Tim Pertimbangan Klinis memainkan peran penting dalam penyelesaian sengketa yang terkait dengan masalah medis dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. Tim ini berwenang untuk menyelesaikan sengketa, meminta keterangan saksi, dan membuat keputusan akhir untuk menyelesaikan perselisihan antara peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan. Sekretariat Tim Pertimbangan Klinis mendukung tugas tim ini
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia rickygunawan84
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan yang disepakati oleh berbagai pemangku kepentingan merupakan dokumen strategis namun terbatas pada beberapa jenis tenaga kesehatan. Dokumen tersebut mencakup perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, dan pembinaan SDM Kesehatan sesuai sistem kesehatan nasional.
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...WiandhariEsaBBPKCilo
Berikut ini adalah bahan tanyang untuk materi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan pada pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan Ahli di BBPK Ciloto
Credit : dr. Yan Bani Luza, MKM (Widyaiswara BBPK Ciloto)
Melaksanakan pembinaan perpustakaan desa dan/atau kelurahan dengan koordinasi, membimbing, dan motivasi untuk meningkatkan minat baca dan pengetahuan masyarakat.
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia rickygunawan84
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan yang disepakati oleh berbagai pemangku kepentingan merupakan dokumen strategis namun terbatas pada beberapa jenis tenaga kesehatan. Dokumen tersebut mencakup perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, dan pembinaan SDM Kesehatan sesuai sistem kesehatan nasional.
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...WiandhariEsaBBPKCilo
Berikut ini adalah bahan tanyang untuk materi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan pada pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan Ahli di BBPK Ciloto
Credit : dr. Yan Bani Luza, MKM (Widyaiswara BBPK Ciloto)
Melaksanakan pembinaan perpustakaan desa dan/atau kelurahan dengan koordinasi, membimbing, dan motivasi untuk meningkatkan minat baca dan pengetahuan masyarakat.
Rencana Strategis Puskesmas Argapura Kabupaten Majalengka Tahun 2018-2022 memberikan gambaran umum kondisi Puskesmas Argapura dan menetapkan visi, misi, tujuan, dan strategi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat selama 5 tahun ke depan.
Puskesmas menyusun rencana kegiatan lima tahunan dan tahunan berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dan peraturan, serta melibatkan berbagai sektor dan masyarakat dalam perencanaannya."
Bab 1-5 standar dan instrumen akreditasi puskesmas mencakup lima bab yang membahas tentang kepemimpinan, manajemen, pelayanan UKM dan UKP, program prioritas nasional, serta peningkatan mutu dan keselamatan pasien di puskesmas. Standar dan kriteria diuraikan dalam 171 elemen penilaian untuk memastikan kinerja puskesmas sesuai ketentuan peraturan perundangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai metode pelatihan untuk aparatur sipil negara seperti pelatihan klasikal, blended learning, dan distance learning.
2. Juga dibahas mengenai penyempurnaan kurikulum pelatihan untuk pembentukan karakter dan penguatan kompetensi teknis aparatur sipil negara.
3. Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai isu-isu yang mungkin muncul d
Paparan Reformasi Birokrasi disampaikan oleh Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi, Prof Eko Prasojo dalam Acara Lecture Series di Gedung Dikti, 22 November 2012.
1.01 peningkatan integritas dan nilai etikaMikhail Rasyid
Pedoman ini membahas penegakan integritas dan nilai etika sebagai salah satu sub unsur lingkungan pengendalian SPIP. Integritas adalah konsistensi antara nilai dan tindakan, sedangkan etika merupakan ilmu tentang apa yang baik dan buruk. Penegakan integritas dilakukan dengan menyusun kode etik sebagai pedoman perilaku dan menerapkannya secara konsisten."
Dokumen tersebut merupakan instrumen akreditasi puskesmas yang terdiri dari 9 bab yang mencakup standar-standar pelayanan puskesmas. Bab pertama membahas analisis kebutuhan masyarakat dan perencanaan puskesmas berdasarkan hasil analisis tersebut. Bab selanjutnya membahas tentang kepemimpinan dan manajemen puskesmas, peningkatan mutu, upaya kesehatan masyarakat, sasaran kinerja, layanan klinis, penunjang
Dokumen ini membahas tentang Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan (ASPAK) yang digunakan untuk menghimpun dan menyajikan informasi mengenai sarana, prasarana, dan alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. ASPAK memungkinkan pemantauan dan pemenuhan standar sarana, prasarana, dan alat kesehatan, serta mendukung proses akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan. Dokumen ini juga men
Dokumen tersebut membahas tentang siklus manajemen puskesmas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Pada tahap perencanaan, puskesmas menganalisis data kinerja, sumber daya, dan status kesehatan masyarakat untuk merumuskan rencana lima tahunan dan tahunan meliputi rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan."
Dokumen tersebut membahas perencanaan kesehatan daerah, termasuk tujuan normatif pembangunan kesehatan, peran dinas kesehatan, kaidah upaya kesehatan, spektrum barang publik dan privat, serta perencanaan strategis dan operasional."
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengertian visi, misi, dan nilai organisasi beserta contoh-contoh pernyataannya dari berbagai lembaga.
2. Tahapan perencanaan strategis berdasarkan beberapa model.
3. Syarat dan kriteria perumusan visi dan misi.
4. Instrumen yang dapat digunakan dalam perumusan visi dan misi seperti asesmen nilai strategis, klarifikasi misi organisasi, dan pertanya
Rencana Strategis Puskesmas Argapura Kabupaten Majalengka Tahun 2018-2022 memberikan gambaran umum kondisi Puskesmas Argapura dan menetapkan visi, misi, tujuan, dan strategi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat selama 5 tahun ke depan.
Puskesmas menyusun rencana kegiatan lima tahunan dan tahunan berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dan peraturan, serta melibatkan berbagai sektor dan masyarakat dalam perencanaannya."
Bab 1-5 standar dan instrumen akreditasi puskesmas mencakup lima bab yang membahas tentang kepemimpinan, manajemen, pelayanan UKM dan UKP, program prioritas nasional, serta peningkatan mutu dan keselamatan pasien di puskesmas. Standar dan kriteria diuraikan dalam 171 elemen penilaian untuk memastikan kinerja puskesmas sesuai ketentuan peraturan perundangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai metode pelatihan untuk aparatur sipil negara seperti pelatihan klasikal, blended learning, dan distance learning.
2. Juga dibahas mengenai penyempurnaan kurikulum pelatihan untuk pembentukan karakter dan penguatan kompetensi teknis aparatur sipil negara.
3. Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai isu-isu yang mungkin muncul d
Paparan Reformasi Birokrasi disampaikan oleh Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi, Prof Eko Prasojo dalam Acara Lecture Series di Gedung Dikti, 22 November 2012.
1.01 peningkatan integritas dan nilai etikaMikhail Rasyid
Pedoman ini membahas penegakan integritas dan nilai etika sebagai salah satu sub unsur lingkungan pengendalian SPIP. Integritas adalah konsistensi antara nilai dan tindakan, sedangkan etika merupakan ilmu tentang apa yang baik dan buruk. Penegakan integritas dilakukan dengan menyusun kode etik sebagai pedoman perilaku dan menerapkannya secara konsisten."
Dokumen tersebut merupakan instrumen akreditasi puskesmas yang terdiri dari 9 bab yang mencakup standar-standar pelayanan puskesmas. Bab pertama membahas analisis kebutuhan masyarakat dan perencanaan puskesmas berdasarkan hasil analisis tersebut. Bab selanjutnya membahas tentang kepemimpinan dan manajemen puskesmas, peningkatan mutu, upaya kesehatan masyarakat, sasaran kinerja, layanan klinis, penunjang
Dokumen ini membahas tentang Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan (ASPAK) yang digunakan untuk menghimpun dan menyajikan informasi mengenai sarana, prasarana, dan alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. ASPAK memungkinkan pemantauan dan pemenuhan standar sarana, prasarana, dan alat kesehatan, serta mendukung proses akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan. Dokumen ini juga men
Dokumen tersebut membahas tentang siklus manajemen puskesmas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Pada tahap perencanaan, puskesmas menganalisis data kinerja, sumber daya, dan status kesehatan masyarakat untuk merumuskan rencana lima tahunan dan tahunan meliputi rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan."
Dokumen tersebut membahas perencanaan kesehatan daerah, termasuk tujuan normatif pembangunan kesehatan, peran dinas kesehatan, kaidah upaya kesehatan, spektrum barang publik dan privat, serta perencanaan strategis dan operasional."
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengertian visi, misi, dan nilai organisasi beserta contoh-contoh pernyataannya dari berbagai lembaga.
2. Tahapan perencanaan strategis berdasarkan beberapa model.
3. Syarat dan kriteria perumusan visi dan misi.
4. Instrumen yang dapat digunakan dalam perumusan visi dan misi seperti asesmen nilai strategis, klarifikasi misi organisasi, dan pertanya
Malpraktik merupakan tindakan medis yang tidak sesuai dengan standar medis yang ditetapkan, baik secara sengaja maupun karena kelalaian berat, yang dapat menyebabkan kerugian bagi pasien."
Akreditasi puskesmas dan klinik bertujuan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan primer kepada masyarakat dengan menilai kesesuaian proses pelayanan terhadap standar yang telah ditetapkan pemerintah. Proses akreditasi meliputi penilaian oleh tim surveyor berdasarkan instrumen standar, pengumpulan rekomendasi, hingga penerbitan sertifikat oleh komisi akreditasi.
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan tata kelola pengadaan alat kesehatan di Indonesia, termasuk implementasi sistem online untuk mempermudah proses perizinan produk domestik, serta kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan akses terhadap alat kesehatan berkualitas.
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009ponekjogja
Dokumen tersebut membahas tentang program keselamatan pasien di rumah sakit Indonesia. Program ini mencakup standar mutu pelayanan kesehatan, termasuk penggunaan checklist operasi, pelaporan insiden, dan pendidikan staf tentang keselamatan pasien. Dokumen tersebut juga membahas perkembangan konsep mutu pelayanan kesehatan dan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas klinis dan sistem layanan kesehatan.
Peraturan ini mengatur tentang akreditasi puskesmas, klinik, laboratorium kesehatan, unit transfusion darah, dan tempat praktik dokter dan dokter gigi untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan. Regulasi ini menetapkan standar dan proses akreditasi, termasuk peran lembaga penyelenggara dan surveiornya. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan perlindungan pasien dan sumber daya kesehatan.
Keputusan Dirjen Yankes Tentang Instrumen Akreditasi Puskesmas 2023 ok.docxYulVianti
Instrumen akreditasi Puskesmas ini terdiri dari lima bab yang mencakup standar kepemimpinan dan manajemen, sumber daya manusia, pelayanan prima, dukungan manajemen, dan kinerja Puskesmas. Instrumen ini memberikan panduan lengkap bagi Puskesmas dalam mempersiapkan akreditasi meliputi perencanaan, pelayanan, SDM, manajemen mutu, dan pencapaian kinerja.
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan Standar Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang terdiri dari 5 kelompok, yaitu kepemimpinan dan manajemen, pelayanan kesehatan masyarakat dan perseorangan, program prioritas nasional, serta peningkatan mutu. Standar ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien secara berkelanjutan.
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
MATERI TPK OK.pptx
1. PERAN TIM PERTIMBANGAN KLINIS DALAM
PENYELENGGARAAN PROGRAM JKN
Ketut Suarayasa
Ketua Tim Pertimbangan Klinis
(TPK)
Sulawesi Tengah
2. o Jaminan Kesehatan Nasional harus memperhatikan mutu
pelayanan, berorientasi pada keselamatan pasien, serta
efisiensi biaya;
o Pada pelaksanaan JKN terjadi interaksi antara unsur
PESERTA, FASKES, ASOSIASI FASKES dan BADAN
PENYELENGGARA dapat menyebabkan sengketa antar
unsur2 yg berinteraksi tsb;
o Pada penyelenggaraan JKN memerlukan sistem dan
mekanisme dalam memberi pertimbangan dalam penyelesaian
sengketa, pendapat medik serta wadah konsultasi untuk
pertimbangan klinis agar pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien efektif dan sesuai kebutuhan.
Latar Belakang (1)
3. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan,
Pasal 82 menyatakan “Dalam rangka kendali mutu dan kendali biaya
penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan” Menteri menetapkan
kebijakan penyelenggaraan :
a. Penilaian teknologi kesehatan;
b. Pertimbangan klinis;
c. Penghitungan standar tarif; dan
d. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan Jaminan
Kesehatan”.
Khususnya utk pertimbangan klinis, berdasarkan Pasal 91 ayat (4) Peraturan
Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, dibentuk DPK
untuk menyelesaikan sengketa yang tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah oleh para pihak.
Latar Belakang (2)
4. Permenkes No. : 5 Tahun 2016
tentang Penyelenggaraan
Pertimbangan Klinis
(Clinical Advisory)
Permenkes No. : 17 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan
Pertimbangan Klinis
(Clinical Advisory)
Dalam Program Jaminan Kesehatan
Dasar Hukum (1)
5. Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah
No:440/272/DINKES-G.ST/2022 tentang
Tim Pertimbangan Klinis Program
Jaminan Kesehatan Tingkat Provinsi
sulawesi Tengah Tahun 2022
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah No:900/1957/Yankes2-
Diskes tentang Sekretariat Tim Pertimbangan
Klinis Program Jaminan Kesehatan Tingkat
Provinsi sulawesi Tengah Tahun 2022
Dasar Hukum (2)
6. a. Penanggungjawab : Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tengah
b. Ketua : Dr. dr. Ketut Suarayasa, M.Kes., MARS
c. Anggota : 1
2
3
.
Dr. dr. Muh Ardi Munir, Sp.OT., M.Kes., MH.
dr. Pranasista Berliana Lajuck
Nelfianti Lisa, SKM
Tugas :
Menyelesaikan Sengketa
Klinis dalam
Penyelenggaraan
Program JKN
Keanggotaan TPK Sulteng
7. FASKES
BPJS
Peserta
JKN
Layanan yg bermutu,
efisiensi biaya,
keselamatan pasien
JKN
Masalah/
Sengketa
Wasit/ Lembaga
Pemutus Sengketa
Bila ada yang mengadu
Pengadu adalah peserta Jaminan Kesehatan Nasional, fasilitas pelayanan
kesehatan, dan/atau BPJS Kesehatan, yang melaporkan sengketa kepada
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah Provinsi
Asosiasi
Faskes
Penyelesaian sengketa diselesaikan dengan
prinsip keadilan, asas manfaat, efektif, dan
efisien
8. FASKES
BPJS
Peserta
JKN
Permasalahan
Klinis
Permasalahan Klinis :
Masalah yang menyangkut
dan/atau berdampak
terhadap paket manfaat
dan/atau pembayaran
klaim yang terjadi dalam
pelayanan kesehatan pada
penyelenggaraan JKN.
Mengadu ke Tim Pertimbangan Klinis, bila terjadi
Sengketa ketidaksepahaman yang terkait
permasalahan klinis antar pihak pengadu pada saat atau
sesudah pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan
JKN )
Mediasi
9. a. Fungsi :
1. Penapisan sengketa yang diadukan kepada Tim Pertimbangan
Klinis;
2. Penyelesaian Sengketa Klinis atas pengaduan dari para pihak;
3. Penyampaian Sengketa Klinis yang tidak dapat diselesaiakan oleh
Tim Pertimbangan Klinis Kepada Dewan Pertimbangan Klinis;
4. Pelaksanaan koordinasi dengan Dewan Pertimbangan Klinis
dalam penyelesaian Sengketa Klinis yang ditangani dan
peningkatan kapasitas Tim Pertimbangan Klinis;
5. Pemberian umpan balik termasuk analisisi kebijakan tentang
Sengketa Klinis kepada seluruh pihak terkait; dan
6. Pelaksanaan pelaporan kepada Dewan Pertimbangan Klinis;
Fungsi dan Kewenangan (1)
10. b. Kewenangan :
1. Menghentikan dan/atau melanjutkan proses pemeriksaan
Sengketa Klinis;
2. Memanggil, memeriksa, dan meminta keterangan Para Pihak;
3. Meminta keterangan saksi/ ahli;
4. Meminta dokumen/ surat-menyurat, data informasi elektronik
(digital) dari Para Pihak dan rekam medis dari fasilitas kesehatan;
5. Meminta data klaim dan data pelayanan kesehatan kepada BPJS
Kesehatan; dan
6. Membuat keputusan penyelesaian Sengketa Klinis.
Fungsi dan Kewenangan (2)
11. 1) Sengketa Klinis yang dapat diadukan kepada TPK
atau DPK hanya Sengketa Klinis yang tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah oleh unit
pengaduan, baik yang terdapat di fasilitas kesehatan,
BPJS Kesehatan, dinas kesehatan, atau oleh Para
Pihak dengan melibatkan Kepala Dinas Kesehatan
provinsi, Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota,
dan/atau Badan Pengawas Rumah Sakit.
2) Dalam hal DPK atau TPK menerima aduan sengketa
dari Para Pihak yang bukan termasuk Sengketa
Klinis, DPK atau TPK harus meneruskan
penyelesaian sengketa kepada lembaga yang
berwenang.
Pasal 12
12. Aduan di kirim ke
Sekretariat TPK Sulteng :
Bidang Pelayanan
Kesehatan Dinkes
Sulteng
Jl.RA kartini
Mekanisme Pengaduan ke TPK
16. Melakukan kegiatan administrasi dalam rangka mendukung kegiatan
TPK dalam menjalankan tugas dan wewenangnya termasuk
penyusunan anggaran kegiatan operasional.
Mengumpulkan, menginventarisasi, dan mengkompilasi semua
pengaduan terkait program Jaminan Kesehatan yang masuk ke TPK.
Menyusun daftar sengketa klinis yang akan diselesaikan oleh TPK.
Menyusun jadwal pemeriksaan dan penyidangan kasus Sengketa
Klinis;
Melaksanakan pendokumentasian kegiatan TPK
Tugas Sekretariat
Mendukung tugas dan kewenangan Tim
Pertimbangan Klinis dalam penyelenggaraan
Program Jaminan Kesehatan di Provinsi
Sulawesi Tengah.
17. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
Zakiyatun MH, SKM
Venty Anggraini, Amd. Keb
Lulu Putriani, Amd. Far
Nurnaningsih, SKM
Dian Khutba Antika Sari, S.Farm
Contac Person : tlp 0811450065
Hp : 085241032858
Susunan Tim Sekretariat
21. Form Pelaporan
No Judul Sengketa Pokok Pengaduan Permasalahan Proses Keterangan
1.
2.
3. dst
No Judul Sengketa Pokok Pengaduan Permasalahan Proses Keterangan
1.
2.
3. dst
Laporan Hasil Pertimbangan Kilinis
Provinsi:
I. LAPORAN SENGKETA YANG AKAN DISELESAIKAN
II. LAPORAN POSES PENYELESAIAN YANG SEDANG DISELESAIKAN
22. No Judul Sengketa Pokok Pengaduan Permasalahan Proses Keterangan
1.
2.
3. dst
III. LAPORAN SENGKETA YANG TELAH DISELESAIKAN
No Judul Sengketa Pokok Pengaduan Permasalahan Proses Keterangan
1.
2.
3. dst
IV. LAPORAN SENGKETA YANG TIDAK DAPAT DISELESAIKAN