Dokumen tersebut membahas persiapan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Puskesmas Cigeureung, termasuk penyusunan mikroplan, pencatatan dan pelaporan, sasaran, kegiatan, jadwal, dan logistik BIAN."
Dokumen tersebut membahas rencana pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak di Indonesia, mencapai target eliminasi penyakit campak dan rubela, serta mempertahankan status bebas polio. BIAN akan dilaksanakan dalam dua tahap di berbagai provinsi dengan sasaran anak usia 9 bulan hingga 15 tahun untuk menerima vaksinasi tambahan campak-rubela dan an
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 bertujuan meningkatkan cakupan imunisasi anak di Indonesia dengan memberikan imunisasi tambahan campak-rubela dan imunisasi kejar. Pelaksanaannya meliputi kampanye imunisasi campak-rubela untuk anak usia 9-59 bulan dan imunisasi kejar untuk anak usia 12-59 bulan di Pulau Jawa pada Agustus-September 2022. Persiapan yang diperlukan antara lain verifikasi data sasaran,
Mikroplaning imunisasi rotavirus meliputi perhitungan data sasaran, kebutuhan vaksin dan logistik, serta inventarisasi peralatan rantai dingin. Sasaran dihitung berdasarkan bayi yang bertahan hidup usia 2-4 bulan. Kebutuhan vaksin dihitung dengan mempertimbangkan jumlah sasaran, jumlah pemberian, target cakupan, dan indeks pemakaian. Perleng keadaan anafilaktik juga disediakan di setiap tempat pelayanan.
Jawa Tengah telah mempersiapkan diri dengan baik untuk pelaksanaan BIAN 2022 dengan melakukan pendataan sasaran, advokasi, persiapan logistik, dan sosialisasi kepada berbagai pihak terkait. Cakupan imunisasi dasar lengkap di Jawa Tengah juga mengalami peningkatan sejak tahun 2015 hingga Mei 2022.
Dokumen tersebut membahas rencana pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak di Indonesia, mencapai target eliminasi penyakit campak dan rubela, serta mempertahankan status bebas polio. BIAN akan dilaksanakan dalam dua tahap di berbagai provinsi dengan sasaran anak usia 9 bulan hingga 15 tahun untuk menerima vaksinasi tambahan campak-rubela dan an
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 bertujuan meningkatkan cakupan imunisasi anak di Indonesia dengan memberikan imunisasi tambahan campak-rubela dan imunisasi kejar. Pelaksanaannya meliputi kampanye imunisasi campak-rubela untuk anak usia 9-59 bulan dan imunisasi kejar untuk anak usia 12-59 bulan di Pulau Jawa pada Agustus-September 2022. Persiapan yang diperlukan antara lain verifikasi data sasaran,
Mikroplaning imunisasi rotavirus meliputi perhitungan data sasaran, kebutuhan vaksin dan logistik, serta inventarisasi peralatan rantai dingin. Sasaran dihitung berdasarkan bayi yang bertahan hidup usia 2-4 bulan. Kebutuhan vaksin dihitung dengan mempertimbangkan jumlah sasaran, jumlah pemberian, target cakupan, dan indeks pemakaian. Perleng keadaan anafilaktik juga disediakan di setiap tempat pelayanan.
Jawa Tengah telah mempersiapkan diri dengan baik untuk pelaksanaan BIAN 2022 dengan melakukan pendataan sasaran, advokasi, persiapan logistik, dan sosialisasi kepada berbagai pihak terkait. Cakupan imunisasi dasar lengkap di Jawa Tengah juga mengalami peningkatan sejak tahun 2015 hingga Mei 2022.
Dokumen tersebut membahas strategi peningkatan cakupan imunisasi dasar pada bayi di Kota Banda Aceh, yang mencakup pemberian layanan imunisasi langsung di Pos Kesehatan Desa pada hari Minggu, pembuatan register sasaran imunisasi, dan penggunaan alat bantu berupa kartu perambuan imunisasi untuk memantau kelengkapan dan ketepatan waktu pemberian imunisasi.
Dokumen tersebut memberikan petunjuk pengukuran tingkat perkembangan Posyandu Balita di era adaptasi kebiasaan baru dengan format input, proses, dan output. Beberapa indikator yang dinilai antara lain kelembagaan posyandu, rencana kerja, sarana dan prasarana, dukungan dana, tenaga, frekuensi buka posyandu, kegiatan pelayanan dan penyuluhan, serta pencatatan dan pelaporan kegiatan posyandu.
Materi Pemaparan BIAN 2022 (Dirjen P2P Kementerian Kesehatan RI).pdfAgusNojenk
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dilaksanakan untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak yang menurun selama pandemi dan mengurangi risiko wabah penyakit, dengan memberikan imunisasi tambahan campak-rubela dan imunisasi kejar untuk melengkapi status imunisasi anak. BIAN akan dilaksanakan secara bertahap dari Mei hingga Agustus 2022 dengan sasaran anak usia 9 bulan hingga 15 tahun, dan duk
1. Dokumen ini berisi panduan penugasan untuk menganalisis capaian program kesehatan keluarga dan merumuskan kebijakan serta rencana tindak lanjutnya.
2. Terdapat instruksi untuk menganalisis capaian indikator kesehatan keluarga, mengidentifikasi hambatan, dan merumuskan target, sumber daya, dan upaya untuk meningkatkan capaian program.
3. Dokumen ini memberikan contoh format untuk merangkum hasil analisis dan
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) adalah program imunisasi untuk anak Indonesia yang bertujuan mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi tinggi terhadap penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi, termasuk menghentikan penularan campak-rubela dan mempertahankan status bebas polio Indonesia. BIAN meliputi pemberian vaksin tambahan dan imunisasi kejar untuk melengkapi status imunisasi anak, dengan dukungan dari
Kerangka acuan kegiatan validasi balita kurusyusup firmawan
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan validasi balita kurus di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis tahun 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan data balita kurus berdasarkan nama, alamat, kelompok umur, jenis kelamin dan status ekonomi serta memberikan rekomendasi kebijakan perencanaan kedepan. Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 di 24 posyandu dan 6 desa dengan bi
Dokumen tersebut membahas strategi kampanye vaksinasi campak di Indonesia antara tahun 2009-2011. Kampanye ini bertujuan meningkatkan cakupan vaksinasi campak hingga 95% pada anak usia 9-59 bulan melalui berbagai persiapan logistik, pelatihan petugas, sosialisasi, dan pelaksanaan vaksinasi secara masal.
Dokumen tersebut membahas strategi peningkatan cakupan imunisasi dasar pada bayi di Kota Banda Aceh, yang mencakup pemberian layanan imunisasi langsung di Pos Kesehatan Desa pada hari Minggu, pembuatan register sasaran imunisasi, dan penggunaan alat bantu berupa kartu perambuan imunisasi untuk memantau kelengkapan dan ketepatan waktu pemberian imunisasi.
Dokumen tersebut memberikan petunjuk pengukuran tingkat perkembangan Posyandu Balita di era adaptasi kebiasaan baru dengan format input, proses, dan output. Beberapa indikator yang dinilai antara lain kelembagaan posyandu, rencana kerja, sarana dan prasarana, dukungan dana, tenaga, frekuensi buka posyandu, kegiatan pelayanan dan penyuluhan, serta pencatatan dan pelaporan kegiatan posyandu.
Materi Pemaparan BIAN 2022 (Dirjen P2P Kementerian Kesehatan RI).pdfAgusNojenk
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dilaksanakan untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak yang menurun selama pandemi dan mengurangi risiko wabah penyakit, dengan memberikan imunisasi tambahan campak-rubela dan imunisasi kejar untuk melengkapi status imunisasi anak. BIAN akan dilaksanakan secara bertahap dari Mei hingga Agustus 2022 dengan sasaran anak usia 9 bulan hingga 15 tahun, dan duk
1. Dokumen ini berisi panduan penugasan untuk menganalisis capaian program kesehatan keluarga dan merumuskan kebijakan serta rencana tindak lanjutnya.
2. Terdapat instruksi untuk menganalisis capaian indikator kesehatan keluarga, mengidentifikasi hambatan, dan merumuskan target, sumber daya, dan upaya untuk meningkatkan capaian program.
3. Dokumen ini memberikan contoh format untuk merangkum hasil analisis dan
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) adalah program imunisasi untuk anak Indonesia yang bertujuan mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi tinggi terhadap penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi, termasuk menghentikan penularan campak-rubela dan mempertahankan status bebas polio Indonesia. BIAN meliputi pemberian vaksin tambahan dan imunisasi kejar untuk melengkapi status imunisasi anak, dengan dukungan dari
Kerangka acuan kegiatan validasi balita kurusyusup firmawan
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan validasi balita kurus di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis tahun 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan data balita kurus berdasarkan nama, alamat, kelompok umur, jenis kelamin dan status ekonomi serta memberikan rekomendasi kebijakan perencanaan kedepan. Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 di 24 posyandu dan 6 desa dengan bi
Dokumen tersebut membahas strategi kampanye vaksinasi campak di Indonesia antara tahun 2009-2011. Kampanye ini bertujuan meningkatkan cakupan vaksinasi campak hingga 95% pada anak usia 9-59 bulan melalui berbagai persiapan logistik, pelatihan petugas, sosialisasi, dan pelaksanaan vaksinasi secara masal.
Similar to PERSIAPAN PELAKSANAAN BIAN 2022.pptx (20)
5. TUJUAN PELAKSANAAN BIAN
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
MENCAPAI DAN MEMPERTAHANKAN KEKEBALAN POPULASI
YANG TINGGI
▪Menghentikan transmisi virus campak dan rubela setempat (indigenous) di
semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023 dan
mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan rubela/CRS pada tahun
2026 dari SEARO.
▪Mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan eradikasi polio
global pada tahun 2026
▪Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis
6. KEGIATAN BIAN TERDIRI DARI 2 KEGIATAN:
IMUNISASI TAMBAHAN (CAMPAK-RUBELA) DAN IMUNISASI KEJAR (OPV, IPV DAN DPT-HB-Hib)
IMUNISASI KEJAR BERUPA PEMBERIAN
IMUNISASI TAMBAHAN BERUPA SATU ATAU LEBIH JENIS IMUNISASI UNTUK
PEMBERIAN SATU DOSIS IMUNISASI MELENGKAPI STATUS IMUNISASI DASAR
CAMPAK-RUBELA TANPA MEMANDANG MAUPUN LANJUTAN BAGI ANAK YANG
STATUS IMUNISASI SEBELUMNYA BELUM MENERIMA DOSIS VAKSIN SESUAI
USIA
BIAN (BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL)
7. TAHAPAN, WAKTU DAN SASARAN BIAN
PROVINSI BALI DAN DIY TIDAK MELAKSANAKAN PEMBERIAN IMUNISASI TAMBAHAN
CAMPAK-RUBELA, NAMUN TETAP MELAKSANAKAN IMUNISASI KEJAR
Provinsi Sasaran Campak
Rubela
Sasaran Imunisasi
Kejar
Tahap dan
Waktu
Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara,
Sumatera Barat
9 bulan - < 15 tahun
Anak usia 12-59
bulan yang
tidak/belum
lengkap OPV, IPV,
dan DPT-HB-Hib
Tahap I
(Mulai Mei
22)
Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka
Belitung, Lampung
Seluruh provinsi di Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku, dan Papua
9 bulan - < 12 tahun
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Jawa Timur
9-59 bulan Tahap II
(Mulai
Agust 22)
Bali dan DI Yogyakarta Tidak melaksanakan
9. Data dan Cara Perhitungan Kebutuhan Data
◉ Data Sasaran Imunisasi Tambahan Campak Rubela
9 - 59 bulan
Tanpa Memandang Status Imunisasi Rutin
Identifikasi status imunisasi ORI (Sejak Januari
2022).
Yang ORI tidak menjadi sasaran
Anak usia:
atau
9 bulan - 12 tahun
atau
9 bulan - 15 tahun
Rekap dalam Format Pendataan
Kumulatifkan Jumlah Sasaran
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman 9
10. Data dan Cara Perhitungan Kebutuhan Data
◉ Data Sasaran Imunisasi Kejar
Anak usia di atas 12 – 59 bulan
Belum Lengkap Status Imunisasi : OPV, IPV,
DPT-HB-Hib
Identifikasi status imunisasi anak
(Menggunakan Buku Kohort, KIA, dll)
Rekap dalam Format Pendataan
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman 10
Kumulatifkan Jumlah Sasaran
11. Data dan Cara Perhitungan Kebutuhan Data
◉ Data Kebutuhan Tenaga Kesehatan
Puskesmas, Pos Pelayanan
Kesehatan, dan Pos Pelayanan
Komunitas
Pos Pelayanan di Sekolah
1 Vaksinator 50 Suntikan
1 Vaksinator 100 Suntikan
1 Pos Pelayanan 3 Tenaga Pendukung
3 Pos Pelayanan
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman 11
1 Supervisor
◉ Data Kebutuhan Tenaga Pendukung (Kader, Guru, Lainnya)
◉ Data Kebutuhan Supervisor
12. Data tempat pelayanan dan RS Rujukan:
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman 12
◉ Data tempat pelayanan imunisasi
◉ Data rumah sakit rujukan penanganan KIPI
13. Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Pemetaan Wilayah Kerja
Peta Wilayah Kerja Meliputi:
◉ Batas wilayah kerja
◉ Kondisi geografis
◉ Lokasi tiap desa/kelurahan
◉ Lokasi rentan/berisiko
◉ Lokasi fasyankes
◉ Lokasi tempat pelayanan imunisasi baru
◉ Jarak dan waktu tempuh dari fasyankes/pos pelayanan imunisasi ke tiap desa
Halaman 16
14. Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman 1
7
Contoh Peta Wilayah Kerja
Tentukan wilayah Kerja Prioritas berdasarkan Jumlah sasaran, kejadian KLB, Kumuh/Padat pendudukan, DO, mampu laksana, dll
15. Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Pemetaan dan Penyusunan Jadwal Kegiatan
Identifikasi Tempat Pelayanan BIAN
Identifikasi Jumlah Sasaran di setiap Tempat Pelayanan BIAN
Jadwalkan Waktu Pelaksanaan Kegiatan BIAN
Waktu Pelaksanaan Kegiatan BIAN maksimal selama 30 hari Kerja
Prioritaskan wilayah yang sasaran banyak dan mampu laksana
Halaman18
20. DATA YANG HARUS DIBAWA
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
1. BUKU KIA UNTUK MELIHAT DATA YANG BELUM DIIMUNISASI
2. KK UNTUK MELIHAT NIK/ ATAU DICATAT DIKERTAS UNDANGAN
3. DIUMUMKAN SEBELUM-H1 UNTUK PELAYANAN POSYANDU VITAMIN A & BIAN
21. Pencatatan Rekapitulasi Hasil Pelayanan
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
◉ Format Rekapitulasi Hasil Pelayanan BIAN digunakan oleh
Puskesmas untuk mencatat, menghitung, serta memonitor
capaian imunisasi MR dan imunisasi kejar.
◉ Petugas imunisasi menghitung Jumlah vial vaksin yang
digunakan di hari pelayanan tersebut kemudian mencatat
di format Pencatatan Hasil Pelayanan.
22. Catatan Khusus
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
1. Bagi anak usia 9-11 bulan yang belum mendapatkan imunisasi rutin campak-rubela dosis pertama maka dosis
imunisasi tambahan campak-rubela saat BIAN dicatat sebagai cakupan imunisasi dasar lengkap dan BIAN.
2. Bagi anak usia 18-24 bulan yang telah mendapatkan 1 dosis imunisasi rutin campak-rubela maka hasil layanan
saat BIAN dicatat sebagai cakupan imunisasi lanjutan baduta (imunisasi campak-rubela dosis kedua) dan BIAN.
3. Bagi anak usia 18-24 bulan yang telah mendapatkan 3 dosis imunisasi rutin DPT-HB-Hib maka hasil layanan
saat BIAN dicatat sebagai cakupan imunisasi lanjutan baduta (imunisasi DPT-HB-Hib dosis keempat) dan BIAN.
4. Bagi anak (yang akan memasuki kelas 1 sekolah dasar) di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua yang mendapatkan imunisasi tambahan campak-Rubela saat BIAN, maka hasil
layanan saat BIAN dicatat sebagai cakupan BIAS campak-rubela bulan Agustus dan BIAN.
5. Pada daerah yang telah memberikan imunisasi campak-rubela sebagai respons KLB (Outbreak Response
Immunization) sejak bulan Januari tahun 2022, maka hasil layanan ORI dicatat juga sebagai hasil layanan
imunisasi tambahan campak-rubela pada BIAN.
23. Pencatatan Rekapitulasi Logistik
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
◉ Format Rekap Logistik digunakan oleh
puskesmas, kabupaten/kota dan provinsi
petugas
untuk
mencatat, melaporkan, dan memonitor penggunaan
vaksin dan logistik, serta menghitung indeks
pemakaian (IP) vaksin OPV, IPV, DPT-HB-HiB, dan MR.
24. o Tuliskan jumlah kumulatif anak yang diimunisasi
o Tuliskan jumlah kumulatif vial yang digunakan
o Hitulah IP vaksin dengan rumus Jumlah yang diimunisasi
dibagi Jumlah vial yang digunakan
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
o Tuliskan jumlah kumulatif pelarut
o Tuliskan jumlah kumulatif vial yang digunakan
o Hitulah IP vaksin dengan rumus Jumlah yang diimunisasi
dibagi Jumlah vial yang digunakan
25. Pencatatan dan Pelaporan Manual
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
◉ Pencatatan manual hasil pelaksanaan BIAN dilakukan menggunakan
Excel Tools yang dapat diunduh melalui laman:
https://bit.ly/MateridanInstrumenBIAN
◉ Terdapat halaman/sheet berbeda pada Excel file pencatatan dan
pelaporan BIAN: Pencatatan Hasil Pelayanan, Rekap Hasil Pelayanan,
dan Rekap Logistik.
◉ Pencatatan dan pelaporan manual dilakukan secara berjenjang
setiap hari, meliputi hasil pelayanan dan pemakaian logistik.
Puskesmas melaporkan ke Kab/Kota maksimal pukul 14.00 WIB,
Kab/Kota melaporkan ke Provinsi maksimal pukul 15.00 WIB, dan
Provinsi melaporkan ke Pusat maksimal pukul 16.00 WIB.
26. Pencatatan dan Pelaporan Hasil
Pelaksanaan BIAN secara Elektronik
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
◎ Pencatatan hasil layanan imunisasi dilaksanakan setiap
hari secara elektronik melalui aplikasi SehatIndonesiaKu
(ASIK) oleh petugas pengelola program imunisasi maupun
pelaksana imunisasi, yang sudah terdaftar sebagai
Pengelola Program Imunisasi & KIPI maupun Pelaksana
Imunisasi pada aplikasi SehatIndonesiaKu (ASIK)
◎ Data hasil layanan imunisasi dilaporkan secara individu.
27. Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK)
Platform ini dibagi menjadi dua:
• Aplikasi Android: digunakan oleh tenaga kesehatan dan kader untuk pencatatan data program UKM (KIA, surveilans PM, skrining
PTM) serta program UKBM (Posyandu)
• Web based: digunakan oleh tenaga kesehatan di puskesmas selain untuk pencatatan kesehatan individu, juga digunakan untuk
pelaporan Dinkes atau Kemenkes
Platform ASIK (Aplikasi Sehat IndonesiaKu) adalah aplikasi terpusat yang
digunakan untuk input data, monitoring data perkembangan pasien untuk seluruh
tenaga kesehatan layanan primer.
1. Pendaftaran petugas imunisasi untuk dapat mengakses pencatatan
individu
(penerimaan dan
2. Pencatatan hasil layanan imunisasi individu
3. Pencatatan logistik pelayanan imunisasi
pengembalian vial)
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
35. Kesimpulan
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)
Halaman
❑ Mikroplanning perlu dilengkapi untuk mempersiapkan Kebutuhan yang diperlukan
saat pelayanan BIAN
❑ Mikroplanning sudah harus selesai minimal 2 minggu Sebelum pelaksanaan BIAN
❑ Pencatatan dan pelaporan hasil pelaksanaan BIAN serta pencatatan dan
pelaporan distribusi/alokasi, penggunaan, pembuangan, dan permintaan vaksin
dan logistik lainnya dilakukan secara elektronik maupun manual.
❑ Pencatatan dan Pelaporan Hasil Pelaksanaan BIAN secara elektronik dilakukan
menggunakan aplikasi SehatIndonesiaKu (ASIK), secara individu.
❑ Pencatatan dan pelaporan distribusi/alokasi, penggunaan, pembuangan, dan
permintaan vaksin dan logistik dilakukan melalui aplikasi SMILE.