Jawa Tengah telah mempersiapkan diri dengan baik untuk pelaksanaan BIAN 2022 dengan melakukan pendataan sasaran, advokasi, persiapan logistik, dan sosialisasi kepada berbagai pihak terkait. Cakupan imunisasi dasar lengkap di Jawa Tengah juga mengalami peningkatan sejak tahun 2015 hingga Mei 2022.
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 bertujuan meningkatkan cakupan imunisasi anak di Indonesia dengan memberikan imunisasi tambahan campak-rubela dan imunisasi kejar. Pelaksanaannya meliputi kampanye imunisasi campak-rubela untuk anak usia 9-59 bulan dan imunisasi kejar untuk anak usia 12-59 bulan di Pulau Jawa pada Agustus-September 2022. Persiapan yang diperlukan antara lain verifikasi data sasaran,
Dokumen tersebut membahas rencana pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak di Indonesia, mencapai target eliminasi penyakit campak dan rubela, serta mempertahankan status bebas polio. BIAN akan dilaksanakan dalam dua tahap di berbagai provinsi dengan sasaran anak usia 9 bulan hingga 15 tahun untuk menerima vaksinasi tambahan campak-rubela dan an
Dokumen tersebut membahas tentang panduan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi remaja usia 12-17 tahun di Kabupaten Sampang. Dokumen ini menjelaskan tentang perkembangan kasus COVID-19 di Sampang, jenis vaksin yang digunakan, alur pelayanan vaksinasi, serta panduan pelaksanaan vaksinasi pada masa PPKM Darurat."
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 bertujuan meningkatkan cakupan imunisasi anak di Indonesia dengan memberikan imunisasi tambahan campak-rubela dan imunisasi kejar. Pelaksanaannya meliputi kampanye imunisasi campak-rubela untuk anak usia 9-59 bulan dan imunisasi kejar untuk anak usia 12-59 bulan di Pulau Jawa pada Agustus-September 2022. Persiapan yang diperlukan antara lain verifikasi data sasaran,
Dokumen tersebut membahas rencana pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak di Indonesia, mencapai target eliminasi penyakit campak dan rubela, serta mempertahankan status bebas polio. BIAN akan dilaksanakan dalam dua tahap di berbagai provinsi dengan sasaran anak usia 9 bulan hingga 15 tahun untuk menerima vaksinasi tambahan campak-rubela dan an
Dokumen tersebut membahas tentang panduan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi remaja usia 12-17 tahun di Kabupaten Sampang. Dokumen ini menjelaskan tentang perkembangan kasus COVID-19 di Sampang, jenis vaksin yang digunakan, alur pelayanan vaksinasi, serta panduan pelaksanaan vaksinasi pada masa PPKM Darurat."
Dokumen tersebut membahas persiapan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Puskesmas Cigeureung, termasuk penyusunan mikroplan, pencatatan dan pelaporan, sasaran, kegiatan, jadwal, dan logistik BIAN."
Materi Pemaparan BIAN 2022 (Dirjen P2P Kementerian Kesehatan RI).pdfAgusNojenk
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dilaksanakan untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak yang menurun selama pandemi dan mengurangi risiko wabah penyakit, dengan memberikan imunisasi tambahan campak-rubela dan imunisasi kejar untuk melengkapi status imunisasi anak. BIAN akan dilaksanakan secara bertahap dari Mei hingga Agustus 2022 dengan sasaran anak usia 9 bulan hingga 15 tahun, dan duk
Mikroplaning imunisasi rotavirus meliputi perhitungan data sasaran, kebutuhan vaksin dan logistik, serta inventarisasi peralatan rantai dingin. Sasaran dihitung berdasarkan bayi yang bertahan hidup usia 2-4 bulan. Kebutuhan vaksin dihitung dengan mempertimbangkan jumlah sasaran, jumlah pemberian, target cakupan, dan indeks pemakaian. Perleng keadaan anafilaktik juga disediakan di setiap tempat pelayanan.
Dokumen tersebut membahas strategi kampanye vaksinasi campak di Indonesia antara tahun 2009-2011. Kampanye ini bertujuan meningkatkan cakupan vaksinasi campak hingga 95% pada anak usia 9-59 bulan melalui berbagai persiapan logistik, pelatihan petugas, sosialisasi, dan pelaksanaan vaksinasi secara masal.
sosialisasi BIAN dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kasus penyakit yang di sebabkan oleh meleas dan rubela , kegiatan ini dilksanakan bulan dengan saran bayi usia 9 bulan samai dengan anak usia dibawah 12 tahun
KEBIJAKAN, STRATEGI & CAPAIAN PROGRAM P2PMLMuh Saleh
Pertemuan ini membahas kebijakan dan strategi program pengendalian TB dan HIV/AIDS di Provinsi Sulawesi Barat untuk tahun 2021-2024, termasuk capaian program tahun 2020 dan dukungan yang akan diberikan. Capaian cakupan diagnosis dan pengobatan TB masih di bawah target, sedangkan capaian pencegahan HIV/AIDS juga perlu ditingkatkan."
Dokumen ini membahas kebijakan pemberian imunisasi rotavirus di Indonesia. Imunisasi rotavirus akan diintroduksikan secara bertahap pada tahun 2022 di 21 kabupaten/kota untuk menurunkan angka kematian akibat diare pada balita. Sasaran pemberian imunisasi rotavirus adalah bayi usia 2-6 bulan yang diberikan 3 dosis sesuai jadwal imunisasi rutin. Target cakupan imunisasi rotavirus tahun 2022 adalah 90% pada
The document discusses project control and outlines its key aspects:
1. It describes how project control is needed when monitoring indicates a project is behind schedule, over budget, or not meeting quality standards.
2. It identifies the key resources available for project control: money, manpower, materials, and machinery.
3. The elements of project control include re-allocating resources like staff, equipment, finances, and materials. It also involves adjusting the project's size or scope.
4. The mechanisms of project control include cybernetic control which uses feedback loops to monitor outputs, compare them to standards, and trigger corrective actions when needed.
Dokumen tersebut membahas persiapan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Puskesmas Cigeureung, termasuk penyusunan mikroplan, pencatatan dan pelaporan, sasaran, kegiatan, jadwal, dan logistik BIAN."
Materi Pemaparan BIAN 2022 (Dirjen P2P Kementerian Kesehatan RI).pdfAgusNojenk
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dilaksanakan untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak yang menurun selama pandemi dan mengurangi risiko wabah penyakit, dengan memberikan imunisasi tambahan campak-rubela dan imunisasi kejar untuk melengkapi status imunisasi anak. BIAN akan dilaksanakan secara bertahap dari Mei hingga Agustus 2022 dengan sasaran anak usia 9 bulan hingga 15 tahun, dan duk
Mikroplaning imunisasi rotavirus meliputi perhitungan data sasaran, kebutuhan vaksin dan logistik, serta inventarisasi peralatan rantai dingin. Sasaran dihitung berdasarkan bayi yang bertahan hidup usia 2-4 bulan. Kebutuhan vaksin dihitung dengan mempertimbangkan jumlah sasaran, jumlah pemberian, target cakupan, dan indeks pemakaian. Perleng keadaan anafilaktik juga disediakan di setiap tempat pelayanan.
Dokumen tersebut membahas strategi kampanye vaksinasi campak di Indonesia antara tahun 2009-2011. Kampanye ini bertujuan meningkatkan cakupan vaksinasi campak hingga 95% pada anak usia 9-59 bulan melalui berbagai persiapan logistik, pelatihan petugas, sosialisasi, dan pelaksanaan vaksinasi secara masal.
sosialisasi BIAN dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kasus penyakit yang di sebabkan oleh meleas dan rubela , kegiatan ini dilksanakan bulan dengan saran bayi usia 9 bulan samai dengan anak usia dibawah 12 tahun
KEBIJAKAN, STRATEGI & CAPAIAN PROGRAM P2PMLMuh Saleh
Pertemuan ini membahas kebijakan dan strategi program pengendalian TB dan HIV/AIDS di Provinsi Sulawesi Barat untuk tahun 2021-2024, termasuk capaian program tahun 2020 dan dukungan yang akan diberikan. Capaian cakupan diagnosis dan pengobatan TB masih di bawah target, sedangkan capaian pencegahan HIV/AIDS juga perlu ditingkatkan."
Dokumen ini membahas kebijakan pemberian imunisasi rotavirus di Indonesia. Imunisasi rotavirus akan diintroduksikan secara bertahap pada tahun 2022 di 21 kabupaten/kota untuk menurunkan angka kematian akibat diare pada balita. Sasaran pemberian imunisasi rotavirus adalah bayi usia 2-6 bulan yang diberikan 3 dosis sesuai jadwal imunisasi rutin. Target cakupan imunisasi rotavirus tahun 2022 adalah 90% pada
The document discusses project control and outlines its key aspects:
1. It describes how project control is needed when monitoring indicates a project is behind schedule, over budget, or not meeting quality standards.
2. It identifies the key resources available for project control: money, manpower, materials, and machinery.
3. The elements of project control include re-allocating resources like staff, equipment, finances, and materials. It also involves adjusting the project's size or scope.
4. The mechanisms of project control include cybernetic control which uses feedback loops to monitor outputs, compare them to standards, and trigger corrective actions when needed.
Linimasa kegiatan penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Pemulihan Anak selama Pandemi COVID-19 meliputi pengumpulan data, analisis dampak, konsultasi publik, draf RAD, review, persiapan peluncuran, dan penyiapan transfer pengetahuan ke pemerintah daerah.
The document discusses different types of abstracts including descriptive, indicative, and informative abstracts and provides examples of each. It outlines the typical content, purpose, and characteristics of each abstract type as well as common errors to avoid when writing abstracts. The document also provides guidance on writing abstracts for different purposes such as research papers, case reports, and literature reviews.
Evaluation of the Utilization of Electronic-Based Recording simpus icoph.pptxfaridagushybana
This document discusses the evaluation of using electronic recording and reporting systems in community health centers or Puskesmas in Indonesia. It aims to study the utilization of these electronic systems and methods used include reviewing results from their implementation. The conclusion thanks the audience for their time.
Researchers administered surveys based on the Technology Acceptance Model (TAM) and Student Disconfirmation Model (SDM) to students in an online and traditional English composition class. The TAM survey measured students' perceptions of ease of use, usefulness, and attitude toward the online class over time. The SDM survey compared student satisfaction with the instructor, course content, and grading between the two classes. Preliminary analysis found students' perceptions on the TAM generally increased over time for the online class. For the SDM, satisfaction was initially higher for the traditional class but increased more for the online class by the final survey. The study had limitations but further analysis was planned to better understand student acceptance of online classes.
Researchers administered surveys based on the Technology Acceptance Model (TAM) and Student Disconfirmation Model (SDM) to students in an online and traditional English composition class. The TAM survey measured students' perceptions of ease of use, usefulness, and attitude toward the online class over time. The SDM survey compared student satisfaction with the instructor, course content, and grading between the two classes. Preliminary analysis found students' perceptions on the TAM generally increased over time for the online class. On the SDM, satisfaction was initially higher for the traditional class but increased more for the online class by the final survey. The study had limitations like self-selection and questions about the models' validity warranting further analysis.
This document discusses ethics for information technology (IT) professionals. It begins by outlining the chapter's objectives, which are to examine what defines an IT worker as a professional, how codes of ethics and organizations influence IT worker behavior, and the relationships IT workers must manage. It then discusses how IT workers fit some but not all criteria for professionals legally. The document also outlines the key relationships IT workers have with employers, clients, suppliers, other professionals, users, and society, and some of the ethical issues that can arise in each. Finally, it discusses how professional codes of ethics, organizations, and certification can benefit IT workers and the field.
Program pasca pandemi COVID-19 ini berfokus pada penguatan kapasitas pengumpulan dan analisis data anak, pengembangan dashboard perlindungan anak, serta penguatan perencanaan dan penganggaran yang berfokus pada perlindungan, pendidikan, dan kesehatan anak. Program ini akan diseminasikan kepada pemerintah daerah lain untuk membantu pemulihan anak yang terdampak pandemi.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang pembuatan kuesioner yang baik. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah prinsip-prinsip perancangan kuesioner seperti pertanyaan yang jelas, mudah dijawab, dan relevan dengan tujuan penelitian. Jenis, bentuk, isi, dan urutan pertanyaan perlu diperhatikan. Kuesioner perlu diuji terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
3. Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
• Komitmen global eliminasi Campak dan
Rubela tahun 2023
• Terjadi penurunan cakupan imunisasi
rutin selama pandemi COVID-19
• Sebagian besar provinsi berstatus risiko
tinggi dan sangat tinggi untuk transmisi
Campak-Rubela
• Telah terjadi peningkatan kasus campak-
rubela dan merata di semua provinsi
• KLB Campak-Rubela sudah terjadi di
beberapa wilayah seperti Yahukimo,
Halmahera Barat, Halmahera Selatan,
Situbondo, Barru, Kota Ambon, Kota
Kotamobagu, Kota Batu, Bireuen, Kota
Sibolga,dll
8
Peta Risiko Transmisi Campak
Rubela
4. 0
20
40
60
80
100
2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017 2019
Campak Bayi Polio 4 DPT-HB-Hib 3 BCG
Pandemi
COVID
Terjadi penurunan cakupan imunisasi yang signifikan sejak pandemi COVID
Secara rata-rata terjadi penurunan
cakupan sebesar 11.27% pada 4
antigen sejak 2019
3.445
4.080
5.406
7.964
10.021
11.832
13.692
14.594
15.969
18.818
19.133
22.141
23.624
25.954
26.082
27.135
29.862
30.473
31.528
31.886
34.074
50.338
55.059
67.966
70.463
79.725
82.057
99.391
111.967
116.832
149.060
163.454
179.847
332.431
JAWABARAT
ACEH
SUMATERA UTARA
RIAU
SUMATERA BARAT
DKI JAKARTA
NUSA TENGGARA TIMUR
JAWATIMUR
PAPUA
JAWATENGAH
KALIMANTAN BARAT
SULAWESI SELATAN
KALIMANTAN SELATAN
BANTEN
SULAWESI TENGGARA
MALUKU
SUMATERA SELATAN
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN TIMUR
LAMPUNG
SULAWESI UTARA
MALUKU UTARA
SULAWESI BARAT
PAPUA BARAT
SULAWESI TENGAH
JAMBI
KEPULAUAN RIAU
KALIMANTAN UTARA
GORONTALO
BANGKA BELITUNG
BENGKULU
NUSA TENGGARA BARAT
BALI
DI YOGYAKARTA
Persentase
Capaian
Jenis Antigen Cakupan 2019 (%) Cakupan 2021 (%) Perubahan
Campak Bayi 95.14 87.30 -7.84
Polio 4 96.47 80.00 -14.10
DPT-HB-Hib 3 94.22 80.12 -16.47
BCG* 96.00 89.35 -6.65
Terdapat 1,7 juta bayi tidak
diimunisasi lengkap selama
periode 2019-2021
* Data cakupan terakhir BCG tercatat pada 2020
92,5 93 92,9 93
92
93,7
84,2 84,2
95
90
85
80
75
2018 2021
Target dan capaian Imunisasi dasar Lengkap pada Bayi
2018-2021
2019
target (%)
2020
capaian (%)
Akumulasi anak yang tidak mendapat imunisasi
rutin lengkap mengakibatkan tidak terbentuknya
terjadi
3
Herd Immunity sangat berpotensi
Kejadian Luar Biasa bahkan Wabah
Sumber: Kementerian Kesehatan, WHO SEARO, 10 Mei 2022
5. TAHAPAN, WAKTU DAN SASARAN BIAN
PROVINSI BALI DAN DIY TIDAK MELAKSANAKAN PEMBERIAN IMUNISASI TAMBAHAN CAMPAK-RUBELA,
NAMUN TETAP MELAKSANAKAN IMUNISASI KEJAR
Provinsi Sasaran Campak
Rubela
Sasaran
Imunisasi Kejar
Tahap dan
Waktu
Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara,
Sumatera Barat
9 bulan - < 15 tahun
Anak usia 12-59
bulan yang
tidak/belum
lengkap OPV,
IPV, dan DPT-HB-
Hib
Tahap I
(Mulai
Mei 22)
Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka
Belitung, Lampung
Seluruh provinsi di Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku, dan Papua
9 bulan - < 12 tahun
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah, dan Jawa Timur
9-59 bulan Tahap II
(Mulai
Agust 22)
Bali dan DI Yogyakarta Tidak melaksanakan
7. Provinsi – Kab Kota Puskesmas
August
Septemb
er
Monitoring Pelaksanaan:
Penyusunan dan Penjadwalan Tim
Monitoring, Prioritas High Risk
District
Briefing Tim Monitoring Lapangan
Alat: Ceklist Supervisi Pelaksanaan
BIAN
Pelaksanaan Imunisasi BIAN:
Briefing Tim Pelaksana Imunisasi
sebelum berangkat ke lapangan
Rekapitulasi Cakupan Harian
Laporan Mingguan
Evaluasi Cakupan dengan metode RCA
Analisa cakupan per desa/kel
Penentuan lokasi evaluasi
Penyusunan, Penjadwalan Tim
Evaluasi, dan briefing RCA
Pelaksanaan RCA
Analisa RCA dan Tindak lanjut
Evaluasi Cakupan dengan metode
RCA
Analisa cakupan:
- Provinsi: per kab kota & kec/Pusk
- Kab kota: per pusk/kec & desa/kel
Penentuan lokasi evaluasi
Penyusunan, Penjadwalan Tim
Evaluasi, dan briefing RCA
Pelaksanaan RCA
Analisa RCA dan Tindak lanjut
8. Prosedural Kesiapan Pelaksanaan
BIAN
Nasional, Provinsi,
Kab/Kota, dan
Puskesmas
Menggunakan cheklist
kesiapan pelaksanaan
BIAN untuk menilai
perkembangan
persiapan telah
dilakukan di setiap level
Menindaklanjuti hasil
Penilaian Persiapan
Pelaksanaan BIAN
Memasukkan kegiatan-
kegiatan persiapan ke
dalam rencana kerja
persiapan BIAN
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman •8
Nilai kembali hasil
persiapan
Penilaian terakhir
dilakukan kembali 1
minggu Sebelum
Pelaksanaan BIAN
9. Perhitungan dan Pendataan
sasaran
◉ Data Sasaran Imunisasi Tambahan Campak Rubela
Anak
usia: 9-
59
bulan,
Identifikasi status imunisasi ORI campak-Rubela,
anak yang mendapat imunisasi CR saat ORI sejak
Jan 2022 tetap dimasukkan dalam sasaran namun
tidak diberikan imunisasi tambahan campak-rubela
saat BIAN
Lakukan verifikasi data sasaran individu pada database yang dapat diakses melalui
dashboard pada laman berikut http://sehatindonesiaku.kemkes.go.id/
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
9
10. Perhitungan dan Pendataan
sasaran
◉ Data Sasaran Imunisasi Kejar
Anak usia 12-59 bulan
Lakukan verifikasi data sasaran individu pada
database yang dapat diakses melalui dashboard
pada laman berikut
http://sehatindonesiaku.kemkes.go.id/
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
10
13. USIA SASARAN & JENIS VAKSIN
IMUNISASI CAMPAK RUBELA:
● 9 – 59 bln
● Lahir Sept 2017 – Okt 2021
● 1 dosis CR tanpa melihat status imunisasi CR
sebelumnya
● Interval minimal 1 bulan dengan vaksinasi CR
sebelumnya.
IMUNISASI KEJAR:
● 12 – 59 bln
● Lahir Sept 2017 – Agust 2021
● Jenis vaksin yang akan diberikan: OPV/IPV/Penta
sesuai status imunisasi sebelumnya:
Usia 12 - < 18 bln: OPV: 4 dosis ; IPV: 1 dosis,
Penta: 3 dosis
Usia 18 bln >:OPV: 4 dosis ; IPV: 1 dosis, Penta:
4 dosis
● Bulan Agust 2022: OPV + Penta/IPV
● Bulan selanjutnya: antigen lainnya sesuai
kebutuhan dan interval pemberian.
14. Anak usia
9 – 59 bulan
Vaksinasi
Campak Rubela
1x
Imunisasi KEJAR
Usia 12 – 59 bulan
Usia 18 – 59 bulan
LENGKAP JIKA:
- OPV 4 x
- PV 1 x
- DPTHBHib 4 x
Usia 12 – 17 bulan
LENGKAP JIKA:
- OPV 4 x
- IPV 1 x
- DPTHBHib 3 x
Urutan pemberian PADA BIAN bulan Agust 2022,
jika belum lengkap:
1. OPV 1 x
2. IPV 1 x
3. DPT-HB-Hib 1 x
Dosis kekurangannya
diberikan pada bulan
selanjutnya sesuai interval
minimal
Pemberian Vaksin
AGUSTUS 2022
Jenis & dosis vaksin yg pernah
didapat Catat pada Form
Pendataan Sasaran
16. CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP (IDL)
PROVINSI JAWA TENGAH TH 2015 – MEI 2022
97.2 99.3 98.2 103.1 102.6 100.1
88.2
40.4
0
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 s.d 22
Mei
2022
CAKUPAN IMUNISASI PER ANTIGEN
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2020 - 2021
99.6 100.3 101.8 100.9 99.7 100.8
47.5
97.6 99.6
96.5 92.2
87.2
74.5
90.4
75
62.8
88.1 88.2
0
20
40
60
80
100
120
HB.0 BCG DPT HB
- Hib1
DPT HB
- Hib3
Polio 1 Polio 4 IPV Measles
Rubela
IDL
2020 2021
CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGAP
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2021
119.5
112.2
105.7102.5102.3100.2100.1 96.3 95.6 95.1 94.7 94.5 94.0 92.3 91.5 91.2 90.3 88.2 88.2 87.9 87.3 86.7 85.9 82.4 81.4 80.1 80.0 79.7 78.7 77.9 73.7 73.6 73.4 71.0 71.0 67.3
0
20
40
60
80
100
120
140
Target 93,6%
17. KESIAPAN YANG SUDAH DILAKUKAN
Pendataan SASARAN dan MIKROPLANING tingkat Kab/Kota
dan Puskesmas
ADVOKASI (Gubernur, FORKOMPINDA)
ORIENTASI BIAN secara teknis dengan Kab/Kota
APRIL
MEI
2022
Penghitungan KEBUTUHAN LOGISTIK (vaksin, ADS,
Safety box)
SOSIALISASI DAN KOORDINASI Komda KIPI dan Pokja
KIPI Kabupaten/Kota
SOSIALISASI BIAN dengan Linsek, Organisasi Profesi,
Organisasi Keagamaan, Forum anak
SURAT EDARAN BIAN dari Sekda Prov Jateng kepada Sekda
Kabupaten/Kota
SURAT EADARAN BIAN dari Dinkes ke Kemenag dan Ka Dis
Dik
18. KESIAPAN YANG SUDAH DILAKUKAN
JUNI
JULI
2022
SK KADINKES tentang POKJA BIAN
SK POKJA KIPI PROVINSI
SK POKJA KIPI KAB/KOTA
PENCANANGAN IMUNISASI KEJAR
menyongsong BIAN oleh Gubernur dan Ketua TP
PKK Jawa Tengah
PELAKSANAAN IMUNISASI KEJAR
KOLABORASI DG PERGURUAN TINGGI
(Poltekes) untuk membantu pelaksanaan BIAN di
kab/kora dengan membantu vaksinator
Pengisian READNESS ASESSEMENT baik di Provinsi
maupun Kabupaten/Kota melalui on line
Mulai melakukan VERIVIKASI DATA sasaran by name
by address melalui Aplikasi Sehat Indonesaku (ASIK)