Rekoder telah ada sejak beribu-tahun lalu namun rekoder modern muncul pada abad ke-16. Rekoder mengalami perkembangan dari segi bentuk, bunyi, dan penggunaannya dalam musik hingga menjadi populer kembali saat ini."
Modul ini membincangkan aplikasi pendekatan Kodaly dalam pengajaran dan pembelajaran Pendidikan Muzik di sekolah rendah. Ia menekankan penggunaan nyanyian solfa, isyarat tangan Curwen, pendengaran dalaman dan aktiviti improvisasi untuk meningkatkan kemahiran murid dalam bidang nyanyian dan pemahaman konsep muzik.
Modul ini membincangkan aplikasi pendekatan Kodaly dalam pengajaran dan pembelajaran Pendidikan Muzik di sekolah rendah. Ia menekankan penggunaan nyanyian solfa, isyarat tangan Curwen, pendengaran dalaman dan aktiviti improvisasi untuk meningkatkan kemahiran murid dalam bidang nyanyian dan pemahaman konsep muzik.
Dokumen tersebut membahas tentang 5 komponen asas dalam nyanyian, yaitu nada, irama, pernafasan, suara, dan sebutan. Komponen-komponen tersebut penting untuk menghasilkan penyampaian lagu yang baik dan dapat dinikmati pendengar.
Aktiviti Muzikal (Penggabungan Aspek Nyanyian, Pergerakan secara Kreatif dan ...Atifah Ruzana Abd Wahab
Aktiviti muzikal ini melibatkan penggabungan nyanyian, pergerakan kreatif dan apresiasi muzik untuk murid-murid tahun 2. Ia terdiri daripada 4 peringkat: (1) menonton video lagu aksi, (2) menyanyi lagu Senaman Si Tommy, (3) menyanyi lagu sambil bergerak mengikut video, dan (4) mengubah suai lirik lagu Kalau Rasa Gembira dengan pergerakan baru. Aktiviti ini bert
Pendidikan Inklusif (Peranan dan tanggungjawab dalam Pelaksanaan Program Pend...FaFai S.
Pendidikan Inklusif ( Bab 4 : Peranan dan tanggungjawab dalam Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusif)
1. Pentadbir sekolah.
2. Guru arus perdana
3. Guru resos / guru pendamping
4. Guru Pendidikan Khas
5. Murid dan Ibu bapa
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
Rancangan pelajaran harian ini membahas tentang pelajaran mendengar dan berbicara untuk tema keselamatan di jalan raya untuk kelas 4. Tujuan pelajarannya adalah agar siswa dapat mengenali dan menyebut empat jenis kalimat yang berkaitan dengan keselamatan lalu lintas melalui mendengarkan rekaman bacaan dan diskusi kelompok.
Kaedah Kodaly adalah metode pengajaran musik yang berfokuskan pada penghafalan lagu, nyanyian, dan pengenalan konsep-konsep dasar musik seperti irama dan melodi secara berurutan mengikut tahap perkembangan kanak-kanak. Metode ini menggunakan sistem solfege, isyarat tangan, dan notasi untuk memudahkan pembelajaran konsep-konsep tersebut.
1. Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai kaedah pengajaran dan pembelajaran sejarah, termasuk Theory of Constrains, konstruktivisme, belajar sambil bermain, dan Experiental Activities Planner.
Rangkuman dokumen ini memberikan rancangan pengajaran bahasa Melayu untuk murid sekolah rendah yang meliputi tajuk mengajar kata nama. Rancangan ini terdiri daripada tiga langkah utama iaitu menjelaskan definisi dan jenis-jenis kata nama, membezakan kata nama am dan khas, serta membuat ulasan kata nama. Pelbagai aktiviti interaktif digunakan untuk memudahkan pembelajaran murid.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tema kebersihan diri
2. Ada beberapa aktivitas yang dirangkum untuk membantu siswa memahami pentingnya kebersihan diri
3. Aktivitas tersebut meliputi membaca pantun, menulis makna pantun, dan menghubungkan pantun dengan gambar.
Dokumen tersebut membahas tentang Aspek Seni Bahasa dan Tatabahasa dalam Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR) di Malaysia. Aspek Seni Bahasa merupakan komponen penting dalam KSSR yang bertujuan membentuk kemahiran berbahasa siswa secara menyenangkan melalui aktivitas kreatif seperti menyanyi, bercerita, dan bermain peran. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat meningkatkan penghayatan nilai dan keind
Dokumen tersebut membahas tentang 5 komponen asas dalam nyanyian, yaitu nada, irama, pernafasan, suara, dan sebutan. Komponen-komponen tersebut penting untuk menghasilkan penyampaian lagu yang baik dan dapat dinikmati pendengar.
Aktiviti Muzikal (Penggabungan Aspek Nyanyian, Pergerakan secara Kreatif dan ...Atifah Ruzana Abd Wahab
Aktiviti muzikal ini melibatkan penggabungan nyanyian, pergerakan kreatif dan apresiasi muzik untuk murid-murid tahun 2. Ia terdiri daripada 4 peringkat: (1) menonton video lagu aksi, (2) menyanyi lagu Senaman Si Tommy, (3) menyanyi lagu sambil bergerak mengikut video, dan (4) mengubah suai lirik lagu Kalau Rasa Gembira dengan pergerakan baru. Aktiviti ini bert
Pendidikan Inklusif (Peranan dan tanggungjawab dalam Pelaksanaan Program Pend...FaFai S.
Pendidikan Inklusif ( Bab 4 : Peranan dan tanggungjawab dalam Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusif)
1. Pentadbir sekolah.
2. Guru arus perdana
3. Guru resos / guru pendamping
4. Guru Pendidikan Khas
5. Murid dan Ibu bapa
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
Rancangan pelajaran harian ini membahas tentang pelajaran mendengar dan berbicara untuk tema keselamatan di jalan raya untuk kelas 4. Tujuan pelajarannya adalah agar siswa dapat mengenali dan menyebut empat jenis kalimat yang berkaitan dengan keselamatan lalu lintas melalui mendengarkan rekaman bacaan dan diskusi kelompok.
Kaedah Kodaly adalah metode pengajaran musik yang berfokuskan pada penghafalan lagu, nyanyian, dan pengenalan konsep-konsep dasar musik seperti irama dan melodi secara berurutan mengikut tahap perkembangan kanak-kanak. Metode ini menggunakan sistem solfege, isyarat tangan, dan notasi untuk memudahkan pembelajaran konsep-konsep tersebut.
1. Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai kaedah pengajaran dan pembelajaran sejarah, termasuk Theory of Constrains, konstruktivisme, belajar sambil bermain, dan Experiental Activities Planner.
Rangkuman dokumen ini memberikan rancangan pengajaran bahasa Melayu untuk murid sekolah rendah yang meliputi tajuk mengajar kata nama. Rancangan ini terdiri daripada tiga langkah utama iaitu menjelaskan definisi dan jenis-jenis kata nama, membezakan kata nama am dan khas, serta membuat ulasan kata nama. Pelbagai aktiviti interaktif digunakan untuk memudahkan pembelajaran murid.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tema kebersihan diri
2. Ada beberapa aktivitas yang dirangkum untuk membantu siswa memahami pentingnya kebersihan diri
3. Aktivitas tersebut meliputi membaca pantun, menulis makna pantun, dan menghubungkan pantun dengan gambar.
Dokumen tersebut membahas tentang Aspek Seni Bahasa dan Tatabahasa dalam Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR) di Malaysia. Aspek Seni Bahasa merupakan komponen penting dalam KSSR yang bertujuan membentuk kemahiran berbahasa siswa secara menyenangkan melalui aktivitas kreatif seperti menyanyi, bercerita, dan bermain peran. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat meningkatkan penghayatan nilai dan keind
Dokumen ini membahas tentang skala melodic minor dan harmonic minor dalam musik, serta istilah-istilah musik seperti tempo, dinamika, dan tanda-tanda kromatik. Skala melodic minor dibentuk dari skala natural minor dengan menaikkan nada ke-6 dan ke-7, sedangkan harmonic minor hanya menaikkan nada ke-7. Dokumen ini juga menjelaskan istilah-istilah seperti allegro, piano, crescendo, da capo, dan lainnya.
Rekorder termasuk keluarga alat tiup fipple flute yang mempunyai aliran udara disekat dihujung, seperti blockflute Jerman. Terdapat beberapa jenis rekorder berdasarkan julat nada seperti treble, bass, tenor, dan descant (soprano).
Dokumen ini membahas tentang notasi musik dan jenis-jenis not serta nilai rentaknya. Notasi musik adalah simbol-simbol not yang menentukan rentak lagu. Terdapat berbagai jenis not seperti semibref, minim, krocet, dan semikrocet yang mempunyai nilai rentak berbeda-beda.
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa TerbukaSiti Farida
Proyek ini membahas pembuatan seruling dari pipa paralon dengan menerapkan prinsip pipa organa terbuka. Teknik pembuatannya meliputi pemotongan pipa, pembuatan pola lubang, dan penambahan penyumbat. Seruling ini mampu menghasilkan delapan nada melalui resonansi kolom udara yang berbeda.
Musik klasik berkembang dari tradisi musik Barat sejak abad ke-9 hingga sekarang. Musik klasik memiliki notasi yang menentukan tinggi nada, ritme, dan dinamika. Musik klasik terbagi menjadi periode awal, praktik umum, dan modern berdasarkan perkembangan alat musik, gaya, dan teori musiknya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang alat-alat musik melodis dan harmonis serta teknik bermain musik legato, staccato, dan ansambel. Dibahas pula contoh alat-alat musik tradisional dan jenis-jenis ansambel seperti ansambel sejenis, campuran, dan kuartet gesek.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah musik dan alat musik aerofon. Musik sudah dikenal sejak zaman prasejarah dan manusia purba membuat alat musik sederhana dari tulang dan kayu. Dokumen ini menjelaskan pengertian alat musik aerofon, contohnya seperti harmonika, seruling, nafiri, sompoton dan saksofon. Juga dijelaskan bagaimana memainkan dan bagian-bagian dari alat musik tersebut.
MZP 3118G Alat Muzik Utama - Gitar IV (SEMESTER 5)Stephanie Unsil
Dokumen tersebut membahas sejarah dan jenis-jenis gitar serta teknik bermain gitar seperti broken chord, staccato, flamenco, dan rasguedo. Dokumen ini juga membahas studi dari Carcassi, Carulli dan Sor serta kepentingan musik bagi perkembangan kanak-kanak.
Alat musik Barat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu melodis, harmonis, dan ritmis. Alat musik melodis meliputi rekorder, pianika, harmonika, saxophone, trompet, hobo, flute, klarinet, dan biola. Alat musik harmonisnya adalah piano, keyboard, organ, dan gitar. Sedangkan alat musik ritmisnya misalnya tamborin, triangle, tabla, simbal, bongo, drum set, kastanyet, kabassa, dan marakas.
Dokumen tersebut membahas mengenai muzik Barat zaman Klasikal. Ia menjelaskan ciri-ciri muzik zaman Klasikal seperti bentuk sonata, simfoni No. 40 karya Mozart, dan muzik kamar khususnya String Quartet karya Beethoven. Dokumen ini juga membandingkan muzik zaman Barok dan Klasikal dari segi bentuk muzik.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan musik dari zaman prasejarah hingga zaman modern. Mulai dari pengertian musik, unsur-unsurnya, hingga fungsi musik pada setiap zamannya. Musik telah ada sejak zaman prasejarah dan berkembang seiring peradaban manusia. Setiap zaman memiliki ciri khas aliran musiknya masing-masing seperti Gregorian, Renaissance, Barok, Klasik, Romantik, hingga Modern.
Marching band adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik sambil berbaris mengikuti koreografi. Mereka memainkan berbagai alat musik tiup, perkusi, dan visual seperti bendera. Di Indonesia, marching band berkembang dari drum band dan kini sudah populer di kalangan anak muda. Mereka sering mengikuti kompetisi untuk meningkatkan kualitas permainan dan koreografi.
Instrumen musik tradisional dan modern dapat diklasifikasikan berdasarkan cara produksi suaranya, yaitu idiophone, aerophone, chordophone, dan membranophone. Beberapa contohnya adalah rabab dan tamborin sebagai idiophone tradisional, saksofon dan pianika sebagai aerophone, harpa sebagai chordophone, serta gendrum sebagai perpaduan antara gendang dan drum.
Teks tersebut membahas tentang ansambel musik dan berbagai aspeknya, termasuk pengertian ansambel, fungsi musik, jenis alat musik, dan cara memainkan alat musik. Secara khusus, teks tersebut menjelaskan bahwa ansambel musik adalah kelompok musik dengan berbagai jenis alat musik yang dimainkan secara bersama-sama di bawah pimpinan pelatih.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur musik, tari, dan seni rupa. Musik terdiri dari pitch, dinamik, warna suara, ritme, melodi, harmoni, dan notasi musik. Tari terdiri dari unsur gerak, tenaga, ruang, dan waktu serta elemen komposisi dan jenis-jenisnya. Seni rupa terdiri dari garis, warna, tekstur, ruang, bidang, dan prinsip-prinsipnya seperti kesatuan, ke
Dokumen tersebut membahas konsep dan sejarah musik barat serta bentuk-bentuk pertunjukannya. Definisi musik barat menggunakan sistem nada diatonik dalam komposisinya yaitu modal, tonal, dan atonal. Terdapat empat metode pembelajaran musik yaitu Dalcroze, Kodaly, Orff, dan Suzuki. Bentuk pertunjukan musik barat meliputi tunggal, terbatas, orkestra, dan elektrik. Sejarahnya dimulai dari ab
The document describes different parts of a fish including its mouth, fins, scales, eyes and tail. These parts such as fins, tail, mouth and eyes are repeatedly mentioned throughout the document.
Dokumen menyebutkan berulang kali bentuk-bentuk geometri dasar seperti bulatan, segitiga, dan segiempat sama serta segiempat tepat secara acak tanpa ada hubungan atau urutan yang jelas.
Dokumen ini berisi daftar lagu dan deskripsi mud (perasaan) yang terkandung dalam lagu-lagu tersebut. Lagu-lagu tersebut dapat digunakan untuk mengenal pasti mud yang riang, sedih, marah dan takut sebagaimana yang ditetapkan dalam standard pembelajaran untuk tahun 3. Daftar lagu tersebut diikuti dengan tanda tangan dan tarikh untuk menunjukkan pemahaman siswa terhadap konsep mud dalam muzik.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang pelajaran muzik untuk murid tingkatan 3 yang meliputi tema, band, penyataan standard, tempo, dan deskriptor prestasi.
Contoh sukukata terbuka dgn huruf boleh bergerak (ba bi bu)
Modul rekoder
1. Pengenalan
Sejarah Rekoder
Rekorder termasuk didalam keluarga instrumen yang dikenali sebagai
‘fipple flute’ yang membawa maksud alat tiupan yang mempunyai „fipple‟ atau
aliran udara yang ditiup akan disekat dihujungnya (dikenali sebagai „blockflute‟ di
Jerman). Penyekatan dihujung alat tersebut akan mewujudkan satu lohong udara
yang akan menyebabkan udara yang ditiup melaluinya akan keluar melalui
lubang-lubang yang akan menghasilkan satu bunyi yang jelas dan tersendiri.
Alat tiupan lain yang termasuk di dalam keluarga ini ialah „flageolet‟, „whistle‟ dan
„three holed tabor pipe‟.
Rajah 1.0 Rekoder Baroque
Rekoder Diperingkat Awal Kewujudannya
Instrumen berbentuk tiupan telah wujud sebenarnya sejak beribu-ribu
tahun yang lalu. Ini terbukti dengan terjumpanya alat tiupan yang diperbuat dari
tulang kambing biri-biri dari Zaman Besi di England. Namun rupanya bukanlah
seperti rekoder yang kita kenali sekarang iaitu yang mempunyai lapan lubang
(tujuh didepan dan satu dibelakang). Tarikh kewujudan rekorder yang
sebenarnya di Eropah telah menjadi suatu perdebatan akademik yang hangat.
Kemungkinan besar ianya wujud di zaman mediaeval iaitu sekitar enam hingga
tujuh ratus tahun yang lalu namun ia bukan ketentuan yang khusus. Kebanyakan
1
2. apa yang dipanggil „recorder‟ yang dilihat pada lukisan-lukisan yang lama tidak
menggambarkan ianya dalam ertikata yang sebenar. Ianya tidak seratus peratus
jelas walaupun instrumen asal yang paling popular yang ditemui di Dordrecht,
Belanda pada tahun 1940. Rekoder Dordrecht itu dipercayai bertarikh awal kurun
ke15 kerana rumah di mana tempat ia ditemui telah terbengkalai pada tahun
1418. Walaubagaimanapun, dengan ketiadaan bahan lain untuk menjadi rujukan
dan perbandingan, adalah mustahil untuk menyatakan yang ianya mewakili
pelbagai instrumen yang dibuat pada zaman itu.
Sudah tentu ini adalah sesuatu yang tidak menyeronokkan bagi pengkaji
muzik zaman medieval walaupun beberapa percubaan telah dibuat bagi
membuat „salinan‟ atau contoh apa yang dipanggil „mediaeval recorders‟. Tiada
satu pun instrumen ini yang benar-benar jelas dan tulin dan tidak ada satu bukti
kukuh tentang bagaimana bunyi sebenarnya „mediaevar recorders‟. Yang terbaik
yang boleh dinyatakan ialah, ianya mungkin satu instrumen mudah yang
mempunyai ton yang jelas dan bidang not yang kecil.
Bukti kewujudan paling kukuh yang boleh digunapakai ialah „Renaissance
Recorders‟ bertarikh penghujung zaman Renaissance di kurun ke 16. Rekoder
Renaissance agak berlainan dari mereka yang telah biasa dengan instrumen
Baroque yang lebih halus dan lembut bunyinya. Instrumen Renaissance berbunyi
lebih garau, kuat dan kasar terutama yang bernada rendah dan bunyinya lebih
„asli‟ dari bunyi Baroque. Ianya mempunyai bidang (range) sekitar satu oktaf
bebanding sedikit lebih dua oktaf bagi Baroque. Namun ianya bukanlah satu
2
3. masalah kerana muzik zaman Renaissance yang ditulis untuk instrumen ini tidak
memerlukan bidang yang luas.
Rekoder Renaissance mempunyai lubang jari yang lebih besar dan
dikatakan
berbentuk
selinder
walaupun
sebenarnya
ia
agak
mengecil
dihujungnya. Mempunyai rekabentuk yang lebih mudah tanpa ukiran hiasan.
Instrumen yang asal diperbuat secara terus sebatang namun yang ada sekarang
boleh dilerai bagi tujuan kemudahan menyimpan, membawa dan menjaga
kebersihannya. Tidak ada juga peraturan yang khusus tentang kedudukan
tangan dan penjariannya. Tangan yang mana harus di bawah atau tangan yang
mana di atas.
Rekoder Baroque adalah yang selalu diguna. Pada kurun ke 17 ia melalui
proses transisi dimana lubangnya lebih kemas dengan bentuk seperti kon yang
kecil dibawah dan semakin besar ke atas. Pembuatannya semakin diimprovisasi
dengan bidang notasi dan „range‟nya semakin dilebarkan, bunyi yang halus dan
sempurna serta lebih fleksibel untuk dimainkan secara solo. Rekoder juga telah
mula digunakan dalam muzik orkestra pada masa itu.
Diawal kurun ke 18, flut traverso mula menjadi lebih popular. Kekurangan
yang paling ketara pada rekoder ialah ia adalah instrumen yang „lembut‟
(berbunyi agak perlahan) berbanding flut traverso yang lebih kuat bunyinya dan
lebih luas rangenya menjadikannya lebih sesuai untuk dimainkan dalam orkestra.
Rekoder semakin kurang dimainkan sehingga ia hampir pupus. Pada kurun ke
19 ia dimainkan semula tetapi lebih kepada penghayatan sejarah muzik. Seni
3
4. membuat rekoder juga telah semakin hilang. Rekoder yang ada sekarang dari
jenis „Moeck Rottenburgh‟ dan „Mollenhauer Denner‟.
Namun kini rekoder telah kembali popular mengalahkan zaman
kemunculannya dulu. Jutaan alat ini telah dihasilkan setiap tahun secara
komersial. Ia digunakan dengan meluasnya dikalangan mereka yang ingin
belajar tentang instrumen muzik diperingkat asas. Disamping lebih mudah ianya
juga lebih murah justru membuka ruang baru dalam penggunaan instrumen ini
sekarang.
Rajah 1.1 – Jenis-jenis rekoder
4
6. Objektif.
Modul ini adalah di lihat bertujuan untuk guru-guru serta murid-murid yang
mengikuti pengajaran muzik di sekolah. Disamping itu juga ianya boleh
digunakan bagi mereka yang berminat dalam permainan rekoder. Berselaras
dengan kurikulum Pendidikan Muzik sekolah rendah yang disemak semula ,
modul ini menyediakan pelbagai bahan yang dapat membantu dalam pelajaran
rekoder. Dalam usaha untuk mengoptimumkan keperluan perlaksanaan
kurikulum Pendidikan Muzik di bilik darjah, Adalah diharapkan agar guru-guru
dapat mengaplikasikan modul ini dan dapat menambah serba sedikit idea-idea
dalam menjayakan pengajaran rekoder .
Pengajaran rekoder yang digunakan dalam modul ini ditujukan khas
kepada murid-murid tahap 2 dan program yang digunakan adalah memadai
untuk
mendedahkan
mereka
kepada
permainan
rekoder.
Aktiviti
yang
menggembirakan disamping kaedah tunjuk cara yang menarik memberi
pengalaman serta ilmu pengetahuan yang asas tentang permainan rekoder serta
persembahan yang menarik .
6
7. UNIT 1
Unsur-unsur muzik.
1. Ton :
1.1. Pic
1.2. Intensiti
1.3. Kualiti
2. Elemen-elemen Masa (faktornya):
2.1. Tempo
2.2. Detik
2.3. Irama
2.4. Tandamasa
3. Irama
3.1. Tekanan
3.2. Meter
4. Melodi
Satu siri ton yang berturutan , biasanya dengan pic dan jangka masa yang
berbeza-beza.
Ciri-ciri :i)
Irama
ii)
Dimensi
a. Panjang pedek
b. Renj (Jarak antara not yang tinggi dan yang rendah
sekali
7
8. iii)
Register (tingkat nada)
iv)
Arah
Melodi bergerak dalam dua arah
i)
ii)
v)
menaik
menurun
Progression (pergerakan)
I)
Melodi yang bergerak bertingkat (bertangga)
II)
Melodi yang bergerak secara lompatan
5. Harmoni / Tonaliti
Harmoni ialah elemen muzik yang berasaskan daripada gabungan ton-ton
dengan serentak.
- Melodi adalah konsep mendatar.
- Harmoni adalah konsep menegak.
- Kod adalah satu kumpulan yang mengandungi 3 atau lebih not yang
dimainkan serentak. Terdiri daripada not tonik , subdominant dan
dominant.
6. Tekstur
6.1. Monofoni – melodi tanpa iringan.
6.2. Homofoni – melodi diiringi dengan kod.
6.3. Polifoni – dua atau lebih melodi digabungkan.
8
9. UNIT 2
POSTUR BADAN
2.1– Pengenalan
Kedudukan badan adalah penting untuk menghasilkan nyanyian yang bermutu.
Postur yang baik akan membantu pernafasan dan penghasilan ton semasa
meniup rekoder.
2.2 Postur Berdiri
Secara konvensionalnya, perkara-perkara yang perlu diberi perhatian ketika
bermain rekoder dalam keadaan berdiri adalah seperti berikut:
Kaki - berdiri tegak dengan keadaan kaki direnggang sedikit.
Lutut - dilonggarkan (rileks), tidak kaku.
Badan - belakang badan serta kepala dalam keadaan lurus.
Dada - dinaikkan.
Bahu - ditarikkan ke belakang sedikit.
Dagu - selari dengan lantai.
Tangan – memegang rekoder dengan sudut 45 darjah kecondongan dari badan.
9
10. 2.3 Postur Duduk
Secara konvensionalnya, perkara-perkara yang perlu diberi perhatian ketika
menyanyi dalam keadaan duduk adalah seperti berikut:
Bahagian badan hingga kepala - keadaannya sama seperti postur berdiri.
Belakang badan - tidak bersandar.
Punggung - terletak di tengah kerusi.
Kaki - diletak di atas lantai dengan satu kaki ke hadapan sedikit.
Tangan – memegang rekoder dengan sudut 45 darjah kecondongan dari badan.
Rajah 1.3 – Pandangan sisi
Rajah 1.4 – Pandangan hadapan
10
11. BAB 3
PERNAFASAN
Dengan pengurusan pernafasan yang baik, seseorang dapat menghasilkan ton
yang berkualiti, bunyi yang jelas nada dan pic yang tepat. Disamping itu murid
dapat memainkan frasa yang panjang dengan selesa.Proses pernafasan
melibatkan pengembangan pada rangka rusuk, abdomen dan diafragma.
Kemahiran mengawal pernafasan boleh dibina melalui latihan. Latihan
pernafasan perlu dijalankan semasa aktiviti warm-up atau latihan persediaan.
Terdapat banyak latihan pernafasan yang boleh dijalankan. Antaranya adalah
seperti berikut:-
3.1- Menghembus dan menarik nafas
Hembuskan semua udara dari paru-paru sehingga anda terasa anda
diperlukan udara. Kemudian tarik nafas secara perlahan dan tenang.
3.2- Bernafas secara cepat
Biasanya apabila kita terkejut, kita akan menarik nafas dengan cepat.
Ulang perbuatan seperti ini beberapa kali.
3.3- Pernafasan staccato
Latihan ini dilakukan dengan sebutan “tut” secara berulang-ulang
sehingga murid dapat merasakan otot-otot di bahagian perut terlibat
dalam proses pernafasan. Latihan ini boleh menguatkan otot-otot
tersebut untuk membantu mengawal pernafasan.
11
12. 3.4- Hiss/Hoo
Sambil menarik nafas secara perlahan, angkat kedua-dua tangan ke
atas secara perlahan dan hembuskan nafas dengan bunyi “hiss”.
Contoh latihan:
tut
tut
tut
tut
Rajah 1.5
Rajah 1.6
Rajah 1.7
12
tu---t
13. UNIT 4
TEKNIK PENJARIAN
Rajah 1.8 – Sistem nombor
Rajah 1.9 – Kedudukan jari
Sistem Nombor Penjarian Rekoder
4.1 - Tangan Kiri
- Ibu jari bernombor 0 menutup lubang di bahagian belakang rekoder.
- Jari telunjuk bernombor 1 menutup lubang rekoder pertama.
- Jari hantu bernombor 2 menutup lubang rekoder kedua.
- Jari manis bernombor 3 menutup lubang rekoder ketiga.
4.2 - Tangan Kanan
- Jari telunjuk bernombor 4 menutup lubang rekoder keempat.
- Jari hantu bernombor 5 menutup lubang rekoder kelima.
- Jari manis bernombor 6 menutup lubang rekoder keenam.
- Jari kelingking bernombor 7 menutup lubang rekoder ketujuh.
- Pada lubang rekoder bernombor 6 dan 7, terdapat dua lubang kecil.
- Lubang-lubang kecil tersebut adalah untuk menghasilkan bunyi syap dan flet.
13
14. UNIT 5
Not-Not Dan Penjarian.
5.0.1 – Not B
Not B pada baluk
Not B pada kibod
Rajah 2.0 – Kedudukan not pada
Kibod dan penjarian.
Latihan 1.1
Latihan 1.2
14
15. 5.0.2 – Not A
Not A pada baluk
Not A pada kibod
Rajah 2.1 – Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 1.3
Latihan 1.4
15
16. 5.0.3 – Not G
Not G pada baluk
Not G pada kibod
Rajah 2.2 – Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 1.5
Latihan 1.6
16
18. 5.0.5 – Not F.
Not F pada baluk
Not F pada kibod
Rajah 2.3 – Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 1.7
Latihan 1.8
18
19. 5.0.6 – Not E.
Not E pada baluk
Not E pada kibod
Rajah 2.4 – Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 1.9
Latihan 2.0
19
20. 5.0.7 – Not D.
Not D pada baluk
Not D pada kibod
Rajah 2.5 – Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 2.1
Latihan 2.2
20
21. 5.0.8 – Not C.
Not C pada baluk
Not C pada kibod
Rajah 2.6 – Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 2.3
Latihan 2.4
21
22. 5.0.9 – Latihan not F,E,D dan C
Praktis 1.3
Praktis 1.4
Praktis 1.5
22
23. 5.1.0 – Latihan not B,A,G,F,E,D dan C.
Praktis 1.6
Praktis 1.7
Praktis 1.8
23
24. 5.1.1 – Not C’.
Not C’ pada baluk
Not C’ pada kibod
Rajah 2.7 – Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 2.5
Latihan 2.6
24
25. 5.1.2 – Not D’.
Not D’ pada baluk
Not D’ pada kibod
Rajah 2.8 – Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 2.5
Latihan 2.6
25
26. 5.1.3 – Not D#’.
Not D#’ pada baluk
Not D#’ pada kibod
Rajah 2.9 – Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 2.7
26
27. 5.1.4 – Not E’.
Not E’ pada baluk
Not E’ pada kibod
Rajah 3.0 – Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 2.8
Latihan 2.9
27
28. 5.1.5 – Not F’.
Not F’ pada baluk
Not F’ pada kibod
Rajah 3.1 – Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 3.0
Latihan 3.1
28
29. 5.1.6 – Not Bb’.
Not Bb’ pada baluk
Not Bb’ pada kibod
Rajah 3.2 – Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 3.2
Latihan 3.3
29
30. 5.1.7 – Not G’.
Not G’ pada baluk
Not G’ pada kibod
Rajah 3.3– Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 3.4
30
31. 5.1.8 – Not F#.
Not F# pada baluk
Not F# pada kibod
Rajah 3.4 – Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 3.5
31
32. 5.1.9– Not C#.
Not C#’ pada baluk
Not C#’ pada kibod
Rajah 3.5 – Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 3.6
32
33. 5.2.0 – Not F#’.
Not F#’ pada baluk
Not F#’ pada kibod
Rajah 3.6 – Kedudukan not pada
kibod dan penjarian.
Latihan 3.7
33
34. UNIT 6
Skel
Berasal dari perkataan Latin iaitu SCALA
Bermaksud tangga.
Sesebuah lagu mesti berasaskan kepada sesuatu skel atau lebih .
Ia juga dikenali sebagai tangganada
JENIS SKEL
Skel atau tangganada terbahagi kepada kepada tiga:
-
Natural
-
Major
-
Minor
TANGGA NADA NATURAL
Tangganada Natural terdiri dari 8 not muzik
Tidak mempunyai sebarang tanda # ( syap ) dan b ( flet )
Tangganada natural tidak sempurna
Jeda 1 hingga 8 mempunyai 12 semitone
TANGGA NADA MAJOR
Tangganada
Jeda
major mengandungi tanda syap ( # ) dan flet ( b)
dalam tangganada major adalah sama untuk semua nada major
Dalam
tangganada C major sahaja yang tidak mempunyai sebarang
34
35. Tanda
sharp (#) dan flet (b)
TANGGA NADA MINOR
Tangganada minor terbentuk dari 8 not.
Terbina dari relatif majornya.
Untuk dapatkan minor gerakkan ke depan
Sebanyak 6 pergerakkan akan mendapat minor
Formula skel minor, not ke tujuh akan di syap kan ( # )
Manakala flet (b) jadi natural
35
36. 6.0.1 – Skel C Major menaik.
Skel 1.0
6.0.2 – Skel C Major menurun.
Skel 1.2
6.0.3 – Latihan lagu-lagu dalam C Major.
BUNGA API
Moderato
Nerwandy
Lagu 1.0
36
38. 6.0.4 – Skel F Major menaik.
Skel 1.3
6.0.5 – Skel F Major menurun.
Skel 1.4
6.0.6 – Latihan lagu F Major.
Lagu 1.3
38
39. 6.0.7 – Skel G Major Menaik .
Skel 1.5
6.0.8 – Skel G Major Menurun .
Skel 1.6
6.0.9 – Skel D Major Menaik .
Skel 1.7
6.1.0 – Skel D Major Menurun .
Skel 1.8
39
44. UNIT 7
EKSPRESI
Ekspresi adalah berkaitan dengan pernyataan perasaan dan fikiran yang ditonjolkan
oleh sesebuah lagu atau karya muzik. Pernyataan perasaan dan fikiran ini dapat
disampaikan melalui mud dan dinamik apabila muzik diperdengarkan.
7.1- Mud
Mud membentuk sifat atau suasana sesebuah karya muzik. Ia selalu dilahirkan dalam
bentuk perasaan ketika karya muzik dipersembahkan. Mud lazimnya dinyatakan sebagai
riang, sedih, bersemangat dan sebagainya.
7.2- Dinamik
Dinamik adalah berkaitan dengan sifat kuat atau lembut bunyi muzik yang dihasilkan.
Dalam skor Iagu, dinamik dinyatakan dalam bentuk tanda isyarat dan istilah seperti
beransur lembut
dan beransur kuat
Lembut
Kuat
Rajah 3.7– Contoh lagu
44
45. 7.3 – Latihan Ekspresi Dan Dinamik.
Lagu 1.8
Lagu 1.9
45
49. UNIT 8
Harmoni .
Harmoni boleh juga dimainkan dengan menggunakan rekoder dimana rekoder
soprano dibahagikan kepada dua bahagian seperti :-
a)
Soprano 1
b)
Soprano 2
Untuk memainkan bahagian soprano 1 dan soprano 2 , beberapa siri latihan
diperlukan . Bermula dengan lagu 4 bar dan seterusnya ketahap yang lebih
tinggi.
Rajah 3.8 – Harmoni
rekoder
49
53. Kesimpulan.
Pendidikan
muzik
bertujuan
melahirkan
murid
yang
mempunyai
pengetahuan dan kefahaman yang asas tentang muzik , mempunyai kemahiran
minimum dalam penghasilan muzik , berpotensi dalam aspek kreativiti dan
inovasi , dapat menghargai dan menikmati estetika muzik dan dapat
mengamalkan nilai murni . Oleh kerana muzik merupakan medium bagi
meluahkan perasaan , fikiran dan imiginasi , mata pelajaran ini sangat
berperanandalam usaha membina kreativiti murid . Kearah itu , modul ini adalah
sangat sesuat bagi semua peringkat usia dalam bersama memartabatkan
permainan rekoder sebagai pengisian .
Oleh yang demikian usaha hendaklah ditumpukan ke arah memberi
peluang murid melibatkan diri dalam aktiviti – aktiviti permainan rekoder
ensemble. Murid melibatkan diri dengan cara mendengar , melihat , memerhati
dan sebagainya . Dengan terhasilnya modul ini , adalah diharapkan ia dapat
memberi manfaat kepada kita semua .
53
54. BIBLIOGRAFI
Montagu, J. (1976). The World of Medieval & Renaissance Musical
Instruments. Ure Smith: Sydney.
Rowland-Jones, A. (1994). Renaissance recorders - The pictorial
evidence. The Recorder Magazine, September: 75-78.
Weber, R. (1976). Recorder finds from the Middle Ages, and results of
their reconstruction. Galpin Society Journal 24: 35-41.
54