Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Joy Irman
Dokumen ini membahas tentang operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan. Terdiri dari pengertian drainase perkotaan, fungsi drainase perkotaan, prinsip dasar drainase perkotaan, sarana dan prasarana drainase perkotaan seperti saluran, bangunan persilangan, kolam retensi, dan pompa. Juga membahas tata cara operasi dan pemeliharaan drainase perkotaan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan. Sistem ini bertujuan mengelola air permukaan di kota dengan cara menahan dan meresapkan air hujan sebanyak-banyaknya ke dalam tanah sebelum dialirkan ke badan air, sehingga dapat mencegah banjir dan menjaga ketersediaan air tanah. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode drainase ramah lingkungan seperti kolam konservasi, sum
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseinfosanitasi
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar sistem drainase perkotaan yang meliputi fungsi, komponen, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti intensitas hujan, daerah tangkapan, dan pertumbuhan kota."
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aspek perencanaan dan desain bendungan mulai dari tujuan, jenis, kriteria keamanan hingga komponen-komponen penting bendungan.
2. Ada beberapa jenis bendungan yang dijelaskan berdasarkan material konstruksi dan ukurannya seperti bendungan beton, urugan, serta bendungan besar dan kecil.
3. Kriteria ke
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Joy Irman
Dokumen ini membahas tentang operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan. Terdiri dari pengertian drainase perkotaan, fungsi drainase perkotaan, prinsip dasar drainase perkotaan, sarana dan prasarana drainase perkotaan seperti saluran, bangunan persilangan, kolam retensi, dan pompa. Juga membahas tata cara operasi dan pemeliharaan drainase perkotaan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan. Sistem ini bertujuan mengelola air permukaan di kota dengan cara menahan dan meresapkan air hujan sebanyak-banyaknya ke dalam tanah sebelum dialirkan ke badan air, sehingga dapat mencegah banjir dan menjaga ketersediaan air tanah. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode drainase ramah lingkungan seperti kolam konservasi, sum
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseinfosanitasi
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar sistem drainase perkotaan yang meliputi fungsi, komponen, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti intensitas hujan, daerah tangkapan, dan pertumbuhan kota."
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aspek perencanaan dan desain bendungan mulai dari tujuan, jenis, kriteria keamanan hingga komponen-komponen penting bendungan.
2. Ada beberapa jenis bendungan yang dijelaskan berdasarkan material konstruksi dan ukurannya seperti bendungan beton, urugan, serta bendungan besar dan kecil.
3. Kriteria ke
This document discusses methods for calculating rainfall intensity. It introduces the Talbot, Ishiguro, and Mononobe formulas which can be used to calculate intensity based on rainfall amount and duration. The Talbot formula is commonly used because its constants can be empirically determined. The Mononobe formula can calculate intensity using daily rainfall amounts when short duration data is unavailable. An example calculation using the Mononobe formula to find a 2-year intensity for a 1 hour duration is also provided. Finally, intensity-duration-frequency curves which relate these factors are mentioned.
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanJoy Irman
Dokumen ini membahas perencanaan sistem drainase perkotaan yang meliputi rencana induk, studi kelayakan, dan perencanaan teknik terinci. Rencana induk merupakan kerangka dasar pengembangan sistem drainase kota untuk 25 tahun ke depan, studi kelayakan menilai kelayakan teknis, ekonomi, dan lingkungan proyek, sedangkan perencanaan teknik terinci menghasilkan desain rinci prasarana drainase.
Aspek praktis dan desain drainase besarinfosanitasi
Teks tersebut membahas empat alternatif utama dalam perancangan drainase yaitu meningkatkan kapasitas saluran yang ada, mengalihkan aliran, menahan aliran, dan memompa. Metode meningkatkan kapasitas meliputi pelurusan aliran, pembangunan tanggul, pengerukan, dan pelapisan saluran. Metode menahan aliran menyangkut penyediaan waduk banjir untuk meratakan puncak aliran.
Dokumen tersebut merupakan petunjuk teknis pelaksanaan pengembangan sistem penyediaan air minum sederhana yang mencakup perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan prasarana air minum. Dokumen ini memberikan panduan lengkap mulai dari penentuan kebutuhan air, perencanaan unit air baku, unit produksi, unit distribusi, hingga unit pelayanan dan organisasi pengelola.
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 2Joy Irman
Dokumen tersebut membahas cara penyusunan rencana induk drainase perkotaan yang mencakup 8 tahapan yaitu pengumpulan data, menyusun kondisi sistem saluran, membuat peta genangan, analisis kondisi dan kebutuhan, menyusun usulan prioritas dan sistem drainase, menyusun usulan biaya, membuat jadwal kegiatan pembangunan dan pengembangan.
Mata kuliah Teknik Pengelolaan Air membahas tentang pengelolaan air permukaan dan air tanah, termasuk sistem hidrologi, hidrogeologi, dan konflik ruang air. Mata kuliah ini juga membahas pengelolaan air di tambang terbuka dan tambang bawah tanah serta dampaknya terhadap air."
1. Dokumen menjelaskan berbagai jenis bangunan air yang digunakan dalam sistem irigasi, seperti pintu pengambilan, saluran irigasi, bangunan bagi, bangunan sadap, bendungan, talang, dan gorong-gorong.
2. Bangunan-bangunan tersebut memiliki fungsi untuk mengatur dan mengalirkan air irigasi dari sumber hingga lahan pertanian.
3. Dokumen juga membahas alat ukur debit seperti se
Dokumen tersebut membahas tentang sistem jaringan irigasi dan bangunan yang terkait, meliputi empat tingkatan petak irigasi (primer, sekunder, tersier, kuarter), jenis-jenis saluran irigasi dan pembuangan, serta berbagai bangunan pendukung seperti bendung, bangunan bagi, sadap, dan lainnya beserta fungsinya.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen sistem drainase perkotaan seperti saluran terbuka, saluran tertutup, waduk retensi, pintu air, pompa, bangunan persilangan, dan cara-cara penanganan masalah genangan di kawasan perkotaan melalui kolam retensi, pompa, dan polder.
->Siphon adalah bangunan pembawa yang melewati bawah saluran lain (biasanya pembuang) atau jalan. Siphon bersifat saluran bertekanan atau tertutup.
->Bangunan terjun atau got miring diperlukan jika kemiringan permukaan tanah lebih curam daripada kemiringan maksimum saluran yang diizinkan. Bangunan terjunan dapat berupa terjunan tegak atau terjunan miring.
-> Gorong-gorong dipakai untuk membawa aliran air melewati bawah jalan air lainnya atau bawah jalan, serta jalan kereta api. Gorong-gorong mempunyai potongan melintang yang lebih kecil daripada luas basah saluran hulu maupun hilir.
Dokumen tersebut membahas proyeksi kebutuhan air bersih di suatu kota untuk 20 tahun ke depan dengan mempertimbangkan proyeksi jumlah penduduk, kebutuhan air domestik dan non-domestik, serta metode proyeksi penduduk untuk menentukan kebutuhan air di masa mendatang.
Teks tersebut membahas mengenai sumber air baku dan rancangan bangunan pengambilan. Sumber air baku yang digunakan adalah air sungai Lenovo dengan debit 1,4 liter/detik. Teks ini juga menjelaskan berbagai jenis bangunan pengambilan air seperti direct intake, indirect intake, dan spring intake beserta komponen-komponennya seperti screen, pompa intake, dan kriteria desainnya.
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem pengolahan air limbah setempat menggunakan tangki septik. Tangki septik adalah salah satu teknologi pengolahan air limbah domestik individual yang bekerja secara anaerobik untuk memisahkan padatan dan cairan. Dokumen ini menjelaskan proses yang terjadi di dalam tangki septik serta cara perhitungan dan penentuan dimensi tangki septik berdasarkan jumlah pemakai dan standar yang berlaku.
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase PerkotaanDewangga Setiawan
[REFERENSI] Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase - Pengelolaan sampah merupakan tugas dan kewajiban dari Pemerintah Kota/Kabupaten untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang bersih dan sehat; untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi masyarat di wilayahnya; dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Pusat memiliki kewenangan dalam pembinaan dan pengaturan, termasuk dalam pengembangan petunjuk teknis yang diperlukan untuk mendukung kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten. Buku ini merupakan salah satu petunjuk teknis yang diharapkan dapat membantu pengelola sampah Kota/Kabupaten dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan. Buku standar operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan ini masih memerlukan penyesuaian terutama dalam hal perhitungan biaya pengelolaan dan retribusi; yang dalam hal ini perlu disesuaikan dengan satuan biaya yang berlaku di Kota/Kabupaten. Harapan penyusun semoga buku ini bermanfaat.
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem drainase untuk beberapa jenis infrastruktur seperti jalan raya, lapangan terbang, pertanian, rel kereta api, rumah tinggal, lapangan golf. Termasuk didalamnya adalah penjelasan mengenai landasan teori drainase permukaan dan bawah permukaan, contoh perhitungan drainase untuk jalan raya yang mencakup penentuan daerah layanan, kondisi permukaan, waktu konsentrasi, data curah hujan,
This document discusses methods for calculating rainfall intensity. It introduces the Talbot, Ishiguro, and Mononobe formulas which can be used to calculate intensity based on rainfall amount and duration. The Talbot formula is commonly used because its constants can be empirically determined. The Mononobe formula can calculate intensity using daily rainfall amounts when short duration data is unavailable. An example calculation using the Mononobe formula to find a 2-year intensity for a 1 hour duration is also provided. Finally, intensity-duration-frequency curves which relate these factors are mentioned.
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanJoy Irman
Dokumen ini membahas perencanaan sistem drainase perkotaan yang meliputi rencana induk, studi kelayakan, dan perencanaan teknik terinci. Rencana induk merupakan kerangka dasar pengembangan sistem drainase kota untuk 25 tahun ke depan, studi kelayakan menilai kelayakan teknis, ekonomi, dan lingkungan proyek, sedangkan perencanaan teknik terinci menghasilkan desain rinci prasarana drainase.
Aspek praktis dan desain drainase besarinfosanitasi
Teks tersebut membahas empat alternatif utama dalam perancangan drainase yaitu meningkatkan kapasitas saluran yang ada, mengalihkan aliran, menahan aliran, dan memompa. Metode meningkatkan kapasitas meliputi pelurusan aliran, pembangunan tanggul, pengerukan, dan pelapisan saluran. Metode menahan aliran menyangkut penyediaan waduk banjir untuk meratakan puncak aliran.
Dokumen tersebut merupakan petunjuk teknis pelaksanaan pengembangan sistem penyediaan air minum sederhana yang mencakup perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan prasarana air minum. Dokumen ini memberikan panduan lengkap mulai dari penentuan kebutuhan air, perencanaan unit air baku, unit produksi, unit distribusi, hingga unit pelayanan dan organisasi pengelola.
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 2Joy Irman
Dokumen tersebut membahas cara penyusunan rencana induk drainase perkotaan yang mencakup 8 tahapan yaitu pengumpulan data, menyusun kondisi sistem saluran, membuat peta genangan, analisis kondisi dan kebutuhan, menyusun usulan prioritas dan sistem drainase, menyusun usulan biaya, membuat jadwal kegiatan pembangunan dan pengembangan.
Mata kuliah Teknik Pengelolaan Air membahas tentang pengelolaan air permukaan dan air tanah, termasuk sistem hidrologi, hidrogeologi, dan konflik ruang air. Mata kuliah ini juga membahas pengelolaan air di tambang terbuka dan tambang bawah tanah serta dampaknya terhadap air."
1. Dokumen menjelaskan berbagai jenis bangunan air yang digunakan dalam sistem irigasi, seperti pintu pengambilan, saluran irigasi, bangunan bagi, bangunan sadap, bendungan, talang, dan gorong-gorong.
2. Bangunan-bangunan tersebut memiliki fungsi untuk mengatur dan mengalirkan air irigasi dari sumber hingga lahan pertanian.
3. Dokumen juga membahas alat ukur debit seperti se
Dokumen tersebut membahas tentang sistem jaringan irigasi dan bangunan yang terkait, meliputi empat tingkatan petak irigasi (primer, sekunder, tersier, kuarter), jenis-jenis saluran irigasi dan pembuangan, serta berbagai bangunan pendukung seperti bendung, bangunan bagi, sadap, dan lainnya beserta fungsinya.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen sistem drainase perkotaan seperti saluran terbuka, saluran tertutup, waduk retensi, pintu air, pompa, bangunan persilangan, dan cara-cara penanganan masalah genangan di kawasan perkotaan melalui kolam retensi, pompa, dan polder.
->Siphon adalah bangunan pembawa yang melewati bawah saluran lain (biasanya pembuang) atau jalan. Siphon bersifat saluran bertekanan atau tertutup.
->Bangunan terjun atau got miring diperlukan jika kemiringan permukaan tanah lebih curam daripada kemiringan maksimum saluran yang diizinkan. Bangunan terjunan dapat berupa terjunan tegak atau terjunan miring.
-> Gorong-gorong dipakai untuk membawa aliran air melewati bawah jalan air lainnya atau bawah jalan, serta jalan kereta api. Gorong-gorong mempunyai potongan melintang yang lebih kecil daripada luas basah saluran hulu maupun hilir.
Dokumen tersebut membahas proyeksi kebutuhan air bersih di suatu kota untuk 20 tahun ke depan dengan mempertimbangkan proyeksi jumlah penduduk, kebutuhan air domestik dan non-domestik, serta metode proyeksi penduduk untuk menentukan kebutuhan air di masa mendatang.
Teks tersebut membahas mengenai sumber air baku dan rancangan bangunan pengambilan. Sumber air baku yang digunakan adalah air sungai Lenovo dengan debit 1,4 liter/detik. Teks ini juga menjelaskan berbagai jenis bangunan pengambilan air seperti direct intake, indirect intake, dan spring intake beserta komponen-komponennya seperti screen, pompa intake, dan kriteria desainnya.
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem pengolahan air limbah setempat menggunakan tangki septik. Tangki septik adalah salah satu teknologi pengolahan air limbah domestik individual yang bekerja secara anaerobik untuk memisahkan padatan dan cairan. Dokumen ini menjelaskan proses yang terjadi di dalam tangki septik serta cara perhitungan dan penentuan dimensi tangki septik berdasarkan jumlah pemakai dan standar yang berlaku.
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase PerkotaanDewangga Setiawan
[REFERENSI] Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Drainase - Pengelolaan sampah merupakan tugas dan kewajiban dari Pemerintah Kota/Kabupaten untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang bersih dan sehat; untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi masyarat di wilayahnya; dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Pusat memiliki kewenangan dalam pembinaan dan pengaturan, termasuk dalam pengembangan petunjuk teknis yang diperlukan untuk mendukung kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten. Buku ini merupakan salah satu petunjuk teknis yang diharapkan dapat membantu pengelola sampah Kota/Kabupaten dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan. Buku standar operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan ini masih memerlukan penyesuaian terutama dalam hal perhitungan biaya pengelolaan dan retribusi; yang dalam hal ini perlu disesuaikan dengan satuan biaya yang berlaku di Kota/Kabupaten. Harapan penyusun semoga buku ini bermanfaat.
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem drainase untuk beberapa jenis infrastruktur seperti jalan raya, lapangan terbang, pertanian, rel kereta api, rumah tinggal, lapangan golf. Termasuk didalamnya adalah penjelasan mengenai landasan teori drainase permukaan dan bawah permukaan, contoh perhitungan drainase untuk jalan raya yang mencakup penentuan daerah layanan, kondisi permukaan, waktu konsentrasi, data curah hujan,
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem drainase untuk beberapa jenis infrastruktur seperti jalan raya, lapangan terbang, pertanian, rel kereta api, rumah tinggal, dan lapangan golf. Ia menjelaskan langkah-langkah perencanaan drainase mulai dari menentukan daerah layanan, menghitung debit rencana, memilih material dan mendesain saluran drainase. Contoh perencanaan drainase jalan raya juga diberikan untuk mendemonstrasikan penerap
Dokumen tersebut membahas tentang standarisasi gambar teknis perencanaan drainase, termasuk ketentuan gambar, jenis garis, skala, simbol bahan, dan tujuan standarisasi untuk memudahkan perencanaan, konstruksi, operasi, dan pemeliharaan sistem drainase."
Dokumen tersebut merupakan laporan skripsi yang membahas analisis kehandalan struktur bangunan akibat degradasi mutu beton pasca kebakaran dan metode perkuatannya berdasarkan SNI gempa. Laporan ini berisi penjelasan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metodologi penelitian, analisis data, kesimpulan dan saran.
Laporan ini membahas daerah-daerah di Kota Bandung yang rentan terhadap banjir, dengan menjelaskan sejarah singkat Kota Bandung, kondisi geografisnya, sistem drainase, dan penyebab banjir besar yang terjadi pada Maret 2016."
Bendungan urugan memiliki tiga tipe utama yaitu tipe urugan tanah homogen, tipe urugan zonal, dan tipe urugan batu dengan membran. Tipe urugan tanah homogen menggunakan tanah sebagai bahan utama yang dipadatkan secara homogen. Tipe urugan zonal menggunakan batu/tanah bergradasi yang diatur dalam zona-zona tertentu. Tipe urugan batu dengan membran menggunakan batu sebagai bahan inti yang dilapisi
Perusahaan jasa surveyor Edi Supriyanto & Partners telah memberikan solusi survei terkemuka sejak 2007. Mereka menawarkan berbagai jasa survey termasuk survei topografi, hidrografi, bathimetri, investigasi tanah, fotogrametri udara, CAD, GIS, pemodelan 3D, animasi desain infrastruktur, dan simulasi desain jalan di berbagai wilayah di Indonesia.
ROADMAP SANITASI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015-2019
Roadmap Sanitasi Provinsi NTB Tahun 2014, disusun oleh Pokja Sanitasi Provinsi NTB dalam rangka percepatan pembangunan sanitasi di provinsi NTB untuk pencapaian akses 100% sanitasi ( sampah, air limbah & drainase) tahun 2019.
Roadmap Sanitasi Provinsi disusun dengan tujuan:
1. Sebagai pedoman Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam menyusun strategi
pembangunan dan pengelolaan sanitasi di wilayah
provinsi NTB.
2. Sebagai acuan dalam pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan sanitasi di
provinsi NTB.
Ruang Lingkup Roadmap Sanitasi Provinsi memuat arah kebijakan pembangunan sanitasi di Wilayah Provinsi, strategi kebijakan sanitasi untuk dijadikan salah satu program prioritas ke dalam RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota.
(1) Roadmap Sanitasi Provinsi memuat materi:
a. Pendahuluan
b. Profil Sanitasi Provinsi NTB;
c. Visi dan Misi Sanitasi di Provinsi NTB;
d. Strategi Pembangunan Sanitasi di Provinsi NTB;
e. Kebijakan Pembangunan Sanitasi di Provinsi
NTB; dan
f. Penutup.
Roadmap Sanitasi Provinsi NTB sudah ditetapkan dan sahkan dengan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 31 tahun 2014 Roadmap Sanitasi Provinsi NTB tahun 2015-2019.
Slum Improvement Action Plan (SIAP) NUSP2 Kota PalopoBagus ardian
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengembangan permukiman di Kota Palopo. Beberapa poin kuncinya adalah menata kawasan permukiman yang layak huni, meningkatkan infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi dan drainase, serta merevitalisasi kawasan permukiman kumuh.
Simulasi Pintu Perlintasan Kereta Api Otomatis Berbasis ARDUINO UNOFeni Agustina
Dokumen ini membahas tentang simulasi pintu perlintasan kereta api otomatis berbasis Arduino. Proyek ini bertujuan untuk membuat miniatur pintu perlintasan kereta api yang dapat dikendalikan secara otomatis menggunakan Arduino, limit switch, motor servo dan komponen elektronik lainnya. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi kecelakaan di perlintasan kereta api dengan menutup dan membuka pintu secara otomatis saat kereta api lewat.
Acara penilaian tingkat partisipasi GP3A (Gabungan Pengelola Air Bersama) di Kabupaten Lombok Tengah dilaksanakan selama 3 hari di Hotel Puri Indah, Mataram. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis GP3A dalam pengelolaan jaringan irigasi berbasis masyarakat. Peserta berasal dari 7 kecamatan dengan total 40 orang. Penilaian dilakukan melalui presentasi, wawancara, dan kuesioner
Dokumen tersebut membahas proses penetapan dan penegasan batas desa secara partisipatif melalui pemetaan partisipatif berbasis masyarakat (PPBD). PPBD melibatkan masyarakat desa dalam menentukan batas desa dengan menggabungkan pengetahuan lokal dan teknologi kartografi modern. Prosesnya melibatkan pembentukan tim pelaksana desa dan musyawarah desa untuk mencapai kesepakatan tentang batas desa.
Dokumen tersebut membahas tentang perundangan, kebijakan, dan strategi penanganan drainase perkotaan. Secara garis besar membahas 4 kebijakan utama yaitu pengembangan sistem drainase berwawasan lingkungan, optimalisasi prasarana drainase, pengembangan peraturan, dan peningkatan kapasitas kelembagaan pengelola drainase. Dokumen ini juga menjelaskan komponen sektor drainase dan pengertian drainase perkotaan berwawasan lingkun
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata airZaidil Firza
Dokumen tersebut membahas tentang monitoring dan evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai (DAS), yang meliputi monitoring debit air, sedimentasi, dan kualitas air guna mengetahui perkembangan tata air DAS. Dokumen ini juga menjelaskan kriteria dan indikator untuk menilai kinerja pengelolaan DAS dalam aspek tata air, sedimen, dan kualitas air.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan ulang sistem drainase di Perumahan Bukit Cengkeh II Kota Depok untuk menangani masalah banjir.
2. Dilakukan analisis hidrologi untuk menentukan debit banjir rencana dengan menggunakan metode distribusi Log Pearson III.
3. Dilakukan analisis hidraulika menggunakan program HEC-RAS untuk menentukan dimensi saluran drainase primer dan sek
Metode Perkiraan Banjir Das membahas berbagai metode untuk memperkirakan banjir, termasuk Metode Rasional yang sering digunakan untuk DAS perkotaan kecil. Dokumen ini juga membahas pemilihan metode yang tepat berdasarkan ukuran DAS serta pengaruh urbanisasi terhadap karakteristik das."
Dokumen tersebut membahas tentang drainase perkotaan. Ia menjelaskan pentingnya sistem drainase yang baik untuk menjaga kualitas lingkungan perkotaan dengan membebaskan kota dari genangan air. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai permasalahan drainase perkotaan seperti pertumbuhan penduduk, perubahan penggunaan lahan, dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan drainase dan sampah."
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Joy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pembuatan rencana induk drainase perkotaan yang mencakup inventarisasi kondisi awal sistem drainase, analisis drainase dan konservasi air, pendekatan penyelenggaraan sistem drainase, rencana sistem jaringan drainase, dan cara pengerjaannya.
Program dan Kegiatan Subsektor Drainase, Bidang Pengembangan Penyehatan Lingk...infosanitasi
Dokumen ini membahas tentang kondisi drainase perkotaan dan pengembangan sistem drainase perkotaan di Indonesia. Kondisi drainase saat ini masih lemah karena lembaga pengelola yang kurang memadai dan pemeliharaan yang kurang. Tujuan pengembangan sistem drainase adalah mengurangi genangan secara bertahap dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Pembangunan sistem drainase perlu disinkronkan dengan sistem pengendalian banjir dan did
Dokumen tersebut membahas tiga poin utama:
1. Perundangan dan kebijakan terkait sistem drainase perkotaan di Indonesia.
2. Isu-isu strategis dan kebijakan serta strategi dalam penanganan drainase perkotaan.
3. Jenis dan persyaratan data yang dibutuhkan dalam perencanaan drainase perkotaan.
Modul ini membahas berbagai metode perhitungan debit banjir rencana, termasuk metode empiris, statistik, unit hidrograf, rasional, Werduwen, Hasper, dan Monobe. Metode unit hidrograf dijelaskan dengan mendefinisikan konsep hidrograf satuan yang menggambarkan respon aliran dari hujan tunggal merata di seluruh DAS. Contoh soal dan penyelesaian juga diberikan untuk memahami penerapan metode-metode tersebut.
Drainase - Proses desain drainase perkotaannoussevarenna
Proses desain drainase perkotaan meliputi survei lapangan, analisis hidrologi, desain hidraulik, desain bangunan, penggambaran, dan penyusunan dokumen lelang. Langkah-langkahnya adalah pengumpulan data lapangan, analisis banjir rencana, penentuan dimensi saluran, desain struktur, dan penyusunan gambar serta spesifikasi teknis. Tujuannya adalah mendesain sistem drainase yang mampu mengalirkan air hujan se
Dokumen tersebut membahas perhitungan saluran dan drainase pada sistem irigasi. Secara singkat, dibahas mengenai data perencanaan irigasi seperti topografi, kapasitas rencana, efisiensi, dan data geoteknik yang diperlukan untuk perencanaan saluran irigasi.
Tata cara pembuatan rencana induk drainaseinfosanitasi
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pembuatan rencana induk drainase perkotaan yang meliputi pengumpulan data, analisis kondisi sistem drainase saat ini, pembuatan peta genangan, analisis kebutuhan drainase, dan penyusunan prioritas pengembangan berdasarkan skala kepentingan daerah.
1. Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka drainase perkotaan, termasuk definisi, fungsi, komponen, persyaratan perencanaan, dan jenis-jenis serta pola jaringan drainase perkotaan.
2. Terdapat empat macam sistem drainase perkotaan yaitu drainase utama, lokal, terpisah, dan gabungan. Sarananya meliputi penataan jaringan drainase primer hingga tersier.
3. Jenis drainase dibedakan menurut sejar
Similar to Langkah perancangan intensitas hujan kriteria perancangan (20)
Dokumen ini membahas tentang penyelesaian integral lipat dua untuk menghitung luas daerah. Terdapat contoh soal perhitungan luas Colorado dengan menggunakan integral lipat dua atas fungsi curah hujan. Juga dijelaskan cara menghitung luas daerah yang dibatasi oleh dua kurva dengan menggunakan integral lipat dua, seperti luas daerah antara kurva y=x^2 dan y=x.
Exploration and Exploitation Groundwater From Journal and MaterialsMartheana Kencanawati
This document discusses various methods for exploring and exploiting groundwater resources, including surface exploration techniques like remote sensing, geophysical methods, and geological mapping, as well as subsurface techniques like test drilling and geophysical well logging. It provides details on specific surface geophysical methods like electrical resistivity, seismic refraction and reflection, and gravitational surveys. Subsurface techniques covered include well construction, borehole geophysical logging tools for measuring resistivity, spontaneous potential, natural gamma radiation, neutron porosity, temperature, and borehole diameter. The document emphasizes integrating multiple exploration techniques to better understand subsurface geology and locate groundwater.
Long term groundwater pumping in Australia and other coastal lowland areas has led to issues like sea water intrusion into aquifers, groundwater depletion, and land subsidence. Major study locations of these effects include the Kiti Aquifer in Cyprus, Israel, and Washington; Mexico, China, Tanzania, and South Africa; and areas in India, Taiwan, the USA, and Iran. Prolonged pumping can also impact water quality through increased dissolved solids and biological pollutants. Land subsidence has been particularly problematic in Phoenix and Tucson, Arizona, causing earth fissures and damage to well casings.
The document compares the use of artificial neural networks (ANNs) and model trees (MTs) for rainfall-runoff modelling. It tests these techniques on a European catchment to predict runoff 1, 3, and 6 hours ahead. The results show that both ANNs and MTs produced excellent results for 1-hour ahead prediction, acceptable results for 3-hour prediction, and conditional acceptable results for 6-hour prediction. While the performance of ANNs and MTs was similar for 1-hour predictions, ANNs performed slightly better for longer lead times. However, MTs have the advantage of producing more understandable and adjustable models of varying complexity and accuracy.
This document discusses 2D and 3D modeling. It begins with an introduction to 2D visual models using x and y-axes. References are provided on related topics including human pose recovery and schedule-driven models. Different types of 2D coordinate systems like Cartesian and bi-dimensional systems are shown. The document then discusses 3D modeling, defining it as using points in 3D space connected by geometric entities to represent a physical body. 3D models can be created manually, algorithmically or via scanning, and their surfaces may use texture mapping. Examples of using parts to represent body models are provided. The document concludes with an expression of thanks.
Dokumen tersebut membahas pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL, prosedur AMDAL, dan rona lingkungan. Pihak-pihak terkait meliputi komisi penilai, pemrakarsa proyek, dan masyarakat. Prosedur AMDAL terdiri dari empat dokumen yaitu KA-Andal, Andal, RKL dan RPL. Rona lingkungan merupakan keadaan lingkungan sebelum proyek dibangun yang menjadi dasar pendugaan dampak ling
Integral tertentu digunakan untuk menghitung luasan wilayah yang dibatasi oleh dua kurva dan sumbu-x. Dokumen ini menjelaskan konsep integral tertentu dan luasan bidang pengintegralan, serta memberikan contoh penyelesaian soal untuk menghitung luasan antara dua kurva y = x + 6 dan y = x^2 dengan batas x = 0 dan x = 2.
Dokumen ini membahas tentang aplikasi integral untuk menghitung luasan area di antara dua kurva. Dijelaskan definisi integral tertentu dan contoh perhitungan luasan area yang dibatasi oleh dua fungsi. Langkah-langkah pengerjaan dan aturan-aturan integrasi untuk fungsi sederhana juga diuraikan.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. Data Perancangan
a. Data permasalahan
Pertimbangan yang
diambil adalah :
permasalahan genangan
atau banjir.
•Lokasi Genangan
•Lama Genangan
•Tinggi genangan
•Besarnya kerugian
Data genangan yang
diperlukan :
3. Data perancangan (lanjutan)
b. Data Topografi
Peta topografi dalam skala besar 1 :
25.000 atau 1 : 50.000
Biasanya terdapat di Badan dan
Koordinasi Survey dan Pemetaan
Nasional
Dalam pengukuran tersebut dilakukan
pula pengukuran sampai ke alur
buangan (sungai) terdekat berikut
elevasi muka air pada saat banjir.
5. PROSEDUR PENDEKATAN UNTUK PENYELESAIAN DRAINASE SUATU DAERAH
PERKOTAAN
Memahami sasaran yang hendak dicapai meliputi toleransi tentang:
- tinggi genangan
- luas genangan
- lama berlangsungnya
genangan
Inventarisasi data untuk memahami kondisi fisik dan lingkungan dari tinjauan:
- topografi
- tata guna lahan pada saat
ini dan kemungkinan
6. SOAL LATIHAN
• Berikan ulasan dan contoh perhitungan untuk
menentukan besaran intensitas hujan pada suatu
daerah aliran apabila diketahui data hujan harian
dengan kala ulang 2 tahun R = 42 mm, waktu
konsentrasi pada daerah aliran tersebut Tc = 1,2 jam
Jawaban
Langkah-langkah untuk menetapkan besaran intensitas
hujan :
1. Menentukan besaran hujan dengan kala ulang sesuai
dengan debit rencana
2. Menganalisis besaran hujan rancangan dengan kala
ulang tertentu menjadi bentuk intensitas hujan
9. Sumber Air
Buangan
Dari Rumah Tangga
Perdagangan
Industri Sedang dan Ringan
Pendidikan
Kesehatan
Tempat Ibadah
Sarana Rekreasi
10. Fungsi Jaringan
2 Macam Air Buangan Yaitu Air Hujan Dan Air
Kotor (Bekas)
• Cara Sistem buangan ada 3 yaitu:
• Separate System : terpisah
• Combined System: tercampur
• Pscudo Separate System atau Sistem
Interceptor
11. Separate System
Dasar pemilihan sistem ini :
Periode musim hujan dan
kemarau yang terlalu lama
Kuantitas yang jauh berbeda
antara air buangan dan air hujan
Air buangan perlu pengolahan
terlebih dahulu sebelum dibuang
ke badan air sedangkan air hujan
dapat langsung dibuang
12. Comparison (Perbandingan) antara
Sistem Tercampur dan Kombinasi
Sistem tercampur
Air kotor dan air hujan disalurkan melalui
satu salauran yang sama
Debit buangan ----- kecil
Kuantitas air buangan dan air hujan ----
tidak jauh beda
Fluktuasi curah hujan dari tahun ke
tahun ----- kecil
Kerugian : areal nya luas untuk
penempatan instalasinya
Sistem Kombinasi
Faktor mengapa dipilih
sistem ini ? jika
terdapat perbedaan
yang besar antara
kuantitas air buangan
yang akan disalurkan
dengan kuantitas curah
hujan
Umumnya letaknya di kota kota dimana di
tengah huniannya terdapat sungai, dimana
air hujan cepat cepat dibuang ke sungai
tersebut
13. DESKRIPSI LINGKUNGAN FISIK
DALAM SISTEM DRAINASE
Tata
Guna
Lahan
Peta yang dapat menggambarkan tentang pola penggunaan lahan
daerah perencanaan, berupa kondisi exsisting dan rencana yang
akan datang
Prasarana
Lain
Jaringan jalan, air minum, jaringan telpon, listrik
mempertimbangkan bentuk saluran dan identifikasi bangunan
penunjang yang diperlukan
15. Data Perancangan
a. Data permasalahan
Pertimbangan yang
diambil adalah :
permasalahan genangan
atau banjir.
•Lokasi Genangan
•Lama Genangan
•Tinggi genangan
•Besarnya kerugian
Data genangan yang
diperlukan :
16. Data perancangan (lanjutan)
b. Data Topografi
Peta topografi dalam skala besar 1 :
25.000 atau 1 : 50.000
Biasanya terdapat di Badan dan
Koordinasi Survey dan Pemetaan
Nasional
Dalam pengukuran tersebut dilakukan
pula pengukuran sampai ke alur
buangan (sungai) terdekat berikut
elevasi muka air pada saat banjir.
18. DEFINISI
KRITERIA PERANCANGAN
DISEBUT JUGA KRITERIA
DESIGN ADALAH
PEDOMAN YANG
DIGUNAKAN
MERANCANG
• Koefisien larian
• Koefisien kekasaran manning
• Kedalaman tebing
Nilai nilai dalam
perancangan
20. KELEBIHAN AIR
DISEBUT JUGA GENANGAN
AIR
TERJADI KARENA
KESEIMBANGAN AIR PADA
DAERAH TERSEBUT
TERGANGGU
DISEBABKAN AIR YANG
MASUK DALAM DAERAH
TERSEBUT LEBIH BESAR
DARIPADA AIR YANG
KELUAR
21. BEBERAPA KRITERIA PERANCANGAN
A. KOEFISIENLARIAN
(RUN OFF)
KAPASITASPENGALIRAN
DIHITUNG DENGAN
METODE RASIONAL
Q = f. C. I. A
Dimana :
Q = kapasitas
pengaliran,
F = faktor konversi
0,278 ,
C = Koefisien
Pengaliran,
I = intensitas
Hujan dan
A = Luas Daerah
22. KRITERIA PERANCANGAN (LANJUTAN)
B. BENTUK – BENTUK SALURAN
BENTUK SALURAN
DRAINASE TERDIRI
DARI :
BENTUK
TRAPESIUM
BENTUK EMPAT
PERSEGI
PANJANG
BENTUK
LINGKARAN,
PARABOL
BENTUK
TERSUSUN
23. Menurut Sistem Pengalirannya
Drainase terbagi atas
SistemGravitasi : pengaliran
dimana ketinggian muka air
atau level air di bagian hilir
lebih tinggi dari hulu sungai
Sistem Pompa : pengaliran
dengan cara gravitasi tidak
bisa digunakan karena muka
air di bagian hulu lebih
tinggi dari pada hilir
Sistempolder untuk daerah
yang levelnya lebih rendah