Konsep dasar mikrobiologi
• Pengertian Mikrobiologi
• Sejarah mikrobiologi (Teori abiogenesis, biogenesis dan Postulat Koch)
• Klasifikasi mikroorganisme
• Struktur sel
Konsep dasar mikrobiologi
• Pengertian Mikrobiologi
• Sejarah mikrobiologi (Teori abiogenesis, biogenesis dan Postulat Koch)
• Klasifikasi mikroorganisme
• Struktur sel
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. Mikrobiologi berasal dari kata
mikros (kecil), bios (hidup) dan logos
(kata atau ilmu). Mikrobiologi adalah
sebuah cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme. Objek
kajiannya biasanya adalah semua
makhluk (hidup) yang perlu dilihat
dengan mikroskop, khususnya bakteri,
fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan
Archaea. Virus sering juga dimasukkan
walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya
dapat dianggap sebagai makhluk hidup
Berdasarkan pengertian lain, mikrobiologi adalah ilmu yang
mempelajari organisme (makhluk) kecil yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Mikrobiologi
merupakan telaah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis.
3. Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan
menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis
Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine)
dan membuat vaksin rabies. Perkembangan biologi yang pesat
pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan
memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain:
biokimia.
Ilmu ini baru terbuka :
Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723) : menciptakan
mikroskop sederhana-200x
Louis Pastuer (1822-1895) : prinsip dasar kehidupan mikroba
Robert Koch (1843-1910) : Postulat Koch
4. 1. Periode perintis/zaman pra sejarah, teori
abiogenesis / generatio spontanea, mahluk
hidup terjadi dari benda mati (air, daging)
2. Periode keemasan
- Robert Koch (1881), metoda isolasi (pemisahan)
- Petri (asisten Koch), penemu cawan petri
- Gram (1844), penemu teknik pewarnaan Gram
- Chamberland (1887), penemu sterilisasi secara
fisik, metode filter
5. 1. Mikroba penyebab penyakit
harus ada pada individu
yang sakit dan tidak
terdapat pada individu
yang sehat
2. Mikroba penyebab penyakit
tersebut, harus dapat
diisolasi/dibiakkan secara
murni
3. Mikroba dari biakan
murni tersebutb, bila
diinfeksikan kembali pada
individu yang sehat, akan
menimbulkan gejala
penyakit yang sama.
4.Mikroba yang telah
diinfeksikan kembali
tersebut, dapat diisolasikan
kembali dan akan
mempunyai bentuk yang
sama seperti asalnya.
6. Adanya peralatan modern/mutakhir, mikroskop elektron,
khromatografi, komputer, autoclave dll
Masalah yang pelik dapat dipecahkan, virus
Pasteur dan Koch sudah mulai melakukan penelitian tentang virus
Iwanowski (1892), mengungkap masalah virus, TMV (tobacco mosaik
virus)
Peraih nobel,
Domagk (1939) penemu obat sulfa utk infeksi bakteri,
Fleming, Florey &Chain (1945) penemu penisilin
Waksman (1952), penemu streptomisin
Stanley (1946), penemu protein murni virus
Enders, Weller & Beadle (1954), penemu virus poliomyelitis, vaksin
polio
3. Periode modern (1910 – sekarang)
7. Klasifikasi ialah suatu istilah yang berkaitan
dengan dan terkadang digunakan secara
dapat dipertukarkan dengan taksonomi.
Taksonomi ialah ilmu m,engenai klasifikasi atau
penataan sistematik organisme kedalam
keelompok atau kategori yamg disebut taksa
(tunggal: takson). Akan tetapi penyusunan
taksonomik mikroorganime mensyaratkan
mereka diidentifikasi sebagai mana mestinya
dan diberi nama. Kegiatan seluruhnya
pengklasifikasian, penamaan dan
pengidentifikasian disebut sistematika mikroba.
Pemberian nama Mikroorganisme
Nama mikroorganisme terdiri atas Genus dan spesies
Genus diawali dengan huruf besar
Spesies diawali dengan huruf kecil
Bahasa latin ditulis miring atau tegak
Penulisan tegak harus digarisbawahi baik nama genus
maupun spesies secara terpisah
9. Mikroskop (bahasa Yunani,
micros = kecil dan scopein =
melihat) adalah sebuah alat
untuk melihat objek yang terlalu
kecil untuk dilihat dengan mata
kasar. Ilmu yang mempelajari
benda kecil dengan menggunakan
alat ini disebut mikroskopi, dan
kata Mikroskopik berarti
sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata.
10. Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama
diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini
merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa
yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah
benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi
dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan
kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.
Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya
dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati
bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler
untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler
merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler
dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan
kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan,
mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop
sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan
mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase
kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).
11. Pewarnaan Suatu teknik untuk mempelajari morfologi bakteri
dengan cara pemberian zat warna kepada sel bakteri. Dengan cara ini
bagian-bagian sel dapat diamati, karena dapat menyerap zat warna
yang berbeda oleh masing-masing bagian sel.
Melihat dan mengamati bakteri dalam
keadaan hidup sangat sulit, kerena selain
bakteri itu tidak berwarna juga
transparan dan sangat kecil yaitu
ukurannya 05-1 u x 10 u. Untuk
mengatasi hal tersebut maka
dikembangkan suatu teknik pewarnaan
sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas
dan mudah diamati. Olek karena itu
teknik pewarnaan sel bakteri ini
merupakan salahsatu cara yang paling
utama dalam penelitian-penelitian
mikrobiologi.
12. No Nama Zat Pewarnaan Warna Bakteri
1 Safranin Merah
2 Gentian violet Ungu
3 Methylen blue Biru
4 Malachit green Hijau
5 Karbol fuchsin Merah
Zat warna bersifat asam
Komponen warnanya adalah
anion
Dalam bentuk garam natrium
Zat warna bersifat basa
Komponen warna kation.
Dalam bentuk klorida
13. Pewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang paling
banyak digunakan. Disebut sederhana karena hanya menggunakan satu
jenis zat warna untuk mewarnai organisme tersebut. Kebanyakan bakteri
mudah bereaksi dengan pewarnaan-pewarnaan sederhana karena
sitoplasamanya bersifat basofilik (suka dan basa). Zat-zat warna yang
digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkolin. Dengan
pewarnaan sederhana dapat mengetahui bentuk dan rangkaian sel-sel
bakteri. Pewarna basa yang biasa digunakan untuk pewarnaan sederhana
ialah memilen biru, krisdal violet dan karbol fuehsin. yang man pewarnaan
sederhan ini di bagi lagi menjadi dua jenis pewarnaan .
Merupakan pewarnaan yang menggunakan satu macam zat
warna dengan tujuan untuk hanya untuk melihat bentuk
sel. adapun zat warna yang di pakai dalam pewarnaan
positif adalah biru metilen, dan air furksin
14. Cara kerja untuk melakukan pewarnaan bakteri yaitu
sebelum dilakukan pewarnaan dibuat ulasan bakteri di
atas object glass yang kemudian difiksasi. Jangan
menggunakan suspensi bakteri yang terlalu padat, tapi
jika suspensi bakteri terlalu encer, maka akan diperoleh
kesulitan saat mencari bakteri dengan mikroskop. Fiksasi
bertujuan untuk mematikan bakteri dan melekatkan sel
bakteri pada object glass tanpa merusak struktur selnya.
15. Pewarnaan basa atau negatif
merupakan metode
pewarnaan untuk mewarnai
bakteri tetapi mewarnai latar
belakangnya menjadi hitam
gelap. Pada pewarnaan ini
mikroorganisme kelihatan
transparan (tembus pandang).
Teknik ini berguna untuk
menentukan morfologi dan
ukuran sel. Pada pewarnaan
ini olesan tidak mengalami
pemanasan atau perlakuan
16.
17. 2. PEWARNAAN DIFERENSIAL (GRAM)
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk
membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-
positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel
mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark
Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada
tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella
pneumoniae. bahan zat warna yang di pakai dalam pewarnaan gram, yaitu
kristal violet, larutan iodin, alkohol 90 %, dan larutan safranin.
Bakteri Gram- negatif adalah
bakteri yang tidak
mempertahankan zat warna metil
ungu pada metode pewarnaan
Gram. Pada uji pewarnaan Gram,
suatu pewarna penimbal
(counterstain) ditambahkan setelah
metil ungu, yang membuat semua
bakteri gram-negatif menjadi
berwarna merah atau merah muda.
18. Bakteri gram-positif adalah bakteri yang
mempertahankan zat warna metil ungu
sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri
jenis ini akan berwarna biru atau ungu di
bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram-
negatif akan berwarna merah atau merah
muda