Dokumen tersebut membahas tentang akuntabilitas, transparansi, dan pengawasan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan definisi akuntabilitas sebagai kemampuan untuk menjelaskan dan bertanggung jawab atas tindakan, transparansi sebagai keterbukaan informasi, dan pengawasan sebagai proses memantau kinerja untuk memastikan pencapaian tujuan.
Pemeriksaan keuangan pemerintah daerah dilakukan oleh BPK untuk menilai tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah daerah. BPK memberikan opini atas laporan keuangan tersebut berupa wajar tanpa pengecualian, wajar dengan pengecualian, tidak wajar, atau tidak memberikan pendapat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan keuangan negara dan daerah di Indonesia, termasuk dasar hukum, ruang lingkup, kekuasaan, asas, dan pelaksanaannya.
Disampaikan oleh perwakilan Ditjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu pada Sosialisasi Hukum dan Perundangan terkait Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Acara diselenggarakan oleh Pokja AMPL bersama Ditjen PMD Kemendagri, Bali 6-8 September 2007
Dokumen tersebut membahas mekanisme perencanaan penganggaran daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Termasuk struktur APBD yang terdiri atas pendapatan, belanja, surplus/defisit dan pembiayaan. Juga ditinjau proses perencanaan APBD mulai dari musrenbang hingga penetapan peraturan daerah APBD.
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri pariwisata dengan membangun objek-objek wisata baru dan memperbaiki fasilitas yang ada. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Pemerintah berharap langkah ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Pemeriksaan keuangan pemerintah daerah dilakukan oleh BPK untuk menilai tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah daerah. BPK memberikan opini atas laporan keuangan tersebut berupa wajar tanpa pengecualian, wajar dengan pengecualian, tidak wajar, atau tidak memberikan pendapat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan keuangan negara dan daerah di Indonesia, termasuk dasar hukum, ruang lingkup, kekuasaan, asas, dan pelaksanaannya.
Disampaikan oleh perwakilan Ditjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu pada Sosialisasi Hukum dan Perundangan terkait Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Acara diselenggarakan oleh Pokja AMPL bersama Ditjen PMD Kemendagri, Bali 6-8 September 2007
Dokumen tersebut membahas mekanisme perencanaan penganggaran daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Termasuk struktur APBD yang terdiri atas pendapatan, belanja, surplus/defisit dan pembiayaan. Juga ditinjau proses perencanaan APBD mulai dari musrenbang hingga penetapan peraturan daerah APBD.
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri pariwisata dengan membangun objek-objek wisata baru dan memperbaiki fasilitas yang ada. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Pemerintah berharap langkah ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Sistem pengendalian intern pemerintah spip menuju birokrasi 4.0Dr. Zar Rdj
Birokrasi 4.0
1. Fleksibilitas Kerja
2. Efesiensi Pelayanan
3. Akurasi Pelayanan
4. Percepatan Pelayanan
SPI adalah Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi
SPIP adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Manfaat dan Tujuan SPIP
kegiatan yg efektif & efisien
Efektif bila telah ditangani sesuai dgn rencana dan hasilnya telah sesuai dgn tujuan & sasaran yang telah ditetapkan.
Efisien bila mampu menghasilkan pelayanan prima dgn sumber daya yang sesuai standar.
Keandalan pelaporan keuangan
Informasi sangat penting untuk pengambilan keputusan.
Agar keputusan yg diambil tepat sesuai kebutuhan, maka informasi yg disajikan harus andal
Pengamanan aset negara
Aset negara diperoleh dengan membelanjakan uang yang berasal dari masyarakat (Pajak & PNBP) yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan negara.
Pengamanan aset negara merupakan isu yang mendapat perhatian dari pemerintah & masyarakat.
Ketaatan terhadap peraturan perundang2an
Setiap kegiatan & transaksi merupakan suatu perbuatan hukum.
Krn itu setiap pelaksanaan kegiatan & transaksi harus taat terhadap kebijakan, rencana, prosedur dan peraturan UU yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang transparansi dan akuntabilitas pendanaan partai politik di NTB berdasarkan pengalaman masyarakat sipil. Dokumen menjelaskan dasar pemikiran pentingnya keterbukaan pendanaan partai, kewajiban partai sebagai badan publik, jenis laporan keuangan partai, hasil uji akses informasi terhadap sembilan partai di NTB, serta rekomendasi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan part
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan penganggaran pemerintah pusat dan daerah. Terdapat beberapa jenis perencanaan berdasarkan periode dan ruang lingkupnya seperti RPJPN, RPJMN, RKP, dan RKA-K/L. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip penganggaran seperti transparansi, disiplin, keadilan, efisiensi, dan pendekatan kinerja. Selain itu dijelaskan pula proses
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...Universitas Pakuan
Studi kasus mengenai penyimpangan dalam pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Bogor pada masa pemerintahan Rachmat Yasin sebagai Bupati. Rachmat Yasin divonis 5 tahun 6 bulan penjara karena terbukti menerima suap senilai Rp4,5 miliar untuk memuluskan izin penggunaan lahan seluas 2.754 hektar. Tulisan ini membahas definisi korupsi, rumusan tindak pidana korupsi, kasus dan sebab terjadiny
Paragraf pertama memberikan definisi beban dan belanja. Paragraf berikutnya menjelaskan klasifikasi beban dan belanja menurut peraturan yang berlaku. Terakhir, dijelaskan pihak-pihak terkait dan dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi beban dan belanja di SKPD serta contoh jurnal standar untuk beberapa transaksi beban dan belanja.
Metode Lelang dan Penghapusan Aset_ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGE...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang proses penghapusan aset milik perusahaan melalui metode lelang dan penghapusan, yang terdiri dari pemeriksaan kondisi fisik dan nilai aset, pengajuan usulan penghapusan, koordinasi dengan panitia lelang jika aset dijual, dan pelaporan hasil tindak lanjut penghapusan. Proses ini bertujuan untuk membebaskan tanggung jawab atas aset dan mengelola aset perusahaan
1.01 peningkatan integritas dan nilai etikaMikhail Rasyid
Pedoman ini membahas penegakan integritas dan nilai etika sebagai salah satu sub unsur lingkungan pengendalian SPIP. Integritas adalah konsistensi antara nilai dan tindakan, sedangkan etika merupakan ilmu tentang apa yang baik dan buruk. Penegakan integritas dilakukan dengan menyusun kode etik sebagai pedoman perilaku dan menerapkannya secara konsisten."
Dokumen tersebut membahas definisi, perbedaan, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, penilaian, SAPD, dan jurnal standar untuk beban dan belanja pemerintah daerah. Termasuk contoh-contoh jurnal untuk beban dan belanja pegawai, barang dan jasa, hibah dan bansos, serta penyusutan dan penyisihan.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan rasionalitas penerapan otonomi daerah luas di Indonesia. Beberapa poin pentingnya adalah: (1) Indonesia belum siap menganut federasi sehingga dipilih otonomi daerah luas, (2) otonomi luas strategis untuk memelihara negara kesatuan, (3) sentralisasi terbukti gagal mengatasi krisis nasional.
Disampaikan oleh perwakilan Ditjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu pada Sosialisasi Hukum dan Perundangan terkait Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Acara diselenggarakan oleh Pokja AMPL bersama Ditjen PMD Kemendagri, Bali 6-8 September 2007
Dokumen tersebut membahas tentang akuntabilitas kinerja penyelenggaraan negara. Menjelaskan definisi akuntabilitas dan kinerja serta lingkup penyelenggara negara. Juga membahas jenis-jenis akuntabilitas dan esensi penerapan akuntabilitas untuk memenuhi hak-hak masyarakat. Dokumen tersebut juga menyentuh tantangan dalam mengimplementasikan akuntabilitas dan faktor-faktor pendukung untuk meningkatkan
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang akuntabilitas dan transparansi dalam pelayanan publik dengan menjelaskan tiga dimensi akuntabilitas yaitu politik, finansial, dan administratif serta beberapa metode untuk menegakkannya seperti kontrol legislatif, akuntabilitas hukum, ombudsman, desentralisasi, dan kontrol administrasi internal.
Sistem pengendalian intern pemerintah spip menuju birokrasi 4.0Dr. Zar Rdj
Birokrasi 4.0
1. Fleksibilitas Kerja
2. Efesiensi Pelayanan
3. Akurasi Pelayanan
4. Percepatan Pelayanan
SPI adalah Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi
SPIP adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Manfaat dan Tujuan SPIP
kegiatan yg efektif & efisien
Efektif bila telah ditangani sesuai dgn rencana dan hasilnya telah sesuai dgn tujuan & sasaran yang telah ditetapkan.
Efisien bila mampu menghasilkan pelayanan prima dgn sumber daya yang sesuai standar.
Keandalan pelaporan keuangan
Informasi sangat penting untuk pengambilan keputusan.
Agar keputusan yg diambil tepat sesuai kebutuhan, maka informasi yg disajikan harus andal
Pengamanan aset negara
Aset negara diperoleh dengan membelanjakan uang yang berasal dari masyarakat (Pajak & PNBP) yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan negara.
Pengamanan aset negara merupakan isu yang mendapat perhatian dari pemerintah & masyarakat.
Ketaatan terhadap peraturan perundang2an
Setiap kegiatan & transaksi merupakan suatu perbuatan hukum.
Krn itu setiap pelaksanaan kegiatan & transaksi harus taat terhadap kebijakan, rencana, prosedur dan peraturan UU yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang transparansi dan akuntabilitas pendanaan partai politik di NTB berdasarkan pengalaman masyarakat sipil. Dokumen menjelaskan dasar pemikiran pentingnya keterbukaan pendanaan partai, kewajiban partai sebagai badan publik, jenis laporan keuangan partai, hasil uji akses informasi terhadap sembilan partai di NTB, serta rekomendasi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan part
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan penganggaran pemerintah pusat dan daerah. Terdapat beberapa jenis perencanaan berdasarkan periode dan ruang lingkupnya seperti RPJPN, RPJMN, RKP, dan RKA-K/L. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip penganggaran seperti transparansi, disiplin, keadilan, efisiensi, dan pendekatan kinerja. Selain itu dijelaskan pula proses
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...Universitas Pakuan
Studi kasus mengenai penyimpangan dalam pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Bogor pada masa pemerintahan Rachmat Yasin sebagai Bupati. Rachmat Yasin divonis 5 tahun 6 bulan penjara karena terbukti menerima suap senilai Rp4,5 miliar untuk memuluskan izin penggunaan lahan seluas 2.754 hektar. Tulisan ini membahas definisi korupsi, rumusan tindak pidana korupsi, kasus dan sebab terjadiny
Paragraf pertama memberikan definisi beban dan belanja. Paragraf berikutnya menjelaskan klasifikasi beban dan belanja menurut peraturan yang berlaku. Terakhir, dijelaskan pihak-pihak terkait dan dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi beban dan belanja di SKPD serta contoh jurnal standar untuk beberapa transaksi beban dan belanja.
Metode Lelang dan Penghapusan Aset_ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGE...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang proses penghapusan aset milik perusahaan melalui metode lelang dan penghapusan, yang terdiri dari pemeriksaan kondisi fisik dan nilai aset, pengajuan usulan penghapusan, koordinasi dengan panitia lelang jika aset dijual, dan pelaporan hasil tindak lanjut penghapusan. Proses ini bertujuan untuk membebaskan tanggung jawab atas aset dan mengelola aset perusahaan
1.01 peningkatan integritas dan nilai etikaMikhail Rasyid
Pedoman ini membahas penegakan integritas dan nilai etika sebagai salah satu sub unsur lingkungan pengendalian SPIP. Integritas adalah konsistensi antara nilai dan tindakan, sedangkan etika merupakan ilmu tentang apa yang baik dan buruk. Penegakan integritas dilakukan dengan menyusun kode etik sebagai pedoman perilaku dan menerapkannya secara konsisten."
Dokumen tersebut membahas definisi, perbedaan, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, penilaian, SAPD, dan jurnal standar untuk beban dan belanja pemerintah daerah. Termasuk contoh-contoh jurnal untuk beban dan belanja pegawai, barang dan jasa, hibah dan bansos, serta penyusutan dan penyisihan.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan rasionalitas penerapan otonomi daerah luas di Indonesia. Beberapa poin pentingnya adalah: (1) Indonesia belum siap menganut federasi sehingga dipilih otonomi daerah luas, (2) otonomi luas strategis untuk memelihara negara kesatuan, (3) sentralisasi terbukti gagal mengatasi krisis nasional.
Disampaikan oleh perwakilan Ditjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu pada Sosialisasi Hukum dan Perundangan terkait Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Acara diselenggarakan oleh Pokja AMPL bersama Ditjen PMD Kemendagri, Bali 6-8 September 2007
Dokumen tersebut membahas tentang akuntabilitas kinerja penyelenggaraan negara. Menjelaskan definisi akuntabilitas dan kinerja serta lingkup penyelenggara negara. Juga membahas jenis-jenis akuntabilitas dan esensi penerapan akuntabilitas untuk memenuhi hak-hak masyarakat. Dokumen tersebut juga menyentuh tantangan dalam mengimplementasikan akuntabilitas dan faktor-faktor pendukung untuk meningkatkan
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang akuntabilitas dan transparansi dalam pelayanan publik dengan menjelaskan tiga dimensi akuntabilitas yaitu politik, finansial, dan administratif serta beberapa metode untuk menegakkannya seperti kontrol legislatif, akuntabilitas hukum, ombudsman, desentralisasi, dan kontrol administrasi internal.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Responsibilitas lebih menekankan pada kewajiban, sedangkan akuntabilitas lebih menekankan pada pertanggungjawaban atas kewajiban tersebut.
Studi kasus pertanggungjawaban unit kerja ke pemerintah daerah, pemerintah daerah ke pemerintah pusat, dan pemerintah pusat
Tinjauan artikel ini membahas pentingnya inovasi dalam pelayanan publik untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan kepada masyarakat. Terdapat tiga belas hambatan utama inovasi di pemerintah, termasuk kepemimpinan lemah, perbedaan pandangan, dan budaya resisten terhadap perubahan. Penguatan sistem administrasi negara membutuhkan pengenalan inovasi untuk menyediakan layanan berkualitas kepada masyarakat
Lembaga peradilan sebagai lembaga publik harus senantiasa terjamin akuntabilitasnya, sebab sebagai lembaga publik tidak saja bekerja untuk kepentingan individu tertentu tetapi lebih jauh dan lebih utama adalah untuk kepentingan publik itu sendiri, sehingga disyaratkan adanya independensi, dan independensi itu harus dilengkapi dengan akuntabilitas
Dokumen tersebut membahas tentang akuntabilitas publik, mulai dari definisi, sejarah, ide dasar, pentingnya akuntabilitas publik, hubungannya dengan good governance, model dan jenis akuntabilitas publik, serta mekanisme akuntabilitas publik.
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan anti korupsi yang mencakup tiga tingkatan korupsi yaitu pengkhianatan kepercayaan, penyalahgunaan kekuasaan, dan mendapatkan keuntungan material secara tidak sah. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip anti korupsi seperti akuntabilitas, transparansi, kebijakan, dan kontrol kebijakan.
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas peran akuntansi sektor pemerintahan dalam mendukung tata kelola yang baik dengan menganalisis reformasi sistem akuntansi pemerintahan Indonesia pasca Orde Baru, termasuk hambatan dan langkah yang dapat diambil untuk memperkuat peran akuntansi dalam transparansi dan akuntabilitas keuangan negara.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Akuntansi sektor publik memiliki perbedaan dengan akuntansi sektor swasta karena lingkungan dan tujuan organisasi yang berbeda
2. Sistem pengendalian manajemen sektor publik meliputi perencanaan strategi, penganggaran, dan evaluasi kinerja untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien
3. Akuntansi manajemen sektor publik memberikan informasi kepada internal organisasi unt
Dokumen tersebut membahas tentang transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik. Transparansi merupakan prinsip penting dalam pelayanan publik yang baik yang meliputi seluruh aspek manajemen pelayanan. Akuntabilitas adalah kesediaan untuk bertanggung jawab atas kualitas pelayanan kepada masyarakat, meskipun seringkali sulit dilakukan karena sifat pelayanan publik yang kompleks. Untuk mencapai pelayanan publik yang berk
Pelatihan ini membahas nilai-nilai dasar akuntabilitas bagi PNS, termasuk konsep, mekanisme, dan penerapannya dalam konteks organisasi pemerintahan. Peserta diharapkan mampu memahami dan menerapkan akuntabilitas dalam menjalankan tugas sebagai aparatur negara yang transparan, bertanggung jawab, dan berorientasi pada kepentingan publik.
3. Definisi
Akuntabilitas adalah;
Dapat menjawab
Dapat menjelaskan
Kualitas dari negara untuk dapat akuntabel, dipercaya
dan bertanggungjawab
Akuntabilitas adalah:
Seorang pejabat dapat menjawab pertanyaan atasannya
mengenai tindakan yang dilakukannya di masyarakat
Kewajiban untuk menjaga rekaman yang akurat dari properti,
dokumen atau dana
Sebuah hubungan dimana seorang individu atau badan
harus dapat menjawab pertanyaan mengenai kinerjanya
dalam Behn, 2001, 4
4. Definisi
Akuntabilitas adalah instrumen yang menunjukkan
apakah prinsip-prinsip pemerintahan, hukum,
keterbukaan, transparansi, keberpihakan dan kesamaan
di hadapan hukum telah dihargai atau tidak.
Akuntabilitas adalah hal yang penting untuk menjamin
nilai-nilai seperti efisiensi, efektivitas, reliabilitas &
predektibilitas dari Administrasi Publik. Suatu
akuntabilitas tidak abstrak tapi kongkret dan harus
ditentukan oleh hukum melalui seperangkat prosedur
yang sangat spesifik mengenai masalah apa saja yang
harus dipertanggungjawabkan. Akuntabilitas berkaitan
dengan seberapa baik prosedur hukum yang diikuti
untuk membentuk keputusan administrasi publik yang
harus dihormati oleh para pegawai sipil dan otoritas
publik
AUSAID, 2001, 6
5. Akuntabilitas sebagai ikon
Akuntabilitas menjanjikan akan keadilan
dan kesetaraan pemerintahan
Menjanjikan pembelajaran dan
peningkatan
Menjanjikan transparansi dan kehidupan
demokrasi
Menjanjikan kesesuaian integritas dan
etika
Bovens, 2003,
6. Akuntabilitas sebagai Pengaturan
Institusi
Akuntabilitas sebagai hubungan sosial
Hubungan sosial dimana seorang aktor
merasa berkewajiban untuk menjelaskan dan
memberikan pembenaran terhadap
tindakannya kepeda pihak lain
Bovens, 2003,
7. Akuntabilitas sebagai Pengaturan
Institusi
4 elemen:
Adanya akses publik terhadap laporan yang
diberikan
Penjelasan dan pembenaran terhadap
tindakan yang dilakukan
Penjelasan harus dilakukan dalam sebuah
forum yang spesifik
Aktor harus memiliki kewajiban untuk hadir
Bovens, 2003,
8. Siapakah Accountee ?
Akuntabilitas organisasi: atasan
Akuntabilitas politik: anggota dewan
perwakilan
Akuntabilitas legal: pengadilan
Administratif: auditor, inspektur, dan
pengawas
Akuntabilitas profesional: kelompok
profesional Bovens, 2003,
9. Akuntabilitas Sebagai Skema untuk
Menyalahkan
Akuntabilitas sebagai kewajiban, 3 elemen
Untuk dapat bertanggungjawab, seseorang
harus melakukan pelanggaran norma
Adanya hubungan sebab akibat antara
tindakan accountor dan kesalahan yang
terjadi
Accountor harus memiliki alternatif pilihan
Bovens, 2003,
11. Tipe lainnya
Akuntabilitas Birokrasi dilakukan secara formal
melalui hirarkhi dalam organisasi
Akuntabilitas Hukum dilakukan secara formal melalui
hukum atau aturan
Akuntabilitas Politik dilakukan secara informal oleh
berbagai macam pemangku kepentingan baik secara
langsung maupun melalui wakilnya
Akuntabilitas Profesional dilakukan secara informal
oleh anggota organisasi itu sendiri melalui keahlian dan
standar yang ditetapkan oleh organisasi profesi
Romzek & Dubnick dalam Behn 2001, 59
14. Infrastruktur Pendukung
Harus diciptakan harapan yang sangat spesifik
melalui
Aturan, standar dan prosedur
Perangkat tersebut yang mengkodifikasikan
harapan mengenai bagaimana pejabat publik
akan memperlakukan masyarakat, dan apa
yang dimaksud dengan keadilan dalam
pelaksanaan tugasnya
Behn, 2001, 8
15. Dengan demikian
AKUNTABILITAS mencakup eksistensi dari suatu
mekanisme (baik secara konstitusional maupun
keabsahan dalam bentuknya) yang meyakinkan
politisi dan pejabat pemerintahan terhadap aksi
perbuatannya dalam penggunaan sumber-sumber
publik dan kinerja perilakunya. Akuntabilitas
membutuhkan keterbukaan dan kejelasan serta
keterhubungannya dengan kebebasan media
(transparansi)
16. AKUNTABILITAS mensyaratkan adanya
perhitungan cost and benefit analysis (tidak
terbatas dari segi ekonomi, tetapi juga sosial,
dan sebagainya tergantung bidang
kebijaksanaan atau kegiatannya) dalam
berbagai kebijaksanaan dan tindakan aparatur
pemerintah.
AKUNTABILITAS juga berkaitan erat dengan
pertanggungjawaban terhadap efektivitas
kegiatan dalam pencapaian sasaran atau target
kebijaksanaan atau program.
18. Transparansi
Bermakna tersedianya informasi yang cukup, akurat dan
tepat waktu tentang kebijakan publik, dan proses
pembentukkannya. Informasi adalah suatu kebutuhan
penting masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pengelolaan daerah
Dengan ketersediaan informasi seperti itu, masyarakat
dapat ikut sekaligus mengawasi sehingga kebijakan
publik yang muncul bisa memberikan hasil yang optimal
bagi masyarakat, serta mencegah terjadinya kecurangan
dan manipulasi yang hanya akan menguntungkan salah
satu kelompok masyarakat saja secara tidak
proporsional.
19. Instrumen Transparansi
Pemerintah perlu proaktif memberikan informasi lengkap tentang
kebijakan dan layanan yang disediakannya kepada masyarakat.
Pemerintah perlu mendayagunakan berbagai jalur komunikasi
seperti melalui brosur, leaflet, pengumuman melalui koran, radio
serta televisi lokal.
Pemerintah perlu menyiapkan kebijakan yang jelas tentang cara
mendapatkan informasi. Kebijakan ini akan memperjelas bentuk
informasi yang dapat diakses masyarakat ataupun bentuk informasi
yang bersifat rahasia, bagaimana cara mendapatkan informasi,
lama waktu mendapatkan informasi serta prosedur pengaduan
apabila informasi tidak sampai kepada masyarakat.
Peraturan yang menjamin hak untuk mendapatkan informasi
Fasilitas database dan sarana informasi dan komunikasi
Petunjuk penyebarluasan produk-produk dan informasi yang ada di
penyelenggara pemerintah
Prosedur pengaduan.
20. Indikator Transparansi
Bertambahnya wawasan dan
pengetahuan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pemerintahan
Meningkatnya kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintahan
Meningkatnya jumlah masyarakat yang
berpartisipasi dalam pembangunan
Berkurangnya pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan
22. Apakah Pengawasan?
Proses pengukuran kinerja dan
pengambilan tindakan untuk menjamin
hasil yang diinginkan
Merupakan peran penting dan positif
dalam proses manajemen
Menjamin segala sesuatu berjalan
sebagaimana mestinya dan sesuai
waktunya Schermerhorn, 2001
23. Langkah dalam Proses
Pengawasan
Menentukan sasaran dan standar
Mengukur kinerja sesungguhnya (aktual)
Membandingkan hasil dengan sasaran
dan standar yang telah ditetapkan
Mengambil tindakan perbaikan yang
dibutuhkan
Schermerhorn, 2001
25. Jenis Pengawasan
Pengawasan Feedforward (umpan di depan)
Dilakukan sebelum aktivitas dimulai
Dalam rangka menjamin: kejelasan sasaran; tersedianya arahan
yang memadai;ketersediaan sumberdaya yang dibutuhkan
Memfokuskan pada kualitas sumberdaya
Pengawasan Concurrent (bersamaan)
Memfokuskan kepada apa yang terjadi selama proses berjalan
Memonitor aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin
segala sesuatu dilaksanakan sesuai rencana
Dapat mengurangi hasil yang tidak diinginkan
Schermerhorn, 2001
26. Jenis Pengawasan
Pengawasan Feedback (umpan balik)
Terjadi setelah aktivitas selesai dilaksanakan
Memfokuskan kepada kualitas dari hasil
Menyediakan informasi yang berguna untuk
meningkatkan kinerja di masa depan
Pengawasan Internal & Eksternal
Pengawasan Internal: memberikan kesempatan untuk
memperbaiki sendiri
Pengawasan Eksternal: terjadi melalui supervisi dan
penggunaan sistem administrasi formal
Schermerhorn, 2001
28. Peran Strategis Pengawasan
Memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan
sesuai dengan mandat, visi, misi, tujuan serta
target-target organisasi.
Mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja tiap
instansi yang akan dijadikan para meter
penilaian keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
Dua tujuan utama yaitu akuntabilitas dan proses
belajar
29. Dari sisi akuntabilitas, sistem pengawasan akan
memastikan bahwa dana pembangunan digunakan
sesuai dengan etika dan aturan hukum dalam rangka
memenuhi rasa keadilan
Dari sisi proses belajar, sistem pengawasan akan
memberikan informasi tentang dampak dari program
atau intervensi yang dilakukan, sehingga pengambil
keputusan dapat belajar tentang bagaimana
menciptakan program yang lebih efektif
30. Pengawasan Fungsional
Pengawasan fungsional dilakukan secara fungsional
oleh Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah,
Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten dan
Pemerintah Kota, seperti BPK RI (Badan Pemeriksa
Keuangan RI), Inspektorat Jenderal (Irjen) Departemen
/Lembaga Negara, Badan Pengawasan Daerah
(Bawasda) Pemerintah Propinsi, Kabupaten, Kota, dan
Satuan Pengawas Intern (SPI) BUMN / BUMD.
Pengawasan fungsional itu dilaksanakan agar sesuai
dengan rencana dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Bokim, 2003, 24
31. Pengawasan Represif
Pengawasan represif Pengawasan
represif dilakukan terhadap kebijaksanaan
yang telah ditetapkan dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintah di Daerah
Bokim, 2003, 24
32. Pengawasan Legislatif
Pengawasan legislatif dilakukan oleh DPR
terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan
sesuai dengan tugas, wewenang dan
haknya melalui dengar pendapat,
kunjungan kerja dan pembentukan Panitia
Khusus (Pansus) dan atau Panitia kerja
(Panja).
Bokim, 2003, 24
34. Pengawasan Masyarakat
Pengawasan masyarakat dilakukan oleh masyarakat
dengan membuat keterangan dan memberikan informasi
yang disampaikan baik secara lisan atau tertulis kepada
Pemerintah, DPR-RI maupun melalui media massa dan
lembaga lain.
Dengan demikian fungsi wasmasy merupakan finalisasi
dari hierarkhi pengawasan. Artinya bila pengawasan lain
efektif, kebocoran itu tidak bakal ada dan wasmasy pun
tidak ada lagi. Di samping itu fungsi wasmasy memiliki
tataran yang lebih luas dari bentuk pengawasan lainnya,
karena wasmasy dilaksanakan oleh LSM-LSM, media
massa dan masyarakat luas.
Bokim, 2003, 24
38. Kepemimpinan
masyarakat
Pembeli dan
penyedia; klien dan
kontraktor
Aparat pemerintahAktor
Jejaring dan
kemitraan
PasarHirarkhiGovernance melalui
...
Ditentukan oleh
masyarakat sipil
Memfokuskan pada
pasar dan
konsumen
Memfokuskan pada
negara dan
produsen
Strategi
Kompleks,
berubah-ubah dan
cenderung
beresiko
Keinginan
diekspresikan
melalui pasar
Secara langsung,
ditentukan oleh
profesional
Kebutuhan/masalah
Berbeda-bedaAtomized
(terfragmentasi)
HomogenPopulasi
Perubahan yang
terus menerus
KompetisiStabilKonteks
Citizen-centered
governance
New Public
Management
Administrasi
Publik Tradisional
Perkembangan Paradigma Administrasi Publik
Benington & Hartley dalam Meehan, 2003, 6
39. Features setting apart governance from government
Otonomi yang rendah dari negara terhadap
masyarakat (organisasi mandiri/self-organising) /
dominasi negara yang tersebar
Kepentingan masyarakat diakomodir oleh Negara
Adanya keseimbangan atau simbiosis antar aktor
Distribusi dari
Kekuasaan
Otonomi yang besar dari Negara terhadap
masyarakat (organisasi yang dikendalikan/steered
organising) / dominasi Negara
Tidak ada akomodasi terhadap kepentingan
masyarakat oleh Negara
Tidak adanya keseimbangan/simbiosis antar aktor
Konsultansi horisontal, intermobilitas
Konsensus atas nilai-nilai teknokratik / hubungan
kerjasama
Kontak-kontak yang sangat informal
Keterbukaan
Konvensi dari
Interaksi
Kewenangan yang hirarkhis, kepemimpinan yang
terkunci
Interaksi yang saling berlawanan / hubungan yang
cenderung konflik
Kontak-kontak informal
Kerahasiaan
Batas-batas yang sangat terbuka
Batas berdasarkan fungsi (fungsional)
Keanggotaan secara sukarela
StrukturBatas-batas yang tertutup
Batas berdasarkan kewilayahan (teritori)
Keanggotaan yang tidak sukarela
Lebih banyak konsultasi
Adanya kemungkinan kerjasama dalam
pembuatan/pelaksanaan kebijakan
Issue kebijakan menjadi sempit
FungsiSedikit/jarangnya konsultasi
Tidak ada kerjasama dalam pembuatan/pelaksanaan
kebijakan
Issue kebijakan menjadi luas
Jumlah peserta yang besar
Terdiri atas aktor publik dan privat
AktorPeserta sangat terbatas jumlahnya Umumnya adalah
lembaga-lembaga pemerintah
GovernanceDimensiGovernment
Schwab & Kubler, 2001, 9
40. Hal yang harus dilakukan
Membangun Akuntabilitas
dan Partisipasi dalam Proses
Pengawasan
41. Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan
Sistem pembuatan kebijakan yang dapat
menunjukkan kapasitas untuk menanggapi
Ketika masyarakat yang ditanya menyatakan akan
terlibat jika mereka didengar, tidak sepenuhnya
setuju, tetapi mampu melihat tanggapan
Responded to (tanggap
untuk)
Skema bagi partisipasi publik yang
beragam, menarik, dan refleksif
Memobilisasi masyarakat untuk berpartisipasi
dengan menanyakan input kepada mereka dapat
membuat perbedaan besar dalam partisipasi
Asked to (diminta untuk
melakukan)
Membangun infrastruktur kemasyarakatan
sehingga kelompok-kelompok dan
organisasi di sekitarnya dapat
memfasilitasi partisipasi
Infrastruktur kemasyarakatan dari kelompok-
kelompok dan organisasi payung dapat membuat
perbedaan dalam berpartisipasi dikaitkan dengan
struktur kesempatan yang dibuat agar masyarakat
dapat berpartisipasi
Enabled to (mungkin
melakukan)
Kesadaran komunitas; pelibatan
masyarakat, modal sosial, dan citizenship
Agar berkomitmen untuk berpartisipasi
membutuhkan kesadaran untuk terlibat dalam
entitas publik yang menjadi fokus keinginannya
Like to (ingin melakukan)
Peningkatan Kapasitas: ukuran dukungan
khusus atau pengembangan target
Sumberdaya individual yang dimiliki masyarakat
untuk memobilisasi dan mengorganisasikan
(berbicara, menulis, dan kemampuan teknis
lainnya, serta kepercayaan diri untuk menggunakan
kemampuan tersebut) akan membuat kapasitas
yang berbeda dalam melakukan partisipasi
Can do (dapat
melakukan)
Target kebijakan yang diinginkanCara bekerjanyaFaktor yang
mempengaruhi
partisipasi
Stoker, 2004, 14