Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan publik bidang kesehatan, termasuk jenis-jenis, prinsip, standar, dan sasaran pelayanan publik serta strategi manajemen pelayanan publik yang sesuai dengan potensi daerah. Tujuannya adalah agar peserta dapat melaksanakan pelayanan publik bidang kesehatan secara profesional.
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...Bobby Sirait
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Mercubuana, 2017
Corporate governance is the mechanisms, processes and relations by which corporations are controlled and directed
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...basrizal82
Kunci utama memahami good governance adalah pemahaman atas prinsip-prinsip di
dalamnya. Bertolak dari prinsip-prinsip ini akan didapatkan tolak ukur kinerja suatu
pemerintahan. Baik-buruknya pemerintahan bisa dinilai bila ia telah bersinggungan dengan semua unsur prinsip-prinsip good governance
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...Bobby Sirait
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Mercubuana, 2017
Corporate governance is the mechanisms, processes and relations by which corporations are controlled and directed
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...basrizal82
Kunci utama memahami good governance adalah pemahaman atas prinsip-prinsip di
dalamnya. Bertolak dari prinsip-prinsip ini akan didapatkan tolak ukur kinerja suatu
pemerintahan. Baik-buruknya pemerintahan bisa dinilai bila ia telah bersinggungan dengan semua unsur prinsip-prinsip good governance
The biggest problem facing the Indonesia bureaucracy right now is culture set and mindset. The civil administration system both at local and national level, lack of capacity to develop strategies and tools for public service reform.
Kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai
The biggest problem facing the Indonesia bureaucracy right now is culture set and mindset. The civil administration system both at local and national level, lack of capacity to develop strategies and tools for public service reform.
Kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. Pelayanan publik adalah proses memenuhi kebutuhan
melalui aktivitas orang secara umum tanpa mengenal
batas-batas ekonomi sosial. Layanan yang diperlukan
manusia pada dasarnya terbagi atas 2 jenis, yaitu
layanan fisik yang sifatnya pribadi serta layanan
administratif yang diberikan orang lain selaku anggota
organisasi (organisasi massa atau organisasi negara)
DESKRIPSI SINGKAT
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melaksanakan pelayanan publik
bidang kesehatan
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
Menjelaskan pelayanan publik
Menjelaskan nilai revolusi mental bidang kesehatan
Menjelaskan Jenis-jenis pelayanan publik
Menganalisa masalah pelayanan publik
Menyusun strategi pelayanan publik
Mengembangkan manajemen pelayanan publik sesuai dengan potensi
daerah
TUJUAN PEMBELAJARAN
4. 1. Transparansi
2. Akuntabilitas
3. Kondisional
4. Partisipatif
5. Kesamaan Hak
6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Azas Pelayanan publik
5. Kesederhanaan;
Kejelasan
Kepastian Waktu;
Akurasi;
Tanggung jawab;
Kelengkapan sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan
pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana
teknologi telekomunikasi dan informatika (teletematika).
Kemudahan Akses;
Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan;
Kenyamanan;
Prinsip Pelayanan publik
6. Prosedur Pelayanan; Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi
dan penerima pelayanan termasuk pengaduan
Waktu Penyelesaian; Waktu penyelesaikan yang ditetapkan sejak saat
pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk
pengaduan
Biaya Pelayanan; Biaya/tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan
dalam proses pemberian pelayanan
Produk Pelayanan; Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan
Sarana dan Prasarana; Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang
memedai oleh penyelenggara pelayanan publik
Kompentensi dan Prasarana; Kompentensi petugas pemberi
pelayanan harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan,
keahlian, keterampilan, sikap dan prilaku yang dibutuhkan
Standar Pelayanan publik
7. Integritas :
jaga diri mempertahankan kejujuran
jaga teman untuk konsistensi terhadap aturan dan etika
jaga organisasi untuk berani saling mengingatkan
Etos Kerja :
membangun pelayanan kesehatan yang cepat (no dellay)
membangun pelayanan kesehatan yang tepat (no error)
membangun pelayanan yang bersahabat (no complain)
Gotong Royong :
koordinasi efektif antar sektor dalam mensukseskan GERMAS
integrasi strategik antar program dalam mensukseskan PIS-PK
kolaborasi antar disiplin dalam keberhasialan tim kerja (team working
succeced)
Nilai revolusi mental bidang
kesehatan
8. Pelayanan administratif; Yaitu pelayanan yang menghasilkan
berbagai bentuk dokomen resmi yang dibutuhkan oleh publik,
misalnya status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi,
kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang dan
sebagainya.
Pelayanan barang; Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai
bentuk atau jenis barang yang digunakan oleh publik, misalnya
jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih dan
sebagainya.
Pelayanan jasa; Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai
bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan,
pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, pos dan
sebagainya.
Jenis-jenis pelayanan publik
9. mengubah sistem penerimaan dan seleksi pegawai yang
sebelumnya didasarkan pada “patronage system”, “spoil
system” dan “nepotism” dengan “merit system” atau “carier
system”.
Rekrutmen dan seleksi mesti diadakan secara terbuka dan
melalui tes seleksi calon pegawai negeri secara obyektif.
Pejabat negara juga harus dibuat lebih profesional.
Profesionalisme meliputi akuntabilitas, responsibilitas dan
responsivitas dalam pelayanan publik.
Masyarakat juga perlu diberdayakan dan dilibatkan sesuai
paradigma good governance melalui pembangunan
infrastruktur politik yang dimaksudkan guna meningkatkan
“bargainning position”
Strategi pelayanan publik
10. Agar manajemen pelayanan publik dapat berhasil dengan baik,
unsur pelaku sangat menentukan. Pelaku dapat berbentuk
badan atau organisasi yang bertanggung jawab atas
penyelenggaraan pelayanan dan manusianya selaku pegawai
baik secara kelompok maupun secara individual.
Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian pada Bab II pasal 3 ayat 1 berbunyi
sebagai berikut : “Pegawai negeri berkedudukan sebagai unsur
aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara professional, jujur, adil dan merata
dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah dan
pembangunan”.
Manajemen pelayanan publik sesuai
dengan potensi daerah
11. Layanan; Agar dapat memuaskan orang atau sekelompok orang
yang dilayani, maka petugas harus dapat memenuhi empat
syarat pokok yakni; Tingkah laku yang sopan, Cara
menyampaikan sesuatu berkaitan dengan apa yang seharusnya
diterima oleh orang yang bersangkutan, Waktu pemyampaian
yang tepat, Keramahtamahan.
Produk; Yang dimaksud dengan produk dalam hubungannya
dengan sasaran publik yaitu kepuasan dapat berbentuk :
Barang; Jasa;
Surat-surat berharga; Kepuasan berikut ini menyangkut
keabsahan atas surat-surat yang diterima oleh yang
bersangkutan.
Sasaran utama pelayanan publik
12. Layanan sebelum penjualan; Perusahaan dapat memberikan
informasi dan bantuan konsultasi dalam proses pengambilan
keputusan oleh pelanggan.
Layanan transaksi; Layanan ini dilakukan pada saat perusahaan
memberikan produk atau jasa kepada pelanggan.
Layanan sesudah penjualan; Layanan ini diberikan oleh
perusahaan untuk mengatasi ketidaktepatan janji perusahaan
Bentuk Layanan Publik