Dokumen tersebut membahas tentang gagal jantung, yang merupakan kondisi abnormal yang melibatkan kerusakan pemompaan jantung yang ditandai dengan disfungsi ventrikel dan penurunan toleransi aktivitas. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis, penyebab, mekanisme kompensasi, dan komplikasi dari gagal jantung.
Syok kardiogenik merupakan penyebab kematian paling sering pada pasien-pasien yang dirawat dengan infark miokard. Tindakan revaskularisasi dini terbukti mampu menurunkan kejadian syok kardiogenik pada kasus infark miokard akut. Tingkat kejadian syok kardiogenik telah banyak berkurang belakangan ini, mulai dari 20% pada tahun 1960an, hingga saat ini tinggal + 8% saja. Jenis infark miokard akut yang paling sering menyebabkan syok kardiogenik adalah STEMI. Sekitar 80% kasus syok kardiogenik yang berkaitan dengan infark miokard akut. 80% Syok kardiogenik yang terjadi akibat infark miokard disebabkan oleh kegagalan ventrikel kiri. Sedangkan yang lainnya adalah mitral regurgitasi akut, rupture septum ventrikular, gagal ventrikel kanan, serta tramponade jantung. Insidensi syok kardiogenik lebih tinggi pada pria daripada wanita (3:2). Perbedaan ini disebabkan karena semakin meningkatnya kejadian penyakit jantung koroner pada pria. Namun demikian persentase kejadian syok kardiogenik yang mengikuti infark miokard lebih banyak pada wanita dibanding pria. Umur rata-rata pasien dewasa yang mengalami syok kardiogenik adalah 65-66 tahun. Ras yang paling tinggi persentasenya untuk kejadian syok kardiogenik adalah ras hispanik (74%) sedangkan ras afrika amerika 65%, kulit putih 56%, sedangkan Asia dan selebihnya 41%.3,4,6
Syok kardiogenik terjadi pada 2,9% pasien angina pectoris tak stabil dan 2,1% pasien IMA non elevasi ST. Median waktu perkembangan menjadi syok pada pasien ini adalah 76 jam dan 94 jam, dimana yang tersering setelah 48 jam. Syok lebih sering dijumpai sebagai komplikasi IMA dengan elevasi ST daripada tipe lain dari sindrom koroner akut. Pada studi besar di negara maju, pasien IMA yang mendapat terapi trombolitik tetap ditemukan kejadian syok kardiogenik yang berkisar 4,2% sampai 7,2 %. Tingkat mortalitas masih tetap tinggi sampai saat ini, berkisar 70%-100%. Namun demikian data registri menunjukan penurunan 5% dalam dekade terakhir, walaupun laju syok kardiogenik yang berkunjung ke rumah sakit tidak berubah. Hal ini mungkin disebabkan peningkatan frekuensi revaskularisasi dengan intervensi koroner perkutan primer pada sindrom koroner akut.7
4. 44
GAGAL JANTUNGGAGAL JANTUNG
Kondisi abnormal yang melibatkan kerusakanKondisi abnormal yang melibatkan kerusakan
pemompaan jantung (Lewis, dkk, 2004)pemompaan jantung (Lewis, dkk, 2004)
Dikarakteristikkan dengan disfungsi ventrikel,Dikarakteristikkan dengan disfungsi ventrikel,
penurunan toleransi terhadap aktivitas,penurunan toleransi terhadap aktivitas,
penurunan kualitas hidup dan penurunan usiapenurunan kualitas hidup dan penurunan usia
harapan hidup.harapan hidup.
Kegagalan jantung dalam memompakan darahKegagalan jantung dalam memompakan darah
untuk memenuhi kebutuhan tubuhuntuk memenuhi kebutuhan tubuh
Sindroma klinis kompleks yang diSindroma klinis kompleks yang di
manifestasikan oleh nafas pendek, kelemahanmanifestasikan oleh nafas pendek, kelemahan
dan fungsi jantung abnormal (Woods, dkk, 2000)dan fungsi jantung abnormal (Woods, dkk, 2000)
6. 66
KLASIFIKASI GAGALKLASIFIKASI GAGAL
JANTUNGJANTUNG
Kegagalan arah belakangKegagalan arah belakang
dan depandan depan
Kegagalan akut danKegagalan akut dan
kronikkronik
Kegagalan sisi kiri danKegagalan sisi kiri dan
kanankanan
Sindroma curah jantungSindroma curah jantung
rendah dan tinggirendah dan tinggi
Disfungsi sistolik danDisfungsi sistolik dan
diastolikdiastolik
7. 77
Kegagalan arah belakang: merupakan hasil dariKegagalan arah belakang: merupakan hasil dari
kegagalan ventrikel memompakan isinya,kegagalan ventrikel memompakan isinya,
menyebabkan akumulasi darah dan peningkatanmenyebabkan akumulasi darah dan peningkatan
tekanan ventrikel, atrium dan venatekanan ventrikel, atrium dan vena
Kegagalan arah depan: situasi dimana prosesKegagalan arah depan: situasi dimana proses
patologis primernya adalah penurunan curahpatologis primernya adalah penurunan curah
jantung, yang berujung kepada penurunanjantung, yang berujung kepada penurunan
perfusi organ vital.perfusi organ vital.
Kedua kegagalan arah belakang dan depanKedua kegagalan arah belakang dan depan
dijumpai pada hampir semua pasien dengandijumpai pada hampir semua pasien dengan
gagal jantung kronikgagal jantung kronik
Kegagalan arah belakang dan depanKegagalan arah belakang dan depan
8. 88
Akut: kegagalan jantung terjadi secara cepatAkut: kegagalan jantung terjadi secara cepat
dimana kompensasi SS simpatis tidak efektif,dimana kompensasi SS simpatis tidak efektif,
menghasilkan pembentukan edema pulmonermenghasilkan pembentukan edema pulmoner
dan kolaps sirkulasi secara cepatdan kolaps sirkulasi secara cepat
Etiologi: Infark Miokard, disfungsi katub akutEtiologi: Infark Miokard, disfungsi katub akut
Kronik: kegagalan terjadi bertahap dan biasanyaKronik: kegagalan terjadi bertahap dan biasanya
disebabkan oleh ketidakmampuan mekanismedisebabkan oleh ketidakmampuan mekanisme
fisiologis untuk mengkompensasifisiologis untuk mengkompensasi
Etiologi: penyakit katub, tekanan darah tinggi,Etiologi: penyakit katub, tekanan darah tinggi,
COPDCOPD
Kegagalan akut dan kronikKegagalan akut dan kronik
9. 99
Gagal jantung kiri: bila isi sekuncup ventrikel kiriGagal jantung kiri: bila isi sekuncup ventrikel kiri
menurun dan darah terakumulasi di ventrikel kiri,menurun dan darah terakumulasi di ventrikel kiri,
atrium kiri dan sirkulasi pulmoner.atrium kiri dan sirkulasi pulmoner.
Etiologi: hipertensi, infark miokard, stenosisEtiologi: hipertensi, infark miokard, stenosis
aorta atau mitralaorta atau mitral
Gagal jantung kanan: ketidakmampuan jantungGagal jantung kanan: ketidakmampuan jantung
kanan mengosongkan isinya, menyebabkankanan mengosongkan isinya, menyebabkan
aliran balik ke sirkulasi sistemik.aliran balik ke sirkulasi sistemik.
Etiologi: gagal ventrikel kiri, hipertensi pulmonerEtiologi: gagal ventrikel kiri, hipertensi pulmoner
(kelainan kongenital, infeksi paru berat, emboli(kelainan kongenital, infeksi paru berat, emboli
pumoner) stenosis katub trikuspid atau pulmonerpumoner) stenosis katub trikuspid atau pulmoner
Kegagalan sisi kiri dan kananKegagalan sisi kiri dan kanan
10. 1010
Sindroma curah jantung rendah: padaSindroma curah jantung rendah: pada
tekanan darah tinggi dan hipovolemia,tekanan darah tinggi dan hipovolemia,
terjadi gangguan vasokonstriksi periferterjadi gangguan vasokonstriksi perifer
Sindroma curah jantung tinggi: padaSindroma curah jantung tinggi: pada
kondisi2 yang menyebabkan jantungkondisi2 yang menyebabkan jantung
bekerja lebih keras.bekerja lebih keras.
Spt pada peningkatan kebutuhanSpt pada peningkatan kebutuhan
metabolik (hipertiroidisme, demam,metabolik (hipertiroidisme, demam,
kehamilan), anemiakehamilan), anemia
Sindroma curah jantung rendahSindroma curah jantung rendah
dan tinggidan tinggi
11. 1111
Disfungsi sistolik: kegagalan fungsi pompaDisfungsi sistolik: kegagalan fungsi pompa
ventrikel dan penurunanventrikel dan penurunan ejection fractionejection fraction
sehingga terjadi pembesaran ruang jantung.sehingga terjadi pembesaran ruang jantung.
Ventrikel kiri tidak mampu menghasilkanVentrikel kiri tidak mampu menghasilkan
kekuatan yang cukup untuk memompakan darahkekuatan yang cukup untuk memompakan darah
ke aortake aorta
Disfungsi diastolik: peningkatan tahanan padaDisfungsi diastolik: peningkatan tahanan pada
pengisian jantung (ventrikel) selama diastolikpengisian jantung (ventrikel) selama diastolik
dikarakteristikkan dengan peningkatan tekanandikarakteristikkan dengan peningkatan tekanan
pengisian.pengisian.
GabunganGabungan
Disfungsi sistolik dan diastolikDisfungsi sistolik dan diastolik
15. 1515
Respon Sistem Saraf SimpatisRespon Sistem Saraf Simpatis
Stimulasi reseptor beta-adrenergikStimulasi reseptor beta-adrenergik
peningkatan denyut jantung dan kontraktilitaspeningkatan denyut jantung dan kontraktilitas
Tahap lanjut meningkatkan kebutuhan oksigenTahap lanjut meningkatkan kebutuhan oksigen
miokardmiokard
Perifer: peningkatan tonus vaskulerPerifer: peningkatan tonus vaskuler
meningkatkan SVR dan tekan sistemikmeningkatkan SVR dan tekan sistemik
meningkatkan venous return, preload dan aftermeningkatkan venous return, preload dan after
loadload
Tahap lanjut meningkatkan preload pada kondisiTahap lanjut meningkatkan preload pada kondisi
vntrikel yang sudah overloadvntrikel yang sudah overload
16. 1616
Kompensasi GinjalKompensasi Ginjal
Penurunan perfusi ginjalPenurunan perfusi ginjal penurunanpenurunan
GFR dan aktivasi mekanisme renin –GFR dan aktivasi mekanisme renin –
angiotensin – aldosteronangiotensin – aldosteron peningkatanpeningkatan
SVR dan peningkatan absorpsi air danSVR dan peningkatan absorpsi air dan
sodiumsodium
17. 1717
Dilatasi VentrikelDilatasi Ventrikel
Peningkatan preloadPeningkatan preload dilatasi ventrikeldilatasi ventrikel
Dapat menurunkan kontraktilitas ventrikel.Dapat menurunkan kontraktilitas ventrikel.
Tahap awal dapat meningkatkan CO, tapi bilaTahap awal dapat meningkatkan CO, tapi bila
melebihi kapasitas elastis, kontraksi menurunmelebihi kapasitas elastis, kontraksi menurun
Massa otot jantung meningkat danMassa otot jantung meningkat dan
mempengaruhi konfigurasi geometrik jantungmempengaruhi konfigurasi geometrik jantung
Terjadi seiring dengan dilatasi ventrikelTerjadi seiring dengan dilatasi ventrikel
Hipertropi MiokardiumHipertropi Miokardium
18. 1818
Peningkatan ekstraksi oksigenPeningkatan ekstraksi oksigen
jaringanjaringan
Penurunan curah jantung dan tekananPenurunan curah jantung dan tekanan
perfusiperfusi aliran darah periferaliran darah perifer ekstraksiekstraksi
oksigen jaringanoksigen jaringan
20. 2020
Hipervolemia
Pe↑an Preload
Hipertensi
Pe↑an SVR &
tekanan
Stenosis Katub Katub
inkompetent
Kerusakan
miokardium
Pe↑an beban kerja
jantung
Pe↓an kekuatan kontraksi
ventr. kiri
Pe↓an perfusi
organ sistemik
Pe↓an TD
sistemik
Pe↑an ADH Pe↓an renal
blood flow
Aktivasi Renin –
Angiotensin -
Aldosteron
Retensi Na & Air
Edema
Risti ggn
integr Kulit
Pe↑an LVEDV
Pe↑an Preload
Pe↑an LA
Preload
Pe↑an tek
kapiler pulmoner
Edema Pulmoner
Ggn ptukarn gas
Ggn Pola tidur
Pe↓ CO
IntoleranA
ktivitas
Pe↓an kekuatan kontraksi
ventr. kanan
Pe↑an RA preload
Pe↓an aliran balik sistemik
Pe↓an Venous return
Mendesak
lobus hepar
Edema
Ekstremitas
Risti ggn
integr Kulit
Kematian sel
hepar, fibrosis,
sirrhosis
Pe↑an tekanan
vena porta
Akumulasi cairan di
sirkulasi mesenterika
Asites
Pe↑an
afterload
Depan Belakang
Pe↑an RV
preload
22. 2222
Manifestasi KlinisManifestasi Klinis
Gagal Jantung KiriGagal Jantung Kiri
Pembesaran ventrikel kiriPembesaran ventrikel kiri
Pernafasan Cheyne-StokesPernafasan Cheyne-Stokes
Pulsus alternansPulsus alternans
Peningkatan HRPeningkatan HR
Hipertropi ventrikel kiriHipertropi ventrikel kiri
Pertukaran O2 burukPertukaran O2 buruk
CracklesCrackles
Bunyi jantung SBunyi jantung S33 dan Sdan S44
23. 2323
Manifestasi KlinisManifestasi Klinis
Gagal Jantung AkutGagal Jantung Akut
Edema pulmonerEdema pulmoner
Alveoli terisi oleh cairanAlveoli terisi oleh cairan
serosaserosa
Penurunan efisiensi ventrikelPenurunan efisiensi ventrikel
kirikiri Peningkatan tekananPeningkatan tekanan
vena pulmonervena pulmoner
perpindahan cairan keperpindahan cairan ke
interstitial (edema interstitial)interstitial (edema interstitial)
kerusakan sel dindingkerusakan sel dinding
alveolialveoli perpindahanperpindahan
cairan + SDM ke alveolicairan + SDM ke alveoli
(edema alveoli)(edema alveoli)
24. 2424
Manifestasi KlinisManifestasi Klinis
Gagal Jantung KronisGagal Jantung Kronis
KelemahanKelemahan
DyspneaDyspnea
TakikardiaTakikardia
EdemaEdema
NokturiaNokturia
Perubahan kulitPerubahan kulit
Perubahan memori dan perhatianPerubahan memori dan perhatian
Nyeri dadaNyeri dada
Perubahan berat badanPerubahan berat badan
25. 2525
Klasifikasi FungsionalKlasifikasi Fungsional
Klasifikasi fungsional seseorang dengan penyakit jantungKlasifikasi fungsional seseorang dengan penyakit jantung
menurut NYHA:menurut NYHA:
Kelas IKelas I
Tidak ada keterbatasan aktifitas fisikTidak ada keterbatasan aktifitas fisik
Kelas IIKelas II
Keterbatasan aktifitas ringan. Aktifitas fisik rutin menyebabkanKeterbatasan aktifitas ringan. Aktifitas fisik rutin menyebabkan
keletihan, sesak nafas, palpitasi dan nyeri anginakeletihan, sesak nafas, palpitasi dan nyeri angina
Kelas IIIKelas III
Keterbatasan aktifitas fisik bermakna. Tidak nyaman saat istirahatKeterbatasan aktifitas fisik bermakna. Tidak nyaman saat istirahat
Kelas IVKelas IV
Tidak mampu melaksanakan aktifitas apapun dengan nyaman.Tidak mampu melaksanakan aktifitas apapun dengan nyaman.
Tanda insufusiensi jantung dan nyeri angina dirasakan saatTanda insufusiensi jantung dan nyeri angina dirasakan saat
istirahat.istirahat.
26. 2626
KLASIFIKASI STEVENSONKLASIFIKASI STEVENSON
(Pada pasien dengan pemantauan hemodinamik non invasif)(Pada pasien dengan pemantauan hemodinamik non invasif)
I
III
II
IV
(-) Hipoperfusi (Akral) (+)
(-)
↑
Kongestif
(Rhonkhi)
↓
(+)
Contoh: Stevenson III : Jika pada pasien ditemukan tidak ada tanda-tanda hipoperfusi
pada akral dan ditemukan tanda-tanda kongestif berupa rhonkhi
27. 2727
Komplikasi Gagal jantung (1)Komplikasi Gagal jantung (1)
Efusi pleura: krnEfusi pleura: krn
peningkatan tekanan kapilerpeningkatan tekanan kapiler
pleurapleura
Arritmia: pembesaran ruang jantungArritmia: pembesaran ruang jantung
menyebabkan gangguan jalur elektrikmenyebabkan gangguan jalur elektrik
normalnormal
28. 2828
Trombus ventrikel kiri: pembesaranTrombus ventrikel kiri: pembesaran
ventrikel kiri dan penurunan curah jantungventrikel kiri dan penurunan curah jantung
meningkatkan kemungkinan pembentukanmeningkatkan kemungkinan pembentukan
trombustrombus
Hepatomegali: pada gagal ventrikelHepatomegali: pada gagal ventrikel
kanan, kongesti vena merusak sel hepar,kanan, kongesti vena merusak sel hepar,
terjadi fibrosis dan sirhosis heparterjadi fibrosis dan sirhosis hepar
Komplikasi Gagal jantung (2)Komplikasi Gagal jantung (2)
29. 2929
Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan Diagnostik
Gagal Jantung (1)Gagal Jantung (1)
Riwayat kesehatan dan pemeriksaanRiwayat kesehatan dan pemeriksaan
fisikfisik
Identifikasi faktor penyebabIdentifikasi faktor penyebab
Analisa gas darah, kimia serum, tesAnalisa gas darah, kimia serum, tes
fungsi heparfungsi hepar
X-ray dadaX-ray dada
34. 3434
MASALAH KEPERAWATANMASALAH KEPERAWATAN
Penurunan curah jantungPenurunan curah jantung b.d gangguanb.d gangguan
kontraktilitas miokardium/perubahan inotropikkontraktilitas miokardium/perubahan inotropik
jantung, gangguan irama, frekwensi danjantung, gangguan irama, frekwensi dan
konduksi listrik jantung, gangguan preload,konduksi listrik jantung, gangguan preload,
gangguan afterloadgangguan afterload
35. 3535
Intoleransi aktivitasIntoleransi aktivitas b.db.d
ketidakseimbangan antara suplai danketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen, kelemahan umum,kebutuhan oksigen, kelemahan umum,
tirah baring lama/imobilisasi, gaya hiduptirah baring lama/imobilisasi, gaya hidup
santaisantai
Kelebihan volume cairanKelebihan volume cairan b.d penurunanb.d penurunan
laju filtrasi glomerulus (penurunan curahlaju filtrasi glomerulus (penurunan curah
jantung)/peningkatan produksi ADH,jantung)/peningkatan produksi ADH,
retensi sodium dan airretensi sodium dan air
MASALAH KEPERAWATANMASALAH KEPERAWATAN
36. 3636
MASALAH KEPERAWATANMASALAH KEPERAWATAN
Resiko tinggi gangguan pertukaran gasResiko tinggi gangguan pertukaran gas b.db.d
perubahan membran kapiler alveoli sptperubahan membran kapiler alveoli spt
penumpukan/perpindahan cairan kepenumpukan/perpindahan cairan ke
interstisial/alveoliinterstisial/alveoli
Resiko tinggi gangguan integritas kulitResiko tinggi gangguan integritas kulit b.db.d
tirah baring lama, edema, penurunan perfusitirah baring lama, edema, penurunan perfusi
jaringanjaringan
37. 3737
MASALAH KEPERAWATANMASALAH KEPERAWATAN
Gangguan pola tidurGangguan pola tidur b.d dyspneab.d dyspnea
nokturnal, kesulitan dalam memilih posisinokturnal, kesulitan dalam memilih posisi
tidur, nokturiatidur, nokturia
KecemasanKecemasan b.d dyspnea,b.d dyspnea,
ancaman kematianancaman kematian
38. 3838
Rencana Keperawatan 1Rencana Keperawatan 1
Penurunan curah jantungPenurunan curah jantung
Perawatan Jantung:Perawatan Jantung:
Evaluasi adanya nyeri dadaEvaluasi adanya nyeri dada
Kaji sirkulasi perifer secara komprehensifKaji sirkulasi perifer secara komprehensif
Awasi tanda dan gejala penurunan curah jantungAwasi tanda dan gejala penurunan curah jantung
Monitor status kardiovaskuler, respirasi dan abdomen dan tanda-tanda penuruanan perfusiMonitor status kardiovaskuler, respirasi dan abdomen dan tanda-tanda penuruanan perfusi
Monitor keseimbangan intake dan outputMonitor keseimbangan intake dan output
Monitor respon pasien terhadap medikasiMonitor respon pasien terhadap medikasi
……………………..
Manajemen elektrolitManajemen elektrolit
Monitor kadar elektrolit dan tanda ketidakseimbangan elektrolitMonitor kadar elektrolit dan tanda ketidakseimbangan elektrolit
Monitor kehilangan cairan mengandung elektrolitMonitor kehilangan cairan mengandung elektrolit
Lakukan tindakan untuk mengontrol kehilangan elektrolit spt mengistirahatkan usus,Lakukan tindakan untuk mengontrol kehilangan elektrolit spt mengistirahatkan usus,
mengganti diuretik, pemberian antipiretikmengganti diuretik, pemberian antipiretik
Berikan diet sesuai ketidakseimbangan elektrolitBerikan diet sesuai ketidakseimbangan elektrolit
………………………………....
Pengaturan hemodinamikPengaturan hemodinamik
Kenali adanya gangguan tekanan darahKenali adanya gangguan tekanan darah
Auskultasi jantung dan paruAuskultasi jantung dan paru
Berikan obat inotropik positif atau kontraktilitasBerikan obat inotropik positif atau kontraktilitas
Monitor edema perifer, distensi vena jugularis, bunyi jantung S3 dan S4Monitor edema perifer, distensi vena jugularis, bunyi jantung S3 dan S4
………………………………
39. 3939
Intoleransi aktivitasIntoleransi aktivitas
Kriteria HasilKriteria Hasil
Saturasi O2 sebagai respon terhadap aktivitasSaturasi O2 sebagai respon terhadap aktivitas
Frekwensi jantung sebagai respon terhadap aktivitasFrekwensi jantung sebagai respon terhadap aktivitas
Frekwensi nafas sebagai respon terhadap aktivitasFrekwensi nafas sebagai respon terhadap aktivitas
EKGEKG
Warna KulitWarna Kulit
Penampilan aktivitas sehari-hariPenampilan aktivitas sehari-hari
……………………..
Rencana Keperawatan 2Rencana Keperawatan 2
40. 4040
Rencana Keperawatan 2Rencana Keperawatan 2
Intoleransi aktivitasIntoleransi aktivitas
Terapi aktivitasTerapi aktivitas
Diskusikan dengan pasien frekwensi dan rentang aktivitasDiskusikan dengan pasien frekwensi dan rentang aktivitas
Bantu pasien menilai makna dari aktifitasBantu pasien menilai makna dari aktifitas
Bantu dalam memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuan fisik,Bantu dalam memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuan fisik,
psikologis dan sosialpsikologis dan sosial
Bantu untuk berfokus pada kemampuan pasien, bukan ketidakmampuanBantu untuk berfokus pada kemampuan pasien, bukan ketidakmampuan
……………………..
Manajemen energiManajemen energi
Tentukan tingkat pembatasan aktifitas fisikTentukan tingkat pembatasan aktifitas fisik
Gali perasaan pasien tentang pembatasan aktivitasGali perasaan pasien tentang pembatasan aktivitas
Kaji penyebab2 keletihanKaji penyebab2 keletihan
Monitor intake nutrisi untuk sumber energi yang adekuatMonitor intake nutrisi untuk sumber energi yang adekuat
Monitor respon kardiopulmoner terhadap aktivitasMonitor respon kardiopulmoner terhadap aktivitas
Observasi pola tidur, jam dan jumlah jam tidur pasienObservasi pola tidur, jam dan jumlah jam tidur pasien
Berikan bedrestBerikan bedrest
Ajarkan teknik-teknik untuk meminimalkan komsumsi O2Ajarkan teknik-teknik untuk meminimalkan komsumsi O2
…………………………..
41. 4141
Daftar BacaanDaftar Bacaan
Black, J. M., Hawks, J. H. & Keene, A. M. (2001).Black, J. M., Hawks, J. H. & Keene, A. M. (2001).
Medical surgical nursing: Clinical management forMedical surgical nursing: Clinical management for
positive outcomepositive outcome (6th ed.). Philadelphia: WB Saunders(6th ed.). Philadelphia: WB Saunders
Company.Company.
Lewis, S. M., Heikemper, M. M.. & Dirksen, S.R. (2004).Lewis, S. M., Heikemper, M. M.. & Dirksen, S.R. (2004).
Medical surgical nursing: Assessment and managementMedical surgical nursing: Assessment and management
of clinical problemsof clinical problems (6th Ed). Missouri: Mosby Inc.(6th Ed). Missouri: Mosby Inc.
McCance, K. L. & Huether, S. E. (2002).McCance, K. L. & Huether, S. E. (2002).
Pathophysiology: The biologic basic for disease in adultsPathophysiology: The biologic basic for disease in adults
& children& children (4th ed.). Missouri: Mosby Inc.(4th ed.). Missouri: Mosby Inc.
Woods, S. L., Froelicher, E. S. S. & Motzer, S. U. (2000).Woods, S. L., Froelicher, E. S. S. & Motzer, S. U. (2000).
Cardiac nursingCardiac nursing (4th ed.). Philadelphia: Lippincott.(4th ed.). Philadelphia: Lippincott.