Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan efisiensi produksi nasional melalui penerapan standar dari perspektif pelaku industri. Penerapan standar dapat mengurangi limbah, pemborosan, dan biaya produksi serta meningkatkan mutu produk dan daya saing industri. Standarisasi diharapkan mendorong inovasi dan pengembangan sumber daya manusia.
Program latihan 1 hari ini fokus pada “Soft TQM Concepts” untuk menyedia dan melengkapkan peserta memahami TQM dengan lebih dan amalannya untuk megetahui mengapa TQM begitu penting sebagai mekanisme untuk Kualiti kepada Pelanggan dan mematuhi prosedur yang memastikan Kualiti kepada Pelanggan.
Program latihan 1 hari ini fokus pada “Soft TQM Concepts” untuk menyedia dan melengkapkan peserta memahami TQM dengan lebih dan amalannya untuk megetahui mengapa TQM begitu penting sebagai mekanisme untuk Kualiti kepada Pelanggan dan mematuhi prosedur yang memastikan Kualiti kepada Pelanggan.
Materi ini dibawakan untuk acara Coaching Clinic Virtual Panduan Membuat Masker Kain sesuai SNI pada Rabu, 28 Juli 2021. Diikuti oleh sekitar 150 peserta dari beberapa wilayah di Indonesia, menampilan 2 Role model UMK Masker Kain yakni Baby Finnsass dari Bandung dan Koperasi Bina Masyarakat Batik Tegalan. Acara berlangsung banyak diskusi, yang teknis maupun manajemen. Alhamdulillah banyak respon positif untuk acara ini. Acara disiarkan langsung melalui youtube BSN di https://youtu.be/RaAFq2O3v50
Materi ini dibawakan untuk acara Coaching Clinic Virtual Panduan Membuat Masker Kain sesuai SNI pada Rabu, 28 Juli 2021. Diikuti oleh sekitar 150 peserta dari beberapa wilayah di Indonesia, menampilan 2 Role model UMK Masker Kain yakni Baby Finnsass dari Bandung dan Koperasi Bina Masyarakat Batik Tegalan. Acara berlangsung banyak diskusi, yang teknis maupun manajemen. Alhamdulillah banyak respon positif untuk acara ini. Acara disiarkan langsung melalui youtube BSN di https://youtu.be/RaAFq2O3v50
Materi ini presentasikan oleh Nur Hidayati dari Dit. PPSPK BSN, disiapkan oleh Haryanto. Dipresentasikan untuk Direktorat Metrologi Kemendag, Pusdiklat Metrologi dan Akademi Metrologi pada hari Rabu, 4 Agustus 2021. Beberapa slide diambil (dan modifikasi) dari Pak Rosiawan (Universitas Surabaya)
Presentasi ini dibawakan oleh Haryanto saat mengisi Webinar Nasional SNI ISO/PAS 45005:2020 yang diselenggarakan ata kerja sama KLT BSN Sumsel dan Himpunan Mahasiswa Kimia UNSRI, pada Sabtu, 24 Juli 2021
SNI dan UKM (INdonesia National Standard) and SME's. This paper presented on SME's gathering in Palembang, Feb 21, 2019. Cooperation with National Madani Ventura (PNM) to enhance SME's (especially food) in implementing SNI
Presentasi ini disampaikan oleh Kepala Badan Standardisasi Nasional, Bapak Prof. Dr. Bambang Prasetya di Seminar Nasional Sertifikasi Halal oleh Sucofindo di Jakarta, 13 Maret 2017
Setelah mengikuti bab ini peserta diharapkan mampu menjelaskan bahwa ISO sebagai organisasi standardisasi internasional memahami adanya berbagai metode perhitungan EBS (Economic Benefit of Standards), kemudian mencoba memunculkan sebuah metode universal yang telah disebarluaskan dan diujicobakan di berbagai negara anggotanya.
Setelah mengikuti bab ini peserta diharapkan mampu menjelaskan contoh-contoh hasil studi atau riset tentang manfaat ekonomi standar/standardisasi yang sudah dilakukan oleh berbagai negara dan Indonesia.
Setelah mengikuti bab ini peserta diharapkan mampu:
1. Menjelaskan bahwa terdapat faktor-faktor biaya dalam penerapan standar, dan penerapan standar memberikan manfaat "tangible‟ dan "intangible‟. Memberikan awareness terhadap
indikator-indikator manfaat, hasil dari penerapan standar.
2. Menjelaskan bahwa penerapan standar memiliki pola yang "terkesan‟ mahal dalam awal penerapannya, namun karena memberikan efektivitas dan efisiensi sehingga dalam jangka
panjang memberikan keuntungan.
Setelah mengikuti Bab ini peserta diharapkan mampu menjelaskan i teori-teori dan hukum-hukum ekonomi universal yang menjadi landasan perhitungan manfaat ekonom dari standardisasi
Setelah mengikuti bab ini peserta diharapkan mampu menjelaskan Mengulang secara ringkas peran dari standardisasi dan penilaian kesesuaian (infrastruktur mutu) serta Peran Standar dalam Perdagangan dan Ekonomi.
This topic presented in the 1st GCC (Council for Gulf Countries) for Education Standardization at Doha, 8-9 December 2015. Presented by Dewi Odjar Ratna Komala, Deputy Chairman for Information and Promotion of Standardization, National Standardization Agency of Indonesia
Materi ini disampaikan saat konsultasi publik Sistem Pembelajaran Jarak Jauh, di JCC, Jakarta, 10 November 2015 dihadiri oleh 80 peserta dari Perguruan Tinggi, DIKTI, Industri, dan Pemerintah
Materi ini disampaikan saat Benchmarking oleh Pusdiklat Perdagangan di BSN, 13 Januari 2015
cuplikan berita di website BSN: http://bsn.go.id/main/berita/berita_det/5804/BSN-pun-Jadi-Rujukan-Pembelajaran----Diklat-On-Line---#.VLZjzfmydWV
BSN pun Jadi Rujukan Pembelajaran “Diklat On Line”
Kini teknologi telah menjadi “kebutuhan” masyarakat dalam mendukung lini kegiatan pendidikan di Indonesia yang membutuhkan efektivitas dan efisiensi dalam implementasinya, termasuk diantaranya adalah Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan terakhir telah megimplementasikan pendidikan standardisasi dan penilaian kesesuaian berbasis teknologi informasi atau yang dikenal dengan istilah e-learning programme, dan merujuk kepada statistik informasi BSN, dalam periode November 2014 saja telah mampu “memikat” sejumlah 369 pengunjung dengan jumlah total halaman yang disajikan sejumlah 1448 halaman.
Diantara pengunjung tersebut adalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Perdagangan yang pada hari Selasa (13/1) “tertarik” untuk berkunjung langsung ke BSN dan sekaligus menjadikan BSN sebagai referensi pembelajaran dalam proses pengembangan e-learning di Kementerian Perdagangan yang berbasis Massive Open Online Courses (MOOCs) yang akan digunakan untuk mendukung program pelatihan Diklat Aparatur dan Diklat Perdagangan.
Konsepsi e-learning dan Regitrasi Online di paparkan oleh Bidang Diklat dan Bidang Sistem Komunikasi Jaringan dan Data BSN, dimana strategi pengembangan konsep tersebut adalah analisa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Selain itu juga ditekankan dalam pembuatan e-learning harus lebih di fokuskan kepada konten tampilan, hal ini dapat membantu lebih menarik calon peserta untuk mengikuti program pelatihan yang kita selenggarakan.
Terlebih yang terpenting dalam pengembangan program ini, adalah penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan. Hal ini guna mendukung kinerja sistem pelatihan yang berbasis online. Selain itu juga ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten di bidang IT dan Design. Pengembangan dan perbaikan e-learning dan Registrasi Online sampai saat ini terus dilakukan oleh BSN.
Diakhir kunjungan ini, pimpinan team kunjungan dari Kementerian Perdagangan, Sany, mengharapkan bahwa hasil pertemuan ini dapat menjadi masukan konstruktif bagi Pusdiklat Kemendag dalam pengembangan program meraka, dan merupakan laporan positif kepada pimpinan mereka. (diklat)
Materi dipresentasikan saat pertemuan dengan para akademisi dari Yogyakarta dan Surakarta (UGM, UII, AJY, Un. Muhammadiyah Magelang, dan UNS) di Warung Raminten, Jalan Kaliurang, Sleman Yogyakarta, pukul 15 Desember 2014
2. EFISIENSI
INFRASTRUKTUR STANDAR
Q
q
MASUKAN
STANDAR
PROSES BARANG
STANDAR c
PERALATAN STANDAR
SUMBER DAYA PROSEDUR/METODE JASA d
STANDAR
STANDAR
STANDAR s
SDM STANDAR
STANDAR
LIMBAH
PEMBOROSAN
UPAYA MEMINIMALKAN:
1.LIMBAH
2.MENGURANGI PEMBOROSAN
3. STANDAR
SESUATU YANG TERBAIK PADA SAAT INI.
SESUATU: TERBAIK:
MATERIAL TERAMAN
PROSEDUR TERAWET
PERALATAN PALING CERAH GAMBARNYA
dsb TERMURAH DIKELASNYA
dsb
4. Sebenarnya, produk yang berharga murah tapi bermutu
jelek atau sub-standar sesungguhnya tidaklah murah.
Sebab, produk seperti itu akan cepat rusak, sehingga
memaksa konsumen untuk membeli barang pengganti.
Alhasil, total biaya yang dikeluarkan bisa berkali lipat lebih
mahal dibanding kalau kita membeli produk bermutu yang
lebih tahan lama.
SNI Valuasi Vol 4/No.4/2010
(halaman 18)
5. Indonesia sendiri bakal mendapat untung jika
produknya menerapkan Standar Nasional Indonesia
(SNI). Dengan penerapan standar dari hanya sejumlah
lima produk saja, tercatat negara dapat menikmati
keuntungan dan peningkatan nilai ekonomi bisa
mencapai miliaran rupiah. Hal ini terlihat dalam studi
yang dilakukan BSN pada 2008 terhadap lima produk,
yakni :
1. Air minum dalam kemasan
2. Minyak goreng
3. Garam beryodium
4. Pupuk potasium klorida
5. Pupuk SP-36
6. Penelitian itu dilakukan berdasarkan :
1. Nilai tambah dari penerapan SNI,
2. Biaya sertifikasi dan pengujian
3. Penolakan atas impor yang tidak ber-SNI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan SNI oleh produsen di Indonesia
cukup kuat memberikan dampak positif bagi
nilai ekonomi.
7. Penghematan negara yang diperoleh:
1.Penerapan SNI pada air minum dalam kemasan
sepanjang tahun 2008 : Rp,2.78 triliun.
2.Minyak goreng dan garam beryodium : Rp.399.3
miliar.
3.Pupuk potasium klorida : Rp.840 miliar.
4.Pupuk SP-36 : Rp.77.3 miliar.
Sumber : Majalah SNI Valuasi volume 3/No.2/2009
Judul: Kontribusi Standarisasi Terhadap
Ekonomi.
Reviewer : Bp.Biatna Dulbert Tampubolon.
9. Standar Industri
Standar Sistem Manajemen Mutu
− SNI 19-9000 / ISO 9000 series
Standar Produk
− Standar keselamatan (SNI untuk keselamatan)
− Standar EMC (Electro Magnetic Compatibility)
− Standar ramah lingkungan (contoh : Restriction
of Hazardous Substances /RoHS)
Standar Sistem Manajemen Lingkungan
− SNI 19-14000 / ISO 14000 series
Standar Sistem Manajemen Keselamatan
− OHSAS 18000
18. 1. MENGAPA POLYTRON C & C WAY?
C & C ≈ Creativity & Commitment
Creativity Commitment
C & C Leader Over Creative / Over Commitme
POLYTRON
19. UNTUK APA BUKU
THE POLYTRON C & C WAY DIBUAT ?
A = Attitude / Sikap
B = Behavior / Perilaku
C = Culture / Budaya
D = Development / Pengembangan
2 = to
E = Excellent / Unggul
POLYTRON
20. Mengapa The POLYTRON C&C WAY?
•C & C adalah kependekan dari “Creativity and
Commitment”. Creativity ditulis di depan untuk
menunjukkan bahwa kreatifitas lebih dibutuhkan untuk
kemajuan kita, walaupun kita biasanya lebih sulit
menjaga komitmen kita terhadap se-suatu.
•Kita perlu menjaga keseimbangan antara kreatifitas
dan komitmen supaya tidak terjadi over-creativity
(kreatifitas berlebihan) ataupun over-commitment
(komitmen berlebihan)
21. Mengapa The POLYTRON C&C WAY?
•Kreatif yang berlebihan adalah sikap yang terlalu
menekankan kreatifitas sehingga terjadi hal-hal yang
liar (tak terkendali)
•Komitmen berlebihan adalah sikap yang terlalu
menekankan komitmen sehingga terjadi kondisi yang
kaku dan pasif. Orang yang komitmennya berlebihan
melakukan sesuatu hanya untuk memenuhi aturan
yang dipegang secara kaku. Tidak lebih tidak kurang
•Dalam kehidupan sehari-hari kita harus pandai-pandai
menggabungkan/menggunakan kedua-nya agar pikiran
dan kehidupan kita serasi dan optimal
22. Mengapa The POLYTRON C&C WAY?
•Oleh karena itu POLYTRON C & C Way digunakan oleh
POLYTRON Group untuk mengembangkan sumber daya
manusia dengan mengembangkan da menyeimbangkan
kreatifitas dan komitmen masing-masing pribadi
anggotanya. Melalui kreatifitas, kita tidak terbelenggu;
dan melalui komitmen, kita tidak liar
(semaunya/seenaknya sendiri).
27. DISIPLIN :
Pengorbanan pribadi yaitu proses mengalahkan
kesenangan sekarang demi kebaikan yang lebih
besar dan berjangka panjang.
Banyak orang menyamakan disiplin dengan ketia-
daan kebebasan :
a.”Keharusan membunuh spontanitas !”
b.”Tak ada kebebasan dalam keharusan”
c.”Saya ingin melakukan sesuatu yang ingin saya
saya lakukan. Itulah kebebasan, bukan tugas”
Kenyataannya, sebaliknya yang benar. Hanya
orang-2 yang disiplin yang benar-2 bebas. Orang
yang tidak disiplin adalah budak dari suasana hati-
nya, budak kesenangan dan nafsu-2 nya.
The 8 th habit
POLYTRON
28. Standar Industri
Standar Sistem Manajemen Mutu
− SNI 19-9000 / ISO 9000 series
Standar Produk
− Standar keselamatan (SNI untuk keselamatan)
− Standar EMC (Electro Magnetic Compatibility)
− Standar ramah lingkungan (contoh : Restriction
of Hazardous Substances /RoHS)
Standar Sistem Manajemen Lingkungan
− SNI 19-14000 / ISO 14000 series
Standar Sistem Manajemen Keselamatan
− OHSAS 18000
29. Standar Sistem Manajemen Mutu
(SNI 19-9000 / ISO 9000 series)
Penerapan ISO 9000 series akan meningkatkan
produktivitas, efisiensi, efektifitas operasional dan
mengurangi biaya yang ditimbulkan akibat barang
cacat (reject) atau barang bermutu rendah dan
limbah :
− Adanya pengawasan dalam proses untuk
memastikan bahwa sistem menghasilkan produk
yang berkualitas.
− Dokumentasi data dan arsip penting dengan baik.
− Adanya pemeriksaan barang-barang yang telah
diproduksi untuk mencari kegagalan unit, dengan
disertai tindakan perbaikan apabila dibutuhkan.
− Secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses
dan sistem kualitas itu sendiri.
30. Standar Produk
Standar keselamatan (SNI untuk
keselamatan)
− Penerapannya bisa meningkatkan efisiensi
produksi :
Produk tetap berkwalitas dengan jumlah pengujian di
line produksi minimal sesuai standar mempercepat
proses produksi.
− Catatan : pengujian lengkap sesuai standar SNI sudah
dilakukan di laboratorium penguji.
Adanya kepastian batasan level pengujian di line
produksi.
Proses perakitan yang sesuai standar SNI
keselamatan keseragaman proses perakitan bisa
mempercepat proses produksi.
− Jaminan mutu bagi pengguna produk ber SNI.
Keselamatan pengguna produk.
Keawetan / kehandalan produk ber SNI.
31. Standar Produk
Standar EMC (Electro Magnetic
Compatibility)
− Masih tahap penyusunan (RSNI).
− Kebutuhan export ke negara yang
mewajibkan produk lulus EMC.
Standar ramah lingkungan
• Kebutuhan export ke negara yang
mewajibkan produk lulus standar ramah
lingkungan ( contoh RoHS)
32. Standar Sistem Manajemen Lingkungan
SNI 19-14000 / ISO 14000 series
Manfaat penerapan ISO 14000 :
1. Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi.
2. Untuk menyediakan tools yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel
sehingga mencerminkan organisasi yang baik.
3. Dapat mengidentifikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko lingkungan
yang mungkin timbul.
4. Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat
memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak –
pihak yang peduli terhadap lingkungan.
5. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak
manajemen puncak terhadap lingkungan.
6. Dapat meningkatkan citra perusahaan,meningkatkan kepercayaan
konsumen dan memperbesar pangsa pasar.
7. Menunjukkan ketaatan perusahaan terhadap perundang – undangan yang
berkaitan dengan lingkungan.
8. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
9. Dapat meningkatkan motivasi para pekerja.
33. Standar Sistem Manajemen Keselamatan
OHSAS 18000
Manfaat penerapan OHSAS 18000 :
1. Perlindungan terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja karyawan
2. Mengurangi resiko kecelakaan
3. Motivasi karyawan lebih tinggi
4. Pengurangan biaya operasi dan biaya
kecelakaan kerja
5. Meningkatkan Citra & Image perusahaan
6. Mengurangi Pembayaran asuransi, dll