SlideShare a Scribd company logo
PRINSIP-PRINSIP DALAM PRODUKSI
TEPAT WAKTU
AN INTRODUCTION TO THE PRINCIPLES OF JUST IN TIME MANUFACTURING
© DWI 2020 All Rights Reserved
PRINSIP PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME)
2
Sampai saat ini – Amerika tidak sepenuhnya menerima konsep just in time ini benar benar dikembang dan Dimulai dari Toyota – selalu
diingatkan bagaiman Henry Ford lah , yang mulai memiliki ide membeli bahan hanya untuk kebutuhan mendesaknya dalam proses
pembuatan. Ford hanya membeli jumlah bahan yang dibutuhkan dalam rencana produksi dan merencanakan transportasi bahan
sehingga aliran produk menjadi lancar. Ini menciptakan pergantian cepat dan mengurangi jumlah uang yang diikat dalam bahan baku.
Sementara Manufaktur tepat waktu – Just in time : adalah strategi yang digunakan dalam industri manufaktur untuk mengurangi biaya
dengan mengurangi tingkat inventaris dalam proses. Dalam pembuatan tepat waktu, tingkat pemesanan ulang untuk item inventaris
tertentu ditetapkan, dan stok baru dipesan hanya ketika level tersebut tercapai.
© DWI 2020 All Rights Reserved
Hi..!
Saya, Danang 3
Senang,
Kembali bisa menyapa dan
berbagi Bersama anda
kembali
• Saat ini saya masih bekerja di SGS Indonesia.
• Menjadi IATF Auditor sejak 2004
• Sebelumnya saya bekerja di Astra Daihatsu Motor
- dari tahun 1995 -2003
• Memiliki Six Sigma Master Black Belt tahun 2001
• Pernah bekerja di Dirgantara Indonesia (IPTN)
untuk proyek N250 : tahun 1992 – 1995.
© DWI 2020 All Rights Reserved
MOBIL
PRODUKSI KERAJINAN TANGAN
TAHUN 1800-AN
• Mobil dibangun di atas blok di gudang
ketika para pekerja berjalan di sekitar
mobil.
• Dibangun oleh pengrajin dengan bangga
• Komponen kerajinan tangan, pas tangan
• Kualitas luar biasa
• Sangat mahal
• Sedikit yang diproduksi
4
ADALAH PRODUKSI
KERAJINAN TANGAN
© DWI 2020 All Rights Reserved
ERA PRODUKSI MASSAL
5
• Jalur perakitan - Henry Ford
1920-an
• Tenaga kerja terampil rendah,
pekerjaan sederhana, tidak ada
kebanggaan dalam pekerjaan
• Bagian yang dapat
dipertukarkan
• Kualitas lebih rendah
• Harga terjangkau untuk
keluarga kebanyakan
• Produk yang dihasilkan :identik
• Kalau tidak hitam berarti bukan
Ford
© DWI 2020 All Rights Reserved
HENRY FORD MELETAKKAN DASAR
PENTINGNYA STANDARISASI
“Membakukan suatu metode adalah memilih dari banyak
metode yang terbaik, dan menggunakannya. Standardisasi
tidak berarti apa-apa kecuali itu berarti standarisasi ke atas.
Standardisasi hari ini, alih-alih menjadi barikade terhadap
peningkatan, adalah fondasi yang diperlukan yang menjadi
dasar peningkatan besok.
Jika Anda berpikir tentang "standardisasi" sebagai yang
terbaik yang Anda tahu hari ini, tetapi mana yang harus
diperbaiki besok - Anda mendapatkan suatu tempat. Tetapi
jika Anda menganggap standar sebagai pembatas, maka
kemajuan akan berhenti. ”
Henry Ford - 1926
6
© DWI 2020 All Rights Reserved
TOYOTA EARLY YEARS
7
Pada 1949 Toyota berada di ambang
kebangkrutan. Sementara di Amerika
Serikat, produksi mobil Ford setidaknya
8 kali lebih efisien daripada Toyota.
Presiden Toyota, Kiichiro Toyoda,
menghadirkan tantangan kepada anggota
tim eksekutifnya.
"Untuk mencapai tingkat produksi yang
sama dengan Amerika Serikat dalam tiga
tahun."
Taiichi Ohno, wakil presiden Toyota,
menerima tantangannya. Terinspirasi
oleh cara supermarket Amerika bekerja,
"menciptakan" metode Just-in-time.
Dengan bantuan Shigeo Shingo dan
Hiroyuki Hirano.
8
Konsep yang berpengaruh didunia – Dimulai tahun 1945
Sistem Just-in-Time berasal dari komentar oleh pendiri Kiichiro Toyoda: cara terbaik untuk mengumpulkan suku cadang
otomotif tepat pada waktunya. jidoka diciptakan dari antusiasme dan praktik Sakichi Toyoda dalam pengembangan alat
tenun otomatis. Kedua konsep ini direalisasikan untuk pembuatan mobil oleh Taiichi Ono, mantan Wakil Presiden Eksekutif
Toyota Motor Co., Ltd.
SILAHKAN DOWNLOAD UNTUK GAMBAR LEBIH JELAS DAN BESAR DI
https://www.toyota-global.com/company/history_of_toyota/75years/data/automotive_business/production/system/change.html
© DWI 2020 All Rights Reserved
REKAYASA ULANG
/BUSINESS
PROCESS
REENGINEERING?
Rekayasa ulang proses bisnis (BPR) adalah strategi manajemen bisnis,
awalnya dirintis pada awal 1990-an, dengan fokus pada analisis dan desain
alur kerja dan proses bisnis dalam suatu organisasi. BPR bertujuan untuk
membantu organisasi memikirkan kembali secara mendasar bagaimana
mereka melakukan pekerjaan mereka untuk meningkatkan layanan pelanggan,
memangkas biaya operasional, dan menjadi pesaing kelas dunia.
BPR berupaya membantu perusahaan secara radikal merestrukturisasi
organisasi mereka dengan berfokus pada desain awal dari proses bisnis
mereka. Menurut penganjur BPR awal Thomas H. Davenport (1990), proses
bisnis adalah serangkaian tugas terkait secara logis yang dilakukan untuk
mencapai hasil bisnis yang ditentukan. Rekayasa ulang menekankan fokus
holistik pada tujuan bisnis dan bagaimana proses yang terkait dengannya,
mendorong rekreasi proses dalam skala penuh daripada optimalisasi sub-
proses yang berulang.
Rekayasa ulang proses bisnis juga dikenal sebagai desain ulang proses bisnis,
transformasi bisnis, atau manajemen perubahan proses bisnis.
9
APAKAH
© DWI 2020 All Rights Reserved
10
© DWI 2020 All Rights Reserved
KAIZEN ITU ?
11
APAKAH
© DWI 2020 All Rights Reserved
Kaizen adalah pendekatan untuk menciptakan peningkatan berkelanjutan
berdasarkan gagasan bahwa perubahan positif kecil yang berkelanjutan dapat
menuai peningkatan besar. Biasanya, ini didasarkan pada kerja sama dan
komitmen dan sangat kontras dengan pendekatan yang menggunakan perubahan
radikal atau dekrit top-down untuk mencapai transformasi
KAIZEN DALAM PRODUKSI TEPAT WAKTU
12
• Sama dengan konsep just in time – yang kemudian
diterjemahkan menjadi Lean Manufacturing
• Konsep Kaizen adalah budaya utama berdasarkan
Muda Mura Muri di produksi tepat waktu.
• Konsep ini diterjemahkan menjadi perbaikan
berkelanjutan – continuous improvement
• Tetapi sejati nya – tak semua nya benar benar
memahami selain – Toyota sendiri – Bagaimana
seharusnya kaizen dijalankan.
• Bahkan oleh sesame industry mobil Jepang –
konsep Kaizen di Produksi tepat waktu – adalah
sesuai dengan kaidah dasar – fondasi produksi tepat
waktu : memanusiakan manusia
© DWI 2020 All Rights Reserved
KAIZEN DALAM PRODUKSI TEPAT WAKTU
13
• Contoh – dimana orang berusaha memahami –
apa itu Kaizen.
• Kaizen – sejalan dengan continual improvement
dan berbeda dengan konsep budaya produksi
barat – dimana sedikit usaha dengan hasil
besar.
• Kaizen mengutamakan kesinambungan –
kontinyuitas.
• Pepatah Indonesia : sedikit demi sedikit
akhirnya menjadi gunung.
• Itulah sebab nya Six Sigma tidak akan berjalan
di produksi tepat waktu.
© DWI 2020 All Rights Reserved
MEMBANDINGKAN KAIZEN DENGAN REKAYASA ULANG
14
Kaizen
Final situation
Initial situation
time
Reengineering
productivity
KAIZEN ITU ?
15
APAKAH
© DWI 2020 All Rights Reserved
Kaizen adalah evolusi terdiri dari perbaikan
berkelanjutan yang dilakukan baik dalam produk
maupun proses. Menjadi kebiasaan baik, semua
orang, setiap hari.
Proses perubahan yang cepat dan radikal (kaikaku)
kadang-kadang digunakan sebagai prekursor aktivitas
kaizen. Tapi ini tidak utama.
Justru hal yang menjadi tujuan dari rekayasa ulang
proses atau mendesain ulang produk utama.
Membutuhkan investasi besar dan didasarkan pada
otomatisasi proses.
MEMBANDINGKAN KAIZEN
DENGAN REKAYASA ULANG
MEMBANDINGKAN KAIZEN DENGAN REKAYASA ULANG
16
Jika proses terus ditingkatkan (garis kontinu), upaya inovasi yang diperlukan untuk membuat perubahan besar dapat
dikurangi (garis terputus-putus di sebelah kiri). Kalau tidak, proses rekayasa ulang bisa menjadi sangat mahal (garis
terputus-putus di sebelah kanan).
Kaizen
Final situation
Initial situation
time
Reengineering
productivity
KEMUDAHAN KAIZEN ADALAH KETIKA MENJADI BUDAYA
17
Kunci keberhasilan Kaizen adalah.
• Metodologi peningkatan sederhana.
• Hormat pekerja.
• Kerja tim.
tapi anda harus memahami budaya yang kuat untuk menjalankan kaizen secara efektif
Peningkatan produksi harus didasarkan pada peningkatan proses serta operasi.
Masalah dapat muncul di salah satu elemen dasar yang membentuk area produksi
.
KONSTRUKSI SISTEM
PRODUKSI TOYOTA
18
© DWI 2020 All Rights Reserved
JUST IN TIME PATH TO EFICIENCY
19
© DWI 2020 All Rights Reserved
JUST IN TIME PATH TO EFICIENCY
20
Dituliskan dalam konsep disebut : Lean Manufacturing
• Setengah jam dari upaya manusia di pabrik
• Setengah cacat pada produk jadi
• Sepertiga jam upaya rekayasa
• Separuh ruang pabrik untuk output yang sama
• Sepersepuluh atau kurang dari persediaan dalam
proses
The Machine that Changed the World
Womack, Jones, Roos 1990
© DWI 2020 All Rights Reserved
Sementara bagi industry mobil Toyota Production System menjadi model
yang ditiru oleh kompetitornya
JUST IN TIME PATH TO EFICIENCY
21
Produksi tepat waktu untuk mencapai
efisiensi yang tinggi• Memanusiakan manusia – system yang
bergerak karena kearifan manusia.
• Muda – Mura - Muri
• Berpijak pada deteksi salah sejak dini (Jidoka)
• Sistem ganti model secara cepat – Single
Minute Exchange Die
• Konsep Sel atau jalur perakitan fleksibel
• Pekerjaan yang lebih luas, pekerja yang sangat
terampil, bangga akan produk
• Bagian yang dapat dipertukarkan, bahkan lebih
beragam
• Wajib berkualitas tinggi
• Biaya dikurangi melalui perbaikan proses.
• Pasar dan persaingan global.
© DWI 2020 All Rights Reserved
TAIICHI OHNO
22
© DWI 2020 All Rights Reserved
SHIGEO SHINGO
23
© DWI 2020 All Rights Reserved
Kirimkan material yang
tepat, dalam jumlah
yang tepat, dengan
kualitas sempurna, di
tempat yang tepat
sebelum dibutuhkan ”.
© DWI 2020 All Rights Reserved
Thinking
revolution
The 5S
Standard
operations
One-Piece
flow
Poka-Yoke Jidoka
TPM
JUST IN TIME
Workforceoptimization
VisualControl
Leveling
Production
Kanban
Multi-
functional
workers
SMED
PENGARUH UTAMA JUST IN TIME ADALAH EFISIENSI
25
• Krisis minyak tahun 1973 – merubah presepsi
bahwa mobil besar – dan boros bukan lagi yang
utama.
• Mobil Jepang – semula dipandang sebelah mata –
tetapi lebih hemat bahan bakar – menjadi pilihan.
• Tahun1970 – Deming menjadikan Jepang pelopor
manajemen mutu
• Meski sampai akhir 1960 – Just In Time belum
benar benar sukses : Aplikasi sistematis semua
metodologi menciptakan filosofi manajemen baru.
• Dan Nilai sebenarnya adalah pengetahuan yang
diperoleh selama implementasinya.
© DWI 2020 All Rights Reserved
PENGARUH UTAMA JUST IN TIME ADALAH EFISIENSI
26
Dunia Barat menggunakan rumus
berikut untuk mendapatkan harga
suatu produk.
Harga = Biaya + Keuntungan.
Di Jepang, terutama Toyota,
menggunakan ungkapan berikut.
Keuntungan = Harga - Biaya.
Hari ini, formula ini digunakan di
seluruh dunia.
© DWI 2020 All Rights Reserved
PENGARUH UTAMA SYSTEM PRODUKSI JUST IN TIME
27
• Biaya sebenarnya adalah "sebesar benih pohon
prem."
• Dalam beberapa kasus, produsen, biarkan benih
(biaya) tumbuh sebesar pohon.
• Manajer mencoba mengurangi biaya dengan
memotong daun.
• Pada kenyataannya, lebih efisien untuk
menghilangkan tugas-tugas yang tidak menambah
nilai pada produk.
• Mengurangi pohon ke ukuran yang lebih kecil sama
dengan menanam benih yang lebih kecil.
• Tujuan eksekutif Toyota adalah menemukan benih
pohon prem ini dan bekerja keras untuk
mengurangi biaya.
© DWI 2020 All Rights Reserved
MEMERANGI PEMBOROSAN DALAM PROSES PRODUKSI
28
© DWI 2020 All Rights Reserved
Hiroyuki Hirano mendefinisikan
sampah sebagai "segala sesuatu
yang tidak mutlak penting.“
Terdapat Pemborosan dalam
proses produksi yang bisadan
perlu diperbaiki.
Does not add value to
the product or service
1. PRODUKSI TERLALU BANYAK > OVER PRODUCTION
29
© DWI 2020 All Rights Reserved
Membuat lebih banyak dari
yang diminta –
Berarti : Membuat lebih
banyak dari yang bisa dijual
1. PRODUKSI TERLALU BANYAK > OVER PRODUCTION
30
© DWI 2020 All Rights Reserved
• Pemborosan paling buruk dari proses produksi.
• Beaya tambahan karena produksi terlalu banyak
akan mengikat modal Anda dalam stok, bahan baku,
barang dalam proses (WIP) dan barang jadi - serta
Biaya penyimpanan dan pergerakan inventaris
semuanya membutuhkan sumber daya.
• Penyebab nya bisa karena :
• Ukuran Lot produksi yang besar
• Proses tidak berimbang
• Rencana produksi tidak stabil
• Proses tidak realistis
• Informasi tidak akurat
2. MENUNGGU > WAITING
31
© DWI 2020 All Rights Reserved
Proses berjalan
Tidak ada masalah
Sementara operator
hanya melihat proses berjalan
2. MENUNGGU > WAITING
32
© DWI 2020 All Rights Reserved
Waktu penyelesaian proses dari setiap
tahapan proses tidak berimbang.
Sehingga lama waktu proses terakumulasi
dari ketidak seimbangan tersebut –
sebagai waktu jeda= waktu tunggu
Waktu jeda bisa juga timbul karena :
• Ganti model yang lama = lot dibuat
besar
• Ketrampilan pekerja yang buruk
• Kualitas produk
2. MENUNGGU > WAITING : ADALAH JUGA KESIA-SIAAN SUMBER DAYA MANUSIA
33
© DWI 2020 All Rights Reserved
• manajemen adalah merencanakan,
mengatur, mengendalikan, dan berinovasi
dalam proses produksi.
• Peran karyawan adalah hanya mengikuti
pesanan dan melaksanakan pekerjaan
sesuai rencana.
• Dengan tidak melibatkan pengetahuan dan
keahlian pekerja garis depan, sulit untuk
meningkatkan proses.
Karena itu kaizen meletakan perbaikan
dengan memanusiakan manusia
3. GERAKAN TIDAK PERLU DARI PROSES > MOTION
34
© DWI 2020 All Rights Reserved
Proses mengharuskan operator
bergerak – tanpa ada nilai tambah
kedalam hasil proses.
Gerakan tanpa nilai tambah – akan
terjadi – per produk yang dibuat.
Jadi anda bisa bayangkan apabila dalam
1 produk terjadi hanya 5 detik Gerakan
tanpa makna untuk produksi 10K
produk akan menjadi 5 X 10K detik –
atau setara dengan 13.8 jam
3. GERAKAN TIDAK PERLU DARI PROSES > MOTION
35
© DWI 2020 All Rights Reserved
Perancangan proses – akan terbatas dengan
Kemampuan proses dilakukan dengan efektif.
Gerakan dalam proses bisa dibagi menjadi :
1. Gerakan utama – harus dilakukan agar proses
bisa selesai – contohnya : memasukkan
benda kerja ke mesin produksi.
2. Gerakan tidak utama – perlu dilakukan tetapi
tidak langsung terkait dengan proses –
contohnya – mengganti tool karena sudah
aus.
3. Gerakan tidak diperlukan – dilakukan akan
tetapi tidak berpengaruh terhadap proses
4. - contohnya : meletakkan box produk jadi
yang sudah selesai diarea Gudang.
4. PROSES PRODUKSI YANG BERLEBIHAN > OVERPROCESSING
36
© DWI 2020 All Rights Reserved
Pemrosesan berlebih dengan:
• melakukan lebih banyak
pekerjaan
• menambahkan lebih banyak
komponen
• atau memiliki lebih banyak
langkah
dalam suatu produk atau layanan
daripada apa yang dibutuhkan oleh
pelanggan.
4. PROSES PRODUKSI YANG BERLEBIHAN > OVERPROCESSING
37
© DWI 2020 All Rights Reserved
• Melakukan proses berlebihan – tidak merugikan
pelanggan tetapi tidak meningkatkan kepuasan
pelanggan juga.
• Bagi pelanggan lain : pemilik perusahaan hal ini
menambah beaya yang tidak perlu.
• Contoh pekerjaan berlebihan :
• Mengecat bagian yang tidak terlihat
• Memoles berlebihan
• Pekerjaan berlebih utamanya karena standard
yang kurang jelas dan/atau standard
keberterimaan yang tidak baku/subyektif
5. PERGERAKAN PART/KOMPONEN> CONVEYANCE
38
© DWI 2020 All Rights Reserved
Pergerakan mencakup perpindahan
manusia, peralatan, inventaris,
peralatan, atau produk lebih jauh dari
yang diperlukan. Pergerakan material
yang berlebihan dapat menyebabkan
kerusakan dan cacat produk.
Selain itu, pergerakan orang dan
peralatan yang berlebihan dapat
menyebabkan pekerjaan yang tidak
perlu, keausan yang lebih besar, dan
kelelahan
39
© DWI 2020 All Rights Reserved
• Transportasi sering menyebabkan operasi harus menunggu produk dikirim karena keterlambatan
(buang-buang waktu menunggu.
• Transportasi yang berlebihan juga memberikan banyak peluang untuk menangani kerusakan dan
kehilangan.
5. PERGERAKAN PART/KOMPONEN> CONVEYANCE
40
© DWI 2020 All Rights Reserved
6. PRODUK CACAT > DEFECTS
Kerusakan terjadi ketika produk tidak cocok
untuk digunakan. Ini biasanya menghasilkan
pengerjaan ulang atau penghapusan produk.
Kedua hasil tersebut boros karena menambah
biaya tambahan untuk operasi tanpa
memberikan nilai apa pun kepada pelanggan.
6. PRODUK CACAT > DEFECTS
41
© DWI 2020 All Rights Reserved
• Biaya penolakan dan pengerjaan ulang
sering dibandingkan dengan gunung es;
hanya sebagian kecil dari biaya sebenarnya
yang terlihat di atas permukaan air.
• Ada biaya yang terkait dengan pemecahan
masalah, bahan, pengerjaan ulang,
penjadwalan ulang bahan, pengaturan,
transportasi, dokumen, waktu tenggang
meningkat, kegagalan pengiriman dan
pelanggan potensial yang hilang yang akan
membawa kebiasaan mereka ke tempat lain
7. STOK/ SEDIAAN > INVENTORY
42
© DWI 2020 All Rights Reserved
Stok/sediaan ebagai inventaris memang asset
anda, akan tetapi memiliki lebih banyak
inventaris daripada yang diperlukan untuk
mempertahankan aliran kerja yang stabil dapat
menyebabkan masalah termasuk: cacat produk
atau kerusakan bahan, lead time yang lebih
besar dalam proses produksi, alokasi modal
yang tidak efisien, dan masalah yang
tersembunyi dalam persediaan.
7. STOK/ SEDIAAN > INVENTORY
43
© DWI 2020 All Rights Reserved
Stok/sediaan ebagai inventaris
akan mengelabui anda – dan
mengaburkan masalah yang ada
– karena seolah-olah kita masih
mengirimkan produk ke
pelanggan.
INVENTORY
44
Persediaan adalah pertanda
pabrik yang sakit karena
menyembunyikan masalah alih-
alih menyelesaikannya.
• Misalnya, untuk mengatasi
masalah kualitas proses yang
buruk, ukuran lot produksi
biasanya meningkat.
• Produk yang mungkin tidak
akan pernah digunakan,
disimpan
1. Jika masalah yang menghasilkan
kualitas rendah diselesaikan
persediaan dapat dikurangi tanpa
mempengaruhi layanan.
2. Kadang-kadang perlu untuk
memaksa penurunan inventaris
untuk mengidentifikasi
variabilitas produksi yang
mengharuskannya.
3. Kemudian, metode kerja bisa
diubah.
© DWI 2020 All Rights Reserved
PRODUKSI TEPAT WAKTU
45
o Produksi tepat waktu hanya bisa dilakukan dengan
penghapusan limbah secara sistematis. Fokus pada
pemotongan "lemak" dari kegiatan produksi.
o Akan berhasil diterapkan pada kegiatan administrasi dan
teknik juga.
o Model produksi sebelumnya dari Taylor, Ford dan
Gilbreths. mengalami perbaikan – karena kondisi
sumberdaya dan volume produksi yang dibuat telah
berubah.
o Lean Manufacturing adalah sebutan yang dikreasi oleh
pihak lain – meskipun sejatinya mereka menggunakan
Just in time model juga. Tambahan Six Sigma – tidak
merubah konsep dasar dari just in time yang diadopsi.
© DWI 2020 All Rights Reserved
PRODUKSI TEPAT WAKTU
46
• Produksi tepat waktu memiliki pilar utama :
o Tepat waktu – melakukan produksi sesuai kebutuhan
o Jidoka - Mesin secara otomatis memeriksa setiap item
setelah memproduksinya, menghentikan produksi dan
memberi tahu manusia jika ada kerusakan yang
terdeteksi.
o Serta fondasi utama adalah Kaizen
• Keutamaan – manusia menjadi kekuatan – yang tidak selalu
bisa dipahami tanpa budaya perusahaan yang tepat – bahkan
bagi industry sesame industry Jepang lainnya. Inilah jalur
nadi Bagaimana produksi tepat waktu bisa berjalan dengan
baik.
• Konsep Lean Manufacturing tidak menyertakan unsur ini
seperti dalam produksi tepat waktu.
© DWI 2020 All Rights Reserved
47
Waktu proses pada Produksi tepat waktu
• Pelanggan hanya membayar untuk proses yang memang
diperlukan – atau proses dengan nilai tambah.
• Proses tanpa nilai tambah membuat waktu proses lebih lama
© DWI 2020 All Rights Reserved
https://q-more.chemeurope.com/q-more-articles/273/reduced-lead-times-for-added-value-in-the-lab.html
48
© DWI 2020 All Rights Reserved
PRODUKSI TEPAT WAKTU
MENTERJEMAHKAN KONSEP
IWAO KOBAYASHI MERUMUSKAN 20 LANGKAH KUNCI
UNTUK PENINGKAT DI JALUR PRODUKSI
49
© DWI 2020 All Rights Reserved
TAHUN 1988
IWAO KOBAYASHI MERUMUSKA
20 LANGKAH KUNCI UNTUK
PENINGKAT DI JALUR PRODUK
http://www.egtoo.com/20keys02/images/3-3-1-2014-conference-document.pdf
• Kobayashi membagi setiap kunci menja
lima level dan menetapkan beberapa kr
untuk naik dari satu level ke level beriku
• Kobayashi menawarkan langkah-langka
untuk mencapai level akhir secara berta
daripada mencoba untuk langsung men
puncak
50
© DWI 2020 All Rights Reserved
PRODUKSI TEPAT WAKTU
MENGGUNAKAN
OVERALL EQUIPMENT
EFFECTIVENESS (OEE)
OEE adalah metrik yang sangat kuat.
KPI ini dihitung dari ketersediaan peralatan
aktual, kinerja, dan kerugian kualitas relatif
terhadap kinerja maksimum yang diharapk
- pada dasarnya menangkap ketika aset
tersedia, kecepatan di mana ia beroperasi,
dan jumlah produk di luar spesifikasi kuali
51
© DWI 2020 All Rights Reserved
PRODUKSI TEPAT WAKTU
MENGGUNAKAN
OVERALL EQUIPMENT
EFFECTIVENESS (OEE)
Visibilitas OEE real-time memberdayakan
operator untuk membuat tindakan korektif
dengan cepat. Data historis terperinci dari
kinerja produksi dan pemanfaatan peralata
memungkinkan analisis akar penyebab
kehilangan kapasitas untuk menentukan ar
area untuk perbaikan berkelanjutan.
52
© DWI 2020 All Rights Reserved
PRODUKSI TEPAT WAKTU
MENGGUNAKAN
OVERALL EQUIPMENT
EFFECTIVENESS (OEE)
• Terdapat 6 kehilangan waktu kerja palin
umum dalam jalur produksi disebut Six
Big Lossess.
• OEE memberikan perhatian terhadap
kehilangan waktu kerja ini
• Dengan OEE produksi tepat waktu
memiliki fleksibilitas agar bisa
memproduksi sesuai kebutuhan
53
© DWI 2020 All Rights Reserved
PRODUKSI TEPAT WAKTU
MENGGUNAKAN
MANAJEMEN VISUAL
• Menampilkan kinerja lebih jelas dan dala
bentuk trend
• Analisa dan diskusi dilakukan setiap har
langsung ditempat dan dijelaskan oleh
pelaksana – bahkan sampai level leader
kepada presiden direktur
• Kekuatan dan perhatian pimpinan
disampaikan dengan melakukan tinjauan
langsung : Gemba.
54
© DWI 2020 All Rights Reserved
PRODUKSI TEPAT WAKTU
MENGGUNAKAN
HONSHIN KANRI
• Deployment strategy dan target
perusahaan diberikan langsung dan
disampaikan langsung oleh Pelaksana ke
pimpinan.
• Semua masalah ditindak lanjuti saat itu
juga dengan mendapat perhatian dari
pimpinan
55
© DWI 2020 All Rights Reserved
PRODUKSI TEPAT WAKTU
MENGGUNAKAN
KETEPATAN DAN KECEPATAN
GANTI MODEL
(SINGLE MINUTE EXCHANGE DIE
• Fleksibilitas proses – agar tepat waktu
dipastikan dengan kecepatan ganti mode
• Dengan support yang baik dari ganti
model maka fleksibilitas proses dapat
dicapai.
• Produksi tepat waktu menggunakan
konsep SMED dalam ganti model
56
© DWI 2020 All Rights Reserved
PRODUKSI TEPAT WAKTU
MENGGUNAKAN
KERAPIAN DAN KEBERSIHAN
AREA KERJA (5S)
• Kerapian dan kebersihan kerja adalah
alasan Bagaimana kerja tepat waktu bisa
diterapkan
• Kerapian dan kebersihan memungkinkan
sumber pemborosan bisa diidentifikasi
dengan lebih mudah
KAPAN TOYOTA
BERHENTI BERLATIH
PRODUKSI TEPAT
WAKTU – MILIK
MEREKA..?
57
© DWI 2020 All Rights Reserved
JANGAN BERHENTI
BERLATIH DAN BELAJAR
58
“There is no magic method.
Rather, a total management
system is needed that
develops human ability to
its fullest capacity to best
enhance creativity and
fruitfulness, to utilize
facilities and machines well,
and to eliminate all waste.”
© DWI 2020 All Rights Reserved
TERIMA KASIH
danangwid1987@gmail.com
bersamamitramatra@gmail.com
LinkedIn
https://www.linkedin.com/in/widoyoko-jakarta-63879955/
WhatsUp : +62 811196211
© DWI 2020 All Rights Reserved

More Related Content

Similar to Mitramatra just in time

aliansi strategi NIssan-Renault
aliansi strategi NIssan-Renaultaliansi strategi NIssan-Renault
aliansi strategi NIssan-Renault
Riri Ventriana
 
PERENCANAAN PROSES - Copy.pptx
PERENCANAAN PROSES - Copy.pptxPERENCANAAN PROSES - Copy.pptx
PERENCANAAN PROSES - Copy.pptx
RitaFaura
 
desain produk dan jas.pdf
desain produk dan jas.pdfdesain produk dan jas.pdf
desain produk dan jas.pdf
WayanSantosa2
 
Deal with competition
Deal with competitionDeal with competition
Deal with competition
Aisya NurFatimah
 
Kepentingan Kualiti dalam Pembuatan
Kepentingan Kualiti dalam PembuatanKepentingan Kualiti dalam Pembuatan
Kepentingan Kualiti dalam Pembuatan
Timothy Wooi
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
chienmario
 
Mengapa harga minyak rendah adalah momentum Lean Transformation di industri m...
Mengapa harga minyak rendah adalah momentum Lean Transformation di industri m...Mengapa harga minyak rendah adalah momentum Lean Transformation di industri m...
Mengapa harga minyak rendah adalah momentum Lean Transformation di industri m...
Gede Manggala
 
Manajemen operasional ppt
Manajemen operasional pptManajemen operasional ppt
Manajemen operasional ppt
Nyimas AyuFadillah
 
2. MO.pptx
2. MO.pptx2. MO.pptx
2. MO.pptx
BudiRahardjo18
 
pengendalian persediaan
pengendalian persediaanpengendalian persediaan
pengendalian persediaan
adi4015
 
Pelatihan 5 s
Pelatihan 5 sPelatihan 5 s
Pelatihan 5 s
Khartikha Chandra
 
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
yunisarosa
 
3.10 Perencanaan Produksi.ppt
3.10 Perencanaan Produksi.ppt3.10 Perencanaan Produksi.ppt
3.10 Perencanaan Produksi.ppt
lani87
 
02. Perencanaan Produksi.ppt
02. Perencanaan Produksi.ppt02. Perencanaan Produksi.ppt
02. Perencanaan Produksi.ppt
KhoirulAmin33
 
Perencanaan Produksi.ppt
Perencanaan Produksi.pptPerencanaan Produksi.ppt
Perencanaan Produksi.ppt
EndahKurnianingsih2
 
Pertemuan 05 desain barang dan jasa
Pertemuan 05 desain barang dan jasaPertemuan 05 desain barang dan jasa
Pertemuan 05 desain barang dan jasa
Pelita Bangsa University
 
Makalah jit
Makalah jitMakalah jit
Makalah jit
baptistamagel
 
Reengineering at Samwon Precision Machines Co.
Reengineering at Samwon Precision Machines Co.Reengineering at Samwon Precision Machines Co.
Reengineering at Samwon Precision Machines Co.
Ivan Giovanni
 
Overall Low Cost Strategy
Overall Low Cost StrategyOverall Low Cost Strategy
Overall Low Cost Strategy
Lenny Rosadiawan
 

Similar to Mitramatra just in time (20)

aliansi strategi NIssan-Renault
aliansi strategi NIssan-Renaultaliansi strategi NIssan-Renault
aliansi strategi NIssan-Renault
 
PERENCANAAN PROSES - Copy.pptx
PERENCANAAN PROSES - Copy.pptxPERENCANAAN PROSES - Copy.pptx
PERENCANAAN PROSES - Copy.pptx
 
desain produk dan jas.pdf
desain produk dan jas.pdfdesain produk dan jas.pdf
desain produk dan jas.pdf
 
Deal with competition
Deal with competitionDeal with competition
Deal with competition
 
Kepentingan Kualiti dalam Pembuatan
Kepentingan Kualiti dalam PembuatanKepentingan Kualiti dalam Pembuatan
Kepentingan Kualiti dalam Pembuatan
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
 
Mengapa harga minyak rendah adalah momentum Lean Transformation di industri m...
Mengapa harga minyak rendah adalah momentum Lean Transformation di industri m...Mengapa harga minyak rendah adalah momentum Lean Transformation di industri m...
Mengapa harga minyak rendah adalah momentum Lean Transformation di industri m...
 
Manajemen operasional ppt
Manajemen operasional pptManajemen operasional ppt
Manajemen operasional ppt
 
2. MO.pptx
2. MO.pptx2. MO.pptx
2. MO.pptx
 
pengendalian persediaan
pengendalian persediaanpengendalian persediaan
pengendalian persediaan
 
Pelatihan 5 s
Pelatihan 5 sPelatihan 5 s
Pelatihan 5 s
 
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
 
3.10 Perencanaan Produksi.ppt
3.10 Perencanaan Produksi.ppt3.10 Perencanaan Produksi.ppt
3.10 Perencanaan Produksi.ppt
 
02. Perencanaan Produksi.ppt
02. Perencanaan Produksi.ppt02. Perencanaan Produksi.ppt
02. Perencanaan Produksi.ppt
 
Perencanaan Produksi.ppt
Perencanaan Produksi.pptPerencanaan Produksi.ppt
Perencanaan Produksi.ppt
 
Pertemuan 05 desain barang dan jasa
Pertemuan 05 desain barang dan jasaPertemuan 05 desain barang dan jasa
Pertemuan 05 desain barang dan jasa
 
Makalah jit
Makalah jitMakalah jit
Makalah jit
 
Pertemuan 12
Pertemuan 12Pertemuan 12
Pertemuan 12
 
Reengineering at Samwon Precision Machines Co.
Reengineering at Samwon Precision Machines Co.Reengineering at Samwon Precision Machines Co.
Reengineering at Samwon Precision Machines Co.
 
Overall Low Cost Strategy
Overall Low Cost StrategyOverall Low Cost Strategy
Overall Low Cost Strategy
 

More from DANANG WID

Antara qa dan qc
Antara qa dan qcAntara qa dan qc
Antara qa dan qc
DANANG WID
 
Iatf waiver edisi ke 5
Iatf waiver edisi ke 5Iatf waiver edisi ke 5
Iatf waiver edisi ke 5
DANANG WID
 
Presentation abc
Presentation abcPresentation abc
Presentation abc
DANANG WID
 
Problem solving mitramatra
Problem solving mitramatraProblem solving mitramatra
Problem solving mitramatra
DANANG WID
 
Mmogle
MmogleMmogle
Mmogle
DANANG WID
 
Lean manufacturing mitramatra
Lean manufacturing mitramatraLean manufacturing mitramatra
Lean manufacturing mitramatra
DANANG WID
 
Mitramatra principles behind spc
Mitramatra principles behind spcMitramatra principles behind spc
Mitramatra principles behind spc
DANANG WID
 
Dpmo
DpmoDpmo
Mitra matra improvement presentation through story board
Mitra matra improvement presentation through story boardMitra matra improvement presentation through story board
Mitra matra improvement presentation through story board
DANANG WID
 
Mitra matra iatf 16949 honda module 7
Mitra matra iatf 16949 honda module 7Mitra matra iatf 16949 honda module 7
Mitra matra iatf 16949 honda module 7
DANANG WID
 
Mitra matra iatf 16949 honda module 6
Mitra matra iatf 16949 honda module 6Mitra matra iatf 16949 honda module 6
Mitra matra iatf 16949 honda module 6
DANANG WID
 
Mitra matra iatf 16949 honda module 5
Mitra matra iatf 16949 honda module 5Mitra matra iatf 16949 honda module 5
Mitra matra iatf 16949 honda module 5
DANANG WID
 
Mitra matra iatf 16949 honda module 4
Mitra matra iatf 16949 honda module 4Mitra matra iatf 16949 honda module 4
Mitra matra iatf 16949 honda module 4
DANANG WID
 
Mitramatra iatf 16949 honda volume 3
Mitramatra iatf 16949 honda volume 3Mitramatra iatf 16949 honda volume 3
Mitramatra iatf 16949 honda volume 3
DANANG WID
 
Makanan itu faktor penting
Makanan itu faktor pentingMakanan itu faktor penting
Makanan itu faktor penting
DANANG WID
 
Iatf 16949 honda mitra matra volume 2
Iatf 16949 honda mitra matra volume 2Iatf 16949 honda mitra matra volume 2
Iatf 16949 honda mitra matra volume 2
DANANG WID
 
Mitra matra iatf for honda volume 1
Mitra matra iatf for honda volume 1Mitra matra iatf for honda volume 1
Mitra matra iatf for honda volume 1
DANANG WID
 
Manager and management mitramatra
Manager and management mitramatraManager and management mitramatra
Manager and management mitramatra
DANANG WID
 
10 kesalahan fmea
10 kesalahan fmea10 kesalahan fmea
10 kesalahan fmea
DANANG WID
 
Total guna energy
Total guna energyTotal guna energy
Total guna energy
DANANG WID
 

More from DANANG WID (20)

Antara qa dan qc
Antara qa dan qcAntara qa dan qc
Antara qa dan qc
 
Iatf waiver edisi ke 5
Iatf waiver edisi ke 5Iatf waiver edisi ke 5
Iatf waiver edisi ke 5
 
Presentation abc
Presentation abcPresentation abc
Presentation abc
 
Problem solving mitramatra
Problem solving mitramatraProblem solving mitramatra
Problem solving mitramatra
 
Mmogle
MmogleMmogle
Mmogle
 
Lean manufacturing mitramatra
Lean manufacturing mitramatraLean manufacturing mitramatra
Lean manufacturing mitramatra
 
Mitramatra principles behind spc
Mitramatra principles behind spcMitramatra principles behind spc
Mitramatra principles behind spc
 
Dpmo
DpmoDpmo
Dpmo
 
Mitra matra improvement presentation through story board
Mitra matra improvement presentation through story boardMitra matra improvement presentation through story board
Mitra matra improvement presentation through story board
 
Mitra matra iatf 16949 honda module 7
Mitra matra iatf 16949 honda module 7Mitra matra iatf 16949 honda module 7
Mitra matra iatf 16949 honda module 7
 
Mitra matra iatf 16949 honda module 6
Mitra matra iatf 16949 honda module 6Mitra matra iatf 16949 honda module 6
Mitra matra iatf 16949 honda module 6
 
Mitra matra iatf 16949 honda module 5
Mitra matra iatf 16949 honda module 5Mitra matra iatf 16949 honda module 5
Mitra matra iatf 16949 honda module 5
 
Mitra matra iatf 16949 honda module 4
Mitra matra iatf 16949 honda module 4Mitra matra iatf 16949 honda module 4
Mitra matra iatf 16949 honda module 4
 
Mitramatra iatf 16949 honda volume 3
Mitramatra iatf 16949 honda volume 3Mitramatra iatf 16949 honda volume 3
Mitramatra iatf 16949 honda volume 3
 
Makanan itu faktor penting
Makanan itu faktor pentingMakanan itu faktor penting
Makanan itu faktor penting
 
Iatf 16949 honda mitra matra volume 2
Iatf 16949 honda mitra matra volume 2Iatf 16949 honda mitra matra volume 2
Iatf 16949 honda mitra matra volume 2
 
Mitra matra iatf for honda volume 1
Mitra matra iatf for honda volume 1Mitra matra iatf for honda volume 1
Mitra matra iatf for honda volume 1
 
Manager and management mitramatra
Manager and management mitramatraManager and management mitramatra
Manager and management mitramatra
 
10 kesalahan fmea
10 kesalahan fmea10 kesalahan fmea
10 kesalahan fmea
 
Total guna energy
Total guna energyTotal guna energy
Total guna energy
 

Mitramatra just in time

  • 1. PRINSIP-PRINSIP DALAM PRODUKSI TEPAT WAKTU AN INTRODUCTION TO THE PRINCIPLES OF JUST IN TIME MANUFACTURING © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 2. PRINSIP PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME) 2 Sampai saat ini – Amerika tidak sepenuhnya menerima konsep just in time ini benar benar dikembang dan Dimulai dari Toyota – selalu diingatkan bagaiman Henry Ford lah , yang mulai memiliki ide membeli bahan hanya untuk kebutuhan mendesaknya dalam proses pembuatan. Ford hanya membeli jumlah bahan yang dibutuhkan dalam rencana produksi dan merencanakan transportasi bahan sehingga aliran produk menjadi lancar. Ini menciptakan pergantian cepat dan mengurangi jumlah uang yang diikat dalam bahan baku. Sementara Manufaktur tepat waktu – Just in time : adalah strategi yang digunakan dalam industri manufaktur untuk mengurangi biaya dengan mengurangi tingkat inventaris dalam proses. Dalam pembuatan tepat waktu, tingkat pemesanan ulang untuk item inventaris tertentu ditetapkan, dan stok baru dipesan hanya ketika level tersebut tercapai. © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 3. Hi..! Saya, Danang 3 Senang, Kembali bisa menyapa dan berbagi Bersama anda kembali • Saat ini saya masih bekerja di SGS Indonesia. • Menjadi IATF Auditor sejak 2004 • Sebelumnya saya bekerja di Astra Daihatsu Motor - dari tahun 1995 -2003 • Memiliki Six Sigma Master Black Belt tahun 2001 • Pernah bekerja di Dirgantara Indonesia (IPTN) untuk proyek N250 : tahun 1992 – 1995. © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 4. MOBIL PRODUKSI KERAJINAN TANGAN TAHUN 1800-AN • Mobil dibangun di atas blok di gudang ketika para pekerja berjalan di sekitar mobil. • Dibangun oleh pengrajin dengan bangga • Komponen kerajinan tangan, pas tangan • Kualitas luar biasa • Sangat mahal • Sedikit yang diproduksi 4 ADALAH PRODUKSI KERAJINAN TANGAN © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 5. ERA PRODUKSI MASSAL 5 • Jalur perakitan - Henry Ford 1920-an • Tenaga kerja terampil rendah, pekerjaan sederhana, tidak ada kebanggaan dalam pekerjaan • Bagian yang dapat dipertukarkan • Kualitas lebih rendah • Harga terjangkau untuk keluarga kebanyakan • Produk yang dihasilkan :identik • Kalau tidak hitam berarti bukan Ford © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 6. HENRY FORD MELETAKKAN DASAR PENTINGNYA STANDARISASI “Membakukan suatu metode adalah memilih dari banyak metode yang terbaik, dan menggunakannya. Standardisasi tidak berarti apa-apa kecuali itu berarti standarisasi ke atas. Standardisasi hari ini, alih-alih menjadi barikade terhadap peningkatan, adalah fondasi yang diperlukan yang menjadi dasar peningkatan besok. Jika Anda berpikir tentang "standardisasi" sebagai yang terbaik yang Anda tahu hari ini, tetapi mana yang harus diperbaiki besok - Anda mendapatkan suatu tempat. Tetapi jika Anda menganggap standar sebagai pembatas, maka kemajuan akan berhenti. ” Henry Ford - 1926 6 © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 7. TOYOTA EARLY YEARS 7 Pada 1949 Toyota berada di ambang kebangkrutan. Sementara di Amerika Serikat, produksi mobil Ford setidaknya 8 kali lebih efisien daripada Toyota. Presiden Toyota, Kiichiro Toyoda, menghadirkan tantangan kepada anggota tim eksekutifnya. "Untuk mencapai tingkat produksi yang sama dengan Amerika Serikat dalam tiga tahun." Taiichi Ohno, wakil presiden Toyota, menerima tantangannya. Terinspirasi oleh cara supermarket Amerika bekerja, "menciptakan" metode Just-in-time. Dengan bantuan Shigeo Shingo dan Hiroyuki Hirano.
  • 8. 8 Konsep yang berpengaruh didunia – Dimulai tahun 1945 Sistem Just-in-Time berasal dari komentar oleh pendiri Kiichiro Toyoda: cara terbaik untuk mengumpulkan suku cadang otomotif tepat pada waktunya. jidoka diciptakan dari antusiasme dan praktik Sakichi Toyoda dalam pengembangan alat tenun otomatis. Kedua konsep ini direalisasikan untuk pembuatan mobil oleh Taiichi Ono, mantan Wakil Presiden Eksekutif Toyota Motor Co., Ltd. SILAHKAN DOWNLOAD UNTUK GAMBAR LEBIH JELAS DAN BESAR DI https://www.toyota-global.com/company/history_of_toyota/75years/data/automotive_business/production/system/change.html © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 9. REKAYASA ULANG /BUSINESS PROCESS REENGINEERING? Rekayasa ulang proses bisnis (BPR) adalah strategi manajemen bisnis, awalnya dirintis pada awal 1990-an, dengan fokus pada analisis dan desain alur kerja dan proses bisnis dalam suatu organisasi. BPR bertujuan untuk membantu organisasi memikirkan kembali secara mendasar bagaimana mereka melakukan pekerjaan mereka untuk meningkatkan layanan pelanggan, memangkas biaya operasional, dan menjadi pesaing kelas dunia. BPR berupaya membantu perusahaan secara radikal merestrukturisasi organisasi mereka dengan berfokus pada desain awal dari proses bisnis mereka. Menurut penganjur BPR awal Thomas H. Davenport (1990), proses bisnis adalah serangkaian tugas terkait secara logis yang dilakukan untuk mencapai hasil bisnis yang ditentukan. Rekayasa ulang menekankan fokus holistik pada tujuan bisnis dan bagaimana proses yang terkait dengannya, mendorong rekreasi proses dalam skala penuh daripada optimalisasi sub- proses yang berulang. Rekayasa ulang proses bisnis juga dikenal sebagai desain ulang proses bisnis, transformasi bisnis, atau manajemen perubahan proses bisnis. 9 APAKAH © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 10. 10 © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 11. KAIZEN ITU ? 11 APAKAH © DWI 2020 All Rights Reserved Kaizen adalah pendekatan untuk menciptakan peningkatan berkelanjutan berdasarkan gagasan bahwa perubahan positif kecil yang berkelanjutan dapat menuai peningkatan besar. Biasanya, ini didasarkan pada kerja sama dan komitmen dan sangat kontras dengan pendekatan yang menggunakan perubahan radikal atau dekrit top-down untuk mencapai transformasi
  • 12. KAIZEN DALAM PRODUKSI TEPAT WAKTU 12 • Sama dengan konsep just in time – yang kemudian diterjemahkan menjadi Lean Manufacturing • Konsep Kaizen adalah budaya utama berdasarkan Muda Mura Muri di produksi tepat waktu. • Konsep ini diterjemahkan menjadi perbaikan berkelanjutan – continuous improvement • Tetapi sejati nya – tak semua nya benar benar memahami selain – Toyota sendiri – Bagaimana seharusnya kaizen dijalankan. • Bahkan oleh sesame industry mobil Jepang – konsep Kaizen di Produksi tepat waktu – adalah sesuai dengan kaidah dasar – fondasi produksi tepat waktu : memanusiakan manusia © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 13. KAIZEN DALAM PRODUKSI TEPAT WAKTU 13 • Contoh – dimana orang berusaha memahami – apa itu Kaizen. • Kaizen – sejalan dengan continual improvement dan berbeda dengan konsep budaya produksi barat – dimana sedikit usaha dengan hasil besar. • Kaizen mengutamakan kesinambungan – kontinyuitas. • Pepatah Indonesia : sedikit demi sedikit akhirnya menjadi gunung. • Itulah sebab nya Six Sigma tidak akan berjalan di produksi tepat waktu. © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 14. MEMBANDINGKAN KAIZEN DENGAN REKAYASA ULANG 14 Kaizen Final situation Initial situation time Reengineering productivity
  • 15. KAIZEN ITU ? 15 APAKAH © DWI 2020 All Rights Reserved Kaizen adalah evolusi terdiri dari perbaikan berkelanjutan yang dilakukan baik dalam produk maupun proses. Menjadi kebiasaan baik, semua orang, setiap hari. Proses perubahan yang cepat dan radikal (kaikaku) kadang-kadang digunakan sebagai prekursor aktivitas kaizen. Tapi ini tidak utama. Justru hal yang menjadi tujuan dari rekayasa ulang proses atau mendesain ulang produk utama. Membutuhkan investasi besar dan didasarkan pada otomatisasi proses. MEMBANDINGKAN KAIZEN DENGAN REKAYASA ULANG
  • 16. MEMBANDINGKAN KAIZEN DENGAN REKAYASA ULANG 16 Jika proses terus ditingkatkan (garis kontinu), upaya inovasi yang diperlukan untuk membuat perubahan besar dapat dikurangi (garis terputus-putus di sebelah kiri). Kalau tidak, proses rekayasa ulang bisa menjadi sangat mahal (garis terputus-putus di sebelah kanan). Kaizen Final situation Initial situation time Reengineering productivity
  • 17. KEMUDAHAN KAIZEN ADALAH KETIKA MENJADI BUDAYA 17 Kunci keberhasilan Kaizen adalah. • Metodologi peningkatan sederhana. • Hormat pekerja. • Kerja tim. tapi anda harus memahami budaya yang kuat untuk menjalankan kaizen secara efektif Peningkatan produksi harus didasarkan pada peningkatan proses serta operasi. Masalah dapat muncul di salah satu elemen dasar yang membentuk area produksi .
  • 18. KONSTRUKSI SISTEM PRODUKSI TOYOTA 18 © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 19. JUST IN TIME PATH TO EFICIENCY 19 © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 20. JUST IN TIME PATH TO EFICIENCY 20 Dituliskan dalam konsep disebut : Lean Manufacturing • Setengah jam dari upaya manusia di pabrik • Setengah cacat pada produk jadi • Sepertiga jam upaya rekayasa • Separuh ruang pabrik untuk output yang sama • Sepersepuluh atau kurang dari persediaan dalam proses The Machine that Changed the World Womack, Jones, Roos 1990 © DWI 2020 All Rights Reserved Sementara bagi industry mobil Toyota Production System menjadi model yang ditiru oleh kompetitornya
  • 21. JUST IN TIME PATH TO EFICIENCY 21 Produksi tepat waktu untuk mencapai efisiensi yang tinggi• Memanusiakan manusia – system yang bergerak karena kearifan manusia. • Muda – Mura - Muri • Berpijak pada deteksi salah sejak dini (Jidoka) • Sistem ganti model secara cepat – Single Minute Exchange Die • Konsep Sel atau jalur perakitan fleksibel • Pekerjaan yang lebih luas, pekerja yang sangat terampil, bangga akan produk • Bagian yang dapat dipertukarkan, bahkan lebih beragam • Wajib berkualitas tinggi • Biaya dikurangi melalui perbaikan proses. • Pasar dan persaingan global. © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 22. TAIICHI OHNO 22 © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 23. SHIGEO SHINGO 23 © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 24. Kirimkan material yang tepat, dalam jumlah yang tepat, dengan kualitas sempurna, di tempat yang tepat sebelum dibutuhkan ”. © DWI 2020 All Rights Reserved Thinking revolution The 5S Standard operations One-Piece flow Poka-Yoke Jidoka TPM JUST IN TIME Workforceoptimization VisualControl Leveling Production Kanban Multi- functional workers SMED
  • 25. PENGARUH UTAMA JUST IN TIME ADALAH EFISIENSI 25 • Krisis minyak tahun 1973 – merubah presepsi bahwa mobil besar – dan boros bukan lagi yang utama. • Mobil Jepang – semula dipandang sebelah mata – tetapi lebih hemat bahan bakar – menjadi pilihan. • Tahun1970 – Deming menjadikan Jepang pelopor manajemen mutu • Meski sampai akhir 1960 – Just In Time belum benar benar sukses : Aplikasi sistematis semua metodologi menciptakan filosofi manajemen baru. • Dan Nilai sebenarnya adalah pengetahuan yang diperoleh selama implementasinya. © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 26. PENGARUH UTAMA JUST IN TIME ADALAH EFISIENSI 26 Dunia Barat menggunakan rumus berikut untuk mendapatkan harga suatu produk. Harga = Biaya + Keuntungan. Di Jepang, terutama Toyota, menggunakan ungkapan berikut. Keuntungan = Harga - Biaya. Hari ini, formula ini digunakan di seluruh dunia. © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 27. PENGARUH UTAMA SYSTEM PRODUKSI JUST IN TIME 27 • Biaya sebenarnya adalah "sebesar benih pohon prem." • Dalam beberapa kasus, produsen, biarkan benih (biaya) tumbuh sebesar pohon. • Manajer mencoba mengurangi biaya dengan memotong daun. • Pada kenyataannya, lebih efisien untuk menghilangkan tugas-tugas yang tidak menambah nilai pada produk. • Mengurangi pohon ke ukuran yang lebih kecil sama dengan menanam benih yang lebih kecil. • Tujuan eksekutif Toyota adalah menemukan benih pohon prem ini dan bekerja keras untuk mengurangi biaya. © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 28. MEMERANGI PEMBOROSAN DALAM PROSES PRODUKSI 28 © DWI 2020 All Rights Reserved Hiroyuki Hirano mendefinisikan sampah sebagai "segala sesuatu yang tidak mutlak penting.“ Terdapat Pemborosan dalam proses produksi yang bisadan perlu diperbaiki. Does not add value to the product or service
  • 29. 1. PRODUKSI TERLALU BANYAK > OVER PRODUCTION 29 © DWI 2020 All Rights Reserved Membuat lebih banyak dari yang diminta – Berarti : Membuat lebih banyak dari yang bisa dijual
  • 30. 1. PRODUKSI TERLALU BANYAK > OVER PRODUCTION 30 © DWI 2020 All Rights Reserved • Pemborosan paling buruk dari proses produksi. • Beaya tambahan karena produksi terlalu banyak akan mengikat modal Anda dalam stok, bahan baku, barang dalam proses (WIP) dan barang jadi - serta Biaya penyimpanan dan pergerakan inventaris semuanya membutuhkan sumber daya. • Penyebab nya bisa karena : • Ukuran Lot produksi yang besar • Proses tidak berimbang • Rencana produksi tidak stabil • Proses tidak realistis • Informasi tidak akurat
  • 31. 2. MENUNGGU > WAITING 31 © DWI 2020 All Rights Reserved Proses berjalan Tidak ada masalah Sementara operator hanya melihat proses berjalan
  • 32. 2. MENUNGGU > WAITING 32 © DWI 2020 All Rights Reserved Waktu penyelesaian proses dari setiap tahapan proses tidak berimbang. Sehingga lama waktu proses terakumulasi dari ketidak seimbangan tersebut – sebagai waktu jeda= waktu tunggu Waktu jeda bisa juga timbul karena : • Ganti model yang lama = lot dibuat besar • Ketrampilan pekerja yang buruk • Kualitas produk
  • 33. 2. MENUNGGU > WAITING : ADALAH JUGA KESIA-SIAAN SUMBER DAYA MANUSIA 33 © DWI 2020 All Rights Reserved • manajemen adalah merencanakan, mengatur, mengendalikan, dan berinovasi dalam proses produksi. • Peran karyawan adalah hanya mengikuti pesanan dan melaksanakan pekerjaan sesuai rencana. • Dengan tidak melibatkan pengetahuan dan keahlian pekerja garis depan, sulit untuk meningkatkan proses. Karena itu kaizen meletakan perbaikan dengan memanusiakan manusia
  • 34. 3. GERAKAN TIDAK PERLU DARI PROSES > MOTION 34 © DWI 2020 All Rights Reserved Proses mengharuskan operator bergerak – tanpa ada nilai tambah kedalam hasil proses. Gerakan tanpa nilai tambah – akan terjadi – per produk yang dibuat. Jadi anda bisa bayangkan apabila dalam 1 produk terjadi hanya 5 detik Gerakan tanpa makna untuk produksi 10K produk akan menjadi 5 X 10K detik – atau setara dengan 13.8 jam
  • 35. 3. GERAKAN TIDAK PERLU DARI PROSES > MOTION 35 © DWI 2020 All Rights Reserved Perancangan proses – akan terbatas dengan Kemampuan proses dilakukan dengan efektif. Gerakan dalam proses bisa dibagi menjadi : 1. Gerakan utama – harus dilakukan agar proses bisa selesai – contohnya : memasukkan benda kerja ke mesin produksi. 2. Gerakan tidak utama – perlu dilakukan tetapi tidak langsung terkait dengan proses – contohnya – mengganti tool karena sudah aus. 3. Gerakan tidak diperlukan – dilakukan akan tetapi tidak berpengaruh terhadap proses 4. - contohnya : meletakkan box produk jadi yang sudah selesai diarea Gudang.
  • 36. 4. PROSES PRODUKSI YANG BERLEBIHAN > OVERPROCESSING 36 © DWI 2020 All Rights Reserved Pemrosesan berlebih dengan: • melakukan lebih banyak pekerjaan • menambahkan lebih banyak komponen • atau memiliki lebih banyak langkah dalam suatu produk atau layanan daripada apa yang dibutuhkan oleh pelanggan.
  • 37. 4. PROSES PRODUKSI YANG BERLEBIHAN > OVERPROCESSING 37 © DWI 2020 All Rights Reserved • Melakukan proses berlebihan – tidak merugikan pelanggan tetapi tidak meningkatkan kepuasan pelanggan juga. • Bagi pelanggan lain : pemilik perusahaan hal ini menambah beaya yang tidak perlu. • Contoh pekerjaan berlebihan : • Mengecat bagian yang tidak terlihat • Memoles berlebihan • Pekerjaan berlebih utamanya karena standard yang kurang jelas dan/atau standard keberterimaan yang tidak baku/subyektif
  • 38. 5. PERGERAKAN PART/KOMPONEN> CONVEYANCE 38 © DWI 2020 All Rights Reserved Pergerakan mencakup perpindahan manusia, peralatan, inventaris, peralatan, atau produk lebih jauh dari yang diperlukan. Pergerakan material yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan dan cacat produk. Selain itu, pergerakan orang dan peralatan yang berlebihan dapat menyebabkan pekerjaan yang tidak perlu, keausan yang lebih besar, dan kelelahan
  • 39. 39 © DWI 2020 All Rights Reserved • Transportasi sering menyebabkan operasi harus menunggu produk dikirim karena keterlambatan (buang-buang waktu menunggu. • Transportasi yang berlebihan juga memberikan banyak peluang untuk menangani kerusakan dan kehilangan. 5. PERGERAKAN PART/KOMPONEN> CONVEYANCE
  • 40. 40 © DWI 2020 All Rights Reserved 6. PRODUK CACAT > DEFECTS Kerusakan terjadi ketika produk tidak cocok untuk digunakan. Ini biasanya menghasilkan pengerjaan ulang atau penghapusan produk. Kedua hasil tersebut boros karena menambah biaya tambahan untuk operasi tanpa memberikan nilai apa pun kepada pelanggan.
  • 41. 6. PRODUK CACAT > DEFECTS 41 © DWI 2020 All Rights Reserved • Biaya penolakan dan pengerjaan ulang sering dibandingkan dengan gunung es; hanya sebagian kecil dari biaya sebenarnya yang terlihat di atas permukaan air. • Ada biaya yang terkait dengan pemecahan masalah, bahan, pengerjaan ulang, penjadwalan ulang bahan, pengaturan, transportasi, dokumen, waktu tenggang meningkat, kegagalan pengiriman dan pelanggan potensial yang hilang yang akan membawa kebiasaan mereka ke tempat lain
  • 42. 7. STOK/ SEDIAAN > INVENTORY 42 © DWI 2020 All Rights Reserved Stok/sediaan ebagai inventaris memang asset anda, akan tetapi memiliki lebih banyak inventaris daripada yang diperlukan untuk mempertahankan aliran kerja yang stabil dapat menyebabkan masalah termasuk: cacat produk atau kerusakan bahan, lead time yang lebih besar dalam proses produksi, alokasi modal yang tidak efisien, dan masalah yang tersembunyi dalam persediaan.
  • 43. 7. STOK/ SEDIAAN > INVENTORY 43 © DWI 2020 All Rights Reserved Stok/sediaan ebagai inventaris akan mengelabui anda – dan mengaburkan masalah yang ada – karena seolah-olah kita masih mengirimkan produk ke pelanggan.
  • 44. INVENTORY 44 Persediaan adalah pertanda pabrik yang sakit karena menyembunyikan masalah alih- alih menyelesaikannya. • Misalnya, untuk mengatasi masalah kualitas proses yang buruk, ukuran lot produksi biasanya meningkat. • Produk yang mungkin tidak akan pernah digunakan, disimpan 1. Jika masalah yang menghasilkan kualitas rendah diselesaikan persediaan dapat dikurangi tanpa mempengaruhi layanan. 2. Kadang-kadang perlu untuk memaksa penurunan inventaris untuk mengidentifikasi variabilitas produksi yang mengharuskannya. 3. Kemudian, metode kerja bisa diubah. © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 45. PRODUKSI TEPAT WAKTU 45 o Produksi tepat waktu hanya bisa dilakukan dengan penghapusan limbah secara sistematis. Fokus pada pemotongan "lemak" dari kegiatan produksi. o Akan berhasil diterapkan pada kegiatan administrasi dan teknik juga. o Model produksi sebelumnya dari Taylor, Ford dan Gilbreths. mengalami perbaikan – karena kondisi sumberdaya dan volume produksi yang dibuat telah berubah. o Lean Manufacturing adalah sebutan yang dikreasi oleh pihak lain – meskipun sejatinya mereka menggunakan Just in time model juga. Tambahan Six Sigma – tidak merubah konsep dasar dari just in time yang diadopsi. © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 46. PRODUKSI TEPAT WAKTU 46 • Produksi tepat waktu memiliki pilar utama : o Tepat waktu – melakukan produksi sesuai kebutuhan o Jidoka - Mesin secara otomatis memeriksa setiap item setelah memproduksinya, menghentikan produksi dan memberi tahu manusia jika ada kerusakan yang terdeteksi. o Serta fondasi utama adalah Kaizen • Keutamaan – manusia menjadi kekuatan – yang tidak selalu bisa dipahami tanpa budaya perusahaan yang tepat – bahkan bagi industry sesame industry Jepang lainnya. Inilah jalur nadi Bagaimana produksi tepat waktu bisa berjalan dengan baik. • Konsep Lean Manufacturing tidak menyertakan unsur ini seperti dalam produksi tepat waktu. © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 47. 47 Waktu proses pada Produksi tepat waktu • Pelanggan hanya membayar untuk proses yang memang diperlukan – atau proses dengan nilai tambah. • Proses tanpa nilai tambah membuat waktu proses lebih lama © DWI 2020 All Rights Reserved https://q-more.chemeurope.com/q-more-articles/273/reduced-lead-times-for-added-value-in-the-lab.html
  • 48. 48 © DWI 2020 All Rights Reserved PRODUKSI TEPAT WAKTU MENTERJEMAHKAN KONSEP IWAO KOBAYASHI MERUMUSKAN 20 LANGKAH KUNCI UNTUK PENINGKAT DI JALUR PRODUKSI
  • 49. 49 © DWI 2020 All Rights Reserved TAHUN 1988 IWAO KOBAYASHI MERUMUSKA 20 LANGKAH KUNCI UNTUK PENINGKAT DI JALUR PRODUK http://www.egtoo.com/20keys02/images/3-3-1-2014-conference-document.pdf • Kobayashi membagi setiap kunci menja lima level dan menetapkan beberapa kr untuk naik dari satu level ke level beriku • Kobayashi menawarkan langkah-langka untuk mencapai level akhir secara berta daripada mencoba untuk langsung men puncak
  • 50. 50 © DWI 2020 All Rights Reserved PRODUKSI TEPAT WAKTU MENGGUNAKAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) OEE adalah metrik yang sangat kuat. KPI ini dihitung dari ketersediaan peralatan aktual, kinerja, dan kerugian kualitas relatif terhadap kinerja maksimum yang diharapk - pada dasarnya menangkap ketika aset tersedia, kecepatan di mana ia beroperasi, dan jumlah produk di luar spesifikasi kuali
  • 51. 51 © DWI 2020 All Rights Reserved PRODUKSI TEPAT WAKTU MENGGUNAKAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) Visibilitas OEE real-time memberdayakan operator untuk membuat tindakan korektif dengan cepat. Data historis terperinci dari kinerja produksi dan pemanfaatan peralata memungkinkan analisis akar penyebab kehilangan kapasitas untuk menentukan ar area untuk perbaikan berkelanjutan.
  • 52. 52 © DWI 2020 All Rights Reserved PRODUKSI TEPAT WAKTU MENGGUNAKAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) • Terdapat 6 kehilangan waktu kerja palin umum dalam jalur produksi disebut Six Big Lossess. • OEE memberikan perhatian terhadap kehilangan waktu kerja ini • Dengan OEE produksi tepat waktu memiliki fleksibilitas agar bisa memproduksi sesuai kebutuhan
  • 53. 53 © DWI 2020 All Rights Reserved PRODUKSI TEPAT WAKTU MENGGUNAKAN MANAJEMEN VISUAL • Menampilkan kinerja lebih jelas dan dala bentuk trend • Analisa dan diskusi dilakukan setiap har langsung ditempat dan dijelaskan oleh pelaksana – bahkan sampai level leader kepada presiden direktur • Kekuatan dan perhatian pimpinan disampaikan dengan melakukan tinjauan langsung : Gemba.
  • 54. 54 © DWI 2020 All Rights Reserved PRODUKSI TEPAT WAKTU MENGGUNAKAN HONSHIN KANRI • Deployment strategy dan target perusahaan diberikan langsung dan disampaikan langsung oleh Pelaksana ke pimpinan. • Semua masalah ditindak lanjuti saat itu juga dengan mendapat perhatian dari pimpinan
  • 55. 55 © DWI 2020 All Rights Reserved PRODUKSI TEPAT WAKTU MENGGUNAKAN KETEPATAN DAN KECEPATAN GANTI MODEL (SINGLE MINUTE EXCHANGE DIE • Fleksibilitas proses – agar tepat waktu dipastikan dengan kecepatan ganti mode • Dengan support yang baik dari ganti model maka fleksibilitas proses dapat dicapai. • Produksi tepat waktu menggunakan konsep SMED dalam ganti model
  • 56. 56 © DWI 2020 All Rights Reserved PRODUKSI TEPAT WAKTU MENGGUNAKAN KERAPIAN DAN KEBERSIHAN AREA KERJA (5S) • Kerapian dan kebersihan kerja adalah alasan Bagaimana kerja tepat waktu bisa diterapkan • Kerapian dan kebersihan memungkinkan sumber pemborosan bisa diidentifikasi dengan lebih mudah
  • 57. KAPAN TOYOTA BERHENTI BERLATIH PRODUKSI TEPAT WAKTU – MILIK MEREKA..? 57 © DWI 2020 All Rights Reserved
  • 58. JANGAN BERHENTI BERLATIH DAN BELAJAR 58 “There is no magic method. Rather, a total management system is needed that develops human ability to its fullest capacity to best enhance creativity and fruitfulness, to utilize facilities and machines well, and to eliminate all waste.” © DWI 2020 All Rights Reserved