDASAN FILOSOFIS MAZHAB HUKUM PROGRESIF: TINJAUAN FILSAFAT ILMU
Rizal Mustansyir
PDF
15-25
KONSEP SEMIOTIK CHARLES JENCKS DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
Dwi Murdiati
PDF
27-37
TINJAUAN FILOSOFIS PROBLEMA PENGELOLAAN SAMPAH
Lailiy Muthmainnah
PDF
39-50
MANUSIA DAN HISTORISITASNYA MENURUT MARTIN HEIDEGGER
Sindung Tjahyadi
PDF
51-63
GERAKAN FEMINISME ISLAM DALAM PERSPEKTIF FATIMAH MERNISSI
Widyastini Widyastini
PDF
65-80
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
A. M. Hendropriyono
PDF
81-91
AKTUALISASI PEMAHAMAN NILAI MENURUT MAX SCHELER BAGI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
Jirzanah Jirzanah
PDF
93-114
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
Ontologi, epistemologi dan aksiologi merupakan cabang-cabang utama filsafat yang membahas tentang hakikat yang ada, sumber pengetahuan dan nilai. Ontologi berkaitan dengan teori keberadaan, epistemologi membahas tentang pengetahuan, sedangkan aksiologi mempelajari nilai. Ketiga cabang filsafat ini merupakan konsep dasar dalam memahami berbagai persoalan filsafat.
Filsafat ilmu. BAB 4 Cara Mendapatkan Pengetahuan Yang Benarnoussevarenna
Dokumen tersebut membahas tentang pengetahuan ilmiah yang memiliki tiga fungsi, empat pola penjelasan ilmiah, dan peran bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah untuk mengkomunikasikan pengetahuan secara objektif dan jelas.
Dokumen tersebut membahas tentang aksiologi ilmu yang merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmu. Aksiologi adalah studi tentang nilai-nilai khususnya etika. Dokumen juga membahas objek kajian aksiologi ilmu yaitu dampak ilmu bagi manusia dan hubungan antara ilmu dengan sistem nilai moral.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu yang mencakup pengertian, objek, fungsi, dan substansi filsafat ilmu. Filsafat ilmu adalah telaah kefilsafatan yang meninjau ilmu dari segi ontologis, epistemologis, dan aksiologis untuk menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Filsafat ilmu bertujuan memberikan landasan filosofis dalam memahami konsep dan teori ilmu serta membangun teori ilmiah.
Dokumen tersebut membahas tentang epistemologi sebagai teori pengetahuan yang mempelajari asal usul dan sumber pengetahuan. Ia menjelaskan bahwa sumber pengetahuan meliputi alam semesta, rasio, dan hati. Alat untuk memperoleh pengetahuan dari sumber-sumber tersebut adalah indera, logika, dan penyucian hati. Dokumen ini juga membahas pandangan Al-Quran terhadap hati sebagai sumber epistemologi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Metode penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami pengalaman manusia dan makna yang mereka berikan pada peristiwa tertentu, bukan untuk memprediksi atau menemukan hubungan sebab akibat. Peneliti kualitatif lebih tertarik pada kualitas dan tekstur pengalaman daripada identifikasi hubungan. Tujuannya adalah mendeskripsikan dan mungkin menjelaskan kejadian, bukan
Filsafat ilmu membahas tentang proses penyelidikan ilmiah dan hakikat ilmu pengetahuan. Fokusnya adalah metodologi, landasan, dan struktur ilmu serta epistemologi, ontologi, dan etika dalam ilmu pengetahuan. Tujuannya adalah menguji dan mengkritik asumsi ilmiah.
Dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian sosial, yang mencakup definisi penelitian dan metode penelitian, jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi, dan analisis data, proses berpikir induktif, kriteria penelitian yang baik, serta menyusun rancangan penelitian yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, tinjauan pustaka
Buku ini membahas tentang unsur-unsur dasar dan metode penelitian ilmiah untuk membantu mahasiswa merancang proposal penelitian kualitatif dan kuantitatif, dengan membahas topik seperti pengantar penelitian, teori, rumusan masalah, sampel, dan teknik analisis data.
Makalah metode penelitian dalam Psikologi SosialAnis Qurli
Makalah ini membahas metode penelitian dan etika dalam psikologi sosial. Topik utama meliputi definisi psikologi sosial, pendekatan-pendekatan dalam psikologi sosial, metode pengumpulan data dan penelitian, serta etika yang berlaku dalam penelitian psikologi sosial. Makalah ini bertujuan menjelaskan konsep-konsep dasar dalam psikologi sosial secara ilmiah.
Dokumen tersebut merangkum empat perspektif utama dalam psikologi sosial, yaitu perspektif perilaku, kognitif, struktural, dan interaksionis. Perspektif perilaku berfokus pada proses belajar individu terhadap stimulus lingkungan. Perspektif kognitif melihat manusia sebagai agen aktif dalam memproses informasi dengan kemampuan berpikir. Perspektif struktural menekankan pengaruh struktur sosial terhadap
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia. Secara ringkas, perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor biologis, psikologis, dan sosiopsikologis seperti kebutuhan dasar, motivasi, emosi, sikap, kepercayaan, kebiasaan. Faktor-faktor ini berinteraksi satu sama lain dalam menentukan tingkah laku manusia.
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek penelitian sosial dan ilmiah mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis, metode, dan teknik penelitian. Secara ringkas, penelitian adalah upaya sistematis untuk menemukan dan menguji kebenaran secara ilmiah, yang dilakukan dengan berbagai metode dan teknik sesuai dengan tujuan dan bidang ilmu yang diteliti.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penelitian sosial yang merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Juga membahas tentang rancangan penelitian, syarat topik penelitian, judul penelitian, metodologi penelitian, populasi dan sampel, teknik sampling, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, sajian data, dan sistematika penul
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara olahraga golongan elit dan olahraga masyarakat. Olahraga golongan elit melibatkan aktivitas mahal yang membutuhkan peralatan khusus dan pelatihan, seperti balap mobil atau balon udara. Sementara itu, olahraga masyarakat umumnya tidak membutuhkan biaya besar seperti berjalan, jogging, berenang, bersepeda, menari, dan sepak bola. Dokumen juga menjel
El documento habla sobre contabilidad. Explica que la contabilidad se encarga de medir y analizar la realidad económica de las organizaciones para facilitar la dirección y el control. También describe los objetivos de la contabilidad, como obtener información sobre las finanzas de una empresa y prever su futuro. Finalmente, resume los diferentes tipos de contabilidad como contabilidad de servicio, contabilidad de costos y contabilidad financiera.
Paragraf tersebut membahas perspektif filosofis dari penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didasarkan pada filsafat fenomenologi dan berfokus pada manusia sebagai subjek utama. Terdapat beberapa aliran filsafat yang mendasari penelitian kualitatif seperti fenomenologi, interaksionisme simbolik, dan etnometodologi.
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiNasruddin Asnah
Metode induksi dan deduksi merupakan dua metode berpikir utama dalam filsafat ilmu dan logika. Metode induksi berangkat dari pengamatan kasus khusus untuk menarik kesimpulan umum, sedangkan metode deduksi berangkat dari premis umum untuk menarik kesimpulan khusus. Kedua metode ini memiliki perbedaan dalam tingkat kepastian kesimpulan yang dihasilkan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut berisi jawaban ujian mid semester mata kuliah Filsafat Ilmu oleh Ninik Charmila.
2) Terdapat 6 pertanyaan beserta jawabannya mengenai konsep-konsep dasar filsafat ilmu seperti bahasa dan matematika sebagai sarana berpikir ilmiah, aspek-aspek keilmuan, perbedaan matematika dan ilmu, serta sifat ilmu yang bersifat relatif dan tentatif
Dokumen tersebut membahas beberapa aliran keilmuan dalam filsafat ilmu, yaitu fenomenologi, positivisme, postpositivisme, marxisme, lingkaran Wina, dan postmodernisme.
1. Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup sains yang terdiri dari 6 cabang utama yaitu matematika, ilmu fisika, ilmu bumi, ilmu kehidupan, ilmu sosial, dan teknologi.
2. Sains didefinisikan sebagai representasi realitas menggunakan metodologi ilmiah yang meliputi realitas, fakta, data, dan upaya menemukan hukum-hukum alam atau sosial.
3. Keenam cabang sains membahas
Penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, kedalaman analisis, pendekatan analisis, logika penelitian, hasil yang diharapkan, dan kategori fungsional. Paradigma positivisme dan post-positivisme memiliki perbedaan dalam ontologi, epistemologi, dan hubungan antara peneliti dan objek penelitian.
Dokumen tersebut membahas beberapa aliran keilmuan dalam filsafat ilmu, yaitu fenomenologi, positivisme, postpositivisme, marxisme, lingkaran Wina, dan postmodernisme. Diberikan pula penjelasan singkat tentang konsep-konsep tersebut.
1) Filsafat ilmu membahas pengertian ilmu, metode ilmu, dan implikasi ilmu bagi masyarakat. 2) Ruang lingkup filsafat ilmu meliputi telaah konsep dan metode ilmu, proses penalaran ilmiah, hubungan antar ilmu, dan dampak pengetahuan ilmiah. 3) Filsafat ilmu memiliki dua objek utama yaitu objek material berupa hal-hal yang menjadi sasaran ilmu dan objek formal seperti sudut pandang dalam mempelajari obj
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis melalui metode ilmiah yang objektif, metodis, sistematis dan universal. Metode ilmiah merupakan cara untuk memperoleh pengetahuan secara ilmiah dengan melakukan observasi dan eksperimen secara teratur. Manfaat metode ilmiah antara lain memungkinkan pengembangan pengetahuan secara terus menerus seiring perkembangan zaman.
Teks tersebut membahas tentang metode ilmiah dan hubungannya dengan filsafat ilmu. Secara ringkas, metode ilmiah adalah prosedur sistematis yang mencakup berbagai langkah untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang ada, seperti observasi, hipotesis, eksperimen, dan kesimpulan. Metode ilmiah terkait erat dengan filsafat ilmu karena filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode ilmiah s
Dokumen tersebut membahas tentang aliran positivisme dalam filsafat. Positivisme merupakan aliran yang hanya mengakui pengetahuan yang berasal dari pengalaman empiris. Dokumen tersebut menjelaskan sejarah, pengertian, ciri-ciri, perkembangan, fungsi, dan kelemahan positivisme secara singkat.
Filsafat ilmu membahas tiga hal utama:
1. Ontologi, yaitu obyek yang dikaji ilmu
2. Epistemologi, cara memperoleh pengetahuan melalui metode ilmiah
3. Aksiologi, kegunaan pengetahuan ilmu
Filsafat ilmu membahas berbagai bidang seperti logika, metodologi, dan etika. Filsafat ilmu membedakan antara filsafat ilmu umum yang membahas prinsip ilmu secara umum, dan filsafat ilmu khusus tentang ilmu-ilmu tertentu. Metode ilmiah didasarkan pada asumsi seperti adanya hukum alam dan kausalitas, serta penggunaan observasi, eksperimen, dan verifikasi untuk menemukan kebenaran ilmiah.
3. Latar Belakang
Pendekatan dalam model positivistik empirik adalah upaya untuk mencari,
menemukan, atau memberi dukungan akan kebenaran yang relatif, yang
sebagai suatu model. Untuk memahami dari dunia beserta seluruh isinya, kita
sebagai manusia pasti menggunakan pendekatan. Manusia sebagai mahluk
sosial yang mempunyai nafsu terkadang menimbulkaan masalah bagi dirinya
sendiri.untuk menyelesaikan masalahnya Dalam hal ini manusia tersebut bisa
menggunakann pendekatan-pendekatan ilmiah. Lalu Dalam konteks ini,
pendekatan itu disebut “objektif”berdasarkan pandangan bahwa objek-objek,
prilaku-prilaku, dan peristiwa-peristiwa eksis di suatu dunia “nyata” yang diamati
oleh panca indra, diukur, dan diramalkan. Bagi seorang ilmuan penguasaan
pendekatan ilmiah merupakan suatu kewajiban, karena tanpa pendekatan
ilmiah tidak akan dapat melaksanakan kegiatan ilmiah, sehingga mudah bagi
seorang ilmuan untuk mengembangkanmateri pengetahuannya berdasarkan
metode-metode ilmiah.
Oleh karena itulah pendekatan ilmiah sangat penting sekali untuk mengetahui
seberapa jauh penalaran kita terhadap hal-hal yang jelas dan
objektif. Positivisme yang merupakan salah satu akar dari filsafat modern,
merupakan suatu paham yang hanya menerima ilmu kealaman sebagai satu-
satunya ilmu yang benar.nah,atas dasar itulah penulis makalah ini akan
memperdalam pendekatan positivisme tersebut agar menjadi suatu pemahaman
yang baru tentang keunggulan pendekatan positivistik tersebut.
4. Rumusan Masalah
1. Pengertian positivistik?
2. Bagaimanakah model positivistik
auguste comte ?
3. Bagaimanakah metode serta contoh
Positivistik?
5. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui model positivistik
empirik yang tepat dan benar
Sebagai bahan pembelajaran bagi
mahasiswa dan mahasiswi maupun
semua instansi untuk memperluas
wawasan tentang positivistik
Menambah pengetahuan dan semoga
bermanfaat untuk kita semua
6. Pengertian Positivistik
Positivistik/positivisme berasal dari kata “positif”yang artinya faktuual,
sesuatu yang berdasar fakta atau kenyataan, menurut positivism,
pengetahuan kita tidak boleh melebihi fakta-fakta yang ada, sehingga
dalam bidang pengetahuan, ilmu pengetahuan empiris menjadi contoh
istimewa dalam bidang pengetahuan. Positivisme adalah istilah umum
dalam filsafat yang mengutamakan aspek factual pengetahuan
khususnya ilmiah.
Pendekatan Positivistik mengandalkan kemampuan pengamatan
secara langsung (empiris) penalaran yang digunakan induktif.Ilmu
pengetahuan juga filsafat yang menyelidiki fakta dan hubungan yang
terdapat antara fakta-fakta.Model pendekatan positivistik terilhami dari
gerakan keilmuan masa modern, yang mengharuskan adanya
kepastian dalam suatu kebenaran.Syarat objek ilmu yaitu dapat:
diamati (observable), diulang-ulang(repeatable), diukur
(measurable),diuji (testable), diramalkan(predicable). Dan
penelitiannya berpusat pada eksperimen data-data particular, dan
ditafsirkan oleh rasio, dan pengalaman (aposteriori).
Positivisme adalah cara pandang dalam memahami dunia
berdasarkan sains.Positivisme sebagai perkembangan empirisme
yang eksterm,adalah pandangan yang menganggap bahwa yang
dapat diselidiki atau dipelajari hanyalah “data-data yang
nyata/empirik”,atau yang mereka namakan positif.Nilai-nilai politik dan
sosial menurut positivisme dapat digeneralisasikan berdasarkan fakta-
fakta yang diperoleh dari penyelidikan terhadap kehidupan
masyarakat itu sendiri.
7. Model Positivistik Auguste
Comte
Munculnya aliran filsafat positivisme ini dipelopori oleh seorang filsuf yang
bernama August Comte.seorang filosof yang lahir di Montpellier Perancis.
Mulai abad 20-an sampai dengan saat ini, aliran positivisme mampu
mendominasi wacana ilmu pengetahuan. Aliran ini menetapkan kriteria-
kriteria yang harus dipenuhi oleh ilmu-ilmu manusia maupun alam untuk
dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan yang benar, yaitu berdasarkan
kriteria-kriteriaeksplanatoris dan prediktif.
Untuk dapat memenuhi kriteria-kriteria dimaksud, maka semua ilmu harus
mempunyai
pandangan dunia positivistik, yaitu :
Objektif. Teori-teori tentang semesta haruslah bebas nilai
Fenomenalisme. Ilmu pengetahuan hanya bicara tentang semesta yang
teramati.Substansi metafisis yang diandaikan berada di belakang gejala-
gejala penampakan disingkirkan
Reduksionisme.Semesta direduksi menjadi fakta-fakta keras yang
dapat diamati dan
Naturalisme. Alam semesta adalah obyek-obyek yang bergerak secara
mekanis seperti bekerjanya jam
8. Positivisme diperkenalkan oleh Auguste Comte(1798-1857) dalam buku
utamanya yang berjudul Cours de Philosophic Positive, yaitu kursus
tentang filsafat positif (1830-1842)yang diterbitkan dalam enam jilid.
Comte melihat masyarakat sebagai suatu keseluruhan organik
yang kenyataanya lebih daripada sekedar jumlah bagia-bagian yang
saling bergantung ,tetapi untuk mengerti kenyataan ini,metode
penelitian empiris harus digunakan dengan keyakinan bahwa
nasyarakat adalah suatu bagian dari alam seperti halnya gejala
fisik.Comte melihat perkembangan ilmu tentang masyarakat yang
bersifat alamiah sebagai puncak suatu proses kemajuan intelektual
yang logis yang telah dilewati oleh ilmu-ilmu lainya.kemajuan ini
mencakup kemajuan teologis purba,penjelasan metafisik,dan akhirnya
sampai terbentuknya hukum-hkum ilmiah yang positif.
Penganut paham positivisme meyakini bahwa hanya da sedikit
perbedaan (jika ada) antara ilmu sosial dan ilmu alam,karena
masyarakat dan kehidupan sosial berdasarkan aturan-aturan, demikian
juga alam.
9. Metode Serta Contoh Positivistik
Metode yang sering digunakan dalam pendekatan positivistik adalah:
Metode siklus empiri (L-H-V) untuk ilmu alam.Misalnya tekanan udara dan
pengukuranya,ilmu falak dan system matahari,ilmu kedokteran dan lain-lain.
Metode linier untuk ilmu sosial dan humanistik. Dan tentunya memakai
sarana berfikir induktif dengan menggunakan logika dan statistika
Contohnya dalam memakai metode siklus empiri (L-H-V) yang menekankan
pendekatan positivistik ini untuk ilmu alam yaitu pada Pemuaian.Pemuaian
adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.Pemuaian
terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat
gas.Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu
dimensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga
dimensi).Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume
saja.
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
menerima
kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan
dengan nilai panjang benda tersebut.Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak
ada.Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah
kawat kecil yang panjang sekali.Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai panjang dan
besar perubahan suhu.Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi
oleh jenis benda atau jenis bahan.
10. Contoh yang lain adalah Jika emas dipanaskan akan
memuai,Tembaga dipanaskan akan memuai,Perak
dipanaskan akan memuai.maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa jika logam dipanaskan pasti akan memuai.
Sementara contoh pendekatan positivistik yang
memakai Metode linier dapat dicontohkan pada kasus yang
pernah terjadi di Sragen, Jateng. Polisi menilang
pengemudi yang nomor mobilnya ditulis dalam sobekan
kertas karton, padahal pengemudi berniat baik setelah pelat
nomor asli hilang beberapa saat sebelumnya. Dari
pendekatan positivisme, pemasangan nomor polisi terbuat
dari kertas karton itu salah dan si pengemudi tersebut
ditilang.
11. Kesimpulan
Pendekatan Dalam Model Positivistik Empirik adalah salah
satu pendekatan yang sangat berperan dalam
perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah berkembang
pesat pada masa sekarang ini,ini juga tidak telepas dari
peran August comte yang cara pandang memahami dunia
berdasarkan sains dan juga bahwa pendekatan positivistik
mengandalkan kemampuan yang bersifat empiris.menurut
pendapat saya juga menjadi hal yang tidak wajar jika kita
mengesampingkan pendekatan positivistik, seiring adanya
pendekatan lain yang mungkin dianggap lebih baik. Pada
pendekatan ini manusia dituntut untuk menggunakan
penalaran yang bersifat induktif, baik berupa eksperimen,
observasi dan komparasi. Positivistik adalah filsafat yang
menyatakan keutamaan observasi dalam menilai kebenaran
pernyataan atau fakta dan berpendapat bahwa argumentasi
metafisik dan subjektif yang tidak didasarkan pada data yang
dapat diamati adalah tidak mempunyai makna.