1. TAUBAT
1. Cirri – cirri Orang yang Bertaubat
a. Menyesal
Adanya penyesalan setelah melumuri diri dengan dosa dan kenistaan, adanya
penyesalan setelah berbicara kotor, peyesalan ketika melihat kemaksiatan, penyesalan
ketika menyakiti orang, menunjukkan adanya gejala-gejala taunatan nasuha. Karena
orang yang tidak menyesal tidak termasuk taubat. Orang yang bangga degan dosa-dosa
yang pernah dilakukannya menunjukkan dia belum sungguh-sungguh bertaubat.
b. Minta Ampun pada Allah
Minta ampun kepada Allah bias dilakukan degan istighfar sebagaimana dicontohkan
ole nabi adam dan nabi Yunus di dalam Al-Qur’an. Di samping itu, minta ampun harus
dilakukan dengan sungguh-sungguh dari hati yang paling dalam. Inilah salah satu tanda
tanda orang yang bersungguh-sungguh dalam taubatnya. Begitupun deraian air mata dan
menggigilnya perasaan, meruoakan ekspresi dari penyesalan yang mendalam.
c. Gigih utuk tidak mengulangi
Bukan sekedar tidak berbuat dosa, berfkir ke arah mana saja tidak boleh. Memang
kita dikaruniai kecenderungan untuk berbuat hal yang negative, akan tetapi bukan berarti
harus dituruti tapi untu dihindari. Karena itulah yang akan membuat kita mendapatkan
gamjaran dari Allah Swt.
2. Tingakatan Orang yang Bertaubat
a. Taubatnya orang awam
Orang yang awan bertaubat hanya untuk dosa-dosa besar sepert zina, membunh dan
mencuri, sementara diatetap melakukan dosa-dosa kecil.
b. Taubatnya orang khusus
Orang ini sudah bertaubat dari dosa-dosa kecil yang lebih halus. Dia bertaubat atas
kedengkian kepada temannya. Atau ketika dia sholat tahajud sendirian dan tidak mau
membangunkan orang lain, karena ingin sholeh sendirian maka dia bertobat setelah
menyadarinya.
c. Taubatnya orang khusus bil khusus
Orang ini berbuat bukan karena telah bebuat maksiat tapi karena lalai ingat Allah. Dia
bertaubat ketika tidak bias sholat tepat waktu. Walaupun dia sudah sholat dengan baik
dan berjama’ah, tapi dia tetap bertaubat karena tida tepat waktu. Ketika dia tidaksempat
2. sholat sunnah dia merasa sedih. Hal ini membuat dia bertaubat karena tidak bisa
memberikan yang terbaik kepada Allah.
Ketika dia bersedekah dengan uang yang sudah lusuh dan jeek dia menyesal karena
idak memberikan yang terbaik untuk Allah. Dia bertaubat akrena tidak bias
menempurnakan lading amal yang sudah disediakan oleh Allah.
3. Ciri-ciri Taubat yang Diterima
Menurut Imam Ghozali dalam kitabnya Muqaasysyafatul qulub, ada beberapa cirri yang
menunjukkan taubat seseorag diterima, diantaranya:
Pertama. Orangnya kelihatan lebih bersih dan lebih suci dari perbuatan maksiat dan lebih
bias menahan diri. Dia seolah-olah mempunyai rem yang pakem yang akan membuat dirinya
terhalang dari perbuatan dosa.
Kedua. Hatinya selalu lapang dan gembira dalam keadaan sendiri maupun ramai. Hatinya
sudah dihibur oleh Allah sehingga hatinya jernih dan lapang.
Ketiga. Dia selalu bergaul dengan orang yang baik dan mencari lingkungan yang baik
pula. Oaring yang sudah bertaubat tetapi kembali kkelingkungan yang tidak baik berarti dia
belum sungguh-sungguh taubatnya, kecuali niatnya untuk merubah lingkungan itu. Mencari
lingkungan yang baik merupakan salah satu bagian yang akan membuat kita terpelihara.
Keempat. Kualitas amalnya jadi meningkat. Selain dia menahan diri dari perbuatan
maksiat juga kelihatan dari sholatnya yang makin bagus, shaumnya istiqomah, malamnya dia
hidupkan dengan tahajud, dan sedekahnya terus meningkat, inilah gejala orang yang
taubatnya diterima.
Kelima. Dia senantiasa menjaga lidahnya. Dia serius sekali menata amal-amalnya.
Kualitas amalnya terus bergerak kearah yang lebih baik. Dia memiliki kualitas pengendalian
lisan, pikiran, dan ingatannya kepada Allah semakin maksimal sehingga cinta dan
kerinduannya kepada Allah semakin meggebu.
Jadi, kalau saat ini kita masih senang melakukan maksiat, mulut kita terus bunyi
walaupun tidak diperlukan bahkan sering menyakiti, lalu tidak memilih pergaulan yang lebih
terpelihara, hati terus resah gelisah terhadap urusan dunia, jaran ingat kepada Allah dan
kualitas amalnya merosot, itu bias jadi taubat kita baru sekkedar taubat “sambal”. Kita
menyesal tapi hanya sekedar penyesalan yang emosional, belum sampai takut kepada Allah.