SlideShare a Scribd company logo
EPISTEMOLOGI MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
DI SUSUN OLEH :
1. INDAH SARI (06081181520085)
2. MUTHMAINNAH (06081181520082)
3. REGITHA INTAN C (06081181520011)
4. WIWIN MITAYANI (06081181520003)
DOSEN PENGAMPUH :
DR. SOMAKIM, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................i
A. Pengertian Epistemologi................................................................................1
B. Pengertian Epistemologi Matematika dan Pendidikan Matematika ................1
C. Teori Kebenaran Matematika ..........................................................................2
D. Langkah-langkah Dalam Epistemologi Ilmu..................................................4
E. Pentingnya Mempelajari Epistemologi...........................................................6
LAMPIRAN PERTANYAAN .............................................................................7
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................9
1
A. Pengertian Epistemologi
Istilah Epistemology dipakai pertama kali oleh J.F.Feriere. Epistemologi
berasal dari kata Yunani yaitu episteme dan logos. Episteme diartikan
pengetahuan atau kebenaran dan logos diartikan pikiran, kata atau teori.
Epistemologi secara etimologi dapat diartikan teori pengetahuan yang benar
(Theory of Knowledge).
Istilah lain yang setara maksudnya dengan epistemologi disebut filsafat
pengetahuan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa filsafat pengetahuan
merupakan salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan mengenai masalah
hakikat pengetahuan. Apabila kita berbicara mengenai filsafat pengetahuan
maka yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu ilmu pengetahuan
kefilsafatan yang secara khusus hendak memperoleh pengetahuan tentang
hakikat pengetahuan.
B. Pengertian Epistemologi Matematika dan Pendidikan Matematika
Epistemologi matematika merupakan cabang filsafat yang berhubungan
dengan pengetahuan matematika. Cabang ini khusus menelaah segi-segi dasar
pengetahuan matematika seperti sumber, hakikat, batas-batas, dan kebenaran
pengetahuan beserta ciri-ciri matematika yang meliputi abstraksi, ruang,
waktu besaran, simbolik, bentuk, dan pola.
Epistemologi matematika yaitu ilmu filsafat untuk mempelajari keaslian
atau validitas dari sifat-sifat matematika. Misalnya seperti kebenaran sebuah
teorema. Untuk mengetahui benar atau tidaknya sebuah teorema, maka
diperlukan adanya pembuktian. Sehingga pembuktian teorema dalam
matematika ini merupakan contoh dari epistemologi matematika.
2
Di dalam Teori Pengetahuannya, Immanuel Kant berusaha meletakkan
dasar epistemologis bagi matematika untuk menjamin bahwa matematika
memang benar dapat dipandang sebagai ilmu. Kant menyatakan bahwa
metode yang benar untuk memperoleh kebenaran matematika adalah
memperlakukan matematika sebagai pengetahuan a priori. Menurut Kant,
secara spesifik, validitas obyektif dari pengetahuan matematika diperoleh
melalui bentuk a priori dari sensibilitas kita yang memungkinkan
diperolehnya pengalaman inderawi.
Contoh epistemologi dalam matematika yaitu ketika kita mengajarkan
materi lingkaran dimana dalam rumus keliling dan luas lingkaran terdapat
nilai, disini biarkan siswa sendiri yang menemukan berapa nilai yaitu dengan
cara siswa diajak melakukan percobaan pengukuran terhadap beberapa benda
yang berbentuk lingkaran, dari hasil percobaan tersebut siswa akan
menenmukan sendiri berapa nilai tersebut.
Epistemologi pendidikan matematika yaitu ilmu filsafat untuk
mempelajari keaslian atau validitas dari sifat-sifat pendidikan matematika,
keaslian atau kebenaran hal-hal yang termuat dalam proses belajar mengajar
matematika. Contohnya seperti pengetahuan dasar matematika yang telah
dipahami siswa sebelumnya. Apakah pengetahuan itu bersifat benar atau
tidak, seperti itulah contoh dari epistemologi matematika.
C. Teori Kebenaran Matematika
Secara epistemologis kebenaran adalah kesesuaian antara apa yang
diklaim sebagai diketahui dengan kenyataan yang sebenarnya yang menjadi
objek pengetahuan. Kebenaran terletak pada kesesuaian antara subjek dan
objek, yaitu apa yang diketahui subjek dan realitas sebagaimana adanya. Ada
tiga teori tentang kebenaran dalam Matematika, yaitu teori korespondensi ,
teori koherensi, dan teori pragmatis.
1. Teori Korespondensi
3
Teori korespondensi menunjukkan bahwa suatu pernyataan akan
bernilai benar jika hal-hal yang terkandung di dalam pernyataan tersebut
sesuai atau cocok dengan keadaan yang sesungguhnya. Contoh, “Semua
manusia akan mati,” merupakan suatu pernyataan yang bernilai benar
karena kenyataannya memang demikian.
2. Teori Koherensi
Teori koherensi menyatakan bahwa suatu kalimat akan bernilai
benar jika pernyataan yang terkandung di dalam kalimat itu bersifat
koheren, konsisten, atau tidak bertentangan dengan pernyataan-pernyataan
sebelumnya yang dianggap benar. Contohnya : 1 + 4 = 5 adalah benar
karena sesuai dengan kebenaran yang sudah disepakati bersama terutama
oleh matematikawan.
3. Teori Pragmatis
Pragmatis berasal dari bahasa Yunani yaitu pragma, artinya yang
dikerjakan, yang dilakukan, perbuatan, tindakan. Pelopor teori pragmatis
ini adalah Charles S. Pierce dan William James. Menurut Suriasumantri
(2009:57), kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah
pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya
suatu pernyataan adalah benar. Teori pragmatis tentang kebenaran dapat
disimpulkan bahwa teori pragmatik adalah teori kebenaran yang memiliki
kriteria suatu pengetahuan adalah benar apabila memiliki kegunaan praktis
atau manfaat dalam kehidupan. Contohnya : “Sasi menghubungi Wili
dengan menggunakan smartphone miliknya”. Pernyataan disamping
menyebutkan bahwa sebuah smartphone digunakan untuk mempermudah
pekerjaan manusia.
Berdasarkan teori-teori kebenaran diatas, yaitu teori korespondensi,
teori koherensi, dan teori pragmatis, dapat disimpulkan bahwa teori
kebenaran dalam matematika adalah sebuah teori yang berisi tentang
pernyataan-pernyataan yang ada, yang harus dibuktikan dengan suatu
4
fakta atau kenyataan. Dalam teori korespondensi, kebenaran adalah
penyesuaian antara pernyataan dan kenyataan yang ada. Dalam teori
koherensi, kebenaran adalah penyesuaian suatu pernyataan dengan
pernyataan yang sudah lebih dahulu diketahui. Dalam teori pragmatis,
kebenaran adalah pernyataan yang benar apabila mempunyai manfaat
dalam kehidupan. Kebenaran bertujuan untuk mensejahterakan hidup dan
sebagai jalan untuk menjalani kehidupan manusia
D. Langkah-langkah Dalam Epistemologi Ilmu
Langkah dalam epistemologi ilmu antara lain berpikir deduktif dan
induktif. Berfikir deduktif memberikan sifat yang rasional kepada
pengetahuan ilmiah dan bersifat konsisten dengan pengetahuan yang telah
dikumpulkan sebelumnya. Secara sistematik dan kumutatif pengetahuan
ilmiah disusun setahap dengan menyusun argumentasi mengenai sesuatu yang
baru berdasarkan pengetahuan yang telah ada. Secara konsisten dan koheren
maka ilmu mencoba memberikan penjelasan yang rasional kepada objek yang
berada dalam fokus penelaahan.
Pengetahuan yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indera, dan lain-
lain mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan, di antaranya
adalah:
1. Metode Induktif
Induktif yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-
pernyatan hasil observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih
umum. Yang bertolak dari pernyataan-pernyataan tunggal sampai pada
pernyataan-pernyataan universal.
Dalam induksi, setelah diperoleh pengetahuan, maka akan
dipergunakan hal-hal lain, seperti ilmu mengajarkan kita bahwa kalau
logam dipanasi, ia mengembang, bertolak dari teori ini kita akan tahu
bahwa logam lain yang kalau dipanasi juga akan mengembang. Dari
5
contoh di atas bisa diketahui bahwa induksi tersebut memberikan suatu
pengetahuan yang disebut sintetik.
2. Metode Deduktif
Deduksi ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data
empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut.
Hal-hal yang harus ada dalam metode deduktif ialah adanya perbandingan
logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. Ada penyelidikan bentuk
logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris
atau ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian
teori dengan jalan menerapkan secara empiris kesimpulan-kesimpulan
yang bisa ditarik dari teori tersebut.
3. Metode Positivisme
Metode ini dikeluarkan oleh August Comte (1798-1857). Metode
ini berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif. Ia
mengenyampingkan segala uraian/persoalan di luar yang ada sebagai
fakta. Oleh karena itu, iamenolak metafisika. Apa yang diketahui secara
positif, adalah segala yang tampak dan segala gejala. Dengan demikian
metode ini dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan dibatasi kepada
bidang gejala-gejala saja.
4. Metode Kontemplatif
Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan akal
manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkan
pun akan berbeda-beda harusnya dikembangkan sutu kemampuanakal
yang disebut dengan intuisi. Pengetahuan yang diperoleh lewat intuisi ini
bisa diperoleh dengan cara berkontemplasi seperti yang dilakukan oleh Al-
Ghazali.
5. Metode Dialektis
6
Dalam filsafat, dialektika mula-mula berarti metode tanya jawab
untuk mencapai kejernihan filsafat. Metode ini diajarkan oleh Socrates.
Namun Plato mengartikannya diskusi logika. Kini dialektika berarti tahap
logika, yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode-metode penuturan,
juga analisis sistematik tentang ide-ide untuk mencapai apa yang
terkandung dalam pandangan.
E. Pentingnya Mempelajari Epistemologi
Menurut Sudarminta, terdapat tiga alasan mengapa harus mempelajari
epistemologi:
1. Pertimbangan strategis: kajian epistemologi perlu karena pengetahuan
sendiri sangatlah strategis bagi kehidupan manusia.
2. Pertimbangan kebudayaan: bahwa epistemologi mencari tahu
pengetahuan dari unsur-unsur dan sistem kebudayaan yang dianggap
penting bagi kehidupan manusia.
3. Pertimbangan pendidikan: sebagai usaha sadar untuk membantuk peserta
didik mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan
hidup untuk tidak lepas dari penguasaan pengetahuaan.
7
LAMPIRAN PERTANYAAN
1. Jelaskan kembali contoh dari teori kebenaran korespondensi matematika!
(Raden Ayu Maudiana Sari)
Jawab :
Teori korespondensi adalah suatu pernyataan apabila dikatakan bernilai
benar jika hal-hal yang terkandung di dalam pernyataan tersebut sesuai
atau cocok dengan keadaan yang sesungguhnya.
Contoh :“Semua manusia akan mati,” merupakan suatu pernyataan yang
bernilai benar karena kenyataannya memang demikian.
Dalam pelajaran matematika materi logika matematika, apabila siswa
mengerjakan suatu soal seperti berikut ini
Diketahui:
K : Palembang ada di pulau Jawa
L : 2 adalah bilangan prima
M : Semua bilangan komposit adalah bilangan genap
Pernyataan majemuk dibawah ini yang bernilai benar adalah...
Penyelesaiannya pernyataan K bernilai salah, karena sesuai dengan
kenyataan bahwa kota palembang ada di pulau sumatera bukan di pulau
jawa. Pernyataan L bernilai benar, karena sesuai dengan kenyataan bahwa
2 memang merupakan bilangan prima. Dan pernyataan M bernilai salah,
karena sesuai dengan kenyataan bahwa tidak semua bilangan komposit
merupakan bilangan genap.
2. Jelaskan macam-macam metode dalam epistemologi matematika!
(Meidian Renaldo)
Jawab :
Secara umum ada lima metode pada epistemologi ilmu yaitu metode
induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatif, dan
metode dialektis.
8
Sedangkan, pada epistemologi matematika hanya meliputi Metode
Induktif dan Metode Deduktif.
1. Metode Deduktif adalah cara penarikan kesimpulan dari keadaan-
keadaan yang umum ke khusus.
2. Metode Induktif adalah cara penarikan kesimpulan dari keadaan-
keadaan yang khusus ke umum.
3. Berikan contoh-contoh dari macam-macam metode dalam epistemologi
matematika! (Robi’atul Bangkawiyah)
Jawab :
1. Contoh Metode Deduktif
Misalnya pada langkah-langkah penyelesaian soal persamaan linier,
dengan menggunakan anggapan “Mengapa bisa demikian?”
2 − 3 = 7
2 − 3 + 3 = 7 + 3 (kedua ruas ditambah 3)
2 = 10 (sifat identitas penjumlahan −3 + 3 = 0)
2 × = 10 × (kedua ruas dikali )
= 5 (sifat identitas perkalian 2 × = 1)
2. Contoh Metode Induktif
Cara dengan metode induktif ini daapt dilakukan dengan suatu
pengamatan dan percobaan.
Misalnya ketika ingin membuktikan dalil bahwa “Jumlah sudut-sudut
dari setiap segitiga adalah 180°”. Cara yang dapat dilakukan untuk
membuktikan dalil tersebut dengan mengukur besar sudut dari
sejumlah segitiga dengan ukuran dan bentuk yang berbeda. Sehingga,
secara induktif adapat disimpulkan bahwa jumlah sudut-sudut dari
setiap segitiga adalah 180°.
9
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, Reni. 2016. Epistemologi Matematika Kebenaran dalam Matematika.
(Online). (http://reniapril23.blogspot.co.id/2016/10/epistemologi-
matematika-kebenaran-dalam.html?m=1, diakses pada 8 Februari 2017)
Azam. 2016. Epistemologi Matematika. (Online),
(http://ayobelajarmatematikabersamakami.blogspot.co.id/2016/10/episte
mologi-matematika.html?m=1, diakses pada 8 Februari 2017)
Rizal, Afif. 2012. Filsafat Matematika dan Pendidikan Matematika. (Online),
(http://maths-mylife.blogspot.co.id/2016/01/filsafat-matematika-dan-
pendidikan.html?m=1, diakses 8 Februari 2017)
Sulaiman, Husnan & Munasir. 2009. Makalah Landasan Ontologi, Epistemologi,
dan Aksiologi dalam Filsafat Ilmu. (Online).
(http://suksespend.blogspot.co.id/2009/06/makalah-landasan-ontologi-
epistemologi.html?m=1, diakses pada 8 Februari 2017)
Widyaningrum, Indah. 2014. Makalah Epistemologi. (Online).
(http://matematikaunsriindah.blogspot.co.id/2014/11/makalah-
epistemologi.html?m=1, diakses pada 8 Februari 2017)

More Related Content

What's hot

Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
Nia Matus
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Nia Matus
 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKRaden Ilyas
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
Nia Matus
 
Segitiga
SegitigaSegitiga
Segitiga
Bayu Yoga
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
Yadi Pura
 
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalAksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalagusloveridha
 
Peluang SMP
Peluang SMPPeluang SMP
Peluang SMP
Fitri Puzpita
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
Nia Matus
 
Matematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktifMatematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktifMella Imelda
 
Geometri ruang
Geometri ruangGeometri ruang
Geometri ruang
Ferry Angriawan
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktor
Sholiha Nurwulan
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
 

What's hot (20)

Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Segitiga
SegitigaSegitiga
Segitiga
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid finalAksioma insidensi dalam geometri euclid final
Aksioma insidensi dalam geometri euclid final
 
Peluang SMP
Peluang SMPPeluang SMP
Peluang SMP
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Matematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktifMatematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktif
 
Ring
RingRing
Ring
 
Geometri ruang
Geometri ruangGeometri ruang
Geometri ruang
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktor
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 

Similar to Epistemologi

Teori
TeoriTeori
Teori
Eko Sejati
 
Teori
TeoriTeori
Teori
Eko Sejati
 
FILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptx
FILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptxFILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptx
FILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptx
AmirohSKom
 
Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085
Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085
Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085
rexy isrofil
 
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra KurniaSoal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
R . Adhi Indra Kurnia
 
Dasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitianDasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitian
Bayu Rizky Aditya
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriCindar Tyas
 
Tugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatTugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafat
ulfah Nasution
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranHidayahilya
 
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Ninik Charmila
 
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docxARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
MhdTaajuddin
 
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
nopiariani
 
filsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docxfilsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docx
nurulkholifah23
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1setiawan02
 
Ilmu
IlmuIlmu
Ringkasan perkuliahan dasar dasar mipa
Ringkasan perkuliahan dasar dasar mipaRingkasan perkuliahan dasar dasar mipa
Ringkasan perkuliahan dasar dasar mipa
Puji Lestari
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
Mesir La Samani
 
Resume filsafat ilmu
Resume filsafat ilmuResume filsafat ilmu
Resume filsafat ilmu
UCy Rukmana
 
Filsafat ipa pertemuan_ib_ok
Filsafat ipa pertemuan_ib_okFilsafat ipa pertemuan_ib_ok
Filsafat ipa pertemuan_ib_okKira R. Yamato
 

Similar to Epistemologi (20)

Teori
TeoriTeori
Teori
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
FILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptx
FILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptxFILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptx
FILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptx
 
Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085
Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085
Muhammad rexy isrofil santasa 16060484085
 
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra KurniaSoal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
 
Dasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitianDasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitian
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
 
Tugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatTugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafat
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori Kebenaran
 
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila Filsafat Ilmu Ninik Charmila
Filsafat Ilmu Ninik Charmila
 
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docxARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
 
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
Ppt teori kebenaran filsafat pendidikan kelompok 1
 
filsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docxfilsafat sains nurul kholifah.docx
filsafat sains nurul kholifah.docx
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1
 
Ilmu
IlmuIlmu
Ilmu
 
Bab 6 husni (1)
Bab 6 husni (1)Bab 6 husni (1)
Bab 6 husni (1)
 
Ringkasan perkuliahan dasar dasar mipa
Ringkasan perkuliahan dasar dasar mipaRingkasan perkuliahan dasar dasar mipa
Ringkasan perkuliahan dasar dasar mipa
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
 
Resume filsafat ilmu
Resume filsafat ilmuResume filsafat ilmu
Resume filsafat ilmu
 
Filsafat ipa pertemuan_ib_ok
Filsafat ipa pertemuan_ib_okFilsafat ipa pertemuan_ib_ok
Filsafat ipa pertemuan_ib_ok
 

More from Indah Sari

RPP
RPPRPP
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
Indah Sari
 
Prosem dan Jam Efektif
Prosem dan Jam EfektifProsem dan Jam Efektif
Prosem dan Jam Efektif
Indah Sari
 
Prota
ProtaProta
Prota
Indah Sari
 
Makalah SPSS
Makalah SPSSMakalah SPSS
Makalah SPSS
Indah Sari
 
Biaya Pendidikan
Biaya PendidikanBiaya Pendidikan
Biaya Pendidikan
Indah Sari
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
Indah Sari
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
Indah Sari
 
Tabung
TabungTabung
Tabung
Indah Sari
 
Bahan Ajar
Bahan Ajar Bahan Ajar
Bahan Ajar
Indah Sari
 
Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0
Indah Sari
 
Bilangan e
Bilangan eBilangan e
Bilangan e
Indah Sari
 
Garis dan Sudut
Garis dan SudutGaris dan Sudut
Garis dan Sudut
Indah Sari
 
PPT Puzzle Milus 2
PPT Puzzle Milus 2PPT Puzzle Milus 2
PPT Puzzle Milus 2
Indah Sari
 
PPT Puzzle Milus 1
PPT Puzzle Milus 1PPT Puzzle Milus 1
PPT Puzzle Milus 1
Indah Sari
 

More from Indah Sari (15)

RPP
RPPRPP
RPP
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
Prosem dan Jam Efektif
Prosem dan Jam EfektifProsem dan Jam Efektif
Prosem dan Jam Efektif
 
Prota
ProtaProta
Prota
 
Makalah SPSS
Makalah SPSSMakalah SPSS
Makalah SPSS
 
Biaya Pendidikan
Biaya PendidikanBiaya Pendidikan
Biaya Pendidikan
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
Tabung
TabungTabung
Tabung
 
Bahan Ajar
Bahan Ajar Bahan Ajar
Bahan Ajar
 
Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0
 
Bilangan e
Bilangan eBilangan e
Bilangan e
 
Garis dan Sudut
Garis dan SudutGaris dan Sudut
Garis dan Sudut
 
PPT Puzzle Milus 2
PPT Puzzle Milus 2PPT Puzzle Milus 2
PPT Puzzle Milus 2
 
PPT Puzzle Milus 1
PPT Puzzle Milus 1PPT Puzzle Milus 1
PPT Puzzle Milus 1
 

Recently uploaded

ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 

Recently uploaded (20)

ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 

Epistemologi

  • 1. EPISTEMOLOGI MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA DI SUSUN OLEH : 1. INDAH SARI (06081181520085) 2. MUTHMAINNAH (06081181520082) 3. REGITHA INTAN C (06081181520011) 4. WIWIN MITAYANI (06081181520003) DOSEN PENGAMPUH : DR. SOMAKIM, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017
  • 2. DAFTAR ISI DAFTAR ISI ........................................................................................................i A. Pengertian Epistemologi................................................................................1 B. Pengertian Epistemologi Matematika dan Pendidikan Matematika ................1 C. Teori Kebenaran Matematika ..........................................................................2 D. Langkah-langkah Dalam Epistemologi Ilmu..................................................4 E. Pentingnya Mempelajari Epistemologi...........................................................6 LAMPIRAN PERTANYAAN .............................................................................7 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................9
  • 3. 1 A. Pengertian Epistemologi Istilah Epistemology dipakai pertama kali oleh J.F.Feriere. Epistemologi berasal dari kata Yunani yaitu episteme dan logos. Episteme diartikan pengetahuan atau kebenaran dan logos diartikan pikiran, kata atau teori. Epistemologi secara etimologi dapat diartikan teori pengetahuan yang benar (Theory of Knowledge). Istilah lain yang setara maksudnya dengan epistemologi disebut filsafat pengetahuan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa filsafat pengetahuan merupakan salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan mengenai masalah hakikat pengetahuan. Apabila kita berbicara mengenai filsafat pengetahuan maka yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu ilmu pengetahuan kefilsafatan yang secara khusus hendak memperoleh pengetahuan tentang hakikat pengetahuan. B. Pengertian Epistemologi Matematika dan Pendidikan Matematika Epistemologi matematika merupakan cabang filsafat yang berhubungan dengan pengetahuan matematika. Cabang ini khusus menelaah segi-segi dasar pengetahuan matematika seperti sumber, hakikat, batas-batas, dan kebenaran pengetahuan beserta ciri-ciri matematika yang meliputi abstraksi, ruang, waktu besaran, simbolik, bentuk, dan pola. Epistemologi matematika yaitu ilmu filsafat untuk mempelajari keaslian atau validitas dari sifat-sifat matematika. Misalnya seperti kebenaran sebuah teorema. Untuk mengetahui benar atau tidaknya sebuah teorema, maka diperlukan adanya pembuktian. Sehingga pembuktian teorema dalam matematika ini merupakan contoh dari epistemologi matematika.
  • 4. 2 Di dalam Teori Pengetahuannya, Immanuel Kant berusaha meletakkan dasar epistemologis bagi matematika untuk menjamin bahwa matematika memang benar dapat dipandang sebagai ilmu. Kant menyatakan bahwa metode yang benar untuk memperoleh kebenaran matematika adalah memperlakukan matematika sebagai pengetahuan a priori. Menurut Kant, secara spesifik, validitas obyektif dari pengetahuan matematika diperoleh melalui bentuk a priori dari sensibilitas kita yang memungkinkan diperolehnya pengalaman inderawi. Contoh epistemologi dalam matematika yaitu ketika kita mengajarkan materi lingkaran dimana dalam rumus keliling dan luas lingkaran terdapat nilai, disini biarkan siswa sendiri yang menemukan berapa nilai yaitu dengan cara siswa diajak melakukan percobaan pengukuran terhadap beberapa benda yang berbentuk lingkaran, dari hasil percobaan tersebut siswa akan menenmukan sendiri berapa nilai tersebut. Epistemologi pendidikan matematika yaitu ilmu filsafat untuk mempelajari keaslian atau validitas dari sifat-sifat pendidikan matematika, keaslian atau kebenaran hal-hal yang termuat dalam proses belajar mengajar matematika. Contohnya seperti pengetahuan dasar matematika yang telah dipahami siswa sebelumnya. Apakah pengetahuan itu bersifat benar atau tidak, seperti itulah contoh dari epistemologi matematika. C. Teori Kebenaran Matematika Secara epistemologis kebenaran adalah kesesuaian antara apa yang diklaim sebagai diketahui dengan kenyataan yang sebenarnya yang menjadi objek pengetahuan. Kebenaran terletak pada kesesuaian antara subjek dan objek, yaitu apa yang diketahui subjek dan realitas sebagaimana adanya. Ada tiga teori tentang kebenaran dalam Matematika, yaitu teori korespondensi , teori koherensi, dan teori pragmatis. 1. Teori Korespondensi
  • 5. 3 Teori korespondensi menunjukkan bahwa suatu pernyataan akan bernilai benar jika hal-hal yang terkandung di dalam pernyataan tersebut sesuai atau cocok dengan keadaan yang sesungguhnya. Contoh, “Semua manusia akan mati,” merupakan suatu pernyataan yang bernilai benar karena kenyataannya memang demikian. 2. Teori Koherensi Teori koherensi menyatakan bahwa suatu kalimat akan bernilai benar jika pernyataan yang terkandung di dalam kalimat itu bersifat koheren, konsisten, atau tidak bertentangan dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Contohnya : 1 + 4 = 5 adalah benar karena sesuai dengan kebenaran yang sudah disepakati bersama terutama oleh matematikawan. 3. Teori Pragmatis Pragmatis berasal dari bahasa Yunani yaitu pragma, artinya yang dikerjakan, yang dilakukan, perbuatan, tindakan. Pelopor teori pragmatis ini adalah Charles S. Pierce dan William James. Menurut Suriasumantri (2009:57), kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya suatu pernyataan adalah benar. Teori pragmatis tentang kebenaran dapat disimpulkan bahwa teori pragmatik adalah teori kebenaran yang memiliki kriteria suatu pengetahuan adalah benar apabila memiliki kegunaan praktis atau manfaat dalam kehidupan. Contohnya : “Sasi menghubungi Wili dengan menggunakan smartphone miliknya”. Pernyataan disamping menyebutkan bahwa sebuah smartphone digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Berdasarkan teori-teori kebenaran diatas, yaitu teori korespondensi, teori koherensi, dan teori pragmatis, dapat disimpulkan bahwa teori kebenaran dalam matematika adalah sebuah teori yang berisi tentang pernyataan-pernyataan yang ada, yang harus dibuktikan dengan suatu
  • 6. 4 fakta atau kenyataan. Dalam teori korespondensi, kebenaran adalah penyesuaian antara pernyataan dan kenyataan yang ada. Dalam teori koherensi, kebenaran adalah penyesuaian suatu pernyataan dengan pernyataan yang sudah lebih dahulu diketahui. Dalam teori pragmatis, kebenaran adalah pernyataan yang benar apabila mempunyai manfaat dalam kehidupan. Kebenaran bertujuan untuk mensejahterakan hidup dan sebagai jalan untuk menjalani kehidupan manusia D. Langkah-langkah Dalam Epistemologi Ilmu Langkah dalam epistemologi ilmu antara lain berpikir deduktif dan induktif. Berfikir deduktif memberikan sifat yang rasional kepada pengetahuan ilmiah dan bersifat konsisten dengan pengetahuan yang telah dikumpulkan sebelumnya. Secara sistematik dan kumutatif pengetahuan ilmiah disusun setahap dengan menyusun argumentasi mengenai sesuatu yang baru berdasarkan pengetahuan yang telah ada. Secara konsisten dan koheren maka ilmu mencoba memberikan penjelasan yang rasional kepada objek yang berada dalam fokus penelaahan. Pengetahuan yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indera, dan lain- lain mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan, di antaranya adalah: 1. Metode Induktif Induktif yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan- pernyatan hasil observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum. Yang bertolak dari pernyataan-pernyataan tunggal sampai pada pernyataan-pernyataan universal. Dalam induksi, setelah diperoleh pengetahuan, maka akan dipergunakan hal-hal lain, seperti ilmu mengajarkan kita bahwa kalau logam dipanasi, ia mengembang, bertolak dari teori ini kita akan tahu bahwa logam lain yang kalau dipanasi juga akan mengembang. Dari
  • 7. 5 contoh di atas bisa diketahui bahwa induksi tersebut memberikan suatu pengetahuan yang disebut sintetik. 2. Metode Deduktif Deduksi ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut. Hal-hal yang harus ada dalam metode deduktif ialah adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. Ada penyelidikan bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jalan menerapkan secara empiris kesimpulan-kesimpulan yang bisa ditarik dari teori tersebut. 3. Metode Positivisme Metode ini dikeluarkan oleh August Comte (1798-1857). Metode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif. Ia mengenyampingkan segala uraian/persoalan di luar yang ada sebagai fakta. Oleh karena itu, iamenolak metafisika. Apa yang diketahui secara positif, adalah segala yang tampak dan segala gejala. Dengan demikian metode ini dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan dibatasi kepada bidang gejala-gejala saja. 4. Metode Kontemplatif Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkan pun akan berbeda-beda harusnya dikembangkan sutu kemampuanakal yang disebut dengan intuisi. Pengetahuan yang diperoleh lewat intuisi ini bisa diperoleh dengan cara berkontemplasi seperti yang dilakukan oleh Al- Ghazali. 5. Metode Dialektis
  • 8. 6 Dalam filsafat, dialektika mula-mula berarti metode tanya jawab untuk mencapai kejernihan filsafat. Metode ini diajarkan oleh Socrates. Namun Plato mengartikannya diskusi logika. Kini dialektika berarti tahap logika, yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode-metode penuturan, juga analisis sistematik tentang ide-ide untuk mencapai apa yang terkandung dalam pandangan. E. Pentingnya Mempelajari Epistemologi Menurut Sudarminta, terdapat tiga alasan mengapa harus mempelajari epistemologi: 1. Pertimbangan strategis: kajian epistemologi perlu karena pengetahuan sendiri sangatlah strategis bagi kehidupan manusia. 2. Pertimbangan kebudayaan: bahwa epistemologi mencari tahu pengetahuan dari unsur-unsur dan sistem kebudayaan yang dianggap penting bagi kehidupan manusia. 3. Pertimbangan pendidikan: sebagai usaha sadar untuk membantuk peserta didik mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup untuk tidak lepas dari penguasaan pengetahuaan.
  • 9. 7 LAMPIRAN PERTANYAAN 1. Jelaskan kembali contoh dari teori kebenaran korespondensi matematika! (Raden Ayu Maudiana Sari) Jawab : Teori korespondensi adalah suatu pernyataan apabila dikatakan bernilai benar jika hal-hal yang terkandung di dalam pernyataan tersebut sesuai atau cocok dengan keadaan yang sesungguhnya. Contoh :“Semua manusia akan mati,” merupakan suatu pernyataan yang bernilai benar karena kenyataannya memang demikian. Dalam pelajaran matematika materi logika matematika, apabila siswa mengerjakan suatu soal seperti berikut ini Diketahui: K : Palembang ada di pulau Jawa L : 2 adalah bilangan prima M : Semua bilangan komposit adalah bilangan genap Pernyataan majemuk dibawah ini yang bernilai benar adalah... Penyelesaiannya pernyataan K bernilai salah, karena sesuai dengan kenyataan bahwa kota palembang ada di pulau sumatera bukan di pulau jawa. Pernyataan L bernilai benar, karena sesuai dengan kenyataan bahwa 2 memang merupakan bilangan prima. Dan pernyataan M bernilai salah, karena sesuai dengan kenyataan bahwa tidak semua bilangan komposit merupakan bilangan genap. 2. Jelaskan macam-macam metode dalam epistemologi matematika! (Meidian Renaldo) Jawab : Secara umum ada lima metode pada epistemologi ilmu yaitu metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatif, dan metode dialektis.
  • 10. 8 Sedangkan, pada epistemologi matematika hanya meliputi Metode Induktif dan Metode Deduktif. 1. Metode Deduktif adalah cara penarikan kesimpulan dari keadaan- keadaan yang umum ke khusus. 2. Metode Induktif adalah cara penarikan kesimpulan dari keadaan- keadaan yang khusus ke umum. 3. Berikan contoh-contoh dari macam-macam metode dalam epistemologi matematika! (Robi’atul Bangkawiyah) Jawab : 1. Contoh Metode Deduktif Misalnya pada langkah-langkah penyelesaian soal persamaan linier, dengan menggunakan anggapan “Mengapa bisa demikian?” 2 − 3 = 7 2 − 3 + 3 = 7 + 3 (kedua ruas ditambah 3) 2 = 10 (sifat identitas penjumlahan −3 + 3 = 0) 2 × = 10 × (kedua ruas dikali ) = 5 (sifat identitas perkalian 2 × = 1) 2. Contoh Metode Induktif Cara dengan metode induktif ini daapt dilakukan dengan suatu pengamatan dan percobaan. Misalnya ketika ingin membuktikan dalil bahwa “Jumlah sudut-sudut dari setiap segitiga adalah 180°”. Cara yang dapat dilakukan untuk membuktikan dalil tersebut dengan mengukur besar sudut dari sejumlah segitiga dengan ukuran dan bentuk yang berbeda. Sehingga, secara induktif adapat disimpulkan bahwa jumlah sudut-sudut dari setiap segitiga adalah 180°.
  • 11. 9 DAFTAR PUSTAKA Aprilia, Reni. 2016. Epistemologi Matematika Kebenaran dalam Matematika. (Online). (http://reniapril23.blogspot.co.id/2016/10/epistemologi- matematika-kebenaran-dalam.html?m=1, diakses pada 8 Februari 2017) Azam. 2016. Epistemologi Matematika. (Online), (http://ayobelajarmatematikabersamakami.blogspot.co.id/2016/10/episte mologi-matematika.html?m=1, diakses pada 8 Februari 2017) Rizal, Afif. 2012. Filsafat Matematika dan Pendidikan Matematika. (Online), (http://maths-mylife.blogspot.co.id/2016/01/filsafat-matematika-dan- pendidikan.html?m=1, diakses 8 Februari 2017) Sulaiman, Husnan & Munasir. 2009. Makalah Landasan Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi dalam Filsafat Ilmu. (Online). (http://suksespend.blogspot.co.id/2009/06/makalah-landasan-ontologi- epistemologi.html?m=1, diakses pada 8 Februari 2017) Widyaningrum, Indah. 2014. Makalah Epistemologi. (Online). (http://matematikaunsriindah.blogspot.co.id/2014/11/makalah- epistemologi.html?m=1, diakses pada 8 Februari 2017)