Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Analisis aset komunitas pertanian di Kelurahan Tunjung, Bangkalan menemukan bahwa modal alam, modal manusia, modal sosial, modal fisik, dan modal finansial di kelurahan tersebut cukup untuk mendukung kegiatan pertanian. Petani di Tunjung memiliki pengetahuan yang baik meskipun pendidikan formal rendah, serta terdapat kelompok tani yang mendukung kerja sama antar petani.
PERAN BUDAYA USAHA TANI TERNAK SAPI POTONG DALAM KEHIDUPAN EKONOMI PETANI DES...norafifah05
HASIL PENELITIAN PERAN BUDAYA USAHA TANI TERNAK SAPI POTONG DALAM KEHIDUPAN EKONOMI PETANI DESA (STUDI KASUS DI DESA MURAHARJO KECAMATAN KUNDURAN KABUPATEN BLORA)
Pentingnya regenerasi petani menjadi pembahasan yang tak hal menarik. Aris Fahmi melalui tulisannya yang berjudul “Pemuda dan Pembangunan Desa” mengulas seputar kesuksesan pemuda Desa Jatiarjo dalam berkontribusi pada pembangunan pertanian. Memajukan pertanian dengan cara, minat dan kemampuan pemuda adalah langkah terbaik untuk menarik minat mereka. Sekecil apapun kemampuan pemuda, ia tetap bisa digerakkan menjadi langkah konkret dalam membangun pertanian.
Kawasan Agropolitan “Satriya Tani” Panggungharjo adalah suatu kawasan yang tumbuh dan berkembang yang mampu memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis sehingga dapat melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. Pengembangan kawasan agropolitan adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan agribisnis, yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi, yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah. Konsep agropolitan “Satriya Tani” ini basisnya pada membangun fungsi kawasan agro-industri dalam artian luas. Dimana pertanian itu tidak dilihat dari sisi bercocok tanam dan mencangkul saja. Di dalam kawasan agropolitan harus terdapat sektor industri, jasa, pariwisata, dan sebagainya, namun basisnya pertanian dalam arti yang luas.
PERAN BUDAYA USAHA TANI TERNAK SAPI POTONG DALAM KEHIDUPAN EKONOMI PETANI DES...norafifah05
HASIL PENELITIAN PERAN BUDAYA USAHA TANI TERNAK SAPI POTONG DALAM KEHIDUPAN EKONOMI PETANI DESA (STUDI KASUS DI DESA MURAHARJO KECAMATAN KUNDURAN KABUPATEN BLORA)
Pentingnya regenerasi petani menjadi pembahasan yang tak hal menarik. Aris Fahmi melalui tulisannya yang berjudul “Pemuda dan Pembangunan Desa” mengulas seputar kesuksesan pemuda Desa Jatiarjo dalam berkontribusi pada pembangunan pertanian. Memajukan pertanian dengan cara, minat dan kemampuan pemuda adalah langkah terbaik untuk menarik minat mereka. Sekecil apapun kemampuan pemuda, ia tetap bisa digerakkan menjadi langkah konkret dalam membangun pertanian.
Kawasan Agropolitan “Satriya Tani” Panggungharjo adalah suatu kawasan yang tumbuh dan berkembang yang mampu memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis sehingga dapat melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. Pengembangan kawasan agropolitan adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan agribisnis, yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi, yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah. Konsep agropolitan “Satriya Tani” ini basisnya pada membangun fungsi kawasan agro-industri dalam artian luas. Dimana pertanian itu tidak dilihat dari sisi bercocok tanam dan mencangkul saja. Di dalam kawasan agropolitan harus terdapat sektor industri, jasa, pariwisata, dan sebagainya, namun basisnya pertanian dalam arti yang luas.
MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA
BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI STRATEGI
PENGENTASAN KEMISKINAN DI LERENG MERAPI
KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Penyuluhan pertanian swadaya sangat potensial, namun belum banyak dipahami, belum optimal diperhatikan, dan cenderung hanya membantu penyuluh pemerintah. Ini keliru.
PROPOSAL PENDANAAN PROYEK
INSTITUT PERTANIAN NUSANTARA (IPN) DAN RURAL
AGROINDUSTRIAL PARK (RAP)
DESA SITINJO, KECAMATAN SITINJO, KABUPATEN DAIRI,
PROVINSI SUMATERA UTARA.
MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA
BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI STRATEGI
PENGENTASAN KEMISKINAN DI LERENG MERAPI
KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Penyuluhan pertanian swadaya sangat potensial, namun belum banyak dipahami, belum optimal diperhatikan, dan cenderung hanya membantu penyuluh pemerintah. Ini keliru.
PROPOSAL PENDANAAN PROYEK
INSTITUT PERTANIAN NUSANTARA (IPN) DAN RURAL
AGROINDUSTRIAL PARK (RAP)
DESA SITINJO, KECAMATAN SITINJO, KABUPATEN DAIRI,
PROVINSI SUMATERA UTARA.
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat DesaHabibullah
Habibullah
ABSTRAK
Kegagalan berbagai program penanganan kemiskinan masyarakat sekitar hutan tidak
terlepas dari kesalahan dalam mengidentifikasi pola pemanfaatan lahan dan sumber daya alam
karena masyarakat sekitar hutan mempunyai pola pemanfaatan yang berbeda dengan masyarakat
desa yang berbasis pertanian sawah umumnya sehingga pemahaman yang tepat terhadap sumber
daya yang tersedia akan dapat menuntun langkah yang tepat pula dalam pembangunan
masyarakat. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi-potensi sumber daya alam yang
dikembangkan masyarakat sekitar hutan sebagai sumber penghidupan tanpa merusak lingkungan
hidup. Kajian bersifat deskriptif ini dilaksanakan di 4 (empat) desa sekitar Taman Nasional Bukit
Duabelas Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi.
Hasil kajian menunjukkan sebagian besar masyarakat desa memanfaatkan lahan untuk
mengembangkan komoditas karet walaupun tidak dapat dipungkiri terdapat kendala sosial-
ekonomi antara lain masyarakat terjebak dengan pinjaman(barang dan uang) yang diberikan
tauke sehingga harga karet ditentukan oleh tauke sementara itu KUD yang semestinya dapat
mengakomodasikan kepentingan masyarakat belum mempunyai peranan kecuali hanya sebagai
“kedok” untuk memanfaatkan hasil hutan. Hasil studi ini merekomendasikan berbagai program
Departemen Sosial untuk masyarakat sekitar hutan lebih mempertimbangkan aspek pola-pola
pemanfaataan lahan dan sumber daya alam sehingga program tersebut tepat sasaran dan berhasil
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
Analisis Pentagon Aset Komunitas Pertanian Kelurahan Tunjung, Kabupaten Bangkalan
1. ANALISIS PENTAGON ASET KOMUNITAS PERTANIAN
KELURAHAN TUNJUNG, KABUPATEN BANGKALAN
Alkautsar Avizena
Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya
Jln. Veteran, Malang 65145, Jawa Timur, Indonesia
Email: alkautsar951.aa@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) sosiologi pertanian dan (2) aset komunitas di
Kelurahan Tunjung Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang
digunakan adalah data primer dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi serta data
sekunder dari hasil studi literatur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis
deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu aset komunitas yang terdapat di Kelurahan Tunjung, Kabupaten
Bangkalan cukup untuk memenuhi penghidupan petani dalam kegiatan sosiologi pertanian di
kelurahan ini. Secara rinci dapat dijelaskan bahwa kelurahan ini memiliki SDA yang cukup untuk
dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya petani dimana petani disini ini juga memiliki kompetensi
yang cukup tinggi untuk mengolah SDA dan membangun sarana dan prasarana yang mendukung
kegiatan pertanian. Bahkan juga terdapat kelompok tani sebagai perantara antara petani dengan
berbagai pihak untuk mendapatkan penghasilan dan hal lainnya. Meskipun begitu, masih perlu
ditingkatkan kembali agar kedepannya Kelurahan Tunjung menjadi lebih baik dan maju lagi di
bidang pertanian.
Kata Kunci: Aset komunitas, Komunitas pertanian, Pentagon aset
ABSTRACT
This study aims to analyze (1) agricultural sociology and (2) community assets in Tunjung
Village, Bangkalan Regency. This study uses a qualitative method. The data used are primary data
from interviews, observations, and documentation as well as secondary data from the results of
literature studies. The data obtained were analyzed using descriptive analysis techniques. The
results of this study are that the community assets in Tunjung Village, Bangkalan Regency are
sufficient to fulfill the livelihoods of farmers in agricultural sociology activities in this village. In detail it
can be explained that this kelurahan has sufficient natural resources to be utilized by the community,
especially farmers, where farmers here also have a high enough competency to process natural
resources and build facilities and infrastructure that support agricultural activities. There are even
farmer groups as intermediaries between farmers and various parties to get income and other things.
Even so, it still needs to be improved so that in the future Tunjung Village will become better and
advance in agriculture.
Keywords: Community assets, Agricultural community, Asset pentagon
PENDAHULUAN
Komunitas merupakan orang-orang yang hidup bersama di lokasi yang sama dan saling
berinteraksi karena memiliki kesamaan kepentingan untuk memenuhi kepentingan-kepentingan
hidup (Syahyuti, 2005). Komunitas pertanian merupakan bentuk pengorganisasian dan
mobilisasi modal manusia dan sosial untuk mencapai suatu tujuan. Komunitas pertanian
diharapkan memiliki hubungan asosiatif antara modal manusia dan sosial yang dikelola menjadi
kapasitas komunitas dalam pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan untuk
menjalankan sistem agribisnis (Maulana, 2013). Guna untuk memenuhi kebutuhan petani dalam
menjalankan kegiatan pertanian, petani dituntut mempertahankan atau memperbaiki kondisi
aset penghidupan/komunitasnya sendiri. Menurut Wijayanti et al (2016) aset penghidupan atau
aset komunitas merupakan kumpulan aset/modal yang digunakan untuk dapat melangsungkan
kehidupan yang terdiri dari 5 modal, yaitu modal alam, modal manusia, modal sosial, modal fisik,
2. dan modal finansial. Kelima modal inilah yang kemudian disebut pentagon aset. Pentagon aset
sangat penting bagi suatu komunitas agar tercapai penghidupan yang berkelanjutan.
Kelurahan Tunjung merupakan salah satu dari Kelurahan di Kecamatan Burneh,
Kabupaten Bangkalan. Kecamatan Burneh secara administratif dibagi menjadi 12
Desa/Kelurahan yang memiliki luas 66,10 Km2
dan berada diketinggian 10 m dari permukaan
laut. Kelurahan Tunjung sendiri memiliki luas wilayah 5,21 Km2
. Batas wilayah Kelurahan
Tunjung adalah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Arok; Sebelah Timur
berbatasan dengan Kecamatan Tanah Merah; Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa
Burneh; dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bangkalan. Jumlah penduduk
Kecamatan Burneh tahun 2016 sebanyak 60.197 jiwa yang sebagian besar bekerja di bidang
pertanian. Komoditas unggulan Kecamatan Burneh berfokus pada komoditas pangan dengan
jumlah produksi padi mencapai 401.512 Ton pada tahun 2016. Kelurahan Tunjung sendiri
memiliki komoditas utama yaitu padi dan melati dengan produksi padi mencapai 3.364,20 Ton
pada tahun 2013 dan produksi melati mencapai 586,6 Ton yang terfokus di Kelurahan ini di
tahun yang sama (Tamami, 2015); (Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bangkalan,
2017).
Fakta diatas menunjukkan bahwa di Kecamatan Burneh khususnya di Kelurahan Tunjung
berpotensi di bidang pertanian. Meskipun begitu, Kabupaten Bangkalan masih menjadi salah
satu daerah yang memiliki tingkat ketahanan pangan paling rendah di pulau Madura. Untuk itu,
pemerintah telah membuat kebijakan dengan menetapkan sebuah kawasan ekonomi khusus
yang lebih menekankan pada pengembagan kawasan berbasis pertanian (Agropolitan).
Kawasan ini berada di tiga kecamatan di Kabupaten Bangkalan yang dikenal dengan sebutan
kawasan Agropolitan SOBURBANG. Salah satu dari tiga wilayah itu adalah Kecamatan Burneh
yang terfokus di Kelurahan Tunjung (Tamami, 2015). Menanggapi permasalahan mengenai
Kabupaten Bangkalan yang memiliki tingkat ketahanan pangan rendah dan dengan
diterapkannya kebijakan kawasan agropolitan Soburbang yang berada di Kecamatan Burneh
khususnya di Kelurahan Tunjung tersebut, maka perlu untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
kegiatan sosiologi pertanian yang telah berkembang di Kelurahan ini serta kondisi aset
komunitas yang berada di kelurahan ini terkait dengan bidang pertanian. Hal ini dilakukan
sebagai gambaan umum mengenai sosiologi pertanian dan pentagon aset di Kelurahan
Tunjung, Kabupaten Bangkalan.
METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif berdasarkan hasil survey.
Penelitian survey dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi secara faktual agar
dapat mendeskripsikan berbagai fenomena serta dapat menjelaskan hubungan, memprediksi,
dan mengevaluasi (Suwartono, 2014; dalam Susanto dan Sudrajat, 2017). Penelitian ini
dilaksanakan di Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan. Pemilihan
lokasi ini dikarenakan sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani.
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer
berasal dari hasil wawancara mendalam, wawancara terstruktur, observasi, dan dokumentasi.
Wawancara dilakukan terhadap tiga responden yang salah satunya merupakan ketua
Kelompok Tani Sekar Tanjung di Kelurahan Tunjung. Responden ini diharap dapat memberikan
informasi yang sesuai dengan tujuan dilakukannya penelitian ini. Wawancara dilakkukan untuk
menilai dan menganalisis ketersediaan pentagon aset yaitu modal manusia, modal sosial,
modal alam, modal fisik, dan modal finansial di lokasi ini. Selain itu, data sekunder didapatkan
dari hasil studi literatur yang diterbitkan oleh lembaga penelitian dan pemerintah.
3. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Analisis deskriptif
merupakan teknik analisis yang digunakan untuk memberikan gambaran berdasarkan data
yang telah dikumpulan dari jawaban narasumber. Analisis ini dilakukan dengan menafsirkan
dan membandingkan data yang telah didapat sesuai dengan tujuan penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Modal Alam
Modal alam adalah modal berupa persediaan alam yang dapat mendukung dan memberi
manfaat bagi kehidupan masyarakat, meliputi sumber daya air, produktivitas lahan, dan jasa
lingkungan (Wijayanti et al, 2016). Produktifitas lahan di Kelurahan Tunjung cukup tinggi
terutama di komoditas unggulanya yaitu padi dan melati. Lahan persawahan yang terdapat di
kelurahan Tunjung ini memiliki cukup luas yang dikelola oleh petani di kelurahan ini sendiri.
Namun, ditemukan pula beberapa petani yang mengelola lahan yang sama. Hal ini dikarenakan
lahan sawah yang petani garap merupakan lahan yang diwariskan secara turun temurun
sehingga memungkinkan untuk petani yang bersaudara untuk mengelola lahan bersama-sama.
Mengelola lahan tentu saja membutuhkan persediaan air untuk menggenangi lahan.
Kelurahan Tunjung memiliki sungai, tetapi karena letak sungai yang terlalu curam dan airnya
yang tidak deras maka masyarakat tidak memanfaatkan sungai tersebut untuk pertanian. Untuk
itu, dibangunlah saluran irigasi untuk mengairi lahan persawahan.
Modal Manusia
Aset manusia merupakan aset yang utama dalam kehidupan karena manusia dapat
mengelola dan mengendalikan aset-aset lainnya dengan adanya pengetahuan dan ketrampilan
yang akan membuat aktivitas menjadi lebih mudah (Susanto dan Sudrajat, 2017). Dalam
penelitian ini, aset manusia dapat dinilai berdasarkan tingkat pendidikan, keterampilan, dan
pengalaman. Berdasarkan pernyataan Pak Rofii selaku ketua Kelompok Tani di Kelurahan
Tunjung, kualitas petani di Kelurahan Tujung ini cukup tinggi.
Jika ditinjau dari tingkat pendidikan, sebagian besar petani di Kelurahan Tunjung tidak
pernah bersekolah atau mendapat pendidikan. Hal ini dikarenakan petani sudah diajarkan untuk
membantu keluarga mengolah sawah sejak kecil. Berdasarkan tingkat pengalamannya, karena
telah berurusan dengan pertanian sejak kecil, petani di wilayah ini memiliki pengalaman yang
sangat banyak mengenai kegiatan pertanian baik yang dipelajari secara turun temurun maupun
yang dialaminya sendiri. Selain itu, jika dilihat dari pengetahuannya, meskipun tidak pernah
bersekolah namun dengan pengalaman yang mereka miliki membuat para petani memiliki
tingkat pengetahuan yang tinggi di bidang pertanian. Selain melalui pengalaman pribadi, petani
di Kelurahan Tunjung juga mendapat ilmu tambahan di bidang pertanian melalui penyuluhan
secara rutin oleh pemerintah melalui kelompok tani mengenai berbagai permasalahan di bidang
pertanian. Hal ini tentu saja akan membuat petani menjadi semakin terampil.
Tingkat kompetensi petani di Kelurahan Tunjung ini dapat dibuktikan dengan adanya
modernisasi pertanian yang diterapkan di kelurahan ini yaitu dengan penggunaan Alat Mesin
Pertanian (Alsintan). Penggunaan Alsintan ini sudah dilakukan oleh sebagian besar petani. Alat
Mesin Pertanian yang banyak digunakan petani adalah traktor tangan dan mesin perontok padi.
Meskipun dilakukan oleh sebagian petani, faktanya hanya ada beberapa orang saja yang
memiliki Alsintan sehingga Alsintan ini bisa dipinjamkan ke rekan sesama petani.
4. Modal Sosial
Modal sosial merupakan modal berupa sumber daya sosial yang dapat bermanfaat serta
digunakan masyarakat setempat untuk mencapai suatu tujuan kehidupan mereka. Sumber daya
sosial memiliki sifat sulit untuk diukur, tetapi dapat bermanfaat bagi masyarakat (Wijayanti et al,
2016). Dalam penelitian ini, aset sosial dapat dilihat dari adanya unsur organisasi gotong royong,
hubungan kekerabatan, masyarakat, dan jaringan sosial.
Di Kelurahan Tunjung ini, terdapat kelompok tani yang menaungi banyak petani di wilayah
ini, yaitu Kelompok Tani Sekar Tanjung yang diketuai Bapak Rofii. Berdasarkan pernyataan Pak
Rofii mengenai hubungan kekerabatan, seperti yang telah disampaikan sebelumnya, hubungan
personal antar petani di Kelurahan Tunjung sangat akrab sekali. Hal ini dikarenakan petani di
wilayah ini mungkin ada yang memang bersaudara sehingga hubungan antar keduanya akrab.
Selain itu, para petani sudah bertani sejak lama oleh karena itu perlahan-lahan mereka menjadi
makin akrab satu sama lain. Dengan adanya kekerabatan inilah yang menjadikan petani
semakin akrab, petani di Kelurahan Tunjung sering kali mengadakan gotong royong untuk
mengolah lahan. Setiap musim tanam dan musim panen, para petani melalui kelompok tani
akan mengajak petani yang lain untuk bergotong royong untuk membajak sawah, memanen
padi, dan kegiatan lainnya.
Jaringan sosial yang dilakukan petani di Kelurahan Tunjung dilakukan melalui perantara
kelompok tani. Kelompok Tani di wilayah ini berfungsi sebagai perantara antara petani dengan
berbagai pihak seperti pedagang dan pemerintah. Hasil panen petani dijual melalui kelompok
tani ke para pedagang sehingga kegiatan jual beli menjadi terorganisir dengan baik. Meskipun
begitu, para petani juga boleh menjual hasil panennya secara langsung ke pedagang.
Kelompok tani juga menjadi perantara antara petani dengan pemerintah. Hal ini dilakukan
dengan adanya penyuluhan yang dilakukan pemerintah untuk mengedukasi petani setempat
mengenai berbagai permasalahan di bidang pertanian. Selain itu, para petani juga cukup sering
melaksanakan rapat rutin di bawah naungan kelompok tani untuk membahas mengenai
permasalahan pertanian yang terjadi pada saat itu.
Modal Fisik
Modal fisik merupakan modal berupa sarana dan prasarana serta fasilitas lain yang
dibangun dan dikembangkan untuk mendukung kehidupan masyarakat agar dalam
melaksanakan kegiatan menjadi lebih produktif (Susanto dan Sudrajat, 2017). Aset fisik yang
masuk dalam penelitian ini meliputi sarana dan prasarana, teknologi, dan peralatan kerja.
Sarana dan prasarana yang digunakan petani untuk mendukung aktivitas pertanian di
Kelurahan Tunjung ini salah satunya adalan jalan sebagai akses keluar masuk dari jalan utama
menuju ke area lahan persawahan masyarakat. Jalan ini dapat bermanfaat bagi petani karena
dengan adanya jalan ini berguna untuk mobilisasi komoditas pertanian hasil panen. Meskipun
begitu, karena sudah ada sejak lama, kondisi jalan ini menjadi tidak nyaman lagi. Kondisi jalan
sebagai akses ini sudah banyak yang hancur, meskipun tidak sampai keseluruhan. Jarak
antara lahan sawah dengan rumah-rumah petani kebanyakan jauh meskipun ada beberapa
petani yang bertempat tinggal dipinggir jalan akses ke lahan itu agar lebih dekat dan mudah
untuk mengurus lahan. Untuk itu banyak petani yang memiliki sepeda motor dan dengan itulah
mereka dapat pulang-pergi ke sawah dengan lebih cepat. Namun, dijumpai pula petani yang
masih menggunakan sepeda untuk kelahan. Beberapa petani juga memiliki mobil, seperti mobil
pick-up yang digunakan untuk mengangkut hasil panen. Untuk mengairi sawah, pemerintah
telah membangun saluran irigasi sekunder dan juga bendungan yang digunakan untuk
mengairi lahan persawahan. Biasanya petani juga menggunakan pompa untuk mengairi lahan
yang letaknya jauh dari saluran irigasi.
5. Peralatan pertanian yang digunakan para petani untuk mengelola lahan sebagian besar
sudah menggunakan teknologi yaitu Alat Mesin Pertanian (Alsintan), namun terdapat pula
kegiatan yang masih dilakukan secara manual. Petani di Kelurahan Tunjung ini dalam kegiatan
menanam padi, masih menggunakan cara tradisional yaitu menggunakan tangan, belum
terdapat petani yang menggunakan teknologi seperti transplanter untuk menanam padi.
Sedangkan untuk beberapa kegiatan lainnya sudah menggunakan Alsintan. Alsintan yang
digunakan petani di wilayah ini antara lain traktor tangan, mesin perontok padi, dan sprayer.
Kepemilikan ketiga alat itu sebenarnya belum dimiliki oleh semua petani secara menyeluruh,
namun para petani dapat saling meminjam alat tersebut ke petani lain untuk mengolah lahan.
Biasanya, para petani menggunakan alat tersebut secara bersama-sama atau gotong royong.
Misalnya petani menggunakan mesin perontok padi pada saat panen karena pada itu para
petani bergotong royong untuk memanen padi.
Modal Finansial
Modal finansial merupakan modal mengenai sumber pendapatan yang dapat digunakan
dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencapai tujuan kehidupannya, dalam hal ini untuk
kebutuhan sehari-hari dan pertanian (Wijayanti et al, 2016). Pendapatan petani di Kelurahan
Tunjung sebagian besar didapatkan dari hasil penjualan hasil panen ke pedagang atau
pengkulak. Penjualan hasil panen ini dapat dilakukan melalui kelompok tani, jadi hasil panen
akan dikumpulkan terlebih dahulu, lalu kemudian dijual. Selain itu, pendapatan petani juga
dapat berasal dari bantuan pemerintah. Berdasarkan keterangan narasumber, pemerintah
kerap kali memberi bantuan secara finansial kepada petani, namun hal tersebut biasanya
diserahkan terlebih dahulu ke kelompok tani lalu kemudian di bagikan ke para petani. Dari
kedua sumber pendapatan petani di Kelurahan Tunjung ini, tidak seluruhnya uang yang
didapatkan langsung dibagikan ke petani. Sebagian dari uang tersebut akan dimasukkan ke
dalam kas keuangan kelompok tani. Uang tersebut akan dipergunakan untuk kebutuhan petani
juga seperti jika petani ingin membeli alat pertanian, maka petani tersebut dalam menggunakan
uang di kas kelompok tani. Contoh lainnya adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan
sarana dan prasarana untuk kegiatan pertanian. Pendapatan petani di wilayah ini bisa
dikatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini dapat dibuktikan dengan
banyaknya petani yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dari hasil pendapatan ini.
KESIMPULAN
Pentagon aset yang meliputi Modal Manusia, Modal Sosial, Modal Alam, Modal Fisik, dan
Modal Finansial di Kelurahan Tunjung ini dinilai baik. Hal ini dikarenakan di kelurahan ini kelima
aset tersebut cukup untuk memenuhi penghidupan masyarakat di wilayah ini khususnya yang
berprofesi sebagai petani. Kelurahan ini memiliki lahan persawahan dengan produktivitas yang
cukup tinggi meskipun terdapat hal masih belum dimanfaatkan secara penuh. Pembangunan
sarana dan prasarana yang mendukung aktivitas pertanian seperti jalan dan saluran irigasi juga
telah terlaksana. Masyarakat yang berprofesi sebagai petani di wilayah ini memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang baik mengenai bidang pertanian. Hal ini
dapat dibuktikan dengan adanya penggunaan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) untuk mengolah
sawah. Para petani juga tergabung dalam sebuah kelompok tani. Kelompok tani ini berperan
sebagai penghubung antara petani dan berbagai pihak untuk mendapat hal yang dapat
menunjang kehidupan petani seperti finansial dan pengetahuan. Secara finansial, petani di
Kelurahan Tunjung sudah cukup mandiri untuk memenuhi kebtuhan sehari-hari dan untuk
kebutuhan pertanian. Meskipun begitu, mungkin masih terdapat aset yang potensinya belum
6. dimaksimalkan. Sehingga perlu aadanya peningkatan dan pemaksimalan potensi dari aset
komunitas di Kelurahan Tunjung ini agar kedepannya dapat lebih baik dan lebih maju lagi di
bidang pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bangkalan. (2017). Statistik Daerah
Bangkalan 2017. Bangkalan, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Bangkalan.
Maulana, I. (2013). Hubungan Antara Potensi Kompetensi Komunitas dengan Kapasitas
Komunitas Pada Kelompok Usaha Tani Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung
Barat, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 24(3), 189-202.
Susanto, M. dan Sudrajat. (2017). Strategi Penghidupan Rumah Tangga Petani di Desa
Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Fakultas Geografi. Universitas
Gadjah Mada.
Syahyuti. (2005). Pembangunan Pertanian dengan Pendekatan Komunitas: Kasus
Rancangan Program Prima Tani. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 23(2), 102-115.
Tamami, N. D. B. (2015). Pemetaan Peran Stakeholder untuk Mewujudkan Ketahanan
Pangan di Kawasan Agropolitan Soburbang Kabupaten Bangkalan. Jurnal Pamator, 8(2),
133-146.
Wijayanti, R., Baiquni, M., & Harini, R. (2016). Strategi Penghidupan Berkelanjutan
Masyarakat Berbasis Aset di Sub DAS Pusur, DAS Bengawan Solo. Jurnal Wilayah dan
Lingkungan, 4(2), 133-152.