Dalam perkembangannya sosok PNS yang profesional dan mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya masih sangat minim, sehingga perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang berorientasi pada Diklat Prajabatan yang lebih inovatif, dan menghasilkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan, dan aktualisasi di satuan kerja pada instansi masing-masing PNS dan merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian, nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut melekat dalam diri masing-masing PNS, dan diharapkan dapat mempercepat pencapaian visi dan misi organisasi dimanapun kita ditempatkan.
Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini adalah untuk membentuk PNS yang berkarakter, profesional, akuntabel, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, beretika publik, memiliki kompetensi mutu, dan diharapkan menghindari praktek korupsi dilingkungan kerja masing-masing, dan menghasilkan PNS yang memahami tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu bangsa.
Dalam perkembangannya sosok PNS yang profesional dan mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya masih sangat minim, sehingga perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang berorientasi pada Diklat Prajabatan yang lebih inovatif, dan menghasilkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan, dan aktualisasi di satuan kerja pada instansi masing-masing PNS dan merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian, nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut melekat dalam diri masing-masing PNS, dan diharapkan dapat mempercepat pencapaian visi dan misi organisasi dimanapun kita ditempatkan.
Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini adalah untuk membentuk PNS yang berkarakter, profesional, akuntabel, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, beretika publik, memiliki kompetensi mutu, dan diharapkan menghindari praktek korupsi dilingkungan kerja masing-masing, dan menghasilkan PNS yang memahami tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu bangsa.
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan memahami konsepsi perubahan dan perubahan lingkungan strategis melalui isu-isu strategis kontemporer sebagai wawasan strategis PNS dengan menyadari pentingnya modal insani, dengan menunjukan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis.
Bahan diambil dari UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Bersama Menristek dan Mendagri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomo3 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Dalam perkembangannya sosok PNS yang profesional dan mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya masih sangat minim, sehingga perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang berorientasi pada Diklat Prajabatan yang lebih inovatif, dan menghasilkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan, dan aktualisasi di satuan kerja pada instansi masing-masing PNS dan merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian, nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut melekat dalam diri masing-masing PNS, dan diharapkan dapat mempercepat pencapaian visi dan misi organisasi dimanapun kita ditempatkan.
Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini adalah untuk membentuk PNS yang berkarakter, profesional, akuntabel, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, beretika publik, memiliki kompetensi mutu, dan diharapkan menghindari praktek korupsi dilingkungan kerja masing-masing, dan menghasilkan PNS yang memahami tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu bangsa.
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan memahami konsepsi perubahan dan perubahan lingkungan strategis melalui isu-isu strategis kontemporer sebagai wawasan strategis PNS dengan menyadari pentingnya modal insani, dengan menunjukan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis.
Bahan diambil dari UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Bersama Menristek dan Mendagri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomo3 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Dalam perkembangannya sosok PNS yang profesional dan mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya masih sangat minim, sehingga perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang berorientasi pada Diklat Prajabatan yang lebih inovatif, dan menghasilkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan, dan aktualisasi di satuan kerja pada instansi masing-masing PNS dan merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian, nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut melekat dalam diri masing-masing PNS, dan diharapkan dapat mempercepat pencapaian visi dan misi organisasi dimanapun kita ditempatkan.
Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini adalah untuk membentuk PNS yang berkarakter, profesional, akuntabel, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, beretika publik, memiliki kompetensi mutu, dan diharapkan menghindari praktek korupsi dilingkungan kerja masing-masing, dan menghasilkan PNS yang memahami tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu bangsa.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. DESKRIPSI AKTUALISASI NILAI-NILAI BerAKHLAK
Nama : David Ardiansyah, S.E.
Kelompok/Angkatan : I / VII
Jabatan : Penyusun Kebutuhan Barang Inventaris
Instansi : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. OKI
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Uraian Aktualisasi
1 Menyusun program
kerja, bahan dan
alat perlengkapan
pengelola
penyimpan
barangsesuai dengan
prosedur dan
ketentuan yang
berlaku, agar dalam
pelaksanaan
pekerjaandapat
berjalan dengan baik
1. Me ne rima konse p progra m ke rja ,
ba ha n da n a la t pe rle ngka pa n
pe nge lola penyimpan barang dari Kepala
Sub Bagian Umum dan Aparatur/Pengawas
2. Mempelajari dan menelaah konsep program
kerja, bahan dan alat perlengkapanpengelola
penyimpan barang
3. Me nge tik konse p progra m ke rja ,
ba ha n da n a la t pe rle ngka pa n
pe nge lola penyimpan barang
4. Menyerahkan konsep program kerja,
bahan dan alat perlengkapan
pengelolapenyimpan barangkepada
Kepala Sub Bagian Umum dan
Aparatur/Pengawasuntuk diverifikasi dan
divalidasi
a. Berorientasi pelayanan
Kegiatan tersebut termasuk nilai berorientasi pelayanan dengan
panduan perilaku :melakukan perbaikan tiada henti dengan
program kerja yang terus diperbaiki ke arah yang lebih baik
b. Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta
disiplin dan berintegritas tinggi merupakan salah satu panduan
perilaku dari nilai akuntabel dengan menyiapkan konsep program
kerja, bahan, dan alat perlengkapan pengelola penyimpanan barang
c. Kompeten
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik ditunjukkan dengan
mempelajari dan menelaah konsep program kerja, bahan dan alat
perlengkapan, pengelola penyimpan barang.
d. Harmonis
Dengan panduan perilaku membangun lingkungan kerja yang
kondusif ditunjukkan dengan menyiapkan penyusunan program
kerja yang sesuai dengan prosedur agar tercipta suasana kondusif
dan tidak saling tumpang tindih dalam hal pekerjaan.
e. Loyal
Memegang teguh ideologi pancasila dan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dengan melaksanakan program kerja yang
telah disepakati bersama dan divalidasi oleh pejabat yang
berwenang dalam hal ini Kasubbag Umum dan Kepegawaian
f. Adaptif
Menyusun terlebih dahulu program kerja yang terbaik
menunjukkan sikap yang terus berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas
g. Kolaboratif
Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah,
saling berkontribusi sesuai tupoksi masing masing bidang dalam
2. memberikan ide
2
Mengelompokkan
data barang menurut
jenis dan sifatnya,
sesuai dengan
prosedur dan
ketentuan yang
berlaku, agar
memudahkan
pendistribusian
1. Memilah dan mengelompokan barang
pesanan dan barang inventaris
kantorberdasarkan jenis dan sifatnya
2. Me nyusun ba ra ng pe sa na n da n
ba ra ng inve nta ris ka ntor ke da la m
le ma ripenyimpanan
a. Berorientasi pelayanan
Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan oleh instansi
dalam hal pengelompokan data barang agar mudah
didistribusikan
b. Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
serta disiplin dan berintegritas tinggi merupakan salah satu
panduan perilaku dari nilai akuntabel dengan kegiatan
pengelompokan barang agar tidak terjadi kesalahan
pendistribusian.
c. Kompeten
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik ditunjukkan
dengan memilah dan mengelompokkan barang inventaris
kantor.
d. Harmonis
Dengan panduan perilaku membangun lingkungan kerja yang
kondusif ditunjukkan dengan penerapan pendistribusian
kepada bidang dengan tepat sasaran dan memang
membutuhkan tanpa membeda-bedakan
e. Loyal
Memegang teguh ideologi pancasila dan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dengan berkomitmen untuk
melakukan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab m.
f. Adaptif
Mempelajari penyusunan pengelompokkan data barang
menunjukkan tindakan yang proaktif agar terpelihara barang-
barang inventaris pada unit kerja
g. Kolaboratif
Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
contohnya kepada BPKAD yang lebih memahami proses
penyusunan aset dan barang milik negara