SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
10
PENGGUNAAN MODEL RISK CONTROL MATRIX
DALAM PELAKSANAAN AUDIT
Mujiastono1
, Dody Mardiansyah2
, Gustian Wiwaha3
Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan
1
email: mujiastono@kemenkeu.go.id
2
email: dody.mardiansyah@kemenkeu.go.id
3
email: gustian.wiwaha@kemenkeu.go.id
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan model Matriks Risiko dan Pengendalian pada
contoh kegiatan patroli laut. Model Matriks Risiko dan Pengendalian dapat digunakan sebagai
pedoman perencanaan audit dan pengendalian internal di unit Patroli Laut. Metode yang digunakan
dalam mengumpulkan data adalah wawancara, observasi, dan analisis data. Panduan yang digunakan
untuk penilaian risiko menggunakan model BPKP (2010) dan AS / NZS 4360: 2004. Hasil dari
penelitian ini adalah model Matriks Risiko dan Pengendalian di unit patroli laut. Penelitian ini
diperoleh dari tiga tahapan. Pertama, identifikasi kegiatan dan risiko pada unit patroli laut. Kedua,
identifikasi dan penilaian risiko kegiatan. Ketiga, melakukan analisis dampak dan kemungkinannya
di setiap kegiatan untuk menghasilkan Matriks Risiko dan Pengendalian dari peta prioritas risiko
pada unit patroli laut.
Kata Kunci: matriks risiko dan pengendalian, patroli laut, identifikasi risiko
Abstract
The objective of this research was to produced the risk control matrix model of risk at Customs Sea
Patrol. The risk control matrix model can be used as a guideline of audit plan and internal control
at Customs Sea Patrol. The method used in collecting the data were interview, observation, and data
analytic. Guidence to assess risk used model of BPKP (2010) and AS/NZS 4360:2004. The results
of this research are the risk control matrix model at Customs Sea Patrol Unit. This research was
gained from three phases. The first, activities and risks identification at Customs Sea Patrol Unit.
The second, risk identification and risk assesment of the activities. The third, doing impact analysis
and its likelihood in each activity to produce the risk control matriks of risk priority map at Customs
Sea Patrol.
Keywords: risk control matrix, sea patrol, risks identification
1. PENDAHULUAN
Peran Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) semakin lama semakin
strategis dan bergerak mengikuti kebutuhan
zaman. APIP diharapkan menjadi agen
perubahan yang dapat menciptakan nilai tambah
pada produk atau layanan instansi pemerintah.
APIP sebagai pengawas intern pemerintah
merupakan salah satu unsur manajemen
pemerintah yang penting dalam rangka
mewujudkan kepemerintahan yang baik (good
governance) yang mengarah pada
pemerintahan/birokrasi yang bersih (clean
government).
Kementerian Keuangan merupakan suatu
unit organisasi yang memegang peranan
strategis dalam tata kelola pemerintahan
Republik Indonesia. Sesuai dengan UU Nomor
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Menteri Keuangan harperan tidak hanya sebagai
chief operational officer (COO) tetapi juga
sebagai chief financial officer (CFO)
(Pemerintah Republik Indonesia, 2003). Peran
tersebut membuat Menteri Keuangan
bertanggung jawab atas pengelolaan kebijakan
11
fiskal dan keuangan negara dalam upaya
mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang
inklusif untuk kesejahteraan masyarakat Hal ini
mengakibatkan tugas dan fungsi Kementerian
Keuangan menjadi semakin kompleks, yang
menuntut tingkat kapabilitas yang lebih tinggi
dari fungsi audit intern sebagai komponen
integral dari tata kelola yang efektif di sektor
publik (IIARF, 2009).
Dalam membantu pencapaian tujuan
Kementerian Keuangan, Inspektorat Jenderal
Kementerian Keuangan (Itjen) selaku unit audit
internal dituntut untuk berperan tidak hanya
pada level operasional. tetapi juga pada level
yang lebih strategis (Inspektorat Jenderal, 2016).
Peran strategis tersebut dapat dicapai melalui
peningkatan dan perbaikan efektivitas penerapan
tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian
internal secara menyeluruh di lingkungan
Kementerian Keuangan. Hal ini sejalan dengan
upaya peningkatan kapabilitas pengawasan
internal Itjen menuju Level 4 Intemal Audit
Capability Model (IA-CM) yang dapat
memberikan overall assurance atas efektivitas
tata kelola. manajemen risiko, dan pengendalian
internal dalam membantu Menteri Keuangan
untuk mencapai tujuan Kementerian.
Berdasarkan hasil self-assessment IA-CM
tahun 2016, tingkat kapabilitas Itjen masih
berada pada Level 3. Salah satu hal yang masih
perlu dilakukan oleh Itjen untuk dapat mencapai
Level 4 adalah pemberian overall assurance
dalam kegiatan audit internal Itjen Hasil self-
assessment merekomendasikan Itjen untuk
mengembangkan strategi pengawasannya untuk
dapat memberikan jaminan yang memadai
dalam bentuk pemberian pendapat/simpulan
(opinion) atas kecukupan dan efektivitas proses
tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian
secara keseluruhan (Inspektorat Jenderal, 2017).
Pemberian pendapat/simpulan (opini) audit
internal diatur dalam standar audit internal.
Standar 2410.A1 dalam Practice Advisory
(IPPF, 2017) serta Standar Audit Intern
Pemerintah Indonesia (SAIPI) menyatakan
bahwa komunikasi akhir hasil penugasan, jika
memungkinkan, harus berisi opini auditor
internal secara keseluruhan (overall opinion)
dan/atau kesimpulan (conclusions). Opini audit
internal pada dasarnya merupakan karakteristik
yang khas dari sebuah penugasan assurance.
Atas hal tersebut, IIA juga telah menerbitkan
petunjuk perumusan opini audit intern pada
suatu organisasi dalam publikasinya yang
berjudul Formulating and Expressing Internal
Audit Opinion pada tahun 2009.
Dalam rangka peningkatan kapabilitas
pengawasan Itjen untuk memberikan assurance
secara menyeluruh atas proses tata kelola,
manajemen risiko, dan pengendalian internal di
tingkat Kementerian Keuangan, Itjen telah
melakukan kajian terkait penerapan opini audit
internal. Penerapan opini audit internal
merupakan hal yang sangat penting bagi Itjen
sebagai bukti substantif bahwa Itjen dari sisi
peran dan layanan telah mencapai IACM level 4.
Penerapan opini juga dapat mendorong
peningkatan kualitas hasil audit internal Itjen
karena dengan adanya tuntutan pemberian opini,
kegiatan audit internal didorong untuk
mendokumentasikan informasi yang cukup,
andal, relevan demi menghindari kesalahan
pemberian opini audit internal. Itjen telah
mempraktikan opini audit internal pada sejumlah
kegiatan pengawasan yang bersifat spesifik dan
umumnya merupakan kegiatan mandatory,
antara lain pada kegiatan reviu pengendalian
intern atas Laporan Keuangan Kemenkeu dan
Laporan BUN, Reviu Tata Kelola TIK, Penilaian
atas Tingkat Kematangan Penerapan
Manajemen Risiko (TKPMR), serta evaluasi
atas SAKIP, namun untuk kegiatan assurance
lainnya pemberian opini masih belum dilakuan
secara konsisten dan belum terstandardisasi.
Untuk dapat memberikan opini atas
kegiatan audit internal, auditor harus memahami
risiko yang dihadapi oleh klien pengawasan.
Klien Pengawasan harus menyusun manajemen
risiko terlebih dahulu. Setelah Klien
Pengawasan menyusun Manajemen Risiko maka
auditor dapat memanfaatkannya untuk membuat
perencanaan audit dengan mempertimbangkan
risiko-risiko yang telah teridentifikasi.
Pendekatan audit ini berfokus dalam
mengevaluasi risiko-risiko baik strategis,
finansial, operasional, regulasi dan lainnya yang
dihadapi oleh Klien Pengawasan. Dalam Audit
berbasis risiko, risiko-risiko yang tinggi diaudit,
sehingga kemudian Klien Pengawasan dapat
mengetahui proses bisnis yang berisiko dan area
12
mana yang pengendaliannya harus diperbaiki.
Peran Risk-Based Audit dalam peningkatan
Internal Control dan Proses Manajemen Risiko
sangat menyeluruh dan strategis.
Menurut Yayon (2006) tahapan-tahapan
dalam risk based audit yang dilakukan oleh
auditor adalah: (a) mengidentifikasi tujuan
organisasi; (b) menilai risiko dengan cara
mengidentifikasi risiko dan mengukur risiko;
dan (c) Menetapkan prioritas dalam usaha untuk
meminimalisasi risiko.
Patroli laut dilaksanakan di seluruh wilayah
perairan Indonesia serta tempat-tempat tertentu
di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen.
Patroli laut dilaksanakan secara rutin atau
sewaktu-waktu dalam rangka pencegahan atau
dugaan pelanggaran. Dalam rangka kegiatan
patroli laut tersebut risiko yang dihadapi
beragam. Atas dasar tersebut penulis tertarik
untuk mengangkat kegiatan Patroli Laut menjadi
menjadi tema utama paper ini. Selain itu terdapat
beberapa hal yang melatarbelakangi pengawasan
terkait Patroli Laut, yaitu:
a. kegiatan patroli laut sebagai langkah
mendukung pengawasan penyelundupan
barang ilegal;
b. Potensi terjadinya pelanggaran pada saat
pelaksanaan patroli laut;
c. Semakin tingginya kegiatan penyelundupan
yang diikuti dengan makin canggihnya
modus dan makin nekatnya penyelundup;
d. Upaya menekan usaha penyelundupan dan
perdagangan barang penyelundupan dan
perdagangan barang secara ilegal.
Berdasarkan pada permasalahan yang telah
dikemukan pada bab 1, maka penelitian ini
bertujuan untuk mendesain model Risk Control
Matrix yang tepat untuk melaksanakan audit
patroli laut agar mampu memberikan nilai
tambah pada proses bisnis patroli laut dan
penyempurnaan sistem patroli laut.
Landasan Teori
Menurut Kloman (2000), kata "risk" dalam
bahasa Inggris berasal dari bahasa Italia kuno
yaitu "riscare". Risiko mempunyai definisi yang
begitu beragam dengan begitu banyak
pengertian dan interpretasi, tergantung dari cara
orang memandangnya. Risiko dapat dipandang
sebagai:
a. Sesuatu yang merugikan terjadi (risk of loss)
b. Suatu ketidakpastian (risk of volatility)
c. Sesuatu yang menguntungkan tidak terjadi
(risk of lost opportunity).
Risiko merupakan konsep yang digunakan oleh
auditor dan manajemen untuk menyatakan
perhatian mereka tentang dampak yang mungkin
terjadi atas lingkungan yang penuh dengan
ketidakpastian. Setiap peristiwa yang terjadi
dapat mempunyai dampak yang material atau
konsekuensi yang signifikan bagi organisasi dan
tujuan organisasi. Akibat yang bersifat negatif
disebut dengan risiko (risk) dan akibat yang
bersifat positif disebut dengan kesempatan
(opportunities).
Identifikasi risiko adalah proses
menetapkan kejadian, penyebab, maupun
dampak risiko yang berpengaruh terhadap
pencapaian sasaran organisasi (Lampiran KMK-
577/KMK.01/2019).
Tujuan merupakan tahapan yang sangat
kritikal dalam proses manajemen risiko yaitu
merekam semua risiko baik yang sudah maupun
belum dikendalikan melalui pengendalian inten.
Proses yang dilakukan dalam tahap identifikasi
risiko adalah:
a. Menginventarisasi data kejadian/peristiwa
komprehensif yang mempengaruhi
organisasi;
b. Menentukan sumber-sumber risiko, antara
lain hubungan bisnis dan hukum, lingkungan
ekonomi, perilaku manusia, kejadian alam,
lingkungan politik, isu teknologi, aktivitas
manajemen dan aktivitas individu;
c. Menentukan area yang terkena pengaruh
risiko, antara lain aset dan sumber daya,
pendapatan, biaya, pegawai, masyarakat,
kinerja, waktu dan jadual aktivitas,
lingkungan;
d. Menentukan penyebab dan skenario risiko.
Potensi bahaya yang ditemukan pada tahap
identifikasi bahaya akan dilakukan penilaian
risiko guna menentukan tingkat risiko (risk
rating) dari bahaya tersebut. Penilaian risiko
dilakukan dengan berpedoman pada skala
Australian Standard/ New Zealand Standard for
Risk Management (AS/NZS 4360:2004, [4]).
13
Ada 2 parameter yang digunakan dalam
penilaian risiko, yaitu probability dan severity.
Skala penilaian risiko dan keterangannya
yang digunakan dapat dilihat tabel sebagai
berikut:
Tabel 4. Matriks Analisis Risiko Kementerian Keuangan
Hasil dari risk assessment akan dijadikan
dasar untuk melakukan risk control. Risk control
bertujuan untuk meminimalkan tingkat risiko
dari suatu potensi bahaya yang ada. Bahaya yang
masuk dalam kategori moderate risk, high risk
dan extreme risk akan ditindaklanjuti dengan
risk control. Pengendalian risiko dilakukan
untuk mengurangi atau menghilangkan risiko.
Matriks Risiko dan Pengendalian, berupa
pemetaan risiko dan pengendalian yang ada pada
proses signifikan atas suatu proses bisnis.
Tujuan penyusunan RCM untuk
memastikan bahwa risiko pada setiap proses
signifikan telah diidentifikasi, dikelola, dan
dimitigasi dengan pengendalian yang memadai.
Manfaat penyusunan RCM:
a. Meningkatkan pemahaman akan proses
signifikan yang ada, beserta aplikasi dan
infrastruktur yang mendukung;
b. Meningkatkan pemahaman akan risiko dan
pengendalian yang ada di dalam tiap proses
signifikan
c. Pelaksanaan audit yang lebih efektif dan
efisien
2. METODE PENELITIAN
Tahapan penelitian yang akan dilakukan
ditunjukkan dengan skema berikut ini:
Gambar 1. Skema Tahap Penelitian
Berdasarkan skema tersebut, penelitian
dilakukan melalui 3 tahapan yaitu:
a. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas dan
risiko-risiko yang dihadapi dengan
menelaah peraturan-peraturan terkait patroli
laut;
b. Hasil identifikasi di tahap pertama menjadi
data untuk menghasilkan model matris
prioritas aktivitas di tahap kedua;
c. Melakukan wawancara dan konfirmasi
kepada pihak-pihak yang menjalankan
aktivitas kegiatan patroli laut dan dampak
dari setiap risiko;
d. Melakukan observasi dan analisis data
Batasan dalam penelitian ini adalah tidak
menganalisis narasi penyebab dan skenario
risiko namun hanya menghitung dan
menganalisis skala penyebab dan dampak agar
dapat diketahui urutan risiko tertinggi dan
14
terendah yang dapat menjadi pertimbangan
ruang lingkup penyusunan program kerja audit.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian melalui
penelaahan peraturan, wawancara, observasi dan
analisis data ditentukan 13 risiko tertinggi
kegiatan patroli laut dengan urutan sebagai
berikut:
Tabel 5. Matriks Risiko
ID
Risk
Risk
Risk Level
After Control
Skor
R08 Kegiatan Patroli Laut
tidak dapat mendeteksi
kapal yang memuat
barang selundupan
Sangat Tinggi
(kuadran 22)
22
R09 Kapal patroli tidak
mampu mengejar
kecepatan kapal
penyelundup
Sangat Tinggi
(kuadran 22)
22
R10 Kegiatan Patroli Laut
tidak dapat mencakup
seluruh wilayah perairan
indonesia
Sangat Tinggi
(kuadran 22)
22
R07 Volume Pengisian BBM
ke kapal tidak sesuai
Permintaan
Tinggi
(kuadran 17)
17
R11 Penindakan patroli laut
tidak dilaporkan
Tinggi
(kuadran 17)
17
R01 Kapal tidak siap
digunakan untuk
kegiatan Patroli Laut saat
dibutuhkan
Sedang
(kuadran 13)
13
R02 Ketidaktersediaan ABK
untuk kegiatan patroli
laut
Sedang
(kuadran 13)
13
R03 Ketidaktersediaan BBM
untuk kegiatan patroli
laut
Sedang
(kuadran 13)
13
R05 Ketidaktersediaan Suku
cadang dan supllies kapal
Sedang
(kuadran 13)
13
R12 Insiden kecelakaan saat
patroli laut
Sedang
(kuadran 13)
13
R13 Barang Hasil penindakan
patroli laut hilang dan
rusak
Sedang
(kuadran 13)
13
R06 Bahan Bakar Minyak
yang tersedia tidak sesuai
standar pabrikan
Rendah
(kuadran 11)
11
R04 Pemeliharaan Kapal
dilakukan tidak sesuai
dengan laporan putaran
mesin
Rendah
(kuadran 8)
8
Tabel 6. Matriks Pengendalian
ID
Risk
ID
Control
Control
(Pengendalian yang telah ada)
R08 C08 Pembagian tugas jaga laut;
Penguatan human intelligence,
updating peta kerawanan.
Atribut: peta kerawanan
R09 C09 Penggunaan Radar Pantai dan
Monitoring AIS
integrasi pengawasan laut dan
darat
Atribut: monitoring radar
R10 C10 Penggunaan aplikasi marrine
traffic dalam pengawasan dan
targetting.
Atribut: monitoring aplikasi
R07 C07 Penerapan Pengisian BBM sesuai
SOP
Atribut: Kartu Pengisian BBM
R11 C11 Penerapan mekanisme pelaporan
melalui berbagai sarana
komunikasi
Atribut: pemantauan alat
komunikasi
R01 C01 Melakukan perawatan rutin dan
berkala
Atribut: Monitoring atas Laporan
Perawatan Rutin
R02 C02 Pelaksanaaan Pengembangan
Karir Petugas
Atribut: Pola Mutasi
R03 C03 Mengajukan revisi anggaran
pengadaan
Atribut: Dokumen perencanaan
R05 C05 Pengadaan suku cadang dan
supplies kapal
Atribut: monitoring catatan
inventory
R12 C12 Risk Safety Management
Atribut: Kajian Keselamatan
Berlayar
R13 C13 Pengelolaan Barang Tangkapan.
Atribut: Berita Acara Serah
Terima
R06 C06 Pemeliharaan rutin kapal.
Atribut: Laporan Hasil
Pemeliharaan
R04 C04 Penerapan Pemeliharaan Rutin,
Survey Teknik dan Pemeliharaan
Kapal
Atribut: Laporan Pemanfaatan
kapal
Menurut tabel tersebut dapat dijelaskan
masing-masing risiko sebagai berikut:
a. Kegiatan Patroli Laut tidak dapat
mendeteksi kapal yang memuat barang
selundupan masuk (R08). Risiko ini
memiliki skoring 22 dengan penjelasan
15
bahwa Pembagian tugas jaga laut;
Penguatan human intelligence, updating
peta kerawanan. Atribut: peta kerawanan.
kami nilai dengan level dampak sangat
signifikan (Skala 5) dan level kemungkinan
kadang terjadi (skala 3);
b. Kapal patroli tidak mampu mengejar
kecepatan kapal penyelundup (R09). Risiko
ini memiliki skoring 22 dengan
pengendalian yang ada berupa Penggunaan
Radar Pantai dan Monitoring AIS
integrasi pengawasan laut dan darat
Atribut: monitoring radar, kami nilai dengan
level dampak sangat signifikan (skala 5) dan
level kemungkinan kadang terjadi (skala 3).
c. Kegiatan Patroli Laut tidak dapat mencakup
seluruh wilayah perairan indonesia (R10).
Risiko ini memiliki skoring 22 dengan
pengendalian yang ada berupa Penggunaan
aplikasi marrine traffic dalam pengawasan
dan targetting. Atribut: monitoring aplikasi,
kami nilai dengan level dampak sangat
signifikan (skala 5) dan level kemungkinan
kadang terjadi (skala 3).
d. Volume Pengisian BBM ke kapal tidak
sesuai Permintaan (R07). Risiko ini
memiliki skoring 17 dengan pengendalian
yang ada berupa Penerapan Pengisian BBM
sesuai SOP. Atribut: Kartu Pengisian BBM,
kami nilai dengan level dampak signifikan
(skala 4) dan level kemungkinan kadang
terjadi (skala 3).
e. Penindakan patroli laut tidak dilaporkan
(R11). Risiko ini memiliki skoring 17
dengan pengendalian yang ada berupa
Penerapan mekanisme pelaporan melalui
berbagai sarana komunikasi. Atribut:
pemantauan alat komunikasi. kami nilai
dengan level dampak signifikan (skala 4)
dan level kemungkinan kadang terjadi (skala
3).
f. Kapal tidak siap digunakan untuk kegiatan
Patroli Laut saat dibutuhkan (R01). Risiko
ini memiliki skoring 13 dengan
pengendalian berupa Melakukan perawatan
rutin dan berkala Atribut: Monitoring atas
Laporan Perawatan Rutin. Kami nilai
dengan level dampak signifikan (skala 4)
dan level kemungkinan jarang terjadi (skala
2).
g. Ketidaktersediaan Petugas untuk kegiatan
patroli laut (R02). Risiko ini memiliki
skoring 13 dengan pengendalian berupa
Pelaksanaaan Pengembangan Karir Petugas.
Atribut: Pola Mutasi. kami nilai dengan
level dampak signifikan (skala 4) dan level
kemungkinan jarang terjadi (skala 2).
h. Ketidaktersediaan BBM untuk kegiatan
patroli laut (R03). Risiko ini memiliki
skoring 13 dengan pengendalian berupa
Mengajukan revisi anggaran pengadaan.
Atribut: Dokumen perencanaan. Kami nilai
dengan level dampak signifikan (skala 4)
dan level kemungkinan jarang terjadi (skala
2)
i. Ketidaktersediaan Suku cadang dan supllies
kapal (R05). Risiko ini memiliki skoring 13
dengan pengendalian berupa Pengadaan
suku cadang dan supplies kapal. Atribut:
monitoring catata inventory. Kami nilai
dengan level dampak signifikan (skala 4)
dan level kemungkinan jarang terjadi (skala
2);
j. Insiden kecelakaan saat patroli laut (R12).
Risiko ini memiliki skoring 13 dengan
pengendalian berupa Risk Safety
Management. Atribut: Kajian Keselamatan
Berlayar. kami nilai dengan level dampak
signifikan (skala 4) dan level kemungkinan
jarang terjadi (skala 2)
k. Barang Hasil penindakan patroli laut hilang,
rusak, tidak sesuai BAST (R13). Risiko ini
memiliki skoring 13 dengan pengendalian
berupa Pengelolaan Barang Tangkapan.
Atribut: Berita Acara Serah Terima. Kami
nilai dengan level dampak signifikan (skala
4) dan level kemungkinan jarang terjadi
(skala 2)
l. Bahan Bakar Minyak yang tersedia/
digunakan tidak sesuai standar pabrikan
(R06). Risiko ini memiliki skoring 11
dengan pengendalian berupa Pemeliharaan
rutin kapal. Atribut: Laporan Hasil
Pemeliharaan. Kami nilai dengan level
dampak moderat (skala 3) dan level
kemungkinan jarang terjadi (skala 2).
m. Pemeliharaan Kapal dilakukan tidak sesuai
dengan Laporan Putaran Mesin (R04).
Risiko ini memiliki skoring 8 dengan
pengendalian berupa Penerapan
16
Pemeliharaan Rutin, Survey Teknik dan
Pemeliharaan Kapal. Atribut: Laporan
Pemanfaatan kapal. Kami nilai dengan level
dampak signifikan (skala 4) dan level
kemungkinan hampir tidak terjadi (skala 1).
4. KESIMPULAN
Penelitian ini murni untuk pengetahuan dan
tidak tujukan sebagai nasihat profesional
maupun mendiskreditkan lembaga pemerintah
manapun. Dari hasil pembahasan di atas dapat
disimpulkan sebagai berikut : Model/design
penilaian risiko dalam penelitian ini
dilaksanakan dengan mengukur tingkat risiko
berdasarkan Dampak (Impact) dan
Kecenderungan (likelihood) yang dijabarkan
dalam suatu matriks risiko, untuk
menggambarkan tingkat risiko pada Unit Patroli
Laut.
Penilaian risiko dibuat berdasarkan risiko
per jenis aktivitas pada Kegiatan Kesiapan Kapal
Patroli, Pemeliharaan Kapal Patroli, Pengisian
BBM Kapal Patroli, Pelaksanaan Kegiatan
Patroli Laut, dan Pengamanan Barang Hasil
Penindakan.
Hasil penilaian risiko berdasarkan risiko
aktivitas dapat diketahui peta risiko seluruh
kegiatan termasuk risiko tertinggi yaitu
Kegiatan Patroli Laut tidak dapat mendeteksi
kapal yang memuat barang selundupan masuk ke
gat sulit untuk dilakukan
pengendalian, karena selama berada ditengah
laut potensi akan adanya penyelewengan sangat
tinggi. Penilaian atas 13 risiko in diharapkan
dapat digunakan Risk Control Matrix sebagai
dasar untuk membuat perencanaan audit agar
lebih optimal dalam meningkatkan perbaikan
proses bisnis.
Dari hasil kesimpulan dapat disarankan
beberapa hal sebagai berikut
a. Unit terkait dapat mendukung
penyempurnaan penerapan Risk Assessment
dalam pelaksanaan perbaikan proses bisnis;
b. Pelaksanaan pemetaan risiko tidak harus
dilakukan secara menyeluruh tetapi
dilakukan secara skala prioritas berdasarkan
tingkat risiko dari masing-masing kegiatan;
c. Untuk Peneliti selanjutnya, melakukan
pengujian kembali atas model dan
instrumen-instrumen yang digunakan,
karena model yang diajukan masih relatif
baru;
d. Penelitian terhadap existing control untuk
menemukan mitigasi terbaik atas risiko yang
ada.
5. REFERENSI
Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia.
2014. Standar Audit Intern Pemerintah
Indonesia. Dewan Nasional AAIPI. Jakarta.
Griffiths, P. 2005. Risk Based Auditing. Gower
Publishing Company. Burlington.
Inspektorat Jenderal. 2017. Laporan Hasil
Penilaian Kapabilitas APIP Secara Mandiri
Inspektorat Jenderal Kementerian
Keuangan Tahun 2016. lnspektorat Jenderal
Kementerian Keuangan. Jakarta.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor
577/KMK.01/2019 tentang Manajemen
Risiko Di Lingkungan Kementerian
Keuangan.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor
152/KMK.09/2011 tentang Peningkatan
Penerapan Pengendalian Intern Di
Lingkungan Kementerian Keuangan.
Kloman, H. F. dan Seawrack. 2000. Risk
Management Reports. Volume 27. Press
Inc. Review Against the Gods: The
Remarkable Story of Risk by Peter
Bernstein.
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor 53/BC/2010 tentang Tatalaksana
Pengawasan.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor: PER/05/M.PAN/03/ 2008
tentang Standar Audit Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah. Kemenpan. Jakarta.
Peraturan Inspektur Jenderal Nomor 03/IJ/2012
tentang Pedoman Perencanaan Pengawasan
Tematik Inspektorat Jenderal Kementerian
Keuangan.
Peraturan Inspektur Jenderal Nomor 07/IJ/2016
tentang Pedoman Perencanaan Pengawasan
Tematik Inspektorat Jenderal Kementerian
Keuangan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tempat
Penimbunan Berikat s.d.t.d.Peraturan
Pemerintah Nomor 85 Tahun 2015.
17
Reding, K. F., Anderson, U. L., Head, M. J.,
Ramamoorti, S., Slamasick, M., dan Riddle,
C. 2013. Internal Auditing Assurance &
Advisory Services. 3rd Edition. The
Institute of Internal Auditors Research
Foundation. Florida.
The Institute of Internal Auditors. 2017.
International Standards for the
Professional Practice of Internal Auditing.
The Institute of Internal Auditors. Florida.
The Institute of Internal Auditors. 2009.
Formulating and Expressing Internal Audit
Opinions. The Institute of Internal Auditors
Practice Guide. The Institute of Internal
Auditors. Florida.
The Institute of Internal Auditors. 2014. Risk
Based Internal Auditing. The Institute of
Internal Auditors. Florida.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang
Kepabeanan s.d.t.d. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2006.
Yayon, W.S, 2006. Pemodelan Penilaian Risiko
dalam Perencanaan Audit Umum pada
Divisi Interen (Studi kasus pada bank PT
ABC Cabang Jakarta). Jakarta.

More Related Content

Similar to Model Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian Wiwaha

KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFRKETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFRADE NURZEN
 
14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...
14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...
14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...ShalsabillaDMutiara
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...Fazril Azi
 
Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...
Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...
Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...Lia Sapoean
 
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, cobit,coso dan erm dan penerapannya d...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, cobit,coso dan erm dan penerapannya d...Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, cobit,coso dan erm dan penerapannya d...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, cobit,coso dan erm dan penerapannya d...wendi_bppk
 
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdfDZATIHYASMINNURHAWA1
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...Yohanes Agung Nugroho
 
Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Yudhi Herliansyah, Integrated Audit, Un...
Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Yudhi Herliansyah, Integrated Audit, Un...Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Yudhi Herliansyah, Integrated Audit, Un...
Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Yudhi Herliansyah, Integrated Audit, Un...Sandy Setiawan
 
9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...
9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...
9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...Fitria Nanda
 
947-Article Text-2347-1-10-20200827.pdf
947-Article Text-2347-1-10-20200827.pdf947-Article Text-2347-1-10-20200827.pdf
947-Article Text-2347-1-10-20200827.pdfMonica565188
 
02 enterprise risk management coso framework telkom 2011
02 enterprise risk management   coso framework telkom 201102 enterprise risk management   coso framework telkom 2011
02 enterprise risk management coso framework telkom 2011wisnu wardhana, i nyoman
 
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk ManagementBE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Managementmaya indrawati
 
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...Sujatmiko Wibowo
 
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)Primart Primart
 

Similar to Model Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian Wiwaha (20)

KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFRKETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
 
14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...
14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...
14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...
 
Langkah inspektorat jenderal kemenhub menjadi stratagic patner
Langkah inspektorat jenderal kemenhub menjadi stratagic patnerLangkah inspektorat jenderal kemenhub menjadi stratagic patner
Langkah inspektorat jenderal kemenhub menjadi stratagic patner
 
Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...
Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...
Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...
 
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, cobit,coso dan erm dan penerapannya d...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, cobit,coso dan erm dan penerapannya d...Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, cobit,coso dan erm dan penerapannya d...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, cobit,coso dan erm dan penerapannya d...
 
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...
 
Manaj risiko kbk
Manaj risiko kbkManaj risiko kbk
Manaj risiko kbk
 
Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Yudhi Herliansyah, Integrated Audit, Un...
Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Yudhi Herliansyah, Integrated Audit, Un...Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Yudhi Herliansyah, Integrated Audit, Un...
Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Yudhi Herliansyah, Integrated Audit, Un...
 
9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...
9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...
9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...
 
947-Article Text-2347-1-10-20200827.pdf
947-Article Text-2347-1-10-20200827.pdf947-Article Text-2347-1-10-20200827.pdf
947-Article Text-2347-1-10-20200827.pdf
 
02 enterprise risk management coso framework telkom 2011
02 enterprise risk management   coso framework telkom 201102 enterprise risk management   coso framework telkom 2011
02 enterprise risk management coso framework telkom 2011
 
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk ManagementBE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
 
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
 
Lapor BSF
Lapor BSFLapor BSF
Lapor BSF
 
Reviu renstra inspektorat jenderal kemenhub 2015 2019
Reviu renstra inspektorat jenderal kemenhub 2015 2019Reviu renstra inspektorat jenderal kemenhub 2015 2019
Reviu renstra inspektorat jenderal kemenhub 2015 2019
 
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
 
Pengaruh penilaian risiko, kompetensi dan independensi terhadap kualitas hasi...
Pengaruh penilaian risiko, kompetensi dan independensi terhadap kualitas hasi...Pengaruh penilaian risiko, kompetensi dan independensi terhadap kualitas hasi...
Pengaruh penilaian risiko, kompetensi dan independensi terhadap kualitas hasi...
 
Perencanaan audit berbasis risiko sertifikasi qia
Perencanaan audit berbasis risiko sertifikasi qiaPerencanaan audit berbasis risiko sertifikasi qia
Perencanaan audit berbasis risiko sertifikasi qia
 

Recently uploaded

UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manrasyidakhdaniyal10
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxFORTRESS
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNajlaNazhira
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 

Recently uploaded (20)

UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 

Model Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian Wiwaha

  • 1. 10 PENGGUNAAN MODEL RISK CONTROL MATRIX DALAM PELAKSANAAN AUDIT Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian Wiwaha3 Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan 1 email: mujiastono@kemenkeu.go.id 2 email: dody.mardiansyah@kemenkeu.go.id 3 email: gustian.wiwaha@kemenkeu.go.id Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan model Matriks Risiko dan Pengendalian pada contoh kegiatan patroli laut. Model Matriks Risiko dan Pengendalian dapat digunakan sebagai pedoman perencanaan audit dan pengendalian internal di unit Patroli Laut. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah wawancara, observasi, dan analisis data. Panduan yang digunakan untuk penilaian risiko menggunakan model BPKP (2010) dan AS / NZS 4360: 2004. Hasil dari penelitian ini adalah model Matriks Risiko dan Pengendalian di unit patroli laut. Penelitian ini diperoleh dari tiga tahapan. Pertama, identifikasi kegiatan dan risiko pada unit patroli laut. Kedua, identifikasi dan penilaian risiko kegiatan. Ketiga, melakukan analisis dampak dan kemungkinannya di setiap kegiatan untuk menghasilkan Matriks Risiko dan Pengendalian dari peta prioritas risiko pada unit patroli laut. Kata Kunci: matriks risiko dan pengendalian, patroli laut, identifikasi risiko Abstract The objective of this research was to produced the risk control matrix model of risk at Customs Sea Patrol. The risk control matrix model can be used as a guideline of audit plan and internal control at Customs Sea Patrol. The method used in collecting the data were interview, observation, and data analytic. Guidence to assess risk used model of BPKP (2010) and AS/NZS 4360:2004. The results of this research are the risk control matrix model at Customs Sea Patrol Unit. This research was gained from three phases. The first, activities and risks identification at Customs Sea Patrol Unit. The second, risk identification and risk assesment of the activities. The third, doing impact analysis and its likelihood in each activity to produce the risk control matriks of risk priority map at Customs Sea Patrol. Keywords: risk control matrix, sea patrol, risks identification 1. PENDAHULUAN Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama semakin strategis dan bergerak mengikuti kebutuhan zaman. APIP diharapkan menjadi agen perubahan yang dapat menciptakan nilai tambah pada produk atau layanan instansi pemerintah. APIP sebagai pengawas intern pemerintah merupakan salah satu unsur manajemen pemerintah yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) yang mengarah pada pemerintahan/birokrasi yang bersih (clean government). Kementerian Keuangan merupakan suatu unit organisasi yang memegang peranan strategis dalam tata kelola pemerintahan Republik Indonesia. Sesuai dengan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Menteri Keuangan harperan tidak hanya sebagai chief operational officer (COO) tetapi juga sebagai chief financial officer (CFO) (Pemerintah Republik Indonesia, 2003). Peran tersebut membuat Menteri Keuangan bertanggung jawab atas pengelolaan kebijakan
  • 2. 11 fiskal dan keuangan negara dalam upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif untuk kesejahteraan masyarakat Hal ini mengakibatkan tugas dan fungsi Kementerian Keuangan menjadi semakin kompleks, yang menuntut tingkat kapabilitas yang lebih tinggi dari fungsi audit intern sebagai komponen integral dari tata kelola yang efektif di sektor publik (IIARF, 2009). Dalam membantu pencapaian tujuan Kementerian Keuangan, Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan (Itjen) selaku unit audit internal dituntut untuk berperan tidak hanya pada level operasional. tetapi juga pada level yang lebih strategis (Inspektorat Jenderal, 2016). Peran strategis tersebut dapat dicapai melalui peningkatan dan perbaikan efektivitas penerapan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal secara menyeluruh di lingkungan Kementerian Keuangan. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan kapabilitas pengawasan internal Itjen menuju Level 4 Intemal Audit Capability Model (IA-CM) yang dapat memberikan overall assurance atas efektivitas tata kelola. manajemen risiko, dan pengendalian internal dalam membantu Menteri Keuangan untuk mencapai tujuan Kementerian. Berdasarkan hasil self-assessment IA-CM tahun 2016, tingkat kapabilitas Itjen masih berada pada Level 3. Salah satu hal yang masih perlu dilakukan oleh Itjen untuk dapat mencapai Level 4 adalah pemberian overall assurance dalam kegiatan audit internal Itjen Hasil self- assessment merekomendasikan Itjen untuk mengembangkan strategi pengawasannya untuk dapat memberikan jaminan yang memadai dalam bentuk pemberian pendapat/simpulan (opinion) atas kecukupan dan efektivitas proses tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian secara keseluruhan (Inspektorat Jenderal, 2017). Pemberian pendapat/simpulan (opini) audit internal diatur dalam standar audit internal. Standar 2410.A1 dalam Practice Advisory (IPPF, 2017) serta Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia (SAIPI) menyatakan bahwa komunikasi akhir hasil penugasan, jika memungkinkan, harus berisi opini auditor internal secara keseluruhan (overall opinion) dan/atau kesimpulan (conclusions). Opini audit internal pada dasarnya merupakan karakteristik yang khas dari sebuah penugasan assurance. Atas hal tersebut, IIA juga telah menerbitkan petunjuk perumusan opini audit intern pada suatu organisasi dalam publikasinya yang berjudul Formulating and Expressing Internal Audit Opinion pada tahun 2009. Dalam rangka peningkatan kapabilitas pengawasan Itjen untuk memberikan assurance secara menyeluruh atas proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal di tingkat Kementerian Keuangan, Itjen telah melakukan kajian terkait penerapan opini audit internal. Penerapan opini audit internal merupakan hal yang sangat penting bagi Itjen sebagai bukti substantif bahwa Itjen dari sisi peran dan layanan telah mencapai IACM level 4. Penerapan opini juga dapat mendorong peningkatan kualitas hasil audit internal Itjen karena dengan adanya tuntutan pemberian opini, kegiatan audit internal didorong untuk mendokumentasikan informasi yang cukup, andal, relevan demi menghindari kesalahan pemberian opini audit internal. Itjen telah mempraktikan opini audit internal pada sejumlah kegiatan pengawasan yang bersifat spesifik dan umumnya merupakan kegiatan mandatory, antara lain pada kegiatan reviu pengendalian intern atas Laporan Keuangan Kemenkeu dan Laporan BUN, Reviu Tata Kelola TIK, Penilaian atas Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Risiko (TKPMR), serta evaluasi atas SAKIP, namun untuk kegiatan assurance lainnya pemberian opini masih belum dilakuan secara konsisten dan belum terstandardisasi. Untuk dapat memberikan opini atas kegiatan audit internal, auditor harus memahami risiko yang dihadapi oleh klien pengawasan. Klien Pengawasan harus menyusun manajemen risiko terlebih dahulu. Setelah Klien Pengawasan menyusun Manajemen Risiko maka auditor dapat memanfaatkannya untuk membuat perencanaan audit dengan mempertimbangkan risiko-risiko yang telah teridentifikasi. Pendekatan audit ini berfokus dalam mengevaluasi risiko-risiko baik strategis, finansial, operasional, regulasi dan lainnya yang dihadapi oleh Klien Pengawasan. Dalam Audit berbasis risiko, risiko-risiko yang tinggi diaudit, sehingga kemudian Klien Pengawasan dapat mengetahui proses bisnis yang berisiko dan area
  • 3. 12 mana yang pengendaliannya harus diperbaiki. Peran Risk-Based Audit dalam peningkatan Internal Control dan Proses Manajemen Risiko sangat menyeluruh dan strategis. Menurut Yayon (2006) tahapan-tahapan dalam risk based audit yang dilakukan oleh auditor adalah: (a) mengidentifikasi tujuan organisasi; (b) menilai risiko dengan cara mengidentifikasi risiko dan mengukur risiko; dan (c) Menetapkan prioritas dalam usaha untuk meminimalisasi risiko. Patroli laut dilaksanakan di seluruh wilayah perairan Indonesia serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen. Patroli laut dilaksanakan secara rutin atau sewaktu-waktu dalam rangka pencegahan atau dugaan pelanggaran. Dalam rangka kegiatan patroli laut tersebut risiko yang dihadapi beragam. Atas dasar tersebut penulis tertarik untuk mengangkat kegiatan Patroli Laut menjadi menjadi tema utama paper ini. Selain itu terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi pengawasan terkait Patroli Laut, yaitu: a. kegiatan patroli laut sebagai langkah mendukung pengawasan penyelundupan barang ilegal; b. Potensi terjadinya pelanggaran pada saat pelaksanaan patroli laut; c. Semakin tingginya kegiatan penyelundupan yang diikuti dengan makin canggihnya modus dan makin nekatnya penyelundup; d. Upaya menekan usaha penyelundupan dan perdagangan barang penyelundupan dan perdagangan barang secara ilegal. Berdasarkan pada permasalahan yang telah dikemukan pada bab 1, maka penelitian ini bertujuan untuk mendesain model Risk Control Matrix yang tepat untuk melaksanakan audit patroli laut agar mampu memberikan nilai tambah pada proses bisnis patroli laut dan penyempurnaan sistem patroli laut. Landasan Teori Menurut Kloman (2000), kata "risk" dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Italia kuno yaitu "riscare". Risiko mempunyai definisi yang begitu beragam dengan begitu banyak pengertian dan interpretasi, tergantung dari cara orang memandangnya. Risiko dapat dipandang sebagai: a. Sesuatu yang merugikan terjadi (risk of loss) b. Suatu ketidakpastian (risk of volatility) c. Sesuatu yang menguntungkan tidak terjadi (risk of lost opportunity). Risiko merupakan konsep yang digunakan oleh auditor dan manajemen untuk menyatakan perhatian mereka tentang dampak yang mungkin terjadi atas lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian. Setiap peristiwa yang terjadi dapat mempunyai dampak yang material atau konsekuensi yang signifikan bagi organisasi dan tujuan organisasi. Akibat yang bersifat negatif disebut dengan risiko (risk) dan akibat yang bersifat positif disebut dengan kesempatan (opportunities). Identifikasi risiko adalah proses menetapkan kejadian, penyebab, maupun dampak risiko yang berpengaruh terhadap pencapaian sasaran organisasi (Lampiran KMK- 577/KMK.01/2019). Tujuan merupakan tahapan yang sangat kritikal dalam proses manajemen risiko yaitu merekam semua risiko baik yang sudah maupun belum dikendalikan melalui pengendalian inten. Proses yang dilakukan dalam tahap identifikasi risiko adalah: a. Menginventarisasi data kejadian/peristiwa komprehensif yang mempengaruhi organisasi; b. Menentukan sumber-sumber risiko, antara lain hubungan bisnis dan hukum, lingkungan ekonomi, perilaku manusia, kejadian alam, lingkungan politik, isu teknologi, aktivitas manajemen dan aktivitas individu; c. Menentukan area yang terkena pengaruh risiko, antara lain aset dan sumber daya, pendapatan, biaya, pegawai, masyarakat, kinerja, waktu dan jadual aktivitas, lingkungan; d. Menentukan penyebab dan skenario risiko. Potensi bahaya yang ditemukan pada tahap identifikasi bahaya akan dilakukan penilaian risiko guna menentukan tingkat risiko (risk rating) dari bahaya tersebut. Penilaian risiko dilakukan dengan berpedoman pada skala Australian Standard/ New Zealand Standard for Risk Management (AS/NZS 4360:2004, [4]).
  • 4. 13 Ada 2 parameter yang digunakan dalam penilaian risiko, yaitu probability dan severity. Skala penilaian risiko dan keterangannya yang digunakan dapat dilihat tabel sebagai berikut: Tabel 4. Matriks Analisis Risiko Kementerian Keuangan Hasil dari risk assessment akan dijadikan dasar untuk melakukan risk control. Risk control bertujuan untuk meminimalkan tingkat risiko dari suatu potensi bahaya yang ada. Bahaya yang masuk dalam kategori moderate risk, high risk dan extreme risk akan ditindaklanjuti dengan risk control. Pengendalian risiko dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko. Matriks Risiko dan Pengendalian, berupa pemetaan risiko dan pengendalian yang ada pada proses signifikan atas suatu proses bisnis. Tujuan penyusunan RCM untuk memastikan bahwa risiko pada setiap proses signifikan telah diidentifikasi, dikelola, dan dimitigasi dengan pengendalian yang memadai. Manfaat penyusunan RCM: a. Meningkatkan pemahaman akan proses signifikan yang ada, beserta aplikasi dan infrastruktur yang mendukung; b. Meningkatkan pemahaman akan risiko dan pengendalian yang ada di dalam tiap proses signifikan c. Pelaksanaan audit yang lebih efektif dan efisien 2. METODE PENELITIAN Tahapan penelitian yang akan dilakukan ditunjukkan dengan skema berikut ini: Gambar 1. Skema Tahap Penelitian Berdasarkan skema tersebut, penelitian dilakukan melalui 3 tahapan yaitu: a. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas dan risiko-risiko yang dihadapi dengan menelaah peraturan-peraturan terkait patroli laut; b. Hasil identifikasi di tahap pertama menjadi data untuk menghasilkan model matris prioritas aktivitas di tahap kedua; c. Melakukan wawancara dan konfirmasi kepada pihak-pihak yang menjalankan aktivitas kegiatan patroli laut dan dampak dari setiap risiko; d. Melakukan observasi dan analisis data Batasan dalam penelitian ini adalah tidak menganalisis narasi penyebab dan skenario risiko namun hanya menghitung dan menganalisis skala penyebab dan dampak agar dapat diketahui urutan risiko tertinggi dan
  • 5. 14 terendah yang dapat menjadi pertimbangan ruang lingkup penyusunan program kerja audit. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengujian melalui penelaahan peraturan, wawancara, observasi dan analisis data ditentukan 13 risiko tertinggi kegiatan patroli laut dengan urutan sebagai berikut: Tabel 5. Matriks Risiko ID Risk Risk Risk Level After Control Skor R08 Kegiatan Patroli Laut tidak dapat mendeteksi kapal yang memuat barang selundupan Sangat Tinggi (kuadran 22) 22 R09 Kapal patroli tidak mampu mengejar kecepatan kapal penyelundup Sangat Tinggi (kuadran 22) 22 R10 Kegiatan Patroli Laut tidak dapat mencakup seluruh wilayah perairan indonesia Sangat Tinggi (kuadran 22) 22 R07 Volume Pengisian BBM ke kapal tidak sesuai Permintaan Tinggi (kuadran 17) 17 R11 Penindakan patroli laut tidak dilaporkan Tinggi (kuadran 17) 17 R01 Kapal tidak siap digunakan untuk kegiatan Patroli Laut saat dibutuhkan Sedang (kuadran 13) 13 R02 Ketidaktersediaan ABK untuk kegiatan patroli laut Sedang (kuadran 13) 13 R03 Ketidaktersediaan BBM untuk kegiatan patroli laut Sedang (kuadran 13) 13 R05 Ketidaktersediaan Suku cadang dan supllies kapal Sedang (kuadran 13) 13 R12 Insiden kecelakaan saat patroli laut Sedang (kuadran 13) 13 R13 Barang Hasil penindakan patroli laut hilang dan rusak Sedang (kuadran 13) 13 R06 Bahan Bakar Minyak yang tersedia tidak sesuai standar pabrikan Rendah (kuadran 11) 11 R04 Pemeliharaan Kapal dilakukan tidak sesuai dengan laporan putaran mesin Rendah (kuadran 8) 8 Tabel 6. Matriks Pengendalian ID Risk ID Control Control (Pengendalian yang telah ada) R08 C08 Pembagian tugas jaga laut; Penguatan human intelligence, updating peta kerawanan. Atribut: peta kerawanan R09 C09 Penggunaan Radar Pantai dan Monitoring AIS integrasi pengawasan laut dan darat Atribut: monitoring radar R10 C10 Penggunaan aplikasi marrine traffic dalam pengawasan dan targetting. Atribut: monitoring aplikasi R07 C07 Penerapan Pengisian BBM sesuai SOP Atribut: Kartu Pengisian BBM R11 C11 Penerapan mekanisme pelaporan melalui berbagai sarana komunikasi Atribut: pemantauan alat komunikasi R01 C01 Melakukan perawatan rutin dan berkala Atribut: Monitoring atas Laporan Perawatan Rutin R02 C02 Pelaksanaaan Pengembangan Karir Petugas Atribut: Pola Mutasi R03 C03 Mengajukan revisi anggaran pengadaan Atribut: Dokumen perencanaan R05 C05 Pengadaan suku cadang dan supplies kapal Atribut: monitoring catatan inventory R12 C12 Risk Safety Management Atribut: Kajian Keselamatan Berlayar R13 C13 Pengelolaan Barang Tangkapan. Atribut: Berita Acara Serah Terima R06 C06 Pemeliharaan rutin kapal. Atribut: Laporan Hasil Pemeliharaan R04 C04 Penerapan Pemeliharaan Rutin, Survey Teknik dan Pemeliharaan Kapal Atribut: Laporan Pemanfaatan kapal Menurut tabel tersebut dapat dijelaskan masing-masing risiko sebagai berikut: a. Kegiatan Patroli Laut tidak dapat mendeteksi kapal yang memuat barang selundupan masuk (R08). Risiko ini memiliki skoring 22 dengan penjelasan
  • 6. 15 bahwa Pembagian tugas jaga laut; Penguatan human intelligence, updating peta kerawanan. Atribut: peta kerawanan. kami nilai dengan level dampak sangat signifikan (Skala 5) dan level kemungkinan kadang terjadi (skala 3); b. Kapal patroli tidak mampu mengejar kecepatan kapal penyelundup (R09). Risiko ini memiliki skoring 22 dengan pengendalian yang ada berupa Penggunaan Radar Pantai dan Monitoring AIS integrasi pengawasan laut dan darat Atribut: monitoring radar, kami nilai dengan level dampak sangat signifikan (skala 5) dan level kemungkinan kadang terjadi (skala 3). c. Kegiatan Patroli Laut tidak dapat mencakup seluruh wilayah perairan indonesia (R10). Risiko ini memiliki skoring 22 dengan pengendalian yang ada berupa Penggunaan aplikasi marrine traffic dalam pengawasan dan targetting. Atribut: monitoring aplikasi, kami nilai dengan level dampak sangat signifikan (skala 5) dan level kemungkinan kadang terjadi (skala 3). d. Volume Pengisian BBM ke kapal tidak sesuai Permintaan (R07). Risiko ini memiliki skoring 17 dengan pengendalian yang ada berupa Penerapan Pengisian BBM sesuai SOP. Atribut: Kartu Pengisian BBM, kami nilai dengan level dampak signifikan (skala 4) dan level kemungkinan kadang terjadi (skala 3). e. Penindakan patroli laut tidak dilaporkan (R11). Risiko ini memiliki skoring 17 dengan pengendalian yang ada berupa Penerapan mekanisme pelaporan melalui berbagai sarana komunikasi. Atribut: pemantauan alat komunikasi. kami nilai dengan level dampak signifikan (skala 4) dan level kemungkinan kadang terjadi (skala 3). f. Kapal tidak siap digunakan untuk kegiatan Patroli Laut saat dibutuhkan (R01). Risiko ini memiliki skoring 13 dengan pengendalian berupa Melakukan perawatan rutin dan berkala Atribut: Monitoring atas Laporan Perawatan Rutin. Kami nilai dengan level dampak signifikan (skala 4) dan level kemungkinan jarang terjadi (skala 2). g. Ketidaktersediaan Petugas untuk kegiatan patroli laut (R02). Risiko ini memiliki skoring 13 dengan pengendalian berupa Pelaksanaaan Pengembangan Karir Petugas. Atribut: Pola Mutasi. kami nilai dengan level dampak signifikan (skala 4) dan level kemungkinan jarang terjadi (skala 2). h. Ketidaktersediaan BBM untuk kegiatan patroli laut (R03). Risiko ini memiliki skoring 13 dengan pengendalian berupa Mengajukan revisi anggaran pengadaan. Atribut: Dokumen perencanaan. Kami nilai dengan level dampak signifikan (skala 4) dan level kemungkinan jarang terjadi (skala 2) i. Ketidaktersediaan Suku cadang dan supllies kapal (R05). Risiko ini memiliki skoring 13 dengan pengendalian berupa Pengadaan suku cadang dan supplies kapal. Atribut: monitoring catata inventory. Kami nilai dengan level dampak signifikan (skala 4) dan level kemungkinan jarang terjadi (skala 2); j. Insiden kecelakaan saat patroli laut (R12). Risiko ini memiliki skoring 13 dengan pengendalian berupa Risk Safety Management. Atribut: Kajian Keselamatan Berlayar. kami nilai dengan level dampak signifikan (skala 4) dan level kemungkinan jarang terjadi (skala 2) k. Barang Hasil penindakan patroli laut hilang, rusak, tidak sesuai BAST (R13). Risiko ini memiliki skoring 13 dengan pengendalian berupa Pengelolaan Barang Tangkapan. Atribut: Berita Acara Serah Terima. Kami nilai dengan level dampak signifikan (skala 4) dan level kemungkinan jarang terjadi (skala 2) l. Bahan Bakar Minyak yang tersedia/ digunakan tidak sesuai standar pabrikan (R06). Risiko ini memiliki skoring 11 dengan pengendalian berupa Pemeliharaan rutin kapal. Atribut: Laporan Hasil Pemeliharaan. Kami nilai dengan level dampak moderat (skala 3) dan level kemungkinan jarang terjadi (skala 2). m. Pemeliharaan Kapal dilakukan tidak sesuai dengan Laporan Putaran Mesin (R04). Risiko ini memiliki skoring 8 dengan pengendalian berupa Penerapan
  • 7. 16 Pemeliharaan Rutin, Survey Teknik dan Pemeliharaan Kapal. Atribut: Laporan Pemanfaatan kapal. Kami nilai dengan level dampak signifikan (skala 4) dan level kemungkinan hampir tidak terjadi (skala 1). 4. KESIMPULAN Penelitian ini murni untuk pengetahuan dan tidak tujukan sebagai nasihat profesional maupun mendiskreditkan lembaga pemerintah manapun. Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : Model/design penilaian risiko dalam penelitian ini dilaksanakan dengan mengukur tingkat risiko berdasarkan Dampak (Impact) dan Kecenderungan (likelihood) yang dijabarkan dalam suatu matriks risiko, untuk menggambarkan tingkat risiko pada Unit Patroli Laut. Penilaian risiko dibuat berdasarkan risiko per jenis aktivitas pada Kegiatan Kesiapan Kapal Patroli, Pemeliharaan Kapal Patroli, Pengisian BBM Kapal Patroli, Pelaksanaan Kegiatan Patroli Laut, dan Pengamanan Barang Hasil Penindakan. Hasil penilaian risiko berdasarkan risiko aktivitas dapat diketahui peta risiko seluruh kegiatan termasuk risiko tertinggi yaitu Kegiatan Patroli Laut tidak dapat mendeteksi kapal yang memuat barang selundupan masuk ke gat sulit untuk dilakukan pengendalian, karena selama berada ditengah laut potensi akan adanya penyelewengan sangat tinggi. Penilaian atas 13 risiko in diharapkan dapat digunakan Risk Control Matrix sebagai dasar untuk membuat perencanaan audit agar lebih optimal dalam meningkatkan perbaikan proses bisnis. Dari hasil kesimpulan dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut a. Unit terkait dapat mendukung penyempurnaan penerapan Risk Assessment dalam pelaksanaan perbaikan proses bisnis; b. Pelaksanaan pemetaan risiko tidak harus dilakukan secara menyeluruh tetapi dilakukan secara skala prioritas berdasarkan tingkat risiko dari masing-masing kegiatan; c. Untuk Peneliti selanjutnya, melakukan pengujian kembali atas model dan instrumen-instrumen yang digunakan, karena model yang diajukan masih relatif baru; d. Penelitian terhadap existing control untuk menemukan mitigasi terbaik atas risiko yang ada. 5. REFERENSI Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia. 2014. Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia. Dewan Nasional AAIPI. Jakarta. Griffiths, P. 2005. Risk Based Auditing. Gower Publishing Company. Burlington. Inspektorat Jenderal. 2017. Laporan Hasil Penilaian Kapabilitas APIP Secara Mandiri Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan Tahun 2016. lnspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Jakarta. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 577/KMK.01/2019 tentang Manajemen Risiko Di Lingkungan Kementerian Keuangan. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 152/KMK.09/2011 tentang Peningkatan Penerapan Pengendalian Intern Di Lingkungan Kementerian Keuangan. Kloman, H. F. dan Seawrack. 2000. Risk Management Reports. Volume 27. Press Inc. Review Against the Gods: The Remarkable Story of Risk by Peter Bernstein. Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 53/BC/2010 tentang Tatalaksana Pengawasan. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/05/M.PAN/03/ 2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Kemenpan. Jakarta. Peraturan Inspektur Jenderal Nomor 03/IJ/2012 tentang Pedoman Perencanaan Pengawasan Tematik Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Peraturan Inspektur Jenderal Nomor 07/IJ/2016 tentang Pedoman Perencanaan Pengawasan Tematik Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan Berikat s.d.t.d.Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2015.
  • 8. 17 Reding, K. F., Anderson, U. L., Head, M. J., Ramamoorti, S., Slamasick, M., dan Riddle, C. 2013. Internal Auditing Assurance & Advisory Services. 3rd Edition. The Institute of Internal Auditors Research Foundation. Florida. The Institute of Internal Auditors. 2017. International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing. The Institute of Internal Auditors. Florida. The Institute of Internal Auditors. 2009. Formulating and Expressing Internal Audit Opinions. The Institute of Internal Auditors Practice Guide. The Institute of Internal Auditors. Florida. The Institute of Internal Auditors. 2014. Risk Based Internal Auditing. The Institute of Internal Auditors. Florida. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan s.d.t.d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2006. Yayon, W.S, 2006. Pemodelan Penilaian Risiko dalam Perencanaan Audit Umum pada Divisi Interen (Studi kasus pada bank PT ABC Cabang Jakarta). Jakarta.