SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
Menggambar teknik 1 1
BERDASARKAN KURIKULUM SUPM
TAHUN 2012
BAHAN AJAR SEMESTER 1
MENGGAMBAR TEKNIK
DISUSUN OLEH :
GRESYE A HETHARIA,ST
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI SORONG
2 0 1 4
Menggambar teknik 1 2
Kegiatan Belajar 1
Mengenal Peralatan Menggambar Teknik
Untuk menggambar teknik/mesin diperlukan peralatan gambar yang lengkap
berdasarkan aturan menggambar teknik. Alat gambar yang diperlukan dalam bidang
teknik mesin, antara lain :
A. Meja gambar (Drawing Board)
Meja gambar harus mempunyai permukaan yang rata dengan tepian lurus.
Terbuat dari papan kayu yang terbaik, seperti kayu pohon cemara, pohon
plywood. Papan ini dibuat untuk memasang kertas gambar dengan ukuran
disesuaikan ukuran kertas gambar terbesar, misalnya :
- Ao mempunyai ukuran 1200 x 900 mm
- A1 mempunyai ukuran 600 x 450 mm
Dengan ketebalan papan sekitar 25 s/d 50 mm.
Meja gambar ini pada umumnya di alasi dengan kertas atau plastic yang lunak,
hal ini dilakukan agar supaya meja gambar tidak rusak karena terkena goresan
dari jangka. Meja gambar ini dubuat sedemikian rupa sehingga pada saat
gambar meja gambar ini bias di setel miring sesuai dengan yang dikehendari.
Menggambar teknik 1 3
B. Mistar Gambar
Mistar ini pada umumnya dibuat dari kayu, mika dan plastic. Berfungsi untuk
membuat garis.
1. Papan mistar ( T-swquare)
Mistar ini terbuat dari kayu ditarik sepanjang meja gambar disebut juga
dengan blade, pada sebelah kiri ujungnya disambung papan kecil dibuat
menyudut tegak lurus terhadap blade disebut head. Hal ini dibuat untuk
mencegah tergadinya goresan yang disebabkan garis tegak lurus antara
blade dan head.
Papan Mistar
.
Menggambar teknik 1 4
Menggambar teknik 1 5
2. Segitiga
Umumnya alat tarik segitiga ini berpasangan berupa :
a. membentuk sudut 45°- 45°
b. membentuk sudut 30° - 60°
Sebelum menggunanakan alat gambar ini terlebih dahulu kita harus
memeriksa jangan sampai ada yang rusak yang tidak dapat dipakai. Bila alat
ini kotor maka harus dibersihkan terlebih dahulu dengan kain lap yang halus
agar tidak mengotori kertas gambar.
Sama kaki Siku-siku
Menggambar teknik 1 6
C. Jangka
Alat gambar ini sangat penting. Kelengkapan alat ini disebut kotak jangka, berisi :
- Jangka besar yang ujung-ujungnya dapat di tukar-tukar.
- Alat penyambung untuk membuat lingkaran besar.
- jangka orlean atau jangka pegas.
- Pena penggaris.
Menggambar teknik 1 7
Ada 4 macam jangka yang digunakan untuk menggambar mesin, antara lain :
a. jangka besar dengan ukuran renggang 100 s/d 200 mm
b. jangka menengah dengan ukuran renggang 20 s/d 100 mm
c. jangka kecil mempunyai ukuran renggang 5 – 30 mm
d. jangka O ring digunakan untuk pembulatan lingkaran jari-jari kecil.
Jangka
Kotak jangka
Menggambar teknik 1 8
D. Potlot
Alat ini disebut juga dengan pensil. Pembagian standar kekerasan pensil, antara
lain :
Keras Sedang Lunak
4H
5H
6H
7H
8H
9H
3H
2H
H
F
HB
B
2B
3B
4B
5B
6B
7B
Berbagai macam cara untuk membentuk pensil, a.l:
1. Cara meruncingkan pensil.
2. Posisi ujung runcing pensil.
3. pensil Mekanik
Menggambar teknik 1 9
Menggambar teknik 1 10
E. Penghapus atau pembersih.
Penghapus terbuat dari karet. Digunakan untuk menghapus, menghilangkan garis
pada gambar akibat goresan pensil. Ada 3 jenis penghapus:
1. Penghapus karet. Digunakan untuk menghilangkan goresan garis dari pensil
atau tinta pada gambar.
2. Penghapus karet balok. Digunakan untuk menghilangkan dan membersihkan
bodang gambar yang kotor.
3. Mesin penghapus secara elektrik. Digunakan untuk menghilangkan kesalahan
garis dan mengulang kembali untuk garis gambar.
Menggambar teknik 1 11
F. Kertas Gambar
Ada beberapa kertas gambar yang sering dipakai adalah ketas putih. Kertas kalkir
dn lain-lain. Untuk kertas putih buasanya digunakan pensil sebagai bahan untuk
menggambar. Sedangkan untuk kertas kalkir digunakan pena gambit untuk
menggambar. Dimana kertas kalkir mengkilat dimana mutu kertas harus tahan
lama terhadap lembab. Adapun ukuran dari kertas gambit, a. l:
Ukuran
Potongan lembaran
kertas bersih dalam
mm
Ruang gambar
dalam mm
A0
A1
A2
A3
A4
A5
A6
841 x 1189
594 x 841
420 x 594
297 x 420
218 x 297
148 x 210
105 x 148
831 x 1159
584 x 811
410 x 564
287 x 390
Menggambar teknik 1 12
Kegiatan Belajar 2
Menggambar Garis, Aksiran, Angka dan Huruf
Untuk membedakan jenis material dalam gambar, maka potongan dari gambar
pandangan digunakan arsir. Dimana bentuk arsir berupa garis tipis miring 45° terhadap
garis sumbu gambar.
A. Garis.
Dalam peraturan gambar mesin, ditentukan oleh gabungan bentuk dan tebal
garis yang terdiri atas :
- garis nyata garis kontinu
- garis gores ---------------------- garis pendek dengan jarak antara.
- Garis bertitik -.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-. garis gores penjang dengan titik antaranya.
1. menurut jenis tipis tebalnya garis, ada 3 macam ,a. l:
a. garis tebal
b. garis tipis
c. garis sedang
2. Pengelompokan ketebalan garis.
Ketebalan garis dikelompokan atas dasar deretan pertandingan tebal
garis dalam gambar.Perbandingan tebal garis.
a. a
b. a/2
c. a/2
d. - - - - - - - - - - - a/ 2
e. -.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-. a/2
f. . . . . a dan a/2
g. . . . . a
Jenis garis menurut tebalnya ada dua macam, yaitu garis tebal dan garis tipis.
Kedua jenis tebal garis tersebut mempunyai perbandingan 1 : 0,5. Tebal garis dipilih
sesuai dengan besar kecilnya gambar, dan dipilih dari deretan tebal berikut :
,18, 0,25, 0,35, 0,5, 0,7, 01, 1,4, dan 2 mm
Menggambar teknik 1 13
Karena kesukaran-kesukaran yang ada pada cara reproduksi tertentu, tebal 0,18
mm sebaiknya jangan dipakai. Pada umumnya tebal gais tebal adalah 0,5 dan 0,7
mm.
Jarak minimum antara garis sejajar termasuk garis arsir, tidak boleh kurang
dari tiga kali tebal garis yang paling tebal (gambar 1). dianjurkan agar ruang antara
garis tidak kurang dari 0,7 mm.
Gambar 1
Ket :
a. Tebal garis
b. Jarak antara garis ( Dianjurkan nilai minimum = 3a)
c. Ruang antar garis
Dalam menggambar mesin dipergunakan bebrapa jenis garis, dalam bentuk
dan tebal sesuai dengan penggunaannya, seperti pada gambar 1
Jenis-jenis garis dan penggunaannya
(ISO. R 128)
Jenis garis keterangan penggunaan
A Tebal kontinu A1. Garis-garis nyata(gambar)
A2. Garis-garis tepi
B Tipis kontinnu (lurus atau
lengkung)
B1. Garis perpotongan khayal
B2. Garis ukur
B3. Garis proyeksi
B4. Garis penunjuk
B5. Garis arsir
B6.Garis nyata dari penampang yang
diputar di tempat
B7. Garis sumbu pendek
C
Tipus kontinyu bebas C1. Garis batas dari potongan sebagian
atau bagian yang dipotong, bila
batasnya bukan garis bergores
tipis.
D Tipis kontinyu dengan
sig- sig
D1. Sama dengan C1.
E - - - - - - - - - Garis gores tebal E1. Garis nyata terhalang
E2. Garis tepi terhalang
Menggambar teknik 1 14
F - - - - - - - - - Garis gores tipis F1. Garis nyata terhalang
F2. Garis tepi terhalang
G . . Garis bergores tipis G1. Garis sumbu
G2. Garis simetri
G3. lintasan
H
Garis bergores tipis,yang
dipertebal pada ujung-
ujungnya dan pada
perubahan arah
H1. Garis (bidang) potong
I . . Garis bergores tebal I1. Penunjukan permukaan yang harus
mendapat penanganan khusus.
J .. .. Garis bergores ganda tipis
J1. Bagian yang berdampingan
J2. Batas-batas kedudukan benda yang
bergerak
J3. Garios system (pada baja profil)
J4. Bentuk semula sebelum dibentuk
Bagian benda yang berada di depan
bidang potong.
B. Angka dan Huruf
1. Bentuk huruf dan angka
Dalam gambar huruf-huruf, angka-angka dan lambing-lambang dipergunakan
untuk member ukuran-ukuran, catatan, judul dsb, disamping gambar itu
sendiri.
Ciri- ciri yang perlu pada huruf dan angka pada menggambar teknik, ialah :
- Jelas
- Seragam
- Dapat dibuat microfilm atau lain cara reproduksi.
Oleh karena itu huruf dan angka harus digambar dengan cermat dan jelas
agar tidak menimbulkan salah baca dari pembaca gambar yang berbeda –
beda. Angka-angka baru dapat dibedakan dengan jelas agar tidak
menimbulkan keraguan antara mereka, walaupun terdapat kerusakan ringan.
Menggambar teknik 1 15
2. Perbandingan huruf dan angka
Angka dan huruf perbandingannya ditentukan melalui standard/h yaitu :
- Tipe standar A = 1/14
- Tipe standar B = 1/10
C. Arsiran
Arsir dipergunakan untuk membedakan gambar potongan dari gambar
pandangan dengan jenis tipis, miring 45° terhadap garis sumbu atau garis
gambar. Jarak garis atris disesuaikan dengan besarnya gambar. Tidak boleh
terlalu rapat dan harus sama besar untuk mendapatkan gambar yang baik dan
rapi. Jarak garis harus lebar bila bidang yang di atsir besar, rapat bila bidang
gambar kecil.
Menggambar teknik 1 16
Kegiatan Belajar 3
Menggambar Bukaan Gambar Kerja
Gambar Bukaan atau disebut juga dengan nama Bentangan Geometri,
Geometri lanjut Benda Kerucut/Kronis. Gambar Bukaan sering disebut juga dengan
gambar Bentangan. Gambar tersebut menggambar secara datar atau dalam suatu
bidang saja suatu permukaan benda yang biasanya mempunyai beberapa bidang.
Benda geometris kerucut adalah benda-benda yang mempunyai bentuk geometris
dasar kerucut atau kronis, termasuk pada kelompok ini adalah benda yang
berbentuk pyramid.
Langkah penting dalam pembuatan gambar bentangan adalah menentukan
panjang sebenarnya dari sebuah garis. Bagaimana menentukan panjang garis
sebenarnya. Dasar pembuatan atau melukis gambar bentangan dengan
menggunakan metode segitiga adalah dengan melukis segitiga-segitiga yang
berkaitan menjadi gambar bentangan. Segitiga dapat dilukis bila ada tiga garis yang
diketahui panjangnya ayau sudutnya.
Melukis segitiga
Pada pembuatan gambar bentangan beberapa atau banyak segitiga harus
dibuat. Pertama, tentukan pada garis mana sambungan akan dimulai, selanjutnya
X1
X2
A B
C
X1
X2
A B
Menggambar teknik 1 17
akan dibuat segitiga. Segitiga yang telah dibuat, digabung dengan dua garis
sebelahnya sehingga akan diperoleh segitiga baru. Demikian seterusnya.
Perlu diingat bahwa, dalam membuat gambar bentangan dengan metode
segitiga, harus mempunyai kemampuan bekerja secara benar dan sangat teliti.
Disamping perlu ketelitian dalam menggambat proyeksi, ketelitian dalam membuat
segitiga yang satu akan menentukan segitiga-segitiga yang berikutnya.
Pembuatan gambar bentangan dengan metode segitiga dilakukan dengan
mngandalkan atau membuat bidang atau permukaan benda terdiri dari segitiga-
segitiga. Metode segitiga yang dipakai lebih tinggi tingkatnya dari pada metode garis
sejajar dan metode garis radial. Benda yang diselesaikan dengan kedua metode itu
dapat juga diselesaikan dengan metode segitiga.
Konstruksi benda yang mempunyai bentuk dasar pyramid dibuat bentangannya
dengan metode garis radial. Sebuah pyramid ditandai dengan sisi-sisi pojoknya
akan bertemu pada suatu titik, bila semua titik-titik simetri atau panjangnya sama,
maka termasuk pyramid tegak, sedangkan bila yang simetri hanya sebagiam sisinya
termasuk pyramid oblik. Piramid tegak digunakan untuk bila benda yang dibuat
terdiri dari bagian pyramid dan pipa tegak yang sumbu tengahnya suatu garis,
sedangkan pyramid oblik digunakan bila sumbu tegaknya tidak satu garis.
Bila ada bentuk yang menyerupai pyramid, tetapi sisi-sisi pojoknya tidak semua
menyatu, maka sesungguhnya itu bukanlah pyramid. Bentuk tersebut tidak dapat
diselesaikan dengan metode garis radial.
Proyeksi
Dalam gambar tenik di kenal beberapa bentuk gambar yang biasa di pakai
untuk mewujudkan benda kerja nyata.
1. Gambar dua dimensi, terdiri dari;
1) Proyeksi Orthogonal. Dipakai untuk wujud bentuk yang sebenarnya
dengan melakukan bentangan dari sebuah benda, menarik grs proyeksi
lurus terhadap bidang proyeksi membuat bidang tegak lurus. Dari
proyeksi ini akan ditemukan :
Menggambar teknik 1 18
a. Ukuran sebenarnya dari bagian garis proyeksi pada bidang proyeksi.
b. Titik tembus pertemuan antara garis proyeksi pada bidang proyeksi
yang saling tegak lurus.
c. Garis pinggir dari suatu bidang proyeksi
d. Bentuk sebenarnya dari permukaan sebuah bidang garis.
Gambar 3. Proyeksi Orthogonal
2) Potongan / Irisan
3) Bukaan / bentengan
4) Putaran
5) Interaksi
2. Gambar tiga dimensi (pictorial view) terdiri dari;
1) Isometri (benda relatip kecil)
2) Proyeksi miring (oblique). Pada proyeksi ini kedudukan benda kerja
berada pada posisi miring terhadap bidang proyeksi dilihat dari satu titik
pandang.
3) Urutan perakitan (exploded view)
4) Prespektif (benda relatip besar)
3. Proyeksi Aksonometri
Proyeksi ini berawal dari proyeksi berbentuk prespektif dapat dikelaskan sebagai
pelukisan gambar. Proyeksi ini dibagi menjadi 3 macam bentuk, a.l:
1. Isometri
2. Dimetri
3. Trimetri
Menggambar teknik 1 19
Gambar 2. Proyeksi Aksonometri
A. Macam-macam proyeksi
Peraturan dasar menggambar teknik bila ditinjau dari standarisasi Internasional
dibagi menjadi 2 macam system proyeksi, Yaitu :
1. Proyeksi Eropa
Disebut juga proyeksi E atau gambar kwandran I. Ketentuan yang diperlukan
dalam menggambar proyeksi eropa ini adalah :
a. tentukan pandangan depan sebagai patokan sehingga mempermudah
pandangan lainnya.
b. Dibuka dari depan, pandangan atas B terbayang terletak di bawah.
c. Pandangan kiri C benda terletak dibawah proyeksi kanan.
d. Pandangan kanan D terletak sebelah kiri.
e. Pandangan bawah E terletak di atas, sedangkan pandangan belakang F
benda boleh ditempatkan di sebelak kiri maupun kanan.
Cara bukaan proyeksi Eropa dimulai dari depan kotak kubus, pandangan depan
terbayang terletak di belakang benda pada bidang kubus.
2. Proyeksi Amerika
Disebut juga proyeksi A atau kuadran III. Ketentuan poyeksi Amerika ini adalah :
a. Pandangan depan A dipilih sebagai pandangan depan gambar.
Menggambar teknik 1 20
b. Bukaan kotak kubus dari arah belakang, pandangan atas B diletakan atas
bidang proyeksi.
c. Pandangan kiri C benda ditaruh bidang proyeksi sebelkah kiri.
d. Pandangan kanan D diletakan di sebelah kanan.
e. Pandangan bawah E benda diletakan di bawah.
f. Posisi pandangan belakang F boleh terletak di kanan maupun di kiri.
g.
B. Penentuan Pandangan Gambar
Pandangan depan benda kerja perlu dipilih yang tepat, sehingga tidak
akan menyulitkan dalam meletakan garis ukur, tanda ukuran dan dapat
memudahkan bagi yang mengerjakan.
1. ukuran benda kerja sudah tercakup dalam pandangan depan.
2. Tidak terjadi perpotongan antar garis,: garis ukur, garis Bantu ukur garis gambar
maupun garis proyeksi gambar.
3. Memperkecil pandangan benda kerja.
Proyeksi Piktorial
Untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah bidang dua
dimensi, dapat kita lakukan dengan beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan
aturan rnenggarnbar. Ada beberapa macam cara proyeksi, antara lain:
1. Proyeksi piktorial dimensi
2. Proyeksi piktorial isometri
3. Proyeksi piktorial miring
4. Perspektif
Untuk membedakan masing-masing proyeksi tersebut, dapat kita lihat pada Gambar
Menggambar teknik 1 21
Gambar 3. Proyeksi pictorial
3. Proyeksi Isometris
a). Ciri Proyeksi Isometris
Untuk mengetahui apakah suatu gambar disajikan dalam bentuk proyeksi
isometris, perlu kiranya kita mengetahui terlebih dahulu ciri dan syarat-syarat
untuk membuat gambar dengan proyeksi tersebut. Adapun
ciri-ciri gambar dengan proyeksi isometris tersebut adalah:
1) Ciri pada sumbu
• Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis
mendatar.
• Sudut antara sumbu satu terhadap sumbu lainya 1200. Untuk
lebih jelasnya perhatikan Gambar
2) Ciri pada ukuran
Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang
benda yang digambarkan (lihat Gambar )
Gambar 4. Proyeksi isometric
Menggambar teknik 1 22
b). Penyajian Proyeksi Isometris
Penyajian gambar dengan proyeksi isometris dapat dilakukan dengan kedudukan
normal, terbalik atau horizontal.
1) Proyeksi isometris dengan kedudukan normal.
Kedudukan normal mempunyai sumbu dengan sudut-sudut seperti tampak pada
gambar 6.
2) Proyeksi isometris dengan kedudukan terbalik.
Mengenai hal ini dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu:
a. Memutar gambar dengan sudut 180° ke kanan dan kedudukan berikut).
Gambar 5 22. Penyajian proyeksi isometric
b. Mengubah kedudukan benda yang digambar dengan tujuan untuk
memperlihatkan bagian bawah benda tersebut (lihat Gambar 7.)
3) Proyeksi isometris dengan kedudukan horizontal.
a. Sebagaimana cara yang dilakukan untuk menggarnbar kedudukan proyeksi
isometris terbalik, yaitu dengan memutar sumbu utama 1800 dan sumbu
normal, maka untuk kedudukan horizontal 2700 ke kanan dan kedudukan
sumbu norrnalnya (Iihat Gambar 8.)
b. Mengubah kedudukan benda, yaitu untuk memperlihatkan bagian samping kiri
(yang tidak terlihat) sebagaimana terlihat pada Gambar 8.
Menggambar teknik 1 23
Gambar 8. Proyeksi Isimetris kedudukan horizontal
3.Proyeksi Dimetris
Proyeksi dimetris mempunyai ketentuan:
a. Sumbu utama mempunyai sudut: �=70 dan �= 400 (lihat Gambar 9)
b. Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, pada sumbu y = 1 : 2, dan
pada sumbu z 1 : 1.
Gambar kubus yang di gambarkan dengan proyeksi dimetris dibawah ini, mempunyai
sisi-sisi 40 mm.
Keterangan:
• Ukuran pada sumbu x digambar 40 mm
• Ukuran gambar pada sumbu y digambar 1/2 nya, yaitu 20 mm
• Ukuran pada sunbu z digambar 40 mm
Gambar 5 26. Kubus dengan proyeksi dimetris
Menggambar teknik 1 24
4. Proyeksi Miring (sejajar)
Pada proyeksi miring, sumbu x berimpit dengan garis horizontal/mendatar dan
sumbu y mernpunyai sudut 450 dengan garis mendatar. Skala ukuran untuk proyeksi
miring ini sama dengan skala pada proyeksi dimetris, yaitu skala pada sumbu x 1:1,
pada sumbu y = 1 : 2, dan skala pada sumbu z = 1: 1 (ithat gambar di bawah ini)
Gambar 10. Proyeksi miring
5. Gambar Perspektif
Dalam garnbar teknik mesin, gambar perspektif jarang dipakai. Gambar perspektif
dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. perspektif dengan satu titik hilang.
h. Perspektif dengan dua titik hilang.
c. Perspektif dengan tiga titik hilang.
Gambar 11. Perspektif dengan satu titik hilang
Menggambar teknik 1 25
Gambar 12. Perspektif dengan dua titik hilang
Gambar 13. Perspektif dengan tiga titik hilang
6. Macam-Macam Pandangan
Untuk memberikan informasi lengkap suatu benda tiga dimensi dengan gambar
proyeksi ortogonal, biasanya memerlukan lebih dari satu bidang proyeksi.
a. Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di depan benda disebut pandangan depan.
b. Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di atas benda disebut pandangan atas.
c. Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di sebelah kanan benda disebut pandangan
samping kanan. Demikian seterusnya.
Menggambar teknik 1 26
Gambar 14. Macam-macam pandangan
7. Bidang-Bidang Proyeksi
Gambar 15. Bidang proyeksi
Suatu ruang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh bidang-bidang depan,
bidang vertikal, dan bidang horizontal. Ruang yang dibatasi tersebut dikenal dengan
sebutan kuadran. Ruang di atas bidang H, di depan bidang D, dan di samping kanan
bidang V disebut kuadran I. Ruang yang berada di atas bidang H, di depan bidang D,
dan disebelah kiri bidang V disebut kuadran II. Ruang disebelah kiri bidang V, di bawah
bidang H, dan di depan bidang D disebut kuadran III. Ruang yang berada di bawah
bidang H, di depan bidang D, dan di sebelah kanan bidang V disebut kuadran IV.
a) Proyeksi di Kuadran I (Proyeksi Eropa)
Bila suatu benda diletakkan di atas bidang horizontal, di depan bidang D,
(depan) dan di sebelah kanan bidang V (vertikal) maka benda tersebut berada di
kuadran I. jika benda yang terletak di kuadran I kita proyeksikan terhadap bidang-
Menggambar teknik 1 27
bidang H, V, dan D, maka akan didapat gambar/proyeksi pada kuadran I yang dikenal
juga dengan nama proyeksi Eropa. Gambar 16 memperlihatkan titik yang terletak di
kuadran I (lihat gambar 16).
Gambar 16. Pembukaan objek gambar di kuadran I
Selanjutnya batas-batas bidang dihilangkan maka menjadi bentuk di bawah ini :
Gambar 17. Pemutaran dengan jangka
Gambar 18. Potongan garis yang bersudut 45°
Menggambar teknik 1 28
Bila penempatan benda di kuadran I tidak teratur, maka untuk menempatkan sumbu
dapat disederhanakan sesuai dengan ruang yang tersedia. Penyederhanaan dapat
dilakukan seperti gambar berikut:
Gambar 19. Garis sumbu terpisah d
Gambar 20. Garis sumbu berimpit dengan gambar
 Penampilan Gambar
Untuk penampilan gambar berikutnya, garis sumbu dan garis bantu tidak diperlukan
lagi (dihilangkan). Jadi yang nampak hanya pandangannya saja (lihat gambar 21), perlu
ditegaskan kembali bahwa untuk proyeksi di kuadran I (proyeksi Eropa), penempatan
pandangan samping akan berada disebelah kiri pandangan depannya, sedangkan
pandangan atas berada di bawah pandangan depannya.
b) Proyeksi di Kuadran III (Proyeksi Amerika)
Bidang-bidang H, V. dan D untuk proyeksi di kuadran III (proyeksi Amerika) yang telah
di buka adalah:
Menggambar teknik 1 29
Gambar 21. Pandangan proyeksi Amerika
• Pada bidang H ditempatkan pandangan atas
• Pada bidang D ditempatkan pandangan depan
• Fada bidang V diternpatkan pandangan samping kanan
8. Simbol Proyeksi dan Anak Panah
a) Simbol Proyeksi
Untuk membedakan gambar/proyeksi di kuadran I dan gambar/proyeksi di
kuadran III, perlu diberi lambang proyeksi. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128), telah
ditetapkan bahwa cara kedua proyeksi boleh dipergunakan. Sedangkan untuk
keseragaman ISO, gambar sebaiknya digambar menurut proyeksi sudut pertama
(kuadran I atau kita kenal sebagai proyeksi Eropa). Dalam satu buah gambar tidak
diperkenankan terdapat gambar dengan menggunakan kedua gambar proyeksi secara
bersamaan. Simbol proyeksi ditempatkan disisi kanan bawah kertas
gambar.Simbol/lambang proyeksi tersebut adalah sebuah kerucut terpancung (lihat
gambar).
b) Anak Panah
Anak panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan tempat/posisi atau
arah pemotongan sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas garis ukur atau di sisi
kiri garis ukur (gambar 22).
Menggambar teknik 1 30
Gambar 22. Anak Panah
Gambar 23. Contoh penggambaran anak panah
9. Penentuan Pandangan
Untuk menempatkan pandangan atas atau pandangan samping dan pandangan
depannya, terlebih dahulu kita harus menempatkan sistem proyeksi apa yang kita
pakai, apakah proyeksi di kuadran I (Eropa) ataukah proyeksi di kuadran III (Amerika)?.
Setelah kita menempatkan sistem proyeksi yang kita pakai, barulah kita
menenempatkan pandangan dan objek yang kita gambar tersebut.
a). Menempatkan Pandangan Depan, Proyeksi Di Kuadran I (Eropa) Atas dan Samping
Kanan Menurut
b). Menentukan Pandangan Depan, Atas dan Samping Kanan Menurut Proyeksi Di
Kuadran III (Amerika)
Menggambar teknik 1 31
Gambar 24. Penerapan Proyeksi Amerika

More Related Content

What's hot

Materi 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknikMateri 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknikSyaifi Al-Mahfudzi
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiRumah Belajar
 
Toleransi linier
Toleransi linierToleransi linier
Toleransi linierndirocket
 
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknikYuni Isfatul Handoyo
 
Gambar teknik bahan ajar
Gambar teknik   bahan ajarGambar teknik   bahan ajar
Gambar teknik bahan ajarAli Njen
 
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGMENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGuniversitas negri yogyakarta
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 
Menggambar Teknik : Garis Kerja
Menggambar Teknik : Garis KerjaMenggambar Teknik : Garis Kerja
Menggambar Teknik : Garis KerjaSwadexi Istiqphara
 
Dasar gambar-teknik 4
Dasar gambar-teknik 4Dasar gambar-teknik 4
Dasar gambar-teknik 4MOSES HADUN
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)universitas negri yogyakarta
 
Pentingnya Konstitusi Negara
Pentingnya Konstitusi NegaraPentingnya Konstitusi Negara
Pentingnya Konstitusi NegaraSurya Surya
 
Tanda gambar potongan
Tanda gambar potonganTanda gambar potongan
Tanda gambar potonganNetroadi Adi
 

What's hot (20)

Materi 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknikMateri 2. Etiket Gambar teknik
Materi 2. Etiket Gambar teknik
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksi
 
Toleransi linier
Toleransi linierToleransi linier
Toleransi linier
 
Laporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja BangkuLaporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja Bangku
 
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
 
Bab. 2 Ketenagakerjaan (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 2 Ketenagakerjaan (Kelas XI, Kurikulum 2013)Bab. 2 Ketenagakerjaan (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 2 Ketenagakerjaan (Kelas XI, Kurikulum 2013)
 
Gambar teknik bahan ajar
Gambar teknik   bahan ajarGambar teknik   bahan ajar
Gambar teknik bahan ajar
 
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHINGMENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
MENGENAL PROSES PENGERJAAN PLAT PADA METODE PIERCING ATAU PUNCHING
 
Ilmu Bahan
Ilmu BahanIlmu Bahan
Ilmu Bahan
 
Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)
 
Buku jurus cepat belajar inventor
Buku jurus cepat belajar inventorBuku jurus cepat belajar inventor
Buku jurus cepat belajar inventor
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Tanda pengerjaan
Tanda pengerjaanTanda pengerjaan
Tanda pengerjaan
 
Menggambar Teknik : Garis Kerja
Menggambar Teknik : Garis KerjaMenggambar Teknik : Garis Kerja
Menggambar Teknik : Garis Kerja
 
Dasar gambar-teknik 4
Dasar gambar-teknik 4Dasar gambar-teknik 4
Dasar gambar-teknik 4
 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
 
Pentingnya Konstitusi Negara
Pentingnya Konstitusi NegaraPentingnya Konstitusi Negara
Pentingnya Konstitusi Negara
 
Tanda gambar potongan
Tanda gambar potonganTanda gambar potongan
Tanda gambar potongan
 

Viewers also liked

Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINMemahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
Materi 4. proyeksi oleh syaifi ab
Materi 4. proyeksi oleh syaifi abMateri 4. proyeksi oleh syaifi ab
Materi 4. proyeksi oleh syaifi abSyaifi Al-Mahfudzi
 
Dasar dasar menggambar_teknik
Dasar dasar menggambar_teknikDasar dasar menggambar_teknik
Dasar dasar menggambar_teknikZainal Abidin
 
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknikyohaneswahyuusd13
 
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depanLaporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depanAdy Purnomo
 

Viewers also liked (9)

Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINMemahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
 
Materi 4. proyeksi oleh syaifi ab
Materi 4. proyeksi oleh syaifi abMateri 4. proyeksi oleh syaifi ab
Materi 4. proyeksi oleh syaifi ab
 
Dasar dasar menggambar_teknik
Dasar dasar menggambar_teknikDasar dasar menggambar_teknik
Dasar dasar menggambar_teknik
 
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
 
GAMBAR TEKNIK
GAMBAR TEKNIKGAMBAR TEKNIK
GAMBAR TEKNIK
 
Gambar teknik
Gambar teknikGambar teknik
Gambar teknik
 
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depanLaporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
 
Membaca Gambar Teknik
Membaca Gambar TeknikMembaca Gambar Teknik
Membaca Gambar Teknik
 
Menggambar teknik
Menggambar teknikMenggambar teknik
Menggambar teknik
 

Similar to Menggambar teknik

Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptxGambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptxTriHutagalung2
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikAhmad Faozi
 
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benarKb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benaremodul-learning
 
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdfPERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdfMuhammadHasan117987
 
Bab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualBab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualSaeful Fajri
 
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINBab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
Kb 2 Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2 Memilih Gambar Teknik yang BenarKb 2 Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2 Memilih Gambar Teknik yang Benaremodul-learning
 
Kb 2. Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2. Memilih Gambar Teknik yang BenarKb 2. Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2. Memilih Gambar Teknik yang Benaremodul-learning
 
Menggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsMenggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsFasrilah Aris
 
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptx
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptxALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptx
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptxanisa321586
 
garis dan kegunaannya pada gambar teknik
garis dan kegunaannya pada gambar teknikgaris dan kegunaannya pada gambar teknik
garis dan kegunaannya pada gambar teknikAlRouga
 
10 gambar etiket dan garis
10 gambar etiket dan garis10 gambar etiket dan garis
10 gambar etiket dan garisEdi Sutanto
 
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 21. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2Had'di Imam Imam
 
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik Mesin
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik MesinPendahuluan Proses Menggambar Teknik Mesin
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik MesinSoedirboy991
 

Similar to Menggambar teknik (20)

Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptxGambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
 
Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar Teknik
 
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benarKb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
Kb2 Memilih Gambar Teknik dengan benar
 
Pengenalan dan penggunaan peralatan gatek
Pengenalan dan penggunaan peralatan gatekPengenalan dan penggunaan peralatan gatek
Pengenalan dan penggunaan peralatan gatek
 
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdfPERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
 
Gambar mesin
Gambar mesinGambar mesin
Gambar mesin
 
Bab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualBab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manual
 
Rpp gambar1
Rpp gambar1Rpp gambar1
Rpp gambar1
 
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESINBab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Bab 05a memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
 
Kb 2 Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2 Memilih Gambar Teknik yang BenarKb 2 Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2 Memilih Gambar Teknik yang Benar
 
Kb 2. Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2. Memilih Gambar Teknik yang BenarKb 2. Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2. Memilih Gambar Teknik yang Benar
 
Menggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget arsMenggambar teknik dasar banget ars
Menggambar teknik dasar banget ars
 
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptx
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptxALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptx
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptx
 
1. pendahuluan.
1. pendahuluan.1. pendahuluan.
1. pendahuluan.
 
garis dan kegunaannya pada gambar teknik
garis dan kegunaannya pada gambar teknikgaris dan kegunaannya pada gambar teknik
garis dan kegunaannya pada gambar teknik
 
10 gambar etiket dan garis
10 gambar etiket dan garis10 gambar etiket dan garis
10 gambar etiket dan garis
 
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 21. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
 
3257999.ppt
3257999.ppt3257999.ppt
3257999.ppt
 
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik Mesin
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik MesinPendahuluan Proses Menggambar Teknik Mesin
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik Mesin
 
GT PPT 1.pptx
GT PPT 1.pptxGT PPT 1.pptx
GT PPT 1.pptx
 

Menggambar teknik

  • 1. Menggambar teknik 1 1 BERDASARKAN KURIKULUM SUPM TAHUN 2012 BAHAN AJAR SEMESTER 1 MENGGAMBAR TEKNIK DISUSUN OLEH : GRESYE A HETHARIA,ST KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI SORONG 2 0 1 4
  • 2. Menggambar teknik 1 2 Kegiatan Belajar 1 Mengenal Peralatan Menggambar Teknik Untuk menggambar teknik/mesin diperlukan peralatan gambar yang lengkap berdasarkan aturan menggambar teknik. Alat gambar yang diperlukan dalam bidang teknik mesin, antara lain : A. Meja gambar (Drawing Board) Meja gambar harus mempunyai permukaan yang rata dengan tepian lurus. Terbuat dari papan kayu yang terbaik, seperti kayu pohon cemara, pohon plywood. Papan ini dibuat untuk memasang kertas gambar dengan ukuran disesuaikan ukuran kertas gambar terbesar, misalnya : - Ao mempunyai ukuran 1200 x 900 mm - A1 mempunyai ukuran 600 x 450 mm Dengan ketebalan papan sekitar 25 s/d 50 mm. Meja gambar ini pada umumnya di alasi dengan kertas atau plastic yang lunak, hal ini dilakukan agar supaya meja gambar tidak rusak karena terkena goresan dari jangka. Meja gambar ini dubuat sedemikian rupa sehingga pada saat gambar meja gambar ini bias di setel miring sesuai dengan yang dikehendari.
  • 3. Menggambar teknik 1 3 B. Mistar Gambar Mistar ini pada umumnya dibuat dari kayu, mika dan plastic. Berfungsi untuk membuat garis. 1. Papan mistar ( T-swquare) Mistar ini terbuat dari kayu ditarik sepanjang meja gambar disebut juga dengan blade, pada sebelah kiri ujungnya disambung papan kecil dibuat menyudut tegak lurus terhadap blade disebut head. Hal ini dibuat untuk mencegah tergadinya goresan yang disebabkan garis tegak lurus antara blade dan head. Papan Mistar .
  • 5. Menggambar teknik 1 5 2. Segitiga Umumnya alat tarik segitiga ini berpasangan berupa : a. membentuk sudut 45°- 45° b. membentuk sudut 30° - 60° Sebelum menggunanakan alat gambar ini terlebih dahulu kita harus memeriksa jangan sampai ada yang rusak yang tidak dapat dipakai. Bila alat ini kotor maka harus dibersihkan terlebih dahulu dengan kain lap yang halus agar tidak mengotori kertas gambar. Sama kaki Siku-siku
  • 6. Menggambar teknik 1 6 C. Jangka Alat gambar ini sangat penting. Kelengkapan alat ini disebut kotak jangka, berisi : - Jangka besar yang ujung-ujungnya dapat di tukar-tukar. - Alat penyambung untuk membuat lingkaran besar. - jangka orlean atau jangka pegas. - Pena penggaris.
  • 7. Menggambar teknik 1 7 Ada 4 macam jangka yang digunakan untuk menggambar mesin, antara lain : a. jangka besar dengan ukuran renggang 100 s/d 200 mm b. jangka menengah dengan ukuran renggang 20 s/d 100 mm c. jangka kecil mempunyai ukuran renggang 5 – 30 mm d. jangka O ring digunakan untuk pembulatan lingkaran jari-jari kecil. Jangka Kotak jangka
  • 8. Menggambar teknik 1 8 D. Potlot Alat ini disebut juga dengan pensil. Pembagian standar kekerasan pensil, antara lain : Keras Sedang Lunak 4H 5H 6H 7H 8H 9H 3H 2H H F HB B 2B 3B 4B 5B 6B 7B Berbagai macam cara untuk membentuk pensil, a.l: 1. Cara meruncingkan pensil. 2. Posisi ujung runcing pensil. 3. pensil Mekanik
  • 10. Menggambar teknik 1 10 E. Penghapus atau pembersih. Penghapus terbuat dari karet. Digunakan untuk menghapus, menghilangkan garis pada gambar akibat goresan pensil. Ada 3 jenis penghapus: 1. Penghapus karet. Digunakan untuk menghilangkan goresan garis dari pensil atau tinta pada gambar. 2. Penghapus karet balok. Digunakan untuk menghilangkan dan membersihkan bodang gambar yang kotor. 3. Mesin penghapus secara elektrik. Digunakan untuk menghilangkan kesalahan garis dan mengulang kembali untuk garis gambar.
  • 11. Menggambar teknik 1 11 F. Kertas Gambar Ada beberapa kertas gambar yang sering dipakai adalah ketas putih. Kertas kalkir dn lain-lain. Untuk kertas putih buasanya digunakan pensil sebagai bahan untuk menggambar. Sedangkan untuk kertas kalkir digunakan pena gambit untuk menggambar. Dimana kertas kalkir mengkilat dimana mutu kertas harus tahan lama terhadap lembab. Adapun ukuran dari kertas gambit, a. l: Ukuran Potongan lembaran kertas bersih dalam mm Ruang gambar dalam mm A0 A1 A2 A3 A4 A5 A6 841 x 1189 594 x 841 420 x 594 297 x 420 218 x 297 148 x 210 105 x 148 831 x 1159 584 x 811 410 x 564 287 x 390
  • 12. Menggambar teknik 1 12 Kegiatan Belajar 2 Menggambar Garis, Aksiran, Angka dan Huruf Untuk membedakan jenis material dalam gambar, maka potongan dari gambar pandangan digunakan arsir. Dimana bentuk arsir berupa garis tipis miring 45° terhadap garis sumbu gambar. A. Garis. Dalam peraturan gambar mesin, ditentukan oleh gabungan bentuk dan tebal garis yang terdiri atas : - garis nyata garis kontinu - garis gores ---------------------- garis pendek dengan jarak antara. - Garis bertitik -.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-. garis gores penjang dengan titik antaranya. 1. menurut jenis tipis tebalnya garis, ada 3 macam ,a. l: a. garis tebal b. garis tipis c. garis sedang 2. Pengelompokan ketebalan garis. Ketebalan garis dikelompokan atas dasar deretan pertandingan tebal garis dalam gambar.Perbandingan tebal garis. a. a b. a/2 c. a/2 d. - - - - - - - - - - - a/ 2 e. -.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-. a/2 f. . . . . a dan a/2 g. . . . . a Jenis garis menurut tebalnya ada dua macam, yaitu garis tebal dan garis tipis. Kedua jenis tebal garis tersebut mempunyai perbandingan 1 : 0,5. Tebal garis dipilih sesuai dengan besar kecilnya gambar, dan dipilih dari deretan tebal berikut : ,18, 0,25, 0,35, 0,5, 0,7, 01, 1,4, dan 2 mm
  • 13. Menggambar teknik 1 13 Karena kesukaran-kesukaran yang ada pada cara reproduksi tertentu, tebal 0,18 mm sebaiknya jangan dipakai. Pada umumnya tebal gais tebal adalah 0,5 dan 0,7 mm. Jarak minimum antara garis sejajar termasuk garis arsir, tidak boleh kurang dari tiga kali tebal garis yang paling tebal (gambar 1). dianjurkan agar ruang antara garis tidak kurang dari 0,7 mm. Gambar 1 Ket : a. Tebal garis b. Jarak antara garis ( Dianjurkan nilai minimum = 3a) c. Ruang antar garis Dalam menggambar mesin dipergunakan bebrapa jenis garis, dalam bentuk dan tebal sesuai dengan penggunaannya, seperti pada gambar 1 Jenis-jenis garis dan penggunaannya (ISO. R 128) Jenis garis keterangan penggunaan A Tebal kontinu A1. Garis-garis nyata(gambar) A2. Garis-garis tepi B Tipis kontinnu (lurus atau lengkung) B1. Garis perpotongan khayal B2. Garis ukur B3. Garis proyeksi B4. Garis penunjuk B5. Garis arsir B6.Garis nyata dari penampang yang diputar di tempat B7. Garis sumbu pendek C Tipus kontinyu bebas C1. Garis batas dari potongan sebagian atau bagian yang dipotong, bila batasnya bukan garis bergores tipis. D Tipis kontinyu dengan sig- sig D1. Sama dengan C1. E - - - - - - - - - Garis gores tebal E1. Garis nyata terhalang E2. Garis tepi terhalang
  • 14. Menggambar teknik 1 14 F - - - - - - - - - Garis gores tipis F1. Garis nyata terhalang F2. Garis tepi terhalang G . . Garis bergores tipis G1. Garis sumbu G2. Garis simetri G3. lintasan H Garis bergores tipis,yang dipertebal pada ujung- ujungnya dan pada perubahan arah H1. Garis (bidang) potong I . . Garis bergores tebal I1. Penunjukan permukaan yang harus mendapat penanganan khusus. J .. .. Garis bergores ganda tipis J1. Bagian yang berdampingan J2. Batas-batas kedudukan benda yang bergerak J3. Garios system (pada baja profil) J4. Bentuk semula sebelum dibentuk Bagian benda yang berada di depan bidang potong. B. Angka dan Huruf 1. Bentuk huruf dan angka Dalam gambar huruf-huruf, angka-angka dan lambing-lambang dipergunakan untuk member ukuran-ukuran, catatan, judul dsb, disamping gambar itu sendiri. Ciri- ciri yang perlu pada huruf dan angka pada menggambar teknik, ialah : - Jelas - Seragam - Dapat dibuat microfilm atau lain cara reproduksi. Oleh karena itu huruf dan angka harus digambar dengan cermat dan jelas agar tidak menimbulkan salah baca dari pembaca gambar yang berbeda – beda. Angka-angka baru dapat dibedakan dengan jelas agar tidak menimbulkan keraguan antara mereka, walaupun terdapat kerusakan ringan.
  • 15. Menggambar teknik 1 15 2. Perbandingan huruf dan angka Angka dan huruf perbandingannya ditentukan melalui standard/h yaitu : - Tipe standar A = 1/14 - Tipe standar B = 1/10 C. Arsiran Arsir dipergunakan untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan dengan jenis tipis, miring 45° terhadap garis sumbu atau garis gambar. Jarak garis atris disesuaikan dengan besarnya gambar. Tidak boleh terlalu rapat dan harus sama besar untuk mendapatkan gambar yang baik dan rapi. Jarak garis harus lebar bila bidang yang di atsir besar, rapat bila bidang gambar kecil.
  • 16. Menggambar teknik 1 16 Kegiatan Belajar 3 Menggambar Bukaan Gambar Kerja Gambar Bukaan atau disebut juga dengan nama Bentangan Geometri, Geometri lanjut Benda Kerucut/Kronis. Gambar Bukaan sering disebut juga dengan gambar Bentangan. Gambar tersebut menggambar secara datar atau dalam suatu bidang saja suatu permukaan benda yang biasanya mempunyai beberapa bidang. Benda geometris kerucut adalah benda-benda yang mempunyai bentuk geometris dasar kerucut atau kronis, termasuk pada kelompok ini adalah benda yang berbentuk pyramid. Langkah penting dalam pembuatan gambar bentangan adalah menentukan panjang sebenarnya dari sebuah garis. Bagaimana menentukan panjang garis sebenarnya. Dasar pembuatan atau melukis gambar bentangan dengan menggunakan metode segitiga adalah dengan melukis segitiga-segitiga yang berkaitan menjadi gambar bentangan. Segitiga dapat dilukis bila ada tiga garis yang diketahui panjangnya ayau sudutnya. Melukis segitiga Pada pembuatan gambar bentangan beberapa atau banyak segitiga harus dibuat. Pertama, tentukan pada garis mana sambungan akan dimulai, selanjutnya X1 X2 A B C X1 X2 A B
  • 17. Menggambar teknik 1 17 akan dibuat segitiga. Segitiga yang telah dibuat, digabung dengan dua garis sebelahnya sehingga akan diperoleh segitiga baru. Demikian seterusnya. Perlu diingat bahwa, dalam membuat gambar bentangan dengan metode segitiga, harus mempunyai kemampuan bekerja secara benar dan sangat teliti. Disamping perlu ketelitian dalam menggambat proyeksi, ketelitian dalam membuat segitiga yang satu akan menentukan segitiga-segitiga yang berikutnya. Pembuatan gambar bentangan dengan metode segitiga dilakukan dengan mngandalkan atau membuat bidang atau permukaan benda terdiri dari segitiga- segitiga. Metode segitiga yang dipakai lebih tinggi tingkatnya dari pada metode garis sejajar dan metode garis radial. Benda yang diselesaikan dengan kedua metode itu dapat juga diselesaikan dengan metode segitiga. Konstruksi benda yang mempunyai bentuk dasar pyramid dibuat bentangannya dengan metode garis radial. Sebuah pyramid ditandai dengan sisi-sisi pojoknya akan bertemu pada suatu titik, bila semua titik-titik simetri atau panjangnya sama, maka termasuk pyramid tegak, sedangkan bila yang simetri hanya sebagiam sisinya termasuk pyramid oblik. Piramid tegak digunakan untuk bila benda yang dibuat terdiri dari bagian pyramid dan pipa tegak yang sumbu tengahnya suatu garis, sedangkan pyramid oblik digunakan bila sumbu tegaknya tidak satu garis. Bila ada bentuk yang menyerupai pyramid, tetapi sisi-sisi pojoknya tidak semua menyatu, maka sesungguhnya itu bukanlah pyramid. Bentuk tersebut tidak dapat diselesaikan dengan metode garis radial. Proyeksi Dalam gambar tenik di kenal beberapa bentuk gambar yang biasa di pakai untuk mewujudkan benda kerja nyata. 1. Gambar dua dimensi, terdiri dari; 1) Proyeksi Orthogonal. Dipakai untuk wujud bentuk yang sebenarnya dengan melakukan bentangan dari sebuah benda, menarik grs proyeksi lurus terhadap bidang proyeksi membuat bidang tegak lurus. Dari proyeksi ini akan ditemukan :
  • 18. Menggambar teknik 1 18 a. Ukuran sebenarnya dari bagian garis proyeksi pada bidang proyeksi. b. Titik tembus pertemuan antara garis proyeksi pada bidang proyeksi yang saling tegak lurus. c. Garis pinggir dari suatu bidang proyeksi d. Bentuk sebenarnya dari permukaan sebuah bidang garis. Gambar 3. Proyeksi Orthogonal 2) Potongan / Irisan 3) Bukaan / bentengan 4) Putaran 5) Interaksi 2. Gambar tiga dimensi (pictorial view) terdiri dari; 1) Isometri (benda relatip kecil) 2) Proyeksi miring (oblique). Pada proyeksi ini kedudukan benda kerja berada pada posisi miring terhadap bidang proyeksi dilihat dari satu titik pandang. 3) Urutan perakitan (exploded view) 4) Prespektif (benda relatip besar) 3. Proyeksi Aksonometri Proyeksi ini berawal dari proyeksi berbentuk prespektif dapat dikelaskan sebagai pelukisan gambar. Proyeksi ini dibagi menjadi 3 macam bentuk, a.l: 1. Isometri 2. Dimetri 3. Trimetri
  • 19. Menggambar teknik 1 19 Gambar 2. Proyeksi Aksonometri A. Macam-macam proyeksi Peraturan dasar menggambar teknik bila ditinjau dari standarisasi Internasional dibagi menjadi 2 macam system proyeksi, Yaitu : 1. Proyeksi Eropa Disebut juga proyeksi E atau gambar kwandran I. Ketentuan yang diperlukan dalam menggambar proyeksi eropa ini adalah : a. tentukan pandangan depan sebagai patokan sehingga mempermudah pandangan lainnya. b. Dibuka dari depan, pandangan atas B terbayang terletak di bawah. c. Pandangan kiri C benda terletak dibawah proyeksi kanan. d. Pandangan kanan D terletak sebelah kiri. e. Pandangan bawah E terletak di atas, sedangkan pandangan belakang F benda boleh ditempatkan di sebelak kiri maupun kanan. Cara bukaan proyeksi Eropa dimulai dari depan kotak kubus, pandangan depan terbayang terletak di belakang benda pada bidang kubus. 2. Proyeksi Amerika Disebut juga proyeksi A atau kuadran III. Ketentuan poyeksi Amerika ini adalah : a. Pandangan depan A dipilih sebagai pandangan depan gambar.
  • 20. Menggambar teknik 1 20 b. Bukaan kotak kubus dari arah belakang, pandangan atas B diletakan atas bidang proyeksi. c. Pandangan kiri C benda ditaruh bidang proyeksi sebelkah kiri. d. Pandangan kanan D diletakan di sebelah kanan. e. Pandangan bawah E benda diletakan di bawah. f. Posisi pandangan belakang F boleh terletak di kanan maupun di kiri. g. B. Penentuan Pandangan Gambar Pandangan depan benda kerja perlu dipilih yang tepat, sehingga tidak akan menyulitkan dalam meletakan garis ukur, tanda ukuran dan dapat memudahkan bagi yang mengerjakan. 1. ukuran benda kerja sudah tercakup dalam pandangan depan. 2. Tidak terjadi perpotongan antar garis,: garis ukur, garis Bantu ukur garis gambar maupun garis proyeksi gambar. 3. Memperkecil pandangan benda kerja. Proyeksi Piktorial Untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi, dapat kita lakukan dengan beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan rnenggarnbar. Ada beberapa macam cara proyeksi, antara lain: 1. Proyeksi piktorial dimensi 2. Proyeksi piktorial isometri 3. Proyeksi piktorial miring 4. Perspektif Untuk membedakan masing-masing proyeksi tersebut, dapat kita lihat pada Gambar
  • 21. Menggambar teknik 1 21 Gambar 3. Proyeksi pictorial 3. Proyeksi Isometris a). Ciri Proyeksi Isometris Untuk mengetahui apakah suatu gambar disajikan dalam bentuk proyeksi isometris, perlu kiranya kita mengetahui terlebih dahulu ciri dan syarat-syarat untuk membuat gambar dengan proyeksi tersebut. Adapun ciri-ciri gambar dengan proyeksi isometris tersebut adalah: 1) Ciri pada sumbu • Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar. • Sudut antara sumbu satu terhadap sumbu lainya 1200. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 2) Ciri pada ukuran Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambarkan (lihat Gambar ) Gambar 4. Proyeksi isometric
  • 22. Menggambar teknik 1 22 b). Penyajian Proyeksi Isometris Penyajian gambar dengan proyeksi isometris dapat dilakukan dengan kedudukan normal, terbalik atau horizontal. 1) Proyeksi isometris dengan kedudukan normal. Kedudukan normal mempunyai sumbu dengan sudut-sudut seperti tampak pada gambar 6. 2) Proyeksi isometris dengan kedudukan terbalik. Mengenai hal ini dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu: a. Memutar gambar dengan sudut 180° ke kanan dan kedudukan berikut). Gambar 5 22. Penyajian proyeksi isometric b. Mengubah kedudukan benda yang digambar dengan tujuan untuk memperlihatkan bagian bawah benda tersebut (lihat Gambar 7.) 3) Proyeksi isometris dengan kedudukan horizontal. a. Sebagaimana cara yang dilakukan untuk menggarnbar kedudukan proyeksi isometris terbalik, yaitu dengan memutar sumbu utama 1800 dan sumbu normal, maka untuk kedudukan horizontal 2700 ke kanan dan kedudukan sumbu norrnalnya (Iihat Gambar 8.) b. Mengubah kedudukan benda, yaitu untuk memperlihatkan bagian samping kiri (yang tidak terlihat) sebagaimana terlihat pada Gambar 8.
  • 23. Menggambar teknik 1 23 Gambar 8. Proyeksi Isimetris kedudukan horizontal 3.Proyeksi Dimetris Proyeksi dimetris mempunyai ketentuan: a. Sumbu utama mempunyai sudut: �=70 dan �= 400 (lihat Gambar 9) b. Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, pada sumbu y = 1 : 2, dan pada sumbu z 1 : 1. Gambar kubus yang di gambarkan dengan proyeksi dimetris dibawah ini, mempunyai sisi-sisi 40 mm. Keterangan: • Ukuran pada sumbu x digambar 40 mm • Ukuran gambar pada sumbu y digambar 1/2 nya, yaitu 20 mm • Ukuran pada sunbu z digambar 40 mm Gambar 5 26. Kubus dengan proyeksi dimetris
  • 24. Menggambar teknik 1 24 4. Proyeksi Miring (sejajar) Pada proyeksi miring, sumbu x berimpit dengan garis horizontal/mendatar dan sumbu y mernpunyai sudut 450 dengan garis mendatar. Skala ukuran untuk proyeksi miring ini sama dengan skala pada proyeksi dimetris, yaitu skala pada sumbu x 1:1, pada sumbu y = 1 : 2, dan skala pada sumbu z = 1: 1 (ithat gambar di bawah ini) Gambar 10. Proyeksi miring 5. Gambar Perspektif Dalam garnbar teknik mesin, gambar perspektif jarang dipakai. Gambar perspektif dibagi menjadi tiga macam, yaitu: a. perspektif dengan satu titik hilang. h. Perspektif dengan dua titik hilang. c. Perspektif dengan tiga titik hilang. Gambar 11. Perspektif dengan satu titik hilang
  • 25. Menggambar teknik 1 25 Gambar 12. Perspektif dengan dua titik hilang Gambar 13. Perspektif dengan tiga titik hilang 6. Macam-Macam Pandangan Untuk memberikan informasi lengkap suatu benda tiga dimensi dengan gambar proyeksi ortogonal, biasanya memerlukan lebih dari satu bidang proyeksi. a. Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di depan benda disebut pandangan depan. b. Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di atas benda disebut pandangan atas. c. Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di sebelah kanan benda disebut pandangan samping kanan. Demikian seterusnya.
  • 26. Menggambar teknik 1 26 Gambar 14. Macam-macam pandangan 7. Bidang-Bidang Proyeksi Gambar 15. Bidang proyeksi Suatu ruang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh bidang-bidang depan, bidang vertikal, dan bidang horizontal. Ruang yang dibatasi tersebut dikenal dengan sebutan kuadran. Ruang di atas bidang H, di depan bidang D, dan di samping kanan bidang V disebut kuadran I. Ruang yang berada di atas bidang H, di depan bidang D, dan disebelah kiri bidang V disebut kuadran II. Ruang disebelah kiri bidang V, di bawah bidang H, dan di depan bidang D disebut kuadran III. Ruang yang berada di bawah bidang H, di depan bidang D, dan di sebelah kanan bidang V disebut kuadran IV. a) Proyeksi di Kuadran I (Proyeksi Eropa) Bila suatu benda diletakkan di atas bidang horizontal, di depan bidang D, (depan) dan di sebelah kanan bidang V (vertikal) maka benda tersebut berada di kuadran I. jika benda yang terletak di kuadran I kita proyeksikan terhadap bidang-
  • 27. Menggambar teknik 1 27 bidang H, V, dan D, maka akan didapat gambar/proyeksi pada kuadran I yang dikenal juga dengan nama proyeksi Eropa. Gambar 16 memperlihatkan titik yang terletak di kuadran I (lihat gambar 16). Gambar 16. Pembukaan objek gambar di kuadran I Selanjutnya batas-batas bidang dihilangkan maka menjadi bentuk di bawah ini : Gambar 17. Pemutaran dengan jangka Gambar 18. Potongan garis yang bersudut 45°
  • 28. Menggambar teknik 1 28 Bila penempatan benda di kuadran I tidak teratur, maka untuk menempatkan sumbu dapat disederhanakan sesuai dengan ruang yang tersedia. Penyederhanaan dapat dilakukan seperti gambar berikut: Gambar 19. Garis sumbu terpisah d Gambar 20. Garis sumbu berimpit dengan gambar  Penampilan Gambar Untuk penampilan gambar berikutnya, garis sumbu dan garis bantu tidak diperlukan lagi (dihilangkan). Jadi yang nampak hanya pandangannya saja (lihat gambar 21), perlu ditegaskan kembali bahwa untuk proyeksi di kuadran I (proyeksi Eropa), penempatan pandangan samping akan berada disebelah kiri pandangan depannya, sedangkan pandangan atas berada di bawah pandangan depannya. b) Proyeksi di Kuadran III (Proyeksi Amerika) Bidang-bidang H, V. dan D untuk proyeksi di kuadran III (proyeksi Amerika) yang telah di buka adalah:
  • 29. Menggambar teknik 1 29 Gambar 21. Pandangan proyeksi Amerika • Pada bidang H ditempatkan pandangan atas • Pada bidang D ditempatkan pandangan depan • Fada bidang V diternpatkan pandangan samping kanan 8. Simbol Proyeksi dan Anak Panah a) Simbol Proyeksi Untuk membedakan gambar/proyeksi di kuadran I dan gambar/proyeksi di kuadran III, perlu diberi lambang proyeksi. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128), telah ditetapkan bahwa cara kedua proyeksi boleh dipergunakan. Sedangkan untuk keseragaman ISO, gambar sebaiknya digambar menurut proyeksi sudut pertama (kuadran I atau kita kenal sebagai proyeksi Eropa). Dalam satu buah gambar tidak diperkenankan terdapat gambar dengan menggunakan kedua gambar proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi ditempatkan disisi kanan bawah kertas gambar.Simbol/lambang proyeksi tersebut adalah sebuah kerucut terpancung (lihat gambar). b) Anak Panah Anak panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan tempat/posisi atau arah pemotongan sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas garis ukur atau di sisi kiri garis ukur (gambar 22).
  • 30. Menggambar teknik 1 30 Gambar 22. Anak Panah Gambar 23. Contoh penggambaran anak panah 9. Penentuan Pandangan Untuk menempatkan pandangan atas atau pandangan samping dan pandangan depannya, terlebih dahulu kita harus menempatkan sistem proyeksi apa yang kita pakai, apakah proyeksi di kuadran I (Eropa) ataukah proyeksi di kuadran III (Amerika)?. Setelah kita menempatkan sistem proyeksi yang kita pakai, barulah kita menenempatkan pandangan dan objek yang kita gambar tersebut. a). Menempatkan Pandangan Depan, Proyeksi Di Kuadran I (Eropa) Atas dan Samping Kanan Menurut b). Menentukan Pandangan Depan, Atas dan Samping Kanan Menurut Proyeksi Di Kuadran III (Amerika)
  • 31. Menggambar teknik 1 31 Gambar 24. Penerapan Proyeksi Amerika