SlideShare a Scribd company logo
Magnet dapat menarik benda-benda
dari bahan tertentu
Bahan Magnetik dan Non-magnetik
 Bahan Magnetik (feromagnetik) :
Bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dan dapat
dimagnetkan.
Contoh : besi, baja, nikel, kobalt
 Bahan Non-magnetik, terdiri dari :
 Bahan paramagnetik,
Bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet dan tidak
dapat dimagnetkan.
Contoh : alumunium, platina
 Bahan diamagnetik,
Bahan yang tidak ditarik oleh magnet atau ditolak magnet
kuat dengan gaya tolak yang lemah serta tidak dapat
dimagnetkan
Contoh : seng, bismuth, tembaga, emas, perak
Magnet Elementer
S U
Jika magnet di belah apa yang terjadi ?
S U S U
Menurut teori magnet, magnet
tersusun dari magnet-magnet
yang sangat kecil yang disebut
magnet elementer.
S U S U
S U
S U
S U
S U
S U
S U
S U
S U
S U
S U
S U
S U
S U S U
Hipotesa Weber
 Besi dan baja terdiri dari atom-atom magnet yang
disebut magnet elementer.
 Besi dan baja yang tidak bersifat magnet susunan
magnet elementernya tidak teratur.
 Besi dan baja yang bersifat magnet susunan magnet
elementernya teratur.
 Magnet elementer pada besi mudah diarahkan.
 Magnet elementer pada baja sukar diarahkan.
Bukan magnet Magnet
Pengaruh magnet pada magnet-magnet elementer benda
yang bersifat magnetik dan non-magnetik
 Kutub magnet adalah ujung-
ujung magnet yang
mempunyai gaya tarik atau
gaya tolak terbesar.
 Setiap magnet selalu
mempunyai dua buah kutub,
yaitu kutub utara ( N )dan
kutub selatan (S).
Magnet Memiliki Dua Kutub
Sifat-sifat Kutub Magnet
Kutub tidak senama tarik menarik Kutub senama tolak menolak
Cara Membuat Magnet
1. Dengan gosokan
Dengan menggosokkan
magnet secara berulang-
ulang dan teratur pada besi
dan baja, maka besi dan baja
akan bersifat magnetik.
Kutug magnet yang
dihasilkan di ujung bahan
selalu berlawanan dengan
kutub magnet yang
menggosoknya.
2. Dengan menggunakan arus listrik (elektromagnetik )
Arah kutub magnet dapat
ditentukan dengan kaidah
tangan kanan berikut ini :
•Keempat jari = arah arus listrik ( I )
• Ibu jari = arah kutub utara ( N )
3. Dengan Induksi
 Bila besi dan baja didekatkan
(tidak menyentuh) pada bahan
magnet yang kuat, maka besi
dan baja akan menjadi
magnet. Terjadinya magnet
seperti ini disebut dengan
induksi.
 Setelah dijauhkan kembali,
besi akan mudah kehilangan
sifat magnetnya, dan baja
tetap mempertahankan sifat
magnetnya.
Menghilangkan Sifat
Kemagnetan
 Cara menghilangkan sifat kemagnetan:
1. Di Pukul-pukul
2. Di Panaskan
3. Di Banting
4. Dialirkan arus bolak balik (arus AC)
Maksudnya:
Dengan melakukan hal tersebut, maka
magnet elementer yang tadinya teratur
menjadi acak sehingga sifat magnetnya
Magnet Menimbulkan
Medan Magnetik di Sekitarnya
 Medan magnetik adalah
ruang/daerah disekitar magnet yang
masih dipengaruhi oleh gaya
magnet tersebut.
 Medan magnet biasanya dinyatakan
dengan garis-garis khayal yang
disebut garis medan magnet atau
garis gaya magnet
 Garis-garis gaya magnet atau fluks
magnetik adalah garis-garis yang
menggambarkan adanya medan
magnetik.
Sifat garis-garis gaya magnetik
 Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.
 Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara magnet
dan masuk ke kutub selatan magnet.
 Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat menunjukkan
medan magnetnya kuat, sebaliknya tempat yang garis-garis
magnetiknya renggang menunjukkan medan magnetnya lemah.
MEDAN MAGNETIK
SILAHKAN KLIK SINI
S N
Gambar ini menunjukkan bagaimana medan magnet pada magnet batang
mempengarui jarum kompas.
Besarnya medan magnet dari magnet
listrik ditentukan oleh faktor – faktor :
Kuat arus yang mengalir
pada kumparan.
Semakin besar arus yang
mengalir, semakin besar
medan magnetnya.
Jumlah lilitan kumparan.
Semakin banyak jumlah
lilitannya, semakin besar
medan magnetnya
Bahan inti yang
dimasukkan pada
kumparan
Perhatikan cara pembuatan magnet pada gambar berikut!
Jika sebuah besi digosok dari arah X – Y dilakukan berulang-ulang, dan P – Q
terbuat dari besi, maka antara. . .
a. X dan P tolak menolak c. Q dan X tarik menarik
b. X dan P tarik menarik d. Q dan Y tolak menolak
CONTOH SOAL
GAYA LORENTZ
 Penemu gaya Lorentz adalah
Hendrik Antoon Lorentz pada
tahun 1853-1928 seorang
fisikawan asal belanda.
 Gaya Lorentz dapat timbul
karena adanya muatan
listrik pada suatu medan
magnet. Gaya Lorentz
memiliki nilai besar dan juga
memiliki arah.
GAYA LORENTZ
Jika kawat panjang l
dialiri arus listrik I berada
dalam medan magnet B,
maka kawat tersebut akan
mengalami gaya Lorentz
atau gaya magnet yang
arahnya dapat ditentukan
dengan aturan tangan
kanan.
Gaya Lorentz pada kawat lurus berarus listrik
N
S
RUMUS DAN PENENTUAN ARAH
GAYA LORENTZ
Penentuan arah pakai kaidah tangan kanan :
Ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah direntangkan sedemikian rupa membentuk
sudut 900
Ibu jari = menyatakan arah arus listrik,
Jari telunjuk/empat jari selain ibu jari = menyatakan arah medan magnet dan
Jari tengah/ telapak = menyatakan arah gaya Lorentz.
F = B x I X L
Keterangan:
F = Gaya lorentz (Newton)
B = Medan magnet (Tesla)
I = Kuat Arus Listrik (Ampere)
L = Panjang kawat berarus yang masuk
ke dalam medan magnet (meter)
Ketika menggambarkan gaya lorentz (3 dimensi) pada buku tidak mudah. Untuk
memudahkannya perhatikan gambar berikut !
Masuk bidang Keluar bidang
Contoh : tentukan arah gaya lorentz yang benar pada
gambar berikut !
1,2,3,4 Benar
Latihan kerjakan soal dibawah ini
dan di buku paket hal....
1. Bayangkan seutas kabel vertikal dialiri arus listrik dari
bawah ke atas. kabel tersebut berada dalam daerah
medan magnet seragam, yang arah nya dari utara ke
selatan. akibatnya pada kawat tersebut bekerja gaya
magnetik sehingga kabel melengkung ke arah mana?
a. Timur c. Utara
b. Barat d. Selatan
 F = B.I.L = 8. 0,005 . 10 = 0,4 N
Kemagnetan Bumi
Jarum kompas
mengarah ke
arah utara
utara karena
selalu
Kutub
Selatan Magnet Bumi terletak di Kutub
Utara Bumi dan Kutub Utara Magnet
Bumi terletak di Kutub Selatan Bumi .
simpangan jarum kompas
Letak kutub-kutub magnet bumi tidak tepat berada di
kutub-kutub bumi, tetapi menyimpang terhadap letak
kutub bumi. Hal ini menyebabkan garis
– garis gaya magnet bumi mengalami penyimpangan
terhadap arah utara- selatan bumi. Akibatnya
penyimpangan kutub utara jarum kompas akan
membentuk sudut terhadap arah utara-selatan bumi
(geografis). Sudut yang dibentuk oleh kutub utara
jarum kompas dengan arah utara-selatan geografis
disebut deklinasi
Penyimpangan jarum kompas itu terjadi
karena garis - garis gaya magnet bumi tidak
sejajar dengan permukaan bumi (bidang
horizontal).
Akibatnya, kutub utara jarum kompas
menyimpang naik atau turun terhadap permukaan
bumi.
Penyimpangan kutub utara jarum kompas
akan membentuk sudut terhadap bidang datar
permukaan bumi. Sudut yang dibentuk oleh kutub
utara jarum kompas dengan bidang datar disebut
inklinasi
Induksi Elektromagnetik
Berdasarkan percobaan Faraday diketahui bahwa tegangan listrik yang
diinduksikan oleh medan magnet bergantung pada tiga hal berikut:
1. Jumlah lilitan. Semakin banyak lilitan pada kumparan, semakin besar
tegangan yang diinduksikan.
2. Kecepatan gerakan medan magnet. Semakin cepat garis
gaya magnet yang mengenai konduktor, semakin besar tegangan
induksi.
3. Jumlah garis gaya magnet. Semakin besar jumlah garis
gaya magnet yang mengenai konduktor, semakin besar tegangan
induksi.
Motor Listrik
 Dengan memahami bagaimana prinsip kerja motor listrik maka
Anda akan belajar banyak tentang magnet, elektromagnet dan
listrik pada umumnya.
 Motor listrik adalah hal tentang magnet dan magnet. Sebuah
motor menggunakan magnet untuk menciptakan geraknya. Jika
Anda pernah bermain dengan magnet maka Anda tahu tentang
hukum fundamental dari semua magnet, yaitu: tarik menarik dan
tolak menolak. Jadi jika Anda memiliki dua batang magnet maka
ujung utara dari satu magnet akan menarik ujung selatan yang
lain. Di sisi lain, ujung utara magnet akan menolak satu ujung
utara yang lain dan begitu juga sebaliknya ujung selatan akan
menolak selatan lainnya. Hal ini lah yang menyebabkan gerak
rotasi di dalam motor listrik.
Motor Listrik
Pada gambar di bawah, Anda dapat
melihat dua unit magnet di motor. yang
pertama adalah Rotor yang bertindak
sebagai elektromagnet. Sedangkan yang
lainnya adalah field magnet (magnet
yang diam di sisi samping) yang
berfungsi sebagai magnet permanen.
Berikut adalah motor listrik
sederhana yang mungkin biasa
Anda temukan di sebuah
mainan.
Pada gambar di atas, Anda dapat melihat
bahwa ini adalah sebuah motor listrik kecil.
Pada sisi luar, Anda dapat melihat kaleng baja
yang membentuk tubuh motor listrik, poros
dan dua kabel yang dihubungkan ke baterai.
Jika Anda menghubungkan kabel baterai
tersebut dari motor listrik hingga baterai maka
“poros (shaft)” akan berputar. Jika Anda
membalik kedua kabel tersebut satu sama lain
maka poros akan berputar ke arah yang
berlawanan.
Elektromagnet
 Untuk memahami bagaimana sebuah motor listrik bekerja,
kuncinya adalah memahami bagaimana elektromagnet bekerja.
Elektromagnet adalah dasar dari sebuah motor listrik. Jika Anda
menciptakan sebuah elektromagnet sederhana dengan
membungkus 100 loop kawat di sekitar paku dan
menghubungkannya ke baterai. Paku tersebut akan menjadi
magnet yang memiliki kutub utara dan kutub selatan ketika
terhubung dengan baterai.
Pada gambar di samping, ujung utara
elektromagnet yang dihasilkan baterai pada
paku akan ditolak oleh ujung utara magnet U
(tapal kuda) dan tertarik ke ujung selatan
magnet U. Ujung selatan elektromagnet akan
ditolak dengan cara yang sama. Paku akan
bergerak setengah putaran dan kemudian
berhenti dalam posisi yang ditunjukkan.
Motor Listrik
 Secara keseluruhan pergerakan dari
komponen-komponen motor listrik di-
ilustrasikan seperti gambar berikut ini:
Dinamo Sepeda
Transformator (Trafo)
Efisiensi Transformator
 Trafo dikatakan ideal jika tidak ada energi yang hilang menjadi kalor,
yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada kumparan primer sama
dengan jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder.
 Di bagian sebelumnya kamu sudah mempelajari transformator atau trafo
yang ideal. Namun, pada kenyataannya trafo tidak pernah ideal. Jika trafo
digunakan, selalu timbul energi kalor. Dengan demikian, energi listrik
yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar daripada energi
yang keluar pada kumparan sekunder. Akibatnya, daya primer lebih besar
daripada daya sekunder. Berkurangnya daya dan energi listrik pada
sebuah trafo ditentukan oleh besarnya efisiensi trafo. Perbandingan antara
daya sekunder dengan daya primer atau hasil bagi antara energi sekunder
dengan energi primer yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi
trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η . Besar efisiensi trafo dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Contoh soal
 Sebuah trafo arus primer dan sekundernya masing-masing
0,8 A dan 0,5 A. Jika jumlah lilitan primer dan sekunder
masing-masing 1000 dan 800, berapakah efisiensi trafo?
MATERI KEMAGNETAN FIX.ppt

More Related Content

Similar to MATERI KEMAGNETAN FIX.ppt

Kelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetanKelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetanNanda Reda
 
Presentasi Ipa Kemagnetan
Presentasi Ipa Kemagnetan Presentasi Ipa Kemagnetan
Presentasi Ipa Kemagnetan raniachairya
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetanhome
 
ipa-9-kemagnetan1.ppt
ipa-9-kemagnetan1.pptipa-9-kemagnetan1.ppt
ipa-9-kemagnetan1.pptAstiKasari3
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikadeenurhayati
 
IPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptx
IPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptxIPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptx
IPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptxBUDIKURNIAWAN699166
 
Magnet
MagnetMagnet
MagnetM Kuri
 
ppt1-kemagnetan-120104180344-phpapp02 (1).pdf
ppt1-kemagnetan-120104180344-phpapp02 (1).pdfppt1-kemagnetan-120104180344-phpapp02 (1).pdf
ppt1-kemagnetan-120104180344-phpapp02 (1).pdfHerdiNanda
 
Kemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisKemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisEko Supriyadi
 
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1FadhillahHazrina2
 
5.ppt magnet
5.ppt magnet 5.ppt magnet
5.ppt magnet Ageng9
 
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)Dhimas Ilya'sa
 

Similar to MATERI KEMAGNETAN FIX.ppt (20)

Kelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetanKelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetan
 
Presentasi Ipa Kemagnetan
Presentasi Ipa Kemagnetan Presentasi Ipa Kemagnetan
Presentasi Ipa Kemagnetan
 
Magnet
MagnetMagnet
Magnet
 
KEMAGNETAN.pptx
KEMAGNETAN.pptxKEMAGNETAN.pptx
KEMAGNETAN.pptx
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
KEMAGNETAN.pptx
KEMAGNETAN.pptxKEMAGNETAN.pptx
KEMAGNETAN.pptx
 
ipa-9-kemagnetan1.ppt
ipa-9-kemagnetan1.pptipa-9-kemagnetan1.ppt
ipa-9-kemagnetan1.ppt
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetik
 
IPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptx
IPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptxIPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptx
IPA-KELAS 9 - KEMAGNETAN (1).pptx
 
Magnet
MagnetMagnet
Magnet
 
Medan Magnet
Medan MagnetMedan Magnet
Medan Magnet
 
ppt1-kemagnetan-120104180344-phpapp02 (1).pdf
ppt1-kemagnetan-120104180344-phpapp02 (1).pdfppt1-kemagnetan-120104180344-phpapp02 (1).pdf
ppt1-kemagnetan-120104180344-phpapp02 (1).pdf
 
Kemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisKemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetis
 
KEMAGNETAN.pptx
KEMAGNETAN.pptxKEMAGNETAN.pptx
KEMAGNETAN.pptx
 
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1
Pertemuan pertama dan kedua untuk mata kuliah Mesin Listrik 1
 
5.ppt magnet
5.ppt magnet 5.ppt magnet
5.ppt magnet
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
Magnetic
MagneticMagnetic
Magnetic
 
Kemagnetan.pdf
Kemagnetan.pdfKemagnetan.pdf
Kemagnetan.pdf
 
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
 

Recently uploaded

Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..widyakusuma99
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawassuprihatin1885
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfNurSriWidyastuti1
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfgloriosaesy
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfyuniarmadyawati361
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogorWILDANREYkun
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 

Recently uploaded (20)

Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 

MATERI KEMAGNETAN FIX.ppt

  • 1.
  • 2. Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu
  • 3. Bahan Magnetik dan Non-magnetik  Bahan Magnetik (feromagnetik) : Bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dan dapat dimagnetkan. Contoh : besi, baja, nikel, kobalt  Bahan Non-magnetik, terdiri dari :  Bahan paramagnetik, Bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet dan tidak dapat dimagnetkan. Contoh : alumunium, platina  Bahan diamagnetik, Bahan yang tidak ditarik oleh magnet atau ditolak magnet kuat dengan gaya tolak yang lemah serta tidak dapat dimagnetkan Contoh : seng, bismuth, tembaga, emas, perak
  • 4. Magnet Elementer S U Jika magnet di belah apa yang terjadi ? S U S U Menurut teori magnet, magnet tersusun dari magnet-magnet yang sangat kecil yang disebut magnet elementer. S U S U S U S U S U S U S U S U S U S U S U S U S U S U S U S U
  • 5. Hipotesa Weber  Besi dan baja terdiri dari atom-atom magnet yang disebut magnet elementer.  Besi dan baja yang tidak bersifat magnet susunan magnet elementernya tidak teratur.  Besi dan baja yang bersifat magnet susunan magnet elementernya teratur.  Magnet elementer pada besi mudah diarahkan.  Magnet elementer pada baja sukar diarahkan. Bukan magnet Magnet
  • 6. Pengaruh magnet pada magnet-magnet elementer benda yang bersifat magnetik dan non-magnetik
  • 7.  Kutub magnet adalah ujung- ujung magnet yang mempunyai gaya tarik atau gaya tolak terbesar.  Setiap magnet selalu mempunyai dua buah kutub, yaitu kutub utara ( N )dan kutub selatan (S). Magnet Memiliki Dua Kutub
  • 8. Sifat-sifat Kutub Magnet Kutub tidak senama tarik menarik Kutub senama tolak menolak
  • 9. Cara Membuat Magnet 1. Dengan gosokan Dengan menggosokkan magnet secara berulang- ulang dan teratur pada besi dan baja, maka besi dan baja akan bersifat magnetik. Kutug magnet yang dihasilkan di ujung bahan selalu berlawanan dengan kutub magnet yang menggosoknya.
  • 10. 2. Dengan menggunakan arus listrik (elektromagnetik ) Arah kutub magnet dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan berikut ini : •Keempat jari = arah arus listrik ( I ) • Ibu jari = arah kutub utara ( N )
  • 11. 3. Dengan Induksi  Bila besi dan baja didekatkan (tidak menyentuh) pada bahan magnet yang kuat, maka besi dan baja akan menjadi magnet. Terjadinya magnet seperti ini disebut dengan induksi.  Setelah dijauhkan kembali, besi akan mudah kehilangan sifat magnetnya, dan baja tetap mempertahankan sifat magnetnya.
  • 12. Menghilangkan Sifat Kemagnetan  Cara menghilangkan sifat kemagnetan: 1. Di Pukul-pukul 2. Di Panaskan 3. Di Banting 4. Dialirkan arus bolak balik (arus AC) Maksudnya: Dengan melakukan hal tersebut, maka magnet elementer yang tadinya teratur menjadi acak sehingga sifat magnetnya
  • 13. Magnet Menimbulkan Medan Magnetik di Sekitarnya  Medan magnetik adalah ruang/daerah disekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet tersebut.  Medan magnet biasanya dinyatakan dengan garis-garis khayal yang disebut garis medan magnet atau garis gaya magnet  Garis-garis gaya magnet atau fluks magnetik adalah garis-garis yang menggambarkan adanya medan magnetik.
  • 14. Sifat garis-garis gaya magnetik  Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.  Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet.  Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat menunjukkan medan magnetnya kuat, sebaliknya tempat yang garis-garis magnetiknya renggang menunjukkan medan magnetnya lemah.
  • 15. MEDAN MAGNETIK SILAHKAN KLIK SINI S N Gambar ini menunjukkan bagaimana medan magnet pada magnet batang mempengarui jarum kompas.
  • 16. Besarnya medan magnet dari magnet listrik ditentukan oleh faktor – faktor : Kuat arus yang mengalir pada kumparan. Semakin besar arus yang mengalir, semakin besar medan magnetnya. Jumlah lilitan kumparan. Semakin banyak jumlah lilitannya, semakin besar medan magnetnya Bahan inti yang dimasukkan pada kumparan
  • 17. Perhatikan cara pembuatan magnet pada gambar berikut! Jika sebuah besi digosok dari arah X – Y dilakukan berulang-ulang, dan P – Q terbuat dari besi, maka antara. . . a. X dan P tolak menolak c. Q dan X tarik menarik b. X dan P tarik menarik d. Q dan Y tolak menolak CONTOH SOAL
  • 18. GAYA LORENTZ  Penemu gaya Lorentz adalah Hendrik Antoon Lorentz pada tahun 1853-1928 seorang fisikawan asal belanda.  Gaya Lorentz dapat timbul karena adanya muatan listrik pada suatu medan magnet. Gaya Lorentz memiliki nilai besar dan juga memiliki arah.
  • 19. GAYA LORENTZ Jika kawat panjang l dialiri arus listrik I berada dalam medan magnet B, maka kawat tersebut akan mengalami gaya Lorentz atau gaya magnet yang arahnya dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Gaya Lorentz pada kawat lurus berarus listrik N S
  • 20. RUMUS DAN PENENTUAN ARAH GAYA LORENTZ Penentuan arah pakai kaidah tangan kanan : Ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah direntangkan sedemikian rupa membentuk sudut 900 Ibu jari = menyatakan arah arus listrik, Jari telunjuk/empat jari selain ibu jari = menyatakan arah medan magnet dan Jari tengah/ telapak = menyatakan arah gaya Lorentz. F = B x I X L Keterangan: F = Gaya lorentz (Newton) B = Medan magnet (Tesla) I = Kuat Arus Listrik (Ampere) L = Panjang kawat berarus yang masuk ke dalam medan magnet (meter)
  • 21. Ketika menggambarkan gaya lorentz (3 dimensi) pada buku tidak mudah. Untuk memudahkannya perhatikan gambar berikut ! Masuk bidang Keluar bidang Contoh : tentukan arah gaya lorentz yang benar pada gambar berikut ! 1,2,3,4 Benar
  • 22. Latihan kerjakan soal dibawah ini dan di buku paket hal.... 1. Bayangkan seutas kabel vertikal dialiri arus listrik dari bawah ke atas. kabel tersebut berada dalam daerah medan magnet seragam, yang arah nya dari utara ke selatan. akibatnya pada kawat tersebut bekerja gaya magnetik sehingga kabel melengkung ke arah mana? a. Timur c. Utara b. Barat d. Selatan
  • 23.  F = B.I.L = 8. 0,005 . 10 = 0,4 N
  • 24. Kemagnetan Bumi Jarum kompas mengarah ke arah utara utara karena selalu Kutub Selatan Magnet Bumi terletak di Kutub Utara Bumi dan Kutub Utara Magnet Bumi terletak di Kutub Selatan Bumi .
  • 25. simpangan jarum kompas Letak kutub-kutub magnet bumi tidak tepat berada di kutub-kutub bumi, tetapi menyimpang terhadap letak kutub bumi. Hal ini menyebabkan garis – garis gaya magnet bumi mengalami penyimpangan terhadap arah utara- selatan bumi. Akibatnya penyimpangan kutub utara jarum kompas akan membentuk sudut terhadap arah utara-selatan bumi (geografis). Sudut yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan arah utara-selatan geografis disebut deklinasi
  • 26. Penyimpangan jarum kompas itu terjadi karena garis - garis gaya magnet bumi tidak sejajar dengan permukaan bumi (bidang horizontal). Akibatnya, kutub utara jarum kompas menyimpang naik atau turun terhadap permukaan bumi. Penyimpangan kutub utara jarum kompas akan membentuk sudut terhadap bidang datar permukaan bumi. Sudut yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan bidang datar disebut inklinasi
  • 27.
  • 28.
  • 29. Induksi Elektromagnetik Berdasarkan percobaan Faraday diketahui bahwa tegangan listrik yang diinduksikan oleh medan magnet bergantung pada tiga hal berikut: 1. Jumlah lilitan. Semakin banyak lilitan pada kumparan, semakin besar tegangan yang diinduksikan. 2. Kecepatan gerakan medan magnet. Semakin cepat garis gaya magnet yang mengenai konduktor, semakin besar tegangan induksi. 3. Jumlah garis gaya magnet. Semakin besar jumlah garis gaya magnet yang mengenai konduktor, semakin besar tegangan induksi.
  • 30. Motor Listrik  Dengan memahami bagaimana prinsip kerja motor listrik maka Anda akan belajar banyak tentang magnet, elektromagnet dan listrik pada umumnya.  Motor listrik adalah hal tentang magnet dan magnet. Sebuah motor menggunakan magnet untuk menciptakan geraknya. Jika Anda pernah bermain dengan magnet maka Anda tahu tentang hukum fundamental dari semua magnet, yaitu: tarik menarik dan tolak menolak. Jadi jika Anda memiliki dua batang magnet maka ujung utara dari satu magnet akan menarik ujung selatan yang lain. Di sisi lain, ujung utara magnet akan menolak satu ujung utara yang lain dan begitu juga sebaliknya ujung selatan akan menolak selatan lainnya. Hal ini lah yang menyebabkan gerak rotasi di dalam motor listrik.
  • 31. Motor Listrik Pada gambar di bawah, Anda dapat melihat dua unit magnet di motor. yang pertama adalah Rotor yang bertindak sebagai elektromagnet. Sedangkan yang lainnya adalah field magnet (magnet yang diam di sisi samping) yang berfungsi sebagai magnet permanen. Berikut adalah motor listrik sederhana yang mungkin biasa Anda temukan di sebuah mainan. Pada gambar di atas, Anda dapat melihat bahwa ini adalah sebuah motor listrik kecil. Pada sisi luar, Anda dapat melihat kaleng baja yang membentuk tubuh motor listrik, poros dan dua kabel yang dihubungkan ke baterai. Jika Anda menghubungkan kabel baterai tersebut dari motor listrik hingga baterai maka “poros (shaft)” akan berputar. Jika Anda membalik kedua kabel tersebut satu sama lain maka poros akan berputar ke arah yang berlawanan.
  • 32. Elektromagnet  Untuk memahami bagaimana sebuah motor listrik bekerja, kuncinya adalah memahami bagaimana elektromagnet bekerja. Elektromagnet adalah dasar dari sebuah motor listrik. Jika Anda menciptakan sebuah elektromagnet sederhana dengan membungkus 100 loop kawat di sekitar paku dan menghubungkannya ke baterai. Paku tersebut akan menjadi magnet yang memiliki kutub utara dan kutub selatan ketika terhubung dengan baterai. Pada gambar di samping, ujung utara elektromagnet yang dihasilkan baterai pada paku akan ditolak oleh ujung utara magnet U (tapal kuda) dan tertarik ke ujung selatan magnet U. Ujung selatan elektromagnet akan ditolak dengan cara yang sama. Paku akan bergerak setengah putaran dan kemudian berhenti dalam posisi yang ditunjukkan.
  • 33. Motor Listrik  Secara keseluruhan pergerakan dari komponen-komponen motor listrik di- ilustrasikan seperti gambar berikut ini:
  • 35.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41. Efisiensi Transformator  Trafo dikatakan ideal jika tidak ada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada kumparan primer sama dengan jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder.  Di bagian sebelumnya kamu sudah mempelajari transformator atau trafo yang ideal. Namun, pada kenyataannya trafo tidak pernah ideal. Jika trafo digunakan, selalu timbul energi kalor. Dengan demikian, energi listrik yang masuk pada kumparan primer selalu lebih besar daripada energi yang keluar pada kumparan sekunder. Akibatnya, daya primer lebih besar daripada daya sekunder. Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan oleh besarnya efisiensi trafo. Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer atau hasil bagi antara energi sekunder dengan energi primer yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η . Besar efisiensi trafo dapat dirumuskan sebagai berikut:
  • 42. Contoh soal  Sebuah trafo arus primer dan sekundernya masing-masing 0,8 A dan 0,5 A. Jika jumlah lilitan primer dan sekunder masing-masing 1000 dan 800, berapakah efisiensi trafo?