SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Dosen Pengampu:
Dr. Happy W. Komaling, MA., MPdK
NIDN: 2329047601
MK: Etika Kristen
Deskripsi MK
• Mempelajari dan memahami dasar-
dasar Etika sebagai disiplin Ilmu
berdasarkan pemahaman Kristen.
• Pengambilan keputusan etis yang
bertanggung jawab, sesuai dengan
disiplin keilmuan berdasarkan
Firman Tuhan dan Kehendak Allah
BATASAN ETIKA KRISTEN
1. Apa yang benar dan apa yang salah
sesuai dengan firman Tuhan
2. Kelakuan manusia sesuai moral Ilahi
3. Teladan dan pengajaran moral Yesus Kristus
yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat
dan terwujud oleh atau memiliki kuasa Roh Kudus
BATASAN ETIKA KRISTEN
4. Kehidupan moral yang bisa kita lakukan
jika kita memiliki persekutuan denganNya
5. Hidup yang berusaha untuk menerapkan
kelakuan Kristus dalam kehidupan kita
6. Menekankan tanggung jawab atas
segala kelakuannya dan kelakuan
setiap orang itu diuji oleh
kebenaran firman Tuhan.
MENGAPA KITA HARUS BELAJAR ETIKA?
Menaruh perhatian pada norma yang
membimbing perbuatan dan cita-cita
manusia menuju kepada kehidupan yang baik
Tujuan
menolong orang-orang berfikir sesuai dengan
kehendak Allah agar dapat mengembangkan diri
di tengah-tengah masyarakat
menyelidiki perbuatan manusia dan
membimbing untuk memperbaiki perbuatannya
MENGAPA KITA HARUS BELAJAR ETIKA?
Tujuan
menguatkan kemauan orang untuk
meraih yang baik dari pada yang buruk
menolong, mendekati pilihan-pilihan itu
dengan pikiran yang jernih, cerdas, dan lebih baik
menyangkut pemikiran yang sistematis dan
mendasar
tentang keadaan batin, motivasi dan kelakuan
Kegunaan
Berfikir secara etis untuk
mengambil suatu keputusan
PENTINGNYA KITA BELAJAR ETIKA
Pengertian Etika
“etika” berasal dari kata Yunani:
1. “eiota” (kk) = membiasakan
2. “to eiotos” (kb) = adat istiadat
3. “to ethos” (kb) = kebiasaan, habit
Dalam masyarakat Yunani, pemakaian istilah di atas
mempunyai banyak arti, bbrp diantaranya:
1. Kebiasaan, kelaziman (band. Luk.22:39; Yoh.19:40;
KR.6:14; dan Ibr.10:25).
2. Adat-istiadat, hukum, upacara (band. Luk.1:9, 2:42;
KR.6:14; 15:1; 16:21; 21:21; 26:3; 28:17).
3. Kandang ternak, tempat tinggal atau padang rumput
(lingkungan hidup/habitat).
Pengertian Etika
Etika = hasil dari pembentukan suatu lingkungan,
yakni: watak, habitat, perasaan batin, akhlak
(susila), kecendrungan hati, dan sikap dalam
tingkah laku seseorang.
Menunjuk kepada perilaku individu, watak dan
kebiasaannya (tidak dalam arti sosial, walaupun
terbentuk karena pengaruh lingkungan alam dan
lingkungan sosial).
Pepatah terkenal dari seorang penyair Yunani
Menander (Abad IV sM) yang dikutip oleh rasul
Paulus: “Pergaulan buruk merusakkan kebiasaan
yang baik” (I Korintus 15:33) .
Pengertian Etika
“Sikap batin yang diwujudkan
melalui tingkah laku atau
kebiasaan (baik/buruk)
manusia, baik secara pribadi
maupun secara bersama
(masyarakat)”
Menurut Verkuyl (Etika Kristen: Bagian 1, Tahun
2000), kata “etika” dinyatakan dalam bahasa Indonesia =
kesusilaan (bahasa Sansekerta).
Sila berarti
1. Norma, kaidah, peraturan hidup, perintah
2. Keadaan batin terhadap peraturan hidup, hingga
dapat berarti juga: sikap, siasat batin, keadaban,
perikelakuan, sopan-santun, dsb.
Su berarti: baik, bagus
1. Menunjuk norma dan menerangkan bahwa norma itu
baik
2. Menunjuk sikap terhadap norma itu dan menyatakan
bahwa perikelakuan harus sesuai dengan norma.
PANDANGAN PARA AHLI TENTANG
ETIKA
1. Austin Fagothey dalam bukunya Right and Reason,
Ethics in Theory and Practice : “Etics is the practical
normative science of the rightness and wrongness of
human conduct as known by natural reason” (Etika
adalah ilmu pengetahuan normatif yang praktis
mengenai kelakuan benar dan tidak benar yang di
mengerti oleh akal manusia)
2. Martineau (filsuf Inggris - 1901): “Etika sebagai doctrine
of human character”. Etika = ajaran tentang tabiat,
karakter, atau watak manusia
PANDANGAN PARA AHLI TENTANG
ETIKA
3. F. Paulsen (filsuf Jerman - 1921): Etika sebagai ilmu tentang
Adat istiadat.
4. E. Brunner (teolog Swiss - 1932): Etika sebagai ilmu tentang
perbuatan manusia.
5. Encyclopedia Britanica (1972): etika dinyatakan sebagai
filsafat moral, yaitu studi yang sistematik mengenai sifat
dasar dari konsep-konsep nilai baik, buruk, harus, benar,
salah, dsb.
6. J. Jongeneel: Etika sebagai ajaran tentang yang baik dan yang
buruk dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan manusia dan
masyarakat.
7. G. Heymans (filsuf Belanda): Etika adalah ilmu tentang yang
baik (susila) dan yang jahat (cabul).
PANDANGAN PARA AHLI TENTANG
ETIKA
Dari beragamnya Pandangan tentang Etika dan luas
maknanya, maka dalam aplikasinya Etika Kristen
berlaku untuk seluruh lapangan kehidupan
manusia, baik itu individu maupun masyarakat.
Disamping itu, etika Kristen juga wajib berbicara
tentang etika pelayanan, etika bisnis, etika politik,
etika hukum, etika kedokteran, dsb, menjadi
tanggung jawab pemimpin Kristen dan semua
orang percaya untuk bersikap dan bertindak
sesuai dengan kehendak Tuhan.
ETIKA
Istilah-istilah yang dekat dengan
Etika:
• Adat istiadat
• Kebiasaan-kebiasaan
• Sopan santun
• Etiket
• Moral
ETIKA dan ETIKET
Etika = Etiket
Serupa Tapi Tak Sama
Etiket dari kata "etiquette” (Prancis)
= suatu sikap seperti sopan santun
atau aturan lainnya yang mengatur
hubungan antara kelompok
manusia yang beradab dalam
pergaulan / Aturan kesopanan.
Contoh Etiket:
 Menyeberang jalan
 Masuk taksi
 Menunggu orang keluar
 Melihat pekerjaan orang
 Mengucapkan salam, dll
ETIKA dan MORAL
Kata “moral” (Latin: moralitas;
Arab: akhlāq) = istilah yang
disematkan dalam suatu tindakan
yang memiliki nilai positif.
Penggunaan moral dengan
etika seringkali rancu dan tumpang
tindih di tengah masyarakat.
Moral tidak menyangkut soal
batin, hanya bersifat perilaku
lahiriah.
ETIKA dan MORAL
Manusia yang tidak memiliki
moral disebut amoral = tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai
positif di mata manusia lainnya/
sesuatu yang tidak relevan atau
tidak berkaitan dengan moral.
Immoral artinya tidak bermoral
atau perilaku yang bertentangan
dengan norma-norma moral.
Contoh Moral:
 Berkata jujur
 Bertutur sopan, dll
Contoh Immoral:
 Percabulan
 Pemerkosaan massal
ETIKA KRISTEN
Etika Kristen adalah suatu cabang ilmu teologi yang
membahas masalah tentang apa yang baik dari sudut
pandang Kekristenan.
Apabila dilihat dari sudut pandang Hukum Taurat
dan Injil, maka Etika Kristen adalah segala sesuatu yang
dikehendaki oleh Allah dan itulah yang baik.
Dalam konteks teologis, Etika mengutamakan
hubungan manusia dengan Allah, maka menjadi tugas
Etika adalah memahami bagaimana seharusnya
manusia yang dikasihi Allah itu berperilaku sesuai
kehendakNya dalam seluruh kehidupannya.
Etika Kristen adalah Etika Teologis yang
berdasarkan pada agama Kristen dan berlandaskan
Alkitab sebagai sumber otoritas segala kebaikan.
Disebut pula sebagai Etika Injili karena mendasarkan
sumber etis pada Yesus Kristus dan karyaNya.
Etika Kristen juga dinamakan Etika Alkitabiah,
karena seluruh sumber Etika diajarkan oleh Alkitab.
Etika Alkitabiah adalah studi mengenai baik buruk,
karakter dan sikap umat Kristen dengan bentuk
ganjaran yang diberikan terhadap baik buruk tanpa
mengabaikan ketaatan atau kepatuhan kepada
Alkitab. Standard moral yang dipakai berpusat pada
kehidupan Yesus Kristus.
1. Alkitabiah = Alkitab yang menjadi dasar dalam kehidupan
iman Kristen, baik itu dalam berpikir, berkata, bersikap, dan
bertindak. ”Jangan hidup lagi sama seperti orang yang tidak
mengenal Allah dengan pikiran yang sia-sia” (Ef 4:17, Rm 12:2)
2. Kristosentris = berpusat pada kepercayaan terhadap Allah
yang mengasihi manusia berdosa dalam karya Yesus Kristus.
Berpusat pada Yesus = tidak egosentris, tidak antropologis
(berpusat pada manusia), tidak mondealsentris (berpusat
pada dunia), tapi mengikuti Kristus untuk hidup yang kekal.
3. Kasih = Inti ajaran etika Kristen (Matius 22:37-39)
4. Mendunia = terbuka untuk norma-norma dunia yang
merupakan hasil budaya manusia: sopan santun, adat, hukum,
dll, sehingga umat Kristen tidak menjadi bagian yang terpisah
dalam kehidupan bermasyarakat, sepanjang norma itu tidak
bertentangan ajaran Kristen yang prinsipil
Ciri Khas Etika Kristen
5. Empatis = Sikap dalam mengambil keputusan etis
bersifat empatis yaitu mengutamakan kebenaran dan
keadilan. Amsal 17:17 = sahabat yang sejati adalah
mengerti dan turut dalam kesukaran. Menempatkan diri
kita secara etis dalam kehidupan bersama.
6. Konsekuen dan Konsisten = Sikap bertanggungjawab
yaitu siap sedia dan berani menghadapi serta
menanggung setiap resiko yang terjadi akibat tindakan
yang kita putuskan. Matius 16:24 = Konsekuen dan berani
menghadapi resiko karena kita pribadi dituntut untuk
menyangkal diri serta rela memikul salib.
Etika Dalam Perjanjian Lama
Titik tolak Etika PL adalah anugerah Allah
terhadap umatnya dan tuntutan perintahNya yang
terikat pada tindakanNya demi keselamatan umat
manusia.
Sehingga bentuk Etika PL berkisar pada
tindakan Allah dalam sejarah umatNya dan juga yang
menuntut respon yang serasi.
Konsep Etika PL selaras dengan sebuah etika
yang dinamakan etika teonom yang berlandaskan
hubungan antara Allah dan umatnya.
Dasar Etika PL dapat disoroti dari empat sisi:
1. Tanggapan bangsa Israel atas perbuatan Allah
serta kelakuan etis sebagai wujud dari
tanggapan atas tindakan Allah dalam sejarah
kehidupan.
2. Wajib mengikuti teladan dan sifat Allah dalam
kehidupan bangsa Israel.
3. Hidup dibawah pemerintahan Allah, maksudnya
adalah kedaulatan dan kewibawaan Allah
sebagai Raja Ilahi yang karenanya manusia
harus tunduk sebagai makhluk ciptaan dan
hamba.
4. Menaati perintah Allah.
Panggilan Allah kepada Abraham (Kej. 12),
memperlihatkan beberapa sikap iman dan moralnya, antara
lain:
• Berani melangkah mentaati perintah Tuhan untuk
menuju ke negeri yangbelum di ketahui keadaannya.
• Bersedia meninggalkan rumahnya dan pergi
mengembara yang penuh suka duka serta ancaman
bahaya
• Ada bencana kelaparan, Abraham tetap percaya dan
setia pada Tuhan.
• Kepercayaan Abraham kepada Tuhan diperhitungkan
sebagai Kebenaran (Galatia 3:6,7), sehingga Abraham
menjadi Bapa orang beriman.
Contoh:
Etika Dalam Perjanjian Baru
Etika PB = sebuah petunjuk-petunjuk sikap dan
kelakuan orang-orang Kristen. Etika PB saling terkait
dengan kelakuan orang-orang Kristen yang pertama dan
dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Ajaran etika Yesus Kristus terdapat dalam Injil
Sinoptis (Matius, Markus, Lukas, Yohanes). Dalam
khotbah di bukit, Yesus menyoroti Etika orang Farisi yang
sangat berpegang teguh pada pelaksanaan hukum taurat
tetapi tidak mengarah kepada kegenapan hukum Taurat
dan kitab para nabi (Matius 5:20; Lukas 10:9).
Ajaran Etika Yesus lainnya = bagaimana menjadi
seorang manusia yang bersifat ilahi. Ilahi = menjadi
seseorang yang lebih baik dari yang lain (Matius 5;39-41).
Kesimpulan
• Sebagai seorang mahasiswa/pemimpin Kristen, perlu disadari
bahwa segala perilaku, tindak tanduk tidak lepas dari pengamatan
orang lain. Untuk itu, harus dapat memberikan contoh yang baik
atau panutan. Diharapkan dapat menjadi “garam” atau “terang”
bagi masyarakat disekitarnya
• Menjadi garam artinya seorang dapat membuat kehidupan sosial
masyarakat menjadi damai dan sejahtera / dapat memberikan cita
rasa yang lebih baik.
• Menjadi terang artinya dapat memberikan contoh atau menjadi
terang sehingga dapat menjadi panutan bagi orang lain agar tidak
tersandung dalam permasalahan-permasalahan yang akan
merugikan diri sendiri atau orang lain.
• Menjadi terang ataupun garam perlu didasari oleh ajaran Alkitabiah,
yaitu melakukan perbuatan untuk menjadi contoh yang baik bagi
orang lain dengan didasarkan pada kasih kepada Tuhan dan kasih
kepada sesama seperti yang dilakukan panutan kita Tuhan Yesus
Kristus.
TERIMA KASIH TELAH
MEMPERHATIKAN,
TUHAN YESUS
MEMBERKATI

More Related Content

Similar to Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptxPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptxFisipUNPI
 
Kel. 1 etika profesi
Kel. 1 etika profesiKel. 1 etika profesi
Kel. 1 etika profesiFarRhah Ay
 
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfKomunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfwadejack1
 
aliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawufaliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawufAhmad Minwar
 
Kuliah 1 aplikasimoral
Kuliah 1 aplikasimoralKuliah 1 aplikasimoral
Kuliah 1 aplikasimoralnormizan
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etikadimar aji
 
pertemuan_1.ppt
pertemuan_1.pptpertemuan_1.ppt
pertemuan_1.pptAri Yadi
 
Etika dan moral_kelompok_(1)[1]
Etika dan moral_kelompok_(1)[1]Etika dan moral_kelompok_(1)[1]
Etika dan moral_kelompok_(1)[1]SIFASIFA9
 
Tugas softskil
Tugas softskilTugas softskil
Tugas softskilsetya dwi
 
Pengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRPengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRgilang muharam
 
Pengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prPengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prgilang muharam
 

Similar to Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx (20)

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptxPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptx
 
Etika
Etika Etika
Etika
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Kel. 1 etika profesi
Kel. 1 etika profesiKel. 1 etika profesi
Kel. 1 etika profesi
 
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdfKomunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
Komunikasi_ETIKA KEDOKTERAN.pdf
 
Spe Bab4
Spe Bab4Spe Bab4
Spe Bab4
 
aliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawufaliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawuf
 
Etika dan bisnis
Etika dan bisnisEtika dan bisnis
Etika dan bisnis
 
Kuliah 1 aplikasimoral
Kuliah 1 aplikasimoralKuliah 1 aplikasimoral
Kuliah 1 aplikasimoral
 
Etika dalam agama dan adat istiadat
Etika dalam agama dan adat istiadatEtika dalam agama dan adat istiadat
Etika dalam agama dan adat istiadat
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
pertemuan_1.ppt
pertemuan_1.pptpertemuan_1.ppt
pertemuan_1.ppt
 
Etika dan moral_kelompok_(1)[1]
Etika dan moral_kelompok_(1)[1]Etika dan moral_kelompok_(1)[1]
Etika dan moral_kelompok_(1)[1]
 
Kajia2
Kajia2Kajia2
Kajia2
 
Tugas softskil
Tugas softskilTugas softskil
Tugas softskil
 
Pengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRPengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PR
 
Pengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prPengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi pr
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx

  • 1. Dosen Pengampu: Dr. Happy W. Komaling, MA., MPdK NIDN: 2329047601 MK: Etika Kristen
  • 2. Deskripsi MK • Mempelajari dan memahami dasar- dasar Etika sebagai disiplin Ilmu berdasarkan pemahaman Kristen. • Pengambilan keputusan etis yang bertanggung jawab, sesuai dengan disiplin keilmuan berdasarkan Firman Tuhan dan Kehendak Allah
  • 3. BATASAN ETIKA KRISTEN 1. Apa yang benar dan apa yang salah sesuai dengan firman Tuhan 2. Kelakuan manusia sesuai moral Ilahi 3. Teladan dan pengajaran moral Yesus Kristus yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat dan terwujud oleh atau memiliki kuasa Roh Kudus
  • 4. BATASAN ETIKA KRISTEN 4. Kehidupan moral yang bisa kita lakukan jika kita memiliki persekutuan denganNya 5. Hidup yang berusaha untuk menerapkan kelakuan Kristus dalam kehidupan kita 6. Menekankan tanggung jawab atas segala kelakuannya dan kelakuan setiap orang itu diuji oleh kebenaran firman Tuhan.
  • 5. MENGAPA KITA HARUS BELAJAR ETIKA? Menaruh perhatian pada norma yang membimbing perbuatan dan cita-cita manusia menuju kepada kehidupan yang baik Tujuan menolong orang-orang berfikir sesuai dengan kehendak Allah agar dapat mengembangkan diri di tengah-tengah masyarakat menyelidiki perbuatan manusia dan membimbing untuk memperbaiki perbuatannya
  • 6. MENGAPA KITA HARUS BELAJAR ETIKA? Tujuan menguatkan kemauan orang untuk meraih yang baik dari pada yang buruk menolong, mendekati pilihan-pilihan itu dengan pikiran yang jernih, cerdas, dan lebih baik menyangkut pemikiran yang sistematis dan mendasar tentang keadaan batin, motivasi dan kelakuan
  • 7. Kegunaan Berfikir secara etis untuk mengambil suatu keputusan PENTINGNYA KITA BELAJAR ETIKA
  • 8. Pengertian Etika “etika” berasal dari kata Yunani: 1. “eiota” (kk) = membiasakan 2. “to eiotos” (kb) = adat istiadat 3. “to ethos” (kb) = kebiasaan, habit Dalam masyarakat Yunani, pemakaian istilah di atas mempunyai banyak arti, bbrp diantaranya: 1. Kebiasaan, kelaziman (band. Luk.22:39; Yoh.19:40; KR.6:14; dan Ibr.10:25). 2. Adat-istiadat, hukum, upacara (band. Luk.1:9, 2:42; KR.6:14; 15:1; 16:21; 21:21; 26:3; 28:17). 3. Kandang ternak, tempat tinggal atau padang rumput (lingkungan hidup/habitat).
  • 9. Pengertian Etika Etika = hasil dari pembentukan suatu lingkungan, yakni: watak, habitat, perasaan batin, akhlak (susila), kecendrungan hati, dan sikap dalam tingkah laku seseorang. Menunjuk kepada perilaku individu, watak dan kebiasaannya (tidak dalam arti sosial, walaupun terbentuk karena pengaruh lingkungan alam dan lingkungan sosial). Pepatah terkenal dari seorang penyair Yunani Menander (Abad IV sM) yang dikutip oleh rasul Paulus: “Pergaulan buruk merusakkan kebiasaan yang baik” (I Korintus 15:33) .
  • 10. Pengertian Etika “Sikap batin yang diwujudkan melalui tingkah laku atau kebiasaan (baik/buruk) manusia, baik secara pribadi maupun secara bersama (masyarakat)”
  • 11. Menurut Verkuyl (Etika Kristen: Bagian 1, Tahun 2000), kata “etika” dinyatakan dalam bahasa Indonesia = kesusilaan (bahasa Sansekerta). Sila berarti 1. Norma, kaidah, peraturan hidup, perintah 2. Keadaan batin terhadap peraturan hidup, hingga dapat berarti juga: sikap, siasat batin, keadaban, perikelakuan, sopan-santun, dsb. Su berarti: baik, bagus 1. Menunjuk norma dan menerangkan bahwa norma itu baik 2. Menunjuk sikap terhadap norma itu dan menyatakan bahwa perikelakuan harus sesuai dengan norma.
  • 12. PANDANGAN PARA AHLI TENTANG ETIKA 1. Austin Fagothey dalam bukunya Right and Reason, Ethics in Theory and Practice : “Etics is the practical normative science of the rightness and wrongness of human conduct as known by natural reason” (Etika adalah ilmu pengetahuan normatif yang praktis mengenai kelakuan benar dan tidak benar yang di mengerti oleh akal manusia) 2. Martineau (filsuf Inggris - 1901): “Etika sebagai doctrine of human character”. Etika = ajaran tentang tabiat, karakter, atau watak manusia
  • 13. PANDANGAN PARA AHLI TENTANG ETIKA 3. F. Paulsen (filsuf Jerman - 1921): Etika sebagai ilmu tentang Adat istiadat. 4. E. Brunner (teolog Swiss - 1932): Etika sebagai ilmu tentang perbuatan manusia. 5. Encyclopedia Britanica (1972): etika dinyatakan sebagai filsafat moral, yaitu studi yang sistematik mengenai sifat dasar dari konsep-konsep nilai baik, buruk, harus, benar, salah, dsb. 6. J. Jongeneel: Etika sebagai ajaran tentang yang baik dan yang buruk dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan manusia dan masyarakat. 7. G. Heymans (filsuf Belanda): Etika adalah ilmu tentang yang baik (susila) dan yang jahat (cabul).
  • 14. PANDANGAN PARA AHLI TENTANG ETIKA Dari beragamnya Pandangan tentang Etika dan luas maknanya, maka dalam aplikasinya Etika Kristen berlaku untuk seluruh lapangan kehidupan manusia, baik itu individu maupun masyarakat. Disamping itu, etika Kristen juga wajib berbicara tentang etika pelayanan, etika bisnis, etika politik, etika hukum, etika kedokteran, dsb, menjadi tanggung jawab pemimpin Kristen dan semua orang percaya untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan.
  • 15. ETIKA Istilah-istilah yang dekat dengan Etika: • Adat istiadat • Kebiasaan-kebiasaan • Sopan santun • Etiket • Moral
  • 16. ETIKA dan ETIKET Etika = Etiket Serupa Tapi Tak Sama Etiket dari kata "etiquette” (Prancis) = suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan / Aturan kesopanan.
  • 17. Contoh Etiket:  Menyeberang jalan  Masuk taksi  Menunggu orang keluar  Melihat pekerjaan orang  Mengucapkan salam, dll
  • 18. ETIKA dan MORAL Kata “moral” (Latin: moralitas; Arab: akhlāq) = istilah yang disematkan dalam suatu tindakan yang memiliki nilai positif. Penggunaan moral dengan etika seringkali rancu dan tumpang tindih di tengah masyarakat. Moral tidak menyangkut soal batin, hanya bersifat perilaku lahiriah.
  • 19. ETIKA dan MORAL Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral = tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya/ sesuatu yang tidak relevan atau tidak berkaitan dengan moral. Immoral artinya tidak bermoral atau perilaku yang bertentangan dengan norma-norma moral.
  • 20. Contoh Moral:  Berkata jujur  Bertutur sopan, dll Contoh Immoral:  Percabulan  Pemerkosaan massal
  • 21. ETIKA KRISTEN Etika Kristen adalah suatu cabang ilmu teologi yang membahas masalah tentang apa yang baik dari sudut pandang Kekristenan. Apabila dilihat dari sudut pandang Hukum Taurat dan Injil, maka Etika Kristen adalah segala sesuatu yang dikehendaki oleh Allah dan itulah yang baik. Dalam konteks teologis, Etika mengutamakan hubungan manusia dengan Allah, maka menjadi tugas Etika adalah memahami bagaimana seharusnya manusia yang dikasihi Allah itu berperilaku sesuai kehendakNya dalam seluruh kehidupannya.
  • 22. Etika Kristen adalah Etika Teologis yang berdasarkan pada agama Kristen dan berlandaskan Alkitab sebagai sumber otoritas segala kebaikan. Disebut pula sebagai Etika Injili karena mendasarkan sumber etis pada Yesus Kristus dan karyaNya. Etika Kristen juga dinamakan Etika Alkitabiah, karena seluruh sumber Etika diajarkan oleh Alkitab. Etika Alkitabiah adalah studi mengenai baik buruk, karakter dan sikap umat Kristen dengan bentuk ganjaran yang diberikan terhadap baik buruk tanpa mengabaikan ketaatan atau kepatuhan kepada Alkitab. Standard moral yang dipakai berpusat pada kehidupan Yesus Kristus.
  • 23. 1. Alkitabiah = Alkitab yang menjadi dasar dalam kehidupan iman Kristen, baik itu dalam berpikir, berkata, bersikap, dan bertindak. ”Jangan hidup lagi sama seperti orang yang tidak mengenal Allah dengan pikiran yang sia-sia” (Ef 4:17, Rm 12:2) 2. Kristosentris = berpusat pada kepercayaan terhadap Allah yang mengasihi manusia berdosa dalam karya Yesus Kristus. Berpusat pada Yesus = tidak egosentris, tidak antropologis (berpusat pada manusia), tidak mondealsentris (berpusat pada dunia), tapi mengikuti Kristus untuk hidup yang kekal. 3. Kasih = Inti ajaran etika Kristen (Matius 22:37-39) 4. Mendunia = terbuka untuk norma-norma dunia yang merupakan hasil budaya manusia: sopan santun, adat, hukum, dll, sehingga umat Kristen tidak menjadi bagian yang terpisah dalam kehidupan bermasyarakat, sepanjang norma itu tidak bertentangan ajaran Kristen yang prinsipil Ciri Khas Etika Kristen
  • 24. 5. Empatis = Sikap dalam mengambil keputusan etis bersifat empatis yaitu mengutamakan kebenaran dan keadilan. Amsal 17:17 = sahabat yang sejati adalah mengerti dan turut dalam kesukaran. Menempatkan diri kita secara etis dalam kehidupan bersama. 6. Konsekuen dan Konsisten = Sikap bertanggungjawab yaitu siap sedia dan berani menghadapi serta menanggung setiap resiko yang terjadi akibat tindakan yang kita putuskan. Matius 16:24 = Konsekuen dan berani menghadapi resiko karena kita pribadi dituntut untuk menyangkal diri serta rela memikul salib.
  • 25. Etika Dalam Perjanjian Lama Titik tolak Etika PL adalah anugerah Allah terhadap umatnya dan tuntutan perintahNya yang terikat pada tindakanNya demi keselamatan umat manusia. Sehingga bentuk Etika PL berkisar pada tindakan Allah dalam sejarah umatNya dan juga yang menuntut respon yang serasi. Konsep Etika PL selaras dengan sebuah etika yang dinamakan etika teonom yang berlandaskan hubungan antara Allah dan umatnya. Dasar Etika PL dapat disoroti dari empat sisi:
  • 26. 1. Tanggapan bangsa Israel atas perbuatan Allah serta kelakuan etis sebagai wujud dari tanggapan atas tindakan Allah dalam sejarah kehidupan. 2. Wajib mengikuti teladan dan sifat Allah dalam kehidupan bangsa Israel. 3. Hidup dibawah pemerintahan Allah, maksudnya adalah kedaulatan dan kewibawaan Allah sebagai Raja Ilahi yang karenanya manusia harus tunduk sebagai makhluk ciptaan dan hamba. 4. Menaati perintah Allah.
  • 27. Panggilan Allah kepada Abraham (Kej. 12), memperlihatkan beberapa sikap iman dan moralnya, antara lain: • Berani melangkah mentaati perintah Tuhan untuk menuju ke negeri yangbelum di ketahui keadaannya. • Bersedia meninggalkan rumahnya dan pergi mengembara yang penuh suka duka serta ancaman bahaya • Ada bencana kelaparan, Abraham tetap percaya dan setia pada Tuhan. • Kepercayaan Abraham kepada Tuhan diperhitungkan sebagai Kebenaran (Galatia 3:6,7), sehingga Abraham menjadi Bapa orang beriman. Contoh:
  • 28. Etika Dalam Perjanjian Baru Etika PB = sebuah petunjuk-petunjuk sikap dan kelakuan orang-orang Kristen. Etika PB saling terkait dengan kelakuan orang-orang Kristen yang pertama dan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Ajaran etika Yesus Kristus terdapat dalam Injil Sinoptis (Matius, Markus, Lukas, Yohanes). Dalam khotbah di bukit, Yesus menyoroti Etika orang Farisi yang sangat berpegang teguh pada pelaksanaan hukum taurat tetapi tidak mengarah kepada kegenapan hukum Taurat dan kitab para nabi (Matius 5:20; Lukas 10:9). Ajaran Etika Yesus lainnya = bagaimana menjadi seorang manusia yang bersifat ilahi. Ilahi = menjadi seseorang yang lebih baik dari yang lain (Matius 5;39-41).
  • 29. Kesimpulan • Sebagai seorang mahasiswa/pemimpin Kristen, perlu disadari bahwa segala perilaku, tindak tanduk tidak lepas dari pengamatan orang lain. Untuk itu, harus dapat memberikan contoh yang baik atau panutan. Diharapkan dapat menjadi “garam” atau “terang” bagi masyarakat disekitarnya • Menjadi garam artinya seorang dapat membuat kehidupan sosial masyarakat menjadi damai dan sejahtera / dapat memberikan cita rasa yang lebih baik. • Menjadi terang artinya dapat memberikan contoh atau menjadi terang sehingga dapat menjadi panutan bagi orang lain agar tidak tersandung dalam permasalahan-permasalahan yang akan merugikan diri sendiri atau orang lain. • Menjadi terang ataupun garam perlu didasari oleh ajaran Alkitabiah, yaitu melakukan perbuatan untuk menjadi contoh yang baik bagi orang lain dengan didasarkan pada kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama seperti yang dilakukan panutan kita Tuhan Yesus Kristus.