9. HUKUM SYARAT RUKUN WAJIB
DAN SUNNAH HAJI
Hukum ibadah haji
• Ibadah haji hukumnya wajib bagi setiap muslim yang telah
memenuhi persyaratan
• Ibadah haji diwajibkan hanya sekali seumur hidup. Sedang untuk
yang kedua dan seterusnya hukumnya sunnah
• Bagi yang bernadzar haji maka hukumnya wajib untuk
dilaksanakan
9
10. SYARAT-SYARAT HAJI
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal sehat
4. Merdeka (bukan budak)
5. Istita’ah
Ket : apabila kelima syarat tersebut tidak terpenuhi, maka gugurlah kewajiban haji
seseorang
»ا”ََ ي
َ
س
َ
ه
َ
ي
َ
َ
ل
ا
َ
ع
َ
اط
َ
ت
َ . س
َ
ٱ
ن
َ
م
َ
ت
َ
َ
ب
ي
َ
َ
ل
ٱ
ج
ََ
ح
َ
س
َ
ا
ََ
ن
ل
ٱ
ل
َ
َ
ع
لل
َ
ََ
َ
و
10
11. RUKUN HAJI
1. Ihram
2. Wukuf di Arafah
3. Thawaf Ifadhah
4. Sa’i
5. Tahalul
6. Tertib
Apabila salah satu rukun tidak terpenuhi maka
hajinya tidak sah atau batal 11
12. WAJIB HAJI
1. Ihram dari miqat
2. Mabit di Muzdalifah
3. Mabit di Mina
4. Melontar Jumrah Ula, Wustha, dan Aqobah
5. Thawaf Wada’ bagi yang akan meninggalkan Makkah
Apabila salah satu wajib haji tersebut tidak dilakukan
maka hajinya tetap sah tetapi wajib membayar Dam
12
13. SUNNAH HAJI
1. Mandi sebelum ihram
2. Sholat sunnah ihram
3. Membaca Talbiyah
4. Membaca sholawat nabi
5. Berdo’a di Multazam
6. Sholat di Maqom Ibrahim
7. Minum air Zam-zam
8. Banyak berdo’a, berdzikir di Arofah
9. Banyak berdo’a, berdzikir di Mudzalifah
10. Mengambil kerikil di Mudzdalifah untuk seluruh lemparan jumrah
11. Berdo’a setelah melempar jumrah
13
12. Mencukur rambut sampai habis untuk jama’ah laki-laki
14. Selama Perjalanan
⚫ Perbanyak Dzikir
⚫ Perbanyak Shalawat
⚫ Shalat Jamak atau Qoshor
⚫ Tayammum
Perjalanan Jeddah – Mekah
• Mandi Ihram
• Shalat Sunnah
• Niat Ihram Umrah
• Talbiyah, Dzikir, Shalawat
• Menghindari Larangan Ihram
15. Perjalanan Haji
Selama Di Mekkah
⚫ Talbiyah Sampai Mulai Thawaf
⚫ Doa Masuk Tanah Haram
⚫ Doa Haram
⚫ Doa Melihat Ka’bah
⚫ Doa Minum Air Zamzam
⚫ Menyempurnakan Rukun Masuk Masjid
Ibadah Sunnah
• Umrah Sunnah
• Thawaf Sunnah
• Shalat Sunnah
• Membaca Al-Qur’an
• Dzikir dan Shalawat
• Shadaqoh
• Ziarah Ma’la
Persiapan Wuquf Arafah di Aziziyah
- Niat Ihram di Pondokan
• Ifadhah Wuquf di Arafah
• Mabit di Muzdalifah
• Melontar Jumrah Aqobah dan Tahallul Awal
• Thawaf
• Sai Haji
• Kembali ke Mina, Mabit selama 2 Malam, Melontar 3 Jumrah (Nafar Awwal)
• Thawaf Wada
17. MIQAT
Miqat terbagi menjadi dua:
Yaitu tempat-tempat yang telah ditentukan untuk memulai ihram bagi yang ingin
melakukan haji maupun umrah. Tempat-tempat itu ialah: 1. Dzulhulaifah (Bir Ali),
bagi penduduk Madinah, 2. Al Juhfah, bagi penduduk Syam, Mesir, dan Maroko.Al
Juhfah dekat dengan Rabigh yang sekarang dijadikan miqat sebagai gantinya. 3.
Qarnul Manazil, bagi penduduk Najd, dikenal dengan Wadi Sail (daerah Taif). 4.
Yalamlam, bagi penduduk Yaman. 5. Dzatu ‘Irqin, bagi penduduk Irak dan yang
datang dari daerah timur.
Bagi penduduk Mekkah dan yang berada diantara miqat dengan Mekkah memulai
ihram dari rumah masing-masing. Sedang yang melewati selain miqat hendaklah
disejajarkan dengan miqat terdekat. Ini berdasarkan hadits shahih riwayat Bukhari dan
Muslim.
1. Miqat Zamani
2. Miqat Makani
Yaitu bulan-bulan yang telah ditentukan untuk melakukan amalan ibadah haji yang
apabila dilakukan diluar waktu tersebut tidak sah. Bulan-bulan itu ialah: Syawwal,
Dzulqa’dah dan Dzulhijjah.
17
18. Ihram
Miqot Zamani
⚫ Syawal
⚫ Dzulqo’dah
⚫ Malam 01 – 10 Dzulhijjah
Miqot Makani
⚫ Penduduk Makkah
⚫ Selain Penduduk Makkah
⚫ Dzul Hulaifah (Madinah)
⚫ Juhfah (Syam, Mesir, Maroko)
⚫ Qornul manazil (Najd Hijaz,
Yaman)
⚫ Yulamlam (Indonesia,
Malaysia, Singapore)
⚫ Dzatu Irqin (Iraq, Khurasan)
20. MIQAT JAMAAH HAJI INDONESIA
GELOMBANG I DI BIR
ALI/DZULHULAIFAH
GELOMBANG II DI JEDDAH
(AIRPORT KING ABDUL AZIZ)
BERDASARKAN :
1. KEPUTUSAN KOMISI FATWA MUI TAHUN 1980 YANG DIKUKUHKAN TAHUN 1981
2. FATWA IBNU HAJAR AL HAITAMI BERDASARKAN JARAK JEDDAH/KING ABD. AZIZ INTERNATIONAL AIRPORT (KAIA)
DENGAN MAKKAH MELEBIHI DUA MARHALAH
3. MAZHAB HANAFI DAN MALIKI BERPENDAPAT: BAGI JEMAAH HAJI YANG MELEWATI DUA MIQAT DAPAT MEMULAI
IHRAMNYA DARI MIQAT YANG KEDUA, KENYATAANNYA JEMAAH HAJI INDONESIA MELALUI DUA MIQAT / DUA GARIS
MIQAT ( YALAMLAM DAN JEDDAH )
4. PENDAPAT SYEIH NURUDDIN ATHAR MELETAKKAN JEDDAH PADA GARIS MIQAT YANG SUDAH DITEGASKAN PARA
FUQOHA
5. FATWA MAHKAMAH SYAR’IYAH NEGARA QATAR TENTANG JEDDAH SEBAGAI MIQAT
6. KEPUTUSAN PBNU TAHUN 1994, JEDDAH SEBAGAI MIQAT DENGAN ALASAN BAHWA PESAWAT HAJI INDONESIA
TIDAK MENUJU KE MAKKAH TETAPI MEMBELOK KE KIRI DAN KE KANAN MENUJU BANDARA KAIA JEDDAH.
7. KEMASLAHATAN JAMAAH INDONESIA UNTUK MENGHINDARI MASYAQQAH
22. IHRAM HAJI
1. Pada tanggal 8 dzulhijah mulai berpakaian ihram yang didahului
dengan melakukan sunah-sunah ihram.
2. Setelah berihram, niat dengan ucapan labaika hajjan di maktab /
hotel
3. Setelah niat, harus menjaga semua larangan ihram
4. Berangkat ke Arafah
5. Membaca talbiyah , bagi laki-laki suara jahr bagi wanita suara sir
6. Pembacaan talbiyah diakhiri setelah lontar jumrah aqabah
7. Menuju tenda-tenda yang disiapkan oleh maktab
8. Menginap semalam menanti hari wukuf pada tgl 9 dzulhijah
ImamAl-Ghazali menuturkan,
“Ihram dan talbiyah dari miqat,
maknanyaadalah memenuhi
panggilan Allah. Karenaitu,
berharaplah agar ia diterima dan
takutlah apabila dikatakan
kepadamu, ‘Engkau tidak memenuhi
panggilan dan engkautidak
memperoleh kebahagiaan.’ Jadilah
engkausenantiasa berada di
antara harapan dan rasa takut
(roja wa khauf),berlepas dirilah
dari sekelilingmudan kekuatanmu,
dan berpeganglah kepada
anugerah dan kemurahan Allah.
Sesungguhnyawaktutalbiyah
merupakan awal dari ibadah ini
dan tempat talbiyah itu merupakan
tempat yang penting.”
22
23. MACAM-MACAM IHRAM HAJI
P
erkataan ihram berasal bahasa Arab:
ام
ً
ار
ً
ح
ً
إ
م
ً
ر
ً
ح
ً
ي
م
ً
ر
ً
ح
ً
أ
“menjadikan ia haram”
23
24. IFRAD, TAMMATU, DAN QIRAN
• memulai ihram dengan berniat haji mengatakan: “Allahumma
Labbaika hajjan”, kemudian melakukan amalan-amalan haji saja. Orang
yang melakukan haji ifrad ini tidak berkewajiban menyembelih hadyu
• memulaiihramberniat melakukanibadah haji dan umrahbersamaanseraya
mengatakan: “Allahumma Labbaika hajjan wa ‘umratan”. Kemudian
melakukanibadah haji yang itu juga ibadah umrah.Dalamhaji qiran diwajibkan
menyembelihhadyu.
• memulai ihram dengan berniat umrah mengatakan: “Allahumma Labbaika ‘umratan”,
kemudianmelakukanamalan-amalan umrahsampaitahallul. Kemudiantinggal di Makkah
dalam keadaan tidak berihram. Laluihramlagi untukhaji ketika tanggal 8 Dzulhijjah dan
melakukan amalan haji hingga selesai. Dalam hajia tamattu’ diwajibkan menyembelih hadyu
24
25. Adab Ihram
•
•
•
•
•
•
• Mandi Ihram
• Mencukur atau mencabut
bulu badan, kumis,
memotong kuku
Mencuci rambut
Mencopot pakaian
berjahit dan mengenakan
pakaian ihram
Menggunakan sandal
Memakai wangi-wangian
terutama untuk badan
Shalat Sunnah Ihram
Niat Ihram
26. Setelah niat Ihram, maka
berlaku larangan-larangan
selama Ihram, yaitu sbb :
27. Larangan Ihram
Laki-Laki
⚫ Tidak memakai pakaian berjahit
⚫ Menutup kepala, memakai sepatu
atau sendal menutup mata kaki
⚫ Memakai wangi-wangian
⚫ Memakai minyak rambut atau
jenggot
⚫ Bercukur atau memotong kuku
⚫ Akad Nikah
⚫ Bersetubuh, bercumbu, Istimna
⚫ Membunuh binatang darat yang
dapat dimakan
Wanita
⚫ Menutup wajah
⚫ Memakai wangi-wangian
⚫ Memakai minyak rambut atau jenggot
⚫ Bercukur atau memotong kuku
⚫ Akad Nikah
⚫ Bersetubuh, bercumbu, Istimna
⚫ Membunuh binatang darat yang dapat
dimakan
28.
29. WUKUF DI ARAF
AH
يمeََ ح
َ
ر
ََ
ر eََ ف
و
َ
َ
َ
لل
َ
ََ
ٱ
ن
ََ
ا
َ
لل » َ
ََ
ٱ
ا
ور
َ
ف
َ
غ
ت
َ . س
َ
ٱو
َ
س
َ
ا
ََ
نل
ٱ
ض
َ
ا
َ
ٱف
َ
ث
َ
ي
َ
ح
َ
ن
َ
م
َ
ا
و
ض
ي
ف
َ
ٱ
َ
ث
ََ
29
(QS al-Baqarah: 199)
⚫Arti wukuf adalah hadir di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah setelah
tergelincir matahari sampai dengan fajar tanggal 10 Dzulhijjah dengan niat
menunaikan ibadah haji
⚫Pelaksanaan wukuf mendapatkan sebagian siang dan sebagian malam
⚫Catatan: Jamaah haji Indonesia diberangkatkan ke Arafah tanggal 8
Dzuhijjah
31. WAKTU WUKUF DI ARAFAH
A. IMAM MALIK ABU HANAFIAH DAN IMAM SYAFI’E; DIMULAI DARI
TERGELINCIRNYA MATAHARI TANGGAL 9 DZULHIJJAH SAMPAI
DENGAN TERBIT FAJAR TANGGAL 10 DZULHIJJAH
B. IMAM AHMAD IBNU HAMBAL ; WAKTU WUKUF DIMULAI SEJAK
TERBITNYA FAJAR HARI ARAFAH (TANGGAL 9 DZULHIJJAH) SAMPAI
DENGAN TERBIT FAJAR TANGGAL 10 DZULHIJJAH
C. SALAH SATU QOUL (PENDAPAT) IMAM MALIK MENYATAKAN BAHWA
WAKTU WUKUF DIMULAI SEJAK TERBENAM MATAHARI PADA
MALAM HARI NAHAR TANGGAL 10 DZULHIJJAH SAMPAI TERBIT
FAJAR
MENURUT PENDAPAT :
32. KADAR LAMANYA WUKUF
A. MADZHAB HANAFI DAN HAMBALI; WAJIB
MENDAPATKAN SEBAGIAN MALAM DAN SEBAGIAN
SIANG
B. MADZHAB MALIKI; MENDAPATKAN SEBAGIAN
MALAM ADALAH RUKUN DAN SEBAGIAN SIANG
ADALAH WAJIB
C. MADZHAB SYAFI’I; SUNAT MENDAPATKAN
SEBAGIAN MALAM DAN SEBAGIAN SIANG
(AL-MUGHNI FI FIQH AL-HAJJ, HAL 235 – 237)
33. 5. BAGI YANG KENA PENYAKIT GILA, PINGSAN, MABUK DAN
ARAFAH DALAM KEADAAN IHRAM, MAKA TERDAPAT
TAK SADARKAN DIRI SEDANG MEREKA BERADA DI
2
(DUA) PENDAPAT YAITU:
A. WUKUFNYA SAH, APABILA KEADAAN TERSEBUT
DIALAMI SETELAH BERADA DI ARAFAH
B. APABILA KEADAAN TERSEBUT DIALAMI SEBELUM
MEMASUKI ARAFAH:
• MENURUT IMAM ABU HANIFAH SAH WUKUFNYA
• MENURUT IBNU MUNDZIR, IMAM SYAFI’I , IMAM AHMAD
IBNU HAMBAL DAN ABU TSUR, TIDAK SAH WUKUFNYA
(AL-FIQH ALAL MAZAHIBIL ARBA’AH HAL 612 DAN AL-
MAJMU SYARAH MUHADZAB JILID 8 HAL 117)
34. SAFARI WUKUF
DILAKUKAN BAGI JAMAAH HAJI YANG
KARENA UDZUR/SAKIT, DENGAN
ANGKUTAN KHUSUS DIPANDU OLEH
PPIH ARAB SAUDI. BERANGKAT DARI
MAKKAH TANGGAL 9 DZULHIJJAH +
PUKUL 17.00 WAS MENUJU ARAFAH
UNTUK MELAKSANAKAN WUKUF
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN SETELAH
MAGHRIB MEREKA DIBAWAKEMBALI KE
MAKKAH TANPA HARUS MABIT DI
MUZDALIFAH DAN MINA KARENA
UDZUR SYAR’I
35. SUNNAH-SUNNAH WUKUF
1. Wukuf Nabi berada di bagian bawah timur Jabar Rahmah
2. Mandi di Arafah
3. Bersuci dari hadas dan najis
4. Tidak berpuasa
5. Dengan khusuk berdo’a membaca al-Qur’an dan kalimat thayibah
6. Hati selalu ingat kepadaAllah
7. Menyesali dosa-dosanya
8. Banyak berdo’a karena tempat ijabah
35
36. DO'A WUKUF
DO'A WUKUF DALAM HADIS YANG DIRIWAYATKAN
IMAM TURMUZI DAN AHMAD DARI AMRIN BIN SYUEB :
ARTINYA :
TIDAKADA TUHAN YANG (BERHAK) DISEMBAH SELAIN
ALLAH YANG MAHA ESA. TIDAK ADA SEKUTU
BAGINYA. KERAJAAN DAN PUJIAN HANYA MILIKNYA,
DIALAH YANG MENGHIDUPKAN DAN MEMATIKAN. DI
TANGANNYA SEGALA KEBAIKAN DAN DIALAH YANG
MAHA KUASA ATAS SEGALA SESUATU.
DO'A TERSEBUT ADALAH DO'AYANG PALING BANYAK
DIBACA RASULULLAH SAW DAN PARA NABI
SEBELUMNYA.
37. YANG PERLUDIPERHATIKAN DALAM WUKUF
1. Sampai di Arafah menempati kemah masing-masing yang telah
disediakan oleh maktab
2. Wukuf tidak ditentukan caranya
3. Wukuf tidak boleh diwakilkan (karena bagian dari Rukun Haji)
4. Mendengarkan khutbah wukuf
5. Sholat Dhuhur dan Ashar di Jama’ Qasar Taqdim
6. Wukuf di Arafah adalah tempat ijabah, maka dianjurkan untuk
banyak berdo’a
7. Waktunya cukup longgar, seyogyanya digunakan untuk hal-hal
yang bermanfaat
37
38. HIKMAH WUKUF
⚫Puncak ibadah haji adalah wukuf di Arafah tanggal 9
Dzulhijjah. Kaitannya dengan kehidupan manusia satu saat
kehidupan manusia berhenti mendadak (jantung berhenti,
mata berhenti semua berhenti)
⚫Untuk mengingat pada saat manusia akan dikumpulakan di
padang Mahsyar, padang Arafah ini sebagai lambang padang
Mahsyar
⚫Arofah tempat berkumpulnya jamaah haji sseluruh penjuru
dunia yang beda bahasa, kulit, suku, pangkat, derajat danlain-
lain, tetapi mempunyai satu tujuan yang dilandasi persamaan
tidak ada perbedaan
⚫Arofah tempat pembebasan yang merupakan muktamar akbar
yang berlanjut berkumpul lagi di Muzdalifah dan di Mina
38
39.
40. Mabit Muzdalifah & Lontar Jumrah
Mabit di Muzdalifah
⚫ Melakukan shalat maghrib dan isya’
(Jama’ Ta’khir)
⚫ Mabit sampai melewati pertengahan
malam
⚫ Mengumpulkan batu
Lontar Jumrah
⚫ Batu kecil sebesar ujung jari
⚫ Dilakukan setelah terbit matahari
⚫ Mengangkat tangan sampai
terlihat ketiak (untuk laki-laki)
⚫ Berhenti bertalbiyah saat mulai
lemparan dan membaca takbir
⚫ Kalau dimungkinkan melempar dalam
keadaan menunggang
⚫ Melempar satu-satu
⚫ Harus 7 lemparan yang mengenai
tempat melempar (Marma)
⚫ Boleh diwakilkan bila tidak mampu
41. 1. HUKUM MABIT DI MUZDALIFAH
• M E N U R U T I M A M M A L I K , I M A M S Y A F I ’ I D A N I M A M H A M B A L I , M A B I T
D I M U Z D A L I F A H H U K U M N Y A W A J I B ;
• M E N U R U T I M A M H A N A F I D A N Q O U L J A D I D I M A M SYAFI ’I, M A B I T D I
M U Z D A L I F A H H U K U M N Y A S U N A T
1 . M A B I T D I M U Z D A L I F A H D I L A K S A N A K A N S E T E L A H S E L E S A I W U K U F
D I A R A F A H
3. W A K T U M A B I T D I M U Z D A L I F A H D I M U L A I S E T E L A H M A G H R I B
S A M P A I T E R I T F A J A R T A N G G A L 10 D Z U L H I J J A H . P E L A K S A N A A N N Y A
D A P A T D I L A K U K A N S E S A A T S A M P A I L E W A T T E N G A H M A L A M .
4. M E N U R U T I M A M N A W A W I S E S E O R A N G Y A N G K A R E N A U D Z U R SY AR ’ I
S E H I N G G A T I D A K M A B I T D I M U Z D A L I F A H M A K A T I D A K D I K E N A K A N
D A M . U Z U R I T U T E R B A G I 3 ( T I G A ) MACAM:
a. TUGAS MENGURUS / MELAYANI JAMAAH HAJI
b. MENJAGA HARTANYA KARENA TAKUT HILANG, MERAWAT JAMAAH
SAKIT ATAU DIRINYA SAKIT JIKA MELAKUKAN MABIT
c. MENGGEMBALA UNTA
42. DO'A DI MASY'ARIL HARAM
(MUZDALIFAH)
DALAM HADIS RIWAYATMUSLIM DARI JABIR R.A. :
DO'ADI MUZDALIFAH YAITU MEMBACATAHMID;
TAHLILDAN TAKBIR SEBAGAI BERIKUT :
ARTINYA:
"SEGALAPUJI BAGIALLAH, TIDAKADATUHAN YANG (BERHAK)
DISEMBAH SELAIN ALLAH. ALLAH MAHA BESAR, BAGI ALLAH
SEGALAPUJI.
43. AMALAN DALAM PELAKSANAAN MABIT
DI MUZDALIFAH
A. SHALAT JAMA’ TAKHIR QASHAR MAGHRIB DAN ISYA’
BAGI YANG BELUM MELAKSANAKAN DI ARAFAH
B. BERDZIKIR, BERDO’A DAN TAQARRUB KEPADAALLAH
C. MENCARI BATU KERIKIL UNTUK MELONTAR JAMRAH DI
MINA
46. MELONTARJUMRAHAQOBAH
⚫Cara melontar:
1. Dengan membaca takbir setiap lemparan
2. Tiap lemparan satu kerikil
3. Ada gerakan tangan untuk melempar
4. Batu kerikil diyakini jatuh di Marma (sumur atau yakin mengenai tugu Jamarah
Aqobah)
5. Harus dengan tangan
6. Dengan tujuh kerikil
7. Bukan kerikil yang sudah digunakan untuk melontar
8. Selesai tujuh kali dilanjutkan berdo’a
(AL-MUGHNI FI FIQH HAJJ , H. 272-273)
46
48. WAKTU MELONTAR JAMRAH
A. MELONTAR JAMRAH AQOBAH PADA TANGGAL 10 DZULHIJJAH, MENURUT
IMAM SYAFI’I DAN AHMAD BIN HAMBAL, DIMULAI SETELAH LEWAT
TENGAH MALAM PADA MALAM HARI NAHR SAMPAI DENGAN TERBENAM
MATAHARI PAA HARI TASYRIQ TANGGAL 13 DZULHIJJAH (FIQH
HAJJ;DEPARTEMEN AGAMA HAL. 76)
B. MELONTAR JAMRAH ULA, WUSTHO, AQOBAH, PADA HARI TASYRIQ (TGL
11, 12, 13 DZULHIJJAH)
JUMHUR ULAMA (MALIK, ABU HANIFAH, SYAFI’I DAN AHMAD BIN HAMBAL)
MENYATAKAN MELONTAR JAMRAH HARI-HARI TASYRIQ WAKTUNYA
SETELAH TERGELINCIR MATAHARI
MENURUT PENDAPAT ATHO DAN THOWUS (DUA TOKOH FUQAHA) DARI
GOLONGAN TABI’IN , MENYATAKAN BOLEH MELONTAR JAMARAH PADA
HARI-HARI TASYRIQ SEBELUM ZAWAL. (AL QIRA LIQOSIDI UMMILQURA,
HAL 215)
49. C. PENGERTIAN SEBELUM ZAWAL :
1) SEBAGIAN ULAMA MENGATAKAN SEBELUM TERGELINCIRNYA
MATAHARI;
2) SEBAGIAN ULAMA LAIN (IMAM ROFI’I DALAM MADZHAB SYAFI’I)
MENGATAKAN SETELAH TERBIT FAJAR.
DO'A KETIKA MELONTAR JAMRAH
DALAM HADIS YANG DIRIWAYATKAN IMAM MUSLIM DANABDULLAH BIN MAS'UD R.A.,
NABI SAW SETIAPMELONTAR JAMRAH BERTAKBIR DAN BERDO'ASEBAGAI BERIKUT :
ب
ع
د
اماو
ح
ض
ى
ال
ن
ح
ر
ي
و
م
ا
م
ج
ل
ر
ة
و
س
م
ل
ع
ل
ي
ه
هللا
صل
هللا
ر
س
و
ل
ر
ى
م
ق
ال
ج
ا
ب
ر
نع
س
م
ش
ال
ال
ت
ز
ف
ا
د
ا
ر
ح
ن
ال
م
و
ي
50. KEMBALI KETENDA MINA
⚫Bagi yang keadaannya tidak memungkinkan
sebaiknya kembali ke tenda Mina setelah lempar
jumrah Aqobah
⚫Namun bagi yang mampu dan berkuasa bisa
mlanjutkan melakukan Thawaf Ifadah dan Sa’I ke
Makkah
⚫Namun sebelum Magrib harus sudah sampai di Mina
lagi
50
51.
52. HUKUM DAN WAKTU MABIT DI MINA
A. WAJIB, MENURUT IMAM MALIK, IMAM SYAFI’I, DAN IMAM AHMAD IBNU HAMBAL
B. SUNAT, MENURUT IMAM ABU HANIFAH DAN SALAH SATU QOUL JADID IMAM SYAFI’I
C. BAGI YANG KARENA UDZUR SYAR’I DIPERBOLEHKAN TIDAK MABIT
WAKTU:
SEPANJANG MALAM HARI TANGGAL 11, 12, 13
DZULHIJJAH, DIMULAI DARI WAKTU MAGHRIB
(TERBENAM MATAHARI) SAMPAI DENGAN
TERBIT FAJAR, AKAN TETAPI KADAR LAMANYA
MABIT WAJIB MENDAPATKAN SEBAGIAN
BESAR WAKTU MALAM (MU’DHOMILLAIL)
(AL-FIQIH ’AL AL-MADZAHIB AL-‘ARBA’AH, H. 665 DAN AL-MUGHNI
FIQHIL HAJJ, H. 288)
53. MABIT DI MINA
1. Arti mabit adalah bermalam di Mina pada tanggal 11, 12, dan atau 13
Dzulhijjah dalam rangka melaksanakan rangkaian manasik haji
2. Mabit di Mina hukumnya wajib
3. Waktu mabit di Mina ialah malam hari dimulai waktu Magrib sampai
terbit fajar
4. Tempat mabit ialah seluruh wilayah Mina termasuk Kharatulisan dan
batas peluasan hukum mabit (Minajadid)
5. Amalan-amalan selama wukuf yaitu: banyak berdo’a , dzikir, baca
alqur’an, dan amalan yang mendekatkan diri kepada Allah [QS Al
Baqarah:203]
53
54. MABIT DI MINA [LANJUTAN]
⚫Tanggal 11 Dzulhijjah sehabis Zawal (setelah Dhuhur sampai dengan
malam berikutnya), melempar jumrah dari Ula, Wustha, dan Aqobah
masing masing 7 lemparan
⚫Bila mewakilkan dirinya harus melempar dahulu baru yang diawakili
urutannya Ula, Wustha, dan Aqobah dengan sempurna lalu kembali ke
Ula, Wustha, dan Aqobah untuk yang diwakili
⚫Kembali ke tenda Mina lagi
⚫Tanggal 12 Dzulhijjah
⚫Setelah waktu Zawal yaitu sesudah Dhuhur melempar jumrah Ula,
Wustha
dan Aqobah
⚫Bila akan mengambil Nafar Awwal sehabis lempar 3 jumrahan lalu
kembali
54
ke Makkah sebelum Magrib tiba (meninggalkan Mina)
55. AMALAN DALAM PELAKSANAAN
MABIT DI MINA
MELAKSANAKAN MABIT
SHALAT BERJAMAAH DI PERKEMAHAN
MEMPERBANYAK ZIKIR, ISTIGFAR,
MEMBACAAL-QUR’AN
MENJAGA KONDISI KESEHATAN DAN
CUKUP ISTIRAHAT
MEMPERSIAPKAN DIRI DENGAN
MEMILIH WAKTU YANG AMAN UNTUK
MELONTAR JAMRAH
56. NAFAR
1. NAFARIALAH KEBERANGKATAN JAMAAH HAJI MENINGGALKAN
MINA P
ADA HARI TASYRIQ TANGGAL 12 ATAU 13 DZULHIJJAH
MENUJU MAKKAH
2. NAFARTE
RB
AGI MENJADI 2 (DUA) :
A. NAFAR AWAL, YAITU KELUAR MENINGGALKAN MINA
SETELAH MELONTAR JAMRAH ULA, WUSTHA DAN
AQOBAH PADA TANGGAL 12 DZULHIJJAH, SEBELUM
TERBENAM MATAHARI (MENURUT JUMHUR ULAMA)
B. NAFAR TSANI YAITU KELUAR MENINGGALKAN MINA
SETELAH MELONTAR JAMRAH ULA, WUSTHA, AQOBAH
PADATANGGAL, 13 DZULHIJJAH
57. SYAIKH ISMAILUTSMAN ZAIN
MUFTI MAZHAB SYAFI’I MENGAT
AKAN;
“BOLEH KELUAR DARI MINA QOBLA ZAWAL, BAIK NAFAR AWAL
MAUPUN NAFAR TSANI JIKA BERPEDOMAN PADA PENDAPA
T
ULAMA YANG MEMBOLEHKAN MELONTAR QOBLA ZAWAL,
KARENA ANTARA HUKUM MELONTAR DAN NAFAR SALING
BERKAITAN”.
(T
AUDHIHULMAQAL HAL: 4 – 5)
NAFARAWALDAN NAFAR TSANI KEDUDUKANNYASAMA
DALAM HUKUM, Y
ANG MEMBEDAKAN KEUT
AMAAN DARI
KEDUANYAADALAHNILAIKETAQWAANNYA(QS. AL
BAQARAH 203)
59. TAHALUL
⚫Tahalul adalah keadaan seseorang telah dihalalkan / dibolehkan
melakukan perbuatan yang dilarang selama dalam keadaan ihram
⚫Ditandai dengan setelah memotong/mencukur rambut kepala
⚫Menjadi halal semua larangan ihram
⚫Bagi pria disunnahkan mencukur sampai cepak yang dimulai dari
sebelah kanan
⚫Bagi wanita rambut dikumpulkan (diruntut) dan dipotong ujungnya
⚫Paling sedikit memotong tiga helai rambut
⚫Sebaiknya memotong sendiri
⚫Bila minta tolong, yang dimintai tolong sudah memotong dulu
59
63. MACAM- MACAM THAWAF
1. Thawaf ifadhah (sebagai rukun haji)
– Dikerjakan sesudah malan nahar (10 dzulhijah
sampai dalam waktu tidak terbatas)
– Bisa dilakukan sebelum lontar jumrah aqobah
karena tersesat
2. Thawaf qudum (thawaf untuk penghormatan)
- Tidak masuk rukun haji
- Wajib bagi haji ifrad dan qiron
- Waktunya saat masuk ke Mekah
- Bagi haji tamatu’ tidak di sunahkan
63
Imamal-Ghazali, “Kemudianketika
melaksanakan thawaf di Baitullah,
hendaknya ingat bahwa thawaf
adalah seperti shalat, sehingga
hadirkanlah dalam qalbu
keagunganAllah, rasa takut dan
rasa harap kepada-Nya, dan
seluruhperasaancinta kepada-Nya.
Denganmelaksanakan thawaf,
jama’ah haji mirip para malaikat
yang mendekatkan diri kepada
Allah dan mengelilingi seputar
arasy. Janganlahberpandangan
bahwa thawaf adalah semata-mata
mengelilingi Ka`bahdengantubuh,
melainkan thawaf juga dengan
qalbu dan senantiasaingat kepada
Allah. Dengandemikian, kita
memulai berpikir dan mengakhirinya
karena Allah.
64. Macam- macam thawaf [Lanjutan]
3. Thawaf wada’ (sebagai penghormatan terakhir)
- Waktunya akan meninggalkan kota makah
- Hukumnya wajib
- Bagi wanita yang datang bulan cukup berdo’a diluar masjid
(tidak thawaf)
- Pakaian biasa
- Tidak pakai ramal bagi laki-laki
4. Thawaf umrah (sebagi rukun umrah)
- Bila tidak dekerjakan umrahnya tidak sah
5. Thawaf sunah
- Dikerjakan setiap masuk masjidil haram
- Sebagai pengganti sholat sunah tahiyatal masjid
- Waktunya kapan saja
6. Thawaf nadzar
64
65. THAWAF IFADAH
⚫ Pengertian Thawaf Ifadah:
1. Adalah rukun haji, oleh karena itu seorang jamaah haji tidak
melaksanakan Thawaf Ifadah maka hajinya tidak sah
2. Thawaf Ifadah Haji Tamattu’ selalu disertai dengan Sa’i seperti
umrah
⚫ Waktu Thawaf Ifadah:
1. Thawaf Ifadah dapat dilakukan sebelum Nafar, yaitu sebelum
mwninggalkan Mina tanggal 12 atau 13 Dzulhijjah
2. Thawaf Ifadah juga dapat di lakukan setelah Nafar, yaitu setelah
taggal 12 atau 13 Dzulhijjah pada saat haji sudah meninggalkan
Mina
⚫ Thawaf Ifadah dan Sa’i harus segera di lakukan (tidak di tunda-tunda)
oleh jamaah haji, kecuali ada alasan sar’I misalnya wanita haid, sakit,
tidak aman, dll
⚫ Siti Aisyah selalu menyuruh para wanita agar segera melakukan
Thawaf Ifadah pada hari Nahr karena dikhawatirkan akan haid
65
66. THAWAF WADA’
⚫ Pengertian Thawaf Wada’ ialah:
Thawaf perpisahan atau pamitan yang dilakukan oleh
jamaah haji sebelum kembali ke tanah air pada saat akan
meninggalkan Kota Makkah
⚫ Waktu pelaksanaan Thawaf Wada’ ialah setelah jamaah
haji telah selesai melaksanakan semua urusan yang
berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji, sehingga
Thawaf tersebut merupakan pertemuan yang terakhir
dengan Baitullah. Disunnahkan bagi jamaah haji yang
telah melaksananakan Thawaf Wada’untuk berdo’a dan
tidak kembali ke Masjidil Haram
66
67. TAWAF WADA’
• para ulama telah sepakat tentang disyariatkannya thawaf wada’ berdasar
hadist yang di riwarkan muslim dan abu daud:”orang-orang yang berpaling
menuju berbagai jurusan. maka sabda nabi saw: janganlah salah seorang
darimu berangkat sebelum ia melakukan pertemuan terakhir dengan
baitullah.”
• hukum thawaf wada’ menurut madzhab syafi’i, hambali dan hanafi adalah
wajib bagi orang yang akan meninggalkan tanah haram makkah karena
terkait dengan ibadah haji;
• sedangkan menurut madzhab maliki hukum thawaf wada’ adalah sunat
dan tidak ada kaitannya dengan ibadah haji;
• jamaah haji yang telah melaksanakan thawaf wada’ secara hukum tidak
dapat menginap lagi di makkah, kecuali menurut madzhab maliki.
68.
69.
70.
71.
72. 1. SUCI DARIPADA HADATS
2.SUCI BADAN/PAKAIAN/ TEMPAT
THAWAF DARI NAJIS
3. MENUTUP AURA
T
4.BERMULA DI SUDUT AL-HAJARUL
ASWAD DAN BERNIAT THAWAF JIKA
TAWAF QUDUM / WADA’/ SUNAT/ NAZAR
5. MENJADIKAN BAITULLAH DI SEBELAH
KIRI DAN BERJALAN KE HADAPAN
6. BERJALAN BERTUJUAN TAWAF,
BUKAN BERTUJUAN LAIN
7. CUKUP 7 KALI KELILING DENGAN
YAKIN
8. DILAKUKAN DALAM MASJIDIL HARAM
DAN DI LUAR DARI HIJIR ISMAIL /
SYAZARWAN
SYARAT-SYARAT
THAWAF
SYARAT-
SYARAT
TAWAF
73. SUNAH THAWAF
1. Dengan khusu’ dan tawadu’
2. Do’a / kalimat thayibah
3. Semakin dekat dengan ka’bah
4. Menghadap hajar aswad waktu memulai dan mangakhiri
5. Ikhtilam (angkat tangan) dan di kecup (dicium)
6. Memulai dengan membaca “bismillahi wallahu akbar”
7. Ikhtilam di rukun Yamani tangan tidak dikecup
8. Urutan putaran 1 sampai 7
9. Ramal (lari kecil) bagi laki-laki dalam 3 putaran yang awal
10. Sholat 2 rekaat dimakam ibrahim
11. Berdo’a di multazam
12. Minum air zam-zam
Nb. Pakaian laki-laki ithtiba’ bahu kiri tertutu bahu Kanan terbuka 73
74. 1. TUNGGU SAMPAI SUCI KARENA,
NIFAS
HAID MINIMAL
MAKSIMAL
1 HARI
15 HARI
MINIMAL
MAKSIMAL
SESAAT
60 HARI
2. MEMAKAI OBAT UNTUK MENUNDA HAID
(HADIST DARI IBNU AMAR)
THAWAF IFADHAH
BAGI WANITA HAID/NIFAS
78. SA’I
• bahwa jamaah haji yang melaksanakan Haji Tamattu’ pada saat
melakukan Tawaf Ifadah harus diikuti dengan Sa’i, sebagaimana
dalam umrah
• Tata cara pelaksanaan Sa’i haji sama seperti Sa’i umrah hanya
saja dalam Sa’I haji setelah selesai Sa’i tidak disertai memotong
rambut (tahallul)
78
ب
ي
: الق
و
س
م
ل
ع
ل
ي
ه
هللا
صل
ال
ن
ى
ب
م
س
ع
ت
ا
خ
ر
ب
ه
ت
ا
ةارما
نا
ش
ي
ب
ة
ب
ن
ت
ص
ف
ي
ة
نع
( دحما
اوره ). ف
ا
س
ع
و
ا
ال
س
ع
ى
ع
ل
ي
ك
بت
ي
ق
و
ل
اوملرةو
ال
ص
ف
ا
79.
80.
81.
82. DO'A SA'I
HADIS YANG DIRIWAYATKAN IMAM MUSLIM, AHMAD
DAN NASAI DARI JABIR R.A. DALAM KITAB NAILUL
AUTHOR JILID 5 HALAMAN 126. DI KALA AKAN
MEMULAI SA'I HENDAKLAH MENGHADAP KIBLAT LALU
BERJALAN DARI SHAFA MENUJU MARWAH SAMBIL
MEMBACA DO'A SEBANYAK 3X SEBAGAI BERIKUT :
84. Macam-Macam Dam
Meninggalkan Kewajiban
Dam T
amattu’ dan Qiran: Kambing,
Puasa 10 Hari
Tidak Ihram dari Miqot, Melontar
Jumrah, Mabit di Muzdalifah dan
Mina, Thawaf Wada:
Kambing, Puasa 10 Hari, Bersedekah,
Puasa 10 Hari
Melanggar Larangan
Menggunting rambut
Memotong kuku
Memakai pakaian Berjahit
Memakai wangi-wangian
Meminyaki rambut atau
jenggot
Bercumbu
Berburu Binatang
Merusak Tanah Haram
menyembeling seekor kambing;
puasa tiga hari; bersedekah 3 gantang
(9,5 liter) makanan kepada 6 orang
fakir miskin
Dam adalah denda
yang dikenakan oleh
jemaah yang
melanggar
larangan/meninggak
alkan wajib
haji/umroh.
85. DAM DAN HADYU
⚫Jika ada amalan haji dan umrah dilanggar, bagi Haji Tamattu’ dam-nya
boleh disembelih setelah melakukan umrah
⚫Namun bagi yang mampu afdhal berhaji sembelihan hari Nahr
⚫Hari Nahr : 10 Dzulhijjah yang diamalkan haji
1. Melempar jumrahAqobah
2. Menyembelih Hadyu atau Dam
3. Mencukur rambut atau memendekkan rambut
4. Thawaf Ifadah dan Sa’I
5. Kembali lagi ke Mina sebelum Magrib
85
86. HIKMAH HAJI
• HujjatulIslamAl-Ghazali telah menghabiskanpuluhan halaman dari kitabnya, Ihya`
Ulumuddin, untuk berbicara tentang haji. Ia membagi pembicaraannya menjadi dua bagian.
Bagian pertama adalah amalan-amalan zhahir haji, yang mana ia mengarahkan
pembicaraannya kepada kaummuslimsecaraumumyang tidak dapat mencapairahasia-
rahasia yang dalam dan pembahasan-pembahasan yang terperinci. Pada bagian kedua, ia
berbicara tentang rahasia-rahasia haji, tujuan-tujuannya, dan maksud-maksudnya, yang
mana ia menyelami makna-makna yang dalam yang digalinya dari amalan-amalan haji. Dan
tampaknya ia menujukan pembicaraannya yang khususini kepada orang-orang yang mampu
menyelamihal-hal yang mendalam,naik kecakrawala yang luas,agar dapat menyerap
pelajaran-pelajaran dan nasihat-nasihat yang sangat bagus, sehingga bertambahlah
hubungan mereka dengan Tuhannyadan bertambah pula pengenalannya tentang hak-Nya
terhadap mereka.
86
87. HIKMAH HAJI
• Memantafkan ketauhidan karena Haji (dan Umrah) bukanlah wisata
melainkan ibadah multidimensi
Imamal-Ghazali menuturkan,“semakinmanusiamencapaipuncakkeimanannyakepada maqam
yang sangattinggi, semakinia merasatakut kepada Allah SWT.Dansebaliknya, semakinrendah
kedudukanmanusia,semakintidak punyarasa takut kepada Allah SWT.Karena itu, kita melihat
bagaimana RasulullahSAWsetiap harinya senantiasa beristighfar puluhan kali bahkan ratusan
kali kepada Allah SWT
• Melatih keikhlasan dan ketaa’atan dalam menjalani perintah dan larangan
Allah (taqwa)
• Peningkatan spiritualitas-fungsional baik sebelum, ketika pelaksanaan ibadah
Haji, dan sesudah kembali ke tempatnya masing-masing (Hajjan mabruron).
87
89. Ziarah Madinah
⚫ Sebaik-baik pendekatan kepada
Allah
⚫ Berniat taqorrub ilallah, menuju
masjid Nabawi, shalat di
dalamnya
⚫ Memperbanyak shalawat di
perjalanan
⚫ Dianjurkan mandi dan memakai
pakaian paling bersih
⚫ Menghadirkan hati akan
kemuliaan Madinah
⚫ Shalat sunnah Tahiyyatul Masjid
di Raudhah
⚫ Berziarah Ke Makam Nabi SAW
dan dua sahabatnya
⚫ Menjaga Shalat Jamaah dan
Memperbanyak I’tikaf
⚫ Memperbanyak Ziarah Baqi’
⚫ Ziarah Syuhada Uhud
⚫ Shalat di masjid Quba
⚫ Dianjurkan puasa sunnah dan
memperbanyak sedekah
⚫ Pamitan dengan shalat sunnah
dua Rakaat
94. MESJID TUJUH
• Masjid-masjid yang Tujuh (bahasa Arab:
ال
س
ب
ع
ة
ال
م
س
ا
ج
دA
l
-
M
a
s
a
j
i
dAs-Sab'ah) atau Sab'u Masajid
merupakan salahsatukompleks bersejarah
yang dikunjungi olehpara wisatawan kota
Madinah. Masjid ini merupakan gabungan
dari tujuhmasjid kecil, yang sebenarnya hanya
enam masjid ditambah denganMasjid
Qiblatain yang dikunjungi dalam waktu yang
bersamaan sehingga disebut dengan Masjid
Tujuh. Terdiri dari Mesjid al-Fath, Mesjid Ali
bin Abi Thalib, Mesjid AbuBakar al-Shiddiq,
Mesjid Fatimahal-Zahra, Mesjid Salman al-
Farisi, dan Mesjid Umar bin Khattab
94
97. TINGKAH LAKU PEMBIMBING IBADAH HAJI
KEMATANGAN: -Emosional
-Berfikir
-Teologis
KEMAMPUAN MEMILIH
KEPUTUSAN
Tidak Adil
TINGKAH LAKU
- Proaktif
Tanggung jawab
- Reaktif Tidak Amanah
Tidak Jujur
LINGKUNGAN
98. Pengembangan Pribadi Pro-Aktif
• Daya tahan tubuh
• Fleksibiltas
• Kekuatan
Dimensi Fisik
• Meluruskan motif, niat, ketaatan
Dimensi Spiritual
• Supaya tidak mandeg
Dimensi Pikiran
(Mental)
• Integritas pribadi
Dimensi Sosial-
Emosional