SlideShare a Scribd company logo
1
Membaca
RUPAWAJAH
Kebudayaan
2
SIDI RANA MENGGALA
3
MEMBANGUN RUPA WAJAH KEBUDAYAAN
Pengantar
Kebudayaan sebagai tindakan yang diberi makna oleh manusia, entah ia orang biasa
maupun “orang terpelajar” akan selalu menampilkan “wajah-wajah”-nya bagi sesama
(Mudji Sutrisno)
Anak-anak bermain dengan ayam jantan mereka, sebuah tradisi turun-menurun.
Sebenarnya itu bukan sabung ayam nyata karena ayam jantan tidak memakai pisau di
kaki mereka (Dokumentasi oleh Ario Wibisono)
4
KONTEN
PENGANTAR
BUDAYA DAN KEBUDAYAAN 5
UNSUR KEBUDAYAAN 7
SIFAT HAKEKAT KEBUDAYAAN 8
FUNGSI KEBUDAYAAN 8
PENTINGNYA STRATEGI KEBUDAYAAN 9
MULTIKULTURALISME 11
JENIS MULTIKULTURALISME 15
PERMASALAHAN MULTIKULTURALISME 17
BUDAYA INDONESIA DAN GLOBALISASI 18
DAMPAK GLOBALISASI 20
GLOBALISASI DAN TANTANGAN 22
KESIMPULAN 24
5
Budaya dan Kebudayaan
Dalam kehidupan sehari-hari, orang begitu sering membicarakan soal kebudayaan dan
juga orang akan selalu merurusan dengan hasil-hasil kebudayaan.
Clifford Geertz memakai bingkai deskripsi lengkap menyeluruh untuk membaca
kebudayaan sebagai system nilai dan system makna yang dipakai oleh pelakunya
dalam memaknai hidup dan mengartikannya, yang kesemuanya dideskripsikan dalam
system simbol. Kebudayaan dapat dilihat sebagai system makna dan pemahaman arti
dalam sebuah a system of beliefs dan laku hidup yang dilakukan anggota-anggotanya
untuk terus menghayati hidup dalam survival dan menuju good life individual maupun
kolektif.
Kebudayaan bukan lagi sebatas sebuah konsep ataupun teori semata, melainkan
sebagai keseharian laku dan perihidup yang dimaknai hingga bacaan budaya menjadi
bacaan rakyat dan sehari-hari yang dimaknai sebagai berharga.
Dua orang antropolog terkemuka, yaitu Meliville J. Herskovits dan Bronislow
Malinowski, mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang
terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu.pengertian kebudayaan meliputi bidang yang luasnya seolah-olah tidak
ada batasanya.
Kata "kebudayaan" berasal dari (bahasa sansekerta ) budayyah yang merupakan
bentuk jamak dari kata"buddhi" yang berarti budi atau akal.Kebudayaan diartikan
sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal".
Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan
kebudayaan berasal dari kata latin colere. Artinya mengolah atau mengerjakan ,yaitu
mengolah tanah atau bertani .Dari asal arti tersebut,yaitu colere kemudian culture,
diartikan sebagi segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah
alam.
6
Untuk membedakan pengertian istilah budaya dan kebudayaan, Djoko
Widaghdo(1994), memberikan pembedaan pengertian budaya dan kebudayaan,
dengan mengartikan budaya sebagai daya dari budi yang berupa cipta, rasa dan karsa,
sedangkan kebudayaan diartikan sebagai hasil dari cipta, karsa,dan rasa tersebut
Pengertian kebudayaan oleh para ahli;
1. E.B. Tylor, 1871, kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian moral, hukum, adat istiadat dan
kemampun kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan kata lain, kebudayaan mencakup semuanya yang didapatkan atau
dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.Kebudayaan terdiri dari
segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif.Artinya,
mencakup segala cara-cara atau pola-pola pikir, merasakan dan bertindak.
2. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai
semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan
tekhnologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material
culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya.
Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-
nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan
dalam arti luas.Sedangkan cipta adalah kemampuan mental,kemampuan-
kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakatdan yang antara
lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan.
3. Menurut Soekmono kebudayaan adalah hasil usaha manusia baik berupa
benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan alam penghidupan.
4. Menurut Ki Hajar Dewantara kebudayaan adalah buah budimanusia terhadap
dua pengaruh kuat yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan
hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam
7
hidup dan penghidupanya guns mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide
atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-
hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Unsur Kebudayaan
Kebudayaan terdiri dari unsur-unsur kecil maupun unsur kecil yang merupakan bagian
dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan .
Finishing Blows. Photo by Mieke Suharini
8
Foto ini menggambarkan seorang pematung yang sedang memberikan sentuhan
terakhir terhadap karya yang sedang dikerjakan.
Melville J. Herskovits mengajukan empat unsur pokok kebudayaan yaitu:
1. Alat-alat tekhnologi
2. Sistem ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan politik
Sifat Hakikat Kebudayaan
Walupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang berbeda satu dan yang
lainya, setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat yang berlaku umum bagi semua
kebudayaan di mana pun juga.
Adapun sifat hakikat dari kebudayaan tersebut adalah sabagai berikut
1. Kebudayaan terwujud atau tersalurkan lewat prilaku manusia
2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi
tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang
bersangkutan.
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwijudkan tingkah lakunya.
4. Kebudayaan mencangkup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-
kawajiban,tindakan-tindakan yang di terima diterima dan ditolak ,tindakan-
tindakan yang dilarang dan tindakan tindakan yang di izinkan.
Fungsi Kebudayaan
Kebudayaan memiliki fungsi yacam kekuatan sangat besar bagi manusia dan
masyarakat berbagai macam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-
anggotanya seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainya didalam
masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya.selain itu manusia dan
masyarakatmemrlukan pula kepuasan,baik bidang spiritual maupun bidang
materiil.kebutuhan – kebutuhan tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan
yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.
9
Tujuan Kebudayaan
1. Memenuhi kebutuhan menusia spiritual dan material.
2. Mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak,
berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
3. Kebudayaan merupakan suktur normatif artinya kebudayaan itu suatu garis
pokok tentang prilaku yang menetapkan peraturan tentang apa yang harus
dilakukan dan dilarang.
Wujud Kebudayaan
1. Mentifact adalah kebudayaan yang bersifat abstrak dan tidak tampak (prilaku
pikiran dan kepercayaan)
2. Sosiofact adalah kebudayaan yang menetapkan manusia sebagaii anggota
masyarakat .contoh; norma dan adat istiadat.
3. Artefact yakni kebudayaan material, contoh: kursi, meja dalam hal ini semua
yang tampak.
Pentingnya Strategi Kebudayaan yang Berdasar pada Nilai (Mudji, hlm. 69)
1. Kebudayaan sebagai Dimensi Esensial Manusia
Kebudayaan itu khas manusia karena makhluk lain atau binatang tidak punya
kualitas ini, mereka sekedar hidup berdasarkan naluri
2. Pentingnya Pijakan Nilai Hakiki
Kebudayaan yang sejati mestilah mengabdi manusia, mengembangkannya
menjadi semakin manusiawi sebagai pribadi dengan mencapai kepenuhan
dirinya
3. Kebudayaan sebagai Forma Spiritual
Keragaman sejarah budaya dan peradaban manusia dibahasakan dalam
beberapa ungkapan sebagai nilai suci, nilai indah, nilai andil & pengorbanan
4. Kebudayaan Modern dan nilai-nilainya
Pemahamannya disini adalah menggunakan nilai-nilai kekristenisasi dalam
pembentukan nilai kebudayaan modern dari sisi aplikasinya
5. Krisis Kebudayaan dan krisis Nilai-nilai
10
Perkembangan ekonomi, politk, sosial dalam nilai materialnya dilaksanakan
tanpa uasahaa penemuan kembali nilai-nilai spiritual
6. Akibat atau Konsekuensi dari Krisis Nilai
Krisis nilai mengoyak dan menggeser pokok kehidupan secara langsung yang
beraturan dengan kebudayaan, yakni pendidikan dan kehidupan sosial
7. Kembali ke Strategi Kebudayaan yang Menempatkan Manusia pada Kursi
Pertama
Penempatan kembali manusia sebagai titik sentral dengan nilai pada dirinya
sendiri
Back Home. Photo by Tommi Zaqin
Kita mengenal adanya tradisi mudik pada saat Idul Fitri. Foto ini diambil dengan sangat
apik yang menggambarkan kebahagian sebuah keluarga untuk kembali berkumpul
dengan keluarga lainnya di kampung halaman. Hal ini merupakan sebuah nilai yang
holistic dan dijalankan lintas generasi
11
Multikulturalisme
Akar kata dari multikulturalismme adalah kebudayaan, secara etimologis multikultural
terdiri dari kata multi (banyak), kultur (budaya) dan isme (paham). Secara hakiki, dalam
kata itu terkandung pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam
komunitasnya dengan kebudayaanya masing-masing yang unik.
Dengan demikian, setiap individu merasa dihargai sekaligus merasa bertanggung
jawabuntuk hidup bersama komunitasnya karena dasar dari multikultur adalah
pengakuan akan mertabat manusia yang hidup dalam komunitas dengan kebudayaan
masing-masing.
The Duel. Photo by Alex Hanoko
Pencak silat adalah salah satu kesenian bela diri yang berkembang di Indonesia dan
mewakili keberagaman kebudayaan yang disatukan dalam seni tari dalam Pencak Silat.
12
Menurut Mudji, multikulturalisme yang ideal adalah mensyaratkan keragaman dan
kemajemukan local genius atau local culture atau lokalitas dengan rumusan lisan atau
tulisan kebenarannya bertemu dan punya hak untuk membuat kontrak dari konsesus
mana yang disepakati untuk menyatukan kebersamaan dalam identitas multikultur itu
sendiri
Multikulturalisme adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan
seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan-kebijakan
kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan tarhadap adanya
keberagaman,dan berbagai macam budaya (multikultural)yang ada dalam kehidupan
masyarakat menyankut nilai-nilai,sistem budaya, kebiasaan dan politik yang mereka
anut.
Multikultural sebagai sesuatu yang telah terjadi sejak lama bagi masyarakat dan bangsa
Indonesia. Dalam perkembangannya mengandung benih-benih sikap primordial, tetapi
apabila multikultural dikelola dengan tepat dan benar bukanlah kendala dalam proses
pembentukan masyarakat madani. Bahkan keadaan tersebut sebenarnya merupakan
kekayaan bangsa yang potensial. Oleh karena itu, persoalannya di masa depan tidak
terletak pada kondisi primordial-pluralistik sendiri tetapi pada para pengelola bangsa ini
bersama seluruh rakyatnya. Dengan demikian akan terbentuk “masyarakat madani”
sebagai masyarakat warga sadar politik yang bebas berpartisipasi, berkomitmen,
bertindak secara bijaksana untuk membangun negara.
Sejarah peradaban bangsa-bangsa besar adalah sejarah mengelola multikultural yang
dimilikinya dengan kebijakan dan implementasi yang tepat sesuai karakter bangsanya.
Sebaliknya sejarah kehancuran bangsa-bangsa yang besar adalah sejarah kegagalan
dalam mengelola multikulturalitas kebangsaan-nya. Semakin tinggi tingkat
heterogenitas sebuah bangsa, semakin tinggi pula tingkat tantangan yang dimiliki.
Meski demikian tingkat keberhasilan menjadi bangsa besar semakin terbuka seiring
keberhasilannya mengatasi problem-problem yang muncul dari heterogenitas itu.
13
Proses reformasi yang telah berlangsung pada hakekatnya menuntut pula kontribusi
pendidikan dalam menghasilkan manusia yang berkualitas, berbudi luhur dan menjadi
manusia Indonesia yang seutuhnya (mencintai kultur bangsanya). Oleh karena itu
kebijakan dan implementasi pendidikan yang berbasis multikultural sebagai faktor
penting yang perlu diperhatikan dalam membangun bangsa dan negara Indonesia di
masa kini dan yang akan datang. Menurut Mudji, bilamana kita melihat sejarah bangsa
Indonesia dalam perspektif multikulturalisme, maka kita dapat melihat bahwa
kemerdekaan berhasil dapat diraih karena kaum literati dan tercerahkan mulai
mengatur hidup bersama, tidak dengan kebijaksanaan etnik masing-masing melainkan
memperhatikan etika multikulturalisme di dalamnya.
Pemahaman dan akselarasi pendidikan yang berbasis multikultural menjadi sangat
penting untuk dihayati bagi generasi muda. Terutama untuk diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Pemahaman dari awal mengenai multikultural setidaknya akan
mempengaruhi perkembangan generasi muda Indonesia di masa yang akan datang.
Oleh karena itu proses pendidikan yang berbasis multikultural, tidak saja berlangsung di
sekolah namun juga luar sekolah (masyarakat) dan keluarga. Dengan demikian
diharapkan akan terjadi kerukunan antara suku/etnik yang berbeda-beda dan secara
bersama-sama membangun bangsa dan negara yang tercinta Indonesia.
14
Asmat - Papua. Photo by Rose Kampoong
Siapa yang tidak kenal dengan suku Asmat yang ada di Papua. Suku Asmat terkenal
dengan kerajinan patungnya yang telah melegenda diseluruh dunia.
Dalam pengertian lain Multikulturalisme adalah kearifan untuk melihat keanekaragaman
budaya sebagai realitas fundamental dalam kehidupan bermasyarakat Kearifan itu akan
muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani kehidupan bersama dengan
melihat keadaan realitas yang plural sebagai satu kesatuan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Adapun beberapa pengertian menurut para ahli yakni sebagai berikut:
15
 Menurut Reed multikulturalisme digambarkan sebagai sebuah mosaic, sehingga
masyarakat dilihat sebagai sebuah kesatuan hidup manusia yang mempunyai
kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut.
 Menurut Parsudi Suparlan akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan yaitu
kebudayaan yang dilihat dari fungsinya sebagai pedoman bagi kehidupan
manusia.
Passing Down. Photo by Rudolf Wungkana
Dalam foto ini terlihat seorang kakek yang mewariskan pengetahuan tentang keris
kepada cucunya. Keris menjadi ciri khas mayoritas penduduk di Jawa dan Bali.
Jenis-jenis Multikulturalisme
Seorang tokoh bernama Parekh (1997:183-185) membedakan lima macam
multikulturalisme (Azra, 2007, meringkas uraian Parekh):
16
 Multikulturalisme isolasionis, mengacu pada masyarakat dimana berbagai
kelompok kultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi
yang hanya minimal satu sama lain.
 Multikulturalisme akomodatif, yaitu masyarakat yang memiliki kultur dominan
yang membuat penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan
kultur kaum minoritas. Masyarakat ini merumuskan dan menerapkan undang-
undang, hukum, dan ketentuan-ketentuan yang sensitif secara kultural, dan
memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mempertahankan dan
mengembangkan kebudayaan meraka. Begitupun sebaliknya, kaum minoritas
tidak menantang kultur dominan. Multikulturalisme ini diterapkan di beberapa
negara Eropa.
 Multikulturalisme otonomis, masyarakat plural dimana kelompok-kelompok
kutural utama berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya
dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik yang
secara kolektif bisa diterima. Perhatian pokok-pokok kultural ini adalah untuk
mempertahankan cara hidup mereka, yang memiliki hak yang sama dengan
kelompok dominan; mereka menantang kelompok dominan dan berusaha
menciptakan suatu masyarakat dimana semua kelompok bisa eksis sebagai
mitra sejajar.
 Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yakni masyarakat plural dimana
kelompok-kelompok kultural tidak terlalu terfokus (concern) dengan kehidupan
kultural otonom; tetapi lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan
dan menegaskan perspektif-perspektif distingtif mereka.
 Multikulturalisme kosmopolitan, berusaha menghapus batas-batas kultural sama
sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak lagi
terikat kepada budaya tertentu dan, sebaliknya, secara bebas terlibat dalam
percobaan-percobaan interkultural dan sekaligus mengembangkan kehidupan
kultural masing-masing.
17
The Music of Love.
Gambar ini diambil di Desa Tenganan, Bali (2010). Tenganan adalah Bali Aga yang
paling terkenal (Bali asli) desa dan terletak dekat dengan Candi Dasa di Bali Timur.
Seorang pria sedang bermain musik bambu untuk menghibur anak cacat yang bukan
anaknya, tapi dia mencintai anak ini suka dia mencintai anaknya sendiri. (Foto dan
keterangan oleh Ario Wibisono)
Permasalahan Multikulturalisme
Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam dunia multicultural adalah hak-hak
moral yang dimiliki oleh kaum minoritas, dimana hak kebudayaan dan kemanusiaannya
sering ditindas oleh hak kaum mayoritas. Ciri watak minoritas adalah, tinggal dalam
18
teritori bersama dengan warga bangsa lain di Negara yang sama, secara
kelembanggaan sudah terasuk dan terdaftar penuh sebagai warga Negara, have
societal cultures: serta kebangsaan yang kokoh berkonsensus damai untuk hidup
berdampingan. Salah satu kelebihan dari kaum minoritas menurut Will Kymlica, adalah
mereka memiliki ikatan batin yang kuat dengan sesamanya.
Budaya Indonesia dan Globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat dunia yang tidak mengenal batas
wilayah dan menghubungkan antara masyarakat di suatu negara dengan masyarakat di
negara lain di seluruh dunia. Globalisasi berangkat dari suatu gagasan untuk
menyatukan tatanan antar bangsa yang diharapkan menjadi sebuah kesepakatan
bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia.
Sebagai proses yang berkesinambungan, globalisasi mampu mengurangi kendala
dimensi ruang dan waktu sehingga interaksi dan komunikasi antar bangsa bisa
dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran. Dengan dukungan teknologi informasi dan
komunikasi, globalisasi merambah semua sektor kehidupan dan memberi pengaruh
yang signifikan pada tatanan masyarakat dunia.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia juga mengalami dampak
dari pesatnya pengaruh globalisasi. Sebagaimana yang terjadi di negara lain,
globalisasi memberi pengaruh yang positif dan negatif terhadap tatanan kehidupan
masyarakat Indonesia. Pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional meliputi
berbagai sektor kehidupan seperti budaya dalam bidang politik, ekonomi, ideologi,
sosial dan lain- lain secara cepat maupun lambat mempengaruhi prinsip dan identitas
kebudayaan nasional Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya memperhatikan kebudayaan nampaknya semakin
meningkat. Hal ini jelas tidak bertentangan dengan titik berat bidang kesadaran akan
adanya rongrongan dari luar (globalisasi). Sebaliknya, justru kesadaran akan
pentingnya pendekatan budaya, mengingatkan kita bahwa bagaimanapun jalan yang
19
ditempuh, tetaplah manusia sebagai tujuan dan subyek globalisasi. Hendaknya
manusia tidak dikorbankan untuk mencapai tujuan lain selain dirinya.
Kendati ada sinar-sinar cerah yang menggembirakan, cukup memprihatinkan juga
bahwa lalu pendekatan kebudayaan diartikan semata-mata sebagai kesenian.
Sedangkan kita sudah cukup paham bahwa kesenian dan kebudayaan yang
kebanyakan diperlihatkan melalui pendekatan visualisasi simbol-simbol seni dan
budaya tersebut. Sepertihalnya dunia hiburan, film-film, sinetron dan tontonan televisi
yang itu semua produk globalisasi. Pada dasarnya, kebudayaan adalah keseluruhan
hidup, proses dan aktivitas manusia dalam keberadaannya dimuka bumi ini. Jika
membicarakan bangsa ini, maka arti kebudayaan adalah penjelmaan kelakuan
sekelompok manusia berpokok pada pola sikap budi manusia yang berdasarkan
pemandangan hidup dunia serta melahirkan mentalitas dan cara berfikir kebudayaan.
Lain dari pembicaraan kesadaran akan kebudayaan yang ada di Indonesia, hal yang
paling utama yang harus disadari adalah mengenai globalisasi. Keberadaan globalisasi
di tengah-tengah budaya yang belum jelas adalah satu keniscayaan. Berbicara
mengenai globalisasi berarti membicarakan dunia dalam konstalasi politk, ekonomi,
social-budaya. Bangsa ini disatu sisi memiliki kebudayaan, sisi lain budaya globalisasi
cukup erat kaitannya dengan perubahan kebudayaan tersebut.
Banyak tanggapan dari budayawan Indonesia. Tanggapan-tanggapan itu tentunya
berhubungan dengan pesan yang dapat diambil dari seminar itu. Salah seorang
budayawan yang menyatakan harapannya agar seminar ini berhasil mendefinisikan
dengan baik berbagai kesempatan dan ancaman yang akan melanda manusia pada era
globalisasi. Selain itu, peserta seminar hendaknya mencari jalan praktis dalam
meningkatkan kemampuan seni dan budaya pribumi, agar mampu berdiri kokoh di
dalam tatanan baru dunia. Salah seorang peneliti Iran yang aktif dalam bidang budaya
tradisional, meyakini bahwa dalam era globalisasi ini bangsa-bangsa harus
memproduksi karya-karya budaya yang sesuai dengan tuntutan pasar dunia. Dalam hal
ini sudah waktunya para budayawan Indonesia harus menggali dan menemukan
20
keistimewaan-keistimewaan budaya yang terkandung dalam nilai-nilai ideologi
pancasila, lalu memperkenalkannya kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya
dan masyarakat bangsa-bangsa lain umumnya.
Dampak Globalisasi Terhadap Seni dan Budaya
Globalisasi memberi pengaruh negatif pada budaya nasional Indonesia. Pada bidang
politik, globalisasi yang didukung faham demokasi dan liberalisme lambat laun mengikis
nilai-nilai budaya luhur dalam ideologi Pancasila. Pada bidang ekonomi, budaya cinta
produk dalam negeri yang digalakkan sejak Orde Baru sudah terkikis dengan maraknya
produk luar negeri (misalnya Coca Cola, Pizza Hut, Apple, dan Dolce and Gabbana).
Pada bidang sosial, sebagian besar mayarakat Indonesia, terutama generasi muda,
mulai lupa dengan identitas diri bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan begitu mudahnya
mereka meniru budaya dan gaya hidup negara lain, misalnya K-Pop, Rap, Hip-Hop,
Punk, Harajuku, Capoeira, dan lain-lain.
Punk as Culture
21
Punk modern menghadiri festival pemberontakan di Kuta Bali. (Foto oleh Christopher
Furlong)
Proses globalisasi yang seimbang dengan kehidupan manusia dan sepanjang sejarah
manusia, memang selalu terdapat upaya manusia untuk mendekatkan diri antara satu
sama lain dan mencari titik persamaan. Tetapi, di sepanjang 30 tahun terakhir, negara-
negara Barat berusaha memaksa masyarakat dunia untuk menerima nilai-nilai Barat
secara mutlak. Hal itu sangat berbahaya dan jika terus berkelanjutan, proses ini akan
menyebabkan hegemoni Barat dan Amerika terhadap negara-negara lain.
Selanjutnya, globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya
dan nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha
menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat
melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Tetapi, dalam proses ini, negara-
negara Dunia Ketiga harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara
struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing. Dalam rangka ini,
berbagai bangsa Dunia Ketiga haruslah mendapatkan informasi ilmiah yang bermanfaat
dan menambah pengalaman mereka.
Globalisasi mungkin saja mendatangkan musibah kepada seni dan kebudayaan kita,
karena ia sama seperti badai taufan yang mungkin mencabut akar budaya. Tetapi dari
sudut pandang yang lain, globalisasi bisa memberikan kesempatan istimewa untuk
bangsa-bangsa yang kaya dengan budaya. Seni kita akan tersebar ke luar batas
negara dan memberikan pengaruh kepada dunia. Sejarah menyaksikan bahwa pada
berbagai era kegemilangan, seni dan kebudayaan Indonesia menemukan identitasnya.
Tapi kerena masuknya budaya globalisasi, kebudayaan kita terreduksi oleh arus
budaya yang lebih besar. Masalah inilah yang mungkin terjadi hari ini. Karena itu,
bangsa Indonesia yang percaya kepada kekuatan akar budaya tidak perlu takut pada
pengaruh asing. Kita harus berusaha untuk memahami bagaimana seni dan
kebudayaan bisa menjadi benteng pertahanan identitas dan tradisi kita selanjutnya.
22
Dera si gadis Dayak, Kalimantan Tengah (Foto: Jean Claude)
Potret wajah gadis pedalaman yang hidup dalam era globalisasi
Globalisasi dan Tantangan Masa Depan Budaya Indonesia
Melihat budaya Indonesia dalam arus globalisasi, sedikit dan banyaknya pasti
mengalami perubahan. Untuk mempertahankan identitas keindonesian, perlu kiranya
kita memikirkan kembali konsepsi kebudayaan Indonesia. Sekedar sebuah refleksi,
budaya Indonesia seharusnya dapat ditentukan bagaimana ciri khas pola laku, fikir dan
moraliras bangsa ini semestinya. Untuk memenuhi hal tersebut, maka diperlukan
pengkajian ulang kebudayaan yang identik dengan masyarakat dan realitas social di
Negara ini.
Agar tercipta apa yang dinamakan ‘melek budaya’, kita mestinya mengupayakan
rekosntruksi kebudayaan Indonesia dengan menimbang beberapa hal; Pertama,
meneliti dengan seksama gagasan-gagasan para pemikir kebudayaan Indonesia sejak
sebelum kemerdekaan. Kedua, meneliti politik kebudayaan setiap rezim pemerintahan
23
yang berkuasa di Indonesia, sejak semula kemerdekaan, Orde lama, Orde baru dan
zaman reformasi yang meliputi konsepsi kebudayaan apa, konstruk kebudayaan seperti
apa, oleh siapa, strategi kebudayaan macam apa saja yang digunakan, rancang
proyeksi kebudayaan Indonesia yang bagaimana, sehingga sekarang kita perlu
merekonstruksi. Ketiga, meneliti secara seksama nilai-nilai asli yang ada di masyarakat
dan perubahan-perubahan pada masyarakat. Keempat, posisi Indonesia di tengah-
tengah kepungan arus besar globalisasi dan ragam kuasa kebudayaan dunia.[8]
New era of Culture (Dragonfly, 2014)
Kehidupan malam adalah istilah kolektif untuk hiburan yang tersedia dan umumnya
lebih populer dari larut malam ke dalam dini pagi hari. Ini mungkin termasuk pub, bar,
klub malam, pesta, musik, konser, kabaret, teater, bioskop, pertunjukan, dan beberapa
restoran.
24
Kesimpulan
Kebudayaan adalah seperangkat sistem makna yang dimiliki komunitas untuk
mengartikan hidup yang diungkapkan melalui system simbolik. Dalam sistem makna ini
memuat pandangan hidup, pandangan dunia yang diacu untuk menjadi dasar kelakuan
sehari-hari anggota-anggotanya. Kebudayaan merupakan tata acuan nilai-nilai hiduo
perjalanan bermartabat bagi anak-anak dari rahimnya, baik sebagai individu maupun
komunitas. Anyaman, rajutan tata nilai agar hidup bersama dari individu-individu itu
bermartabat sebaai manusia membuat jalan budaya menjadi jalan peradaban.
Anak-anak Berlari di tengah Sawah (Foto Ario: Budiono)
Ketika mereka bermimpi menjadi bagian dari perubahan sosial di tanah air

More Related Content

What's hot

Pengertian Dan Wujud Kebudayaan
Pengertian Dan Wujud KebudayaanPengertian Dan Wujud Kebudayaan
Pengertian Dan Wujud Kebudayaan
Mara Besar
 
Ilmu Sosial Budaya Dasar ( manusia sebagai makhluk budaya )
Ilmu Sosial Budaya Dasar ( manusia sebagai makhluk budaya )Ilmu Sosial Budaya Dasar ( manusia sebagai makhluk budaya )
Ilmu Sosial Budaya Dasar ( manusia sebagai makhluk budaya )
Chatrin Evelin
 
Rainbow
RainbowRainbow
Ilmu sosial budaya dasar makalah
Ilmu sosial budaya dasar makalahIlmu sosial budaya dasar makalah
Ilmu sosial budaya dasar makalah
Pungki Ariefin
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
Askaria Jonison
 
Hakikat Peradaban, Makhluk Beradab, Masyarakat Beradab, Evolusi Budaya dan Wu...
Hakikat Peradaban, Makhluk Beradab, Masyarakat Beradab, Evolusi Budaya dan Wu...Hakikat Peradaban, Makhluk Beradab, Masyarakat Beradab, Evolusi Budaya dan Wu...
Hakikat Peradaban, Makhluk Beradab, Masyarakat Beradab, Evolusi Budaya dan Wu...
Cecep Kustandi
 
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosGina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya
 
ilmu sosial budaya dasar
ilmu sosial budaya dasarilmu sosial budaya dasar
ilmu sosial budaya dasar
Reiven Wiguna Repi
 
Manusia dan peradaban
Manusia dan peradabanManusia dan peradaban
Manusia dan peradabanastro-z
 
Ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasar
Siti Nurjanah
 
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
Muhammad Idris
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarErvina Cranberry's
 
Manusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budayaManusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budaya
Pungki Ariefin
 
Manusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budayaManusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budaya
Fazar Ikhwan Guntara
 
8 pengertian-kebudayaan
8 pengertian-kebudayaan8 pengertian-kebudayaan
8 pengertian-kebudayaandesmasimamora
 
Eran mahasiswa dalam membela negara
Eran mahasiswa dalam membela negaraEran mahasiswa dalam membela negara
Eran mahasiswa dalam membela negara
Bangun Setiadi
 
Manusia dan Peradaban
Manusia dan PeradabanManusia dan Peradaban
Manusia dan Peradaban
Khairil Agustoria
 
1. makhluk budaya ISBD
1. makhluk budaya ISBD1. makhluk budaya ISBD
1. makhluk budaya ISBD
HelvyEffendi
 

What's hot (20)

Pengertian Dan Wujud Kebudayaan
Pengertian Dan Wujud KebudayaanPengertian Dan Wujud Kebudayaan
Pengertian Dan Wujud Kebudayaan
 
Bab 5 KEBUDAYAAN
Bab 5 KEBUDAYAANBab 5 KEBUDAYAAN
Bab 5 KEBUDAYAAN
 
Ilmu Sosial Budaya Dasar ( manusia sebagai makhluk budaya )
Ilmu Sosial Budaya Dasar ( manusia sebagai makhluk budaya )Ilmu Sosial Budaya Dasar ( manusia sebagai makhluk budaya )
Ilmu Sosial Budaya Dasar ( manusia sebagai makhluk budaya )
 
Rainbow
RainbowRainbow
Rainbow
 
Ilmu sosial budaya dasar makalah
Ilmu sosial budaya dasar makalahIlmu sosial budaya dasar makalah
Ilmu sosial budaya dasar makalah
 
Makalah isbd
Makalah isbdMakalah isbd
Makalah isbd
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
Hakikat Peradaban, Makhluk Beradab, Masyarakat Beradab, Evolusi Budaya dan Wu...
Hakikat Peradaban, Makhluk Beradab, Masyarakat Beradab, Evolusi Budaya dan Wu...Hakikat Peradaban, Makhluk Beradab, Masyarakat Beradab, Evolusi Budaya dan Wu...
Hakikat Peradaban, Makhluk Beradab, Masyarakat Beradab, Evolusi Budaya dan Wu...
 
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosGina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
 
ilmu sosial budaya dasar
ilmu sosial budaya dasarilmu sosial budaya dasar
ilmu sosial budaya dasar
 
Manusia dan peradaban
Manusia dan peradabanManusia dan peradaban
Manusia dan peradaban
 
Ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasar
 
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
 
Manusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budayaManusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budaya
 
Manusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budayaManusia sebagai mahluk budaya
Manusia sebagai mahluk budaya
 
8 pengertian-kebudayaan
8 pengertian-kebudayaan8 pengertian-kebudayaan
8 pengertian-kebudayaan
 
Eran mahasiswa dalam membela negara
Eran mahasiswa dalam membela negaraEran mahasiswa dalam membela negara
Eran mahasiswa dalam membela negara
 
Manusia dan Peradaban
Manusia dan PeradabanManusia dan Peradaban
Manusia dan Peradaban
 
1. makhluk budaya ISBD
1. makhluk budaya ISBD1. makhluk budaya ISBD
1. makhluk budaya ISBD
 

Similar to Membaca Rupa Wajah Kebudayaan

Hubungan manusia dan kebudayaan
Hubungan manusia dan kebudayaanHubungan manusia dan kebudayaan
Hubungan manusia dan kebudayaan
ifanefendi
 
Filsafat budaya Rancangan Perkulihan
Filsafat budaya Rancangan PerkulihanFilsafat budaya Rancangan Perkulihan
Filsafat budaya Rancangan Perkulihan
Papua Makituma
 
Home
HomeHome
Materi 2 ibd
Materi 2 ibdMateri 2 ibd
Materi 2 ibd
MaulanaAzis2
 
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.pptppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
AmaliaJuaddy
 
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadianSosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadianAthia Nabila Faqiha
 
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya Mohammad Yaqin
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb ahelenapakpahan
 
Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)
Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)
Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)
poltekkes bengkulu, keperawatan curup, kebidanan curup
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb ahelenapakpahan
 
Ppt sosiologi antropologi
Ppt sosiologi antropologiPpt sosiologi antropologi
Ppt sosiologi antropologiDewi_Sejarah
 
makalah kebudayaan.pptx
makalah kebudayaan.pptxmakalah kebudayaan.pptx
makalah kebudayaan.pptx
ssuser2e21e9
 
Kebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadianKebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadiandaddhy04
 
Kebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan dan KepribadianKebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan dan Kepribadiandaddhy04
 
kebudayaan melayu
kebudayaan melayukebudayaan melayu
kebudayaan melayu
Ei Mans
 
Bab 1 kd. konsep budaya
Bab 1 kd. konsep budayaBab 1 kd. konsep budaya
Bab 1 kd. konsep budaya
Fatmalasari3
 

Similar to Membaca Rupa Wajah Kebudayaan (20)

Hubungan manusia dan kebudayaan
Hubungan manusia dan kebudayaanHubungan manusia dan kebudayaan
Hubungan manusia dan kebudayaan
 
Filsafat budaya Rancangan Perkulihan
Filsafat budaya Rancangan PerkulihanFilsafat budaya Rancangan Perkulihan
Filsafat budaya Rancangan Perkulihan
 
Home
HomeHome
Home
 
Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasionalKebudayaan nasional
Kebudayaan nasional
 
Materi 2 ibd
Materi 2 ibdMateri 2 ibd
Materi 2 ibd
 
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.pptppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
 
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadianSosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
 
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
Bmm3114 bab 1 4 konsep budaya
 
Manusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosialManusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosial
 
Manusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosialManusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosial
 
2 budaya
2 budaya2 budaya
2 budaya
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
 
Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)
Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)
Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
 
Ppt sosiologi antropologi
Ppt sosiologi antropologiPpt sosiologi antropologi
Ppt sosiologi antropologi
 
makalah kebudayaan.pptx
makalah kebudayaan.pptxmakalah kebudayaan.pptx
makalah kebudayaan.pptx
 
Kebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadianKebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadian
 
Kebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan dan KepribadianKebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan dan Kepribadian
 
kebudayaan melayu
kebudayaan melayukebudayaan melayu
kebudayaan melayu
 
Bab 1 kd. konsep budaya
Bab 1 kd. konsep budayaBab 1 kd. konsep budaya
Bab 1 kd. konsep budaya
 

More from Sidi Rana Menggala

Commercialization of korintji cinnamon that meets the sustainability criteria
Commercialization of korintji cinnamon that meets the sustainability criteriaCommercialization of korintji cinnamon that meets the sustainability criteria
Commercialization of korintji cinnamon that meets the sustainability criteria
Sidi Rana Menggala
 
Hand out : Zoom Conference by Sidi Rana Menggala
Hand out : Zoom Conference by Sidi Rana MenggalaHand out : Zoom Conference by Sidi Rana Menggala
Hand out : Zoom Conference by Sidi Rana Menggala
Sidi Rana Menggala
 
Indonesia Cinnamon for the World
Indonesia Cinnamon for the WorldIndonesia Cinnamon for the World
Indonesia Cinnamon for the World
Sidi Rana Menggala
 
Forest Incentives for Non Timber Forest Product
Forest Incentives for Non Timber Forest ProductForest Incentives for Non Timber Forest Product
Forest Incentives for Non Timber Forest Product
Sidi Rana Menggala
 
Sustainable Trade
Sustainable Trade   Sustainable Trade
Sustainable Trade
Sidi Rana Menggala
 
Training Pelayanan Prima
Training Pelayanan Prima Training Pelayanan Prima
Training Pelayanan Prima
Sidi Rana Menggala
 
Supply and Demand : Cost of Cultural (sustainability perspective)
Supply and Demand : Cost of Cultural (sustainability perspective)Supply and Demand : Cost of Cultural (sustainability perspective)
Supply and Demand : Cost of Cultural (sustainability perspective)
Sidi Rana Menggala
 
Transformasi konflik menuju kolaborasi
Transformasi  konflik menuju kolaborasiTransformasi  konflik menuju kolaborasi
Transformasi konflik menuju kolaborasi
Sidi Rana Menggala
 
Social Capital and Poverty Reduction : Community-Based organic farming
Social Capital and Poverty Reduction : Community-Based organic farmingSocial Capital and Poverty Reduction : Community-Based organic farming
Social Capital and Poverty Reduction : Community-Based organic farming
Sidi Rana Menggala
 
Indonesian Welfare in Sustainability Perspective
Indonesian Welfare in Sustainability Perspective Indonesian Welfare in Sustainability Perspective
Indonesian Welfare in Sustainability Perspective
Sidi Rana Menggala
 
Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah
Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank SampahProses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah
Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah
Sidi Rana Menggala
 
Flower Theory in sustainability
Flower Theory in sustainabilityFlower Theory in sustainability
Flower Theory in sustainability
Sidi Rana Menggala
 
The future of indonesian welfare through sustainability perspective r2
The future of indonesian welfare through sustainability perspective r2The future of indonesian welfare through sustainability perspective r2
The future of indonesian welfare through sustainability perspective r2
Sidi Rana Menggala
 
Program CSR Lapindo
Program CSR Lapindo Program CSR Lapindo
Program CSR Lapindo
Sidi Rana Menggala
 
Baduy Project : Clean Water Facility
Baduy Project : Clean Water FacilityBaduy Project : Clean Water Facility
Baduy Project : Clean Water Facility
Sidi Rana Menggala
 
Akulturasi bahasa di perbatasan
Akulturasi bahasa di perbatasanAkulturasi bahasa di perbatasan
Akulturasi bahasa di perbatasan
Sidi Rana Menggala
 
Poverty project : Income Generated Activity
Poverty project : Income Generated ActivityPoverty project : Income Generated Activity
Poverty project : Income Generated Activity
Sidi Rana Menggala
 
Merajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSR
Merajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSRMerajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSR
Merajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSR
Sidi Rana Menggala
 
Kemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesia
Kemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesiaKemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesia
Kemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesia
Sidi Rana Menggala
 
Kapital sosial dan kemiskinan
Kapital sosial dan kemiskinanKapital sosial dan kemiskinan
Kapital sosial dan kemiskinan
Sidi Rana Menggala
 

More from Sidi Rana Menggala (20)

Commercialization of korintji cinnamon that meets the sustainability criteria
Commercialization of korintji cinnamon that meets the sustainability criteriaCommercialization of korintji cinnamon that meets the sustainability criteria
Commercialization of korintji cinnamon that meets the sustainability criteria
 
Hand out : Zoom Conference by Sidi Rana Menggala
Hand out : Zoom Conference by Sidi Rana MenggalaHand out : Zoom Conference by Sidi Rana Menggala
Hand out : Zoom Conference by Sidi Rana Menggala
 
Indonesia Cinnamon for the World
Indonesia Cinnamon for the WorldIndonesia Cinnamon for the World
Indonesia Cinnamon for the World
 
Forest Incentives for Non Timber Forest Product
Forest Incentives for Non Timber Forest ProductForest Incentives for Non Timber Forest Product
Forest Incentives for Non Timber Forest Product
 
Sustainable Trade
Sustainable Trade   Sustainable Trade
Sustainable Trade
 
Training Pelayanan Prima
Training Pelayanan Prima Training Pelayanan Prima
Training Pelayanan Prima
 
Supply and Demand : Cost of Cultural (sustainability perspective)
Supply and Demand : Cost of Cultural (sustainability perspective)Supply and Demand : Cost of Cultural (sustainability perspective)
Supply and Demand : Cost of Cultural (sustainability perspective)
 
Transformasi konflik menuju kolaborasi
Transformasi  konflik menuju kolaborasiTransformasi  konflik menuju kolaborasi
Transformasi konflik menuju kolaborasi
 
Social Capital and Poverty Reduction : Community-Based organic farming
Social Capital and Poverty Reduction : Community-Based organic farmingSocial Capital and Poverty Reduction : Community-Based organic farming
Social Capital and Poverty Reduction : Community-Based organic farming
 
Indonesian Welfare in Sustainability Perspective
Indonesian Welfare in Sustainability Perspective Indonesian Welfare in Sustainability Perspective
Indonesian Welfare in Sustainability Perspective
 
Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah
Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank SampahProses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah
Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah
 
Flower Theory in sustainability
Flower Theory in sustainabilityFlower Theory in sustainability
Flower Theory in sustainability
 
The future of indonesian welfare through sustainability perspective r2
The future of indonesian welfare through sustainability perspective r2The future of indonesian welfare through sustainability perspective r2
The future of indonesian welfare through sustainability perspective r2
 
Program CSR Lapindo
Program CSR Lapindo Program CSR Lapindo
Program CSR Lapindo
 
Baduy Project : Clean Water Facility
Baduy Project : Clean Water FacilityBaduy Project : Clean Water Facility
Baduy Project : Clean Water Facility
 
Akulturasi bahasa di perbatasan
Akulturasi bahasa di perbatasanAkulturasi bahasa di perbatasan
Akulturasi bahasa di perbatasan
 
Poverty project : Income Generated Activity
Poverty project : Income Generated ActivityPoverty project : Income Generated Activity
Poverty project : Income Generated Activity
 
Merajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSR
Merajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSRMerajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSR
Merajut Tali Keseimbangan Modernitas Melalui CSR
 
Kemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesia
Kemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesiaKemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesia
Kemiskinan pada masyarakat nelayan di indonesia
 
Kapital sosial dan kemiskinan
Kapital sosial dan kemiskinanKapital sosial dan kemiskinan
Kapital sosial dan kemiskinan
 

Recently uploaded

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 

Recently uploaded (20)

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 

Membaca Rupa Wajah Kebudayaan

  • 3. 3 MEMBANGUN RUPA WAJAH KEBUDAYAAN Pengantar Kebudayaan sebagai tindakan yang diberi makna oleh manusia, entah ia orang biasa maupun “orang terpelajar” akan selalu menampilkan “wajah-wajah”-nya bagi sesama (Mudji Sutrisno) Anak-anak bermain dengan ayam jantan mereka, sebuah tradisi turun-menurun. Sebenarnya itu bukan sabung ayam nyata karena ayam jantan tidak memakai pisau di kaki mereka (Dokumentasi oleh Ario Wibisono)
  • 4. 4 KONTEN PENGANTAR BUDAYA DAN KEBUDAYAAN 5 UNSUR KEBUDAYAAN 7 SIFAT HAKEKAT KEBUDAYAAN 8 FUNGSI KEBUDAYAAN 8 PENTINGNYA STRATEGI KEBUDAYAAN 9 MULTIKULTURALISME 11 JENIS MULTIKULTURALISME 15 PERMASALAHAN MULTIKULTURALISME 17 BUDAYA INDONESIA DAN GLOBALISASI 18 DAMPAK GLOBALISASI 20 GLOBALISASI DAN TANTANGAN 22 KESIMPULAN 24
  • 5. 5 Budaya dan Kebudayaan Dalam kehidupan sehari-hari, orang begitu sering membicarakan soal kebudayaan dan juga orang akan selalu merurusan dengan hasil-hasil kebudayaan. Clifford Geertz memakai bingkai deskripsi lengkap menyeluruh untuk membaca kebudayaan sebagai system nilai dan system makna yang dipakai oleh pelakunya dalam memaknai hidup dan mengartikannya, yang kesemuanya dideskripsikan dalam system simbol. Kebudayaan dapat dilihat sebagai system makna dan pemahaman arti dalam sebuah a system of beliefs dan laku hidup yang dilakukan anggota-anggotanya untuk terus menghayati hidup dalam survival dan menuju good life individual maupun kolektif. Kebudayaan bukan lagi sebatas sebuah konsep ataupun teori semata, melainkan sebagai keseharian laku dan perihidup yang dimaknai hingga bacaan budaya menjadi bacaan rakyat dan sehari-hari yang dimaknai sebagai berharga. Dua orang antropolog terkemuka, yaitu Meliville J. Herskovits dan Bronislow Malinowski, mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.pengertian kebudayaan meliputi bidang yang luasnya seolah-olah tidak ada batasanya. Kata "kebudayaan" berasal dari (bahasa sansekerta ) budayyah yang merupakan bentuk jamak dari kata"buddhi" yang berarti budi atau akal.Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal". Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan berasal dari kata latin colere. Artinya mengolah atau mengerjakan ,yaitu mengolah tanah atau bertani .Dari asal arti tersebut,yaitu colere kemudian culture, diartikan sebagi segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
  • 6. 6 Untuk membedakan pengertian istilah budaya dan kebudayaan, Djoko Widaghdo(1994), memberikan pembedaan pengertian budaya dan kebudayaan, dengan mengartikan budaya sebagai daya dari budi yang berupa cipta, rasa dan karsa, sedangkan kebudayaan diartikan sebagai hasil dari cipta, karsa,dan rasa tersebut Pengertian kebudayaan oleh para ahli; 1. E.B. Tylor, 1871, kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian moral, hukum, adat istiadat dan kemampun kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain, kebudayaan mencakup semuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif.Artinya, mencakup segala cara-cara atau pola-pola pikir, merasakan dan bertindak. 2. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan tekhnologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai- nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti luas.Sedangkan cipta adalah kemampuan mental,kemampuan- kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakatdan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. 3. Menurut Soekmono kebudayaan adalah hasil usaha manusia baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan alam penghidupan. 4. Menurut Ki Hajar Dewantara kebudayaan adalah buah budimanusia terhadap dua pengaruh kuat yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam
  • 7. 7 hidup dan penghidupanya guns mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari- hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Unsur Kebudayaan Kebudayaan terdiri dari unsur-unsur kecil maupun unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan . Finishing Blows. Photo by Mieke Suharini
  • 8. 8 Foto ini menggambarkan seorang pematung yang sedang memberikan sentuhan terakhir terhadap karya yang sedang dikerjakan. Melville J. Herskovits mengajukan empat unsur pokok kebudayaan yaitu: 1. Alat-alat tekhnologi 2. Sistem ekonomi 3. Keluarga 4. Kekuasaan politik Sifat Hakikat Kebudayaan Walupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang berbeda satu dan yang lainya, setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat yang berlaku umum bagi semua kebudayaan di mana pun juga. Adapun sifat hakikat dari kebudayaan tersebut adalah sabagai berikut 1. Kebudayaan terwujud atau tersalurkan lewat prilaku manusia 2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan. 3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwijudkan tingkah lakunya. 4. Kebudayaan mencangkup aturan-aturan yang berisikan kewajiban- kawajiban,tindakan-tindakan yang di terima diterima dan ditolak ,tindakan- tindakan yang dilarang dan tindakan tindakan yang di izinkan. Fungsi Kebudayaan Kebudayaan memiliki fungsi yacam kekuatan sangat besar bagi manusia dan masyarakat berbagai macam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota- anggotanya seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainya didalam masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya.selain itu manusia dan masyarakatmemrlukan pula kepuasan,baik bidang spiritual maupun bidang materiil.kebutuhan – kebutuhan tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.
  • 9. 9 Tujuan Kebudayaan 1. Memenuhi kebutuhan menusia spiritual dan material. 2. Mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain. 3. Kebudayaan merupakan suktur normatif artinya kebudayaan itu suatu garis pokok tentang prilaku yang menetapkan peraturan tentang apa yang harus dilakukan dan dilarang. Wujud Kebudayaan 1. Mentifact adalah kebudayaan yang bersifat abstrak dan tidak tampak (prilaku pikiran dan kepercayaan) 2. Sosiofact adalah kebudayaan yang menetapkan manusia sebagaii anggota masyarakat .contoh; norma dan adat istiadat. 3. Artefact yakni kebudayaan material, contoh: kursi, meja dalam hal ini semua yang tampak. Pentingnya Strategi Kebudayaan yang Berdasar pada Nilai (Mudji, hlm. 69) 1. Kebudayaan sebagai Dimensi Esensial Manusia Kebudayaan itu khas manusia karena makhluk lain atau binatang tidak punya kualitas ini, mereka sekedar hidup berdasarkan naluri 2. Pentingnya Pijakan Nilai Hakiki Kebudayaan yang sejati mestilah mengabdi manusia, mengembangkannya menjadi semakin manusiawi sebagai pribadi dengan mencapai kepenuhan dirinya 3. Kebudayaan sebagai Forma Spiritual Keragaman sejarah budaya dan peradaban manusia dibahasakan dalam beberapa ungkapan sebagai nilai suci, nilai indah, nilai andil & pengorbanan 4. Kebudayaan Modern dan nilai-nilainya Pemahamannya disini adalah menggunakan nilai-nilai kekristenisasi dalam pembentukan nilai kebudayaan modern dari sisi aplikasinya 5. Krisis Kebudayaan dan krisis Nilai-nilai
  • 10. 10 Perkembangan ekonomi, politk, sosial dalam nilai materialnya dilaksanakan tanpa uasahaa penemuan kembali nilai-nilai spiritual 6. Akibat atau Konsekuensi dari Krisis Nilai Krisis nilai mengoyak dan menggeser pokok kehidupan secara langsung yang beraturan dengan kebudayaan, yakni pendidikan dan kehidupan sosial 7. Kembali ke Strategi Kebudayaan yang Menempatkan Manusia pada Kursi Pertama Penempatan kembali manusia sebagai titik sentral dengan nilai pada dirinya sendiri Back Home. Photo by Tommi Zaqin Kita mengenal adanya tradisi mudik pada saat Idul Fitri. Foto ini diambil dengan sangat apik yang menggambarkan kebahagian sebuah keluarga untuk kembali berkumpul dengan keluarga lainnya di kampung halaman. Hal ini merupakan sebuah nilai yang holistic dan dijalankan lintas generasi
  • 11. 11 Multikulturalisme Akar kata dari multikulturalismme adalah kebudayaan, secara etimologis multikultural terdiri dari kata multi (banyak), kultur (budaya) dan isme (paham). Secara hakiki, dalam kata itu terkandung pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaanya masing-masing yang unik. Dengan demikian, setiap individu merasa dihargai sekaligus merasa bertanggung jawabuntuk hidup bersama komunitasnya karena dasar dari multikultur adalah pengakuan akan mertabat manusia yang hidup dalam komunitas dengan kebudayaan masing-masing. The Duel. Photo by Alex Hanoko Pencak silat adalah salah satu kesenian bela diri yang berkembang di Indonesia dan mewakili keberagaman kebudayaan yang disatukan dalam seni tari dalam Pencak Silat.
  • 12. 12 Menurut Mudji, multikulturalisme yang ideal adalah mensyaratkan keragaman dan kemajemukan local genius atau local culture atau lokalitas dengan rumusan lisan atau tulisan kebenarannya bertemu dan punya hak untuk membuat kontrak dari konsesus mana yang disepakati untuk menyatukan kebersamaan dalam identitas multikultur itu sendiri Multikulturalisme adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan-kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan tarhadap adanya keberagaman,dan berbagai macam budaya (multikultural)yang ada dalam kehidupan masyarakat menyankut nilai-nilai,sistem budaya, kebiasaan dan politik yang mereka anut. Multikultural sebagai sesuatu yang telah terjadi sejak lama bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Dalam perkembangannya mengandung benih-benih sikap primordial, tetapi apabila multikultural dikelola dengan tepat dan benar bukanlah kendala dalam proses pembentukan masyarakat madani. Bahkan keadaan tersebut sebenarnya merupakan kekayaan bangsa yang potensial. Oleh karena itu, persoalannya di masa depan tidak terletak pada kondisi primordial-pluralistik sendiri tetapi pada para pengelola bangsa ini bersama seluruh rakyatnya. Dengan demikian akan terbentuk “masyarakat madani” sebagai masyarakat warga sadar politik yang bebas berpartisipasi, berkomitmen, bertindak secara bijaksana untuk membangun negara. Sejarah peradaban bangsa-bangsa besar adalah sejarah mengelola multikultural yang dimilikinya dengan kebijakan dan implementasi yang tepat sesuai karakter bangsanya. Sebaliknya sejarah kehancuran bangsa-bangsa yang besar adalah sejarah kegagalan dalam mengelola multikulturalitas kebangsaan-nya. Semakin tinggi tingkat heterogenitas sebuah bangsa, semakin tinggi pula tingkat tantangan yang dimiliki. Meski demikian tingkat keberhasilan menjadi bangsa besar semakin terbuka seiring keberhasilannya mengatasi problem-problem yang muncul dari heterogenitas itu.
  • 13. 13 Proses reformasi yang telah berlangsung pada hakekatnya menuntut pula kontribusi pendidikan dalam menghasilkan manusia yang berkualitas, berbudi luhur dan menjadi manusia Indonesia yang seutuhnya (mencintai kultur bangsanya). Oleh karena itu kebijakan dan implementasi pendidikan yang berbasis multikultural sebagai faktor penting yang perlu diperhatikan dalam membangun bangsa dan negara Indonesia di masa kini dan yang akan datang. Menurut Mudji, bilamana kita melihat sejarah bangsa Indonesia dalam perspektif multikulturalisme, maka kita dapat melihat bahwa kemerdekaan berhasil dapat diraih karena kaum literati dan tercerahkan mulai mengatur hidup bersama, tidak dengan kebijaksanaan etnik masing-masing melainkan memperhatikan etika multikulturalisme di dalamnya. Pemahaman dan akselarasi pendidikan yang berbasis multikultural menjadi sangat penting untuk dihayati bagi generasi muda. Terutama untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman dari awal mengenai multikultural setidaknya akan mempengaruhi perkembangan generasi muda Indonesia di masa yang akan datang. Oleh karena itu proses pendidikan yang berbasis multikultural, tidak saja berlangsung di sekolah namun juga luar sekolah (masyarakat) dan keluarga. Dengan demikian diharapkan akan terjadi kerukunan antara suku/etnik yang berbeda-beda dan secara bersama-sama membangun bangsa dan negara yang tercinta Indonesia.
  • 14. 14 Asmat - Papua. Photo by Rose Kampoong Siapa yang tidak kenal dengan suku Asmat yang ada di Papua. Suku Asmat terkenal dengan kerajinan patungnya yang telah melegenda diseluruh dunia. Dalam pengertian lain Multikulturalisme adalah kearifan untuk melihat keanekaragaman budaya sebagai realitas fundamental dalam kehidupan bermasyarakat Kearifan itu akan muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani kehidupan bersama dengan melihat keadaan realitas yang plural sebagai satu kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun beberapa pengertian menurut para ahli yakni sebagai berikut:
  • 15. 15  Menurut Reed multikulturalisme digambarkan sebagai sebuah mosaic, sehingga masyarakat dilihat sebagai sebuah kesatuan hidup manusia yang mempunyai kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut.  Menurut Parsudi Suparlan akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan yaitu kebudayaan yang dilihat dari fungsinya sebagai pedoman bagi kehidupan manusia. Passing Down. Photo by Rudolf Wungkana Dalam foto ini terlihat seorang kakek yang mewariskan pengetahuan tentang keris kepada cucunya. Keris menjadi ciri khas mayoritas penduduk di Jawa dan Bali. Jenis-jenis Multikulturalisme Seorang tokoh bernama Parekh (1997:183-185) membedakan lima macam multikulturalisme (Azra, 2007, meringkas uraian Parekh):
  • 16. 16  Multikulturalisme isolasionis, mengacu pada masyarakat dimana berbagai kelompok kultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama lain.  Multikulturalisme akomodatif, yaitu masyarakat yang memiliki kultur dominan yang membuat penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultur kaum minoritas. Masyarakat ini merumuskan dan menerapkan undang- undang, hukum, dan ketentuan-ketentuan yang sensitif secara kultural, dan memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan meraka. Begitupun sebaliknya, kaum minoritas tidak menantang kultur dominan. Multikulturalisme ini diterapkan di beberapa negara Eropa.  Multikulturalisme otonomis, masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kutural utama berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik yang secara kolektif bisa diterima. Perhatian pokok-pokok kultural ini adalah untuk mempertahankan cara hidup mereka, yang memiliki hak yang sama dengan kelompok dominan; mereka menantang kelompok dominan dan berusaha menciptakan suatu masyarakat dimana semua kelompok bisa eksis sebagai mitra sejajar.  Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yakni masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kultural tidak terlalu terfokus (concern) dengan kehidupan kultural otonom; tetapi lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif-perspektif distingtif mereka.  Multikulturalisme kosmopolitan, berusaha menghapus batas-batas kultural sama sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak lagi terikat kepada budaya tertentu dan, sebaliknya, secara bebas terlibat dalam percobaan-percobaan interkultural dan sekaligus mengembangkan kehidupan kultural masing-masing.
  • 17. 17 The Music of Love. Gambar ini diambil di Desa Tenganan, Bali (2010). Tenganan adalah Bali Aga yang paling terkenal (Bali asli) desa dan terletak dekat dengan Candi Dasa di Bali Timur. Seorang pria sedang bermain musik bambu untuk menghibur anak cacat yang bukan anaknya, tapi dia mencintai anak ini suka dia mencintai anaknya sendiri. (Foto dan keterangan oleh Ario Wibisono) Permasalahan Multikulturalisme Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam dunia multicultural adalah hak-hak moral yang dimiliki oleh kaum minoritas, dimana hak kebudayaan dan kemanusiaannya sering ditindas oleh hak kaum mayoritas. Ciri watak minoritas adalah, tinggal dalam
  • 18. 18 teritori bersama dengan warga bangsa lain di Negara yang sama, secara kelembanggaan sudah terasuk dan terdaftar penuh sebagai warga Negara, have societal cultures: serta kebangsaan yang kokoh berkonsensus damai untuk hidup berdampingan. Salah satu kelebihan dari kaum minoritas menurut Will Kymlica, adalah mereka memiliki ikatan batin yang kuat dengan sesamanya. Budaya Indonesia dan Globalisasi Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat dunia yang tidak mengenal batas wilayah dan menghubungkan antara masyarakat di suatu negara dengan masyarakat di negara lain di seluruh dunia. Globalisasi berangkat dari suatu gagasan untuk menyatukan tatanan antar bangsa yang diharapkan menjadi sebuah kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. Sebagai proses yang berkesinambungan, globalisasi mampu mengurangi kendala dimensi ruang dan waktu sehingga interaksi dan komunikasi antar bangsa bisa dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, globalisasi merambah semua sektor kehidupan dan memberi pengaruh yang signifikan pada tatanan masyarakat dunia. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia juga mengalami dampak dari pesatnya pengaruh globalisasi. Sebagaimana yang terjadi di negara lain, globalisasi memberi pengaruh yang positif dan negatif terhadap tatanan kehidupan masyarakat Indonesia. Pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional meliputi berbagai sektor kehidupan seperti budaya dalam bidang politik, ekonomi, ideologi, sosial dan lain- lain secara cepat maupun lambat mempengaruhi prinsip dan identitas kebudayaan nasional Indonesia. Kesadaran akan pentingnya memperhatikan kebudayaan nampaknya semakin meningkat. Hal ini jelas tidak bertentangan dengan titik berat bidang kesadaran akan adanya rongrongan dari luar (globalisasi). Sebaliknya, justru kesadaran akan pentingnya pendekatan budaya, mengingatkan kita bahwa bagaimanapun jalan yang
  • 19. 19 ditempuh, tetaplah manusia sebagai tujuan dan subyek globalisasi. Hendaknya manusia tidak dikorbankan untuk mencapai tujuan lain selain dirinya. Kendati ada sinar-sinar cerah yang menggembirakan, cukup memprihatinkan juga bahwa lalu pendekatan kebudayaan diartikan semata-mata sebagai kesenian. Sedangkan kita sudah cukup paham bahwa kesenian dan kebudayaan yang kebanyakan diperlihatkan melalui pendekatan visualisasi simbol-simbol seni dan budaya tersebut. Sepertihalnya dunia hiburan, film-film, sinetron dan tontonan televisi yang itu semua produk globalisasi. Pada dasarnya, kebudayaan adalah keseluruhan hidup, proses dan aktivitas manusia dalam keberadaannya dimuka bumi ini. Jika membicarakan bangsa ini, maka arti kebudayaan adalah penjelmaan kelakuan sekelompok manusia berpokok pada pola sikap budi manusia yang berdasarkan pemandangan hidup dunia serta melahirkan mentalitas dan cara berfikir kebudayaan. Lain dari pembicaraan kesadaran akan kebudayaan yang ada di Indonesia, hal yang paling utama yang harus disadari adalah mengenai globalisasi. Keberadaan globalisasi di tengah-tengah budaya yang belum jelas adalah satu keniscayaan. Berbicara mengenai globalisasi berarti membicarakan dunia dalam konstalasi politk, ekonomi, social-budaya. Bangsa ini disatu sisi memiliki kebudayaan, sisi lain budaya globalisasi cukup erat kaitannya dengan perubahan kebudayaan tersebut. Banyak tanggapan dari budayawan Indonesia. Tanggapan-tanggapan itu tentunya berhubungan dengan pesan yang dapat diambil dari seminar itu. Salah seorang budayawan yang menyatakan harapannya agar seminar ini berhasil mendefinisikan dengan baik berbagai kesempatan dan ancaman yang akan melanda manusia pada era globalisasi. Selain itu, peserta seminar hendaknya mencari jalan praktis dalam meningkatkan kemampuan seni dan budaya pribumi, agar mampu berdiri kokoh di dalam tatanan baru dunia. Salah seorang peneliti Iran yang aktif dalam bidang budaya tradisional, meyakini bahwa dalam era globalisasi ini bangsa-bangsa harus memproduksi karya-karya budaya yang sesuai dengan tuntutan pasar dunia. Dalam hal ini sudah waktunya para budayawan Indonesia harus menggali dan menemukan
  • 20. 20 keistimewaan-keistimewaan budaya yang terkandung dalam nilai-nilai ideologi pancasila, lalu memperkenalkannya kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat bangsa-bangsa lain umumnya. Dampak Globalisasi Terhadap Seni dan Budaya Globalisasi memberi pengaruh negatif pada budaya nasional Indonesia. Pada bidang politik, globalisasi yang didukung faham demokasi dan liberalisme lambat laun mengikis nilai-nilai budaya luhur dalam ideologi Pancasila. Pada bidang ekonomi, budaya cinta produk dalam negeri yang digalakkan sejak Orde Baru sudah terkikis dengan maraknya produk luar negeri (misalnya Coca Cola, Pizza Hut, Apple, dan Dolce and Gabbana). Pada bidang sosial, sebagian besar mayarakat Indonesia, terutama generasi muda, mulai lupa dengan identitas diri bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan begitu mudahnya mereka meniru budaya dan gaya hidup negara lain, misalnya K-Pop, Rap, Hip-Hop, Punk, Harajuku, Capoeira, dan lain-lain. Punk as Culture
  • 21. 21 Punk modern menghadiri festival pemberontakan di Kuta Bali. (Foto oleh Christopher Furlong) Proses globalisasi yang seimbang dengan kehidupan manusia dan sepanjang sejarah manusia, memang selalu terdapat upaya manusia untuk mendekatkan diri antara satu sama lain dan mencari titik persamaan. Tetapi, di sepanjang 30 tahun terakhir, negara- negara Barat berusaha memaksa masyarakat dunia untuk menerima nilai-nilai Barat secara mutlak. Hal itu sangat berbahaya dan jika terus berkelanjutan, proses ini akan menyebabkan hegemoni Barat dan Amerika terhadap negara-negara lain. Selanjutnya, globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Tetapi, dalam proses ini, negara- negara Dunia Ketiga harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing. Dalam rangka ini, berbagai bangsa Dunia Ketiga haruslah mendapatkan informasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman mereka. Globalisasi mungkin saja mendatangkan musibah kepada seni dan kebudayaan kita, karena ia sama seperti badai taufan yang mungkin mencabut akar budaya. Tetapi dari sudut pandang yang lain, globalisasi bisa memberikan kesempatan istimewa untuk bangsa-bangsa yang kaya dengan budaya. Seni kita akan tersebar ke luar batas negara dan memberikan pengaruh kepada dunia. Sejarah menyaksikan bahwa pada berbagai era kegemilangan, seni dan kebudayaan Indonesia menemukan identitasnya. Tapi kerena masuknya budaya globalisasi, kebudayaan kita terreduksi oleh arus budaya yang lebih besar. Masalah inilah yang mungkin terjadi hari ini. Karena itu, bangsa Indonesia yang percaya kepada kekuatan akar budaya tidak perlu takut pada pengaruh asing. Kita harus berusaha untuk memahami bagaimana seni dan kebudayaan bisa menjadi benteng pertahanan identitas dan tradisi kita selanjutnya.
  • 22. 22 Dera si gadis Dayak, Kalimantan Tengah (Foto: Jean Claude) Potret wajah gadis pedalaman yang hidup dalam era globalisasi Globalisasi dan Tantangan Masa Depan Budaya Indonesia Melihat budaya Indonesia dalam arus globalisasi, sedikit dan banyaknya pasti mengalami perubahan. Untuk mempertahankan identitas keindonesian, perlu kiranya kita memikirkan kembali konsepsi kebudayaan Indonesia. Sekedar sebuah refleksi, budaya Indonesia seharusnya dapat ditentukan bagaimana ciri khas pola laku, fikir dan moraliras bangsa ini semestinya. Untuk memenuhi hal tersebut, maka diperlukan pengkajian ulang kebudayaan yang identik dengan masyarakat dan realitas social di Negara ini. Agar tercipta apa yang dinamakan ‘melek budaya’, kita mestinya mengupayakan rekosntruksi kebudayaan Indonesia dengan menimbang beberapa hal; Pertama, meneliti dengan seksama gagasan-gagasan para pemikir kebudayaan Indonesia sejak sebelum kemerdekaan. Kedua, meneliti politik kebudayaan setiap rezim pemerintahan
  • 23. 23 yang berkuasa di Indonesia, sejak semula kemerdekaan, Orde lama, Orde baru dan zaman reformasi yang meliputi konsepsi kebudayaan apa, konstruk kebudayaan seperti apa, oleh siapa, strategi kebudayaan macam apa saja yang digunakan, rancang proyeksi kebudayaan Indonesia yang bagaimana, sehingga sekarang kita perlu merekonstruksi. Ketiga, meneliti secara seksama nilai-nilai asli yang ada di masyarakat dan perubahan-perubahan pada masyarakat. Keempat, posisi Indonesia di tengah- tengah kepungan arus besar globalisasi dan ragam kuasa kebudayaan dunia.[8] New era of Culture (Dragonfly, 2014) Kehidupan malam adalah istilah kolektif untuk hiburan yang tersedia dan umumnya lebih populer dari larut malam ke dalam dini pagi hari. Ini mungkin termasuk pub, bar, klub malam, pesta, musik, konser, kabaret, teater, bioskop, pertunjukan, dan beberapa restoran.
  • 24. 24 Kesimpulan Kebudayaan adalah seperangkat sistem makna yang dimiliki komunitas untuk mengartikan hidup yang diungkapkan melalui system simbolik. Dalam sistem makna ini memuat pandangan hidup, pandangan dunia yang diacu untuk menjadi dasar kelakuan sehari-hari anggota-anggotanya. Kebudayaan merupakan tata acuan nilai-nilai hiduo perjalanan bermartabat bagi anak-anak dari rahimnya, baik sebagai individu maupun komunitas. Anyaman, rajutan tata nilai agar hidup bersama dari individu-individu itu bermartabat sebaai manusia membuat jalan budaya menjadi jalan peradaban. Anak-anak Berlari di tengah Sawah (Foto Ario: Budiono) Ketika mereka bermimpi menjadi bagian dari perubahan sosial di tanah air