Dokumen tersebut membahas konsep, sejarah, tujuan, dan strategi pendidikan holistik. Pendidikan holistik adalah pendekatan pendidikan yang melihat manusia secara utuh dan berusaha membentuk potensi siswa secara keseluruhan melalui interaksi dan pembelajaran yang terintegrasi.
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
1. Krisis moral terjadi karena longgarnya pegangan agama, pembinaan moral yang kurang efektif, budaya materialistik dan kurangnya kemauan pemerintah dalam membina akhlak.
2. Langkah mengatasi krisis moral meliputi pendidikan agama, integrasi pendidikan dan pengajaran, tanggung jawab seluruh guru, kerja sama keluarga, sekolah dan masyarakat, serta manfaatkan teknologi.
3. Pendidikan harus menyesuaikan
Makalah ini membahas perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional Indonesia untuk membangun karakter lulusan yang baik. Ia menganalisis berbagai masalah pendidikan saat ini seperti rendahnya kualitas pendidikan dan moral lulusan yang merosot, serta menyarankan perlunya mengintegrasikan pendidikan akhlak dan spiritual ke dalam kurikulum.
Sekolah dan masyarakat saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Sekolah ditubuhkan oleh masyarakat untuk memberikan pendidikan kepada generasi muda agar dapat menguasai ilmu pengetahuan dan kemahiran serta mengekalkan budaya masyarakat. Sekolah pula berperanan membentuk murid-muridnya dan menyumbang kepada pembangunan masyarakat. Hubungan yang erat antara sekolah dan masy
Dokumen tersebut membahas konsep, sejarah, tujuan, dan strategi pendidikan holistik. Pendidikan holistik adalah pendekatan pendidikan yang melihat manusia secara utuh dan berusaha membentuk potensi siswa secara keseluruhan melalui interaksi dan pembelajaran yang terintegrasi.
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
1. Krisis moral terjadi karena longgarnya pegangan agama, pembinaan moral yang kurang efektif, budaya materialistik dan kurangnya kemauan pemerintah dalam membina akhlak.
2. Langkah mengatasi krisis moral meliputi pendidikan agama, integrasi pendidikan dan pengajaran, tanggung jawab seluruh guru, kerja sama keluarga, sekolah dan masyarakat, serta manfaatkan teknologi.
3. Pendidikan harus menyesuaikan
Makalah ini membahas perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional Indonesia untuk membangun karakter lulusan yang baik. Ia menganalisis berbagai masalah pendidikan saat ini seperti rendahnya kualitas pendidikan dan moral lulusan yang merosot, serta menyarankan perlunya mengintegrasikan pendidikan akhlak dan spiritual ke dalam kurikulum.
Sekolah dan masyarakat saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Sekolah ditubuhkan oleh masyarakat untuk memberikan pendidikan kepada generasi muda agar dapat menguasai ilmu pengetahuan dan kemahiran serta mengekalkan budaya masyarakat. Sekolah pula berperanan membentuk murid-muridnya dan menyumbang kepada pembangunan masyarakat. Hubungan yang erat antara sekolah dan masy
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pendidikan moral penting untuk anak sekolah dasar karena dapat membentuk karakter dan perilaku yang baik sejak dini, sehingga diharapkan menghasilkan warga negara yang bertanggung jawab. Pendidikan moral perlu dilakukan secara menyeluruh melalui pendekatan yang sesuai dengan perkembangan anak, seperti indoktrinasi, keteladanan, dan pembiasaan perilaku baik.
[Ringkasan]
Dokumen ini merupakan Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral KBSM yang memberikan panduan kepada guru mengenai pengajaran dan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Moral. Ia menjelaskan tujuh bidang pembelajaran, format empat lajur yang digunakan, dan matlamat kurikulum untuk membentuk insan yang berakhlak mulia dan bertanggungjawab. Dokumen ini juga menyediakan kandungan akademik dan hasil pembelajaran
Tugasan 2 Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral T2manivanan
Dokumen ini membahas kurikulum Pendidikan Moral di sekolah menengah Malaysia. Tujuannya adalah membentuk individu yang berakhlak mulia dan bertanggungjawab serta dapat menyumbang kepada keharmonian dan kestabilan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan tujuh bidang pembelajaran moral dan nilai-nilai yang diajarkan di setiap bidang tersebut. Diakhiri dengan penjelasan format huraian sukatan pelajaran Pendidikan Moral.
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi munculnya pendidikan luar sekolah, seperti peran penting keluarga dan lingkungan sebagai pendidik awal, serta berbagai kegiatan pendidikan nonformal yang telah ada sebelumnya seperti pendidikan massal, pendidikan dewasa, dan pendidikan masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) menjadi panduan utama sistem pendidikan Malaysia dan bertujuan untuk melahirkan insan yang seimbang dari aspek intelek, rohani, emosi dan jasmani. FPK juga menekankan pembangunan potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu melalui pendidikan.
Sistem pendidikan Malaysia beraspirasi untuk mencapai standard antarabangsa melalui peningkatan akses, kualiti, ekuiti, dan kecekapan sistem pendidikannya dalam usaha melonjakkan negara ke kalangan tiga teratas di dunia menjelang 2025.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral KBSR. Terdapat lima bidang pembelajaran yang dikenal pasti untuk menyampaikan nilai-nilai moral kepada murid, iaitu nilai berkaitan dengan perkembangan diri, diri dan keluarga, diri dan masyarakat, diri dan alam sekitar, serta diri dan negara. Huraian Sukatan Pelajaran ini menjelaskan format empat lajur yang digunakan untuk mem
1. Artikel ini membahas tentang integrasi antara pendidikan, kurikulum, dan masyarakat. 2. Pendidikan dan kurikulum yang mantap akan membentuk masyarakat yang hidup dengan jiwa kesederhanaan. 3. Konsep pendidikan bersepadu dapat menciptakan integrasi antara pendidikan, kurikulum, dan masyarakat untuk membentuk masyarakat yang mengenal kebenaran.
Eileen Teasdale was Mike Bland's former manager at CFRS who effectively led their team of volunteers through an empowering, delegating, and confidence-building leadership style. She was able to motivate the varied skills of each volunteer and mold them into a successful team solution for each task. Due to Eileen's leadership, the team felt happy, motivated, and accomplished in their work.
The author notices a group providing food to poor and needy people. They give bread to a hungry little boy. The author realizes the boy is deaf and cannot speak. He feels sad that the boy may not receive food tomorrow. The author wants to help the boy and is thinking of adopting him if his mother allows, to give the boy a better life. The author urges others to help needy children.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pendidikan moral penting untuk anak sekolah dasar karena dapat membentuk karakter dan perilaku yang baik sejak dini, sehingga diharapkan menghasilkan warga negara yang bertanggung jawab. Pendidikan moral perlu dilakukan secara menyeluruh melalui pendekatan yang sesuai dengan perkembangan anak, seperti indoktrinasi, keteladanan, dan pembiasaan perilaku baik.
[Ringkasan]
Dokumen ini merupakan Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral KBSM yang memberikan panduan kepada guru mengenai pengajaran dan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Moral. Ia menjelaskan tujuh bidang pembelajaran, format empat lajur yang digunakan, dan matlamat kurikulum untuk membentuk insan yang berakhlak mulia dan bertanggungjawab. Dokumen ini juga menyediakan kandungan akademik dan hasil pembelajaran
Tugasan 2 Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral T2manivanan
Dokumen ini membahas kurikulum Pendidikan Moral di sekolah menengah Malaysia. Tujuannya adalah membentuk individu yang berakhlak mulia dan bertanggungjawab serta dapat menyumbang kepada keharmonian dan kestabilan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan tujuh bidang pembelajaran moral dan nilai-nilai yang diajarkan di setiap bidang tersebut. Diakhiri dengan penjelasan format huraian sukatan pelajaran Pendidikan Moral.
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi munculnya pendidikan luar sekolah, seperti peran penting keluarga dan lingkungan sebagai pendidik awal, serta berbagai kegiatan pendidikan nonformal yang telah ada sebelumnya seperti pendidikan massal, pendidikan dewasa, dan pendidikan masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) menjadi panduan utama sistem pendidikan Malaysia dan bertujuan untuk melahirkan insan yang seimbang dari aspek intelek, rohani, emosi dan jasmani. FPK juga menekankan pembangunan potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu melalui pendidikan.
Sistem pendidikan Malaysia beraspirasi untuk mencapai standard antarabangsa melalui peningkatan akses, kualiti, ekuiti, dan kecekapan sistem pendidikannya dalam usaha melonjakkan negara ke kalangan tiga teratas di dunia menjelang 2025.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral KBSR. Terdapat lima bidang pembelajaran yang dikenal pasti untuk menyampaikan nilai-nilai moral kepada murid, iaitu nilai berkaitan dengan perkembangan diri, diri dan keluarga, diri dan masyarakat, diri dan alam sekitar, serta diri dan negara. Huraian Sukatan Pelajaran ini menjelaskan format empat lajur yang digunakan untuk mem
1. Artikel ini membahas tentang integrasi antara pendidikan, kurikulum, dan masyarakat. 2. Pendidikan dan kurikulum yang mantap akan membentuk masyarakat yang hidup dengan jiwa kesederhanaan. 3. Konsep pendidikan bersepadu dapat menciptakan integrasi antara pendidikan, kurikulum, dan masyarakat untuk membentuk masyarakat yang mengenal kebenaran.
Eileen Teasdale was Mike Bland's former manager at CFRS who effectively led their team of volunteers through an empowering, delegating, and confidence-building leadership style. She was able to motivate the varied skills of each volunteer and mold them into a successful team solution for each task. Due to Eileen's leadership, the team felt happy, motivated, and accomplished in their work.
The author notices a group providing food to poor and needy people. They give bread to a hungry little boy. The author realizes the boy is deaf and cannot speak. He feels sad that the boy may not receive food tomorrow. The author wants to help the boy and is thinking of adopting him if his mother allows, to give the boy a better life. The author urges others to help needy children.
Bombardier LOC_Transportation Case study_JPU (1)Joerg Putzer
Bombardier Transportation sought to improve its software development processes to address quality gaps, delays, and overruns. Celerant Consulting analyzed Bombardier's processes and identified a lack of consistency and transparency. Celerant worked with Bombardier to develop a new gated software development process with standardized templates, clear roles and responsibilities, and project planning tools. More than 130 people were trained on the new processes. The results included improved transparency, reduced late-stage requirements, and on-time delivery of high quality software compliant with European regulations.
Este documento presenta información sobre varias culturas americanas precolombinas como los mayas, incas y aztecas. Detalla algunos de sus rasgos culturales y sitios arqueológicos importantes como Tikal, Uaxactún, Copán y Chichén Itzá para los mayas. Luego resume brevemente la literatura de la época de la conquista y la colonia en América, cuando los criollos y españoles escribían principalmente crónicas. Finalmente, explica qué son las tendencias o movimientos literarios y menciona el romantic
This document discusses privacy enhancing technologies and how to become a responsible data handler. It outlines the 7 principles of "Privacy by Design" which aim to embed privacy into system design from the start. Examples are given of how these principles can be applied, such as having a privacy expert on the design team, making privacy the default setting, and ensuring transparency. Benefits discussed include increased customer trust, profits, and insights. Trends in privacy research like differential privacy and artificial data are also mentioned. The overall message is that privacy should be seen as an opportunity rather than a hindrance.
This document introduces new mobile research techniques from SKIM to gain insights into consumer decision making and behavior. It discusses how traditional rational-focused methods are insufficient for today's mobile world and the importance of understanding both rational and emotional drivers. SKIM's new mobile technologies leverage gamification, intuitive swiping exercises, and open-ended explanations to model decisions, understand brand perceptions, and screen products and ideas in a more engaging mobile-native format. A case study example shows how the techniques can be used to evaluate which advertisements are most effective at attracting and converting consumers.
Sharing content with thousands of followers at once isn’t the only benefit of social media for business. Small businesses all over the world have been discovering the ways social media can contribute to success and growth in all areas of their companies.
The document provides details for the installation of a PlaySight tennis video analysis system at the Tennis Training Centre in Kashiwa-Shi, Chiba, Japan. It includes the installation schedule, network and camera placement requirements, and locations for the kiosk and debriefing stations. IT and maintenance staff should be on-site during installation to ensure all system components meet PlaySight's specifications. The courts should be available for the full installation period. Cameras must be mounted at specified heights and distances from the baselines and sidelines. Cables running from the cameras to the kiosk cannot exceed 100 meters. An indoor space with internet and power is needed for the debriefing station.
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya pendidikan budaya dan karakter bangsa untuk membentuk generasi muda Indonesia yang memiliki identitas kebangsaan yang kuat.
Makalah ini membahas tentang pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan fokus pada pengertian, tujuan, dan ruang lingkup PAUD serta satuan penyelenggaraannya. PAUD bertujuan untuk mengembangkan potensi anak sejak dini agar siap menghadapi pendidikan selanjutnya. Ruang lingkup PAUD meliputi program formal di TK, nonformal di KB dan TPA, serta informal di keluarga. Satuan penyelenggaranya antara lain T
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniSoga Biliyan Jaya
Perkembangan kognitif anak usia dini merupakan perubahan kemampuan anak untuk memahami lingkungan melalui pengetahuan dan pemikiran. Prinsip-prinsip perkembangan kognitif anak antara lain kontinuitas, terpola, dan dipengaruhi faktor genetik serta lingkungan.
Falsafah Pendidikan Kebangsaan bertujuan untuk memperkembangkan potensi individu secara menyeluruh agar terbentuk insan yang seimbang dari segi intelek, rohani, emosi, dan jasmani berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan, untuk melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu, berketrampilan, berakhlak mulia, dan mampu memberikan sumbangan positif kepada masyarakat dan negara. Falsafah Pendidikan Guru pula bert
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan untuk masa depan bangsa. Pendidikan dijelaskan sebagai modal utama untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di masa depan. Pendidikan juga berperan besar dalam membentuk kepribadian bangsa dan memastikan bangsa dapat berdiri sejajar dengan bangsa lain.
Dokumen tersebut membahas tentang potret sistem pendidikan di Indonesia yang dianggap buruk karena dipengaruhi oleh sistem kapitalisme sekuler. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa pendidikan Islam dapat menjawab permasalahan pendidikan di Indonesia dengan menerapkan sistem pendidikan berbasis nilai-nilai agama yang bertujuan membentuk manusia berakhlak mulia dan berpengetahuan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahasikan tiga halatuju utama sistem pendidikan Malaysia yaitu pendidikan berteraskan nilai, peningkatan kualiti seluruh sistem, dan autonomi serta akauntabiliti untuk sekolah dan universiti.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan bangsa. Pendidikan dijelaskan sebagai modal utama untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di masa depan. Reformasi pendidikan nasional diperlukan agar generasi muda dapat menghadapi tantangan global.
Teks ini membahas hubungan antara tujuan pendidikan nasional Indonesia dan IPS. Tujuan pendidikan nasional Indonesia mencakup aspek spiritual dan intelektual namun prakteknya lebih menekankan penguasaan materi. IPS seharusnya dapat mendidik karakter siswa untuk menjadi warga negara yang baik melalui pengembangan keterampilan berpikir kritis dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Dokumen ini membahas strategi manajemen pendidikan karakter untuk membangun peradaban berbasis nilai-nilai agama. Pendidikan karakter perlu diterapkan dengan baik di sekolah melalui pemahaman konsep, teori, metodologi, dan aplikasi yang tepat agar dapat membentuk siswa memiliki karakter yang kuat secara pribadi dan sosial. Pendidikan bertujuan mewariskan pengetahuan untuk membangun peradaban, tetapi perlu diperbaiki
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
2. Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi
buahnya manis (Aristoteles)
Pendidikan mengembangkan kemampuan,
tetapi tidak menciptakannya (Voltaire)
3. Pendidikan yang ideal
Pendidikan yang Ideal itu seperti apa?
Mengacu pd tujuan pendidikan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional: “membentuk manusia yg
beriman,bertaqwa, berakhlak
mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,demokratis
serta bertanggungjawab”. Itulah pendidikan ideal yang
menjadi harapan dan cita cita bangsa Indonesia.
4. Dari tujuan tersebut ,pendidikan kita mencakup 4
aspek,yaitu: spiritual,sosial, pengetahuan,
ketrampilan sehingga pendidikan kita bercorak
Integralistik, yaitu mengandung komponen
komponen kehidupan,meliputi: Tuhan,Manusia
dan alam yg diharapkan dpt menghasilkan output
yg memiliki integritas tinggi,tdk hanya humanistik
atau pragmatik
5. Kondisi nyata pendidikan Kota
Pekalongan
1. Hasil susenas Jawa Tengah tahun 2014
a. Prosentase penduduk usia 13 – 15 tahun
Tidak pernah sekolah = 0 %
Masih sekolah = 89,34 %
Tidak bersekolah lagi = 10,66 % (peringkat 33 dari 35 kab/kota)
b. Prosentase penduduk usia 15 – 18 tahun
Tidak pernah sekolah = 0,51%
Masih sekolah = 50,64%
Tidak sekolah lagi = 48,8% (peringkat 33 dari 35 kab/kota)
2. Pekalongan dalam angka tahun 2013
Angka lama sekolah : 8,68 tahun
6. Data tersebut menunjukkan ada permasalahan pendidikan
di Kota Pekalongan. Yang harus disadari oleh kita
semua,setiap permasalahan pendidikan akan berakibat
pada permasalahan bidang yang lain,seperti ekonomi
(tenaga kerja yang tidak terdidik, tidak terampil dan tidak
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,dll), kesehatan
(penyalahgunaan narkoba,pernikahan dini,kesehatan
reproduksi,dll), sosial (kekerasan, kriminal,dll), budaya
(kemampuan memilih,menghargai, melestarikan budaya),
masalah lingkungan,dan berbagai permasalahan lainnya.
7. Permasalahan
Setidak tidaknya ada 2 permasalahan pokok pendidikan di
kota Pekalongan,yaitu akses dan mutu pendidikan.
1. Akses
Masalah akses terhadap pendidikan,setidaknya berkaitan
langsung dengan:
a.Mahalnya biaya pendidikan.
Untuk mendapatkan pendidikan yang kualitasnya baik,
memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tetapi
bagi
mereka yang miskin harus diprioritaskan untuk tidak
membayar/gratis, dan menjadi tanggung jawab negara.
8. Namun urusan pendidikan tidak dapat diserahkan
tanggungjawabnya hanya kepada negara,ada 4
pilar pendidikan:
keluarga,masyarakat,sekolah/lembaga,negara.
Untuk mewujudkan pendidikan yg ideal memerlukan
dukungan dan tanggungjawab 4 pilar,tidak adil
kalau hanya dibebankan kepada salah satunya,
kota Pekalongan harus dapat mewujudkan
pendidikan yang berkeadilan.
9. b.Anak berkebutuhan khusus
Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang
setara,oleh sebab itu pendidikan inklusif harus
mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah. Namun
demikian, konsep pendidikan inklusif tidak lah mudah.
Pendidikan inklusif memerlukan persiapan, perencanaan
yang detail dan lengkap, meliputi seluruh faktor terkait.
Diperlukan kematangan sistem dan kesiapan tenaga
profesional lapangan dan kesiapan masyarakat untuk
membantu suksesnya penyelenggaraan pendidikan
inklusif,kota pekalongan harus mampu menyediakan
pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus agar mereka
mendapatkan pendidikan yang setara.
10. 2. Mutu
Kesesuaian kualifikasi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja
Sebagai kota vokasi, jumlah siswa SMK lebih besar dibanding
jumlah siswa SMA Pendidikan menengah kejuruan kita,harus
mempertimbangkan aspek kesesuaian kompetensi lulusan
dengan kebutuhan dunia kerja. Lulusan SMK harus memiliki
kesesuaian kualifikasi dengan dunia usaha dan dunia industri
agar tidak menghasilkan lulusan yang menganggur(mencetak
pengangguran).
11. Dunia usaha dan dunia industri harus diajak untuk turut serta
mengembangkan kompetensi siswa SMK. SMK juga harus
mengetahui perkembangan dunia industri dan dunia usaha
baik lokal,regional,nasional maupun internasional.
Siswa SMK juga harus dibekali dengan pendidikan
kewirausahaan(entrepreunership) yang memadai agar ketika
lulus tidak hanya mencari pekerjaan tetapi dapat menciptakan
lapangan pekerjaan.
12. Sistem pendidikan Indonesia lebih menonjolkan aspek
keilmuan, dan kurang memberikan pengajaran yang
seimbang dalam pembentukan akhlaq mulia (akhlaqul
karimah), padahal tujuan pendidikan yang ideal adalah
membentuk anak-anak didik menjadi insan yang
beriman,bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap,
kreatif, mandiri,demokratis serta bertanggungjawab,tetapi
dari unsur-unsur itu yang paling banyak dihabiskan hanyalah
berkaitan dengan ilmu, memikirkan rangking satu, ikut
olimpiade fisika, matematika, tidak memberikan pelayanan
yang cukup dalam pengembangan akhlaq mulia.
13. Membiasakan anak untuk hidup berakhlaq, berbudi pekerti
serta bertaqwa penting dilakukan, dimulai dengan
mengajarkan hal hal sederhana kepada mereka untuk selalu
senyum, salam, sapa, syukur,mencintai
kebersihan,mencintai lingkungan. Apabila hal kecil itu bisa
diterapkan akan tumbuh generasi yang memiliki kepribadian
yang stabil, optimis, pantang mengeluh, dan selalu
bersyukur.
14. Menurut Alaydroes (2002), pada sektor pendidikan umum
terjadi sekularisasi pendidikan, yang memisahkan pendidikan
umum dari pendidikan agama yang sesungguhnya sarat
dengan pesan-pesan moral. Sementara di sektor pendidikan
agama yang banyak diselenggarakan di madrasah atau
pesantren terjadi sakralisasi pendidikan, yakni muatan-
muatan agama yang tidak mempertimbangkan hal-hal yang
terjadi dan berkembang di dunia. Sehingga murid-murid yang
dihasilkan adalah murid-murid yang mengetahui ilmu agama
tetapi “gagap” dalam dalam beradaptasi dengan kehidupan
sehari-hari yang sarat dengan perubahan dan
perkembangan ilmu dan teknologi.
15. Adapun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek) yang sangat pesat, di satu sisi telah mengantarkan
manusia untuk meningkatkan kesejahteraan materiilnya.
Namun di sisi lain, paradigma iptek modern dengan berbagai
pendekatannya yang empiris, obyektif dan bebas etik, telah
membawa manusia pada kehampaan nilai-nilai spiritual.
Fenomena ini ditandai dengan terkikisnya nilai-nilai
kemanusiaan manusia dan hilangnya semangat religius
dalam segala aktivitas kehidupannya. Nilai-nilai ketuhanan
semakin mengalami pergeseran yang berarti, dan nilai-nilai
cinta kasih terlihat berganti menjadi nilai individualistik.
16. Ilmu membuat hidup menjadi mudah,seni membuat hidup
menjadi indah,agama membuat hidup menjadi terarah dan
barokah
Ilmu membuat orang jadi pandai, teknologi memberi
kemudahan, namun semuanya tidak membawa bahagia dan
hanya sepi karena masing-masing pengetahuan itu terpisah
satu sama lain. Ilmu terpisah dari moral, moral terpisah dari
seni, senipun terpisah dari ilmu. Pengetahuan kita hanya
memiliki sepotong-sepotong, tidak utuh. (Jujun S. Sumantri,
1992). Kota Pekalongan harus dapat mewujudkan
pendidikan yang seimbang dan integral.
17. Simpulan
Membangun pendidikan berkemajuan berarti membangun
pendidikan yang berkeadilan, berkesetaraan,
berkesesuaian dan berkeseimbangan