Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan biner, oktal, dan heksadesimal. Termasuk pengertian, konsep, dan cara mengkonversi antara sistem bilangan tersebut. Tujuan pembelajaran adalah memahami konsep sistem bilangan digital dan mampu melakukan konversi antara sistem bilangan berbeda.
Dokumen tersebut membahas sistem bilangan biner, yang merupakan sistem bilangan basis dua menggunakan simbol 0 dan 1. Sistem ini digunakan sebagai dasar sistem digital dan menjelaskan cara mengkonversi bilangan desimal ke biner dan sebaliknya beserta contoh-contohnya. Juga diberikan penjelasan mengenai kondisi-kondisi yang diwakili oleh bilangan biner seperti on/off, putih/hitam, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal beserta cara mengkonversikan antar sistem bilangan tersebut. Dijelaskan rumus dan contoh konversi bilangan antara sistem desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
1. Adder adalah rangkaian logika yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan biner. Terdiri dari half adder dan full adder.
2. Half adder dapat menjumlahkan 1 bit, sedangkan full adder dapat menjumlahkan lebih dari 1 bit dengan menggunakan carry in dan carry out.
3. Rangkaian pengurang dapat dibuat dengan menggunakan prinsip penjumlahan dengan bilangan negatif dan menggunakan komplemen dua.
Dokumen tersebut membahas sistem bilangan biner, yang merupakan sistem bilangan basis dua menggunakan simbol 0 dan 1. Sistem ini digunakan sebagai dasar sistem digital dan menjelaskan cara mengkonversi bilangan desimal ke biner dan sebaliknya beserta contoh-contohnya. Juga diberikan penjelasan mengenai kondisi-kondisi yang diwakili oleh bilangan biner seperti on/off, putih/hitam, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal beserta cara mengkonversikan antar sistem bilangan tersebut. Dijelaskan rumus dan contoh konversi bilangan antara sistem desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
1. Adder adalah rangkaian logika yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan biner. Terdiri dari half adder dan full adder.
2. Half adder dapat menjumlahkan 1 bit, sedangkan full adder dapat menjumlahkan lebih dari 1 bit dengan menggunakan carry in dan carry out.
3. Rangkaian pengurang dapat dibuat dengan menggunakan prinsip penjumlahan dengan bilangan negatif dan menggunakan komplemen dua.
Rangkuman dokumen:
Dokumen ini merangkum praktikum pembuatan rangkaian jam digital menggunakan IC-IC TTL seperti IC 7490, 7493, 7447, 74154 dan NE555. Rangkaian ini terdiri dari bagian detik, menit dan jam yang masing-masing menghitung waktu dengan cara yang berbeda untuk menampilkan waktu secara digital pada display LED.
Dokumen tersebut membahas tentang set instruksi (instruction set) yang merupakan kumpulan lengkap instruksi yang dapat dimengerti oleh CPU. Terdapat penjelasan mengenai jenis-jenis instruksi, operand, operasi, teknik pengalamatan, serta format set instruksi.
Dokumen tersebut membahas tentang linked list, yaitu struktur data yang terdiri dari kumpulan elemen yang saling terhubung melalui pointer. Terdapat beberapa jenis linked list seperti single linked list, double linked list, dan circular double linked list. Dokumen juga menjelaskan beberapa operasi yang dapat dilakukan pada linked list seperti insert, delete, dan retrieve.
Praktikum elektronika digital membahas empat gerbang logika dasar yaitu NOR, AND, NAND, dan OR. Percobaan menunjukkan hasil keluaran masing-masing gerbang sesuai dengan tabel kebenaran yang terdapat pada teori. Praktikum ini bertujuan memahami kerja setiap gerbang logika dasar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Representasi bilangan floating point menggunakan notasi ilmiah dengan tanda, mantissa, dan eksponen. Standar IEEE 754 mendukung representasi 32 dan 64 bit dengan format sign bit, eksponen ditambah bias, dan mantissa. Contoh representasi -0.000000110112 adalah 1011 1100 0101 1000 0000 0000 0000 00002.
Memori komputer dibagi menjadi 16 blok dengan fungsi yang berbeda-beda, sebagian besar berfungsi sebagai RAM untuk menyimpan hasil pengolahan. Memori dalam komputer diorganisasi menggunakan metode segment offset untuk mempermudah akses ke memori.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pipelining pada prosesor komputer. Pipelining digunakan untuk melakukan beberapa tahap pengolahan instruksi secara bersamaan dengan mengalirkannya ke berbagai stage secara berkelanjutan untuk meningkatkan throughput meskipun waktu penyelesaian setiap instruksi tetap sama. Hal ini menimbulkan tantangan seperti data hazard dan instruction hazard yang dapat ditangani dengan teknik seperti forwarding, branch prediction, dan
Program mengisi register Y dengan melakukan beberapa operasi aritmatika dan logika terhadap register dan memori. Register Y akhirnya berisi 20 setelah melalui proses LOAD, ADD, SUB, MPY, dan DIV.
Rangkuman dokumen:
Dokumen ini membahas tentang percobaan flip-flop dan counter menggunakan komponen logika TTL. Terdapat empat percobaan yang dilakukan, yaitu rangkaian flip-flop NAND dasar, JK flip-flop, counter 3 bit, dan counter modulo 6. Hasil percobaan sesuai dengan teori kecuali untuk counter yang gagal membuktikan fungsinya.
Algoritma pemrograman perulangan dibahas dalam dokumen ini. Ada tiga jenis perulangan yang dijelaskan yaitu berdasarkan jumlah perulangan, kondisi berhenti, dan kondisi perulangan itu sendiri. Contoh algoritma perulangan dengan berbagai variasi kondisi dan jumlah perulangan juga diberikan beserta penjelasan programnya dalam bahasa C++.
1. MIKROPROSESOR i4040
Pada tahun 1971 prosesor Intel mengeluarkan processor seri MCS4 yang merupakan cikal bakal dari prosesor i4040. Processor 4 bit ini yang direncanakan untuk menjadi otak calculator , pada tahun yang sama (1971), intel membuat revisi ke i440.
Awalnya dipesan oleh sebuah perusahaan Jepang untuk pembuatan kalkulator , ternyata prosesor ini jauh lebih hebat dari yang diharapkan sehingga Intel membeli hak guna dari perusahaan Jepang tersebut untuk perkembangan dan penelitian lebih lanjut. Di sinilah cikal bakal untuk perkembangan ke arah prosesor komputer.
2. MIKROPROSESOR 8008
Pada tahun 1972
Agar Mahasiswa :
1. Mengerti cakupan materi arsitektur Komptuer
2. Mengerti perbedaan antara arsitektur dan organisasi computer
3. Memahami arsitektur CPU system komputer
4. Mengetahui sejarah perkembangan komputer
Register digunakan untuk menyimpan data dan instruksi yang sedang diproses dengan kecepatan akses lebih cepat daripada memori utama. Terdapat beberapa jenis register seperti register umum, register segmen, register pointer, dan register bendera. Register memiliki kelebihan akses dan penyimpanan yang cepat namun memiliki ukuran kecil dan kapasitas terbatas.
Dokumen ini membahas tentang sistem bilangan biner, oktal, dan heksadesimal beserta cara mengkonversi antara sistem bilangan tersebut. Tujuan pembelajaran adalah memahami konsep dan cara mengkonversi antara sistem bilangan biner, oktal, dan heksadesimal.
Rangkuman dokumen:
Dokumen ini merangkum praktikum pembuatan rangkaian jam digital menggunakan IC-IC TTL seperti IC 7490, 7493, 7447, 74154 dan NE555. Rangkaian ini terdiri dari bagian detik, menit dan jam yang masing-masing menghitung waktu dengan cara yang berbeda untuk menampilkan waktu secara digital pada display LED.
Dokumen tersebut membahas tentang set instruksi (instruction set) yang merupakan kumpulan lengkap instruksi yang dapat dimengerti oleh CPU. Terdapat penjelasan mengenai jenis-jenis instruksi, operand, operasi, teknik pengalamatan, serta format set instruksi.
Dokumen tersebut membahas tentang linked list, yaitu struktur data yang terdiri dari kumpulan elemen yang saling terhubung melalui pointer. Terdapat beberapa jenis linked list seperti single linked list, double linked list, dan circular double linked list. Dokumen juga menjelaskan beberapa operasi yang dapat dilakukan pada linked list seperti insert, delete, dan retrieve.
Praktikum elektronika digital membahas empat gerbang logika dasar yaitu NOR, AND, NAND, dan OR. Percobaan menunjukkan hasil keluaran masing-masing gerbang sesuai dengan tabel kebenaran yang terdapat pada teori. Praktikum ini bertujuan memahami kerja setiap gerbang logika dasar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Representasi bilangan floating point menggunakan notasi ilmiah dengan tanda, mantissa, dan eksponen. Standar IEEE 754 mendukung representasi 32 dan 64 bit dengan format sign bit, eksponen ditambah bias, dan mantissa. Contoh representasi -0.000000110112 adalah 1011 1100 0101 1000 0000 0000 0000 00002.
Memori komputer dibagi menjadi 16 blok dengan fungsi yang berbeda-beda, sebagian besar berfungsi sebagai RAM untuk menyimpan hasil pengolahan. Memori dalam komputer diorganisasi menggunakan metode segment offset untuk mempermudah akses ke memori.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pipelining pada prosesor komputer. Pipelining digunakan untuk melakukan beberapa tahap pengolahan instruksi secara bersamaan dengan mengalirkannya ke berbagai stage secara berkelanjutan untuk meningkatkan throughput meskipun waktu penyelesaian setiap instruksi tetap sama. Hal ini menimbulkan tantangan seperti data hazard dan instruction hazard yang dapat ditangani dengan teknik seperti forwarding, branch prediction, dan
Program mengisi register Y dengan melakukan beberapa operasi aritmatika dan logika terhadap register dan memori. Register Y akhirnya berisi 20 setelah melalui proses LOAD, ADD, SUB, MPY, dan DIV.
Rangkuman dokumen:
Dokumen ini membahas tentang percobaan flip-flop dan counter menggunakan komponen logika TTL. Terdapat empat percobaan yang dilakukan, yaitu rangkaian flip-flop NAND dasar, JK flip-flop, counter 3 bit, dan counter modulo 6. Hasil percobaan sesuai dengan teori kecuali untuk counter yang gagal membuktikan fungsinya.
Algoritma pemrograman perulangan dibahas dalam dokumen ini. Ada tiga jenis perulangan yang dijelaskan yaitu berdasarkan jumlah perulangan, kondisi berhenti, dan kondisi perulangan itu sendiri. Contoh algoritma perulangan dengan berbagai variasi kondisi dan jumlah perulangan juga diberikan beserta penjelasan programnya dalam bahasa C++.
1. MIKROPROSESOR i4040
Pada tahun 1971 prosesor Intel mengeluarkan processor seri MCS4 yang merupakan cikal bakal dari prosesor i4040. Processor 4 bit ini yang direncanakan untuk menjadi otak calculator , pada tahun yang sama (1971), intel membuat revisi ke i440.
Awalnya dipesan oleh sebuah perusahaan Jepang untuk pembuatan kalkulator , ternyata prosesor ini jauh lebih hebat dari yang diharapkan sehingga Intel membeli hak guna dari perusahaan Jepang tersebut untuk perkembangan dan penelitian lebih lanjut. Di sinilah cikal bakal untuk perkembangan ke arah prosesor komputer.
2. MIKROPROSESOR 8008
Pada tahun 1972
Agar Mahasiswa :
1. Mengerti cakupan materi arsitektur Komptuer
2. Mengerti perbedaan antara arsitektur dan organisasi computer
3. Memahami arsitektur CPU system komputer
4. Mengetahui sejarah perkembangan komputer
Register digunakan untuk menyimpan data dan instruksi yang sedang diproses dengan kecepatan akses lebih cepat daripada memori utama. Terdapat beberapa jenis register seperti register umum, register segmen, register pointer, dan register bendera. Register memiliki kelebihan akses dan penyimpanan yang cepat namun memiliki ukuran kecil dan kapasitas terbatas.
Dokumen ini membahas tentang sistem bilangan biner, oktal, dan heksadesimal beserta cara mengkonversi antara sistem bilangan tersebut. Tujuan pembelajaran adalah memahami konsep dan cara mengkonversi antara sistem bilangan biner, oktal, dan heksadesimal.
Jadi yang dimaksud Representasi data yaitu kode yang memberikan tanda bilangan biner yang disepakati, yaitu 0 (nol) untuk bilangan positif dan 1 untuk bilangan negatif. Pada bilangan n-bit, jika susunannya dilengkapi dengan bit-bit tanda, maka diperlukan register dengan panjang n+1 bit. Dalam hal ini, n bit digunakan untuk menyimpan bilangan biner itu sendiri dan satu bit untuk sinyal. Dalam representasi biner yang dilengkapi dengan tanda bilangan, bit tanda ditempatkan pada posisi paling kiri.
Sedangkan fungsinya, Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana : Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya diselesaikan secara elektronis didalam CPU (Central Processing Unit) dan komponen lainnya yang menyusun sebuah komputer personal. Pengoperasian komputer digital didasarkan pada penyimpanan dan pengolahan data biner
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal. Termasuk cara mengkonversi antar sistem bilangan tersebut menggunakan teknik pembagian dan pengelompokan bit. Juga dibahas sistem bilangan pecahan biner dan BCD.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan dan format data yang digunakan dalam sistem digital, meliputi sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal beserta konversi antara sistem-sistem bilangan tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan organisasi data dalam bit, nibble, byte dan word pada komputer.
Dokumen ini membahas sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal beserta penjelasan tentang konversi antar sistem bilangan tersebut. Termasuk cara mengkonversi bilangan desimal menjadi bilangan biner, oktal, dan heksadesimal; serta sebaliknya mengkonversi bilangan biner, oktal dan heksadesimal menjadi bilangan desimal. Juga diberikan tabel konversi untuk memudahkan proses konversi antar sistem bilangan.
Sistem bilangan biner adalah sistem penulisan angka menggunakan dua simbol 0 dan 1. Sistem ini ditemukan oleh Leibniz pada abad ke-17 dan merupakan dasar sistem digital. Bilangan biner dapat dikonversi ke sistem oktal atau heksadesimal. Bilangan biner juga disebut bit dan pengelompokannya selalu berjumlah 8 yang disebut 1 byte.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan biner, oktal, dan heksadesimal yang digunakan oleh komputer, serta cara mengkonversikan antara sistem bilangan tersebut. Tujuannya adalah untuk memahami cara berhitung komputer yang menggunakan sistem bilangan biner.
Sistem bilangan merupakan cara untuk mewakili besaran dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Terdapat beberapa sistem bilangan yang umum digunakan seperti desimal, biner, oktal dan heksadesimal, yang masing-masing memiliki basis dan simbol yang berbeda. Dokumen ini menjelaskan tentang jenis-jenis sistem bilangan beserta cara melakukan konversi antar sistem bilangan tersebut.
Sistem bilangan merupakan cara untuk mewakili besaran dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Terdapat beberapa sistem bilangan yang umum digunakan seperti desimal, biner, oktal dan heksadesimal, yang masing-masing memiliki basis dan simbol yang berbeda. Dokumen ini menjelaskan karakteristik setiap sistem bilangan beserta contoh konversi antar sistem bilangan melalui metode sisa.
Sistem bilangan merupakan cara untuk mewakili besaran dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Terdapat beberapa sistem bilangan yang umum digunakan seperti desimal, biner, oktal dan heksadesimal, yang masing-masing memiliki basis dan simbol yang berbeda. Dokumen ini menjelaskan tentang jenis-jenis sistem bilangan beserta cara melakukan konversi antar sistem bilangan tersebut.
Sistem bilangan merupakan cara untuk mewakili besaran dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Terdapat beberapa sistem bilangan yang umum digunakan seperti desimal, biner, oktal dan heksadesimal, yang masing-masing memiliki basis dan simbol yang berbeda. Dokumen ini menjelaskan tentang jenis-jenis sistem bilangan beserta cara melakukan konversi antar sistem bilangan tersebut.
1. Bilangan desimal adalah bilangan dengan basis 10 yang terdiri dari angka 0-9. Bilangan biner dan oktal memiliki basis 2 dan 8, sementara heksadesimal basis 16.
2. Bilangan dapat dikonversi antara sistem bilangan dengan mengalikan digitnya dengan pangkat basis yang sesuai.
3. Microsoft Excel menyediakan fungsi untuk mengkonversi antara sistem bilangan seperti DES2BIN, OCT2HEX, dan lainnya.
Dokumen ini membahas tentang perkembangan sistem operasi close source dengan contoh Microsoft Windows. Windows awalnya dikembangkan sebagai antarmuka grafis untuk MS-DOS dan telah berevolusi melalui beberapa versi seperti Windows 1.0, 3.1, 95, XP, dan lainnya. Windows memungkinkan pengguna membagi layar menjadi beberapa bagian untuk menampilkan informasi secara terpisah.
Dokumen ini memberikan panduan tiga tahap untuk mengembangkan e-book dalam format epub, yaitu:
1) Mengonversi file Microsoft Word menjadi format HTML
2) Mengolah file HTML menjadi format digital book epub menggunakan software editor Sigil
3) Memasukkan file multimedia seperti video dan audio ke dalam e-book epub
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan agama Hindu dan Buddha, di mana peserta didik diajarkan untuk dapat menjelaskan perkembangan kedua agama tersebut beserta pengaruhnya. Dokumen juga berisi gambar-gambar yang mendukung penjelasan tentang lahirnya agama Hindu dan Buddha.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan agama Hindu dan Buddha, di mana peserta didik diajarkan untuk dapat menjelaskan perkembangan kedua agama tersebut beserta pengaruhnya. Dokumen tersebut juga berisi ilustrasi tentang kelahiran agama Hindu dan Buddha.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang metode belajar diskusi dan konsep-konsep logika digital seperti half adder, ripple carry adder, serta instruksi untuk tidak bermain game selama belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan agama Hindu dan Buddha, serta pengaruh kedua agama tersebut. Peserta didik akan mempelajari tentang lahirnya agama Hindu dan Buddha, serta perkembangan kerajaan Siliwangi yang dipengaruhi oleh kedua agama tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang gerbang logika dasar seperti AND, OR, dan NOT. Gerbang logika beroperasi pada bilangan biner 1 dan 0 dan digunakan dalam sistem elektronik digital. Siswa diminta untuk mencari penjelasan tentang simbol dan tabel kebenaran gerbang logika OR, NOT, NOR, dan NAND di internet.
Dokumen tersebut membahas struktur dasar algoritma dan konsep-konsep pentingnya seperti urutan eksekusi instruksi, percabangan, dan pengulangan. Struktur dasar algoritma meliputi eksekusi sekuensial instruksi, percabangan eksekusi berdasarkan kondisi, dan pengulangan blok instruksi berdasarkan syarat tertentu.
1. TUJUAN PEMBELAJARAN :
1.Membilang bilangan biner secara
terurut
2.Mengubah bilangan desimal ke
biner & sebaliknya dgn benar
3.Menyebutkan kondisi-kondisi yg
diwakili bilangan biner.
2. 4. Memahami konsep bilangan
oktal
5. Mampu melakukan konversi
bilangan oktal ke biner
6. Memahami konsep bilangan
heksadesimal
7. Mampu melakukan konversi
bilangan heksadesimal ke biner
11. KONVERSI BILANGAN
DESIMAL KE BINER
Contoh :
Ubahlah bilangan 12(10) ke
bilangan biner (Tanda (10)
menyatakan bilangan basis
10 = desimal)!
12. Jawab :
Bagi bilangan desimal dgn 2 secara terus
menerus sampai habis atau tinggal 1, catat
sisa pembagian
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1
Urutkan sisa pembagian dari terakhir ke
pertama,
menjadi 1 1 00.
Jadi :
12(10) = 1 1 0 0 (2)
14. Jawab :
kalikan bit paling kanan dgn 20
kalikan bit berikutnya dgn 21
kalikan bit berikutnya dgn 22
menjadi :
1 x 20
0 x 21
1 x 22
0 x 23
= 1x1
=0x2
= 1x4
=0x8
=
=
=
=
1
0
4
0
dst
+
5
Jumlahkan hasil perkalian, menjadi
jadi : 0101(2) = 5(10)
15. KONDISI-KONDISI YG DIWAKILI
BILANGAN BINER
NO
OBYEK
KONDISI
BILANGAN BINER
1
Lampu ON
OFF
1
0
2
Warna Putih
Hitam
1
0
3
Fan
berputar diam
1
0
4
Roda
berputar diam
1
0
5
TV
on
off
1
0
6
Pintu
terbuka
tertutup
1
0
28. KONVERSI BILANGAN OKTAL KE
BINER
CONTOH :
KONVERSIKAN BILANGAN 12(8)
KE BILANGAN BINER !
(angka 8 dlm kurung
menunjuk basis 8/oktal)
29. PENYELESAIAN
Langkah 1 : Pisahkan bilangan 1
dgn 2
Langkah 2 : Dgn melihat tabel
bilangan oktal konversikan bil 1
dan 2 secara terpisah
Langkah 3 : satukan kedua
kelompok bilangan binernya
32. PENYELESAIAN
Langkah 1 : Kelompokkan bilangan biner
dari belakang, dengan anggota
kelompok 3 bilangan
Langkah 2 : Jika ada sisa, tambahkan
bilangan 0 didepan sisanya
sampai genap 3 bilangan.
Langkah 3 : Dgn melihat tabel, konversikan
masing-masing kelompok ke
bilangan Oktal.
Langkah 4 : Satukan kembali hasil konversi
40. PERBANDINGAN DESIMAL, BINER, HEKSADESIMAL
DESIMAL
BINER
HEKSA
DESIMAL
10
1010
A
11
1011
B
12
1100
C
13
1101
D
14
1110
E
15
1111
F
41. KONVERSI BILANGAN HEKSA
DESIMAL KE BINER DAN
SEBALIKNYA
HEKSA KE BINER
Contoh : Konversikan
bilangan 2A1(16) ke
bilangan biner !
42. PENYELESAIAN
Langkah 1 : Pisahkan bilangan
dari setiap digitnya
Langkah 2 : Konversikan
masing-masing bilangan ke
biner dgn melihat tabel
Langkah 3 : Satukan kembali
hasil binernya
44. KONVERSI DARI BINER KE HEKSA
Contoh :
Konversikan bilangan
biner 1000001111 ke
bilangan heksadesimal
45. Penyelesaian
Langkah 1 : kelompokkan bilangan
biner dalam 4 anggota perkelompok
mulai dari belakang, jika paling
depan tidak lengkap 4, genapkan
dgn menambah 0 di dpnnya sampai
genap 4
Langkah 2 : dgn melihat tabel,
konversikan masing-masing
kelompok ke heksa-nya
46. Langkah 3 : Satukan kembali hasil
konversinya.
tambahan
1000001111
0010 0000 1111
2
0
F
Menjadi
20F