SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
MENGGAMBAR REKAYASA &
STRUKTUR BANGUNAN
1. PENDAHULUAN
TKS – 165
MENGGAMBAR REKAYASA &
STRUKTUR BANGUNAN
1. PENDAHULUAN
 Gambar Teknik
 Gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-cara,
ketentuan-ketentuan, aturan-aturan yang telah disepakati bersama oleh para ahli
teknik.
 Di dalam teknik mesin ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan tersebut berupa
normalisasi atau standarisasi yang sudah ditetapkan oleh ISO (International
Organisation for Standarisation) yaitu sebuah badan/lembaga internasional untuk
standarisasi. Di samping ISO sebagai sebuah badan internasional
(antarbangsa), di negara-negara tertentu ada yang memiliki badan standarisasi
nasional yang cukup dikenal di seluruh dunia. Misalnya: di Jerman ada DIN, di
Belanda ada NEN, di Jepang ada JIS, dan di Indonesia ada SII.
 Sebagai suatu alat komunikasi, gambar teknik mengandung maksud tertentu,
perintah-perintah atau informasi dari pembuat gambar (perencana) untuk
disampaikan kepada pelaksana atau pekerja di lapangan (bengkel) dalam bentuk
gambar kerja yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan berupa kode-kode,
simbol-simbol yang memiliki satu arti, satu maksud, dan satu tujuan.
 Untuk membuat gambar yang baik dan memenuhi syarat serta dapat dipahami
dengan mudah dan benar oleh orang lain, diperlukan adanya peralatan yang
memenuhi syarat dan teknik-teknik menggambar yang benar
 Gambar Teknik
 Gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-cara,
ketentuan-ketentuan, aturan-aturan yang telah disepakati bersama oleh para ahli
teknik.
 Di dalam teknik mesin ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan tersebut berupa
normalisasi atau standarisasi yang sudah ditetapkan oleh ISO (International
Organisation for Standarisation) yaitu sebuah badan/lembaga internasional untuk
standarisasi. Di samping ISO sebagai sebuah badan internasional
(antarbangsa), di negara-negara tertentu ada yang memiliki badan standarisasi
nasional yang cukup dikenal di seluruh dunia. Misalnya: di Jerman ada DIN, di
Belanda ada NEN, di Jepang ada JIS, dan di Indonesia ada SII.
 Sebagai suatu alat komunikasi, gambar teknik mengandung maksud tertentu,
perintah-perintah atau informasi dari pembuat gambar (perencana) untuk
disampaikan kepada pelaksana atau pekerja di lapangan (bengkel) dalam bentuk
gambar kerja yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan berupa kode-kode,
simbol-simbol yang memiliki satu arti, satu maksud, dan satu tujuan.
 Untuk membuat gambar yang baik dan memenuhi syarat serta dapat dipahami
dengan mudah dan benar oleh orang lain, diperlukan adanya peralatan yang
memenuhi syarat dan teknik-teknik menggambar yang benar
 A. Macam-macam Alat Gambar
 Alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan gambar teknik antara lain: kertas
gambar, pensil, mistar dan penggaris segitiga, jangka, rapidograph (dapat pula
drawing pen), mistar sablon, mal, busur derajat, dan meja gambar.
 1. Kertas gambar
 Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas
padalarang/kertas manila) dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas
manila adalah jenis kertas yang tidak tembus cahaya, agak tebal, biasanya
untuk membuat gambar dengan pensil dan kadang-kadang juga dengan
tinta. Adapun kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya (transparan)
biasanya untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses
lanjutan dari pembuatan gambar dengan pensil untuk mempermudah dalam
penggandaan (reproduksi).
 Ukuran pokok dari kertas gambar adalah Ao (baca A nol) mempunyai luas 1
m2. Apabila kertas Ao dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan
ukuran kertas yang lebih kecil yaitu A1. Arti A1 adalah kertas Ao yang dibagi
satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas A1 dibagi menjadi dua sama
besar menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas A3
menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5
 A. Macam-macam Alat Gambar
 Alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan gambar teknik antara lain: kertas
gambar, pensil, mistar dan penggaris segitiga, jangka, rapidograph (dapat pula
drawing pen), mistar sablon, mal, busur derajat, dan meja gambar.
 1. Kertas gambar
 Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas
padalarang/kertas manila) dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas
manila adalah jenis kertas yang tidak tembus cahaya, agak tebal, biasanya
untuk membuat gambar dengan pensil dan kadang-kadang juga dengan
tinta. Adapun kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya (transparan)
biasanya untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses
lanjutan dari pembuatan gambar dengan pensil untuk mempermudah dalam
penggandaan (reproduksi).
 Ukuran pokok dari kertas gambar adalah Ao (baca A nol) mempunyai luas 1
m2. Apabila kertas Ao dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan
ukuran kertas yang lebih kecil yaitu A1. Arti A1 adalah kertas Ao yang dibagi
satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas A1 dibagi menjadi dua sama
besar menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas A3
menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5
Ukuran Panjang (mm) Lebar (mm)
Ukuran garis tepi
(mm )
Ao
A1
A2
A3
A4
A5
1189
841
594
420
297
210
841
594
420
297
210
148
10
10
10
10
5
5
2. Pensil Gambar
Normalisasi Ukuran Kertas Gambar
2. Pensil Gambar
 Untuk menggambar teknik diperlukan pensil (potlot) yang berbeda untuk keperluan menulis, baik
kualitas maupun tingkat kekerasannya. Biasanya kekerasan pensil dicantumkan pada salah satu
ujungnya.
 3. Mistar gambar Penggaris segitiga (segitiga set)
 Mistar gambar mempunyai dua bagian, yaitu bagian mistar yang panjang disebut daun
mistar, dan bagian mistar yang pendek disebut kepala mistar. Sudut antara bagian daun dan
bagian kepala mistar sebesar 900 (siku-siku)
 Penggaris segitiga adalah alat untuk menarik garis, mempunyai salah satu sudut 900 (siku-
siku). Sepasang penggaris segitiga siku-siku terdiri dari dua buah penggaris segitiga siku-
siku, yang satu bersudut 450 – 450 dan yang lainnya bersudut 600 – 300.
Nomor urut Keras Sedang Lunak
1
2
3
4
5
6
4H
5H
6H
7H
8H
9H
3H
2H
H
F
HB
B
2B
3B
4B
5B
6B
7B
 Untuk menggambar teknik diperlukan pensil (potlot) yang berbeda untuk keperluan menulis, baik
kualitas maupun tingkat kekerasannya. Biasanya kekerasan pensil dicantumkan pada salah satu
ujungnya.
 3. Mistar gambar Penggaris segitiga (segitiga set)
 Mistar gambar mempunyai dua bagian, yaitu bagian mistar yang panjang disebut daun
mistar, dan bagian mistar yang pendek disebut kepala mistar. Sudut antara bagian daun dan
bagian kepala mistar sebesar 900 (siku-siku)
 Penggaris segitiga adalah alat untuk menarik garis, mempunyai salah satu sudut 900 (siku-
siku). Sepasang penggaris segitiga siku-siku terdiri dari dua buah penggaris segitiga siku-
siku, yang satu bersudut 450 – 450 dan yang lainnya bersudut 600 – 300.
 Pada sisi siku-siku penggaris segitiga diberi garis-garis
skala ukuran. Salah satu sisi siku-sikunya berskala ukuran
milimeter dan pada sisi siku-siku yang lain berskala ukuran
inchi. Dengan demikian disamping dapat digunakan untuk
menarik garis, penggaris segitiga dapat berfungsi sebagai
mistar ukur. Tetapi untuk menghasilkan pengukuran yang
baik dianjurkan menggunakan mistar ukur / mistar skala
 4. Jangka
 Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur
lingkaran. Biasanya jangka ditempatkan dalam suatu kotak.
Satu kotak jangka yang sederhana paling sedikit harus
berisi: sebuah jangka besar, sebuah alat penyambung
untuk membuat lingkaran besar, sebuah jangka orleon
(jangka pegas) dan sebuah pena penggaris (trek pen).
Untuk keperluan meninta bentuk lingkaran biasanya jangka
dilengkapi dengan ring (cincin) yang berfungsi untuk
menyambung atau mengganti mata pensil dengan rapido.
Di samping kotak jangka yang sederhana ada kotak jangka
yang sedang dan kotak jangka yang lengkap.
 Pada sisi siku-siku penggaris segitiga diberi garis-garis
skala ukuran. Salah satu sisi siku-sikunya berskala ukuran
milimeter dan pada sisi siku-siku yang lain berskala ukuran
inchi. Dengan demikian disamping dapat digunakan untuk
menarik garis, penggaris segitiga dapat berfungsi sebagai
mistar ukur. Tetapi untuk menghasilkan pengukuran yang
baik dianjurkan menggunakan mistar ukur / mistar skala
 4. Jangka
 Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur
lingkaran. Biasanya jangka ditempatkan dalam suatu kotak.
Satu kotak jangka yang sederhana paling sedikit harus
berisi: sebuah jangka besar, sebuah alat penyambung
untuk membuat lingkaran besar, sebuah jangka orleon
(jangka pegas) dan sebuah pena penggaris (trek pen).
Untuk keperluan meninta bentuk lingkaran biasanya jangka
dilengkapi dengan ring (cincin) yang berfungsi untuk
menyambung atau mengganti mata pensil dengan rapido.
Di samping kotak jangka yang sederhana ada kotak jangka
yang sedang dan kotak jangka yang lengkap.
 5. Rapidograph
 Untuk membuat gambar dengan tinta, dapat
menggunakan pen tarik yang biasanya terletak
dalam kotak jangka. Akan tetapi hal ini tidak praktis
karena tinta dapat menetes keluar dan untuk
membuat garis dengan ketebalan yang dikehendaki
harus menyetel berkali-kali. Rapido bersifat refill atau
dapat diisi ulang jika tinta telah habis, oleh karena itu
rapido perlu dilengkapi dengan tinta gambar yang
biasanya banyak dijual di toko
 6. Sablon dan mal kurva
 Untuk keseragaman dan kerapian dalam membuat
tulisan digunakan sablon atau mal huruf dan angka,
sedangkan untuk membuat gambar lambang-
lambang dan bentuk-bentuk digunakan sablon atau
mal bentuk..Adapun untuk menggambar macam-
macam garis lengkung (kurva) misalnya elips,
parabola, dan hiperbola digunakan mal kurva.
kurva.
 5. Rapidograph
 Untuk membuat gambar dengan tinta, dapat
menggunakan pen tarik yang biasanya terletak
dalam kotak jangka. Akan tetapi hal ini tidak praktis
karena tinta dapat menetes keluar dan untuk
membuat garis dengan ketebalan yang dikehendaki
harus menyetel berkali-kali. Rapido bersifat refill atau
dapat diisi ulang jika tinta telah habis, oleh karena itu
rapido perlu dilengkapi dengan tinta gambar yang
biasanya banyak dijual di toko
 6. Sablon dan mal kurva
 Untuk keseragaman dan kerapian dalam membuat
tulisan digunakan sablon atau mal huruf dan angka,
sedangkan untuk membuat gambar lambang-
lambang dan bentuk-bentuk digunakan sablon atau
mal bentuk..Adapun untuk menggambar macam-
macam garis lengkung (kurva) misalnya elips,
parabola, dan hiperbola digunakan mal kurva.
 7. Busur Derajat
 Busur derajat digunakan untuk mengukur sudut atau
membagi sudut. Biasanya busur derajat ini
mempunyai garis-garis pembagi 00 sampai dengan
1800.
 8. Meja gambar
 Meja gambar terdiri dari dua bagian, yaitu papan
gambar dan standar (rangka penyangga). Standar
atau rangka penyangga dapat diatur kemiringannya
sesuai dengan kemiringan yang dikehendaki oleh juru
gambar.
 Papan gambar terbuat dari kayu pinus, kayu linde,
kayu lapis (plywood) atau hardboard. Syarat-syarat
papan gambar adalah harus mempunyai permukaan
rata dan tepi yang lurus, tidak melengkung, dan
sambungan papannya harus rapat. Papan gambar
yang sedrehana dapat diletakkan di atas meja
gambar biasa.
 7. Busur Derajat
 Busur derajat digunakan untuk mengukur sudut atau
membagi sudut. Biasanya busur derajat ini
mempunyai garis-garis pembagi 00 sampai dengan
1800.
 8. Meja gambar
 Meja gambar terdiri dari dua bagian, yaitu papan
gambar dan standar (rangka penyangga). Standar
atau rangka penyangga dapat diatur kemiringannya
sesuai dengan kemiringan yang dikehendaki oleh juru
gambar.
 Papan gambar terbuat dari kayu pinus, kayu linde,
kayu lapis (plywood) atau hardboard. Syarat-syarat
papan gambar adalah harus mempunyai permukaan
rata dan tepi yang lurus, tidak melengkung, dan
sambungan papannya harus rapat. Papan gambar
yang sedrehana dapat diletakkan di atas meja
gambar biasa.
 Jenis-jenis Garis dan Penggunaannya

Dalam gambar teknik, digunakan beberapa jenis garis yang masing-masing mempunyai arti
dan kegunaan yang berbeda-beda. Jenis garis dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
 Dalam suatu gambar terkadang kita temukan ada dua garis atau lebih yang saling berhimpit,
padahal garis – garis itu berbeda jenisnya. Untuk menentukan jenis garis mana yang harus kita
munculkan dan garis mana yang dihilangkan (ditutupi), dapat kita gunakan urutan prioritas yakni :
 a) Garis nyata (garis tebal ,jenis A)
 b) Garis nyata yang terhalang (garis gores tipis,jenis E)
 c) Garis bidang potong (garis gores titik tipis yang dipertebal pada ujung – ujungnya dan
 pada belokannya,jenis H)
 d) Garis sumbu (garis gores titik ,jenis G)
 e) Garis bantu, garis ukur, dan garis arsir (garis tipis,jenis B)
Tebal garis dalam standar ISO diambil berbanding akar dua, dimulai dari yang paling tipis yaitu :
0,13; 0,18; 0,25; 0,5; 0,7; 1,0; 1,4 dan 2,0 dalam satuan mm. Adapun pengelompokkan garis
yakni seperti berikut :
 Dalam suatu gambar terkadang kita temukan ada dua garis atau lebih yang saling berhimpit,
padahal garis – garis itu berbeda jenisnya. Untuk menentukan jenis garis mana yang harus kita
munculkan dan garis mana yang dihilangkan (ditutupi), dapat kita gunakan urutan prioritas yakni :
 a) Garis nyata (garis tebal ,jenis A)
 b) Garis nyata yang terhalang (garis gores tipis,jenis E)
 c) Garis bidang potong (garis gores titik tipis yang dipertebal pada ujung – ujungnya dan
 pada belokannya,jenis H)
 d) Garis sumbu (garis gores titik ,jenis G)
 e) Garis bantu, garis ukur, dan garis arsir (garis tipis,jenis B)
Tebal garis dalam standar ISO diambil berbanding akar dua, dimulai dari yang paling tipis yaitu :
0,13; 0,18; 0,25; 0,5; 0,7; 1,0; 1,4 dan 2,0 dalam satuan mm. Adapun pengelompokkan garis
yakni seperti berikut :
REKAYASA STRUKTUR
REKAYASA STRUKTUR
REKAYASA STRUKTUR
REKAYASA STRUKTUR

More Related Content

What's hot

Alat gambar teknik manual
Alat gambar teknik manualAlat gambar teknik manual
Alat gambar teknik manualHendra Arie
 
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknikYuni Isfatul Handoyo
 
Blog lukisan kejuruteraan
Blog lukisan kejuruteraanBlog lukisan kejuruteraan
Blog lukisan kejuruteraanVerard Jose
 
Kb 2. Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2. Memilih Gambar Teknik yang BenarKb 2. Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2. Memilih Gambar Teknik yang Benaremodul-learning
 
Dasar dasar menggambar_teknik
Dasar dasar menggambar_teknikDasar dasar menggambar_teknik
Dasar dasar menggambar_teknikZainal Abidin
 
Tugas rekayasa ide 1 fitri yohani
Tugas rekayasa ide 1 fitri yohaniTugas rekayasa ide 1 fitri yohani
Tugas rekayasa ide 1 fitri yohaniFitriYohani
 
Bahan bacaan 2.1 alat gambar teknik manual
Bahan bacaan 2.1 alat gambar teknik manualBahan bacaan 2.1 alat gambar teknik manual
Bahan bacaan 2.1 alat gambar teknik manualarie eric
 
Kb 2 Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2 Memilih Gambar Teknik yang BenarKb 2 Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2 Memilih Gambar Teknik yang Benaremodul-learning
 
Gambar teknik bahan ajar
Gambar teknik   bahan ajarGambar teknik   bahan ajar
Gambar teknik bahan ajarAli Njen
 
KHB TING 2 - Bab 3 Lukisan Teknik
KHB TING 2 - Bab 3 Lukisan TeknikKHB TING 2 - Bab 3 Lukisan Teknik
KHB TING 2 - Bab 3 Lukisan TeknikZasni @ Zaxx
 
Ptd sketsa teknik
Ptd sketsa teknikPtd sketsa teknik
Ptd sketsa teknikhotimah
 
Lukisan teknik
Lukisan teknikLukisan teknik
Lukisan teknikKhb Ert
 
Kb1 Mendeskripsikan Gambar Teknik
Kb1 Mendeskripsikan Gambar TeknikKb1 Mendeskripsikan Gambar Teknik
Kb1 Mendeskripsikan Gambar Teknikemodul-learning
 
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknikyohaneswahyuusd13
 

What's hot (20)

Alat gambar teknik manual
Alat gambar teknik manualAlat gambar teknik manual
Alat gambar teknik manual
 
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambarPengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
 
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
4.1 menjelaskan standar menggambar teknik
 
Blog lukisan kejuruteraan
Blog lukisan kejuruteraanBlog lukisan kejuruteraan
Blog lukisan kejuruteraan
 
Bab 5- gambar-teknik
Bab 5- gambar-teknikBab 5- gambar-teknik
Bab 5- gambar-teknik
 
Nota lukisan kejuruteraan
Nota lukisan kejuruteraanNota lukisan kejuruteraan
Nota lukisan kejuruteraan
 
Kb 2. Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2. Memilih Gambar Teknik yang BenarKb 2. Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2. Memilih Gambar Teknik yang Benar
 
Rpp gambar1
Rpp gambar1Rpp gambar1
Rpp gambar1
 
Le 1 Mc-091-2:2013
Le 1 Mc-091-2:2013Le 1 Mc-091-2:2013
Le 1 Mc-091-2:2013
 
Menggambar teknik
Menggambar teknikMenggambar teknik
Menggambar teknik
 
Dasar dasar menggambar_teknik
Dasar dasar menggambar_teknikDasar dasar menggambar_teknik
Dasar dasar menggambar_teknik
 
Tugas rekayasa ide 1 fitri yohani
Tugas rekayasa ide 1 fitri yohaniTugas rekayasa ide 1 fitri yohani
Tugas rekayasa ide 1 fitri yohani
 
Bahan bacaan 2.1 alat gambar teknik manual
Bahan bacaan 2.1 alat gambar teknik manualBahan bacaan 2.1 alat gambar teknik manual
Bahan bacaan 2.1 alat gambar teknik manual
 
Kb 2 Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2 Memilih Gambar Teknik yang BenarKb 2 Memilih Gambar Teknik yang Benar
Kb 2 Memilih Gambar Teknik yang Benar
 
Gambar teknik bahan ajar
Gambar teknik   bahan ajarGambar teknik   bahan ajar
Gambar teknik bahan ajar
 
KHB TING 2 - Bab 3 Lukisan Teknik
KHB TING 2 - Bab 3 Lukisan TeknikKHB TING 2 - Bab 3 Lukisan Teknik
KHB TING 2 - Bab 3 Lukisan Teknik
 
Ptd sketsa teknik
Ptd sketsa teknikPtd sketsa teknik
Ptd sketsa teknik
 
Lukisan teknik
Lukisan teknikLukisan teknik
Lukisan teknik
 
Kb1 Mendeskripsikan Gambar Teknik
Kb1 Mendeskripsikan Gambar TeknikKb1 Mendeskripsikan Gambar Teknik
Kb1 Mendeskripsikan Gambar Teknik
 
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
 

Similar to REKAYASA STRUKTUR

1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 21. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2Had'di Imam Imam
 
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdfPERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdfMuhammadHasan117987
 
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptx
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptxALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptx
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptxanisa321586
 
Pengenalan Peralatan dan Kelengkapan Dalam Gambar Teknik
Pengenalan Peralatan dan Kelengkapan Dalam Gambar TeknikPengenalan Peralatan dan Kelengkapan Dalam Gambar Teknik
Pengenalan Peralatan dan Kelengkapan Dalam Gambar TeknikYulianaFransisca
 
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptxGambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptxTriHutagalung2
 
MENGGAMBAR TEKNIK Pendahuluan.ppt
MENGGAMBAR TEKNIK Pendahuluan.pptMENGGAMBAR TEKNIK Pendahuluan.ppt
MENGGAMBAR TEKNIK Pendahuluan.pptKombet69
 
Bab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualBab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualSaeful Fajri
 
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik Mesin
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik MesinPendahuluan Proses Menggambar Teknik Mesin
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik MesinSoedirboy991
 
MATERI KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK SIPIL 01
MATERI KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK SIPIL 01MATERI KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK SIPIL 01
MATERI KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK SIPIL 01UmiKalsum53666
 
KULIAH PENGANTAR.pptx
KULIAH PENGANTAR.pptxKULIAH PENGANTAR.pptx
KULIAH PENGANTAR.pptxssuserbb4465
 
Presentasi Pendahuluan (1).ppt
Presentasi Pendahuluan (1).pptPresentasi Pendahuluan (1).ppt
Presentasi Pendahuluan (1).pptdodoputra
 
Menggambar Teknik (pendahuluan).ppt
Menggambar Teknik (pendahuluan).pptMenggambar Teknik (pendahuluan).ppt
Menggambar Teknik (pendahuluan).pptraju902247
 
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolah
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolahPresentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolah
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolahsalaluddin
 
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptx
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptxpresentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptx
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptxTIMITDIPONEGORO
 
Presentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptPresentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptHarinHarini1
 
Presentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptPresentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptPutraVanshead
 

Similar to REKAYASA STRUKTUR (20)

1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 21. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
 
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdfPERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK PDF.pdf
 
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptx
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptxALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptx
ALAT GAMBAR & KEGUNAAN.pptx
 
Gambar mesin
Gambar mesinGambar mesin
Gambar mesin
 
Pengenalan Peralatan dan Kelengkapan Dalam Gambar Teknik
Pengenalan Peralatan dan Kelengkapan Dalam Gambar TeknikPengenalan Peralatan dan Kelengkapan Dalam Gambar Teknik
Pengenalan Peralatan dan Kelengkapan Dalam Gambar Teknik
 
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptxGambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
Gambar Teknik Pertemuan 2-3.pptx
 
MENGGAMBAR TEKNIK Pendahuluan.ppt
MENGGAMBAR TEKNIK Pendahuluan.pptMENGGAMBAR TEKNIK Pendahuluan.ppt
MENGGAMBAR TEKNIK Pendahuluan.ppt
 
Bab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manualBab i-gambar-secara-manual
Bab i-gambar-secara-manual
 
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik Mesin
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik MesinPendahuluan Proses Menggambar Teknik Mesin
Pendahuluan Proses Menggambar Teknik Mesin
 
MATERI KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK SIPIL 01
MATERI KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK SIPIL 01MATERI KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK SIPIL 01
MATERI KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK SIPIL 01
 
3257999.ppt
3257999.ppt3257999.ppt
3257999.ppt
 
Materi 2 Gamtek.pdf
Materi 2 Gamtek.pdfMateri 2 Gamtek.pdf
Materi 2 Gamtek.pdf
 
KULIAH PENGANTAR.pptx
KULIAH PENGANTAR.pptxKULIAH PENGANTAR.pptx
KULIAH PENGANTAR.pptx
 
Presentasi Pendahuluan (1).ppt
Presentasi Pendahuluan (1).pptPresentasi Pendahuluan (1).ppt
Presentasi Pendahuluan (1).ppt
 
Menggambar Teknik (pendahuluan).ppt
Menggambar Teknik (pendahuluan).pptMenggambar Teknik (pendahuluan).ppt
Menggambar Teknik (pendahuluan).ppt
 
Gambar teknik
Gambar teknikGambar teknik
Gambar teknik
 
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolah
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolahPresentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolah
Presentasi Pendahuluan gambar teknik di sekolah
 
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptx
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptxpresentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptx
presentasi menggambar teknik-Teguh Pribadi-10Mesin6.pptx
 
Presentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptPresentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.ppt
 
Presentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.pptPresentasi Pendahuluan.ppt
Presentasi Pendahuluan.ppt
 

REKAYASA STRUKTUR

  • 1. MENGGAMBAR REKAYASA & STRUKTUR BANGUNAN 1. PENDAHULUAN TKS – 165 MENGGAMBAR REKAYASA & STRUKTUR BANGUNAN 1. PENDAHULUAN
  • 2.  Gambar Teknik  Gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-cara, ketentuan-ketentuan, aturan-aturan yang telah disepakati bersama oleh para ahli teknik.  Di dalam teknik mesin ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan tersebut berupa normalisasi atau standarisasi yang sudah ditetapkan oleh ISO (International Organisation for Standarisation) yaitu sebuah badan/lembaga internasional untuk standarisasi. Di samping ISO sebagai sebuah badan internasional (antarbangsa), di negara-negara tertentu ada yang memiliki badan standarisasi nasional yang cukup dikenal di seluruh dunia. Misalnya: di Jerman ada DIN, di Belanda ada NEN, di Jepang ada JIS, dan di Indonesia ada SII.  Sebagai suatu alat komunikasi, gambar teknik mengandung maksud tertentu, perintah-perintah atau informasi dari pembuat gambar (perencana) untuk disampaikan kepada pelaksana atau pekerja di lapangan (bengkel) dalam bentuk gambar kerja yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan berupa kode-kode, simbol-simbol yang memiliki satu arti, satu maksud, dan satu tujuan.  Untuk membuat gambar yang baik dan memenuhi syarat serta dapat dipahami dengan mudah dan benar oleh orang lain, diperlukan adanya peralatan yang memenuhi syarat dan teknik-teknik menggambar yang benar  Gambar Teknik  Gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-cara, ketentuan-ketentuan, aturan-aturan yang telah disepakati bersama oleh para ahli teknik.  Di dalam teknik mesin ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan tersebut berupa normalisasi atau standarisasi yang sudah ditetapkan oleh ISO (International Organisation for Standarisation) yaitu sebuah badan/lembaga internasional untuk standarisasi. Di samping ISO sebagai sebuah badan internasional (antarbangsa), di negara-negara tertentu ada yang memiliki badan standarisasi nasional yang cukup dikenal di seluruh dunia. Misalnya: di Jerman ada DIN, di Belanda ada NEN, di Jepang ada JIS, dan di Indonesia ada SII.  Sebagai suatu alat komunikasi, gambar teknik mengandung maksud tertentu, perintah-perintah atau informasi dari pembuat gambar (perencana) untuk disampaikan kepada pelaksana atau pekerja di lapangan (bengkel) dalam bentuk gambar kerja yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan berupa kode-kode, simbol-simbol yang memiliki satu arti, satu maksud, dan satu tujuan.  Untuk membuat gambar yang baik dan memenuhi syarat serta dapat dipahami dengan mudah dan benar oleh orang lain, diperlukan adanya peralatan yang memenuhi syarat dan teknik-teknik menggambar yang benar
  • 3.  A. Macam-macam Alat Gambar  Alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan gambar teknik antara lain: kertas gambar, pensil, mistar dan penggaris segitiga, jangka, rapidograph (dapat pula drawing pen), mistar sablon, mal, busur derajat, dan meja gambar.  1. Kertas gambar  Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas padalarang/kertas manila) dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas manila adalah jenis kertas yang tidak tembus cahaya, agak tebal, biasanya untuk membuat gambar dengan pensil dan kadang-kadang juga dengan tinta. Adapun kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya (transparan) biasanya untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses lanjutan dari pembuatan gambar dengan pensil untuk mempermudah dalam penggandaan (reproduksi).  Ukuran pokok dari kertas gambar adalah Ao (baca A nol) mempunyai luas 1 m2. Apabila kertas Ao dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan ukuran kertas yang lebih kecil yaitu A1. Arti A1 adalah kertas Ao yang dibagi satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas A1 dibagi menjadi dua sama besar menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas A3 menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5  A. Macam-macam Alat Gambar  Alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan gambar teknik antara lain: kertas gambar, pensil, mistar dan penggaris segitiga, jangka, rapidograph (dapat pula drawing pen), mistar sablon, mal, busur derajat, dan meja gambar.  1. Kertas gambar  Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas padalarang/kertas manila) dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas manila adalah jenis kertas yang tidak tembus cahaya, agak tebal, biasanya untuk membuat gambar dengan pensil dan kadang-kadang juga dengan tinta. Adapun kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya (transparan) biasanya untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses lanjutan dari pembuatan gambar dengan pensil untuk mempermudah dalam penggandaan (reproduksi).  Ukuran pokok dari kertas gambar adalah Ao (baca A nol) mempunyai luas 1 m2. Apabila kertas Ao dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan ukuran kertas yang lebih kecil yaitu A1. Arti A1 adalah kertas Ao yang dibagi satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas A1 dibagi menjadi dua sama besar menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas A3 menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5
  • 4. Ukuran Panjang (mm) Lebar (mm) Ukuran garis tepi (mm ) Ao A1 A2 A3 A4 A5 1189 841 594 420 297 210 841 594 420 297 210 148 10 10 10 10 5 5 2. Pensil Gambar Normalisasi Ukuran Kertas Gambar 2. Pensil Gambar
  • 5.  Untuk menggambar teknik diperlukan pensil (potlot) yang berbeda untuk keperluan menulis, baik kualitas maupun tingkat kekerasannya. Biasanya kekerasan pensil dicantumkan pada salah satu ujungnya.  3. Mistar gambar Penggaris segitiga (segitiga set)  Mistar gambar mempunyai dua bagian, yaitu bagian mistar yang panjang disebut daun mistar, dan bagian mistar yang pendek disebut kepala mistar. Sudut antara bagian daun dan bagian kepala mistar sebesar 900 (siku-siku)  Penggaris segitiga adalah alat untuk menarik garis, mempunyai salah satu sudut 900 (siku- siku). Sepasang penggaris segitiga siku-siku terdiri dari dua buah penggaris segitiga siku- siku, yang satu bersudut 450 – 450 dan yang lainnya bersudut 600 – 300. Nomor urut Keras Sedang Lunak 1 2 3 4 5 6 4H 5H 6H 7H 8H 9H 3H 2H H F HB B 2B 3B 4B 5B 6B 7B  Untuk menggambar teknik diperlukan pensil (potlot) yang berbeda untuk keperluan menulis, baik kualitas maupun tingkat kekerasannya. Biasanya kekerasan pensil dicantumkan pada salah satu ujungnya.  3. Mistar gambar Penggaris segitiga (segitiga set)  Mistar gambar mempunyai dua bagian, yaitu bagian mistar yang panjang disebut daun mistar, dan bagian mistar yang pendek disebut kepala mistar. Sudut antara bagian daun dan bagian kepala mistar sebesar 900 (siku-siku)  Penggaris segitiga adalah alat untuk menarik garis, mempunyai salah satu sudut 900 (siku- siku). Sepasang penggaris segitiga siku-siku terdiri dari dua buah penggaris segitiga siku- siku, yang satu bersudut 450 – 450 dan yang lainnya bersudut 600 – 300.
  • 6.  Pada sisi siku-siku penggaris segitiga diberi garis-garis skala ukuran. Salah satu sisi siku-sikunya berskala ukuran milimeter dan pada sisi siku-siku yang lain berskala ukuran inchi. Dengan demikian disamping dapat digunakan untuk menarik garis, penggaris segitiga dapat berfungsi sebagai mistar ukur. Tetapi untuk menghasilkan pengukuran yang baik dianjurkan menggunakan mistar ukur / mistar skala  4. Jangka  Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran. Biasanya jangka ditempatkan dalam suatu kotak. Satu kotak jangka yang sederhana paling sedikit harus berisi: sebuah jangka besar, sebuah alat penyambung untuk membuat lingkaran besar, sebuah jangka orleon (jangka pegas) dan sebuah pena penggaris (trek pen). Untuk keperluan meninta bentuk lingkaran biasanya jangka dilengkapi dengan ring (cincin) yang berfungsi untuk menyambung atau mengganti mata pensil dengan rapido. Di samping kotak jangka yang sederhana ada kotak jangka yang sedang dan kotak jangka yang lengkap.  Pada sisi siku-siku penggaris segitiga diberi garis-garis skala ukuran. Salah satu sisi siku-sikunya berskala ukuran milimeter dan pada sisi siku-siku yang lain berskala ukuran inchi. Dengan demikian disamping dapat digunakan untuk menarik garis, penggaris segitiga dapat berfungsi sebagai mistar ukur. Tetapi untuk menghasilkan pengukuran yang baik dianjurkan menggunakan mistar ukur / mistar skala  4. Jangka  Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran. Biasanya jangka ditempatkan dalam suatu kotak. Satu kotak jangka yang sederhana paling sedikit harus berisi: sebuah jangka besar, sebuah alat penyambung untuk membuat lingkaran besar, sebuah jangka orleon (jangka pegas) dan sebuah pena penggaris (trek pen). Untuk keperluan meninta bentuk lingkaran biasanya jangka dilengkapi dengan ring (cincin) yang berfungsi untuk menyambung atau mengganti mata pensil dengan rapido. Di samping kotak jangka yang sederhana ada kotak jangka yang sedang dan kotak jangka yang lengkap.
  • 7.  5. Rapidograph  Untuk membuat gambar dengan tinta, dapat menggunakan pen tarik yang biasanya terletak dalam kotak jangka. Akan tetapi hal ini tidak praktis karena tinta dapat menetes keluar dan untuk membuat garis dengan ketebalan yang dikehendaki harus menyetel berkali-kali. Rapido bersifat refill atau dapat diisi ulang jika tinta telah habis, oleh karena itu rapido perlu dilengkapi dengan tinta gambar yang biasanya banyak dijual di toko  6. Sablon dan mal kurva  Untuk keseragaman dan kerapian dalam membuat tulisan digunakan sablon atau mal huruf dan angka, sedangkan untuk membuat gambar lambang- lambang dan bentuk-bentuk digunakan sablon atau mal bentuk..Adapun untuk menggambar macam- macam garis lengkung (kurva) misalnya elips, parabola, dan hiperbola digunakan mal kurva. kurva.  5. Rapidograph  Untuk membuat gambar dengan tinta, dapat menggunakan pen tarik yang biasanya terletak dalam kotak jangka. Akan tetapi hal ini tidak praktis karena tinta dapat menetes keluar dan untuk membuat garis dengan ketebalan yang dikehendaki harus menyetel berkali-kali. Rapido bersifat refill atau dapat diisi ulang jika tinta telah habis, oleh karena itu rapido perlu dilengkapi dengan tinta gambar yang biasanya banyak dijual di toko  6. Sablon dan mal kurva  Untuk keseragaman dan kerapian dalam membuat tulisan digunakan sablon atau mal huruf dan angka, sedangkan untuk membuat gambar lambang- lambang dan bentuk-bentuk digunakan sablon atau mal bentuk..Adapun untuk menggambar macam- macam garis lengkung (kurva) misalnya elips, parabola, dan hiperbola digunakan mal kurva.
  • 8.  7. Busur Derajat  Busur derajat digunakan untuk mengukur sudut atau membagi sudut. Biasanya busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi 00 sampai dengan 1800.  8. Meja gambar  Meja gambar terdiri dari dua bagian, yaitu papan gambar dan standar (rangka penyangga). Standar atau rangka penyangga dapat diatur kemiringannya sesuai dengan kemiringan yang dikehendaki oleh juru gambar.  Papan gambar terbuat dari kayu pinus, kayu linde, kayu lapis (plywood) atau hardboard. Syarat-syarat papan gambar adalah harus mempunyai permukaan rata dan tepi yang lurus, tidak melengkung, dan sambungan papannya harus rapat. Papan gambar yang sedrehana dapat diletakkan di atas meja gambar biasa.  7. Busur Derajat  Busur derajat digunakan untuk mengukur sudut atau membagi sudut. Biasanya busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi 00 sampai dengan 1800.  8. Meja gambar  Meja gambar terdiri dari dua bagian, yaitu papan gambar dan standar (rangka penyangga). Standar atau rangka penyangga dapat diatur kemiringannya sesuai dengan kemiringan yang dikehendaki oleh juru gambar.  Papan gambar terbuat dari kayu pinus, kayu linde, kayu lapis (plywood) atau hardboard. Syarat-syarat papan gambar adalah harus mempunyai permukaan rata dan tepi yang lurus, tidak melengkung, dan sambungan papannya harus rapat. Papan gambar yang sedrehana dapat diletakkan di atas meja gambar biasa.
  • 9.  Jenis-jenis Garis dan Penggunaannya  Dalam gambar teknik, digunakan beberapa jenis garis yang masing-masing mempunyai arti dan kegunaan yang berbeda-beda. Jenis garis dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
  • 10.
  • 11.  Dalam suatu gambar terkadang kita temukan ada dua garis atau lebih yang saling berhimpit, padahal garis – garis itu berbeda jenisnya. Untuk menentukan jenis garis mana yang harus kita munculkan dan garis mana yang dihilangkan (ditutupi), dapat kita gunakan urutan prioritas yakni :  a) Garis nyata (garis tebal ,jenis A)  b) Garis nyata yang terhalang (garis gores tipis,jenis E)  c) Garis bidang potong (garis gores titik tipis yang dipertebal pada ujung – ujungnya dan  pada belokannya,jenis H)  d) Garis sumbu (garis gores titik ,jenis G)  e) Garis bantu, garis ukur, dan garis arsir (garis tipis,jenis B) Tebal garis dalam standar ISO diambil berbanding akar dua, dimulai dari yang paling tipis yaitu : 0,13; 0,18; 0,25; 0,5; 0,7; 1,0; 1,4 dan 2,0 dalam satuan mm. Adapun pengelompokkan garis yakni seperti berikut :  Dalam suatu gambar terkadang kita temukan ada dua garis atau lebih yang saling berhimpit, padahal garis – garis itu berbeda jenisnya. Untuk menentukan jenis garis mana yang harus kita munculkan dan garis mana yang dihilangkan (ditutupi), dapat kita gunakan urutan prioritas yakni :  a) Garis nyata (garis tebal ,jenis A)  b) Garis nyata yang terhalang (garis gores tipis,jenis E)  c) Garis bidang potong (garis gores titik tipis yang dipertebal pada ujung – ujungnya dan  pada belokannya,jenis H)  d) Garis sumbu (garis gores titik ,jenis G)  e) Garis bantu, garis ukur, dan garis arsir (garis tipis,jenis B) Tebal garis dalam standar ISO diambil berbanding akar dua, dimulai dari yang paling tipis yaitu : 0,13; 0,18; 0,25; 0,5; 0,7; 1,0; 1,4 dan 2,0 dalam satuan mm. Adapun pengelompokkan garis yakni seperti berikut :