presented by Prof. DR. Bambang Prasetya, Chairman of BSN, on March 18, 2013 in Studium General for student of Graduate Programme at University of Sriwijaya, Palembang
Bioaktivitas kulit jeruk purut pada rayap tanah mutiadewi68
Ekstraksi minyak atsiri kulit jeruk purut (Cytrus hystric D.C) telah dilakukan melalui destilasi uap. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komponen yang terdapat dalam minyak kulit jeruk purut yang diisolasi dengan destilasi uap serta menguji aktivitas termisida dari kandungan zat dalam minyak atsiri kulit jeruk purut terhadap rayap tanah. Kulit jeruk purut yang telah dipotong-potong didestilasi selama 5 jam. Minyak atsiri yang diperoleh diterapkan untuk menentukan aktivitas antirayap dengan metode cellulose pads yang telah dimodifikasi menggunakan rayap tanah (Coptotermes sp). Minyak atsiri yang diperoleh dari proses destilasi uap memiliki rendemen 0,5%. Hasil analisis menggunakan GC-MS menunjukkan bahwa minyak jeruk purut mengandung beberapa senyawa utama (citronella 14,18%, cyclohexene 10,10%, β-citronella8,54%, beta phellandrene 4,47%, citronellyl acetate 1,95%). Hasil uji aktivitas antirayap dengan pelarut dietil eter pada konsentrasi 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% menunjukkan bahwa minyak jeruk purut memiliki aktivitas antirayap terhadap rayap tanah (Coptotermes sp). Aktivitas paling tinggi sebesar 100% kematian pada konsentrasi 20% dan 25% dalam waktu uji selama kurang dari 5 hari.
Laporan aktualisasi nilai nilai dasar profesi aparatur sipil negara pusat per...Instansi
Laporan aktualisasi nilai nilai dasar profesi aparatur sipil dengan prinsip ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
presented by Prof. DR. Bambang Prasetya, Chairman of BSN, on March 18, 2013 in Studium General for student of Graduate Programme at University of Sriwijaya, Palembang
Bioaktivitas kulit jeruk purut pada rayap tanah mutiadewi68
Ekstraksi minyak atsiri kulit jeruk purut (Cytrus hystric D.C) telah dilakukan melalui destilasi uap. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komponen yang terdapat dalam minyak kulit jeruk purut yang diisolasi dengan destilasi uap serta menguji aktivitas termisida dari kandungan zat dalam minyak atsiri kulit jeruk purut terhadap rayap tanah. Kulit jeruk purut yang telah dipotong-potong didestilasi selama 5 jam. Minyak atsiri yang diperoleh diterapkan untuk menentukan aktivitas antirayap dengan metode cellulose pads yang telah dimodifikasi menggunakan rayap tanah (Coptotermes sp). Minyak atsiri yang diperoleh dari proses destilasi uap memiliki rendemen 0,5%. Hasil analisis menggunakan GC-MS menunjukkan bahwa minyak jeruk purut mengandung beberapa senyawa utama (citronella 14,18%, cyclohexene 10,10%, β-citronella8,54%, beta phellandrene 4,47%, citronellyl acetate 1,95%). Hasil uji aktivitas antirayap dengan pelarut dietil eter pada konsentrasi 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% menunjukkan bahwa minyak jeruk purut memiliki aktivitas antirayap terhadap rayap tanah (Coptotermes sp). Aktivitas paling tinggi sebesar 100% kematian pada konsentrasi 20% dan 25% dalam waktu uji selama kurang dari 5 hari.
Laporan aktualisasi nilai nilai dasar profesi aparatur sipil negara pusat per...Instansi
Laporan aktualisasi nilai nilai dasar profesi aparatur sipil dengan prinsip ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
Perkembangan dalam dunia perindustrian saat ini sudah merupakan bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi yang pada saat ini telah berjalan dengan pesat seiring dengan lajunya zaman. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan manusia akan tuntutan dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Maka manusia membutuhkan conveyor dalam berbagai bidang transportasi barang.
Bahan ini memberikan informasi tentang bagaimana konstruksi dari mobil-mobil atau kendaraan hybrid yang sedang d kembangkan saat sekarang ini, semoga bisa bermanfaat.
Menjelaskan bagaimana cara dalam perawatan dan perbaikan sistem roda pada kendaraan, dengan demikian nantinya bisa membantu dalam proses kerka guru maupun mekanik yang sedang melaksanakan nya.Mari saling berbagi.
Perkembangan dalam dunia perindustrian saat ini sudah merupakan bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi yang pada saat ini telah berjalan dengan pesat seiring dengan lajunya zaman. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan manusia akan tuntutan dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Maka manusia membutuhkan conveyor dalam berbagai bidang transportasi barang.
Bahan ini memberikan informasi tentang bagaimana konstruksi dari mobil-mobil atau kendaraan hybrid yang sedang d kembangkan saat sekarang ini, semoga bisa bermanfaat.
Menjelaskan bagaimana cara dalam perawatan dan perbaikan sistem roda pada kendaraan, dengan demikian nantinya bisa membantu dalam proses kerka guru maupun mekanik yang sedang melaksanakan nya.Mari saling berbagi.
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataTogar Simatupang
Bagaimana situasi kekinian di lapangan atau di daerah?
Bagaimana ada upaya/inovasi, bentuk kearifan lokal dalam melakukan mitigasi dan memperkuat resiliensi?
Apa upaya kita yang lebih kreatif dan inovatif untuk merespons situasi kenikian?
Misalnya, industri pariwisata menghadapi dilema rendah sentuh dan tinggi sentuh, bagaimana membuat aspek kesehatan dan aspek ekonomi agar hadir keyakinan dan kepercayaan para wisatawan?
Skema yang menjadi luaran:
Kerangka dan pedoman (brief policy) yang dirumuskan di dalam rangka mitigasi dan resiliensi usaha
Strategi dan skenario apa yang dilakukan di jangka pendek dan menengah, seperti apa etapenya sehingga tercapai percepatan: langkah memperkuat upaya program pemulihan industri pariwisata dan kreatif
Saat ini sudah ada skema tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi
Di bagian mana mitigasi dan resiliensi bisa mempercepat pemulihan?
Apakah dapat dilakukan penajaman untuk fokus dan rencana tindak?
Materi ini disampaikan oleh Hendra Sinadia, Deputi Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), dalam Diskusi Publik: Perbaikan Tata Kelola Batubara di Indonesia sekaligus peluncuran laporan "Penataan Izin Batubara dalam Korsup Batubara", 8/6 lalu.
Semoga sukses selalu
Kami SBGBALI.COM merenovasi
Website agar membantu CLIENT.
Untuk itu tolong lengkapi DATAnya
di http://bit.ly/sbgbali
HP/WA 081936537999, Pin 53741b56
Terima kasih
Similar to Materi deputi ips_bsn_erniningsih_peran_standardisasi_dan_penilaian_kesesuaian_dalam_mea1 (20)
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
2. 2
Hal ini memvisualisasikan SNI yang memberikan
kenyamanan, kekuatan dan mampu melindungi
si pengguna. Si Rino juga memiliki sifat yang
ramah, cepat, responsif, tepat dan akurat
sesuai standardisasi Indonesia dalam melayani
masyarakat. Selain itu Si Rino juga merupakan
simbol dari ketangguhan dalam menghadapi
tantangan, mampu bersaing, mampu
melindungi dan inovatif.
Badak merupakan salah satu hewan endemik khas
Indonesia, mamalia terbesar kedua di dunia, keturunan
dari hewan purba yang masih mampu bertahan hidup
dengan berbagai tantangan hingga sekarang ini. Meski
badannya terlihat besar, ternyata mamalia ini mampu
berlari dengan sangat cepat yaitu 60 km/jam. Atribut
wayang Gatotkaca yang dikenakan melengkapi simbol
kekuatan dan ketangguhan serta pribadi kesatria yang
baik.
diambil dari nama latin Badak Bercula Satu
(Badak Jawa), Rhinoceros sondaicus.
4. Tugas Utama BSN
• Mengelola Sistem Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian:
– STANDARDISASI (pengembangan, penerapan dan pembinaan SNI)
– PENILAIAN KESESUAIAN (pengujian, inspeksi, sertifikasi, dan
akreditasi)=> Akreditasi dilakukan oleh KAN (Komite Akreditasi
Nasional) untuk menjamin kesesuaian penerapan standar dan
keberterimaan di tingkat regional dan internasional
– METROLOGI (pengelolaan Standar Nasional Satuan Ukuran dan
kalibrasi untuk menjaga ketelusurannya di tingkat nasional dan
internasional)
• Memperjuangkan posisi Indonesia di forum TBT
(technical barrier to trade) - WTO bersama K/L
terkait
5. KOORDINASI NASIONAL DI BIDANG STANDARDISASI DAN
PENILAIAN KESESUIAN
BSN dalam menjalan tupoksi
• Mendelegasikan tugas Conformity Assesment
kepada Komite Akreditasi Nasional (KAN)
– 1429 LPK (Laboratorium Testing, Laboratorium,
Kalibrasi, Lembaga Sertifikasi, Lembaga Inspeksi)
– Mempunyai 800 asesor
• Menkoordinasikan 146 Komite Teknik Perumusan
SNI di lingkungan K/L
• Dibawah Koordinasi Kementerian Ristek dan Dikti
• Mitra DPR di komisi VI
5
6. 6
Program Aksi ke 15 :
Kami berkomitmen untuk mengembangkan kapasitas
perdagangan nasional melalui ...
(4) Implementasi dan pengembangan Standar
Nasional Indonesia (SNI) secara konsisten untuk
mendorong daya saing produk nasional dalam rangka
penguasaan pasar domestik dan penetrasi pasar
internasional serta melindungi pasar domestik dari
barang-barang berstandar rendah
VISI, MISI, DAN PROGRAM
AKSI PRESIDEN RI
Berdikari Dalam Bidang Ekonomi
7. 7
VISI DAN MISI BSN 2015 - 2019
VISI
Terwujudnya infrastruktur mutu nasional yang handal
untuk meningkatkan daya saing dan kualitas hidup
MISI
Merumuskan, menetapkan, dan memelihara Standar Nasional Indonesia (SNI)
yang berkualitas dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan.
Mengembangkan dan mengelola Sistem Penerapan Standar, Penilaian
Kesesuaian, dan Ketertelusuran Pengukuran yang handal untuk mendukung
implementasi kebijakan nasional di bidang Standardisasi dan Pemangku
Kepentingan.
Mengembangkan budaya, kompetensi, dan sistem informasi di bidang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian sebagai upaya untuk meningkatkan
efektifitas implementasi Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.
Merumuskan, mengoordinasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan Kebijakan
Nasional, Sistem dan Pedoman di bidang Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian yang efektif untuk mendukung daya saing dan kualitas hidup
bangsa.
8. 8
UU NO. 20 TAHUN 2014 TENTANG
STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN
9. Undang – Undang No. 20Tahun 2014
tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
Tujuan
Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi,
daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat
dan transparan dalam perdagangan, kepastian
usaha, dan kemampuan pelaku usaha, serta
kemampuan inovasi teknologi;
Meningkatkan perlindungan kepada konsumen,
pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya,
serta negara, baik dari aspek keselamatan,
keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi
lingkungan hidup; dan
Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi
transaksi perdagangan Barang dan/atau Jasa di
dalam negeri dan luar negeri
10.
11.
12. 12
SNI 0038 : 2009
Aki SNI 06 7069.202005
Minyak Pelumas
Motor Bensin
SNI 06-0101-2002
Ban Sepeda Motor
SNI 06-7031-2004
Karet Pegangan Setang
(grip handle) Sepeda
Motor
SNI 2770.2-2009
Kaca Spion MotorSNI 1811:2007
Helm Pengendara
Sepeda Motor
SNI 4658:2008
Pelek Kendaraan Bermotor
Beroda Dua
SNI 06-0486-1989
Jaket Kulit
SNI 06-0250-1989
Sarung Tangan Kulit
Bagaimana Standar Berperan ?
13. REGULASI TEKNIS
• Dokumen yang mengatur sifat produk atau
proses dan metoda produksi terkait, termasuk
aturan administrasi yang berlaku dimana
pemenuhannya bersifat wajib.
• Regulasi teknis dapat juga meliputi atau
berkaitan secara khusus dengan persyaratan
terminologi, simbol, pengepakan, penandaan
atau pelabelan yang diterapkan untuk suatu
produk, proses atau metoda produksi.
14. Penerapan dan Pemberlakuan - Penerapan SNI secara
sukarela (pasal 21)
• SNI dapat diterapkan secara sukarela oleh Pelaku Usaha,
kementerian dan/atau lembaga pemerintah nonkementerian,
dan/atau Pemerintah Daerah, pelaku usaha dapat mengajukan
Sertifikasi kepada LPK yang telah diakreditasi oleh KAN
Standardisasi
(pasal 22)
• Pelaku Usaha yang telah mendapatkan sertifikat berkewajiban membubuhkan Tanda SNI
dan/atau Tanda Kesesuaian pada Barang dan/atau kemasan atau label
• Pelaku Usaha dilarang:
• membubuhkan Tanda SNI dan/atau Tanda Kesesuaian pada Barang dan/atau kemasan
atau label di luar ketentuan yang ditetapkan dalam sertifikat
• membubuhkan nomor SNI yang berbeda dengan nomor SNI pada sertifikatnya
• Pelaku Usaha yang menerapkan SNI secara sukarela yang memiliki sertifikat dan telah
berakhir masa berlaku, dicabut, atau dibekukan sertifikatnya dilarang membubuhkan Tanda
SNI dan/atau Tanda Kesesuaian pada Barang dan/atau kemasan atau label
15. Pemberlakuan SNI secara wajib (Pasal 24)
• Dalam hal berkaitan dengan kepentingan keselamatan, keamanan,
kesehatan, atau pelestarian fungsi lingkungan hidup,
kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian berwenang
menetapkan pemberlakuan SNI secara wajib dengan Peraturan
Menteri atau Peraturan Kepala Lembaga Pemerintah
Nonkementerian
• Pelaku Usaha wajib melaksanakan Peraturan Menteri atau
Peraturan Kepala Lembaga Pemerintah Nonkementerian tentang
pemberlakuan SNI secara wajib
Standardisasi
16. Manfaat SNI
Acuan transaksi
pasar memilih
produk berkualitas
Acuan masyarakat
untuk hidup aman,
nyaman, sehat,
tertib & teratur
Acuan industri
dalam berproduksi
Acuan pengawasan
produk masuk &
beredar di pasar
SNI
Kebutuhan pasar Pengawasan pasar
Sumber informasiPemenuhan kebutuhan
17. 17
DUKUNGAN SNI BAGI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015
SNI PASAR RAKYAT STANDAR JASA PARIWISATA
STANDAR BATERAI MOBIL
LISTRIK
PENERAPAN SNI MAINAN
ANAK
PENERAPAN SNI PADA
UKM
STANDAR NANOTEKNOLOGI
PENERAPAN SVLK
PENERAPAN PRODUK SNI
KERAMIK
PENGEMBANGAN SNI
PANGAN ORGANIK
PENGEMBANGAN SNI
HALAL
18. 18
SNI UNTUK MELINDUNGI MASYARAKAT
No
Instansi Teknis yang Memberlakukan SNI
Secara Wajib
Jumlah SNI
1. Kementerian Perindustrian 102
2. Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral 23
3. Kementerian Pertanian 3
4. BPOM 1
5. Kementerian Perhubungan 14
6. Kementerian Pekerjaan Umum 55
Total 198
SNI WAJIB
19. SNI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING
19
127 jenis produk yang
telah menerapkan SNI
10.242 sertifikat SNI
yang telah diberikan kepada
perusahaan/organisasi
312 perusahaan/
organisasi yang telah
difasilitasi untuk
peningkatan kemampuan
dalam menerapan SNI
20. MENINGKATKAN AKSES LAYANAN PUBLIK
20
Layanan Informasi
Terpadu (LITe)
SNI Corner SNI Channel
Sosialisasi
diberbagai media
Kerjasama dengan
Pemerintah Daerah
dan Perguruan Tinggi
Masyarakat
Standardisasi
Indonesia (MASTAN)
22. Amanah UU No. 20 tahun 2014
Pasal 53: Pembinaan terhadap Pelaku Usaha dan
Masyarakat
1) BSN bekerja sama dengan kementerian, lembaga
pemerintah nonkementerian lainnya, dan/atau
Pemerintah Daerah untuk melakukan pembinaan
terhadap Pelaku Usaha dan masyarakat dalam
penerapan SNI
2) Terhadap Pelaku Usaha mikro dan kecil, diberikan
pembinaan paling sedikit berupa fasilitas
pembiayaan Sertifikasi dan pemeliharaan Sertifikasi
3) Pemberian fasilitas pembiayaan Sertifikasi dan
pemeliharaan Sertifikasi berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
22
23. 1. UMK menerapkan SNI
2. UMK mendapatkan sertifikat SNI
3. UMK menjadi role model bagi UMK yang lain
4. UMK berdaya saing (layak untuk mendapatkan
KUR)
5. Mendorong tumbuhnya beberapa sentra UMK
di daerah
23
HASIL PEMBINAAN YANG DIHARAPKAN
24. Role Model UMK Penerap SNI
PT. Kanaba - Bantul
Omocha Toys, Bogor
UD Gerak Tani
Pandai Besi, Gunung Kidul
25. Role Model UMK Penerap SNI
Satrio Batik, Banyuwangi Dodol Pisang Raisya, Garut
26. Role Model UMK Binaan Kerjasama dengan Yayasan
Inovasi Teknologi Indonesia
ABG, Converter Kit (BBM&BBG)
Mesin Perahu Nelayan
Sulis, Mesin Susu Listrik
Gastrik, Kompor Bioethanol
Bumibraja, Miniboiler
Astoetik
Kompor Batik Listrik
Arame (Pemonitor dan
Pengendali ) air tambak
ikan/udang)
Blumbangreksa
(Pemonitor) air tambak
ikan/udang berbasis Cloud
FALLE, Pembasmi nyamuk
(sinar UV, gelombang audiosonik)
29. Produk UMKM di Medan
• Tanaman Hias
29
SNI 8264:2016 Tanaman hias air mikrosorum (Micosorum pteropus)
SNI 8080:2014 Tanaman hias air bucephalandra (Bucephalandra sp.)
SNI 8075:2014 Tanaman hias air ekinodorus (Echinodorus sp)
SNI 7737:2011 Tanaman hias air kabomba (Cabomba spp)
SNI 7844:2013 Tanaman hias air Anubias (Anubias spp)
SNI 7946:2013 Tanaman hias air densa (Egeria densa)
SNI 7952:2013 Tanaman hias air kriptokorin (Cryptocoryne spp)
SNI 4854:2013 Pengemasan ikan hias dan tanaman hias air melalui sarana angkutan udara
SNI ini mengatur
syarat mutu dan
cara penanganan
30. 30
• Sepatu
SNI mendukung produk UMKM di Medan
SNI ISO 9407:2013 Ukuran sepatu – Pengukuran dan penandaan sistem mondopoint
SNI 19-7188.3.2-2006 Kriteria ekolabel - Bagian 3: Kategori produk kulit - Seksi 2: Sepatu kasual
SNI 12-0171-2005 Sepatu kanvas untuk olahraga dengan sol karet cetak sistem vulkanisasi
SNI 12-0172-2005 Sepatu kanvas untuk umum
SNI 12-7072-2005 Sepatu olahraga kebugaran (fitness) dengan sol sintetis sistem lem
SNI 12-7075-2005 Sepatu olahraga dengan sol cetak sistem lem
SNI 12-7073-2005 Sepatu panjat tebing dari kulit sistem lem
SNI 12-7076-2005 Sepatu basket sistem lem
SNI 12-7077-2005 Tatakan sepatu
SNI 2942.1:2009 Sepatu - Kulit sistem lem - Bagian 1: Wanita
SNI 2942.2:2009 Sepatu - Kulit sistem lem - Bagian 2: Pria
SNI 12-7078-2005 Sepatu bola dari kulit imitasi sistem lem
31. 31
• Keripik Buah
SNI 01-4269-1996 Keripik nangka
SNI 01-4278-1996 Keripik belimbing
SNI 01-4279-1996 Keripik sukun
SNI 01-4304-1996 Keripik nanas
SNI 01-4305-1996 Keripik singkong
SNI 01-4315-1996 Keripik pisang
SNI mendukung produk UMKM di Medan
32. 32
• Kain Tenun
SNI 8106:2015 Tekstil - Kain tenun dan rajut
SNI 6513:2015 Tekstil - Geotekstil tenun (woven) polipropilena
SNI 0051:2008 Kain tenun untuk kemeja
SNI 1514:2008 Kain tenun untuk celana anak-anak
SNI 7929:2013 Pakaian jadi – Kain tenun - Ukuran blus anak
SNI 7930:2013 Pakaian jadi – Kain tenun - Ukuran kemeja anak
SNI 0056:2013 Tekstil – Kain tenun untuk setelan (suiting)
SNI mendukung produk UMKM di Medan
33. 33
• Pakaian
SNI 8102:2015 Pakaian jadi – Ukuran celana anak
SNI 3539:2010 Ukuran pakaian – kemeja pria dewasa
SNI 2161:2010 Ukuran pakaian – Kaos pria dewasa
SNI 6688:2011 Tekstil – Kain rajut untuk pakaian olahraga
SNI 7719:2011 Tekstil – Kain rajut untuk pakaian dalam wanita
SNI 7721:2011 Tekstil – Kain untuk pakaian tidur
SNI 7884:2013 Pakaian jadi – Istilah dan definisi cacat
SNI 7886:2013 Tekstil – Kain rajut untuk pakaian dalam pria
SNI 7887:2013 Tekstil – Kain rajut untuk pakaian renang
SNI mendukung produk UMKM di Medan
34. 34
• Manisan
SNI 01-6236-2000 Manisan rumput laut dalam kemasan
SNI 01-4443-1998 Manisan pala
SNI mendukung produk UMKM di Medan
35. 35
SNI 01-4309-1996 Kue lapis
SNI 01-4310-1996 Kue serut sagu
SNI 01-4475-1998 Kue kelapa
SNI 01-2559-1992 Kue brem, Mutu dan cara uji
SNI 01-4311-1996 Kue wingko
SNI 2973:2011 Biskuit
• Aneka Kue
SNI mendukung produk UMKM di Medan
36. 36
SNI 12-0676-1989 Bahan baku rotan lompit
SNI 12-0677-2002 Lampit rotan
SNI 12-2324-2002 Tikar rotan polos
SNI 03-6058-1999 Ubin rotan
SNI 12-4928-1998 Mutu dan ukuran saburina rotan
SNI 01-7208-2006 Jenis, sifat dan kegunaan rotan
SNI 01-7254-2006 Rotan
SNI 7555.23:2011 Furnitur – Bagian 23: Kursi tamu – Rotan
SNI 7555.24:2011 Furnitur - Bagian 24: Meja tamu - Rotan
• Rotan
SNI mendukung produk UMKM di Medan
37. 37
• Kopi
SNI 01-3542-2004 Kopi bubuk
SNI 2907:2008 Biji kopi
SNI 6685:2009 Kopi susu gula dalam kemasan
SNI 7708:2011 Kopi gula krimer dalam kemasan
SNI 2983:2014 Kopi instan
SNI mendukung produk UMKM di Medan
38. 38
Informasi lebih lanjut:
Badan Standardisasi Nasional (BSN)
Gd. BPPT 1, Jl. MH Thamrin no 8, Jakarta Pusat
Email: ning@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Info SNI: 081234 -101 -101