SlideShare a Scribd company logo
Modul 4
ANALISA HIDROLIKA
UNTUK PERENCANAAN SALURAN
DRAINASE
ALIRAN DI SALURAN TERBUKA
ALIRAN TETAP SERAGAM
Aliran tetap seragam
:
 Tidak ada perubahan
kedalaman thd waktu
 Tidak ada perubahan
kedalaman dan kecepatan thd
waktu
Sb = Sw = Se
ALIRAN TETAP TIDAK SERAGAM
Aliran tetap seragam
:
 Tidak ada perubahan
kedalaman thd waktu
 Tidak ada perubahan
kedalaman dan kecepatan thd
waktu
Sb = Sw = Se
PERHITUNGAN ALIRAN SERAGAM
Harga n
Material saluran Manning n
Saluran tanpa pasangan
Tanah 0.020-0.025
Pasir dan kerikil 0.025-0.040
Dasar saluran batuan 0.025-0.035
Saluran dengan pasangan 0.015-0.017
Semen mortar 0.011-0.015
Beton
Pasangan batu adukan basah 0.022-0.026
Pasangan batu adukan kering 0.018-0.022
Saluran pipa:
Pipa beton sentrifugal 0.011-0.015
Pipa beton
Pipa beton bergelombang 0.011-0.015
Liner plates 0.013-0.017
Saluran terbuka
Saluran dengan plengsengan :
a. Aspal 0.013-0.017
Pasangan batu adukan kering 0.018-0.022
Saluran pipa:
Pipa beton sentrifugal 0.011-0.015
Pipa beton
Pipa beton bergelombang 0.011-0.015
Liner plates 0.013-0.017
Saluran terbuka
Saluran dengan plengsengan :
a. Aspal 0.013-0.017
b. Pasangan bata 0.012-0.018
c. Beton 0.011-0.020
c. Riprap 0.020-0.035
d. Tumbuhan 0.030-0.40*
Saluran galian:
Earth, straight and uniform 0.020-0.30
Tanah, lurus dan seragam 0.025-0.040
Tanah cadas 0.030-045
Saluran tak terpelihara 0.050-0.14
Saluran alam (sungai kecil,
lebar atas saat banjir < 30 m) :
Penampang agak teratur 0.03-0.07
Penampang tak teratur dengan
palung sungai
0.04-0.10
Koefisien Manning untuk material
penampang saluran yang berbeda
Untuk culvert :
bt
a
I


Untuk culvert :
Koefisien Manning untuk material
penampang saluran yang berbeda
ncomposite = Mannings roughness coefficient for multiple
materials
Pside = Perimeter of side material
nculvert = Mannings roughness coefficient of culvert material
Pbottom = Perimeter of bottom material
nbottom = Mannings roughness coefficient of bottom material
Untuk culvert :
Koefisien Manning untuk material
penampang saluran yang berbeda
Where:
ncomposite = Mannings roughness coefficient for multiple
materials
P = Perimeter of material
i = subsection of crossing
BERLAKU UNTUK SEMUA BENTUK PENAMPANG.
Untuk culvert :
KEDALAMAN DALAM SALURAN
Kedalaman dalam
saluran :
• Kedalaman
normal  aliran
tetap seragam
• Kedalaman kritis
Kedalaman
sebarang  aliran
tetap tidak seragam
KEDALAMAN NORMAL
KEDALAMAN KRITIS
Untuk Saluran Trapesium
Untuk Saluran Trapesium
Untuk Saluran Trapesium
Contoh :
Suatu saluran primer direncanakan untuk debit saluran 5
m3/dt. Lebar saluran 5 m. Kemiringan rata-rata 0,0004. m = 1,
S = 0,0004, n = 0,020, z = 1
Hitung kedalaman normal dan kedalaman kritisnya
Perhitungan kedalaman normal :
A = h(B+h) = h(5+h) = 5.h+h2 *)
P = 5+2.h.√2 = 5 +2,828.h
R = A/P = (5.h+h2)/(5+2,828.h) **)
T = B+2.z.h= 5+2.1.h
Q.n/S1/2 = A.R2/3
CONTOH SOAL
Contoh :
Suatu saluran primer direncanakan untuk debit saluran 5
m3/dt. Lebar saluran 5 m. Kemiringan rata-rata 0,0004. m = 1,
S = 0,0004, n = 0,020, z = 1
Hitung kedalaman normal dan kedalaman kritisnya
Perhitungan kedalaman normal :
A = h(B+h) = h(5+h) = 5.h+h2 *)
P = 5+2.h.√2 = 5 +2,828.h
R = A/P = (5.h+h2)/(5+2,828.h) **)
T = B+2.z.h= 5+2.1.h
Q.n/S1/2 = A.R2/3
CONTOH SOAL
GRAFIK UNTUK SALURAN LINGKARAN
CONTOH SOAL
Contoh Soal :
Saluran penampang pipa untuk mengalirkan debit sebesar
0,50 m/dt. Kemiringan saluran 0,001, n =0,018.
Hitung :
Diameter pipa bila dikehendaki d/D = 0,68
Kecepatan aliran dalam pipa.
PENYELESAIAN
Contoh Soal :
Saluran penampang pipa untuk mengalirkan debit sebesar
0,50 m/dt. Kemiringan saluran 0,001, n =0,018.
Hitung :
Diameter pipa bila dikehendaki d/D = 0,68
Kecepatan aliran dalam pipa.
SALURAN PENAMPANG GANDA
Q =  Q = Q1 + Q2 + Q3
Q = A1 V1 + A2 V2 + A3 V3
Asumsi S1 = S2 = S3
CATATAN PERENCANAAN SALURAN
• Dalam praktek, kemiringan
saluran ditetapkan berdasar
kondisi medan
 Pada saluran yang sudah ada
(eksisting), kemiringan yang ada
menjadi acuan
 Pakai hasil pengukuran
potongan memanjang (long
section).
CATATAN PERENCANAAN SALURAN
Bila Qhidrolika > Qhidrologi  aman,
tetapi bisa melebihi kebutuhan.
Agar mendapat desain yang
ekonomis :
Qhidrologi ≈ Qhidrolika
Qhidrologi = 0,278 C I A.
Qhidrolika =
Dihitung dengan cara coba-coba
kedalaman h
CATATAN PERENCANAAN SALURAN
Permudah hitungan dengan
mengambil
b/h = m
 Bila ditetapkan besarnya V,
hitung S (kemiringan)
Dalam praktek lapangan
umumnya S dari hasil
pengukuran long
Section dan cross section.
 Bila ditetapkan S, hitung V
PERHITUNGAN ALIRAN TIDAK SERAGAM
 Perhitungan aliran tidak
seragam
 Perubahan dari seragam
menjadi tidak seragam karena
:
• Perub. penampang melintang /
perub. kedalaman
• Perubahan kemiringan
• Hambatan lain : penyempitan,
pembendungan, terjunan dll.
•
PERHITUNGAN ALIRAN TIDAK SERAGAM
Metode analisa :
Breese, Tahapan Langsung
(Direct Step), Tahapan
Standard (Standard Step),
Cara Integrasi, Cara Integrasi
Grafis
PERHITUNGAN ALIRAN TIDAK SERAGAM
PERHITUNGAN ALIRAN TIDAK SERAGAM
PERHITUNGAN ALIRAN TIDAK SERAGAM
PERHITUNGAN ALIRAN TIDAK SERAGAM
PERHITUNGAN ALIRAN TIDAK SERAGAM
PERHITUNGAN ALIRAN TIDAK SERAGAM
MACAM-MACAM PENAMPANG SALURAN
U GUTTER, U DITCH
 DARI BETON PRECAST
KECEPATAN IJIN
Kecepatan ijin saluran (tidak
menggerus, tidak mengendap)
-saluran tanah kecil: 0.45 m/dt
saluran tanah sedang s/d besar:
0.60 – 0.90 m/dt
pipa : 0.60 – 0.75 m/dt
KECEPATAN MAKSIMUM
Kecepatan maksimum yang diizinkan
Material Saluran
Kecepatan maksimum (m/dt)
Air
bersih
Air
Mengand
ung Silt
Air dengan
pasir, kerikil,
atau pecahan
Cadas
Find sand (non-
colloidal)
0.45 0.75 0.45
Sandy loam (non
colloidal)
0.50 0.75 0.60
Silt loam (non-
collodial)
0.60 0.90 0.60
Alluvial silt (non-
collodial)
0.60 1.00 0.60
Firm loam
0.75 1.00 0.65
Volcanic ash 0.75 1.00 0.60
CATATAN PERENCANAAN SALURAN
Dalam praktek, kemiringan
saluran ditetapkan berdasar
kondisi medan 
Qhidrologi ≈ Qhidrolika
Qhidrologi = 0,278 C I A.
Qhidrolika =
Dihitung dengan cara coba-coba
kedalaman h
Permudah hitungan dengan
mengambil
b/h = m
CATATAN PERENCANAAN SALURAN
Bila ditetapkan besarnya V, hitung
S (kemiringan)
Bila ditetapkan S, hitung V
CONTOH SOAL
CONTOH SOAL

More Related Content

What's hot

Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
MuhammadLuthfi995084
 
Langkah perancangan intensitas hujan kriteria perancangan
Langkah perancangan intensitas hujan kriteria perancanganLangkah perancangan intensitas hujan kriteria perancangan
Langkah perancangan intensitas hujan kriteria perancangan
Martheana Kencanawati
 
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainaseAnalisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
infosanitasi
 
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptT1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
Iwan Sutriono
 
05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap
Vian Andreas
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranAde Rohima
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
Dita Aldisa
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Marfizal Marfizal
 
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
infosanitasi
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
Kharistya Amaru
 
Proses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase PerkotaanProses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase Perkotaan
Joy Irman
 
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Yahya M Aji
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
Peka Canggung
 
6 perencanaan saluran
6  perencanaan saluran6  perencanaan saluran
6 perencanaan saluran
Yudith Rambulangi
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Aswar Amiruddin
 
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Irene Baria
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
infosanitasi
 

What's hot (20)

Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Grafik nomogram
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
 
Langkah perancangan intensitas hujan kriteria perancangan
Langkah perancangan intensitas hujan kriteria perancanganLangkah perancangan intensitas hujan kriteria perancangan
Langkah perancangan intensitas hujan kriteria perancangan
 
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainaseAnalisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
 
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptT1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
 
05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluran
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Proses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase PerkotaanProses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase Perkotaan
 
Distribusi kecepatan
Distribusi kecepatanDistribusi kecepatan
Distribusi kecepatan
 
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
6 perencanaan saluran
6  perencanaan saluran6  perencanaan saluran
6 perencanaan saluran
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
 
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
 

Similar to Modul 4 analisa hidrolika

Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Health Polytechnic of Bandung
 
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
ghinas1
 
SIL431 Aspek Hidrolika v1.pdf
SIL431 Aspek Hidrolika v1.pdfSIL431 Aspek Hidrolika v1.pdf
SIL431 Aspek Hidrolika v1.pdf
MaulanasuryanaAlazan
 
Modul pengukuran. aliran fluida.
Modul   pengukuran. aliran fluida.Modul   pengukuran. aliran fluida.
Modul pengukuran. aliran fluida.bacukids
 
Hidraulika.ppt
Hidraulika.pptHidraulika.ppt
Hidraulika.ppt
AkhmadRifandy
 
PPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptx
PPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptxPPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptx
PPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptx
nuellament
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Aswar Amiruddin
 
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
SudrajatDadan
 
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptxSlide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
UmiKalsum53666
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okkMekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Marfizal Marfizal
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan air
infosanitasi
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Marfizal Marfizal
 
Hidrolika terapan
Hidrolika terapanHidrolika terapan
Hidrolika terapanRuudi Sies
 
HYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptxHYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptx
DestiaSuci2
 
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptxMF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
GRMD
 
PPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan WadukPPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan Waduk
Debora Elluisa Manurung
 
ALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptxALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptx
AthThariq3
 

Similar to Modul 4 analisa hidrolika (20)

Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
 
SIL431 Aspek Hidrolika v1.pdf
SIL431 Aspek Hidrolika v1.pdfSIL431 Aspek Hidrolika v1.pdf
SIL431 Aspek Hidrolika v1.pdf
 
Modul pengukuran. aliran fluida.
Modul   pengukuran. aliran fluida.Modul   pengukuran. aliran fluida.
Modul pengukuran. aliran fluida.
 
Hidraulika.ppt
Hidraulika.pptHidraulika.ppt
Hidraulika.ppt
 
PPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptx
PPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptxPPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptx
PPT KELOMPOK 5 TEKNIK SIPIL (1).pptx
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
 
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
 
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptxSlide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
Slide-CIV407-CIV407-Slide-13.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okkMekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 8 okk
 
Hidrolika
HidrolikaHidrolika
Hidrolika
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan air
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
 
Hidrolika terapan
Hidrolika terapanHidrolika terapan
Hidrolika terapan
 
HYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptxHYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptx
 
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptxMF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
MF GN 2023-11 PENGUKUR ALIRAN VENTURI.pptx
 
PPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan WadukPPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan Waduk
 
ALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptxALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptx
 
Shaft plumbing
Shaft plumbingShaft plumbing
Shaft plumbing
 

Modul 4 analisa hidrolika

  • 1. Modul 4 ANALISA HIDROLIKA UNTUK PERENCANAAN SALURAN DRAINASE
  • 3. ALIRAN TETAP SERAGAM Aliran tetap seragam :  Tidak ada perubahan kedalaman thd waktu  Tidak ada perubahan kedalaman dan kecepatan thd waktu Sb = Sw = Se
  • 4. ALIRAN TETAP TIDAK SERAGAM Aliran tetap seragam :  Tidak ada perubahan kedalaman thd waktu  Tidak ada perubahan kedalaman dan kecepatan thd waktu Sb = Sw = Se
  • 6. Harga n Material saluran Manning n Saluran tanpa pasangan Tanah 0.020-0.025 Pasir dan kerikil 0.025-0.040 Dasar saluran batuan 0.025-0.035 Saluran dengan pasangan 0.015-0.017 Semen mortar 0.011-0.015 Beton Pasangan batu adukan basah 0.022-0.026 Pasangan batu adukan kering 0.018-0.022 Saluran pipa: Pipa beton sentrifugal 0.011-0.015 Pipa beton Pipa beton bergelombang 0.011-0.015 Liner plates 0.013-0.017 Saluran terbuka Saluran dengan plengsengan : a. Aspal 0.013-0.017 Pasangan batu adukan kering 0.018-0.022 Saluran pipa: Pipa beton sentrifugal 0.011-0.015 Pipa beton Pipa beton bergelombang 0.011-0.015 Liner plates 0.013-0.017 Saluran terbuka Saluran dengan plengsengan : a. Aspal 0.013-0.017 b. Pasangan bata 0.012-0.018 c. Beton 0.011-0.020 c. Riprap 0.020-0.035 d. Tumbuhan 0.030-0.40* Saluran galian: Earth, straight and uniform 0.020-0.30 Tanah, lurus dan seragam 0.025-0.040 Tanah cadas 0.030-045 Saluran tak terpelihara 0.050-0.14 Saluran alam (sungai kecil, lebar atas saat banjir < 30 m) : Penampang agak teratur 0.03-0.07 Penampang tak teratur dengan palung sungai 0.04-0.10
  • 7. Koefisien Manning untuk material penampang saluran yang berbeda Untuk culvert : bt a I   Untuk culvert :
  • 8. Koefisien Manning untuk material penampang saluran yang berbeda ncomposite = Mannings roughness coefficient for multiple materials Pside = Perimeter of side material nculvert = Mannings roughness coefficient of culvert material Pbottom = Perimeter of bottom material nbottom = Mannings roughness coefficient of bottom material Untuk culvert :
  • 9. Koefisien Manning untuk material penampang saluran yang berbeda Where: ncomposite = Mannings roughness coefficient for multiple materials P = Perimeter of material i = subsection of crossing BERLAKU UNTUK SEMUA BENTUK PENAMPANG. Untuk culvert :
  • 10. KEDALAMAN DALAM SALURAN Kedalaman dalam saluran : • Kedalaman normal  aliran tetap seragam • Kedalaman kritis Kedalaman sebarang  aliran tetap tidak seragam
  • 15. Untuk Saluran Trapesium Contoh : Suatu saluran primer direncanakan untuk debit saluran 5 m3/dt. Lebar saluran 5 m. Kemiringan rata-rata 0,0004. m = 1, S = 0,0004, n = 0,020, z = 1 Hitung kedalaman normal dan kedalaman kritisnya Perhitungan kedalaman normal : A = h(B+h) = h(5+h) = 5.h+h2 *) P = 5+2.h.√2 = 5 +2,828.h R = A/P = (5.h+h2)/(5+2,828.h) **) T = B+2.z.h= 5+2.1.h Q.n/S1/2 = A.R2/3
  • 16. CONTOH SOAL Contoh : Suatu saluran primer direncanakan untuk debit saluran 5 m3/dt. Lebar saluran 5 m. Kemiringan rata-rata 0,0004. m = 1, S = 0,0004, n = 0,020, z = 1 Hitung kedalaman normal dan kedalaman kritisnya Perhitungan kedalaman normal : A = h(B+h) = h(5+h) = 5.h+h2 *) P = 5+2.h.√2 = 5 +2,828.h R = A/P = (5.h+h2)/(5+2,828.h) **) T = B+2.z.h= 5+2.1.h Q.n/S1/2 = A.R2/3
  • 18. GRAFIK UNTUK SALURAN LINGKARAN
  • 19. CONTOH SOAL Contoh Soal : Saluran penampang pipa untuk mengalirkan debit sebesar 0,50 m/dt. Kemiringan saluran 0,001, n =0,018. Hitung : Diameter pipa bila dikehendaki d/D = 0,68 Kecepatan aliran dalam pipa.
  • 20. PENYELESAIAN Contoh Soal : Saluran penampang pipa untuk mengalirkan debit sebesar 0,50 m/dt. Kemiringan saluran 0,001, n =0,018. Hitung : Diameter pipa bila dikehendaki d/D = 0,68 Kecepatan aliran dalam pipa.
  • 21. SALURAN PENAMPANG GANDA Q =  Q = Q1 + Q2 + Q3 Q = A1 V1 + A2 V2 + A3 V3 Asumsi S1 = S2 = S3
  • 22. CATATAN PERENCANAAN SALURAN • Dalam praktek, kemiringan saluran ditetapkan berdasar kondisi medan  Pada saluran yang sudah ada (eksisting), kemiringan yang ada menjadi acuan  Pakai hasil pengukuran potongan memanjang (long section).
  • 23. CATATAN PERENCANAAN SALURAN Bila Qhidrolika > Qhidrologi  aman, tetapi bisa melebihi kebutuhan. Agar mendapat desain yang ekonomis : Qhidrologi ≈ Qhidrolika Qhidrologi = 0,278 C I A. Qhidrolika = Dihitung dengan cara coba-coba kedalaman h
  • 24. CATATAN PERENCANAAN SALURAN Permudah hitungan dengan mengambil b/h = m  Bila ditetapkan besarnya V, hitung S (kemiringan) Dalam praktek lapangan umumnya S dari hasil pengukuran long Section dan cross section.  Bila ditetapkan S, hitung V
  • 25. PERHITUNGAN ALIRAN TIDAK SERAGAM  Perhitungan aliran tidak seragam  Perubahan dari seragam menjadi tidak seragam karena : • Perub. penampang melintang / perub. kedalaman • Perubahan kemiringan • Hambatan lain : penyempitan, pembendungan, terjunan dll. •
  • 26. PERHITUNGAN ALIRAN TIDAK SERAGAM Metode analisa : Breese, Tahapan Langsung (Direct Step), Tahapan Standard (Standard Step), Cara Integrasi, Cara Integrasi Grafis
  • 34. U GUTTER, U DITCH  DARI BETON PRECAST
  • 35. KECEPATAN IJIN Kecepatan ijin saluran (tidak menggerus, tidak mengendap) -saluran tanah kecil: 0.45 m/dt saluran tanah sedang s/d besar: 0.60 – 0.90 m/dt pipa : 0.60 – 0.75 m/dt
  • 36. KECEPATAN MAKSIMUM Kecepatan maksimum yang diizinkan Material Saluran Kecepatan maksimum (m/dt) Air bersih Air Mengand ung Silt Air dengan pasir, kerikil, atau pecahan Cadas Find sand (non- colloidal) 0.45 0.75 0.45 Sandy loam (non colloidal) 0.50 0.75 0.60 Silt loam (non- collodial) 0.60 0.90 0.60 Alluvial silt (non- collodial) 0.60 1.00 0.60 Firm loam 0.75 1.00 0.65 Volcanic ash 0.75 1.00 0.60
  • 37. CATATAN PERENCANAAN SALURAN Dalam praktek, kemiringan saluran ditetapkan berdasar kondisi medan  Qhidrologi ≈ Qhidrolika Qhidrologi = 0,278 C I A. Qhidrolika = Dihitung dengan cara coba-coba kedalaman h Permudah hitungan dengan mengambil b/h = m
  • 38. CATATAN PERENCANAAN SALURAN Bila ditetapkan besarnya V, hitung S (kemiringan) Bila ditetapkan S, hitung V