SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Kedudukan RTRW Kabupaten/Kota 
di Dalam Pembangunan daerah 
DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG 
KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM
1. LATAR BELAKANG 
 Kabupaten Musi Rawas Utara, merupakan DOB pemekaran dari Kabupaten 
Musi Rawas (ditetapkan dengan UU No. 16 Tahun 2013 ); 
 Administrasi Musi Rawas Utara terdiri dari Kecamatan Rupit; Kecamatan 
Rawas Ulu; Kecamatan Nibung; Kecamatan Rawas Ilir; Kecamatan Karang 
Dapo; Kecamatan Karang Jaya; dan Kecamatan Ulu Rawas. 
 Dalam Konstelasi Pengembangan Wilayah, RTRW Provinsi Sumatera 
Selatan menetapkan Kecamatan Muara Rupit sebagai Pusat Kegiatan Lokal 
(Potensi ) 
 Potensi Kabupaten Musi Rawas Utara, antara lain : Pertanian Tanaman 
Pangan, Pertambangan : mineral, minyak dan gas, dan Wisata Alam pada 
Kawasan Lindung (TNKS) 
 Kabupaten Musi Rawas Utara perlu menyusun RTRWK sebagai acuan 
dalam alat pengembangan dan pembangunan wilayah; 
 Undang-Undang No. 32 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah 
mengamanatkan bahwa kabupaten diwajibkan menyusun perencanaan dan 
tata ruang daerah.
Penataan Ruang VS Pengembangan Wilayah 
Pengembangan wilayah (regional development) 
adalah upaya untuk memajukan tingkat 
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat 
pada suatu wilayah dengan memanfaatkan semua 
sumber daya yang ada secara optimal 
Penataan ruang adalah alat atau instrumen 
yang digunakan untuk mewujudkan 
pengembangan wilayah 
Penataan ruang terdiri dari tiga instrumen utama, yaitu : 
1. Perencanaan tata ruang wilayah 
2. Pemanfaatan ruang atau implementasi rencana tata 
ruang wilayah 
3. Pengendalian pemanfaatan ruang
Kenapa Harus Memiliki RTRW ? 
 UU 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, ps 14 menyatakan 
bahwa Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengawasan Tata Ruang 
merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah 
Kabupaten/Kota 
 UU 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, ps 11 menyatakan 
bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota memiliki wewenang dalam 
penyelenggaraan penataan ruang yang antara lain meliputi pelaksanaan 
penataaan ruang wilayah kabupaten/kota dan pelaksanaan penataan 
ruang kawasan strategis kabupaten/kota 
 Keppres 36 tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah untuk 
kepentingan Umum, ps 4 menyatakan bahwa pengadaan tanah untuk 
pembangunan kepentingan umum hanya dapat dilaksanakan 
berdasarkan pada RTRW
Kapan RTRW Harus Selesai ? 
 UU 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, ps 78 ayat 4c 
mengamanatkan bahwa RTRW Kabupaten/Kota harus sudah 
disesuaikan paling lambat 3 (tiga) tahun setelah UU diterbitkan, atau 
pada bulan April 2010. 
 Apa sanksinya bila pada bulan April 2010 penyesuaian RTRW 
Kabupaten/Kota belum selesai? 
Secara hukum tidak ada sanksinya, namun secara praktis 
kabupaten/kota akan menderita banyak sekali kerugian akibat 
terhambatnya pembangunan dan investasi 
 Apakah penyesuaian RTRW Kabupaten/Kota harus menunggu 
penyesuaian RTRW Provinsi? 
Tidak, kabupaten dan kota dapat maju terlebih dahulu, sepanjang 
Gubernur memberikan rekomendasi
Bagaimana Proses Legalisasi 
RTRW ? 
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyusun RTRW Kabupaten/Kota, 
kemudian diajukan kepada Gubernur untuk diberi rekomendasi. 
Sebelum diberi rekomendasi oleh Gubernur, materi muatan RTRW 
terlebih dahulu akan diperiksa oleh BKPRD provinsi , tentang 
kesesuaiannya terhadap materi muatan RTRW Provinsi 
Dengan dilampiri Rekomendasi Gubernur RTRW Kabupaten/ Kota 
kemudian diajukan kepada Menteri PU selaku Ketua Tim Pelaksana 
BKPRN. 
Menteri PU, melalui Dirjen Penataan Ruang akan mengundang seluruh 
anggota Tim Pelaksana BKPRN (32 instansi) untuk membahas materi 
muatan RTRW Kabupaten/Kota 
1 - 2
Bagaimana Proses Legalisasi 
RTRW ? 
Setelah semua masukan anggota Tim Pelaksanan BKPRN diakomodasi, 
Menteri PU melalui Dirjen Penataan Ruang akan menerbitkan Surat 
Persetujuan Substansi 
Dengan Surat Persetujuan Substansi tersebut, kabupaten/kota dapat 
mengajukan rapat pembahasan RTRW Kabupaten/Kota bersama 
DPRD, dan sebelum disahkan menjadi Perda RTRW, terlebih dahlu 
harus disampaikan kepada Gubernur untuk dievaluasi 
Setelah hasil evaluasi Gubernur diakomodasi, Bupati/Walikota dapat 
menetapkan Perda RTRWKabupaten/Kota 
Diagram proses legalisasi selengkapnya terlampir 
2 - 2
Bagaimana Materi Muatan RTRW 
? 
• Sesuai dengan Permen PU no 16 dan 17 tahun 2009 tentang 
Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten dan RTRW Kota, materi 
muatan RTRW Kabupaten/Kota, sekurangnya harus memuat : 
1. Pendahuluan (berisi profil lengkap tata ruang kabupaten/kota) 
2. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten/Kota 
3. Rencana Struktur Ruang Kabupaten/Kota 
4. Rencana Pola Ruang Kabupaten/Kota 
5. Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten/Kota 
6. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang kabupaten/Kota 
• Sistematika materi muatan RTRW Kabupaten/Kota tepat sama 
dengan RTRW Provinsi, namun cakupan dan kedalaman 
keduanya berbeda 
1 - 2
Bagaimana Materi Muatan RTRW 
? 
• RTRW Kabupaten digambarkan pada peta skala 1: 50.000. 
RTRW Kota digambarkan pada peta skala 1: 25.000 dan idealnya 
digambarkan pada peta 1: 10.000. 
• RTRW Kabupaten lebih menitikberatkan pada pemerataan 
pengembangan wilayah, khususnya yang berkaitan dengan urban-rural 
linkage. 
• RTRW Kota lebih menitikberatkan pengaturan pola ruang dan 
pengendalian pemanfaatan ruang perkotaan yang relatif lebih dinamis 
• Materi muatan RTRW Kabupaten dan RTRW Kota dapat diikuti pada 
Permen PU No. 16/ 2009 dan Permen PU No. 17/ 2009 
2 - 2
Hal-hal yang Harus Diperhatikan 
1. Peta dasar untuk penyusunan RTRW umumnya sudah kada 
luwarsa. Untuk RTRW Kota bahkan tidak tersedia pada skala 
yang disyaratkan 1: 25.000. 
Untuk itu penyusunan RTRW harus selalu diawali dengan 
updating peta dasar yang sekaligus akan meng-update peta 
penggunaan lahan. Updating peta dilakukan dengan 
menggunakan citra satelit yang sesuai. 
Untuk RTRW Kabupaten dapat digunakan citra satelit 
ASTER dengan resolusi 15 m atau SPOT 5 dengan resolusi 10 
m. Untuk RTRWKota dapat digunakan citra IKONOS dengan 
resolusi 1m atau citra Quick Bird dengan resolusi 60 cm.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan 
2. Salah satu amanat UU No. 26/2007 yang paling utama utama 
adalah untuk mendasarkan penyusunan RTRW pada mitigasi 
bencana. 
Sehubungan dengan itu langkah awal dalam penyusunan 
RTRW adalah mengidentifikasi kawasan-kawasan rawan 
bencana. 
Selanjutnya kawasan rawan bencana harus diarahkan untuk 
tidak dijadikan sebagai kawasan hunian dan bila sudah 
terlanjur berkembang menjadi kawasan hunian, harus 
diberlakukan pengendalian pemanfaatan ruang secara 
ketat
Hal-hal yang Harus Diperhatikan 
3. RTRW Kabupaten harus bersifat komplementer terhadap 
RTRWProvinsi, 
a. Rencana Struktur Ruang provinsi yang ada di wilayah 
kabupaten sepenuhnya harus diadopsi di dalam Rencana 
Struktur Ruang kabupaten. 
b. Rencana Pola Ruang Kabupaten harus “duduk” di 
dalam Rencana Pola Ruang Provinsi. 
c. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang yang diamanah 
kan di dalam RTRW provinsi harus diterjemahkan menjadi 
Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di dalam 
RTRW Kabupaten.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan 
4. Di dalam RTRW Provinsi kota hanya akan berbentuk sebagai 
satu titik atau satu delineasi kecil. Pengertian komplementer 
untuk RTRW Kota tidak sama dengan RTRW Kabupaten. 
Suatu RTRW Kota dapat dinyatakan komplementer terhadap 
RTRW Provinsi apabila fungsi dan peranan yang diembankan 
oleh RTRW Provinsi terhadap kota tersebut terwujud secara 
nyata di dalam Tujuan, Kebijakan dan Strateginya 
5. Agar Rencana Pola Ruang Kabupaten dapat “duduk” di atas 
Rencana Pola Ruang Provinsi, sangat dianjurkan agar Rencana 
Pola Ruang kabupaten disusun di atas peta Rencana Pola Ruang 
Provinsi yang sudah di translasikan ke peta dasar kabupaten 1: 
50.000
Hal-hal yang Harus Diperhatikan 
6. Rencana Pola Ruang Kota sama sekali tidak terkait dengan Rencana 
Pola Ruang Provinsi, dan sepenuhnya bergantung pada Strategi 
Penataan Ruang yang ditetapkan dan pada kondisi fisik ruang yang ada. 
Demikian pula Rencana Struktur Ruang nya sepenuhnya bergantung 
pada strategi penataan ruang dan kondisi fisik ruang yang ada. 
7. Dalam Rencana Pola Ruang Kabupaten harus diperhatikan 
prosentase kawasan hutan minimum dalam setiap DAS sebesar 30% 
8. Dalam Rencana Pola Ruang Kota harus diperhatikan adanya Ruang 
Terbuka Hijau (RTH) sebesar 30% , dengan proporsi 20% RTH publik 
dan 10% RTH privat. Kuburan, sempadan sungai, dsb dapat dimasukan 
sebagai bagian dari RTH publik
Hal-hal yang Harus Diperhatikan 
9. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang pada dasar 
nya merupakan jiwa atau ruh dari pada RTRW, bukan sekedar 
prolog. Disitulah ditentukan akan dibawa kemana kabupaten/ 
kota di masa datang 
10. RTRW Kabupaten/Kota merupakan produk rencana tata ruang 
yang bersifat operasional, sehubungan dengan itu Kebijakan 
dan Strategi Penataan Ruangnya harus bersifat operasional. 
11. Perbedaan kedalaman materi muatan RTRW Nasional, 
Provinsi, Kabupaten, Kota dan RDTR digambarkan sebagai 
berikut,
Hal-hal yang Harus Diperhatikan 
12. Kawasan Strategis Kabupaten/Kota pada dasarnya adalah bagian wilayah 
kabupaten/kota yang penataan ruangnya dinilai harus untuk dilakukan secara 
khusus, lebih dalam dari pada yang diatur di dalam rencana umum tata ruang, 
oleh karena : 
a. Memiliki nilai strategis tertentu yang harus lebih didorong peranannya 
di dalam pelaksanaan pembangunan wilayah, atau 
b. Memiliki nilai strategis tertentu yang harus dilindungi eksistensinya agar 
tidak mengganggu keseimbangan wilayah secara keseluruhan, dan 
c. Perencanaan tata ruangnya tidak sepenuhnya terakomodasi di dalam 
rencana struktur ruang, rencana pola ruang dan pengendalian 
pemanfaatan ruang yang ada di dalam rencana umum tata ruang 
Oleh karena itu penetapan kawasan strategis kabupaten/kota tidak harus 
membagi habis seluruh wilayah kabupaten/kota, tapi cukup satu atau dua 
kawasan saja yang dinilai benar-benar memiliki nilai strategis bagi 
kabupaten/kota
Hal-hal yang Harus Diperhatikan 
13. Arahan Pemanfaatan Ruang pada dasarnya merupakan pedoman bagi 
implementasi Rencana Tata Ruang dan akan menjadi lampiran dari Perda 
RTRW yang menjadi pegangan dalam penyusunan RAPBD, sehubungan 
dengan itu arahan pemanfaatan ruang harus disusun sesuai dengan kemampuan 
keuangan daerah yang sebenarnya bukan sekedar shopping list. 
14. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang yang terdiri dari Ketentuan 
Umum Peraturan Zonasi, Ketentuan Perijinan, Ketentuan Insentif- 
Disinsentif dan Arahan Sanksi, seharus nya sudah berisi dengan ketentuan-ketentuan 
yang sudah operasional bukan hanya sekedar berisi definisi atau 
pengertian. Ketentuan-ketentuan inilah yang akan menjadi instrumen hukum 
di dalam Perda RTRW. 
15. Dalam menyusun RTRW secara umum agar benar-benar memperhatikan dan 
mengikuti ketentuan sektor terkait, seperti halnya sektor kehuranan, 
pengairan, jalan, perhubungan dan lainnya.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan 
16. Paduserasi kawasan hutan untuk Provinsi Sumatera Selatan 
sudah terbit dengan keluarnya SK Kehutanan baru oleh karena 
itu proses penyusunan substansi RTRW Kabupaten Muratara 
akan lebih cepat memiliki Perda tentang RTRWKabupaten.
S e k i a n & T e r i m a K a s i h
Sosial-politik 
Hankam 
Kehutanan 
Geologi tata lingk. 
Pertanian 
Transportasi 
Kelembagaan 
Urban design 
Arsitektur 
Sosial-Budaya
Bobot Materi Muatan RTRW 
RTRW 
NASIONAL 
RTRW 
PROVINSI 
RTRW 
KABUPATEN 
RTRW 
KOTA RDTR 
Tujuan, Kebijakan & 
Strategi 
Rencana Struktur 
Ruang 
Rencana Pola Ruang 
Arahan Pengendalian 
Pemanfaatan Ruang
Bagaimana Menyelesaikan RTRW 
? 
• RTRW Kabupaten/Kota seharusnya segera diselesaikan. 
Oleh karena RTRW Provinsi sudah mendapat persetujuan 
substansi, proses legalisasi RTRW Kabupaten/Kota di Provinsi 
akan berjalan lebih cepat. 
• Penyusunan RTRW dapat dimulai dengan mengaktifkan Tim 
BKPRD, khususnya Pokja Perencanaan Tata Ruang yang 
akan berperan sebagai Tim Pengarah. 
• Selanjutnya harus dibentuk Tim Pelaksana yang bertugas 
untuk menyusun RTRW. Tim Pelaksana ini bisa tim swakelola 
yang beranggotakan staf SKPD yang dinilai memiliki 
kemampuan untuk menyusun RTRW, atau konsultan 
perencanaan yang dikontrak secara khusus.
Tahapa 
n 
Penyelesaian 
RTRW 
• Tahap Pertama 
Tim Pelaksana bertugas untuk mengumpul kan data, melakukan 
analisis tata ruang dan menyusun Profil Lengkap Tata Ruang 
Kabupaten/Kota. Dari tahapan ini akan dihasilkan Buku Data 
dan Analisis 
• Tahap Kedua 
berdasarkan Profil Lengkap Tata Ruang tersebut Tim Pengarah 
merumuskan Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang 
Kabupaten/Kota 
• Tahap Ketiga 
sesuai dengan Tujuan, Kebijakan dan Strategi di atas, Tim 
Pelaksana akan menyusun Rencana Struktur Ruang, Rencana 
Pola Ruang dan menetapkan kawasan strategis kabupaten/kota. 
Rencana Struktur Ruang, Rencana Pola Ruang dan Penetapan 
Kawasan Strategis Kabupaten/Kota dibahas oleh Tim Pengarah 
yang kemudian disempurnakan oleh Tim Pelaksana 
1 - 2
• Tahap Keempat 
Tim Pelaksana menyusun konsep Arahan Pemanfaatan Ruang 
dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Kedua hal ini 
sangat terkait dengan kemampuan pembiayaan dan kesiapan 
pemerintah daerah untuk menerap kan aturan yang relatif tegas. 
Karenanya perlu pembahasan yang matang. Produk tata ruang 
yang dihasilkan pada tahap keempat ini adalah Buku RTRW dan 
Album Peta RTRW. 
• Tahap kelima 
Tim Pelaksana menuangkan Buku RTRW ke dalam Buku 
Rancangan Perda RTRW. Untuk itu Tim Pelaksana harus 
didukung oleh tenaga ahli yang memiliki kemampuan untuk 
menyusun Legal Drafting yang baik. 
Penyusunan RTRW Kabupaten/Kota selesai dan dapat 
diajukan ke BKPRD Provinsi untuk selanjutnya mendapatkan 
rekomendasi Gubernur 
Tahapa 
n 
Penyelesaia 
n 
RTRW 
2 - 2
PEMBAGIAN KEWENANGAN YANG LEBIH JELAS ANTARA 
PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAN 
PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG 
NEGARA 
WEWENANG 
PEMERINTAH 
WEWENANG 
PEMERINTAH 
PROVINSI 
WEWENANG 
PEMERINTAH 
KAB./KOTA 
pengaturan, pembinaan, pengawasan pelaksanaan 
penataan ruang nasional, provinsi, & kabupaten/kota 
pelaksanaan penataan ruang nasional 
pelaksanaan penataan ruang kws strategis nasional 
kerja sama penataan ruang antar negara & fasilitasi 
antarprovinsi 
pengaturan, pembinaan, pengawasan pelaksanaan 
penataan ruang provinsi & kabupaten/kota 
pelaksanaan penataan ruang provinsi 
pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis 
provinsi 
kerja sama penataan ruang antarprovinsi dan 
fasilitasi antarkabupaten/kota 
pengaturan, pembinaan, pengawasan pelaksanaan 
penataan ruang kab/kota 
pelaksanaan penataan ruang kab/kota 
pelaksanaan penataan ruang kws strategis kab/kota 
kerja sama penataan ruang antarkabupaten/kota 
Pasal 8 
Pasal 10 
Pasal 11 
Pasal 7 
Negara menyelengga-rakan 
penataan ruang 
untuk sebesar-besarnya 
kemakmuran 
raktyat 
Pasal 8 & 
9 
Dalam melaksanakan 
tugasnya, negara 
memberikan 
kewenangan 
penyelenggaraan 
penataan ruang kepada 
Pemerintah dan 
pemerintah daerah
PENGATURAN DAN 
PEMBINAAN TINGKAT 
PROVINSI 
PENGATURAN DAN 
PEMBINAAN TINGKAT 
NASIONAL 
Pelaksanaan 
PERENC. TR 
NASIONAL 
PEMANF. RUANG 
NASIONAL 
PENGENDALIAN 
PEMANF. RUANG 
NASIONAL 
Pelaksanaan 
PERENC. TR 
PROVINSI 
PEMANF. RUANG 
PROVINSI 
PENGENDALIAN 
PEMANF. RUANG 
PROVINSI 
PENGATURAN, DAN 
PEMBINAANTINGKAT 
KABUPATEN/KOTA 
Pelaksanaan 
PERENC. TR 
KAB./KOTA 
PEMANF. RUANG 
KAB./KOTA 
PENGENDALIAN 
PEMANF. RUANG 
KAB./KOTA 
PENGAWASAN 
PENGAWASAN PENGAWASAN 
PERAN MASYARAKAT 
2… Lanjutan
KEJELASAN PRODUK RENCANA TATA RUANG (BUKAN HANYA 
ADMINISTRATIF, TETAPI DAPAT PULA FUNGSIONAL) 
KLASIFIKASI PENATAAN RUANG BERDASARKAN SISTEM, FUNGSI DAN NILAI 
STRATEGIS KAWASAN 
PR Berdasarkan Administrasi 
(Mempertegas aspek kewenangan 
penyelenggaraan) 
PR Wilayah Nasional 
PR Wilayah Provinsi 
PR Wilayah Kabupaten 
PR Wilayah Kota 
PR Berdasarkan Nilai Strategis Kawasan 
(Kawasan yang secara spesifik berpengaruh 
besar terhadap pencapaian tujuan PR) 
Kawasan Strategis Nasional 
Kawasan Strategis Provinsi 
Kawasan Strategis Kabupaten 
Kawasan Strategis Kota 
Kewenangan 
Pem. Pusat 
Pem. Provinsi 
Pem. Kabupaten 
Pem. Kota 
PR Berdasarkan 
Fungsi Utama 
(Ruang yang dapat 
dimanfaatkan Dan 
ruang yang dijaga 
untuk dilindungi 
Dan melindungi) 
Kawasan 
Lindung 
Kawasan 
Budidaya 
PR Berdasarkan 
Kegiatan Kawasan 
(Untuk 
meningkatkan 
keseimbangan 
pembangunan) 
Kawasan 
Perkotaan 
Kawasan 
Perdesaan 
PR Berdasarkan 
Sistem 
(Fungsi-fungsi 
kewilayahan) 
Sistem Wilayah 
Sistem Internal 
Perkotaan 
Pasal 5 
19
• Produk perencanaan pada tingkat administrasi terdiri dari rencana 
umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang yang dilengkapi 
dengan pengaturan zonasi sebagai pedoman perijinan. 
PERKOTAAN WILAYAH 
RENCANA UMUM TATA RUANG RENCANA RINCI TATA RUANG 
RTR KWS STRA. PROVINSI 
RDTR WIL KABUPATEN 
RTR KWS METROPOLITAN 
RTRW NASIONAL 
RTRW PROVINSI 
RTRW KABUPATEN 
RTR PULAU / KEPULAUAN 
RTR KWS STRA. NASIONAL 
RTR KWS STRA KABUPATEN 
RTR KWS PERKOTAAN DLM 
WIL KABUPATEN 
RTRW KOTA 
RTR BAGIAN WIL KOTA 
PENGUATAN ASPEK 
PERENCANAAN 
RTR KWS STRA KOTA 
RDTR WIL KOTA 
3… Lanjutan
3…Lanjutan
Prosentase Hutan Minimum 30% 
• UU 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, ps 17 ay 5 menyatakan bahwa 
luas kawasan hutan minimal 30% dari luas Daerah Aliran Sungai (DAS). 
• Apakah kabupaten yang memiliki kawasan hutan lebih besar dari 30% 
boleh menguranginya hingga sampai dengan 30%? Untuk menjawabnya: 
a. Pertama harus diingat bahwa 30% luas kawasan hutan adalah dari 
luas DAS bukan dari luas wilayah administratif 
b. Di dalam suatu DAS sebagian besar kawasan hutan sebaiknya 
berada di bagian hulu yang merupakan daerah resapan air, dan 
sebagian lainnya di kawasan pantai untuk menjaga keanekaragaman 
hayati pesisir dan melindungi pantai dari abrasi 
• Hal ini menyebabkan akan ada kabupaten di bagian hulu sungai yang 
memiliki kawasan hutan jauh di atas 30% dan harus tetap 
mempertahankannya -> Kabupaten Konservasi
SIKLUS HIDROLOGI PADA SUATU DAERAH ALIRAN SUNGAI 
Arus antara 
Aliran Permukaan 
Pelepasan air tanah 
Peresapan 
evapotranspirasi 
Permukaan Air 
Tanah
KOMPENSASI 
• Kabupaten konservasi harus konsisten untuk terus menjaga luasan dan 
kelestarian kawasan hutannya. Secara langsung hal ini akan menambah 
beban biaya dan selain itu juga akan mengurangi peluang untuk 
mengembangkan lahan usaha bagi penghidupan masyarakatnya. 
• Di sisi lain kabupaten/kota yang berada di bagian hilir akan menikmati 
manfaat yang sangat besar, antara lain terjaminnya ketersediaan air baku 
tahun dan terbebas dari ancaman bencana banjir di musim hujan 
• Untuk itu kabupaten konservasi seharusnya mendapat kompensasi dari 
kabupaten/kota yang berada di bagian hilir yang menikmati semua manfaat 
di atas. 
• Bentuk dan besaran kompensasi ini seharusnya sudah diatur dalam RTRW 
Provinsi
PENGATURAN PENATAAN 
RUANG
Pengaturan Penataan Ruang 
(PP 15 Th 2010) 
Pengaturan 
oleh: • PP (RTRWN & Peraturan Pelaksanaan 
Pemerintah 
Pemerintah 
Daerah Provinsi 
Pemerintah 
Daerah 
Kabupaten/Kota 
UUPR) 
• Perpres (RTR Pulau & RTR KSN) 
• Permen (Pedoman PR) 
• Perda Provinsi (RTRWP, RTR KSP, 
arahan PZ Prov) 
• Pergub (ketentuan Perizinan, bentuk & 
besaran insentif-disinsentif, sanksi 
adm, juklak) 
• Perda Kabupaten/ Kota (RTRWK, RTR 
KSK, RDTR+PZ Kab/Kota) 
• Perbup/Perwali (Ketentuan Perizinan, 
bentuk & besaran insentif-disinsentif, 
sanksi adm) 
Peraturan lain bidang Penataan 
Ruang sesuai kewenangan 
Penyusunan dan 
Penetapan:
Pembinaan Penataan Ruang 
(PP 15 Th 2010) 
Ruang Lingkup Pembinaan PR Bentuk dan Tata Cara 
Pemerintah 
Pemerintah 
Daerah Provinsi 
Pemerintah Daerah 
Kabupaten/Kota 
Masyarakat 
 Koordinasi penyelenggaraan 
penataan ruang 
 Sosialisasi peraturan 
perundang-undangan bidang 
penataan ruang 
 Pemberian bimbingan, 
supervisi, dan konsultasi 
pelaksanaan penataan ruang 
 Pendidikan dan pelatihan 
 Penelitian dan pengembangan 
 Pengembangan sistem informasi 
dan komunikasi penataan ruang 
 Penyebarluasan informasi 
penataan ruang kepada 
masyarakat 
 Pengembangan kesadaran dan 
tanggung jawab masyarakat 
melalui
Bentuk & Tata Cara Pembinaan Penataan 
Ruang (PP 15 Th 2010) 
N 
O 
BENTUK TATA CARA 
1 Koordinasi Penyelenggaraan PR Tata cara koordinasi diatur dgn perpres 
2 Sosialisasi peraturan Per-UU-an Bid. PR Melalui media tatap muka & media elektronik 
3 Pemberian bimbingan, supervisi, dan 
konsultasi pelaksanaan PR 
Mendampingi, mengawasi, & memberikan 
penjelasan kepada pemangku kepentingan dalam 
pelaksanaan PR 
4 Pendidikan dan pelatihan Penyelenggaraan & Fasilitasi diklat, penyusunan 
program diklat, penerapan sistem sertifikasi 
5 Penelitian dan pengembangan Pengembangan IPTEK bidang PR 
6 Pengembangan sistem informasi & 
komunikasi 
Penyediaan basis data & informasi & 
pengembangan jaringan sistem elektronik 
7 Penyebarluasan informasi PR kepada 
masyarakat 
Publikasi berbagai aspek PR melalui media yg 
mudah diakses masyarakat 
8 Pengembangan kesadaran & tanggung 
jawab masyarakat 
Penyuluhan, debat publik, pembentukan kelompok 
masyarakat , penyediaan unit pengaduan
Pembinaan oleh Ditjen Penataan 
Ruang
Prosedur Penyusunan RTR 
(PP 15 Th 2010) 
Proses Penyusunan 
RTR 
Pelibatan peran 
masyarakat dlm 
perumusan konsepsi 
RTR 
Pembahasan 
Rancangan RTR oleh 
pemangku 
kepentingan 
Persiapan 
penyusunan RTR 
Pengumpulan data 
Pengolahan & analisis 
data 
Perumusan konsepsi 
RTR 
Penyusunan 
Rancangan Per-UU-an 
ttg RTR
Prosedur Penetapan Perda RTR 
(PP 15 Th 2010) 
NASIONAL 
RTRW Nasional 
RTR 
Pulau/Kepulauan 
RTR KSN 
PROVINSI 
RTRW Provinsi 
RTR KSP 
KAB/KOTA 
RTRW Kab/Kota 
RTR KSK 
Peraturan Zonasi 
Pembahasan antar-instansi utk RTR 
kewenangan Pemerintah Pusat 
Pembahasan antar-instansi dan 
antar daerah dgn DPRD utk RTR 
kewenangan Pemerintah Daerah 
NASIONAL 
PP 
Perpres 
PROVINSI 
Perda Provinsi 
KAB/KOTA 
Perda 
Kabupaten/Kota
BagianWilayah Kabupaten/Kota yg Perlu 
Disusun RTR (PP 15 Th 2010) 
Kabupaten Kota 
RDTR 
Disusun pada bagian wilayah kab/kota yg ditetapkan 
dlm RTRW (paling lama disusun 36 bulan setelah 
RTR ditetapkan 
Dapat disusun pada prioritas pmbangunan baru 
(paling lama 24 bulan setelah ditetapkan) 
RTBL 
Disusun pada zona-zona yg penanganannya 
diprioritaskan dlm RDTR
Sanksi Pelanggaran Penataan Ruang (PP 15 
KRITERIA PENGENAAN 
SANKSI 
BENTUK TATA CARA 
• Besar ata kecilnya 
dampak yg 
ditimbulkan 
• Nilai manfaat 
pemberian saksi yg 
diberikan 
• Kerugian Publik yg 
ditimbulkan 
Peringatan tertulis Penerbitan surat peringatan tertulis 
Penghentian sementara kegiatan Penerbitan SK Penghentian Kegiatan, stlh 
peringatan tertulis diabaikan 
Pengentuan sementara pelayanan 
umum 
Penerbitan SK Penghentian Sementara 
Pelayanan Umum kpd pelanggar, stlh 
peringatan tertulis diabaikan 
Penutupan Lokasi Penerbitan SK Penutupan Lokasi, stlh 
peringatan tertulis diabaikan 
Pencabutan Izin Penerbitan SK Pencabutan Izin, stlh 
peringatan tertulis diabaikan 
Pembatalan Izin Penerbitan SK Pembatalan Izin, stlh 
peringatan tertulis diabaikan 
Pembongkaran Bangunan Penerbitan SK Pembongkaran, stlh 
peringatan tertulis diabaikan 
Pemulihan Fungsi Ruang Penerbitan SK Pemulihan Fungsi Ruang, 
stlh peringatan tertulis diabaikan 
Denda Administratif Dpt dikenakan bersama dgn sanksi lain 
atau tersendiri 
Th 2010)

More Related Content

What's hot

Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerahushfia
 
Pergub Lampung Nomor 88 tahun 2016
Pergub Lampung Nomor  88 tahun 2016Pergub Lampung Nomor  88 tahun 2016
Pergub Lampung Nomor 88 tahun 2016santoni toni
 
Peraturan Daerah Provinsi Jambi Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jamb
Peraturan Daerah Provinsi Jambi Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi JambPeraturan Daerah Provinsi Jambi Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jamb
Peraturan Daerah Provinsi Jambi Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi JambS. Pandu Hartadita
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...Penataan Ruang
 
Bab-ii-pendekatan-dan-metodologi-pdf-free (1)
 Bab-ii-pendekatan-dan-metodologi-pdf-free (1) Bab-ii-pendekatan-dan-metodologi-pdf-free (1)
Bab-ii-pendekatan-dan-metodologi-pdf-free (1)AidilFitrah9
 
Permasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di DaerahPermasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di Daerahhenny ferniza
 
PLKJ Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)
PLKJ Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)PLKJ Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)
PLKJ Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)Sulthan Isa
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTRhenny ferniza
 
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruang
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruangPermen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruang
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruangAchmad Wahid
 
Presentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaPresentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaAry Ajo
 
Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012rizkiriki12
 
Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013davidfirdha
 
Permen pu no_20_tahun_2011_-_pedoman_penyusunan_rencana_detail_tata_ruang
Permen pu no_20_tahun_2011_-_pedoman_penyusunan_rencana_detail_tata_ruangPermen pu no_20_tahun_2011_-_pedoman_penyusunan_rencana_detail_tata_ruang
Permen pu no_20_tahun_2011_-_pedoman_penyusunan_rencana_detail_tata_ruangRizki Fitrianto
 
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)FithrohPutri
 
Review RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang AmpekReview RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang Ampekhenny ferniza
 

What's hot (19)

Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
 
Pergub Lampung Nomor 88 tahun 2016
Pergub Lampung Nomor  88 tahun 2016Pergub Lampung Nomor  88 tahun 2016
Pergub Lampung Nomor 88 tahun 2016
 
Perda Nomor 5 Tahun 2017.pdf
Perda Nomor 5 Tahun 2017.pdfPerda Nomor 5 Tahun 2017.pdf
Perda Nomor 5 Tahun 2017.pdf
 
Peraturan Daerah Provinsi Jambi Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jamb
Peraturan Daerah Provinsi Jambi Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi JambPeraturan Daerah Provinsi Jambi Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jamb
Peraturan Daerah Provinsi Jambi Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jamb
 
Bab 6 rev 02
Bab 6 rev 02Bab 6 rev 02
Bab 6 rev 02
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
 
Bab-ii-pendekatan-dan-metodologi-pdf-free (1)
 Bab-ii-pendekatan-dan-metodologi-pdf-free (1) Bab-ii-pendekatan-dan-metodologi-pdf-free (1)
Bab-ii-pendekatan-dan-metodologi-pdf-free (1)
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
 
Permasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di DaerahPermasalahan Penataan Ruang di Daerah
Permasalahan Penataan Ruang di Daerah
 
PLKJ Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)
PLKJ Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)PLKJ Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)
PLKJ Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
 
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruang
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruangPermen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruang
Permen atr/bpn no 22 tahun 2019 tentang percepatan perizinan pemanfaatan ruang
 
Presentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaPresentation rdtr kota
Presentation rdtr kota
 
Bab1 rtrwpnad
Bab1 rtrwpnadBab1 rtrwpnad
Bab1 rtrwpnad
 
Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012
 
Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013
 
Permen pu no_20_tahun_2011_-_pedoman_penyusunan_rencana_detail_tata_ruang
Permen pu no_20_tahun_2011_-_pedoman_penyusunan_rencana_detail_tata_ruangPermen pu no_20_tahun_2011_-_pedoman_penyusunan_rencana_detail_tata_ruang
Permen pu no_20_tahun_2011_-_pedoman_penyusunan_rencana_detail_tata_ruang
 
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
 
Review RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang AmpekReview RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang Ampek
 

Similar to Materi paparan musrenbang dari narasumber dirjen taru

PPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxPPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxYettiAnita
 
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.docbambang480612
 
Permendagri50 tahun2009 ttg pedoman koordinasi penataan ruang daerah
Permendagri50 tahun2009 ttg pedoman koordinasi penataan ruang daerahPermendagri50 tahun2009 ttg pedoman koordinasi penataan ruang daerah
Permendagri50 tahun2009 ttg pedoman koordinasi penataan ruang daerahjamestravolta
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 Achmad Wahid
 
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfSalinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfAnonymousSMDZgs
 
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfPP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfPanjiIndara
 
PERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdf
PERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdfPERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdf
PERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdfIsmailAja2
 
Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011 2031
Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011   2031Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011   2031
Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011 2031Deki Zulkarnain
 
Kak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggalaKak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggalaDanang Abrori
 
Perda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdf
Perda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdfPerda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdf
Perda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdfsinkronisasikalsul
 
Kak raperda rp3 kp provinsi bali 2019 final
Kak raperda rp3 kp provinsi bali 2019 finalKak raperda rp3 kp provinsi bali 2019 final
Kak raperda rp3 kp provinsi bali 2019 finalafriyantinoorwahyuni
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BantenRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BantenPenataan Ruang
 
Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)
Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)
Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)jamestravolta
 
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717Haryo Armono
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MedanRencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MedanPenataan Ruang
 

Similar to Materi paparan musrenbang dari narasumber dirjen taru (20)

Eksum
EksumEksum
Eksum
 
PPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxPPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptx
 
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
 
Kabupaten isi pedoman
Kabupaten isi pedomanKabupaten isi pedoman
Kabupaten isi pedoman
 
Kabupaten isi pedoman
Kabupaten isi pedomanKabupaten isi pedoman
Kabupaten isi pedoman
 
Permendagri50 tahun2009 ttg pedoman koordinasi penataan ruang daerah
Permendagri50 tahun2009 ttg pedoman koordinasi penataan ruang daerahPermendagri50 tahun2009 ttg pedoman koordinasi penataan ruang daerah
Permendagri50 tahun2009 ttg pedoman koordinasi penataan ruang daerah
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
 
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfSalinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
 
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdfPP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
PP Nomor 21 Tahun 2021.pdf
 
PERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdf
PERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdfPERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdf
PERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdf
 
Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011 2031
Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011   2031Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011   2031
Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011 2031
 
Kak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggalaKak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggala
 
Perda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdf
Perda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdfPerda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdf
Perda RTRWP Sulsel No 3 tahun 2022.pdf
 
Kak raperda rp3 kp provinsi bali 2019 final
Kak raperda rp3 kp provinsi bali 2019 finalKak raperda rp3 kp provinsi bali 2019 final
Kak raperda rp3 kp provinsi bali 2019 final
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BantenRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
 
Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)
Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)
Permen pu no 20 tahun 2011 (lampiran 1)
 
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MedanRencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan
 
23
2323
23
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 

More from Deki Zulkarnain

Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02Deki Zulkarnain
 
Lampiran klhs musi banyuasin rev 02
Lampiran klhs musi banyuasin rev 02Lampiran klhs musi banyuasin rev 02
Lampiran klhs musi banyuasin rev 02Deki Zulkarnain
 
Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13
Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13
Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13Deki Zulkarnain
 
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakatBab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakatDeki Zulkarnain
 
Bab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruang
Bab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruangBab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruang
Bab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruangDeki Zulkarnain
 
Bab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruangBab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruangDeki Zulkarnain
 
Bab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategisBab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategisDeki Zulkarnain
 
Bab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruangBab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruangDeki Zulkarnain
 
Bab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruangBab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruangDeki Zulkarnain
 
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategiBab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategiDeki Zulkarnain
 
Kabupaten lampiran rancangan
Kabupaten lampiran rancanganKabupaten lampiran rancangan
Kabupaten lampiran rancanganDeki Zulkarnain
 

More from Deki Zulkarnain (20)

Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02
 
Lampiran klhs musi banyuasin rev 02
Lampiran klhs musi banyuasin rev 02Lampiran klhs musi banyuasin rev 02
Lampiran klhs musi banyuasin rev 02
 
Bab 7 rev 02
Bab 7 rev 02Bab 7 rev 02
Bab 7 rev 02
 
Bab 5 rev 02
Bab 5 rev 02Bab 5 rev 02
Bab 5 rev 02
 
Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02
 
Bab 2rev 02
Bab 2rev 02Bab 2rev 02
Bab 2rev 02
 
Bab 1 rev 02
Bab 1 rev 02Bab 1 rev 02
Bab 1 rev 02
 
Bab 3 rev 02
Bab 3 rev 02Bab 3 rev 02
Bab 3 rev 02
 
Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13
Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13
Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13
 
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakatBab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
 
Bab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruang
Bab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruangBab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruang
Bab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruang
 
Bab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruangBab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruang
 
Bab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategisBab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategis
 
Bab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruangBab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruang
 
Bab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruangBab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruang
 
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategiBab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Kabupaten permen
Kabupaten permenKabupaten permen
Kabupaten permen
 
Kabupaten lampiran rancangan
Kabupaten lampiran rancanganKabupaten lampiran rancangan
Kabupaten lampiran rancangan
 
Kabupaten lampiran
Kabupaten lampiranKabupaten lampiran
Kabupaten lampiran
 

Recently uploaded

Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxYasfinaQurrotaAyun
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxPROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxMelandaNiuwa
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxTugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxHeripurwanto62
 

Recently uploaded (20)

Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxPROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxTugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
 

Materi paparan musrenbang dari narasumber dirjen taru

  • 1. Kedudukan RTRW Kabupaten/Kota di Dalam Pembangunan daerah DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM
  • 2. 1. LATAR BELAKANG  Kabupaten Musi Rawas Utara, merupakan DOB pemekaran dari Kabupaten Musi Rawas (ditetapkan dengan UU No. 16 Tahun 2013 );  Administrasi Musi Rawas Utara terdiri dari Kecamatan Rupit; Kecamatan Rawas Ulu; Kecamatan Nibung; Kecamatan Rawas Ilir; Kecamatan Karang Dapo; Kecamatan Karang Jaya; dan Kecamatan Ulu Rawas.  Dalam Konstelasi Pengembangan Wilayah, RTRW Provinsi Sumatera Selatan menetapkan Kecamatan Muara Rupit sebagai Pusat Kegiatan Lokal (Potensi )  Potensi Kabupaten Musi Rawas Utara, antara lain : Pertanian Tanaman Pangan, Pertambangan : mineral, minyak dan gas, dan Wisata Alam pada Kawasan Lindung (TNKS)  Kabupaten Musi Rawas Utara perlu menyusun RTRWK sebagai acuan dalam alat pengembangan dan pembangunan wilayah;  Undang-Undang No. 32 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa kabupaten diwajibkan menyusun perencanaan dan tata ruang daerah.
  • 3. Penataan Ruang VS Pengembangan Wilayah Pengembangan wilayah (regional development) adalah upaya untuk memajukan tingkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat pada suatu wilayah dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada secara optimal Penataan ruang adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk mewujudkan pengembangan wilayah Penataan ruang terdiri dari tiga instrumen utama, yaitu : 1. Perencanaan tata ruang wilayah 2. Pemanfaatan ruang atau implementasi rencana tata ruang wilayah 3. Pengendalian pemanfaatan ruang
  • 4. Kenapa Harus Memiliki RTRW ?  UU 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, ps 14 menyatakan bahwa Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengawasan Tata Ruang merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah Kabupaten/Kota  UU 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, ps 11 menyatakan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota memiliki wewenang dalam penyelenggaraan penataan ruang yang antara lain meliputi pelaksanaan penataaan ruang wilayah kabupaten/kota dan pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota  Keppres 36 tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah untuk kepentingan Umum, ps 4 menyatakan bahwa pengadaan tanah untuk pembangunan kepentingan umum hanya dapat dilaksanakan berdasarkan pada RTRW
  • 5. Kapan RTRW Harus Selesai ?  UU 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, ps 78 ayat 4c mengamanatkan bahwa RTRW Kabupaten/Kota harus sudah disesuaikan paling lambat 3 (tiga) tahun setelah UU diterbitkan, atau pada bulan April 2010.  Apa sanksinya bila pada bulan April 2010 penyesuaian RTRW Kabupaten/Kota belum selesai? Secara hukum tidak ada sanksinya, namun secara praktis kabupaten/kota akan menderita banyak sekali kerugian akibat terhambatnya pembangunan dan investasi  Apakah penyesuaian RTRW Kabupaten/Kota harus menunggu penyesuaian RTRW Provinsi? Tidak, kabupaten dan kota dapat maju terlebih dahulu, sepanjang Gubernur memberikan rekomendasi
  • 6. Bagaimana Proses Legalisasi RTRW ? Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyusun RTRW Kabupaten/Kota, kemudian diajukan kepada Gubernur untuk diberi rekomendasi. Sebelum diberi rekomendasi oleh Gubernur, materi muatan RTRW terlebih dahulu akan diperiksa oleh BKPRD provinsi , tentang kesesuaiannya terhadap materi muatan RTRW Provinsi Dengan dilampiri Rekomendasi Gubernur RTRW Kabupaten/ Kota kemudian diajukan kepada Menteri PU selaku Ketua Tim Pelaksana BKPRN. Menteri PU, melalui Dirjen Penataan Ruang akan mengundang seluruh anggota Tim Pelaksana BKPRN (32 instansi) untuk membahas materi muatan RTRW Kabupaten/Kota 1 - 2
  • 7. Bagaimana Proses Legalisasi RTRW ? Setelah semua masukan anggota Tim Pelaksanan BKPRN diakomodasi, Menteri PU melalui Dirjen Penataan Ruang akan menerbitkan Surat Persetujuan Substansi Dengan Surat Persetujuan Substansi tersebut, kabupaten/kota dapat mengajukan rapat pembahasan RTRW Kabupaten/Kota bersama DPRD, dan sebelum disahkan menjadi Perda RTRW, terlebih dahlu harus disampaikan kepada Gubernur untuk dievaluasi Setelah hasil evaluasi Gubernur diakomodasi, Bupati/Walikota dapat menetapkan Perda RTRWKabupaten/Kota Diagram proses legalisasi selengkapnya terlampir 2 - 2
  • 8. Bagaimana Materi Muatan RTRW ? • Sesuai dengan Permen PU no 16 dan 17 tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten dan RTRW Kota, materi muatan RTRW Kabupaten/Kota, sekurangnya harus memuat : 1. Pendahuluan (berisi profil lengkap tata ruang kabupaten/kota) 2. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten/Kota 3. Rencana Struktur Ruang Kabupaten/Kota 4. Rencana Pola Ruang Kabupaten/Kota 5. Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten/Kota 6. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang kabupaten/Kota • Sistematika materi muatan RTRW Kabupaten/Kota tepat sama dengan RTRW Provinsi, namun cakupan dan kedalaman keduanya berbeda 1 - 2
  • 9. Bagaimana Materi Muatan RTRW ? • RTRW Kabupaten digambarkan pada peta skala 1: 50.000. RTRW Kota digambarkan pada peta skala 1: 25.000 dan idealnya digambarkan pada peta 1: 10.000. • RTRW Kabupaten lebih menitikberatkan pada pemerataan pengembangan wilayah, khususnya yang berkaitan dengan urban-rural linkage. • RTRW Kota lebih menitikberatkan pengaturan pola ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang perkotaan yang relatif lebih dinamis • Materi muatan RTRW Kabupaten dan RTRW Kota dapat diikuti pada Permen PU No. 16/ 2009 dan Permen PU No. 17/ 2009 2 - 2
  • 10. Hal-hal yang Harus Diperhatikan 1. Peta dasar untuk penyusunan RTRW umumnya sudah kada luwarsa. Untuk RTRW Kota bahkan tidak tersedia pada skala yang disyaratkan 1: 25.000. Untuk itu penyusunan RTRW harus selalu diawali dengan updating peta dasar yang sekaligus akan meng-update peta penggunaan lahan. Updating peta dilakukan dengan menggunakan citra satelit yang sesuai. Untuk RTRW Kabupaten dapat digunakan citra satelit ASTER dengan resolusi 15 m atau SPOT 5 dengan resolusi 10 m. Untuk RTRWKota dapat digunakan citra IKONOS dengan resolusi 1m atau citra Quick Bird dengan resolusi 60 cm.
  • 11. Hal-hal yang Harus Diperhatikan 2. Salah satu amanat UU No. 26/2007 yang paling utama utama adalah untuk mendasarkan penyusunan RTRW pada mitigasi bencana. Sehubungan dengan itu langkah awal dalam penyusunan RTRW adalah mengidentifikasi kawasan-kawasan rawan bencana. Selanjutnya kawasan rawan bencana harus diarahkan untuk tidak dijadikan sebagai kawasan hunian dan bila sudah terlanjur berkembang menjadi kawasan hunian, harus diberlakukan pengendalian pemanfaatan ruang secara ketat
  • 12. Hal-hal yang Harus Diperhatikan 3. RTRW Kabupaten harus bersifat komplementer terhadap RTRWProvinsi, a. Rencana Struktur Ruang provinsi yang ada di wilayah kabupaten sepenuhnya harus diadopsi di dalam Rencana Struktur Ruang kabupaten. b. Rencana Pola Ruang Kabupaten harus “duduk” di dalam Rencana Pola Ruang Provinsi. c. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang yang diamanah kan di dalam RTRW provinsi harus diterjemahkan menjadi Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di dalam RTRW Kabupaten.
  • 13. Hal-hal yang Harus Diperhatikan 4. Di dalam RTRW Provinsi kota hanya akan berbentuk sebagai satu titik atau satu delineasi kecil. Pengertian komplementer untuk RTRW Kota tidak sama dengan RTRW Kabupaten. Suatu RTRW Kota dapat dinyatakan komplementer terhadap RTRW Provinsi apabila fungsi dan peranan yang diembankan oleh RTRW Provinsi terhadap kota tersebut terwujud secara nyata di dalam Tujuan, Kebijakan dan Strateginya 5. Agar Rencana Pola Ruang Kabupaten dapat “duduk” di atas Rencana Pola Ruang Provinsi, sangat dianjurkan agar Rencana Pola Ruang kabupaten disusun di atas peta Rencana Pola Ruang Provinsi yang sudah di translasikan ke peta dasar kabupaten 1: 50.000
  • 14. Hal-hal yang Harus Diperhatikan 6. Rencana Pola Ruang Kota sama sekali tidak terkait dengan Rencana Pola Ruang Provinsi, dan sepenuhnya bergantung pada Strategi Penataan Ruang yang ditetapkan dan pada kondisi fisik ruang yang ada. Demikian pula Rencana Struktur Ruang nya sepenuhnya bergantung pada strategi penataan ruang dan kondisi fisik ruang yang ada. 7. Dalam Rencana Pola Ruang Kabupaten harus diperhatikan prosentase kawasan hutan minimum dalam setiap DAS sebesar 30% 8. Dalam Rencana Pola Ruang Kota harus diperhatikan adanya Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar 30% , dengan proporsi 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Kuburan, sempadan sungai, dsb dapat dimasukan sebagai bagian dari RTH publik
  • 15. Hal-hal yang Harus Diperhatikan 9. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang pada dasar nya merupakan jiwa atau ruh dari pada RTRW, bukan sekedar prolog. Disitulah ditentukan akan dibawa kemana kabupaten/ kota di masa datang 10. RTRW Kabupaten/Kota merupakan produk rencana tata ruang yang bersifat operasional, sehubungan dengan itu Kebijakan dan Strategi Penataan Ruangnya harus bersifat operasional. 11. Perbedaan kedalaman materi muatan RTRW Nasional, Provinsi, Kabupaten, Kota dan RDTR digambarkan sebagai berikut,
  • 16. Hal-hal yang Harus Diperhatikan 12. Kawasan Strategis Kabupaten/Kota pada dasarnya adalah bagian wilayah kabupaten/kota yang penataan ruangnya dinilai harus untuk dilakukan secara khusus, lebih dalam dari pada yang diatur di dalam rencana umum tata ruang, oleh karena : a. Memiliki nilai strategis tertentu yang harus lebih didorong peranannya di dalam pelaksanaan pembangunan wilayah, atau b. Memiliki nilai strategis tertentu yang harus dilindungi eksistensinya agar tidak mengganggu keseimbangan wilayah secara keseluruhan, dan c. Perencanaan tata ruangnya tidak sepenuhnya terakomodasi di dalam rencana struktur ruang, rencana pola ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang yang ada di dalam rencana umum tata ruang Oleh karena itu penetapan kawasan strategis kabupaten/kota tidak harus membagi habis seluruh wilayah kabupaten/kota, tapi cukup satu atau dua kawasan saja yang dinilai benar-benar memiliki nilai strategis bagi kabupaten/kota
  • 17. Hal-hal yang Harus Diperhatikan 13. Arahan Pemanfaatan Ruang pada dasarnya merupakan pedoman bagi implementasi Rencana Tata Ruang dan akan menjadi lampiran dari Perda RTRW yang menjadi pegangan dalam penyusunan RAPBD, sehubungan dengan itu arahan pemanfaatan ruang harus disusun sesuai dengan kemampuan keuangan daerah yang sebenarnya bukan sekedar shopping list. 14. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang yang terdiri dari Ketentuan Umum Peraturan Zonasi, Ketentuan Perijinan, Ketentuan Insentif- Disinsentif dan Arahan Sanksi, seharus nya sudah berisi dengan ketentuan-ketentuan yang sudah operasional bukan hanya sekedar berisi definisi atau pengertian. Ketentuan-ketentuan inilah yang akan menjadi instrumen hukum di dalam Perda RTRW. 15. Dalam menyusun RTRW secara umum agar benar-benar memperhatikan dan mengikuti ketentuan sektor terkait, seperti halnya sektor kehuranan, pengairan, jalan, perhubungan dan lainnya.
  • 18. Hal-hal yang Harus Diperhatikan 16. Paduserasi kawasan hutan untuk Provinsi Sumatera Selatan sudah terbit dengan keluarnya SK Kehutanan baru oleh karena itu proses penyusunan substansi RTRW Kabupaten Muratara akan lebih cepat memiliki Perda tentang RTRWKabupaten.
  • 19. S e k i a n & T e r i m a K a s i h
  • 20.
  • 21. Sosial-politik Hankam Kehutanan Geologi tata lingk. Pertanian Transportasi Kelembagaan Urban design Arsitektur Sosial-Budaya
  • 22. Bobot Materi Muatan RTRW RTRW NASIONAL RTRW PROVINSI RTRW KABUPATEN RTRW KOTA RDTR Tujuan, Kebijakan & Strategi Rencana Struktur Ruang Rencana Pola Ruang Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
  • 23. Bagaimana Menyelesaikan RTRW ? • RTRW Kabupaten/Kota seharusnya segera diselesaikan. Oleh karena RTRW Provinsi sudah mendapat persetujuan substansi, proses legalisasi RTRW Kabupaten/Kota di Provinsi akan berjalan lebih cepat. • Penyusunan RTRW dapat dimulai dengan mengaktifkan Tim BKPRD, khususnya Pokja Perencanaan Tata Ruang yang akan berperan sebagai Tim Pengarah. • Selanjutnya harus dibentuk Tim Pelaksana yang bertugas untuk menyusun RTRW. Tim Pelaksana ini bisa tim swakelola yang beranggotakan staf SKPD yang dinilai memiliki kemampuan untuk menyusun RTRW, atau konsultan perencanaan yang dikontrak secara khusus.
  • 24. Tahapa n Penyelesaian RTRW • Tahap Pertama Tim Pelaksana bertugas untuk mengumpul kan data, melakukan analisis tata ruang dan menyusun Profil Lengkap Tata Ruang Kabupaten/Kota. Dari tahapan ini akan dihasilkan Buku Data dan Analisis • Tahap Kedua berdasarkan Profil Lengkap Tata Ruang tersebut Tim Pengarah merumuskan Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten/Kota • Tahap Ketiga sesuai dengan Tujuan, Kebijakan dan Strategi di atas, Tim Pelaksana akan menyusun Rencana Struktur Ruang, Rencana Pola Ruang dan menetapkan kawasan strategis kabupaten/kota. Rencana Struktur Ruang, Rencana Pola Ruang dan Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota dibahas oleh Tim Pengarah yang kemudian disempurnakan oleh Tim Pelaksana 1 - 2
  • 25. • Tahap Keempat Tim Pelaksana menyusun konsep Arahan Pemanfaatan Ruang dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Kedua hal ini sangat terkait dengan kemampuan pembiayaan dan kesiapan pemerintah daerah untuk menerap kan aturan yang relatif tegas. Karenanya perlu pembahasan yang matang. Produk tata ruang yang dihasilkan pada tahap keempat ini adalah Buku RTRW dan Album Peta RTRW. • Tahap kelima Tim Pelaksana menuangkan Buku RTRW ke dalam Buku Rancangan Perda RTRW. Untuk itu Tim Pelaksana harus didukung oleh tenaga ahli yang memiliki kemampuan untuk menyusun Legal Drafting yang baik. Penyusunan RTRW Kabupaten/Kota selesai dan dapat diajukan ke BKPRD Provinsi untuk selanjutnya mendapatkan rekomendasi Gubernur Tahapa n Penyelesaia n RTRW 2 - 2
  • 26. PEMBAGIAN KEWENANGAN YANG LEBIH JELAS ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAN PEMERINTAH DALAM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG NEGARA WEWENANG PEMERINTAH WEWENANG PEMERINTAH PROVINSI WEWENANG PEMERINTAH KAB./KOTA pengaturan, pembinaan, pengawasan pelaksanaan penataan ruang nasional, provinsi, & kabupaten/kota pelaksanaan penataan ruang nasional pelaksanaan penataan ruang kws strategis nasional kerja sama penataan ruang antar negara & fasilitasi antarprovinsi pengaturan, pembinaan, pengawasan pelaksanaan penataan ruang provinsi & kabupaten/kota pelaksanaan penataan ruang provinsi pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis provinsi kerja sama penataan ruang antarprovinsi dan fasilitasi antarkabupaten/kota pengaturan, pembinaan, pengawasan pelaksanaan penataan ruang kab/kota pelaksanaan penataan ruang kab/kota pelaksanaan penataan ruang kws strategis kab/kota kerja sama penataan ruang antarkabupaten/kota Pasal 8 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 7 Negara menyelengga-rakan penataan ruang untuk sebesar-besarnya kemakmuran raktyat Pasal 8 & 9 Dalam melaksanakan tugasnya, negara memberikan kewenangan penyelenggaraan penataan ruang kepada Pemerintah dan pemerintah daerah
  • 27. PENGATURAN DAN PEMBINAAN TINGKAT PROVINSI PENGATURAN DAN PEMBINAAN TINGKAT NASIONAL Pelaksanaan PERENC. TR NASIONAL PEMANF. RUANG NASIONAL PENGENDALIAN PEMANF. RUANG NASIONAL Pelaksanaan PERENC. TR PROVINSI PEMANF. RUANG PROVINSI PENGENDALIAN PEMANF. RUANG PROVINSI PENGATURAN, DAN PEMBINAANTINGKAT KABUPATEN/KOTA Pelaksanaan PERENC. TR KAB./KOTA PEMANF. RUANG KAB./KOTA PENGENDALIAN PEMANF. RUANG KAB./KOTA PENGAWASAN PENGAWASAN PENGAWASAN PERAN MASYARAKAT 2… Lanjutan
  • 28. KEJELASAN PRODUK RENCANA TATA RUANG (BUKAN HANYA ADMINISTRATIF, TETAPI DAPAT PULA FUNGSIONAL) KLASIFIKASI PENATAAN RUANG BERDASARKAN SISTEM, FUNGSI DAN NILAI STRATEGIS KAWASAN PR Berdasarkan Administrasi (Mempertegas aspek kewenangan penyelenggaraan) PR Wilayah Nasional PR Wilayah Provinsi PR Wilayah Kabupaten PR Wilayah Kota PR Berdasarkan Nilai Strategis Kawasan (Kawasan yang secara spesifik berpengaruh besar terhadap pencapaian tujuan PR) Kawasan Strategis Nasional Kawasan Strategis Provinsi Kawasan Strategis Kabupaten Kawasan Strategis Kota Kewenangan Pem. Pusat Pem. Provinsi Pem. Kabupaten Pem. Kota PR Berdasarkan Fungsi Utama (Ruang yang dapat dimanfaatkan Dan ruang yang dijaga untuk dilindungi Dan melindungi) Kawasan Lindung Kawasan Budidaya PR Berdasarkan Kegiatan Kawasan (Untuk meningkatkan keseimbangan pembangunan) Kawasan Perkotaan Kawasan Perdesaan PR Berdasarkan Sistem (Fungsi-fungsi kewilayahan) Sistem Wilayah Sistem Internal Perkotaan Pasal 5 19
  • 29. • Produk perencanaan pada tingkat administrasi terdiri dari rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang yang dilengkapi dengan pengaturan zonasi sebagai pedoman perijinan. PERKOTAAN WILAYAH RENCANA UMUM TATA RUANG RENCANA RINCI TATA RUANG RTR KWS STRA. PROVINSI RDTR WIL KABUPATEN RTR KWS METROPOLITAN RTRW NASIONAL RTRW PROVINSI RTRW KABUPATEN RTR PULAU / KEPULAUAN RTR KWS STRA. NASIONAL RTR KWS STRA KABUPATEN RTR KWS PERKOTAAN DLM WIL KABUPATEN RTRW KOTA RTR BAGIAN WIL KOTA PENGUATAN ASPEK PERENCANAAN RTR KWS STRA KOTA RDTR WIL KOTA 3… Lanjutan
  • 31. Prosentase Hutan Minimum 30% • UU 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, ps 17 ay 5 menyatakan bahwa luas kawasan hutan minimal 30% dari luas Daerah Aliran Sungai (DAS). • Apakah kabupaten yang memiliki kawasan hutan lebih besar dari 30% boleh menguranginya hingga sampai dengan 30%? Untuk menjawabnya: a. Pertama harus diingat bahwa 30% luas kawasan hutan adalah dari luas DAS bukan dari luas wilayah administratif b. Di dalam suatu DAS sebagian besar kawasan hutan sebaiknya berada di bagian hulu yang merupakan daerah resapan air, dan sebagian lainnya di kawasan pantai untuk menjaga keanekaragaman hayati pesisir dan melindungi pantai dari abrasi • Hal ini menyebabkan akan ada kabupaten di bagian hulu sungai yang memiliki kawasan hutan jauh di atas 30% dan harus tetap mempertahankannya -> Kabupaten Konservasi
  • 32. SIKLUS HIDROLOGI PADA SUATU DAERAH ALIRAN SUNGAI Arus antara Aliran Permukaan Pelepasan air tanah Peresapan evapotranspirasi Permukaan Air Tanah
  • 33. KOMPENSASI • Kabupaten konservasi harus konsisten untuk terus menjaga luasan dan kelestarian kawasan hutannya. Secara langsung hal ini akan menambah beban biaya dan selain itu juga akan mengurangi peluang untuk mengembangkan lahan usaha bagi penghidupan masyarakatnya. • Di sisi lain kabupaten/kota yang berada di bagian hilir akan menikmati manfaat yang sangat besar, antara lain terjaminnya ketersediaan air baku tahun dan terbebas dari ancaman bencana banjir di musim hujan • Untuk itu kabupaten konservasi seharusnya mendapat kompensasi dari kabupaten/kota yang berada di bagian hilir yang menikmati semua manfaat di atas. • Bentuk dan besaran kompensasi ini seharusnya sudah diatur dalam RTRW Provinsi
  • 35. Pengaturan Penataan Ruang (PP 15 Th 2010) Pengaturan oleh: • PP (RTRWN & Peraturan Pelaksanaan Pemerintah Pemerintah Daerah Provinsi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota UUPR) • Perpres (RTR Pulau & RTR KSN) • Permen (Pedoman PR) • Perda Provinsi (RTRWP, RTR KSP, arahan PZ Prov) • Pergub (ketentuan Perizinan, bentuk & besaran insentif-disinsentif, sanksi adm, juklak) • Perda Kabupaten/ Kota (RTRWK, RTR KSK, RDTR+PZ Kab/Kota) • Perbup/Perwali (Ketentuan Perizinan, bentuk & besaran insentif-disinsentif, sanksi adm) Peraturan lain bidang Penataan Ruang sesuai kewenangan Penyusunan dan Penetapan:
  • 36. Pembinaan Penataan Ruang (PP 15 Th 2010) Ruang Lingkup Pembinaan PR Bentuk dan Tata Cara Pemerintah Pemerintah Daerah Provinsi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Masyarakat  Koordinasi penyelenggaraan penataan ruang  Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang  Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan penataan ruang  Pendidikan dan pelatihan  Penelitian dan pengembangan  Pengembangan sistem informasi dan komunikasi penataan ruang  Penyebarluasan informasi penataan ruang kepada masyarakat  Pengembangan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat melalui
  • 37. Bentuk & Tata Cara Pembinaan Penataan Ruang (PP 15 Th 2010) N O BENTUK TATA CARA 1 Koordinasi Penyelenggaraan PR Tata cara koordinasi diatur dgn perpres 2 Sosialisasi peraturan Per-UU-an Bid. PR Melalui media tatap muka & media elektronik 3 Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan PR Mendampingi, mengawasi, & memberikan penjelasan kepada pemangku kepentingan dalam pelaksanaan PR 4 Pendidikan dan pelatihan Penyelenggaraan & Fasilitasi diklat, penyusunan program diklat, penerapan sistem sertifikasi 5 Penelitian dan pengembangan Pengembangan IPTEK bidang PR 6 Pengembangan sistem informasi & komunikasi Penyediaan basis data & informasi & pengembangan jaringan sistem elektronik 7 Penyebarluasan informasi PR kepada masyarakat Publikasi berbagai aspek PR melalui media yg mudah diakses masyarakat 8 Pengembangan kesadaran & tanggung jawab masyarakat Penyuluhan, debat publik, pembentukan kelompok masyarakat , penyediaan unit pengaduan
  • 38. Pembinaan oleh Ditjen Penataan Ruang
  • 39. Prosedur Penyusunan RTR (PP 15 Th 2010) Proses Penyusunan RTR Pelibatan peran masyarakat dlm perumusan konsepsi RTR Pembahasan Rancangan RTR oleh pemangku kepentingan Persiapan penyusunan RTR Pengumpulan data Pengolahan & analisis data Perumusan konsepsi RTR Penyusunan Rancangan Per-UU-an ttg RTR
  • 40. Prosedur Penetapan Perda RTR (PP 15 Th 2010) NASIONAL RTRW Nasional RTR Pulau/Kepulauan RTR KSN PROVINSI RTRW Provinsi RTR KSP KAB/KOTA RTRW Kab/Kota RTR KSK Peraturan Zonasi Pembahasan antar-instansi utk RTR kewenangan Pemerintah Pusat Pembahasan antar-instansi dan antar daerah dgn DPRD utk RTR kewenangan Pemerintah Daerah NASIONAL PP Perpres PROVINSI Perda Provinsi KAB/KOTA Perda Kabupaten/Kota
  • 41. BagianWilayah Kabupaten/Kota yg Perlu Disusun RTR (PP 15 Th 2010) Kabupaten Kota RDTR Disusun pada bagian wilayah kab/kota yg ditetapkan dlm RTRW (paling lama disusun 36 bulan setelah RTR ditetapkan Dapat disusun pada prioritas pmbangunan baru (paling lama 24 bulan setelah ditetapkan) RTBL Disusun pada zona-zona yg penanganannya diprioritaskan dlm RDTR
  • 42. Sanksi Pelanggaran Penataan Ruang (PP 15 KRITERIA PENGENAAN SANKSI BENTUK TATA CARA • Besar ata kecilnya dampak yg ditimbulkan • Nilai manfaat pemberian saksi yg diberikan • Kerugian Publik yg ditimbulkan Peringatan tertulis Penerbitan surat peringatan tertulis Penghentian sementara kegiatan Penerbitan SK Penghentian Kegiatan, stlh peringatan tertulis diabaikan Pengentuan sementara pelayanan umum Penerbitan SK Penghentian Sementara Pelayanan Umum kpd pelanggar, stlh peringatan tertulis diabaikan Penutupan Lokasi Penerbitan SK Penutupan Lokasi, stlh peringatan tertulis diabaikan Pencabutan Izin Penerbitan SK Pencabutan Izin, stlh peringatan tertulis diabaikan Pembatalan Izin Penerbitan SK Pembatalan Izin, stlh peringatan tertulis diabaikan Pembongkaran Bangunan Penerbitan SK Pembongkaran, stlh peringatan tertulis diabaikan Pemulihan Fungsi Ruang Penerbitan SK Pemulihan Fungsi Ruang, stlh peringatan tertulis diabaikan Denda Administratif Dpt dikenakan bersama dgn sanksi lain atau tersendiri Th 2010)