Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang insentif untuk meningkatkan nilai tambah hasil hutan bukan kayu seperti kayu manis melalui rantai pasokan global dan peran pemerintah daerah dalam memberikan insentif seperti subsidi, pelatihan, dan dukungan teknologi kepada petani kayu manis.
membahas tentang kelembagaan yang terlibat dalam pemasaran komoditi hasil perikanan serta menganalisa suatu masalah yang terjadi pada lembaga pemasaran komoditi perikanan di suatu daerah di indonesia dan saran untuk memecahkan masalah tersebut.
Lingkungan memiliki peran yang penting dalam keberhasilan upaya pembagunan ekonomi. Oleh karena itu, banyak hal yang harus dipertimbangkan dari setiap kegiatan ekonomi terhadap kualitas atau kelestarian lingkungan hidup.
Sektor pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting
di Indonesia dalam mensejahterakan kehidupan penduduk Indonesia, karena
sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bertani. Salah satu komoditi
pangan pokok diIndonesia adalah padi yang mampu menstabilkan pembangunan
nasional di Indonesia.
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate) Togar Simatupang
Bioekonomi merupakan peluang besar bagi masyarakat lokal dan regional.
Pertumbuhan pertanian sangat penting dalam pengentasan kemiskinan di daerah pedesaan, dan satu peluang untuk pertumbuhan tersebut terletak pada peningkatan produk pertanian.
Potensi Indonesia untuk mengembangkan ekonomi nabati berbasis sumber daya lokal sebagian besar masih belum dimanfaatkan.
Solusinya adalah mengembangkan opsi teknologi atau model bisnis untuk penerapan lokal.
Kegiatan peningkatan kesadaran, pengembangan pengetahuan (studi), pengelompokan, dan jejaring diperlukan untuk mendukung rantai nilai dan model bisnis berbasis nabati yang baru.
membahas tentang kelembagaan yang terlibat dalam pemasaran komoditi hasil perikanan serta menganalisa suatu masalah yang terjadi pada lembaga pemasaran komoditi perikanan di suatu daerah di indonesia dan saran untuk memecahkan masalah tersebut.
Lingkungan memiliki peran yang penting dalam keberhasilan upaya pembagunan ekonomi. Oleh karena itu, banyak hal yang harus dipertimbangkan dari setiap kegiatan ekonomi terhadap kualitas atau kelestarian lingkungan hidup.
Sektor pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting
di Indonesia dalam mensejahterakan kehidupan penduduk Indonesia, karena
sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bertani. Salah satu komoditi
pangan pokok diIndonesia adalah padi yang mampu menstabilkan pembangunan
nasional di Indonesia.
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate) Togar Simatupang
Bioekonomi merupakan peluang besar bagi masyarakat lokal dan regional.
Pertumbuhan pertanian sangat penting dalam pengentasan kemiskinan di daerah pedesaan, dan satu peluang untuk pertumbuhan tersebut terletak pada peningkatan produk pertanian.
Potensi Indonesia untuk mengembangkan ekonomi nabati berbasis sumber daya lokal sebagian besar masih belum dimanfaatkan.
Solusinya adalah mengembangkan opsi teknologi atau model bisnis untuk penerapan lokal.
Kegiatan peningkatan kesadaran, pengembangan pengetahuan (studi), pengelompokan, dan jejaring diperlukan untuk mendukung rantai nilai dan model bisnis berbasis nabati yang baru.
Supply and Demand : Cost of Cultural (sustainability perspective)Sidi Rana Menggala
Yogyakarta is well-known for its tourism, surely tourism have stimulation impacts such as sample, the demand for infrastructure which cause various of conflicts regrading environment. enjoy!
Social Capital and Poverty Reduction : Community-Based organic farmingSidi Rana Menggala
Economic development is proven if the community are willing to become a unit which increase their welfare. I want to show you a sample of that possibility by triger the concept of organic farming
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
1. Insentif Hasil Hutan Bukan Kayu
(HHBK) untuk Usaha Kayu
Manis sebagai wujud
Penambahan Nilai dalam
Perdagangan Global
Prof. dr. ir. Patrick Van Damme 1,2
Sidi Rana Menggala, M.Sc 1
1 Laboratory Tropical and Subtropical Agriculture and
Ethnobotany
Department of Plant Production
FBW - Ghent University, Belgium
and
2 Czech University of Life Sciences, Praguem Czech
Republic
2. Presentasi ini mengeksplorasi kemungkinan untuk insentif produk Hasil Hutan Bukan
Kayu (HHBK) dari Cinnamomum burmannii untuk meningkatkan proses rantai nilai
HHBK terhubung dengan konsumen akhir melalui rantai nilai, yang menggambarkan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk
membawa HHBK dari koleksi ke konsumen (Kaplinsky 2000).
HHBK didefinisikan sebagai segala sesuatu yang bersifat material (bukan kayu) yang diambil dari hutan untuk
dimanfaatkan bagi kegiatan ekonomi dan peningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. *Penciptaan rantai nilai sangat penting karena menghubungkan langkah-langkah antara
petani (penjual) dengan konsumen, itu adalah alat empiris, analitis, dan strategis yang
menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi dan memeriksa berbagai pelaku
rantai nilai, dinamika pengolahan dan penciptaan nilai, penghargaan dan distribusi,
struktur relasi kekuasaan, dan transfer pengetahuan (Hoermann et al, 2010).
4. Hutan adalah sumber makanan, obat-obatan dan tempat berlindung bagi semua kelas selama
masa perang dan kelaparan (Pierce dan Emery 2005). Komunitas masyarakat lokal yang hidup
di sekitar hutan memandang hutan sebagai sumber mata pencaharian maupun hutan sebagai
sarana peribadatan (Colfer, et al, 2001).
5. 3 fungsi pokok hutan
1. fungsi ekologi sebagai sistem penyangga kehidupan
2. fungsi ekonomi sebagai penghasil barang clan jasa
3. fungsi sosial sebagai sumber penghidupan
Sumber daya hutan di samping berperan sebagai sumberdaya ekonomi
juga berperan sebagai penyangga sistem kehidupan
(1) mengatur tata air dan mencegah banjir;
(2) mengendalikan erosi;
(3) mencegah intrusi air laut,
(4) memelihara kesuburan tanah,
(5) pencipta kondisi udara bersih,
(6) menjaga siklus makanan.
6. Budidaya Berbasis Pohon
• Pohon yang menghasilkan buah
• Pohon yang kebermanfaatan untuk kayu
• Pohon yang menghasilkan obat-obatan
7. • HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) didefinisikan sebagai segala sesuatu yang bersifat
material (bukan kayu) yang diambil dari hutan untuk dimanfaatkan bagi kegiatan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dalam upaya mengubah haluan
pengelolaan hutan dari timber extraction menuju sustainable forest management
(Torres-Rojo et al., 2016), HHBK memiliki nilai yang sangat strategis.
8. Pengertian HHBK
• HHBK merupakan jenis tanaman yang tumbuh, baik di dalam maupun di luar
kawasan hutan.
• HHBK adalah sumber daya hutan yang memiliki keunggulan komparatif dan
bersentuhan langsung dengan masyarakat. Peningkatan harga (atau kuantitas
yang diminta) dari HHBK dapat mengurangi kemiskinan sambil mempromosikan
konservasi (Neumann dan Hirsch, 2000; Lybbert et al., 2002; Belcher et al.,
2005).
• HHBK menyediakan jaring pengaman yang memungkinkan banyak orang
bertahan hidup di wilayah yang dilayani dengan buruk oleh ekonomi pasar
(Emery dan Pierce 2005).
HHBK memiliki tiga fungsi utama dalam ekonomi rumah tangga masyarakat
pedesaan yang tinggal di atau berdekatan dengan hutan
1. Membantu memenuhi kebutuhan subsisten rumah tangga dan konsumsi dalam
hal misalkan energi dan nutrisi serta tujuan medis dan konstruksi.
2. Berfungsi sebagai jaring pengaman di saat-saat krisis (misalnya kekurangan
pendapatan dari sumber pendapatan lain, misalnya gagal panen)
3. Sejumlah produk HHBK memberikan pendapatan secara reguler
(Angelsen dan Wunder, 2003, Cavendish, 2002, Chileshe, 2005, Shackleton et al.,
2007).
9. Peran Pemerintah Daerah dalam Penyaluran Insentif
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2008
Tentang Pedoman Pemberian Insentif Dan Pemberian
Kemudahan Penanaman Modal Di Daerah
• Insentif atau subsidi dapat berupa Keringanan pajak, pinjaman
berbunga rendah, pembayaran langsung, bantuan bibit
tanaman, bantuan teknis.
• Pemberian insentif ini melibatkan dua pihak yaitu pihak
penerima insentif dan pihak yang memberikan insentif. Lebih jauh
Wijayanto (2007) mengemukakan bahwa, insentif adalah semua
bentuk dorongan spesifik atau rangsangan/stimulus, yang
umumnya berasal dari faktor eksternal (pemerintah, LSM, swasta
dan lain-lain), yang dirancang dan diimplementasikan untuk
mempengaruhi atau memotivasi masyarakat, baik secara individu
maupun kelompok, untuk bertindak atau mengadopsi teknik dan
metoda baru yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi.
10. • Tanpa insentif, petani terbatas dalam kemampuan mereka untuk menginvestasikan waktu dan
modal untuk mengubah praktik pertanian dan mengatasi hambatan adopsi teknis, budaya atau
keuangan untuk produksi berkelanjutan.
• Insentif ini mendorong petani untuk melindungi dan memberikan lebih banyak layanan
ekosistem melalui pengelolaan tanaman, ternak, hutan dan perikanan yang lebih baik, dan
konservasi spesies yang terancam punah dan habitat yang dilindungi.
• Instentif dapat berupa fiskal dan non-fiskal
Dampak Penyaluran Insentif
11. • Kebijakan pemberian insentif oleh pemerintah mensyaratkan
pengelolaan hutan yang transparan dan akuntabel bukan hanya dari
aspek teknis pengelolaan, melainkan juga dari aspek finansial. Bila tidak
demikian, maka pemberian insentif menjadi tidak bermakna karena
hanya akan memberikan peluang munculnya moral hazard.
• Pemberian insentif fiskal juga bukan ditujukan untuk mengatasi
permasalahan yang diakibatkan oleh distorsi pasar hasil hutan.
• Insentif yang tepat adalah insentif kelembagaan yang bertujuan untuk
menurunkan distorsi pasar yang terjadi. Kemudian pemberian insentif
fiskal kepada unit usaha ekonomi yang bertindak sebagai penghasil
bahan baku perlu dicegah sedemikian rupa sehingga tidak
dimanfaatkan untuk menaikkan daya saing bagi unit usaha ekonomi
yang bertindak sebagai pengolah bahan baku
Syarat dan Kondisi Insentif Usaha Kayu Manis
12. Model Insentif untuk Usaha Kayu Manis
• Penyuluhan yang tepat dan berlanjut baik mengenai aspek teknis
maupun manajemen, ekonomi, sosial, budaya. Diharapkan dengan
adanya penyuluhan, maka akan terjadi transfer ilmu pengetahuan
untuk meningkatkan kemampuan petani dalam membuat keputusan,
tentang usaha-usaha pertanian/ kehutanan yang akan dilaksanakannya,
sehingga terjadi keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dengan
pemeliharaan fungsi ekologinya.
• Perda yang mendukung kemantapan tata guna lahan yang melindungi
lingkungan dan kesejahteraan masyarakat desa.
• Regulasi yang dapat memberikan keadilan, yaitu peraturan pemerintah
yang tidak diskriminatif, lebih berpihak kepada petani, misalnya
pengaturan perizinan bertata niaga kayu yang berkaitan dengan jenis
tanaman.
15. Strategi pelaksanaan teknis penyaluran insentif HHBK – kayu manis
1. Pembentukan forum komunikasi multipihak
2. Pembentukan Kelompok Tani Kayu Manis
3. Membuka informasi (transparansi) harga
4. Memberikan jaminan usaha pada masyarakat dalam pengembangan Kayu
Manis
5. Perangkat peraturan pemerintah daerah yang mendukung
6. Pelatihan budidaya tanaman kayu manis
7. Memberikan dukungan teknologi dan inovasi
8. Memberikan bantuan permodalan dan subsidi
16. Rantai Kerjasama Kayu Manis Petani
Pengupas & Pengangkut
Asosiasi petani
Mitra Pendamping (NGO)
Pemerintah
Daerah
Perusahaan lokal (Indonesia)
(Buyer and exporter)
Perusahaan internasional (Importer)
Supermarket
Consumers
*Perbankan
Pemerintah
Pusat
17. Kesimpulan
Kebijakan sistem insentif merupakan salah satu kebijakan yang dapat
diadopsi oleh pemerintah daerah. Melalui kebijakan sistem insentif, pelaku
ekonomi dan masyarakat yang terlibat dalam Usaha (bisnis) kehutanan
diharapkan lebih bergairah untuk mewujudkan pengelolaan hutan lestari.
Indikator dari situasi yang diharapkan ini akan ditunjukkan oleh terwujudnya
efisiensi dan daya saing serta green market hasil hutan.