Siapkah anda menghadapi persaingan global di wilayah ASEAN?
Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara telah membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sebagai bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara, berikut empat fokus utama MEA!
Siapkah anda menghadapi persaingan global di wilayah ASEAN?
Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara telah membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sebagai bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara, berikut empat fokus utama MEA!
Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015W.R. Putra
Bagaimana Peluang Indonesia dalam menuju AEC ?
Apa saja tantangan Indonesia dalam menuju AEC ?
Apa saja strategi-strategi yang harus dilakukan Indonesia?
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community akan berlangsung mulai tahun 2015. Berikut data yang dihimpun dari berbagai sumber yang memperlihatkan buruknya posisi Indonesia dalam menghadapi AEC atau MEA.
Strategi Indonesia dalam menghadapi AEC 2015W.R. Putra
Bagaimana Peluang Indonesia dalam menuju AEC ?
Apa saja tantangan Indonesia dalam menuju AEC ?
Apa saja strategi-strategi yang harus dilakukan Indonesia?
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community akan berlangsung mulai tahun 2015. Berikut data yang dihimpun dari berbagai sumber yang memperlihatkan buruknya posisi Indonesia dalam menghadapi AEC atau MEA.
Strategi Peningkatan Daya Saing Melalui Pendidikan Entrepreneurship Dalam Ran...bennyagussetiono
Kehadiran ASEAN Economic Community (AEC) akan menjadi solusi bagi pelaku bisnis. Pemberlakuan AEC menciptakan tuntutan bagi pelaku usaha lokal untuk segera bersiap memasuki pasar global.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
1. MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN
(MEA)
Ilusi atau Solusi?
Peluang atau Ancaman?
KRIS SANDHI SOEKARTAWI Bsc, MBA
Consultant, AEC Center Kemendag RI
Himpunan Industri Pengolahan
Kelapa Indonesia (HIPKI)
3 Februari 2016
2.
3. 3
OUTLINE
PROFIL EKONOMI ASEAN & MEA
KINERJA PERDAGANGAN
PELUANG MEA
HAMBATAN DAN TANTANGAN MENGHADAPI MEA
UPAYA PEMERINTAH
I
II
III
IV
V
7. Terbentuknya
ASEAN
1977
ASEAN–PTA
Preferential
Trading
Arrangement
1992
ASEAN Free
Trade Area
(AFTA)
1995
1997
1967
AFAS-ASEAN
Framework
Agreement on
Services
1998
ASEAN
Vision
2020
AIA-
ASEAN Investment
Agreement
Bali Concord II
(ASEAN Community)
2003
2007
AEC
Blueprint
ASEAN
Charter
2009
Roadmap for an ASEAN
Community (AEC, APSC,
ASCC)
2011
PERJALANAN PENTING MENUJU MEA 2015
3 Visi ASEAN Komunitas ASEAN :
1. ASEAN Economic Community (AEC)
2. ASEAN Political-Security Community (APSC)
3. ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC)
(ASEAN Summit, Bali, October 2003)
Satu Wilayah yang Stabil dan Makmur dan
Kompetitif dengan Perkembangan Ekonomi yang
adil dan Pengurangan Kemiskinan dan
Kesenjangang Sosial dan Ekonomi
(ASEAN Summit, Kuala Lumpur, Desember 1997)
2010
ASEAN Framework for RCEP
and AFEED
2012
Launching ASEAN RCEP
ASEAN
COMMUNITY
2015
8. Pasar Tunggal
dan Basis
Produksi
Arus Bebas Investasi
Arus Modal yang
lebih bebas
Pangan, Pertanian
dan Kehutanan
Kawasan
Ekonomi yang
Kompetitif
Kebijakan persaingan
Perlindungan
Konsumen
HKI
Pembangunan
Infrastruktur
Perpajakan
E-Commerce
Pembangunan
Ekonomi
yang Merata
Pengembangan UKM
Prakarsa Bagi Integrasi
ASEAN
Integrasi dengan
Global Ekonomi
Pendekatan Koheren
Menuju Hubungan
Ekonomi Eksternal
Peningkatan
Partisipasi pada
jaringan pasok global
Integrasi Sektor
Prioritas
Arus Bebas Tenaga
Kerja Terampil
4 PILAR MEA
CETAK-BIRU MEA 2015
Arus Bebas
Perdagangan Barang
Arus Bebas
Perdagangan Jasa
9. Empat Area Komitmen dalam Cetak-Biru MEA
Cetak-Biru
MEA
Liberalisasi
Fasilitasi
Harmonisasi
Regulasi
Reformasi
Ekonomi
1. Liberalisasi. Penghapusan tariff bea
masuk di internal ASEAN dan
Eksternal ASEAN (dengan Mitra
Dagang) Pilar 1 dan 4 MEA 2015;
2. Fasilitasi Perdagangan dan Investasi
(Pilar 1):
– ASEAN and National Single Window
initiatives
– Investment facilitation and
improvement of investment climate
3. Harmonisasi Kebijakan. Diperlukan
dalam mendorong daya saing dan
proses integrase ekonomi (Pilar
Kawasan Berdaya Saing dan
Pemertan Pembangnan Ekonomi);
4. Reformasi Ekonomi. Reformasi
ekonomi dan kebijakan terkait bisnis
juga merupakan prasyarat
10. 10
• Integrasi ASEAN 2015 (AEC Blueprint 2015)
akan berakhir Des 2015 proses integrasi
terus berlanjut
• AEC Blueprint 2025 telah disahkan oleh Kepala
Negara ASEAN bulan November 2015 dan
mulai diimplementasikan 1 Januari 2016
AEC BLUEPRINT (CETAK-BIRU MEA) 2025
5 Pilar MEA 2025 yang saling terkait:
1. Ekonomi ASEAN yang terintegrasi dan kohesif;
2. ASEAN yang kompetitif, inovatif dan dinamis;
3. Meningkatkan Konnektifitas dan Kerjasama
Sektoral;
4. ASEAN yang tangguh, inklusif dan berorientasi
serta berfokus ke masyarakat;
5. Global ASEAN
12. 12
1. Kinerja Ekspor-Impor ASEAN, meski AFTA sudah full implementasi
sejak 1 Januari 2010:
1) Intra – ASEAN Trade: + 24%
2) Eksternal Trade: + 76%
2. Kinerja Ekspor-Impor Indonesia ke ASEAN: Neraca perdagangan
Non-Migas dengan Thailand konsisten defisit sejak tahun 2010 (+ 5
M USD), sedangkan dengan Vietnam mengalami defisit sejak tahun
2012. Dengan Singapura, tahun 2012 dan 2014 mengalami defisit.
Perdagangan dengan Thailand terus menerus menagalami defisit krn
impor utama mobil dan gula.
3. Utilisasi Konsessi FTAs untuk Ekspor: Jumlah penggunaan SKA
ekspor Indonesia menunjukkan pertumbuhan dan Form D
merupakan SKA yang terbanyak digunakan. Namun nilai
perdagangan yang menggunakan SKA Form E (ACFTA) yang paling
tinggi, khususnya di tahun 2013.
15. 2012 2013 2014
Form D 132,289 141,631 152,061
Form AK 39,467 44,462 49,603
Form E 46,645 57,174 68,673
Form IJEPA 63,252 67,999 71,153
Form AANZ 34,467 39,236 45,105
Form AI 18,204 22,057 27,162
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
Jumlah Utilisasi SKA Ekspor Indonesia 2012-
2014
Form D
Form AK
Form E
Form IJEPA
Form AANZ
Form AI
16. 2012 2013 2014
Form D 16,510,29 16,466,26 16,059,25
Form AK 10,091,30 9,873,212 11,043,95
Form E 15,407,94 23,421,21 14,451,86
Form IJEPA 9,515,073 10,923,81 9,449,044
Form AANZ 1,350,772 2,153,412 3,002,925
Form AI 8,263,510 13,870,72 10,230,81
0.00
5,000,000,000.00
10,000,000,000.00
15,000,000,000.00
20,000,000,000.00
25,000,000,000.00
Nilai FOB (US$) SKA Ekspor Indonesia 2012-
2014
Form D
Form AK
Form E
Form IJEPA
Form AANZ
Form AI
18. Terintegrasikannya ekonomi ASEAN akan memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan
ekonomi dunia;
Sektor Jasa memberikan kontribusi sekitar 47% terhadap GDP ASEAN dan 47,2% terhadap
GDP Indonesia tahun 2012. Dengan semakin terbukanya kesepakatan di sektor jasa,
ditargetkan peningkatan kontribusi sebesar 70% pada tahun 2025. Penyerapan Tenaga Kerja
Nasional sebesar 15% (2012). Total ekspor jasa ASEAN sebesar US$ 319,7 Milyar dan total
impor jasa ASEAN sebesar US$ 306,5 Milyar tahun 2012; Total investasi Jasa ASEAN sebesar
USD$108, 21 Milyar (2012);
Aliran investasi intra ASEAN mencapai US$ 26.27 milyar pada tahun 2011 dan sebesar US$
5.8 milyar atau 22,23% masuk ke Indonesia.
Sumber: LPEM UI
18
No Keterangan Sebelum AFTA
(2001 – 2003)
Setelah AFTA
(2004 – 2012)
1 Pertumbuhan Ekonomi 1,1% 6,2%
2 Ekspor (Rp. Milyar) 95,672 245,730
Impor (Rp. Milyar)
- Barang Akhir 4,721 20,028
- Barang Antara 58,262 272,221
3 Output (Milyar) 300,392 1,023,951
4 PDB atau NTB (Milyar) 160,201 575,415
5 Pendapatan Masyarakat (Milyar) 30,856 117,936
6 Penyerapan Tenaga Kerja (Ribu Orang) 1,347 5,409
Manfaat MEA
19. 19
Potensi Peningkatan Ekspor, Meraih Peluang - 1
1. Berdasarkan empiris produk utama dan continue ekspornya yang
potensial untuk ditingkatkan dalam upaya merubah struktur ekspor
dari dominasi komoditi dan bahan baku menjadi produk industry
(manufaktur):
• Ekspor Unggulan: TPT, Elektronik, Karet dan produk karet,Minyak
Kelapa Sawit, Produk Hutan, Alas Kaki, Otomotif, Udang, Coklat, Kopi
• Ekspor Potensial: Kulit dan Produk Kulit, Peralatan dan instrumen
medis, Rempah-rempah untuk obat, Makanan Olahan, Essential Oil,
Ikan dan produk ikan, Produk kerajinan, Perhiasan, Bumbu, Peralatan
tulis selain kertas
2. Pertanian:
• Potensi peningkatan ekspor hanya pada komoditi/produk perkebunan,
al. Kelapa Sawit, Karet, Kelapa, Kakao dan Kopi
• Namun impor komoditi/produk tanaman pangan sulit dikurangi, al.
Gandum, Kedelai, Jagung, Kacang Tanah, Beras dan Ubi Kayu
ketergantungan impor Gandum dan Kedela sangat tinggi.
20. 20
3. Strategi Meningkatkan Ekspor Produk Industri/Manufaktur
• Pengembangan industry focus pada produk unggulan dan potensial
ekspor meningkatkan pangsa pasar yang sudah;
• Meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi: focus industry jangan
hanya memenuhi pasar domestic tetapi juga pasar di 9 negara
ASEAN
4. Regional Vaue Chain (RVC). Memanfaatkan pasar ASEAN tidak hanya
sebagai tujuan ekspor namun sebagai sumber input murah bagi
pengembangan industry yang lebih efisien berdaya saing:
• MEA jangan hanya dilihat sebagai tujuan pasar saja tetapi
meanfaatkan ASEAN dalam konteks regional value chain (RVC).
• Indonesia berpotensi memanfaatkan RVC, mis untuk Otomotif, TPT,
Pangan Olahan, etc.
• Jadi jangan berpikir akan menguasai seluruh rantai nilai focus di
segmen industry yang secara comparative Indonesia lebih baik.
Potensi Peningkatan Ekspor, Meraih Peluang - 2
21. Production network: Berkembang di ASEAN
Source: Hiratsuka (2010)
• Dengan perkembangan teknologi dan
transportasi, perusahaan menyadari
bahwa barang-barang intermediate akan
lebih efisien diperoleh dari berbagai
negara
– Memperoleh keuntungan dari
keunggulan comparatif dari berbagai
negara.
– Ekspor – Impor tidak lagi hanya
dipandang sebagai alat untuk
memenuhi kebutuhan konsumen,
namun juga sebagai alat untuk
meningkatkan efisiensi dan daya saing
produksi.
• Umumnya terjadi dalam Industri padat
teknologi, misalnya Elektronik
– Namun dapat diamati di berbagai sektor
produksi lainnya, misalkan tekstil dan
pakaian atau industri makanan
22.
23. IMPOR
PRODUSEN
INVESTOR
KONSUMEN
Menunjukan sinyal positif (Purchasing Power Parity)
Mendorong produktifitas dan efisiensi
Memberikan kemudahan akses bahan baku
Menurunkan biaya produksi
Memperoleh beragam pilihan barang
Menjamin ketersediaan barang
Memperoleh harga yang murah dengan kualitas
terbaik
IMPOR TIDAK SELALU
BURUK
Membuka akses teknologi, peralatan dan mesin
24. GLOBAL VALUE CHAINS (GVCs)
automotive
Menjadi negara prioritas untuk
tujuan investasi
Meningkatkan jumlah masyarakat
kelas menengah
Proses transformasi Indonesia dari
negara importir (konsumen) menjadi
negara eksportir (produsen)
Investment
26. TOP 10 PRODUK EKSPOR INA-ASEAN
26
*) Data selengkapnya dapat dilihat di alamat website AEC Centre sebagai berikut: http://aeccenter.kemendag.go.id/top-potential-
product/list-produk-unggulan/
27. TOP 10 PRODUK EKSPOR INA-ASEAN
NEGARA
BRUNEI
DARUSSALAM
CAMBODIA LAOS MALAYSIA MYANMAR PHILLIPINES SINGAPORE THAILAND VIETNAM
TOP 10 PRODUK EKSPOR
INA-ASEAN
TPT TPT TPT TPT TPT TPT TPT TPT TPT
ALAS KAKI ALAS KAKI ALAS KAKI ELEKTRONIK ELEKTRONIK ALAS KAKI ELEKTRONIK ALAS KAKI ELEKTRONIK
ELEKTRONIK ELEKTRONIK IKANPRODUK
PERIKANAN
IKANPRODUK
PERIKANAN
KARET DAN
PRODUK KARET
ELEKTRONIK KARET DAN
PRODUK KARET
ELEKTRONIK IKANPRODUK
PERIKANAN
KARET DAN
PRODUK KARET
KARET DAN
PRODUK KARET
KARET DAN
PRODUK KARET
KAKAO KERAJINAN IKANPRODUK
PERIKANAN
MAKANAN
OLAHAN
IKANPRODUK
PERIKANAN
KARET DAN
PRODUK KARET
KERAJINAN KULITPRODUK
KULIT
KERAJINAN KARET DAN
PRODUK KARET
MAKANAN
OLAHAN
KARET DAN
PRODUK KARET
OTOMOTIF KAKAO MAKANAN
OLAHAN
KOPI MAKANAN
OLAHAN
KULITPRODUK
KULIT
KOPI OTOMOTIF KOPI PERALATAN
MEDIS
KARET DAN
PRODUK KARET
OTOMOTIF
MAKANAN
OLAHAN
OTOMOTIF MAKANAN
OLAHAN
MAKANAN
OLAHAN
PERALATAN
MEDIS
MAKANAN
OLAHAN
PERHIASAN KOPI PRODUK HASIL
HUTAN
OTOMOTIF PERALATAN
MEDIS
OTOMOTIF OTOMOTIF PRODUK HASIL
HUTAN
OTOMOTIF PRODUK HASIL
HUTAN
MAKANAN
OLAHAN
REMPAH-
REMPAH
PRODUK HASIL
HUTAN
PRODUK HASIL
HUTAN
PERHIASAN PRODUK HASIL
HUTAN
REMPAH-
REMPAH
PRODUK HASIL
HUTAN
REMPAH-
REMPAH
OTOMOTIF SAWIT
SAWIT SAWIT SAWIT SAWIT SAWIT SAWIT PRODUK HASIL
HUTAN
UDANG
27
*) Data selengkapnya dapat dilihat di alamat website AEC Centre sebagai berikut: http://aeccenter.kemendag.go.id/top-potential-
product/list-produk-unggulan/
28. TOP 10 PRODUK POTENSIAL EKSPOR INA-ASEAN
28
NEGARA
BRUNEI
DARUSSALAM
CAMBODIA LAOS MALAYSIA MYANMAR PHILLIPINES SINGAPORE THAILAND VIETNAM
TOP 10 PRODUK POTENSIAL
EKSPOR INA-ASEAN
UDANG UDANG ELEKTRONIK ALAS KAKI ALAS KAKI UDANG ALAS KAKI SAWIT ALAS KAKI
KAKAO KAKAO SAWIT UDANG UDANG KAKAO UDANG UDANG KAKAO
KULITPRODUK
KULIT
KOPI PRODUK HASIL
HUTAN
KULITPRODUK
KULIT
KAKAO KULITPRODUK
KULIT
KAKAO KULITPRODUK
KULIT
KOPI
PERALATAN
MEDIS
TANAMAN
OBAT
UDANG PERALATAN
MEDIS
KOPI PERALATAN
MEDIS
KOPI PERALATAN
MEDIS
KULITPRODUK
KULIT
TANAMAN
OBAT
MINYAK ATSIRI KAKAO TANAMAN
OBAT
KULITPRODUK
KULIT
TANAMAN
OBAT
KULITPRODUK
KULIT
TANAMAN
OBAT
PERALATAN
MEDIS
MINYAK ATSIRI IKANPRODUK
PERIKANAN
KOPI MINYAK ATSIRI TANAMAN
OBAT
MINYAK ATSIRI TANAMAN
OBAT
MINYAK ATSIRI TANAMAN
OBAT
IKANPRODUK
PERIKANAN
KERAJINAN PERALATAN
MEDIS
KERAJINAN MINYAK ATSIRI KERAJINAN MINYAK ATSIRI KERAJINAN MINYAK ATSIRI
PERHIASAN PERHIASAN TANAMAN
OBAT
PERHIASAN IKANPRODUK
PERIKANAN
PERHIASAN IKANPRODUK
PERIKANAN
PERHIASAN KERAJINAN
REMPAH-
REMPAH
REMPAH-
REMPAH
MINYAK ATSIRI REMPAH-
REMPAH
PERHIASAN REMPAH-
REMPAH
KERAJINAN REMPAH-
REMPAH
PERHIASAN
PERALATAN
KANTOR
PERALATAN
KANTOR
REMPAH-
REMPAH
PERALATAN
KANTOR
PERALATAN
KANTOR
PERALATAN
KANTOR
PERALATAN
KANTOR
PERALATAN
KANTOR
PERALATAN
KANTOR
*) Data selengkapnya dapat dilihat di alamat website AEC Centre sebagai berikut: http://aeccenter.kemendag.go.id/top-potential-
product/list-produk-potensial/
29. PELUANG PASAR TENAGA KERJA DI 9 NEGARA
ANGGOTA ASEAN MELALUI ASEAN MNP AGREEMENT
Sektor yang Dibuka:
Computer Related Services
Other sectors (Communication
Healthcare; Construction;
Education; Transportation)
Kategori Tenaga Kerja:
Directors; Technical experts;
Intra Corporate Transferee
(ICT)
Sektor yang Dibuka:
All sectors (Business
services; Distribution;
Education;
Communication;
Healthcare;
Environmental;
Transportation;
Tourism;
Recreational) except
Restaurants
Kategori Tenaga
Kerja:
Business Visitors
and Intra Corporate
Transferee (ICT)
Kamboja
Sektor yang Dibuka:
Travel agencies and tour
operators services
All sectors (Business services;
Distribution; Education;
Communication; Healthcare;
Environmental; Transportation;
Tourism; Recreational except
Postal and Commission Agents
Laos
Kategori Tenaga Kerja:
Managers
Business Visitors and Intra
Corporate Transferee (ICT)
Sektor yang Dibuka:
All sectors (Business
services; Distribution;
Education;
Communication;
Healthcare;
Environmental;
Financial;
Transportation;
Tourism; Recreational)
Kategori Tenaga
Kerja:
Business Visitors
and Intra Corporate
Transferee (ICT);
Other personnel;
Contractual services
supplier; Services
sales person
Kamboja
Brunei Darussalam
30. Sektor yang Dibuka:
All sectors (Business
services;
Distribution;
Education;
Communication;
Healthcare;
Environmental;
Transportation;
Tourism;
Recreationalexcept
Basic and Other
Telecommunications
Kategori Tenaga
Kerja:
Business Visitors
and Intra
Corporate
Transferee (ICT);
Specialists or
experts
Malaysia Sektor yang Dibuka:
Architect; Engineering;
Computer related services;
Advertising; Market research;
Menagement consulting; Postal
and Courier;
Telecommunication;
Construction; Transportation
Kategori Tenaga Kerja:
Managers, executives, experts
and skilled technicians
Myanmar
Sektor yang Dibuka:
Audting; Taxation;
Accounting;
Engineering;
Architectural;
Education;
Healthcare; Tourism;
Environmental;
Recreational (except
museums); Financial;
Transportation
Kategori Tenaga
Kerja:
Business Visitors
and Intra
Corporate
Transferee (ICT)
Filipina
Sektor yang Dibuka:
All sectors (Business services;
Distribution; Education;
Communication; Healthcare;
Environmental; Financial;
Transportation; Tourism;
Recreational)
Kategori Tenaga Kerja:
Intra-corporate transferees at
the level of managers, executives
and specialists
Singapura
Sektor yang Dibuka:
Engineering; Consultancy
services related to the
installation; Software
implementation; Database
services; Advertising;
Communication; Construction;
Secondary and Higher education;
Environmental; Financial; Hotels;
Transportation
Kategori Tenaga Kerja:
Business Visitors and Intra
Corporate Transferee (ICT);
Managerial personnel, specialists
and technical assistants (Only for
insurance services)
Thailand
31. Mutual
Recognition
Arrangements
(MRA)
TUJUAN
Menciptakan prosedur dan
mekanisme akreditasi untuk
mencapai
kesamaan/kesetaraan serta
mengakui perbedaan antar
negara dalam hal pendidikan
dan latihan, pengalaman,
serta persyaratan lisensi
untuk praktek profesi di
ASEAN
APA YANG DIATUR
- Definisi dijelaskan pengertian mengenai praktisi
profesional pada suatu sub-sektor jasa tertentu.
- Ketentuan Pengakuan: terdapat 6 kriteria yang
disediakan dalam kerangka MRA yaitu pendidikan,
ujian, registrasi dan pemberian lisensi,
pengalaman pendidikan profesional lanjutan dan
kode etik (professional conduct).
- Mekanisme Pengakuan: otoritas regulator
profesional, sebagai mekanisme pengakuan
mengacu pada badan yang diberikan wewenang.
- Ketentuan penyelesaian sengketa.
- Capacity building
8 MRA DI ASEAN
MRA on Engineering Services
MRA on Nursing Services
MRA on Architectural Services
Framework Arrangement for
Mutual Recognition on Surveying
Qualification
MRA on Tourism Professional
MRA on Medical Practitioners
MRA on Dental Practitioners
MRA on Accountancy
32. Rank 1997 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1st China China China China China China China China China China China Indonesia
2nd USA Thailand Thailand India India India India India India India India India
3rd Indonesia USA India Thailand Vietnam Vietnam Vietnam Vietnam Vietnam Thailand Indonesia Thailand
4th Thailand Vietnam Vietnam Viet nam Thailand Thailand Russia Thailand Thailand Vietnam Thailand China
5th India India USA USA USA Russia Thailand Russia Brazil Indonesia Vietnam Vietnam
6th Vetnam Indonesia Russia Russia Russia USA Brazil Brazil Indonesia Brazil Brazil Brazil
7th Philippines Korea Indonesia Korea Brazil Brazil USA USA Russia Russia Mexico Mexico
8th Malaysia Taiwan Korea Indonesia Korea Indonesia Indonesia Indonesia USA USA Russia Myanmar
9th Brazil Malaysia Taiwan Brazil Indonesia Korea Korea Korea Korea Malaysia Myanmar Russia
10th Taiwan Russia Malaysia Taiwan Taiwan Taiwan Taiwan Malaysia Malaysia Taiwan USA USA
Source: Japan Bank for International Cooperation (JBIC), “Survey Report on Overseas Business Operations by Japanese Manufacturing
Companies,” various issues.
KINERJA INVESTASI INDONESIA
• Rata-rata 4 Negara ASEAN selalu masuk 10 besar FDI Jepang selama 1997-2013
• China bukan lagi tujuan investasi bagi perusahaan manufaktur Jepang
32
33. Singapore dan Indonesia masuk Top 20 host
economies untuk FDI
Source: UNCTAD, World Investment Report 2014, page xv.
17
17
18
20
24
27
28
30
36
37
38
39
50
62
64
64
77
79
124
188
20. Italy
19. Colombia
18. Indonesia
17. Chile
16. Netherlands
15. Germany
14. India
13. Luxerbourg
12. Ireland
11. United Kingdom
10. Mexico
9. Spain
8. Australia
7. Canada
6.Singapore
5.Brazil
4. Hong Kong, China
3. Russian Federation
2. China
1. United States
Developing economies
Developed economies
2013, Billions of US dollars
33
34. 5 negara Asean masuk TNC’s top prospective host
economies for 2014-16
Source: UNCTAD, World Investment Report 2014, page 28.
Developing economies
Developing economies
34
35. The Economist: 4 negara Asean mendominasi
investment destination in Asia (2013)
Source: The Economist, Asia Economic Outlook Survey 2013.
37,7
38,6
43,0
53,5
54,1
73,8
32,8
33,9
38,5
27,1
32,0
20,6
26,2
25,2
16,3
18,6
13,9
5,0
3,3
2,4
2,2
0,8
0,7
Vietnam
Thailand
Malaysia
Indonesia
India
China
Increase investment Still in the market, but will not invest more
Have no plan to invest Reduce investment
35
36. 36
Peluang AEC di Berbagai Sektor
SEKTOR BARANG SEKTOR JASA INVESTASI
• Pasar ASEAN = 25% Pasar
Ekspor Indonesia
• Pasar ASEAN-6 (Br, Id, Mal, Sg,
Php, Th) sebesar lebih dari 200
juta jiwa telah terbuka
• Pasar ASEAN-4 (Cam, Laos,
Myr, Vn) sebesar lebih dari
180 juta jiwa akan semakin
terbuka tahun 2015
• Penyederhanaan SKA - Form D
memberikan peluang bagi
Eksportir Indonesia
• Tenaga kerja terampil Indonesia
memiliki akses yang lebih luas
dan mudah untuk bekerja di
negara ASEAN
• Transfer of knowledge/expertise
karena adanya peraturan yang
mengharuskan tenaga kerja
asing terampil yang bekerja di
Indonesia memiliki tenaga
pendamping dari Indonesia
• Informasi yang lebih transparan
mengenai peraturan di bidang
jasa dan peluang pasar jasa di
negara ASEAN lainnya
• Sektor Jasa potensial Indonesia
(e.g. konstruksi, kesehatan,
komunikasi dan pariwisata)
dapat mengembangkan
usahanya di ASEAN
• Rezim investasi yang
terbuka menjadikan
ASEAN sebagai Investment
Destination
• Keunggulan komparatif
Indonesia menjadi daya
tarik bagi investor asing
37. PELUANG BISNIS DI ASEAN
NEGARA BARANG JASA INVESTASI
CAMBODIA Mamin olahan produk
konstruksi obat pupuk
toiletries produk plastik &
elektrik ban kertas
furniture kosmetik dsb
Legal engineering
arsitek perawat kurir
telekomunikasi
construction komputer
distribution transport
Garmen hotel restoran
distribusi bahan bakar jasa
perawatan tubuh furniture
penerbangan pelayaran
franchise
MYANMAR Pakan & olahan ternak
farmasi alas kaki sarung
mamin olahan kosmetik
garmen obat produk
elektrik elektronik kertas
Medis & gigi hotel
engineering pipa
kemasan telekom
audiovisual restoran
travel agencies tur
Migas peternakan
manufaktur perdagangan
agrobisnis industri
pertambangan hotel
keuangan telekomunikasi
VIET NAM Mesin dan peralatan produk
baja bahan baku industri
pakaian & sepatu elektronik
plastik otomotif
Dokter hewan perawat
arsitek franchise hotel
resto agen perjalanan &
wisata kereta api
konstruksi
hotel perumahan semen
pertambangan batubara
produk pakan ternak bahan
kimia deterjen produk
plastik
37
38. NEGARA BARANG JASA INVESTASI
MALAYSIA Tekstil & Garmen Produk
kehutanan Coklat Kopi
Udang Kulit & Produk Kulit
Rempah Obat Makanan
Olahan Kerajinan Bumbu
Periklanan perfilman
konstruksi hotels &
restaurants taman
rekreasi transportasi
udara & laut
pengolahan karet & sawit
obat-obatan teknologi
medis elektronik
pertambangan & peleburan
timah penebangan
THAILAND Elektronik kimia organik
kertas produk plastik
perhiasan ban produk
kehutanan otomotif
perikanan bumbu coklat
Taman hiburan rumah
sakit Legal akunting
medis & dokter gigi
engineer arsitek
audiovisual distribusi
halal restaurant chemical
resort hotel auto spare
parts plastic plastic
energi terbarukan mineral
SINGAPURA Karet alas kaki udang kopi
coklat alat medis rempah
perikanan mamin olahan
kertas alat tulis perhiasan
elektronik
Legal akunting medis &
dokter gigi engineer
arsitek dokter hewan
hotels & restaurants
audiovisual distribusi
Tenaga kerja pariwisata
KEK Batam Bintan Karimun
Spa Kuliner
38
PELUANG BISNIS DI ASEAN
Business Environment: Pada prinsipnya pasar jasa di negara ASEAN relatif terbuka untuk cross border trade dan
commercial presence, namun demikian untuk pergerakan tenaga kerja profesional relatif masih terbatas, walaupun
sudah terdapat MRA karena tergantung pada peraturan domestik.
40. National
Interests
Loose cooperation.
Governments represent their country.
ASEAN comes second.
Non Tariff
Barriers
Most tariffs have been abolished.
Governments try to protect local
industries with other barriers.
Administrative
Skills
The skills in administration vary greatly.
Some custom authorities are narrow-minded and complain
about the smallest mistakes (color, spelling, signature, size).
Powerless
ASEAN has no sanctioning power if members violate rules.
Secretariat raise awareness with Scorecard.
Agreements are not direct law; hence, not enforceable.
Technical
Standardizing
Mutual Recognition Agreements only covers few areas.
ASEAN Single Window cannot be implemented in lesser
developed countries.
Obstacles of AEC
About ASEAN
ASEAN Charta 2015
The 4 Pillars of AEC
Instruments of AEC
Just a Vision?
41. • SDM belum sepenuhnya mendukung era industri teknologi tinggi
• Kenaikan upah tidak diimbangi kenaikan produktifitas
• Infrastruktur ekonomi “under-developed” (jalan, pelabuhan, energi, R&D)
• Birokrasi Pusat & Daerah yang masih “gemuk” dan tidak selalu sejalan
• Perubahan kebijakan yang tiba-tiba
• Pembiayaan/financing yang mahal bagi UMKM
• Ter-kooptasi oleh masalah saat ini seperti demo buruh, banjir, kenaikan tarif dasar
listrik, korupsi
Ada atau tidak ada AEC atau FTA, permasalahan utama adalah “daya saing”
Issue mendasar : tidak jelasnya visi pembangunan ekonomi jangka panjang
(manufaktur, pertanian, perikanan/kelautan, mineral dll) sebabkan berbagai
kementerian berfokus pada pendekatan sektoral
Tantangan
43. 43
Daya Saing:
-Kualitas
-Kuantitas
(kontinyuitas)
-Harga
-Standar
Pemerintah
Pusat dan
Daerah
Pelaku Usaha
Akademisi
Harmonisasi Kebijakan Pusat dan
Daerah (termasuk terhadap
agreement yang telah disepakati di
level ASEAN)
Pembangunan Sarana dan Prasarana
Peningkatan Fasilitasi Perdagangan
Market research (selera pasar, dll)
Efisiensi dan Inovasi
Perluasan Networking
Rekomendasi kebijakan
Kajian ilmiah terhadap produk barang
dan jasa Indonesia
Peningkatan mutu pendidikan dan
pelatihan
Strategi Meningkatkan Daya Saing, Meraih Peluang MEA
44.
45.
46. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
APA YANG HARUS DILAKUKAN? …
46
Kuasai bahasa asing baik
bahasa inggris maupun
bahasa lainnya
Tingkatkan
keterampilan melalui
pelatihan besertifikat
bertaraf ASEAN dan
internasional
Perluas networking, tidak
hanya di Indonesia tetapi
juga di ASEAN
Pahami isi perjanjian2
di ASEAN termasuk
komitmen negara
anggota
47. Soft Launching AEC Center- 16 April 2015
Sebagai salah satu informasi yang akan memberikan pemahaman secara menyeluruh kepada masyarakat tentang MEA.
GRAND LAUNCHING 28 September 2015
48. Menang dalam MEA 2015
• Strategi: ubah mindset (cara berpikir)
• Perubahan mindset terefleksi dalam:
– Bahasa atau komunikasi: melawan pesimisme dan
inferioritas
• Tarif sudah rendah sejak 2010
• What to expect to change and how to best respond
– Pemahaman: trade surplus bukan tujuan
• Kesejahteraan rakyat
• Intertemporal
• Global, bukan bilateral atau regional
– Kebijakan: koherensi, konsistensi (patience)
– Tindakan: shortrun, longrun; broad, spesific
– Hasil: ada kemajuan, kegagalan, pembelajaran
49. Presiden Jokowi Perintahkan BUMN Bentuk "Holding"
Kamis, 19 November 2015 | 14:53 WIB Indra Akuntono
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memerintahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk
membentuk induk usaha atau holding untuk meningkatkan efisiensi. "Saya sampaikan bahwa agar BUMN-
BUMN lain yang sejenis, untuk efesiensi, segera buat holding," ujar Presiden di Bontang, Kamis (19/11/2015).
Jokowi memuji yang dilakukan oleh BUMN di sektor pupuk dengan membuat holding. Oleh karena itu dia
meminta BUMN lain mencontoh Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Dalam kesempatan itu Jokowi
sempat menyindir beberapa BUMN yang susah untuk menyatu bahkan dalam persoalan menyatukan sistem,
yang dalam hal ini adalah BUMN di sektor perbankan. "Di dunia perbankan, masa membangun sistem,
membangun ATM setiap bank sendiri-sendiri. Lokasinya sama, harus jejer-jejer sama, Bank Mandiri buat satu,
Bank BRI buat satu, Bank BNI," kata dia. Padahal, ucap Jokowi, hakikatnya BUMN itu milik negara, milik
rakyat. Oleh karena itu ucap dia, BUMN harus bekerjasama membuat satu kemudahan.
Penulis : Yoga Sukmana. Editor : Bambang Priyo Jatmiko