SlideShare a Scribd company logo
Akuntabilitas,
Transparansi &
Pengawasan
Teguh Kurniawan, MSc
http://teguh-kurniawan.web.ugm.ac.id
Email: teguh1@ui.edu
Akuntabilitas
Definisi
Akuntabilitas adalah;
Dapat menjawab
Dapat menjelaskan
Kualitas dari negara untuk dapat akuntabel, dipercaya
dan bertanggungjawab
Akuntabilitas adalah:
Seorang pejabat dapat menjawab pertanyaan atasannya
mengenai tindakan yang dilakukannya di masyarakat
Kewajiban untuk menjaga rekaman yang akurat dari properti,
dokumen atau dana
Sebuah hubungan dimana seorang individu atau badan
harus dapat menjawab pertanyaan mengenai kinerjanya
dalam Behn, 2001, 4
Definisi
Akuntabilitas adalah instrumen yang menunjukkan
apakah prinsip-prinsip pemerintahan, hukum,
keterbukaan, transparansi, keberpihakan dan kesamaan
di hadapan hukum telah dihargai atau tidak.
Akuntabilitas adalah hal yang penting untuk menjamin
nilai-nilai seperti efisiensi, efektivitas, reliabilitas &
predektibilitas dari Administrasi Publik. Suatu
akuntabilitas tidak abstrak tapi kongkret dan harus
ditentukan oleh hukum melalui seperangkat prosedur
yang sangat spesifik mengenai masalah apa saja yang
harus dipertanggungjawabkan. Akuntabilitas berkaitan
dengan seberapa baik prosedur hukum yang diikuti
untuk membentuk keputusan administrasi publik yang
harus dihormati oleh para pegawai sipil dan otoritas
publik
AUSAID, 2001, 6
Akuntabilitas sebagai ikon
Akuntabilitas menjanjikan akan keadilan
dan kesetaraan pemerintahan
Menjanjikan pembelajaran dan
peningkatan
Menjanjikan transparansi dan kehidupan
demokrasi
Menjanjikan kesesuaian integritas dan
etika
Bovens, 2003,
Akuntabilitas sebagai Pengaturan
Institusi
Akuntabilitas sebagai hubungan sosial
Hubungan sosial dimana seorang aktor
merasa berkewajiban untuk menjelaskan dan
memberikan pembenaran terhadap
tindakannya kepeda pihak lain
Bovens, 2003,
Akuntabilitas sebagai Pengaturan
Institusi
4 elemen:
Adanya akses publik terhadap laporan yang
diberikan
Penjelasan dan pembenaran terhadap
tindakan yang dilakukan
Penjelasan harus dilakukan dalam sebuah
forum yang spesifik
Aktor harus memiliki kewajiban untuk hadir
Bovens, 2003,
Siapakah Accountee ?
Akuntabilitas organisasi: atasan
Akuntabilitas politik: anggota dewan
perwakilan
Akuntabilitas legal: pengadilan
Administratif: auditor, inspektur, dan
pengawas
Akuntabilitas profesional: kelompok
profesional Bovens, 2003,
Akuntabilitas Sebagai Skema untuk
Menyalahkan
Akuntabilitas sebagai kewajiban, 3 elemen
Untuk dapat bertanggungjawab, seseorang
harus melakukan pelanggaran norma
Adanya hubungan sebab akibat antara
tindakan accountor dan kesalahan yang
terjadi
Accountor harus memiliki alternatif pilihan
Bovens, 2003,
Siapakah Accountor ?
Akuntabilitas korporat
Akuntabilitas hirarkhi
Akuntabilitas kolektif
Akuntabilitas individual
Bovens, 2003,
Tipe lainnya
Akuntabilitas Birokrasi dilakukan secara formal
melalui hirarkhi dalam organisasi
Akuntabilitas Hukum dilakukan secara formal melalui
hukum atau aturan
Akuntabilitas Politik dilakukan secara informal oleh
berbagai macam pemangku kepentingan baik secara
langsung maupun melalui wakilnya
Akuntabilitas Profesional dilakukan secara informal
oleh anggota organisasi itu sendiri melalui keahlian dan
standar yang ditetapkan oleh organisasi profesi
Romzek & Dubnick dalam Behn 2001, 59
Berlandaskan atas hubungan
‘principal-agent’
Dilakukan atas dasar monitor
Bersifat superior/subordinat
Atas dasar keahlianAtas dasar lembaga perwakilan
dan masyarakat sebagai pemilih
Romzek &
Dubnick, 1987
Cendon, no year, 33
Infrastruktur Pendukung
Harus diciptakan harapan yang sangat spesifik
melalui
Aturan, standar dan prosedur
Perangkat tersebut yang mengkodifikasikan
harapan mengenai bagaimana pejabat publik
akan memperlakukan masyarakat, dan apa
yang dimaksud dengan keadilan dalam
pelaksanaan tugasnya
Behn, 2001, 8
Dengan demikian
AKUNTABILITAS mencakup eksistensi dari suatu
mekanisme (baik secara konstitusional maupun
keabsahan dalam bentuknya) yang meyakinkan
politisi dan pejabat pemerintahan terhadap aksi
perbuatannya dalam penggunaan sumber-sumber
publik dan kinerja perilakunya. Akuntabilitas
membutuhkan keterbukaan dan kejelasan serta
keterhubungannya dengan kebebasan media
(transparansi)
AKUNTABILITAS mensyaratkan adanya
perhitungan cost and benefit analysis (tidak
terbatas dari segi ekonomi, tetapi juga sosial,
dan sebagainya tergantung bidang
kebijaksanaan atau kegiatannya) dalam
berbagai kebijaksanaan dan tindakan aparatur
pemerintah.
AKUNTABILITAS juga berkaitan erat dengan
pertanggungjawaban terhadap efektivitas
kegiatan dalam pencapaian sasaran atau target
kebijaksanaan atau program.
Transparansi
Transparansi
Bermakna tersedianya informasi yang cukup, akurat dan
tepat waktu tentang kebijakan publik, dan proses
pembentukkannya. Informasi adalah suatu kebutuhan
penting masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pengelolaan daerah
Dengan ketersediaan informasi seperti itu, masyarakat
dapat ikut sekaligus mengawasi sehingga kebijakan
publik yang muncul bisa memberikan hasil yang optimal
bagi masyarakat, serta mencegah terjadinya kecurangan
dan manipulasi yang hanya akan menguntungkan salah
satu kelompok masyarakat saja secara tidak
proporsional.
Instrumen Transparansi
Pemerintah perlu proaktif memberikan informasi lengkap tentang
kebijakan dan layanan yang disediakannya kepada masyarakat.
Pemerintah perlu mendayagunakan berbagai jalur komunikasi
seperti melalui brosur, leaflet, pengumuman melalui koran, radio
serta televisi lokal.
Pemerintah perlu menyiapkan kebijakan yang jelas tentang cara
mendapatkan informasi. Kebijakan ini akan memperjelas bentuk
informasi yang dapat diakses masyarakat ataupun bentuk informasi
yang bersifat rahasia, bagaimana cara mendapatkan informasi,
lama waktu mendapatkan informasi serta prosedur pengaduan
apabila informasi tidak sampai kepada masyarakat.
Peraturan yang menjamin hak untuk mendapatkan informasi
Fasilitas database dan sarana informasi dan komunikasi
Petunjuk penyebarluasan produk-produk dan informasi yang ada di
penyelenggara pemerintah
Prosedur pengaduan.
Indikator Transparansi
Bertambahnya wawasan dan
pengetahuan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pemerintahan
Meningkatnya kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintahan
Meningkatnya jumlah masyarakat yang
berpartisipasi dalam pembangunan
Berkurangnya pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan
Pengawasan
Apakah Pengawasan?
Proses pengukuran kinerja dan
pengambilan tindakan untuk menjamin
hasil yang diinginkan
Merupakan peran penting dan positif
dalam proses manajemen
Menjamin segala sesuatu berjalan
sebagaimana mestinya dan sesuai
waktunya Schermerhorn, 2001
Langkah dalam Proses
Pengawasan
Menentukan sasaran dan standar
Mengukur kinerja sesungguhnya (aktual)
Membandingkan hasil dengan sasaran
dan standar yang telah ditetapkan
Mengambil tindakan perbaikan yang
dibutuhkan
Schermerhorn, 2001
Proses Evaluasi dan
Pengawasan
Menentukan
sasaran
penilaian
Menentukan
standar
penilaian
Mengukur
kinerja
Ambil
Tindakan
Korektif
Apakah
kinerja
sesuai
standar?
Stop
Ya
Tidak
1 2 3 4 5
Jenis Pengawasan
Pengawasan Feedforward (umpan di depan)
Dilakukan sebelum aktivitas dimulai
Dalam rangka menjamin: kejelasan sasaran; tersedianya arahan
yang memadai;ketersediaan sumberdaya yang dibutuhkan
Memfokuskan pada kualitas sumberdaya
Pengawasan Concurrent (bersamaan)
Memfokuskan kepada apa yang terjadi selama proses berjalan
Memonitor aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin
segala sesuatu dilaksanakan sesuai rencana
Dapat mengurangi hasil yang tidak diinginkan
Schermerhorn, 2001
Jenis Pengawasan
Pengawasan Feedback (umpan balik)
Terjadi setelah aktivitas selesai dilaksanakan
Memfokuskan kepada kualitas dari hasil
Menyediakan informasi yang berguna untuk
meningkatkan kinerja di masa depan
Pengawasan Internal & Eksternal
Pengawasan Internal: memberikan kesempatan untuk
memperbaiki sendiri
Pengawasan Eksternal: terjadi melalui supervisi dan
penggunaan sistem administrasi formal
Schermerhorn, 2001
Pengawasan dalam
Birokrasi
Peran Strategis Pengawasan
Memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan
sesuai dengan mandat, visi, misi, tujuan serta
target-target organisasi.
Mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja tiap
instansi yang akan dijadikan para meter
penilaian keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
Dua tujuan utama yaitu akuntabilitas dan proses
belajar
Dari sisi akuntabilitas, sistem pengawasan akan
memastikan bahwa dana pembangunan digunakan
sesuai dengan etika dan aturan hukum dalam rangka
memenuhi rasa keadilan
Dari sisi proses belajar, sistem pengawasan akan
memberikan informasi tentang dampak dari program
atau intervensi yang dilakukan, sehingga pengambil
keputusan dapat belajar tentang bagaimana
menciptakan program yang lebih efektif
Pengawasan Fungsional
Pengawasan fungsional dilakukan secara fungsional
oleh Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah,
Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten dan
Pemerintah Kota, seperti BPK RI (Badan Pemeriksa
Keuangan RI), Inspektorat Jenderal (Irjen) Departemen
/Lembaga Negara, Badan Pengawasan Daerah
(Bawasda) Pemerintah Propinsi, Kabupaten, Kota, dan
Satuan Pengawas Intern (SPI) BUMN / BUMD.
Pengawasan fungsional itu dilaksanakan agar sesuai
dengan rencana dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Bokim, 2003, 24
Pengawasan Represif
Pengawasan represif Pengawasan
represif dilakukan terhadap kebijaksanaan
yang telah ditetapkan dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintah di Daerah
Bokim, 2003, 24
Pengawasan Legislatif
Pengawasan legislatif dilakukan oleh DPR
terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan
sesuai dengan tugas, wewenang dan
haknya melalui dengar pendapat,
kunjungan kerja dan pembentukan Panitia
Khusus (Pansus) dan atau Panitia kerja
(Panja).
Bokim, 2003, 24
Pengawasan Yudikatif
Pengawasan yudikatif dilaksanakan oleh
Mahkamah Agung (MA), terutama
terhadap Peraturan Daerah (Perda) yang
bermasalah.
Bokim, 2003, 24
Pengawasan Masyarakat
Pengawasan masyarakat dilakukan oleh masyarakat
dengan membuat keterangan dan memberikan informasi
yang disampaikan baik secara lisan atau tertulis kepada
Pemerintah, DPR-RI maupun melalui media massa dan
lembaga lain.
Dengan demikian fungsi wasmasy merupakan finalisasi
dari hierarkhi pengawasan. Artinya bila pengawasan lain
efektif, kebocoran itu tidak bakal ada dan wasmasy pun
tidak ada lagi. Di samping itu fungsi wasmasy memiliki
tataran yang lebih luas dari bentuk pengawasan lainnya,
karena wasmasy dilaksanakan oleh LSM-LSM, media
massa dan masyarakat luas.
Bokim, 2003, 24
Pengawasan Penyelenggaraan
Pemda
Produk hukum dan kebijakan daerah
Pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan daerah kabupaten serta
Produk hukum dan kebijakan Keuangan
daerah
Aspek Pemeriksaan
Keuangan
Sumber Daya Manusia
Sarana dan Prasarana
Metode Kerja
Pengawasan di Era
Governance
Kepemimpinan
masyarakat
Pembeli dan
penyedia; klien dan
kontraktor
Aparat pemerintahAktor
Jejaring dan
kemitraan
PasarHirarkhiGovernance melalui
...
Ditentukan oleh
masyarakat sipil
Memfokuskan pada
pasar dan
konsumen
Memfokuskan pada
negara dan
produsen
Strategi
Kompleks,
berubah-ubah dan
cenderung
beresiko
Keinginan
diekspresikan
melalui pasar
Secara langsung,
ditentukan oleh
profesional
Kebutuhan/masalah
Berbeda-bedaAtomized
(terfragmentasi)
HomogenPopulasi
Perubahan yang
terus menerus
KompetisiStabilKonteks
Citizen-centered
governance
New Public
Management
Administrasi
Publik Tradisional
Perkembangan Paradigma Administrasi Publik
Benington & Hartley dalam Meehan, 2003, 6
Features setting apart governance from government
Otonomi yang rendah dari negara terhadap
masyarakat (organisasi mandiri/self-organising) /
dominasi negara yang tersebar
Kepentingan masyarakat diakomodir oleh Negara
Adanya keseimbangan atau simbiosis antar aktor
Distribusi dari
Kekuasaan
Otonomi yang besar dari Negara terhadap
masyarakat (organisasi yang dikendalikan/steered
organising) / dominasi Negara
Tidak ada akomodasi terhadap kepentingan
masyarakat oleh Negara
Tidak adanya keseimbangan/simbiosis antar aktor
Konsultansi horisontal, intermobilitas
Konsensus atas nilai-nilai teknokratik / hubungan
kerjasama
Kontak-kontak yang sangat informal
Keterbukaan
Konvensi dari
Interaksi
Kewenangan yang hirarkhis, kepemimpinan yang
terkunci
Interaksi yang saling berlawanan / hubungan yang
cenderung konflik
Kontak-kontak informal
Kerahasiaan
Batas-batas yang sangat terbuka
Batas berdasarkan fungsi (fungsional)
Keanggotaan secara sukarela
StrukturBatas-batas yang tertutup
Batas berdasarkan kewilayahan (teritori)
Keanggotaan yang tidak sukarela
Lebih banyak konsultasi
Adanya kemungkinan kerjasama dalam
pembuatan/pelaksanaan kebijakan
Issue kebijakan menjadi sempit
FungsiSedikit/jarangnya konsultasi
Tidak ada kerjasama dalam pembuatan/pelaksanaan
kebijakan
Issue kebijakan menjadi luas
Jumlah peserta yang besar
Terdiri atas aktor publik dan privat
AktorPeserta sangat terbatas jumlahnya Umumnya adalah
lembaga-lembaga pemerintah
GovernanceDimensiGovernment
Schwab & Kubler, 2001, 9
Hal yang harus dilakukan
Membangun Akuntabilitas
dan Partisipasi dalam Proses
Pengawasan
Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan
Sistem pembuatan kebijakan yang dapat
menunjukkan kapasitas untuk menanggapi
Ketika masyarakat yang ditanya menyatakan akan
terlibat jika mereka didengar, tidak sepenuhnya
setuju, tetapi mampu melihat tanggapan
Responded to (tanggap
untuk)
Skema bagi partisipasi publik yang
beragam, menarik, dan refleksif
Memobilisasi masyarakat untuk berpartisipasi
dengan menanyakan input kepada mereka dapat
membuat perbedaan besar dalam partisipasi
Asked to (diminta untuk
melakukan)
Membangun infrastruktur kemasyarakatan
sehingga kelompok-kelompok dan
organisasi di sekitarnya dapat
memfasilitasi partisipasi
Infrastruktur kemasyarakatan dari kelompok-
kelompok dan organisasi payung dapat membuat
perbedaan dalam berpartisipasi dikaitkan dengan
struktur kesempatan yang dibuat agar masyarakat
dapat berpartisipasi
Enabled to (mungkin
melakukan)
Kesadaran komunitas; pelibatan
masyarakat, modal sosial, dan citizenship
Agar berkomitmen untuk berpartisipasi
membutuhkan kesadaran untuk terlibat dalam
entitas publik yang menjadi fokus keinginannya
Like to (ingin melakukan)
Peningkatan Kapasitas: ukuran dukungan
khusus atau pengembangan target
Sumberdaya individual yang dimiliki masyarakat
untuk memobilisasi dan mengorganisasikan
(berbicara, menulis, dan kemampuan teknis
lainnya, serta kepercayaan diri untuk menggunakan
kemampuan tersebut) akan membuat kapasitas
yang berbeda dalam melakukan partisipasi
Can do (dapat
melakukan)
Target kebijakan yang diinginkanCara bekerjanyaFaktor yang
mempengaruhi
partisipasi
Stoker, 2004, 14

More Related Content

What's hot

Sistem pengendalian intern pemerintah spip menuju birokrasi 4.0
Sistem pengendalian intern pemerintah spip menuju birokrasi 4.0Sistem pengendalian intern pemerintah spip menuju birokrasi 4.0
Sistem pengendalian intern pemerintah spip menuju birokrasi 4.0
Dr. Zar Rdj
 
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb f...
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb   f...Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb   f...
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb f...
Indonesia Anti Corruption Forum
 
Manajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraManajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraBPKP
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Sujatmiko Wibowo
 
Manajemen aset
Manajemen aset Manajemen aset
Manajemen aset
93220872
 
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPDIKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
Dadang Solihin
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Ahmad Abdul Haq
 
Lan manajemen pengawasan
Lan manajemen pengawasanLan manajemen pengawasan
Lan manajemen pengawasan
temanna #LABEDDU
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
Sujatmiko Wibowo
 
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Universitas Pakuan
 
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerahManajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerahArief H
 
02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja
Alfath Zulhiansyah Zulhiansyah
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahSunar Shun Shun
 
Metode Lelang dan Penghapusan Aset_ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGE...
Metode Lelang dan Penghapusan Aset_ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGE...Metode Lelang dan Penghapusan Aset_ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGE...
Metode Lelang dan Penghapusan Aset_ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGE...
Kanaidi ken
 
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
Mikhail Rasyid
 
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor PublikBeban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
Arshad Liantono
 
Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)
Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)
Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)
Kanaidi ken
 
Perencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran PublikPerencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran Publik
Sujatmiko Wibowo
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
Dadang Solihin
 
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
Pengelolaan Barang Milik Negara/DaerahPengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
Oswar Mungkasa
 

What's hot (20)

Sistem pengendalian intern pemerintah spip menuju birokrasi 4.0
Sistem pengendalian intern pemerintah spip menuju birokrasi 4.0Sistem pengendalian intern pemerintah spip menuju birokrasi 4.0
Sistem pengendalian intern pemerintah spip menuju birokrasi 4.0
 
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb f...
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb   f...Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb   f...
Slide presentasi fakta transparansi & akuntabilitas partai politik di ntb f...
 
Manajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraManajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negara
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 
Manajemen aset
Manajemen aset Manajemen aset
Manajemen aset
 
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPDIKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
 
Lan manajemen pengawasan
Lan manajemen pengawasanLan manajemen pengawasan
Lan manajemen pengawasan
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
 
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerahManajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
 
02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
 
Metode Lelang dan Penghapusan Aset_ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGE...
Metode Lelang dan Penghapusan Aset_ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGE...Metode Lelang dan Penghapusan Aset_ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGE...
Metode Lelang dan Penghapusan Aset_ Materi Training "BUILDING & ASSETS MANAGE...
 
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
 
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor PublikBeban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
 
Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)
Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)
Laporan Keuangan Program Pendanaan UMK dlm TJSL BUMN (SE No. 02_MBU_2012)
 
Perencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran PublikPerencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran Publik
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
Pengelolaan Barang Milik Negara/DaerahPengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
 

Similar to Akuntabilitas

RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan NegaraRUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
Tri Widodo W. UTOMO
 
Akuntabilitas
AkuntabilitasAkuntabilitas
Akuntabilitas
guest8c9f4b1
 
Social accountability and public service
Social accountability and public serviceSocial accountability and public service
Social accountability and public service
Gedhe Foundation
 
SLIDE AKUNTABILITAS PNS.pptx
SLIDE AKUNTABILITAS PNS.pptxSLIDE AKUNTABILITAS PNS.pptx
SLIDE AKUNTABILITAS PNS.pptx
IskandarFitrayogi
 
Pustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakat
Pustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakatPustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakat
Pustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakatBinsar Frengki
 
444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdf
444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdf444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdf
444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdf
andi gustania rita
 
Bahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAM
Bahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAMBahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAM
Bahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAM
Heru Syah Putra
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
Eka Yulianto
 
Hukum dan kemandirian yudisial
Hukum dan kemandirian yudisialHukum dan kemandirian yudisial
Hukum dan kemandirian yudisial
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
 
1576209542_Ringkasan Akuntabilitas .pdf
1576209542_Ringkasan  Akuntabilitas .pdf1576209542_Ringkasan  Akuntabilitas .pdf
1576209542_Ringkasan Akuntabilitas .pdf
tiarasyahbana1
 
Agenda2_Akuntabilitas.pptx
Agenda2_Akuntabilitas.pptxAgenda2_Akuntabilitas.pptx
Agenda2_Akuntabilitas.pptx
AstrianYuni
 
kULIAH-3_AKUNTABILITAS-SEKTOR-PUBLIK.pptx
kULIAH-3_AKUNTABILITAS-SEKTOR-PUBLIK.pptxkULIAH-3_AKUNTABILITAS-SEKTOR-PUBLIK.pptx
kULIAH-3_AKUNTABILITAS-SEKTOR-PUBLIK.pptx
gianttj
 
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
saptofs2
 
Mcleod May092abhs
Mcleod May092abhsMcleod May092abhs
Mcleod May092abhs
rossmcle
 
Pengantar asp
Pengantar aspPengantar asp
Pengantar asp
pmsarumaha
 
Transparansi akuntabilitas pelayanan publik
Transparansi akuntabilitas pelayanan publikTransparansi akuntabilitas pelayanan publik
Transparansi akuntabilitas pelayanan publik
Muslimin B. Putra
 
Artikel sim PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN SISTEM PENGENDALIAN ...
Artikel sim PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN SISTEM PENGENDALIAN ...Artikel sim PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN SISTEM PENGENDALIAN ...
Artikel sim PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN SISTEM PENGENDALIAN ...
junaedi666
 
2. Akuntabilitas.pdf
2. Akuntabilitas.pdf2. Akuntabilitas.pdf
2. Akuntabilitas.pdf
RoroFitriani
 
materi latihan dasar AKUNTABILITAS PNS ON OF
materi latihan dasar AKUNTABILITAS PNS ON OFmateri latihan dasar AKUNTABILITAS PNS ON OF
materi latihan dasar AKUNTABILITAS PNS ON OF
SitiRohmah993256
 

Similar to Akuntabilitas (20)

RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan NegaraRUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
RUU Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Negara
 
Akuntabilitas
AkuntabilitasAkuntabilitas
Akuntabilitas
 
Social accountability and public service
Social accountability and public serviceSocial accountability and public service
Social accountability and public service
 
SLIDE AKUNTABILITAS PNS.pptx
SLIDE AKUNTABILITAS PNS.pptxSLIDE AKUNTABILITAS PNS.pptx
SLIDE AKUNTABILITAS PNS.pptx
 
Pustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakat
Pustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakatPustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakat
Pustaka unpad mekanisme_kontrol_masyarakat
 
444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdf
444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdf444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdf
444980633-RINGKASAN-MATERI-LATSAR.pdf
 
Bahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAM
Bahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAMBahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAM
Bahan Tayang MK SANRI: REVIEW BEFORE EXAM
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. tata kelola pemerintahan...
 
Hukum dan kemandirian yudisial
Hukum dan kemandirian yudisialHukum dan kemandirian yudisial
Hukum dan kemandirian yudisial
 
1576209542_Ringkasan Akuntabilitas .pdf
1576209542_Ringkasan  Akuntabilitas .pdf1576209542_Ringkasan  Akuntabilitas .pdf
1576209542_Ringkasan Akuntabilitas .pdf
 
Agenda2_Akuntabilitas.pptx
Agenda2_Akuntabilitas.pptxAgenda2_Akuntabilitas.pptx
Agenda2_Akuntabilitas.pptx
 
kULIAH-3_AKUNTABILITAS-SEKTOR-PUBLIK.pptx
kULIAH-3_AKUNTABILITAS-SEKTOR-PUBLIK.pptxkULIAH-3_AKUNTABILITAS-SEKTOR-PUBLIK.pptx
kULIAH-3_AKUNTABILITAS-SEKTOR-PUBLIK.pptx
 
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
 
Mcleod May092abhs
Mcleod May092abhsMcleod May092abhs
Mcleod May092abhs
 
Pengantar asp
Pengantar aspPengantar asp
Pengantar asp
 
Transparansi akuntabilitas pelayanan publik
Transparansi akuntabilitas pelayanan publikTransparansi akuntabilitas pelayanan publik
Transparansi akuntabilitas pelayanan publik
 
Artikel sim PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN SISTEM PENGENDALIAN ...
Artikel sim PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN SISTEM PENGENDALIAN ...Artikel sim PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN SISTEM PENGENDALIAN ...
Artikel sim PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN SISTEM PENGENDALIAN ...
 
2. Akuntabilitas.pdf
2. Akuntabilitas.pdf2. Akuntabilitas.pdf
2. Akuntabilitas.pdf
 
materi latihan dasar AKUNTABILITAS PNS ON OF
materi latihan dasar AKUNTABILITAS PNS ON OFmateri latihan dasar AKUNTABILITAS PNS ON OF
materi latihan dasar AKUNTABILITAS PNS ON OF
 

Akuntabilitas

  • 1. Akuntabilitas, Transparansi & Pengawasan Teguh Kurniawan, MSc http://teguh-kurniawan.web.ugm.ac.id Email: teguh1@ui.edu
  • 3. Definisi Akuntabilitas adalah; Dapat menjawab Dapat menjelaskan Kualitas dari negara untuk dapat akuntabel, dipercaya dan bertanggungjawab Akuntabilitas adalah: Seorang pejabat dapat menjawab pertanyaan atasannya mengenai tindakan yang dilakukannya di masyarakat Kewajiban untuk menjaga rekaman yang akurat dari properti, dokumen atau dana Sebuah hubungan dimana seorang individu atau badan harus dapat menjawab pertanyaan mengenai kinerjanya dalam Behn, 2001, 4
  • 4. Definisi Akuntabilitas adalah instrumen yang menunjukkan apakah prinsip-prinsip pemerintahan, hukum, keterbukaan, transparansi, keberpihakan dan kesamaan di hadapan hukum telah dihargai atau tidak. Akuntabilitas adalah hal yang penting untuk menjamin nilai-nilai seperti efisiensi, efektivitas, reliabilitas & predektibilitas dari Administrasi Publik. Suatu akuntabilitas tidak abstrak tapi kongkret dan harus ditentukan oleh hukum melalui seperangkat prosedur yang sangat spesifik mengenai masalah apa saja yang harus dipertanggungjawabkan. Akuntabilitas berkaitan dengan seberapa baik prosedur hukum yang diikuti untuk membentuk keputusan administrasi publik yang harus dihormati oleh para pegawai sipil dan otoritas publik AUSAID, 2001, 6
  • 5. Akuntabilitas sebagai ikon Akuntabilitas menjanjikan akan keadilan dan kesetaraan pemerintahan Menjanjikan pembelajaran dan peningkatan Menjanjikan transparansi dan kehidupan demokrasi Menjanjikan kesesuaian integritas dan etika Bovens, 2003,
  • 6. Akuntabilitas sebagai Pengaturan Institusi Akuntabilitas sebagai hubungan sosial Hubungan sosial dimana seorang aktor merasa berkewajiban untuk menjelaskan dan memberikan pembenaran terhadap tindakannya kepeda pihak lain Bovens, 2003,
  • 7. Akuntabilitas sebagai Pengaturan Institusi 4 elemen: Adanya akses publik terhadap laporan yang diberikan Penjelasan dan pembenaran terhadap tindakan yang dilakukan Penjelasan harus dilakukan dalam sebuah forum yang spesifik Aktor harus memiliki kewajiban untuk hadir Bovens, 2003,
  • 8. Siapakah Accountee ? Akuntabilitas organisasi: atasan Akuntabilitas politik: anggota dewan perwakilan Akuntabilitas legal: pengadilan Administratif: auditor, inspektur, dan pengawas Akuntabilitas profesional: kelompok profesional Bovens, 2003,
  • 9. Akuntabilitas Sebagai Skema untuk Menyalahkan Akuntabilitas sebagai kewajiban, 3 elemen Untuk dapat bertanggungjawab, seseorang harus melakukan pelanggaran norma Adanya hubungan sebab akibat antara tindakan accountor dan kesalahan yang terjadi Accountor harus memiliki alternatif pilihan Bovens, 2003,
  • 10. Siapakah Accountor ? Akuntabilitas korporat Akuntabilitas hirarkhi Akuntabilitas kolektif Akuntabilitas individual Bovens, 2003,
  • 11. Tipe lainnya Akuntabilitas Birokrasi dilakukan secara formal melalui hirarkhi dalam organisasi Akuntabilitas Hukum dilakukan secara formal melalui hukum atau aturan Akuntabilitas Politik dilakukan secara informal oleh berbagai macam pemangku kepentingan baik secara langsung maupun melalui wakilnya Akuntabilitas Profesional dilakukan secara informal oleh anggota organisasi itu sendiri melalui keahlian dan standar yang ditetapkan oleh organisasi profesi Romzek & Dubnick dalam Behn 2001, 59
  • 12. Berlandaskan atas hubungan ‘principal-agent’ Dilakukan atas dasar monitor Bersifat superior/subordinat Atas dasar keahlianAtas dasar lembaga perwakilan dan masyarakat sebagai pemilih Romzek & Dubnick, 1987
  • 14. Infrastruktur Pendukung Harus diciptakan harapan yang sangat spesifik melalui Aturan, standar dan prosedur Perangkat tersebut yang mengkodifikasikan harapan mengenai bagaimana pejabat publik akan memperlakukan masyarakat, dan apa yang dimaksud dengan keadilan dalam pelaksanaan tugasnya Behn, 2001, 8
  • 15. Dengan demikian AKUNTABILITAS mencakup eksistensi dari suatu mekanisme (baik secara konstitusional maupun keabsahan dalam bentuknya) yang meyakinkan politisi dan pejabat pemerintahan terhadap aksi perbuatannya dalam penggunaan sumber-sumber publik dan kinerja perilakunya. Akuntabilitas membutuhkan keterbukaan dan kejelasan serta keterhubungannya dengan kebebasan media (transparansi)
  • 16. AKUNTABILITAS mensyaratkan adanya perhitungan cost and benefit analysis (tidak terbatas dari segi ekonomi, tetapi juga sosial, dan sebagainya tergantung bidang kebijaksanaan atau kegiatannya) dalam berbagai kebijaksanaan dan tindakan aparatur pemerintah. AKUNTABILITAS juga berkaitan erat dengan pertanggungjawaban terhadap efektivitas kegiatan dalam pencapaian sasaran atau target kebijaksanaan atau program.
  • 18. Transparansi Bermakna tersedianya informasi yang cukup, akurat dan tepat waktu tentang kebijakan publik, dan proses pembentukkannya. Informasi adalah suatu kebutuhan penting masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan daerah Dengan ketersediaan informasi seperti itu, masyarakat dapat ikut sekaligus mengawasi sehingga kebijakan publik yang muncul bisa memberikan hasil yang optimal bagi masyarakat, serta mencegah terjadinya kecurangan dan manipulasi yang hanya akan menguntungkan salah satu kelompok masyarakat saja secara tidak proporsional.
  • 19. Instrumen Transparansi Pemerintah perlu proaktif memberikan informasi lengkap tentang kebijakan dan layanan yang disediakannya kepada masyarakat. Pemerintah perlu mendayagunakan berbagai jalur komunikasi seperti melalui brosur, leaflet, pengumuman melalui koran, radio serta televisi lokal. Pemerintah perlu menyiapkan kebijakan yang jelas tentang cara mendapatkan informasi. Kebijakan ini akan memperjelas bentuk informasi yang dapat diakses masyarakat ataupun bentuk informasi yang bersifat rahasia, bagaimana cara mendapatkan informasi, lama waktu mendapatkan informasi serta prosedur pengaduan apabila informasi tidak sampai kepada masyarakat. Peraturan yang menjamin hak untuk mendapatkan informasi Fasilitas database dan sarana informasi dan komunikasi Petunjuk penyebarluasan produk-produk dan informasi yang ada di penyelenggara pemerintah Prosedur pengaduan.
  • 20. Indikator Transparansi Bertambahnya wawasan dan pengetahuan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Meningkatnya jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam pembangunan Berkurangnya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan
  • 22. Apakah Pengawasan? Proses pengukuran kinerja dan pengambilan tindakan untuk menjamin hasil yang diinginkan Merupakan peran penting dan positif dalam proses manajemen Menjamin segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai waktunya Schermerhorn, 2001
  • 23. Langkah dalam Proses Pengawasan Menentukan sasaran dan standar Mengukur kinerja sesungguhnya (aktual) Membandingkan hasil dengan sasaran dan standar yang telah ditetapkan Mengambil tindakan perbaikan yang dibutuhkan Schermerhorn, 2001
  • 25. Jenis Pengawasan Pengawasan Feedforward (umpan di depan) Dilakukan sebelum aktivitas dimulai Dalam rangka menjamin: kejelasan sasaran; tersedianya arahan yang memadai;ketersediaan sumberdaya yang dibutuhkan Memfokuskan pada kualitas sumberdaya Pengawasan Concurrent (bersamaan) Memfokuskan kepada apa yang terjadi selama proses berjalan Memonitor aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin segala sesuatu dilaksanakan sesuai rencana Dapat mengurangi hasil yang tidak diinginkan Schermerhorn, 2001
  • 26. Jenis Pengawasan Pengawasan Feedback (umpan balik) Terjadi setelah aktivitas selesai dilaksanakan Memfokuskan kepada kualitas dari hasil Menyediakan informasi yang berguna untuk meningkatkan kinerja di masa depan Pengawasan Internal & Eksternal Pengawasan Internal: memberikan kesempatan untuk memperbaiki sendiri Pengawasan Eksternal: terjadi melalui supervisi dan penggunaan sistem administrasi formal Schermerhorn, 2001
  • 28. Peran Strategis Pengawasan Memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan sesuai dengan mandat, visi, misi, tujuan serta target-target organisasi. Mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja tiap instansi yang akan dijadikan para meter penilaian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Dua tujuan utama yaitu akuntabilitas dan proses belajar
  • 29. Dari sisi akuntabilitas, sistem pengawasan akan memastikan bahwa dana pembangunan digunakan sesuai dengan etika dan aturan hukum dalam rangka memenuhi rasa keadilan Dari sisi proses belajar, sistem pengawasan akan memberikan informasi tentang dampak dari program atau intervensi yang dilakukan, sehingga pengambil keputusan dapat belajar tentang bagaimana menciptakan program yang lebih efektif
  • 30. Pengawasan Fungsional Pengawasan fungsional dilakukan secara fungsional oleh Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota, seperti BPK RI (Badan Pemeriksa Keuangan RI), Inspektorat Jenderal (Irjen) Departemen /Lembaga Negara, Badan Pengawasan Daerah (Bawasda) Pemerintah Propinsi, Kabupaten, Kota, dan Satuan Pengawas Intern (SPI) BUMN / BUMD. Pengawasan fungsional itu dilaksanakan agar sesuai dengan rencana dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bokim, 2003, 24
  • 31. Pengawasan Represif Pengawasan represif Pengawasan represif dilakukan terhadap kebijaksanaan yang telah ditetapkan dalam rangka penyelenggaraan Pemerintah di Daerah Bokim, 2003, 24
  • 32. Pengawasan Legislatif Pengawasan legislatif dilakukan oleh DPR terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan sesuai dengan tugas, wewenang dan haknya melalui dengar pendapat, kunjungan kerja dan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) dan atau Panitia kerja (Panja). Bokim, 2003, 24
  • 33. Pengawasan Yudikatif Pengawasan yudikatif dilaksanakan oleh Mahkamah Agung (MA), terutama terhadap Peraturan Daerah (Perda) yang bermasalah. Bokim, 2003, 24
  • 34. Pengawasan Masyarakat Pengawasan masyarakat dilakukan oleh masyarakat dengan membuat keterangan dan memberikan informasi yang disampaikan baik secara lisan atau tertulis kepada Pemerintah, DPR-RI maupun melalui media massa dan lembaga lain. Dengan demikian fungsi wasmasy merupakan finalisasi dari hierarkhi pengawasan. Artinya bila pengawasan lain efektif, kebocoran itu tidak bakal ada dan wasmasy pun tidak ada lagi. Di samping itu fungsi wasmasy memiliki tataran yang lebih luas dari bentuk pengawasan lainnya, karena wasmasy dilaksanakan oleh LSM-LSM, media massa dan masyarakat luas. Bokim, 2003, 24
  • 35. Pengawasan Penyelenggaraan Pemda Produk hukum dan kebijakan daerah Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten serta Produk hukum dan kebijakan Keuangan daerah
  • 36. Aspek Pemeriksaan Keuangan Sumber Daya Manusia Sarana dan Prasarana Metode Kerja
  • 38. Kepemimpinan masyarakat Pembeli dan penyedia; klien dan kontraktor Aparat pemerintahAktor Jejaring dan kemitraan PasarHirarkhiGovernance melalui ... Ditentukan oleh masyarakat sipil Memfokuskan pada pasar dan konsumen Memfokuskan pada negara dan produsen Strategi Kompleks, berubah-ubah dan cenderung beresiko Keinginan diekspresikan melalui pasar Secara langsung, ditentukan oleh profesional Kebutuhan/masalah Berbeda-bedaAtomized (terfragmentasi) HomogenPopulasi Perubahan yang terus menerus KompetisiStabilKonteks Citizen-centered governance New Public Management Administrasi Publik Tradisional Perkembangan Paradigma Administrasi Publik Benington & Hartley dalam Meehan, 2003, 6
  • 39. Features setting apart governance from government Otonomi yang rendah dari negara terhadap masyarakat (organisasi mandiri/self-organising) / dominasi negara yang tersebar Kepentingan masyarakat diakomodir oleh Negara Adanya keseimbangan atau simbiosis antar aktor Distribusi dari Kekuasaan Otonomi yang besar dari Negara terhadap masyarakat (organisasi yang dikendalikan/steered organising) / dominasi Negara Tidak ada akomodasi terhadap kepentingan masyarakat oleh Negara Tidak adanya keseimbangan/simbiosis antar aktor Konsultansi horisontal, intermobilitas Konsensus atas nilai-nilai teknokratik / hubungan kerjasama Kontak-kontak yang sangat informal Keterbukaan Konvensi dari Interaksi Kewenangan yang hirarkhis, kepemimpinan yang terkunci Interaksi yang saling berlawanan / hubungan yang cenderung konflik Kontak-kontak informal Kerahasiaan Batas-batas yang sangat terbuka Batas berdasarkan fungsi (fungsional) Keanggotaan secara sukarela StrukturBatas-batas yang tertutup Batas berdasarkan kewilayahan (teritori) Keanggotaan yang tidak sukarela Lebih banyak konsultasi Adanya kemungkinan kerjasama dalam pembuatan/pelaksanaan kebijakan Issue kebijakan menjadi sempit FungsiSedikit/jarangnya konsultasi Tidak ada kerjasama dalam pembuatan/pelaksanaan kebijakan Issue kebijakan menjadi luas Jumlah peserta yang besar Terdiri atas aktor publik dan privat AktorPeserta sangat terbatas jumlahnya Umumnya adalah lembaga-lembaga pemerintah GovernanceDimensiGovernment Schwab & Kubler, 2001, 9
  • 40. Hal yang harus dilakukan Membangun Akuntabilitas dan Partisipasi dalam Proses Pengawasan
  • 41. Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Sistem pembuatan kebijakan yang dapat menunjukkan kapasitas untuk menanggapi Ketika masyarakat yang ditanya menyatakan akan terlibat jika mereka didengar, tidak sepenuhnya setuju, tetapi mampu melihat tanggapan Responded to (tanggap untuk) Skema bagi partisipasi publik yang beragam, menarik, dan refleksif Memobilisasi masyarakat untuk berpartisipasi dengan menanyakan input kepada mereka dapat membuat perbedaan besar dalam partisipasi Asked to (diminta untuk melakukan) Membangun infrastruktur kemasyarakatan sehingga kelompok-kelompok dan organisasi di sekitarnya dapat memfasilitasi partisipasi Infrastruktur kemasyarakatan dari kelompok- kelompok dan organisasi payung dapat membuat perbedaan dalam berpartisipasi dikaitkan dengan struktur kesempatan yang dibuat agar masyarakat dapat berpartisipasi Enabled to (mungkin melakukan) Kesadaran komunitas; pelibatan masyarakat, modal sosial, dan citizenship Agar berkomitmen untuk berpartisipasi membutuhkan kesadaran untuk terlibat dalam entitas publik yang menjadi fokus keinginannya Like to (ingin melakukan) Peningkatan Kapasitas: ukuran dukungan khusus atau pengembangan target Sumberdaya individual yang dimiliki masyarakat untuk memobilisasi dan mengorganisasikan (berbicara, menulis, dan kemampuan teknis lainnya, serta kepercayaan diri untuk menggunakan kemampuan tersebut) akan membuat kapasitas yang berbeda dalam melakukan partisipasi Can do (dapat melakukan) Target kebijakan yang diinginkanCara bekerjanyaFaktor yang mempengaruhi partisipasi Stoker, 2004, 14