materi ini menjelaskan kaitan antara ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan disatu sisi dan disisi lain menjelaskan hubungan antara lingkungan dengan aktivitas ekonomi.
Menguraikan tentang toeri-teori dalam ilmu wilayah seperti export base model, teori pertumbuhan jalur cepat, teori pusat pertumbuhan, teori neo-klasik, model kumulatif kausatif, model interregional, dan teori jaringan keterkaitan desa-kota.
Teori Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup, Kurva Pengeluaran Konsumsi Jangka Panjang dan Jangka Pendek, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Relatif, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Permanen
Menguraikan tentang toeri-teori dalam ilmu wilayah seperti export base model, teori pertumbuhan jalur cepat, teori pusat pertumbuhan, teori neo-klasik, model kumulatif kausatif, model interregional, dan teori jaringan keterkaitan desa-kota.
Teori Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup, Kurva Pengeluaran Konsumsi Jangka Panjang dan Jangka Pendek, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Relatif, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Permanen
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...Sugeng Budiharsono
Menguraikan Pengembangan Ekonomi Lokal yang berbasis klaster di era Revolusi Industri 4.0 yang serba digital, dan bagaimana daerah mensikapinya dengan melakukan lompatan raksasa.untuk mencapai Revolusi Industri 4.0 dengan hati-hati, agar jangan sampai terjatuh atau gagal.
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...Sugeng Budiharsono
Menguraikan Pengembangan Ekonomi Lokal yang berbasis klaster di era Revolusi Industri 4.0 yang serba digital, dan bagaimana daerah mensikapinya dengan melakukan lompatan raksasa.untuk mencapai Revolusi Industri 4.0 dengan hati-hati, agar jangan sampai terjatuh atau gagal.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
pelajaran geografi kelas 10
Geografi pada hakekatnya mempelajari permukaan bumi melalui pendekatan keruangan yang mengkaji keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan kewilayahannya. Pentransformasian pengetahuan geografi lebih efektif jika disajikan melalui media peta, hal ini karena peta merupakan media yang sangat penting dalam pem-belajaran geografi. Pembelajaran Geografi pada materi “Peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi” merasa belum mampu mengoptimalkan aktivitas siswa khususnya kemampuan membaca peta sehingga ber-pengaruh pada perolehan hasil belajar. Guru merasa kesulitan mem-belajarkan konsep-konsep geografi pada siswa. Hasil identifikasi awal, ditemukan beberapa indikator penyebab diantaranya: (1) minimnya kemampuan siswa menunjukkan letak suatu tempat/lokasi geografis tertentu, (2) kurangpahamnya siswa tentang orientasi peta (menentukan arah pada peta), (3) minimnya kemampuan siswa dalam mengartikan simbol-simbol yang ada pada peta, dan (4) kemampuan siswa mengungkap informasi yang ada pada peta sangat kurang. Pelatihan melengkapi peta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam membaca peta sehingga ada peningkatan pada hasil belajar geografi.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta. Kemampuan membaca peta tersebut meliputi: (1) kemampuan menunjukkan letak suatu tempat/ lokasi geografis tertentu, (2) kemampuan mengartikan/ membaca simbol-simbol yang ada pada peta, dan (3) kemampuan memahami orientasi peta (menentukan arah pada peta).
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis Taggart 1999. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan menggunakan rumus ”Gain Score” yaitu membandingkan data sebelum tindakan dengan data sesudah dilakukan tindakan. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan test. Instrumen penelitian adalah peneliti dan pedoman atau pengumpul data.
Hasil penelitian dalam tindakan siklus I, II, dan III pada pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) melalui pelatihan melengkapi peta setelah dilakukan refleksi, evaluasi serta analisis statistik deskriptif ternyata memperoleh peningkatan dalam hal; pertama, kemampuan membaca peta pada pra tindakan hanya memperoleh nilai 50% akan tetapi setelah dilakukan tindakan dalam setiap siklus ternyata mengalami peningkatan yaitu 56% (siklus I), 63% (siklus II), dan 72% (siklus III); kedua, proses pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Rubaru melalui pelatihan melengkapi peta pada setiap siklus juga memperoleh peningkatan yaitu 63% (siklusI), 65% (siklus II), dan 70% (siklus III); ketiga, aktivitas belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu 50% (siklus I), 65% (siklus II), dan 75% (siklus III).
Temuan penelitian ini mendukung teori perkembangan yang dikemukakan Piaget dan Vygotsky bahwa pros
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
MATERI 1. KONSEP ESDAL DAN INTERAKSI ANTARA EKONOMI DAN LINGKUNGAN.pptx
1. KONSEP SUMBERDAYA ALAM
EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN
LINGKUNGAN
PADA DASARNYA TERDAPAT 2 (DUA) DISIPLIN ILMU YANG DITERAPKAN DALAM
MEMPELAJARI EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN :
ILMU EKONOMI
EKOLOGI
ILMU EKONOMI
ILMU YANG MEMPELAJARI BAGIMANA INDIVIDU ATAU MASYARAKAT
MELAKUKAN BERBAGAI ALTERNATIF PILIHAN PENGGUNAAN SUMBERDAYA
YANG LANGKA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP
CAKUPAN YANG DIPELAJARI ILMU EKONOMI MEMPELAJARI PERILAKU DAN
INTERAKSI RUMAH TANGGA MANUSIA
ILMU EKOLOGI
ILMU TENTANG RUMAH TANGGA MAKHLUK HIDUP, YAITU YANG
MEMPELAJARI HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN
SESAMANYA DAN DENGAN BENDA-BENDA NON HAYATI DI SEKITARNYA
CAKUPAN YANG DIPELAJARI EKOLOGI ADALAH RUMAH TANGGA MAKHLUK
HIDUP TERMASUK MANUSIA DI DALAMNYA.
3. TIGA TEMA ATAU PRINSIP DALAM EKONOMI
SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
1. EFISIENSI ------- COST (COST MINIMIZATION)
EFISIENSI == Bukan hanya produsen tetapi konsumen dan
masyarakat
2. OPTIMALISASI --- dapat memenuhi berbagai keinginan atau
tujuan produsen, konsumen dan
masyarakat
3. SUSTAINABILITY --- Keberlanjutan produksi, konsumsi, serta
kepentingan social masa kini dan masa
datang
4. Produsen Konsumen
Pengeluaran konsumsi untuk
barang dan jasa
Penjualan untuk barang dan jasa
Pembayaran atas penggunaan
factor produksi
Penggunaan factor produksi
SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
LIMBAH/
RESIDU
LIMBAH/
RESIDU
EKSTRAKSI
PRIVATE/PUBLIC
PROPERTY RIGHT
5. PENGERTIAN EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
DI DALAM EKONOMI SUMBERDAYA ALAM ADA 3 KONSEP:
1. EKONOMI
2. SUMBERDAYA ALAM
3. LINGKUNGAN
EKONOMI : AKTIVITAS MANUSIA MELAKUKAN PILIHAN ATAS PENGGUNAAN SUMBERDAYA YANG
LANGKA TERMASUK SUMBERDAYA ALAM UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN
HIDUPNYA
SUMBERDAYA ALAM : SESUATU BARANG DAN JASA YANG DISEDIAKAN OLEH ALAM YANG
DAPAT DIMANFAATKAN BAGI KEBUTUHAN MANUSIA BAIK DI MASA KINI
DAN MASA MENDATANG
LINGKUNGAN HIDUP: KESATUAN RUANG DENGAN SEMUA BENDA, DAYA, KEADAAN, DAN
MAKHLUK HIDUP TERMASUK MANUSIA DAN PERILAKUNYA YANG
MENENTUKAN PERIKEHIDUPAN SERTA KESEJAHTERAAN MANUSIA DAN
MAKHLUK HIDUP LAINNYA.
ILMU EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN:
ILMU YANG MEMPELAJARI BAGAIMANA MANUSIA MEMANFAATKAN SUMBERDAYA ALAM SECARA
EFISEN, OPTIMAL DAN BERKELANJUTAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHANNYA TANPA
MERUSAK LINGKUNGAN DI SEKITARNYA BAIK MASA KINI DAN MASA YANG AKAN DATANG
6. Perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup adalah upaya
sistematis dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup dan mencegah
terjadinya pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup yang
meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan,
pengawasan, dan penegakan hukum.
Pembangunan berkelanjutan adalah
upaya sadar dan terencana yang
memadukan aspek lingkungan hidup,
sosial, dan ekonomi ke dalam strategi
pembangunan untuk menjamin
keutuhan lingkungan hidup serta
keselamatan, kemampuan,
kesejahteraan, dan mutu hidup
generasi masa kini dan generasi
masa depan.
7. MUNCULNYA ILMU EKONOMI SUMBERDAYA ALAM
DAN LINGKUNGAN PERTANYAAN YANG PALING MENDASAR ADALAH :
1. MENGAPA ILMU EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN
LINGKUNGAN ITU MUNCUL ?
2. PERSOALAN POKOK EKONOMI APA YANG MENJADI PERTANYAAN
DI DALAM EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN
LINGKUNGAN?
JAWABNYA ADALAH:
ILMU EKONOMI KONVENSIONAL, MENCOBA MENJAWAB 3 PERSOALAN
POKOK EKONOMI :
1. APA YANG AKAN DIPRODUKSI : (BARANG JADI, SETENGAH JADI,
ATAU JASA)
2. BAGAIMANA MEMPRODUKSINYA : (TEKNOLOGI YANG
DIGUNAKAN,) DAN SIAPA YANG MEMPRODUKSI: (PEMERINTAH,
ATAU SWASTA)
3. UNTUK SIAPA BARANG TERSEBUT DIPRODUKSIKAN: (UNTUK
MASYARAKAT UMUM, KALANGAN TERTENTU )
MENGACU PADA 3 PERSOALAN POKOK EKONOMI DI ATAS, MAKA
DALAM PEREKONOMIAN ADA 3 KEGIATAN: PRODUKSI, KONSUMSI DAN
DISTRIBUSI
PRODUKSI KONSUMSI
DISTRIBUSI
WHAT,
HOW,
WHOSE
8. ILMU EKONOMI SUMBERDAYA ALAM MENAMBAH 1 PERSOALAN POKOK DIDALAM EKONOMI
KONVENSIONAL, YAITU:
4. APAKAH BARANG DAN JASA YANG DIPRODUKSI DILAKUKAN SECARA EFISIEN DAN
OPTIMAL, DAN APAKAH KEGIATAN PRODUKSI DAN KONSUMSI BARANG DAN JASA
TERSEBUT DAPAT DILAKUKAN SECARA BERKELANJUTAN?
PERTANYAAN DI ATAS TIDAK MENDAPAT JAWABAN SECARA KOMPREHENSIF DALAM
EKONOMI KONVENSIAL.
MENGAPA PERMASALAHAN POKOK KE 4 INI MUNCUL? ADA BEBERAPA PENYEBABNYA:
1. SUMBERDAYA ALAM YANG DIGUNAKAN DALAM KEGIATAN PRODUKSI DAN KONSUMSI
SEBAGIAN BESAR SUMBERDAYA ALAM YANG TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI
2. SEBAGIAN BESAR SUMBERDAYA ALAM MERUPAKAN BARANG PUBLIK, DIMANA DALAM
KEGIATAN PRODUKSI DAN KONSUMSI BARANG PUBLIK MENIMBULKAN EKSTERNALITAS.
3. KEGAGALAN PASAR DALAM MEKANISME BEKERJANYA TIDAK MEMASUKKAN DAMPAK
EKSTERNALITAS DARI KEGIATAN DALAM PRODUKSI DAN KONSUMSI BARANG PUBLIK.
9. Produsen Konsumen
Pengeluaran konsumsi untuk
barang dan jasa
Penjualan untuk barang dan jasa
Pembayaran atas penggunaan
factor produksi
Penggunaan factor produksi
LINGKUNGAN
LIMBAH/
RESIDU
LIMBAH/
RESIDU EKSTERNALISTAS
10.
11. Pada dasarnya ilmu ekonomi sumberdaya alam mulai
berkembang sejak revolusi industry di Eropa.
A. Kontribusi Dari Paham Ekonomi Klasik.
Perhatian utama dari para ahli ekonomi klasik adalah
pertanyaan terhadap APA yang menentukan STANDAR HIDUP dan
Pertumbuhan Ekonomi?
Para ahli ekonomi klasik menganggap bahwa sumberdaya alam
sebagai hal yang paling utama menentukan kemakmuran negara
dan pertumbuhannya.
Ekonomi klasik mengemukakan bahwa sumberdaya alam (tanah)
terbatas ketersediaannya. Jika tanah yang subur digunakan
secara terus menerus, maka produktivitas tanah akan turun.
Maka standar hidup masyarakat menjadi suram.
12. Para ahli ekonomi klasik seperti Robert Thomas Malthus
mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk menurut deret ukur,
sedangkan pertumbuhan persediaan pangan menurut deret hitung.
David Ricardo dalam jangka panjang mengatakan bahwa
produktivitas lahan pertanian akan menurun, sehingga tidak
mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
John Stuart Mill mengatakan bahwa sekalipun terjadinya fenomena
Law of Deminishing Return, tetapi dengan perkembangan
pengetahuan dan teknologi, maka produktivitas pertanian dapat
ditingkatkan. J.S. Mill menegaskan bahwa sumberdaya alam
memainkan peranan penting dalam pembangunan ekonomi.
B. Kontribusi dari Paham Neo Klasik
Pada tahun 70 an, beberapa ahli ekonomi noe klasik pertama kali
secara sistematis melakukan investigasi terhadap efisiensi dan
optimalisasi karena menipisnya sumberdaya alam. Ini menjadi
pendorong munculnya ekonomi sumberdaya alam
14. FUNGSI UTAMA LINGKUNGAN
Sebagai tempat kembalinya limbah (sink)
Aktivitas produksi dan konsumsi barang dan jasa
menghasilkan limbah atau produk sisa (wate products,
residuals) yang semuanya akan bermuara ke lingkungan.
Sebagai sumberdaya (resources)
Lingkungan menyediakan bahan-bahan mentah (raw
materials) yang ditransformasi dengan menggunakan
energi untuk menghasilkan barang dan jasa melalui proses
produksi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Sebagai sumber kesenangan atau rekreasi (amenity
services)
Lingkungan memberikan jasa secara langsung kepada
konsumen seperti udara yang segar, zat-zat yang
diperlukan tubuh, pemandangan dan panorama yang indah,
15. Model Keseimbangan Materi dari Interaksi
Antara Lingkungan dan Ekonomi
Lingkungan :
Milik bersama dan individu atas
sumberdaya daya material dan
gas termasuk tanah, air, sungai ,
danau dan laut
Rumah Tangga
Perusahaan berbasis
Lingkungan:
Pabrik, tambang, perikanan,
kehutanan Dll
Perusahaan Non
Lingkungan:
Pabrik, Perdagangan,
Transfortasi, Dll
recycled
K
Bahan Mineral,padat, cair
Dan gas
Produk Produk
A1 A2
Ke lingkungan
Ke lingkungan
residual
residual
recycled
produk
A
B + R
C
D
E
F
R
residual
B
16.
17. Sosial
LLingkungan
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM MELIHAT HUBUNGAN ANTARA
TIGA PILAR PEMBANGUNAN (EKONOMI, SOSIAL DAN
LINGKUNGAN)
Ekonomi
Diagram 1 : Interaksi Tiga Pilar Pembangunan
(Pendekatan Environmentalist)
18. Lingkungan
Diagram 2 : Interaksi Tiga Pilar Pembangunan
(Pengaruh Kemajuan Teknologi dan Dinamika Sosial)
19.
20.
21. Diagram 3 : Interaksi Tiga Pilar Pembangunan (Kemajuan Teknologi
dengan memperhatikan aspek lingkungan sosial dan ekonomi)