Dokumen tersebut merangkum metode instalasi listrik mulai dari regulasi yang berlaku, blok diagram sistem distribusi listrik, komponen-komponen pokok seperti panel, transformator, genset, hingga tahapan-tahapan pemasangan kabel, tray, lampu, saklar dan stop kontak di dalam dan luar gedung sekolah beserta peralatannya.
Jaringan Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat / pelanggan listrik. Jaringan Tegangan Rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT.PLN adalah 127/220V dan 220/380V. Pada umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan di izinkan ±5% - 10% dari tegangan operasi.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan
distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa denganmenggunakan tiga atau empat kawatsebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Distribusi ke Konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN (persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V
Jaringan Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat / pelanggan listrik. Jaringan Tegangan Rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT.PLN adalah 127/220V dan 220/380V. Pada umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan di izinkan ±5% - 10% dari tegangan operasi.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan
distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa denganmenggunakan tiga atau empat kawatsebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Distribusi ke Konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN (persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V
Menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT.PLN adalah 127/220V dan 220/380V. Pada umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan di izinkan ±5% - 10% dari tegangan operasi.
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V)
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT.PLN adalah 127/220V dan 220/380V. Pada umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan di izinkan ±5% - 10% dari tegangan operasi.
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V)
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu sitribusi.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah atau biasa disingkat JTR adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat/pelanggan listrik. Mengingat ruang lingkup konstruksi jaring distribusi ini langsung berhubungan dan berada pada lingkungan daerah berpenghuni, maka selain harus memenuhi persyaratan kualitas teknis pelayanan juga harus memenuhi persyaratan aman terhadap pengguna dan akrab terhadap lingkungan. Konfigurasi Saluran Udara Tegangan Rendah pada umumnya berbentuk radial.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Elektrikal
• Informasi Umum
• Regulasi
• Scope of Work
• Blok Diagram Listrik
• Penangkal Petir
• Instalasi Indoor
• Instalasi outdoor
• Kabel Tray/Ladder
• Instalasi Lampu taman dan jalan
• TL Ressec Mounted
• TL Ceilling Mounted
• Instalasi Saklar dan Stop Kontak
3. Elektrikal
• Sistem Distribusi Listrik Gedung Sekolah
– TK
– SD
– SMP
– Peralatan Utama di basement 1
• Instalasi Panel Free Standing
• Instalasi Gen Set
• Instalasi Transformator
• Instalasi Outbow
• Instalasi dalam Plat Lantai
• Instalasi Tray/Ladder
• Instalasi Busduct Vertical
• Instalasi Busduct Horizontal
• INSTALLATION & ACCESSORIS
4. INFORMASI UMUM
Karakteristik Electrical data di Indonesia adalah :
1. Tegangan : 380 / 220 V.
2. Frekuensi : 50 Hz.
3. Faktor daya : 0.85.
4. Vektor : Dy5
5. Kelembaban Ruangan : antara 45 - 55 %
REGULASI
1. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Thn. 2000
2. Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP).
3. National Fire Protection Association (NFPA)
4. Indonesia Electrical Installation Code (SPLN)
5. SNI 03-6575-2001 : Tata Cara Perancangan Sistem
Pencahayaan Darurat, Tanda Arah dan Sistem
Peringatan Bahaya pada Bangungan Gedung
6. International Codes and Regulations (IEC, VDE, NEC, etc.)
SCOPE OF WORKS
Instalasi Elektrikal termasuk panel, lampu, KWH menter, cable phase dan
wiring
Elektrikal
4
6. Elektrikal
PENANGKAL PETIR
Basement 5
Basement 4
Basement 3
Basement 2
Basement 1
Lt 1
Lt 2
Lt 3
Lt 25
Lt 26
Lt 27
Lt 28
Penangkal Petir :
Tinggi 5 meter
Radius Proteksi 100 meter (min)
Coaxial Cable
2 x 35 mm in PVC dia 50 mm
Bak Kontrol
Resistansi maksimal 2 ohm
7. INSTALASI INDOOR
Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa konduit sesuai groupnya
Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut
Tandai kabel sesuai group dengan lakban & spidol
Sambungan kabel hanya boleh pada tee dos dan dengan las dop
Merger kabel yang telah terpasang
INSTALASI OUTDOOR
Marking jalur instalasi
Tandai lokasi tiang lampu
Gali jalur yang telah dimarking
Gelar kabel sesuai ukuran pada shop drawing sesuai groupnya
Timbun dengan pasir
Urug galian dengan tanah kembali
7
METODE PELAKSANAAN
Elektrikal
8. Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
Kabel siap disambung dengan panel
KABEL PADA TRAY
....
8
Elektrikal
9. LAMPU TAMAN DAN JALAN
Marking posisi lampu
Buat pondasi tiang lampu
Dirikan tiang lampu
Pasang lampu pada tiangnya
Sambung ke instalasi
•
Elektrikal
10. TL RESSECED MOUNTED
Marking plafon denngan kapur / spidol
Lubangi plafon sesuai marking, untuk akustik koordinasikan dg rangka plafon
Pasang kawat gantungan
Pasang lampu dengan melepas kap lampu
Kencangkan kawat gantungan
Sambung ke instalasi
Pemasangan TL setelah kondisi proyek aman dari pencurian
Pipa konduit
Ceilling gipsum
Kawat gantungan
TL Resseced Mounted
plat lantai
Elektrikal
11. TL CEILLING MOUNTED
Marking plafon denngan kapur / spidol, dan pasang kawat gantungan
Tarik kabel instalasi & kawat gantungan ke luar plafon
Pasang lampu jika plafon telah finish
Gunakan skrup untuk pengikat lampu
Sambung ke instalasi
Pipa konduit
Ceilling gipsum
kawat gantungan
fisher
TL 36 Ceilling Mounted
plat lantai
Elektrikal
12. INSTALASI SAKLAR DAN STOP KONTAK
bobok jalur
konduit
saklar
150 cm
bobok jalur
konduit
stop kontak
30 cm
1. Marking jalur konduit pada
dinding
2. Bobok dinding bata, jangan
lupa gunakan cutter
Elektrikal
13. 3. Pasang konduit & inbow dos
4. Tunggu sampai dinding
difinish arsitek
dinding
inbow dos
saklar
150 cm
kabel
instalasi
inbow dos
stop kontak
3
0
c
m
konduit
Ceiling
Elektrikal
URUTAN PELAKSANAAN PEMASANGAN SAKLAR DAN STOP KONTAK
14. 5. Sambungkan saklar, stop
kontak dengan instalasinya
6. Pasang saklar & stop kontak,
gunakan waterpas agar rata
saklar
stop kontak
dinding
150 cm
kabel
instalasi
3
0
c
m
konduit
Ceiling
Elektrikal
URUTAN PELAKSANAAN PEMASANGAN SAKLAR DAN STOP KONTAK
15. ELECTRICAL SYSTEM
Elektrikal
PLN
LVMDP
PANEL PENERANGAN
PANEL AC
BEBAN
BEBAN
SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK GEDUNG SEKOLAH TK
PLN
LVMDP
PANEL PENERANGAN
PANEL AC
SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK GEDUNG SD DAN SMP
R. ELEKTRIKAL LT 1
LANTAI 1
LANTAI 2
LANTAI 3
LANTAI 4
P ACPP
P ACPP
P ACPP
P ACPPPANEL POMPA
PENERANGAN LUAR
16. ELECTRICAL SYSTEM
Elektrikal
MVMDB
PLN
Trafo 800 KVA
Trafo 800 KVA
Genset
660 KVA
Genset
660 KVA
Panel
Genset
LVMDB 1
LVMDB 2
KE
PANEL DISTRIBUSI
KE
PANEL DISTRIBUSI
Peralatan Utama di Basement 1
17. PEMASANGAN PANEL FREE STANDING
1. Pastikan Pondasi Panel Telah dibuat
benar
2. Marking lokasi penempatan panel
3. Bor lubang dinabolt
4. Letakkan Panel diatas pondasi
5. Kencangkan baut dynabolt
Elektrikal
18. 1. Pastikan Pondasi Gen Set telah dibuat dengan benar
2. Marking Lokasi Penempatan Spring Mounting
3. Bor Lokasi Penempatan Spring Mounting
Elektrikal
PEMASANGAN GEN SET
19. 4. Letakkan Gen Set diatas Pondasi
5. Gunakan dongkarak untuk memasang spring mounting
Elektrikal
PEMASANGAN GEN SET (Lanjutan)
20. 6. Siap di install dengan aksesorisnya
7. Pasang pipa pembuangan
Elektrikal
PEMASANGAN GEN SET (Lanjutan)
21. 8. Pasang tangki bahan bakar
9. Pasang pemipaan bahan bakar dari tangki sampai engine
10. Pasang pompa dan valve
Electric
Pump
Hand
Pump
Elektrikal
PEMASANGAN GEN SET (Lanjutan)
22. GEN-SET TEST
1. Factory test
Uji pembebanan (0%, 25%, 50%, 75%, 100% dan110% dari beban penuh) oleh manufacturer
2. Site test
Test yang dilakukan setelah terpasang, termasuk :
Insulation resistance test
Continuity test
Simulation of Excess temperature
Simulation of over speed
Test run
Automatic Main Failure test
Automatic load transfer switching test
Automatic sequence starting
Synchronizing
Elektrikal
23. PEMASANGAN TRANSFORMATOR
1. Buat pondasi transformator sesuai
shop drawing, masing-masing sisi
dilebihkan lebar 20 cm
2. Letakkan transformator diatas pondasi
3. Ganjal roda transformator dengan besi
siku 5 cm
4. Pasang grounding transformator
20 cm
20 cm
``
Elektrikal
24. Pemasangan Instalasi Outbow
1. Plat Lantau bersih dari
bekisting
2. Marking Jalur Instalasi
3. Tandai lokasi klem
4. Bor lokasi klem
5. Pasang Konduit
Urutan Pelaksanaan
25. Pemasangan Instalasi Dalam Plat Lantai
1. Marking Jalur Instalasi
2. Tandai lokasi TeeDos
3. Wiremesh Layer 1
4. Pasang Konduit
5. Wiremesh layer 2
6. Ikat konduit pada layer 2
Urutan Pelaksanaan
26. Pemasangan Kabel Tray/Ladder
1. Marking jalur tray/ladder sesuai shop
drawing
2. Tandai lokasi pengeboran untuk
gantungan
3. Bor lokasi gantungan/support
4. Pasang gantungan/support ladder
5. Pasang kabel ladder
6. Pada setiap sambungan pasang
penghubung grounding
Elektrikal
27. BUSDUCT VERTICAL
• Marking jalur penempatan busduct
• Pasang bracket dengan jarak max 2 meter & tidak kurang 30 cm dari
sambungan
• Cek kondisi isolator busduct dengan merger test
• Pasang busduct & accessoriesnya
• Lakukan penutupam pada tiap sambungan
• Test busduct dengan tegangan 2,5 KV, frekuensi 45-65 Hz selama 60 detik
BUSDUCT HORIZONTAL
• Marking jalur penempatan busduct
• Pasang bracket dengan jarak max 2 meter & tidak kurang 30 cm dari
sambungan
• Cek kondisi isolator busduct dengan merger test
• Pasang busduct & accessoriesnya
• Lakukan penutupam pada tiap sambungan
• Test busduct dengan tegangan 2,5 KV, frekuensi 45-65 Hz selama 60 detik
27
Elektrikal
BIDAKARA