Beberapa kalimat singkat yang memberikan informasi tingkat tinggi dan esensial dari dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang penyakit hati seperti dengki, iri hati, dan dendam yang dapat memengaruhi kesehatan fisik dan psikologis seseorang.
2) Penyakit hati dapat menyebabkan kehilangan cinta yang tulus, ketentraman batin, serta kesulitan dalam beribadat.
3) Doa d
1. Memaafkan adalah kebaikan. Segala yang bersumber dari kebaikan dan bertujuan untuk
kebaikan, akan berujung kebahagiaan.
Sesuatu yg sulit tuk mengatakan pada pikiranmu tuk berhenti mencintai seseorang, ketika
hatimu masih menginginkannya.
Jika cinta ungkapkan saja. Mencintai dalam diam itu seperti telah membungkus sebuah kado
tapi tak pernah memberikannya.
Hidup seperti roller coaster, penuh tantangan. Beberapa orang takut, beberapa orang
menikmatinya.
Kamu lebih pemaaf daripada yang kamu bayangkan, tapi kamu harus memaafkan diri sendiri.
Lupakan yang buruk lalu melangkah maju.
Memaafkan merupakan hal yang sulit dilakukan, tetapi dengan perasaan sayang kita bisa
memaafkan seseorang dengan mudah.
Jangan takut akan perubahan. Kita mungkin kehilangan sesuatu yang baik, namun kita akan
peroleh sesuatu yang lebih baik lagi.
Tuk mengerti org lain, jng gunakan pandanganmu sendiri. Tuk mengerti diri sendiri, jng
gunakan pandangan org lain.
Tuhan takkan berikan cobaan melebihi kemampuanmu. Ketika putus asa, ingatlah, jika Tuhan
memberinya padamu, Dia akan membantumu melewatinya.
Tuhan tidak akan mengambil sesuatu dari kita, melainkan Dia telah menyiapkan pengganti
yang lebih baik.
Orang lain bisa berkata apapun tentang dirimu. Tapi siapa dirimu sebenarnya, hanya kamu
yang tahu dan hanya kamu yang memutuskan.
Jangan pernah berpikir kamu tak cukup baik. Jika seseorang tak bisa melihat kemampuanmu,
mungkin mereka yg tak cukup baik.
Lakukan apa yg kamu bisa dengan apa yg kamu punya, dan kamu akan mendapat apa yg
kamu butuhkan tuk melakukan apa yg kamu inginkan.
Jangan pernah mengeluh dengan keadaan yang datang di hari ini. Apa pun yang terjadi,
terimalah dengan lapang hati.
Jangan terpuruk ketika kamu tengah berada dalam situasi terburuk. Tuhan memberikannya
padamu, karena Dia ingin kamu lebih kuat dr sebelumnya.
Hidup terlalu singkat tuk biarkan seseorang buatmu bersedih, ketika ada yg lain yg bisa
buatmu bahagia jk kamu mau membuka hatimu.
Tak peduli apapun yg terjadi hari ini, miliki senyum yg buatmu terlihat bahagia, dan doa yg
buatmu lebih kuat!
2. Jangan pernah berkata bahwa tak ada orang yg tepat menghampiri hidupmu, jika saat ini
kamu masih mengharapkan dia yg salah.
Hidup ini kamu yg menjalani, kamu adalah penulis kisah hidupmu. Jangan biarkan orang lain
yg menentukannya.
Perbedaan tak seharusnya membuatmu berpisah, karena
menyadarkanmu bahwa kamu dan dia saling membutuhkan.
seharusnya
perbedaan
Hanya karena seseorang selalu tersenyum, tak berarti hidupnya sempurna. Itu hanya berarti
dia pribadi penuh harapan dan kekuatan.
Bukanlah kesabaran jika masih ada batasnya, dan bukanlah keikhlasan jika masih merasa
sakit hati.
Doaku hari ini: Tuhan, kuatkan keyakinanku agar aku selalu mampu menghadapi semua
rintangan yg menghalangi langkahku.
Cara terbaik menghukum orang yang telah melakukan kesalahan terhadap kita ialah dengan
berbuat baik kepadanya.
Tak peduli seperti apa hidupmu, kamu selalu punya pilihan untuk melihat dari sisi baiknya
atau sisi buruknya.
Hidup ini bukan hanya mencari yang terbaik, namun lebih kepada menerima kenyataan
bahwa kamu adalah kamu. Jadi dirimu sendiri.
Sadarilah, mengeluh tidak menyelesaikan apapun. Mengeluh hanya akan menambah beban
dihati. Berhentilah mengeluh, segera bertindak!
Orang yang malas telah membuang kesempatan yang diberikan Tuhan, padahal Tuhan tidak
pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia.
“Hai anak Adam, Aku telah menciptakan taman bagimu, dan sebelum kamu bisa masuk ke
taman ciptaan-Ku, Aku usir setan dari dalamnya. Dan dalam dirimu ada hati, yang
seharusnya menjadi taman yang engkau sediakan bagi-Ku.”
Hati Manusia sangat mudah terserang PENYAKIT HATI, DIMANA Penyakit hati
menimbukan gangguan psikologis dan gangguan psikologis berpengaruh pada kesehatan
fisik. Contoh penyakit hati adalah dengki, iri hati, dan dendam kepada orang lain. Dendam
adalah rasa marah yang kita simpan jauh di dalam hati kita sehingga menggerogoti hati kita.
Akibat dari menyimpan dendam, kita menjadi stres berkepanjangan. Adapun akibat dari iri
hati ialah kehilangan perasaan tentram. Orang yang iri hati tidak bisa menikmati kehidupan
yang normal karena hatinya tidak pernah bisa tenang sebelum melihat orang lain mengalami
3. kesulitan. Dia melakukan berbagai hal untuk memuaskan rasa iri hatinya. Bila ia gagal, ia
akan jatuh kepada frustrasi.
Ali Ibn Abi Thalib RA berkata, “Tidak ada orang zalim yang menzalimi orang lain sambil
sekaligus menzalimi dirinya sendiri, selain orang yang dengki.”
Selain menyakiti orang lain, orang yang dengki juga akan menyakiti dirinya sendiri. Ada
penyakit hati yang langsung berpengaruh kepada gangguan fisik. Bakhil, misalnya. Bakhil
adalah penyakit hati yang bersumber dari keinginan yang egois. Keinginan untuk
menyenangkan diri secara berlebihan akan melahirkan kebakhilan. Penyakit bakhil
berpengaruh langsung pada gangguan fisik.
Pernah ada orang datang kepada Imam Ja’far Assadiq dzuriat Rasulullah Muhammad
Shalallahu Alayhi Wassalam. Dia mengadu
kan sakit yang
diderita seluruh anggota keluarganya, yang berjumlah sepuluh orang. Imam Ja’far Assadaiq
berkata dengan menyebutkan sabda Nabi saw, “Sembuhkanlah orang-orang yang sakit di
antara kamu dengan banyak bersedekah.” Dalam hadis lain disebutkan, “Di antara ciri-ciri
orang bakhil adalah banyaknya penyakit”.
Pertama, kehilangan cinta yang tulus. Orang yang mengidap penyakit hati tidak akan bisa
mencintai orang lain dengan benar. Dia tidak mampu mencintai keluarganya dengan ikhlas.
Orang seperti itu agak sulit untuk mencintai Nabi, apalagi mencintai Tuhan yang lebih
abstrak. Karena ia tidak bisa mencintai dengan tulus, dia juga tidak akan mendapat kecintaan
yang tulus dari orang lain. Sekiranya ada yang mencintainya dengan tulus, ia akan curiga
akan kecintaan itu.
Dalam kitab Matsnawi, Rumi mengisahkan suatu negeri yang mengalami kekeringan yang
panjang. Orang-orang salih dan para ulama berkumpul untuk melakukan salat istisqa namun
hujan tidak turun juga. Karena hujan tidak turun, akhirnya para pendosa pun turut berkumpul
di tanah lapang. Sebagai ahli maksiat, mereka tidak tahu bagaimana cara salat istisqa. Mereka
hanya memukul genderang sambil mengucapkan puji- pujian dalam bahasa Persia yang
terjemahannya berbunyi: Titik-titik hujan sangat indah untuk para pendosa. Begitu juga kasih
sayang Tuhan sangat indah untuk orang-orang durhaka. Mereka hanya mengulang-ulang
kata-kata itu.
4. Tiba-tiba, tanpa diduga, hujan turun dengan lebat. Hal ini terjadi karena orang-orang salih
berdoa dengan seluruh zikir dan tasbihnya, sementara para pendosa berdoa dengan seluruh
penyesalannya, dengan segala perasaan rendah diri di hadapan keagungan Tuhan. Para
pentasbih menyentuh kemahabesaran Tuhan sementara para pendosa menyentuh kasih
sayang Tuhan.
Kedua, kehilangan ketentraman dan ketenangan batin. Ketiga, memiliki hati dan mata yang
keras. Pengidap penyakit hati mempunyai mata yang sukar terharu dan hati yang sulit
tersentuh. Keempat, kehilangan kekhusyukan dalam ibadat. Kelima, malas beribadat atau
beramal. Keenam, senang melakukan dosa. Orang yang berpenyakit hati merasakan
kebahagiaan dalam melakukan dosa. Tidak ada perasaan bersalah yang mengganggu dirinya
sama sekali. Sebuah doa dari Nabi saw berbunyi: “Ya Allah, jadikanlah aku orang yang
apabila berbuat baik aku berbahagia dan apabila aku berbuat dosa, aku cepat-cepat
beristighfar.”
Di antara taubat yang tidak diterima Allah ialah taubat orang yang tidak pernah merasa perlu
untuk bertaubat karena tak merasa berbuat dosa. Kali pertama seseorang melakukan dosa, ia
akan merasa bersalah. Tetapi saat ia mengulanginya untuk kedua kali, rasa bersalah itu akan
berkurang. Setelah ia berulang kali melakukan maksiat, ia akan mulai menyenangi
kemaksiatan itu. Bahkan ia menjadi ketagihan untuk berbuat maksiat terus menerus. Ini
menandakan orang tersebut sudah berada dalam kategori firman Allah: “Dalam hatinya ada
penyakit lalu Allah tambahkan penyakitnya.” (QS. Al-Baqarah: 10)
Dalam kitabnya Ihyâ `Ulûmuddîn, Al-Ghazali berbicara tentang tanda- tanda penyakit hati
dan kiat-kiat untuk mengetahui penyakit hati tersebut. Ia menyebutkan sebuah doa yang
isinya meminta agar kita diselamatkan dari berbagai jenis penyakit hati: “Ya Allah aku
berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, nafsu yang
tidak kenyang, mata yang tidak menangis, dan doa yang tidak diangkat.”
Doa yang berasal dari hadis Nabi saw ini, menunjukkan tanda-tanda orang yang mempunyai
penyakit hati. Merujuk pada doa di atas, kita bisa menyimpulkan ciri-ciri orang yang
berpenyakit hati sebagai berikut:
Pertama, memiliki ilmu yang tidak bermanfaat. Ilmunya tidak berguna baginya dan tidak
menjadikannya lebih dekat kepada Allah swt. Al-Quran menyebutkan orang yang betul- betul
takut kepada Allah itu sebagai orang-orang memiliki ilmu: Sesungguhnya yang takut kepada
Allah di antara hamba-hamba-Nya ialah orang yang berilmu. Jika ada orang yang berilmu
tapi tidak takut kepada Allah, berarti dia memiliki ilmu yang tidak bermanfaat.
Kedua, mempunyai hati yang tidak bisa khusyuk. Dalam menjalankan ibadah, ia tidak bisa
mengkhusyukkan hatinya sehingga tidak bisa menikmati ibadahnya. Ibadah menjadi sebuah
kegiatan rutin yang tidak mempengaruhi perilakunya sama sekali. Tanda lahiriah dari orang
yang hatinya tidak khusyuk adalah matanya sulit menangis. Nabi saw menyebutnya sebagai
jumûd al-`ain (mata yang beku dan tidak bisa mencair). Di dalam Al-Quran, Allah menyebut
manusia-manusia yang salih sebagai mereka yang …seringkali terhempas dalam sujud dan
menangis terisak-isak.
Di antara sahabat-sahabat Nabi, terdapat sekelompok orang yang disebut al-bakâun (orangorang yang selalu menangis) karena setiap kali Nabi berkhutbah, mereka tidak bisa menahan
tangisannya. Dalam sebuah riwayat, para sahabat bercerita: Suatu hari, Nabi Saw
5. menyampaikan nasihat kepada kami. Berguncanglah hati kami dan berlinanglah air mata
kami. Kami lalu meminta, “Ya Rasulallah, seakan- akan ini khutbahmu yang terakhir, berilah
kami tambahan wasiat.” Kemudian Nabi saw bersabda, “Barangsiapa di antara kalian yang
hidup sepeninggalku, kalian akan menyaksikan pertengkaran di antara kaum muslimin yang
banyak …” Dalam riwayat lain, Nabi saw bersabda: “Hal pertama yang akan dicabut dari
umat ini adalah tangisan karena kekhusyukan.”
Ketiga, memiliki nafsu yang tidak pernah kenyang. Ia memendam ambisi yang tak pernah
habis, keinginan yang terus menerus, serta keserakahan yang takkan terpuaskan.
Adapun ciri keempat dari orang yang berpenyakit hati adalah doanya tidak diangkat dan
didengar Tuhan.
Yaitu terkadang dengan pengakuan dan keterangan orang yang membantah itu sendiri. Dan
terkadang dengan tanda-tanda yang muncul dalam ucapan dan perbuatannya. Siapa yang
dikenal sebagai penjunjung ilmu dan agama serta memuliakan imam kaum muslimin, maka
dia tidak akan menyebutkan bantahan kecuali dalam bentuk yang ditempuh oleh imam para
ulama. Adapun orang yang menemukan ucapan ulama lalu menganggapnya keliru dan
mengarahkan ucapan itu tanpa baik sangka, maka dia termasuk orang yang berburuk sangka
terhadap orang yang tidak bersalah. Dan ini adalah persangkaan yang dilarang oleh Allah
ta’ala. Dan telah masuk pada ancaman-Nya.
وم ن ئيكسب خطنيئة أو إثما ثم ئيرم به برئيئا فقد احتمل بهتانا وإثما مبنينا
ًإَ إَ إَ ًمْ ًنيِ ًمْ إَ ًنيِ إَ اً إَ ًمْ ًنيِ ًمْ اً هُ َّ إَ ًمْ ًنيِ ًنيِ ًنيِ إَ ًنيِ اً إَ إَ ًنيِ ًمْ إَ إَ إَ هُ ًمْ إَ اً إًَنيِ ًمْ اً ُّ ًنيِ ا
“Dan siapa yang melakukan kesalahan atau dosa lalu dia melemparkan (tuduhan) dengan hal
itu kepada orang yang tidak bersalah maka dia telah menanggung tuduhan dusta dan dosa
yang nyata. ” [An-Nisa’: 112] Dan akan makin kuat dia masuk pada ancaman jika nampak
dari persangkaan itu tanda-tanda yang jelek, misalnya: banyaknya kezhaliman darinya,
permusuhan, tidak bersikap hati-hati, pengumbar lisan, banyak mengatain orang dan
menggunjing, hasad terhadap manusia, dan sangat kuat ambisinya untuk ikut berebut
kekuasaan sebelum ia pantas memegangnya.
6. menyampaikan nasihat kepada kami. Berguncanglah hati kami dan berlinanglah air mata
kami. Kami lalu meminta, “Ya Rasulallah, seakan- akan ini khutbahmu yang terakhir, berilah
kami tambahan wasiat.” Kemudian Nabi saw bersabda, “Barangsiapa di antara kalian yang
hidup sepeninggalku, kalian akan menyaksikan pertengkaran di antara kaum muslimin yang
banyak …” Dalam riwayat lain, Nabi saw bersabda: “Hal pertama yang akan dicabut dari
umat ini adalah tangisan karena kekhusyukan.”
Ketiga, memiliki nafsu yang tidak pernah kenyang. Ia memendam ambisi yang tak pernah
habis, keinginan yang terus menerus, serta keserakahan yang takkan terpuaskan.
Adapun ciri keempat dari orang yang berpenyakit hati adalah doanya tidak diangkat dan
didengar Tuhan.
Yaitu terkadang dengan pengakuan dan keterangan orang yang membantah itu sendiri. Dan
terkadang dengan tanda-tanda yang muncul dalam ucapan dan perbuatannya. Siapa yang
dikenal sebagai penjunjung ilmu dan agama serta memuliakan imam kaum muslimin, maka
dia tidak akan menyebutkan bantahan kecuali dalam bentuk yang ditempuh oleh imam para
ulama. Adapun orang yang menemukan ucapan ulama lalu menganggapnya keliru dan
mengarahkan ucapan itu tanpa baik sangka, maka dia termasuk orang yang berburuk sangka
terhadap orang yang tidak bersalah. Dan ini adalah persangkaan yang dilarang oleh Allah
ta’ala. Dan telah masuk pada ancaman-Nya.
وم ن ئيكسب خطنيئة أو إثما ثم ئيرم به برئيئا فقد احتمل بهتانا وإثما مبنينا
ًإَ إَ إَ ًمْ ًنيِ ًمْ إَ ًنيِ إَ اً إَ ًمْ ًنيِ ًمْ اً هُ َّ إَ ًمْ ًنيِ ًنيِ ًنيِ إَ ًنيِ اً إَ إَ ًنيِ ًمْ إَ إَ إَ هُ ًمْ إَ اً إًَنيِ ًمْ اً ُّ ًنيِ ا
“Dan siapa yang melakukan kesalahan atau dosa lalu dia melemparkan (tuduhan) dengan hal
itu kepada orang yang tidak bersalah maka dia telah menanggung tuduhan dusta dan dosa
yang nyata. ” [An-Nisa’: 112] Dan akan makin kuat dia masuk pada ancaman jika nampak
dari persangkaan itu tanda-tanda yang jelek, misalnya: banyaknya kezhaliman darinya,
permusuhan, tidak bersikap hati-hati, pengumbar lisan, banyak mengatain orang dan
menggunjing, hasad terhadap manusia, dan sangat kuat ambisinya untuk ikut berebut
kekuasaan sebelum ia pantas memegangnya.