2. Nama Kelompok
1. MARIA BENGA DASION (14123019)
2. LIDIA KRESENTIA I. BALI (14123021)
3. MARIA ORLANDI KEHI (14123022)
4. GERDINI MULLY (14123023)
5. GRASHEVA F. NGGONGGOEK (14123024)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
3. Pokok- Pokok Pembahasan
Pengertian Model
Pembelajaran Problem
Solving
Tujuan Model
Pembelajaran Problem
Solving
Sintaks atau Langkah- Langkah
Model Pembeljaran Problem
Solving
Kelebihan dan
Kekurangan Model
Pembelajaran Problem
Solving
Penilaian dari penerapan
Model Pembelajaran
Problem Solving
01
04
02
05
03
5. Pengertian Menurut
Para Ahli
● Purwanto (dalam Chotimah & Fathurrohman, 2018, hlm.
280-281) berpendapat bahwa model
pembelajaran problem solving adalah suatu proses
dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik
tertentu untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan
tersebut dapat dilalui sesuai keinginan yang ditetapkan.
● Menurut Murray, Hanlie, et al. (dalam Huda, 2015, hlm.
273) model pembelajaran problem solving merupakan
salah satu dasar teoretis dari berbagai strategi
pembelajaran yang menjadikan masalah (problem)
sebagai isu utamanya. Artinya akan terdapat beberapa
tipe atau setting yang dapat dinaunginya.
● Menurut Uno (2014, hlm. 134) problem solving adalah
kemampuan untuk menggunakan proses berpikir dalam
memecahkan masalah dengan mengumpulkan fakta,
menganalisis informasi, penyusunan alternatif solusi,
serta memilih solusi masalah yang lebih efektif. Artinya
problem solving merupakan pencarian solusi melalui
proses berpikir yang sistematis.
6. Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa problem solving adalah aktivitas
proses berpikir untuk mencari solusi berupa suatu
prosedur atau langkah yang spesifik dalam
menyelesaikan suatu permasalahan secara sistematis
berdasarkan kemampuan yang dimiliki dengan
menyusun cara, strategi, atau teknik baru untuk
menyelesaikan suatu permasalahan.
8. Tujuan Model Pembelajaran
Problem Solving
Dalam metode pembelajaran problem solving, pembelajaran tidak hanya difokuskan dalam upaya
mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Justru bagaimana menggunakan segenap
pengetahuan yang didapat tersebut adalah fokusnya. Dengan kata lain, model pembelajaran ini
mengutamakan peningkatan keterampilan untuk menggunakan pengetahuan sebagiamana nantinya
akan digunakan pada dunia nyata atau kehidupan sehari-hari.
Siswa yang dapat mengerjakan atau dapat memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dapat dikatakan
telah telah menguasai pelajaran dengan baik. Bersinggungan dengan hal tersebut, menurut Chotimah &
Fathurrohman (2018, hlm. 282) tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut.
Peserta didik menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan
akhirnya meneliti kembali hasilnya.
Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hasil intrinsik bagi peserta didik.
Potensi intelektual peserta didik meningkat.
Peserta didik belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan
penemuan.
10. Terdapat sintaks atau acuan dasar dari seluruh fase
yang harus dilakukan dalam menyelenggarakan model
pembelajaran problem solving. Menurut Chotimah &
Fathurrohman (2018, hlm. 287-288) sintaks model
pembelajaran problem solving terdiri dari 6 tahap
sebagai berikut.
11. Pembuktian
hipotesis
Mengumpulkan dan
mengelompokkan data
Menentukan pilihan
penyelesaian
Merumuskan
masalah
Menelaah masalah Merumuskan
hipotesis
6 Sintaks
Kemampuan ini diperlukan
untuk mengetahui dan
merumuskan masalah secara
jelas.
Tahap ini berfungsi untuk
memancing kecakapan mencari
dan menyusun data serta
menyajikan data dalam bentuk
diagram, gambar, atau tabel.
Kecakapan menelaah dan
membahas data, kecakapan
menghubung-hubungkan dan
menghitung, serta keterampilan
mengambil keputusan dan
kesimpulan.
Untuk menggunakan model problem
solving, menelaah masalah diperlukan
agar peserta didik dapat menggunakan
pengetahuan untuk memerinci dan
menganalisis masalah dari berbagai
sudut.
Kemampuan yang diperlukan
lainnya adalah berimajinasi dan
menghayati ruang lingkup,
sebab-akibat, dan alternatif
penyelesaian.
Tahap ini akan membuat peserta didik
mampu untuk membuat alternatif
penyelesaian serta kecakapan menilai
pilihan dengan memperhitungkan
akibat yang akan terjadi pada setiap
pilihan.
13. Kelebihan Model Pembelajaran
Problem Solving
Secara umum salah satu kelebihan dari model pembelajaran problem solving adalah meningkatnya daya kritis
siswa dalam pembelajaran. Selain itu, menurut Shoimin (2017, hlm. 137-138) kelebihan dari model
pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut.
Membuat peserta didik lebih menghayati pembelajaran berdasarkan kehidupan sehari-hari.
Melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
Dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif.
Peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya dari semenjak sekolah (sebelum memasuki
kehidupan nyata).
• Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
• Membuat peserta didik berpikir dan bertindak kreatif.
• Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
• Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
• Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
• Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan
cara yang tepat.
• Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
14. Kekurangan Model Pembelajaran
Problem Solving
Menurut Sanjaya (2016, hlm. 220) kelemahan dari metode problem solving adalah sebagai berikut
ini.
• Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
• Keberhasilan strategi pembelajaran melalui Problem Sol membutuhkan cukup waktu untuk
persiapan.
• Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin dipelajari.