Apa itu asam amino?
Senyawa penyusun protein yang terdiri dari gugus amino dan gugus karboksilat
Asam amino bersifat larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, aseton dan kloroform.
* Asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi daripada asam karboksilat oleh karena itu secara struktural asam amino bermuatan dan memiliki polaritas tinggi
protein dapat diidentifikasi dengan berbagai cara, cara yang akan diuji juga banyak dan beragam, ppt uji protein ini akan menjelaskan tentang uji protein dan teori dari hasil uji protein
Apa itu asam amino?
Senyawa penyusun protein yang terdiri dari gugus amino dan gugus karboksilat
Asam amino bersifat larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, aseton dan kloroform.
* Asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi daripada asam karboksilat oleh karena itu secara struktural asam amino bermuatan dan memiliki polaritas tinggi
protein dapat diidentifikasi dengan berbagai cara, cara yang akan diuji juga banyak dan beragam, ppt uji protein ini akan menjelaskan tentang uji protein dan teori dari hasil uji protein
METABOLISME LIPID, Definisi, SIFAT FISIKA.pptxAlyahRmdni
Â
menjelaskan tentang definisi lipid, sifat fisika dari lipid, metabolisme lipid dan juga perbedaan antara lipid dan lemak serta gangguan metabolisme tubuh yang terjadi pada lipid seperti penumpukan lemak. lemak dalam tubuh ada dua yaitu lemak baik dan juga lemak jahat. lemak jahat beresiko menjadi endapan yang dapat menyumbat peredaran darah, sedangkan lemak baik membersihkan lemak jahat yang ada di dalam tubuh
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
6. 6
TRANSPORT LIPID
• TG dari Usus (Asal Makanan)
Usus Jaringan Ekstrahepatik (Oksidasi)
Usus Jaringan Lemak (Ditimbun/Esterifikasi)
• TG dari Hati (Hasil Sintesis)
Hati Jaringan Ekstrahepatik (Oksidasi)
Hati Jaringan Lemak (Ditimbun/Esterifikasi)
• Kolesterol dari Usus (Asal Makanan)
Usus Hati (Oksidasi)
Hati Jaringan Lemak (Ditimbun/Esterifikasi)
• Asam Lemak Hasil Lipolisis TG Dalam Jar.lemak
Jar. Lemak Jaringan Ekstrahepatik (Oksidasi)
Jar. Lemak Hati (Ketogenesis)
7. 7
ALAT TRANSPORT LIPID
Dasar :
•Lipid (Hidrofobik) Tdk larut dalam air
•Darah terutama terdiri dari air
Alat Transport Lipid Dlm Darah : Lipoprotein,
strukturnya terdiri dari
-Lemak polar : Fosfolipid
-Lemak agak polar : Kholesterol Bebas
-Lemak NonPolar :TG, Kholesterol Ester
-Protein : Apoporotein
9. 9
LIPOPROTEIN
Fungsi :
• Pengangkut lipid eksogen (Khilomikron)
• Pengangkut lipid endogen (VLDL, IDL, LDL)
• Pengangkut balik kholesterol jaringan ke hati
(HDL, VLDL, LDL)
VLDL = Very Low Density Lipoprotein
IDL = Intermediate Density Lipoprotein
LDL = Low Density Lipoprotein
HDL = High Density Lipoprotein
10. 10
Lipoprotein KilomikronLipoprotein Kilomikron
• Sel usus menggabungkan triasilgliserol,
protein, fosfolipid, kolesterol, & vitamin larut
lemak ke dalam bentuk kilomikron.
• Kilomikron ialah lipoprotein yang terutama
mengandung triasilgliserol disekresikan ke
dalam sistem limpatik duktus torasikus,
kemudian masuk ke dalam darah 1-2 jam
setelah makan.
11. 11
Lipoprotein Lipase (LPL)Lipoprotein Lipase (LPL)
• Adalah enzim yang melekat pada sel endotel
kapiler; jaringan adiposa, otot (terutama
jantung), & kelenjar mamae laktasi.
• LPL memecah triasilgliserol menjadi asam
lemak & gliserol.
• Asam lemak tsb dpt mengalami;
- terutama disintesis kembali menjadi triasil-
gliserol pada jaringan adiposa.
- membentuk komplek dgn albumin darah.
- sumber energi bagi otot & jaringan lain.
13. 13
Lipoprotein Lipase (LPL)Lipoprotein Lipase (LPL)
• Sel otot juga dpt memperoleh asam lemak
dari lipoprotein darah bila butuh energi
walaupun kadar lipoprotein rendah.
• Gliserol yang dibebaskan oleh LPL dapat
digunakan membentuk triasilgliserol di hepar
dalam keadaan kenyang.
• LPL juga mengubah VLDL (Very Low Density
Lipoprotein) menjadi IDL (Intermediete
Density Lipoprotein).
14. 14
VLDLVLDL
(Very Low Density Lipoprotein)(Very Low Density Lipoprotein)
• Komponen asam lemaknya berasal terutama
dari lipogenesis karbohidrat makanan di
hepar.
• Mengangkut triasilgliserol dalam darah.
• Triasilgliserol pd VLDL dapat dicerna oleh
LPL menjadi asam lemak agar dpt digunakan
sebagai sumber energi bagi otot & jaringan
lain.
15. 15
IDLIDL
(Intermediate Density Lipoprotein)(Intermediate Density Lipoprotein)
• Berasal dari sisa VLDL setelah pencernaan
triasilgliserol.
• IDL mengandung triasilgliserol relatif rendah.
• Lipoprotein ini akan diserap oleh hepar
melalui proses endositosis dan diuraikan oleh
lisosom.
• IDL juga dpt diubah menjadi LDL (Low
Density Lipoprotein).
16. 16
LDLLDL
(Low Density Lipoprotein)(Low Density Lipoprotein)
• Lipoprotein ini berasal dari sisa IDL setelah
pencernaan triasilgliserol.
• LDL mengandung kolesterol dan kolesterol
ester dalam konsentrasi tinggi.
• LDL berfungsi membawa kolesterol dan
fosfolipid ke berbagai jaringan untuk sintesis
membran sel.
17. 17
HDLHDL
(High Density Lipoprotein)(High Density Lipoprotein)
• Lipoprotein ini dihasilkan di hepar & usus.
• HDL berfungsi mempertukarkan apoprotein &
lemak dengan kilomikron & VLDL.
• Mengandung tinggi protein & fosfolipid.
• HDL mengembalikan kolesterol dari jaringan
perifer ke hepar.
19. 19
Pemecahan Triasilgliserol (Lipolisis)Pemecahan Triasilgliserol (Lipolisis)
• Peristiwa pembebasan asam lemak ini
dipengaruhi oleh hormon epinefrin,
norepinefrin, ACTH, dan glukagon.
• Hormon diatas akan meningkatkan kadar
cAMP (cyclic Adenosin Mono Phosphat).
• cAMP mengaktifkan suatu protein kinase
yang berfungsi untuk memfosforilasi Hormon
Sensitive Lipase (HSL).
20. 20
Pengaruh Hormon Insulin pada LipolisisPengaruh Hormon Insulin pada Lipolisis
• Menghambat lipolisis.
• Meningkatkan lipogenesis.
• Menurunkan kadar cAMP, sehingga
menghambat aktifitas HSL.
22. 22
Pemecahan TriasilgliserolPemecahan Triasilgliserol
• HSL terfosforilasi selanjutnya mengeluarkan
asam lemak pertama dari suatu
trigliasilgliserol.
• Asam lemak yang masih terikat dibebaskan
oleh lipase bukan HSL.
• Asam lemak bebas tsb akan memasuki
sirkulasi darah untuk terikat pada albumin.
• Gliserol hasil pemecahan triasilgliserol ini
juga masuk ke dalam darah agar dapat
dioksidasi oleh jaringan lain.
23. 23
Transportasi Asam Lemak ke DalamTransportasi Asam Lemak ke Dalam
MitokondriaMitokondria
• Setelah berada dalam sel, asam lemak
menjadi asil KoA oleh enzim pada membran
luar mitokondria.
• Asil KoA ini dpt menembus membran luar
mitokondria.
• Pada ruang antar membran tsb, gugus asil
akan berikatan dengan karnitin membentuk
asilkarnitin.
• Asilkarnitin selanjutnya menembus membran
dalam menuju matrik mitokondria.
28. 28
Oksidasi Asam Lemak Rantai GanjilOksidasi Asam Lemak Rantai Ganjil
• Oksidasi berlangsung dengan cara yg sama
sampai terbentuk penggal tiga karbon,
propionil KoA.
• Karboksilasi propionil KoA menghasilkan
metilmalonil KoA, selanjutnya menjadi
suksinil KoA (zat antara pada siklus asam
sitrat).
• Suksinil KoA dioksidasi lebih lanjut dalam
siklus asam sitrat.
29. 29
Oksidasi Asam Lemak Tidak JenuhOksidasi Asam Lemak Tidak Jenuh
• Oksidasi berlangsung dengan cara yg sama
dgn oksidasi-β, sampai bertemu dengan
atom C yg mengandung ikatan tak jenuh.
• Proses ini memerlukan suatu enzim
reduktase & isomerase .
• Reduktase bekerja pada ikatan rangkap lebih
dari satu, sampai tinggal hanya satu ikatan
rangkap.
• Isomerase merubah konfigurasi sis ke trans.
• Kemudian oksidasi-β berlangsung kembali.
30. 30
Oksidasi-Oksidasi-αα
• Oksidasi ini berlangsung pada asam lemak
dengan rantai; - cabang (asam fitanat)
- sangat panjang (otak &saraf)
• Proses oksidasi berlangsung pada C-α,
dimana satu karbon dikeluarkan dari ujung
karboksil rantai asam lemak dan dibebaskan
sebagai CO2.
• Karbon asam lemak sisanya dapat menerus-
kan oksidasi-β.
31. 31
Oksidasi-Oksidasi-ωω
• Oksidasi ini berlangsung pada asam lemak
rantai cabang yang mengandung banyak
atom C.
• Gugus metil di ujung-ω diubah menjadi
gugus karboksil, sehingga terbentuk suatu
asam dikarboksilat.
• Sesudah terikat dengan KoA, oksidasi-β
dapat berlangsung dari kedua ujung
karboksil.
32. 32
Oksidasi-Oksidasi-ββ pada Asam Stearat (18:0)pada Asam Stearat (18:0)
• Aktifasi = (-) 2
• Oksidasi asam stearat -->asetil-KoA
- 8 FADH2 (8 x 2) = 16
- 8 NADH (8 x 3) = 24
• Oksidasi 9 asetil-KoA
- 1 FADH2 (9 x 1 x 2) = 18
- 3 NADH (9 x 3 x 3) = 81
- 1 GTP (9 x 1) = 9
Menghasilkan ATP sebanyak = 146
33. 33
Oksidasi-Oksidasi-ββ pada Asam Oleat (18:1;9)pada Asam Oleat (18:1;9)
• Aktifasi = (-) 2
• Oksidasi asam stearat -->asetil-KoA
- 7 FADH2 (7 x 2) = 14
- 8 NADH (8 x 3) = 24
• Oksidasi 9 asetil-KoA
- 1 FADH2 (9 x 1 x 2) = 18
- 3 NADH (9 x 3 x 3) = 81
- 1 GTP (9 x 1) = 9
Menghasilkan ATP sebanyak = 144
34. 34
Pengaturan Oksidasi Asam LemakPengaturan Oksidasi Asam Lemak
• Oksidasi asam lemak diatur melalui rantai
transpor elektron dalam mitokondria, yaitu;
kebutuhan akan ATP.
• Otot cenderung menggunakan asam lemak
sebagai bahan bakar. Disaat asam lemak
melimpah, oksidasi glukosa otot dihambat.
• Setelah diet tinggi karbohidrat, akan terjadi
sintesis asam lemak dalam hepar. Oksidasi
asam lemak di dalam hepar dihambat oleh
malonil KoA (suatu zat antara yang terdapat
pada sintesis asam lemak).
35. Sintesis Asam Lemak
• Tidak sepenuhnya merupakan kebalikan
dari degradasi asam lemak
• Enzim yang berbeda bekerja dlm reaksi
yang berlawanan : degradasi vs
biosintesis
36. Perbedaan jalur sintesis dan degradasi asam
lemak
Perbedaan Sintesis asam lemak Degradasi asam lemak
Lokasi Terjadi di sitosol Terjadi di matriks
mitokondria
Bentuk senyawa antara Terikat secara kovalen
pada karier gugus asil
yang dinamakan ACP
(acyl carier protein)
Terikat secara kovalen
pada Koenzim A (KoA)
Enzim-enzim yang terlibat Berasosiasi dalam sebuah
rantai polipeptida yang
dinamakan fatty acid
synthase
Tidak berasosiasi
Kebutuhan oksidator /
reduktor
Memerlukan senyawa
reduktor NADPH
Memerlukan senyawa
oksidator NAD+
dan FAD
37.
38. Sintesis Asam Lemak
ï‚—Sintesis Asam lemak ïƒ
ï‚—pada eukariotik dan prokariotik : sama
ï‚—Biosintesis terdiri dari 3 langkah3 langkah :
ï‚—Biosintesis asam lemak dari asetil CoA (di sitosol)
ï‚—Pemanjangan rantai asam lemak (di mitokondria &
ER)
ï‚—Desaturasi (di ER)
ï‚—Biosintesis as lemak ïƒ
ï‚—membutuhkan malonil Co Amalonil Co A sebagai substrat
ï‚—Diperlukan ATP
ï‚—Reaksi biosintesis asam palmitat:
Dari 8 acetyl-CoA diperlukan ïƒ 7 ATP +14 NADPH
39. Tahapan Sintesis Asam
Lemak
1. Reaksi awal
- Karboksilasi gugus asetil menjadi malonil-KoA
- Reaksi dikatalis oleh asetil KoA karboksilase
• Biotin-enzim + ATP + HCO3
-
CO2-biotin-
enzim + ADP +
Pi
• CO2-biotin-enzim + asetil KoA → malonil KoA +
biotin-enzim
42. Reduksi gugus keto pada C-3 menjadi
gugus metilen
• (1) asetoasetil ACP direduksi menjadi 3-
hidroksi butiril ACP. Reaksi ini
memerlukan NADPH sebagai pereduksi.
• (2) Dehidrasi 3-hidroksi butiril ACP
menjadi krrotonil ACP (merupakan trans-
∆2
enoyl ACP).
• (3) Reduksi krotonil ACP menjadi butiril
ACP dengan menggunakan senyawa
peredusi NADPH, yang dikatalis oleh
enzim enoyl ACP reduktase.
46. 3. Pemanjangan rantai 2
Reaksi pemanjangan rantai putaran 2 :
kondensasi buritil ACP dengan malonil
ACP membentuk C6-β-ketoasil ACP
Reaksi ini sama dengan reaksi
pemanjangan rantai putaran 1.
Selanjutnya pemanjangan rantai
diteruskan sampai terbentuk C16 asil ACP
47. Stoikiometri Sintesis Asam
palmitat
• Asetil KoA + 7 Malonil KoA + 14 NADPH + 20 H+
→
palmitat + 7 CO2 + 14 NADP+
+ 8 KoA + 6 H2O
• Reaksi tersebut memerlukan malonil KoA yang disintesis
dari :
7 Asetil KoA + 7 CO2 + 7 ATP → 7 malonil KoA + 7 ADP +
7 Pi + 14 H+
• Jadi stoikhiometri keseluruhan sintesis palmitat adalah:
8 Asetil KoA + 7 ATP + 14 NADPH + 6 H+
palmitat + 14 NADP+
+ 8
KoA + 6 H O + 7 ADP + 7 P
48. 48
Sintesis Asam Lemak (Lipogenesis)Sintesis Asam Lemak (Lipogenesis)
• Sebagian besar sintesis asam lemak
berlangsung dalam sitoplasma sel-sel hepar
& jaringan adiposa.
• Reaksi dimulai dgn membawa asetil KoA
keluar dari mitokondria melalui torak sitrat
(citrate shuttle).
• Proses diatas menghabiskan 2 molekul
ATP.
• Pembentukan asetil KoA sitosol tsb
dirangsang oleh rasio insulin/glukagon
49. 49
LipogenesisLipogenesis
• Asetil KoA sitosol menjadi malonil KoA oleh
Asetil KoA karboksilase.
• Enzim ini diaktifkan oleh; kenyang, sitrat, &
insulin.
• Insulin yang tinggi juga mengaktifkan enzim
berikutnya pada jalur ini, yaitu Komplek
Asam Lemak Sintase.
• Produk dari jalur ini ialah palmitat (C16).
• Palmitat dpt diperpanjang & didesaturasi
menjadi berbagai asam lemak.
50. 50
Sintesis TriasilgliserolSintesis Triasilgliserol
• Triasilgliserol pada hepar & jaringan adiposa
dibentuk melalui senyawa antara asam
fosfatidat (pada sel usus, triasilgliserol
berasal dari 2-monoasilgliserol).
• Jaringan adiposa tidak memiliki gliserol
kinase, sehingga tidak bisa menggunakan
gliserol yang dihasilkan oleh LPL.
• Insulin merangsang pembentukan LPL dan
metabolisme glukosa menjadi asam lemak
dalam jaringan adiposa.
52. 52
Sintesis KolesterolSintesis Kolesterol
• Kolesterol berfungsi sebagai komponen
stabilisasi membran sel, prekursor garam
empedu, & prekursor hormon steroid.
• Disintesis hampir pada semua sel, terutama
hepar & usus.
• Prekursor sintesis kolesterol ialah Asetil KoA.
• Kecepatan sintesis kolesterol ditentukan oleh
enzim HMG-KoA reduktase.
• Enzim ini dpt dihambat oleh obat anti
hiperkolesterolemia.