SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
BPTP Akuntabilitas 2010
1. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 1
I. PENDAHULUAN
Visi Indonesia tahun 2010-2014 adalah “Terwujudnya Indonesia yang
Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan”. Upaya mewujudkan peningkatan
kesejahteraan rakyat akan dilakukan melalui pembangunan ekonomi yang
berlandaskan pada keunggulan daya saing, kekayaan sumber daya alam, sumber
daya manusia dan budaya bangsa.
Pembangunan pertanian adalah bagian integral dari pembangunan
ekonomi yang pada dasarnya bertujuan untuk: (1) Meningkatkan produksi pertanian
dan pendapatan masyarakat, (2) Mengurangi tingkat kesenjangan pembangunan
antar regional, dan (3) Melestarikan keberlanjutan pembangunan. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan perkembangan pembangunan pertanian dalam era
desentralisasi yang sekaligus dapat mendorong kontribusi sektor pertanian terhadap
pertumbuhan ekonomi daerah, maka sektor pertanian harus mampu untuk : (1)
Memanfaatkan secara maksimal keunggulan komparatif sumberdaya pertanian di
daerah, (2) Mengembangkan komoditas unggulan daerah, (3) Menerapkan
pembangunan pertanian spesifik lokasi, dan (4) Memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) untuk penerapan di lapangan sesuai dengan kondisi
sumberdaya setempat.
Sasaran Utama Penelitian dan Pengembangan Pertanian tahun 2010-2014
adalah menghasilkan teknologi inovasi pertanian unggulan yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna serta mampu mempercepat terbentuknya sistem pertanian
industrial. Untuk itu program Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tahun
2010-2014 diarahkan pada penciptaan teknologi dan varietas unggul yang berdaya
saing. Salah satu kegiatannya adalah Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi
Pertanian. Untuk itu Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah
mengarahkan agar Pengkajian Inovasi Teknologi Pertanian ke depan (2010-2014)
mengacu sebagai berikut : 1). BPTP/BBP2TP membangun dan mengembangkan
database kebutuhan inovasi teknologi spesifik lokasi berorientasi Pertanian
Industrial, 2). Pengkajian difokuskan pada Inovasi Teknologi Terpadu Siap Kaji
(ITTSK) yang dihasilkan oleh Balit/BB lingkup Badan Litbang Pertanian untuk
percepatan penerapannya pada kondisi spesifik lokasi, 3). Pengkajian komponen
teknologi dilakukan untuk kasus khusus sesuai kondisi spesifik lokasi, 4).Pengkajian
teknologi hasil penelitian di luar Badan Litbang Pertanian dilakukan dalam bentuk
kerjasama pengkajian dengan resource sharing, 5). Pengkajian difokuskan untuk
menghasilkan Inovasi Teknologi Terpadu Siap Terap (ITTST) yang mampu
diintegrasikan dengan program-program pengembangan agribisnis yang
diimplementasikan di daerah, 6). Optimalisasi peran Komisi Teknologi di daerah,
7). Optimalisasi alur umpan balik perbaikan inovasi teknologi kepada Balit/BB/UK
(memacu pemantapan program penelitian di tingkat Balit/BB)
2. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 2
Untuk memberikan gambaran yang nyata, jelas dan transparan tentang
kinerja program dan kegiatan yang telah dilaksanakan maka disusunlah laporan
pertanggungjawaban BPTP Sumatera Selatan yang secara teknis berpedoman pada
sistem penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP),
sesuai dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik
Indonesia No : 239/IX/6/8/2003 Tanggal 25 Maret 2003 mengenai Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana setiap instansi pemerintah
diharuskan membuat laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dalam
penyusunan LAKIP dilakukan pengukuran atau penilaian kinerja berdasarkan tolak
ukur Rencana Strategis. Tujuan pembuatan LAKIP untuk meningkatkan pelaksanaan
pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab.
II. RENCANA STRATEJIK
2.1. Visi dan Misi
Visi Badan Litbang Pertanian merupakan bagian integral dari visi pertanian
dan pedesaan Tahun 2020, dirumuskan untuk menggali dan menyampaikan persepsi
yang sama mengenai masa depan pembangunan pertanian dan pedesaan. Persepsi
itu diwujudkan dalam bentuk komitmen jajaran Badan Litbang Pertanian untuk
merealisasikan tujuannya. Visi Badan Litbang Pertanian bersifat futuristik yang
sesuai dengan dinamika lingkungan strategis dan harus mampu menjadi akselerator
pembangunan pertanian pedesaan dan menjawab permasalahan dan tantangan
pembangunan pertanian di masa depan.
Sebagai instansi vertikal dari Badan Litbang Pertanian Departemen
Pertaian, dan di bawah koordinasi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian, BPTP Sumatera Selatan juga mempunyai visi yang mengacu
pada instansi induk tersebut. Disamping itu juga, visi BPTP Sumatera Selatan tidak
terlepas dari visi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dimana BPTP Sumsel berada,
karena BPTP Sumatera Selatan menjadi ujung tombak Badan Litbang Pertanian
3. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 3
dalam menumbuhkan inovasi serta mengembangkan teknologi pertanian spesifik
lokasi di daerah.
Dengan memperhatikan tugas dan fungsi BPTP Sumatera Selatan, visi dan
misi Badan Litbang Pertanian Departemen Pertanian dan Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan, BPTP Sumatera Selatan mempunyai visi sebagai berikut : ”Pada
tahun 2014 menjadi lembaga pengkaji dan alih teknologi bertaraf Internasional
menghasilkan inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi yang berguna bagi
masyarakat di Sumatera Selatan dalam menunjang pembangunan pertanian dan
peningkatan daya saing global”
Untuk mewujudkan visi tersebut, BPTP Sumatera Selatan mempunyai misi
yaitu :
1) Mengidentifikasi kebutuhan dan melakukan inovasi teknologi pertanian spesifik
lokasi dalam upaya pengembangan komoditas unggulan Sumatera Selatan.
2) Melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi
dalam upaya meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kemandirian petani
di Sumsel menuju usaha pertanian yang tangguh, berkelanjutan dan berdaya
saing global.
3) Mengembangkan dan mempercepat proses diseminasi/alih teknologi dan
adopsinya oleh para pengguna.
2.2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan :
Sebagai instansi vertikal dari Badan Litbang Pertanian Departemen Pertaian,
dan di bawah koordinasi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
Pertanian, BPTP Sumatera Selatan mempunyai tujuan yang sama dengan BBP2TP,
yaitu :
1. Meningkatkan ketersediaan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik
lokasi
2. Meningkatkan penyebarluasan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik
lokasi
3. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian dan pengembangan
inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi
Sasaran :
1. Tersedianya inovasi teknologi pertanian unggulan.
2. Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) inovasi teknologi pertanian.
3. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian,
diseminasi dan pendayagunaan inovasi teknologi pertanian).
4. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi
teknologi pertanian.
5. Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi
pertanian.
4. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 4
2.3. Capaian Tujuan dan Sasaran
2.3.1. Kebijakan, Program, dan Kegiatan-Kegiatan BPTP Sumatera Selatan
Tahun 2010
Mengacu pada kebijakan umum penelitian dan pengembangan pertanian
yang telah dirumuskan dalam Renstra Badan Litbang Pertanian 2010 – 2014, serta
bedasarkan kebijakan yang telah ditetapkan BBP2TP, maka BPTP Sumsel mengikuti
kebijakan sebagai berikut:
1. Meningkatkan fokus kegiatan dan capaian hasil pengkajian dan
pengembangan berorientasi pasar/preferensi konsumen berdasarkan pada
potensi sumberdaya wilayah.
2. Meningkatkan kuantitas/kualitas informasi, media dan lembaga diseminasi
teknologi pertanian.
3. Meningkatkan kapabilitas manajemen pengkajian dan diseminasi untuk
memperluas jejaring kerjasama.
4. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian.
5. Meningkatkan efektivitas manajemen institusi.
2.3.2. Indikator Keberhasilan Capaian kinerja
Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan capaian kinerja
kegiatan yang dilakukan BPTP Sumsel adalah : masukan, keluaran, dan hasil.
Masukan merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan
dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output. Masukan yang
digunakan dalam kegiatan BBP2TP adalah dana dan sumber daya manusia (SDM)
atau peneliti/penyuluh yang melaksanakan kegiatan serta inovasi teknologi yang
digunakan dalam pelaksanaan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian.
Keluaran adalah produk yang merupakan hasil langsung dari pelaksanaan suatu
kegiatan atau program. Keluaran yang dihasilkan oleh BPTP umumnya berupa
program/rencana, informasi/bahan diseminasi, database, rumusan, paket teknologi
maupun rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan ke stakeholder (Badan
Litbang Pertanian, BPTP/PTP dan petani). Hasil merupakan segala sesuatu yang
mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah. Setiap
kegiatan yang akan dilakukan jika diharapkan menghasilkan sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan penggunanya. Hasil yang diharapkan dari masing-masing
kegiatan BPTP bergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing
kegiatan tersebut. Hasil kegiatan dan pengkajian BPTP umumnya dirasakan
langsung oleh petani.
Dalam menjabarkan tugas pokok dan fungsinya, program BPTP Sumsel yang
dilaksanakan dalam kurun waktu 2010 – 2014 dengan satu program yaitu: Program
Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian.
5. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 5
Untuk mengimplementasikan mandatnya, selanjutnya program tersebut
dijabarkan dalam beberapa kegiatan utama dan indikator, yaitu :
1. Pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi, dengan indikator
utama jumlah teknologi spesifik lokasi
2. Penyediaan dan penyebarluasan teknologi pertanian, dengan indikator utama
jumlah teknologi yang didiseminasi ke pengguna
3. Pendampingan model diseminasi spektrum multi chanel dan program
strategis nasional/daerah, dengan indikator utama jumlah laporan kegiatan
pendampingan model diseminasi spektrum multi chanel dan program
strategis nasional/daerah
4. Advokasi teknis dan kebijakan operasional pembangunan pertanian wilayah,
regional dan nasional, dengan indikator utama jumlah rekomendasi kebijakan
mendukung empat sukses kementerian pertanian.
5. Pengembangan kerjasama nasional dan internasional dalam pengkajian dan
pendayagunaan inovasi pertanian, dengan indikator utama jumlah laporan
kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian
6. Koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi
pertanian, dengan indikator utama jumlah dokumen hasil koordinasi dan
sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian.
7. Penyediaan petunjuk pelaksanaan (juklak)/ petunjuk teknis (juknis)
pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, dengan indikator utama
jumlah juklak/juknis.
8. Penguatan manajemen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi
institusi, dengan indikator utama jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi
kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian, dan sarana prasarana
serta jumlah BPTP yang menerapkan ISO 9001:2008
9. Pengembangan kompetensi SDM, dengan indikator utama Jumlah SDM yang
meningkat kompetensinya serta jumlah publikasi bertaraf
nasional/internasional
10. Peningkatan pengelolaan laboratorium, dengan indikator utama jumlah
laboratorium yang terfungsikan secara produktif.
11. Peningkatan pengelolaan kebun percobaan, dengan indikator utama jumlah
kebun percobaan yang terfungsikan secara produktif.
12. Peningkatan pengelolaan unit usaha penangkaran benih sumber, dengan
indikator utama jumlah unit usaha penangkaran benih sumber yang
terfungsikan secara produktif
13. Peningkatan pengelolaan website, dengan indikator utama Jumlah website
ter-update secara berkelanjutan.
2.4. Rencana Kinerja Tahun 2010
6. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 6
Sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan dalam Rencana Kinerja
Anggaran Kementrian dan Lembaga (RKA-KL) pada tahun 2010, BPTP Sumsel telah
mengimplementasikan Program Pengkajian dan Percepatan Diseminasi
Inovasi Teknologi Pertanian melalui beberapa kegiatan utama, yaitu :
Tabel 1. Sasaran, Indikator dan Program/Kegiatan Utama
7. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 7
No. Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan Utama Target
1 Tersedianya
teknologi pertanian
unggulan spesifik
lokasi
Jumlah teknologi
spesifik lokasi
Pengkajian inovasi
pertanian unggulan
spesifik lokasi
2
2 Meningkatnya
penyebarluasan
(diseminasi)
teknologi pertanian
Jumlah teknologi
yang
didiseminasikan ke
pengguna
Penyediaan dan
penyebarluasan
inovasi pertanian
10
Jumlah laporan
kegiatan
pendampingan
model spektrum
diseminasi multi
chanel dan program
strategis
nasional/daerah
Pendampingan
model spektrum
diseminasi multi
chanel dan program
strategis
pembangunan
pertanian
nasional/daerah
3
Jumlah rekomendasi
kebijakan
mendukung empat
sukses kementerian
pertanian
Advokasi teknis dan
kebijakan
operasional
pembangunan
ppertanian wilayah,
regional dan
nasional
1
3. Meningkatnya
kerjasama nasional
dan internasional (di
bidang pengkajian,
diseminasi, dan
pendayagunaan
inovasi pertanian)
Jumlah laporan
kerjasama
pengkajian,
pengembangan dan
pemanfaatan inovasi
Pengembangan
kerjasama nasional
dan internasional
dalam pengkajian
dan pendayagunaan
inovasi pertanian
1
4. Meningkatnya sinergi
operasional
pengkajian dan
pengembangan
inovasi pertanian
Jumlah dokumen
hasil koordinasi dan
sinkronisasi kegiatan
pengkajian dan
pengembangan
inovasi pertanian
Koordinasi dan
sinkronisasi
operasional
pengkajian dan
pengembangan
inovasi pertanian
2
5. Meningkatnya
manajemen
pengkajian dan
pengembangan
inovasi pertanian
Jumlah dokumen
perencanaan dan
evaluasi kegiatan
serta administrasi
keuangan,
kepegawaian, dan
sarana prasarana
Penguatan
manajemen
perencanaan dan
evaluasi kegiatan
serta administrasi
institusi
3
Jumlah BPTP yang
menerapkan ISO
9001:2008
Peningkatan kualitas
manajemen institusi
1
Jumlah SDM yang
meningkat
kompetensinya
Pengembangan
kompetensi SDM
15
Jumlah kebun
percobaan yang
terfungsikan secara
produktif
Peningkatan
pengelolaan kebun
percobaan
1
Jumlah website yang
ter-update secara
berkelanjutan
Peningkatan
pengelolaan website
1
8. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 8
Selanjutnya masing-masing kegiatan utama tersebut akan di dicapai melalui
beberapa judul kegiatan. Adapun masing-masing judul kegiatan dan alokasi
anggarannya untuk rencana kinerja tahun 2010, yaitu :
Tabel 2. Kegiatan Utama dan Judul Kegiatan
No. Kegiatan Utama Judul Kegiatan
Alokasi
Anggaran
(Rp.000)
1. Pengkajian inovasi pertanian
unggulan spesifik lokasi
1. Pengkajian IP Padi 400 Di
Lahan Sawah irigasi
Sumatera selatan dengan
produktivitas > 21 ton
Ha/tahun dan hemat
biaya produksi 10%
melalui pendekatan PTT
110.650.000
2. Penyediaan dan
penyebarluasan inovasi
pertanian
1. Pendampingan PUAP 573.765.000
2. Pemberdayaan petani
melalui teknologi
informasi
pertanian(FEATI)
315.355.000
3. Pameran 44.800.000
4. Perbanyakan Benih
Sumber FS Padi dan
kedelai untuk memenuhi
>20% kebutuhan benih
bermutu di Sumsel
56.360.000
3. Pendampingan model
spektrum diseminasi multi
chanel dan program strategis
pembangunan pertanian
nasional/daerah
1. Pendampingan SLPTT
Padi sebanyak 2462 unit
di wilayah sumsel dengan
target peningkatan
produksi >10%
617.060.000
2. Pendampingan SLPTT
jagung wilayah sumsel
dengan target
peningkatan produksi
>10%
116.080.000
3. Pendampingan SL-PTT
Kedelai Di Wilayah
Sumsel dengan target
peningkatan produksi
>10%
123.040.000
4. Pendampingan PSDS Di
wilayah Sumsel dengan
target peningkatan
produksi >10%
124.450.000
5. Pendampingan
Pengembangan Kawasan
Hortikultura di wilayah
sumsel dengan target
peningkatan produksi
>10%
89.106.000
4. Advokasi teknis dan
kebijakan operasional
pembangunan pertanian
wilayah, regional dan
nasional
1. Penelitian dan
Pengembangan Sosial
Ekonomi dan Kebijakan
Pertanian
74.900.000
9. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 9
6. Pengembangan kerjasama
nasional dan internasional
dalam pengkajian
pendayagunaan inovasi
pertanian
Tidak tersedia
anggaran T.A
2010
6. Koordinasi dan sinkronisasi
operasional pengkajian dan
pengembangan iinovasi
pertanian
1. Sosialisasi dan
Komersialisasi Hasil
pengkajian di dua
kabupaten
30.320.000
7. Penyediaan petunjuk
pelaksanaan
(juklak)/petunjuk teknis
(juknis) pengkajian dan
pengembangan inovasi
pertanian
Tidak tersedia
anggaran T.A
2010
(sudah ada di
tiap kegiatan)
8. Penguatan manajemen
perencanaan dan evaluasi
kegiatan serta administrasi
institusi
1. desain Perencanaan
program
101.000.000
2. Evaluasi/laporan kegiatan
(Monitoring dan evaluasi)
56.500.000
9. Peningkatan kualitas
manajemen institusi
1. Pelaksanaan sertifikasi
sistem mutu dan personil
60.000.000
10. Pengembangan kompetensi
SDM
1. Peningkatan kemampuan
SDM
60.000.000
11. Peningkatan pengelolaan
kebun percobaan
1. Pengelolaan KP Kayu
Agung
56.985.000
2. Pengelolaan KP. Karang
Agung
43.403.000
12 Peningkatan penangkaran
usaha pengelolaan benih
sumber
Tidak tersedia
anggaran T.A
2010
13. Peningkatan pengelolaan
website dan database
1. Pengembangan sistem
aplikasi database online
16.000.000
2. Pengelolaan Sistem
Akuntansi Pemerintah
198.312.000
Berdasarkan RKA-KL dan POK (petunjuk Operasional Kinerja) BPTP Tahun 2010,
Indikator kinerja kegiatan tersebut di tetapkan oleh Kepala Balai Besar Pengkajian
dan Pengembangan Teknologi Pertanian melalui Penetapan Kinerja Tahunan pada
tahun 2010 (Lampiran PKT2010).
10. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 10
III. AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam tahun anggaran 2010, Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian
Sumatera Selatan telah menetapkan 5 (sasaran) sasaran yang akan dicapai. Ke lima
sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 15 (lima belas) indikator kinerja. Ke
lima Sasaran tersebut dicapai hanya melalui satu program, yaitu: Program
Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian, yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 13 (tiga belas) kegiatan utama. Realisasi
sampai akhir tahun 2010 menunjukkan bahwa sebanyak lima sasaran yang telah
dapat dicapai dengan hasil baik.
2.1. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2010
Pengukuran tingkat capaian kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Sumatera Selatan Tahun 2010 dilakukan dengan cara membandingkan antara target
indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja
masing-masing indikator sasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET CAPAIAN %
1. Tersedianya
teknologi
pertanian
unggulan spesifik
lokasi
Jumlah teknologi
spesifik lokasi
2 5 100
2. Meningkatnya
Penyebarluasan
(diseminasi)
teknologi
pertanian
Jumlah teknologi yang
didiseminasikan ke
pengguna
10 20 100
Jumlah laporan
kegiatan
pendampingan model
spektrum multi chanel
dan program strategis
nasiona/daera
3 5 100
Jumlah rekomendasi
kebijakan mendukung
empat sukses
Kementerian Pertanian
1 4 100
3. Meningkatnya
kerjasama nasional
dan internasional
(di bidang
pengkajian,
diseminasi dan
pendayagunaan
inovasi pertanian)
Jumlah laporan
kerjasama pengkajian,
pengembangan dan
pemanfaatan inovasi
pertanian
1 Tidak
tersedia
Anggaran
T.A 2010
4. Meningkatnya
sinergi operasional
pengkajian dan
pengembangan
inovasi pertanian
Jumlah dokumen hasil
koordinasi dan
sinkronisasi kegiatan
pengkajian dan
pengembangan inovasi
2 1 50
11. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 11
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET CAPAIAN %
pertanian
Jumlah juklak/juknis 1 Tidak
tersedia
Anggaran
T.A 2010
5. Meningkatnya
manajemen
pengkajian dan
pengembangan
inovasi pertanian
Jumlah dokumen
perencanaan dan
evaluasi kegiatan serta
administrasi keuangan,
kepegawaian dan
sarana prasarana
3 4 100
Jumlah BPTP yang
menerapkan ISO 9001
: 2008
1 1 100
Jumlah SDM yang
meningkat
kompetensinya
15 60 100
Jumlah publikasi
bertaraf
nasional/internasional
1 Tidak
tersedia
Anggaran
T.A 2010
Jumlah Laboratorium
yang terfungsikan
secara produktif
Tidak
tersedia
Anggaran
T.A 2010
Jumlah kebun
percobaan yang
terfungsikan secara
produktif
1 2 100
Jumlah unit usaha
pengelolaan benih
sumber yang
terfungsikan secara
produktif
Tidak
tersedia
Anggaran
T.A 2010
Jumlah website dan
database yangter-
update secara
berkelanjutan
1 1 100
Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, kinerja BPTP Sumsel tahun 2010
secara umum menunjukkan hasil yang relatif telah mencapai keberhasilan
sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2010. Namun demikian harus diakui
masih terdapat sebagian target sasaran yang realisasinya belum dapat dicapai
dengan sempurna, yakni Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian dan ada target sasaran yang belum dilaksanakan
pada tahun 2010 karena tidak teralokasinya anggaran kegiatan yaitu Meningkatnya
kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi dan
pendayagunaan inovasi pertanian, Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian pada uraian jumlah juklak/juknis karena
pengadaan juklak/juknis tersebut sudah masuk dalam masing-masing kegiatan
12. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 12
(PUAP,FEATI, SL-PTT, PSDA dan Pendampingan kawasan hortikultura), dan target
sasaran Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian
pada uraian Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional, Jumlah Laboratorium
yang terfungsikan secara produktif dan Jumlah unit usaha pengelolaan benih sumber
yang terfungsikan secara produktif.
2.2. Analisis Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2010 Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Sumatera Selatan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1 : Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja, yaitu
jumlah teknologi spesifik lokasi. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah teknologi spesifik lokasi 2 5 100
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2010 telah
tercapai, bahkan melampaui target. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan
untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PKK. Sasaran
ini dicapai melalui satu kegiatan utama, yaitu pengkajian inovasi pertanian unggulan
spesifik lokasi, dengan indikator kinerja sasaran “Jumlah teknologi spesifik lokasi”,
dicapai melalui 5 (lima) kegiatan, dimana 1 (satu) kegiatan di danai oleh DIPA dan 4
(empat) kegiatan didanai oleh Dana Menristek melalui program PIPKPP (Program
Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa) TA. 2010.
Sasaran 2 : Meningkatnya Penyebarluasan (diseminasi) teknologi pertanian
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan tiga indikator kinerja, yaitu
1).Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna, 2) Jumlah laporan kegiatan
pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis
nasional daerah dan 3) Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses
Kementerian Pertanian . Adapun pencapaian target dari indikator kinerja tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke
pengguna
10 20 100
13. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 13
Jumlah laporan kegiatan pendampingan
model spektrum diseminasi multi chanel
dan program strategis nasional daerah
3 5 100
Jumlah rekomendasi kebijakan
mendukung empat sukses Kementerian
Pertanian
1 4 100
Ketiga indikator kinerja untuk sasaran 2 tersebut, yang telah ditargetkan
dalam Tahun 2010 telah tercapai, bahkan melampaui target. Indikator kinerja
pertama, yaitu Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna, dicapai melalui
4 (empat) kegiatan utama, yaitu: (1) Pendampingan PUAP, (2) Pemberdayaan
Petani melalui teknologi informasi pertanian (FEATI), (3) Pameran, dan (4)
Perbanyakan Benih Sumber Padi dan Kedelai dengan outputnya berupa :
- Pendampingan PUAP 10 (sepuluh) judul
media cetak
- Pemberdayaan Petani melalui teknologi
informasi pertanian (FEATI)
10 (sepuluh) judul
media cetak
- Pameran 6 kali pameran
- Perbanyakan Benih Sumber Padi dan Kedelai 2 VUB Padi
Capaian indikator kinerja kedua yang berupa “Jumlah laporan kegiatan
pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis
nasional daerah” diperoleh dengan kegiatan 1). Pendampingan SL-PTT Padi, 2).
Pendampingan SL-PTT Jagung, 3). Pendampingan SL-PTT Kedelai, dan 4).
Pendampingan PSDS serta 5). Pendampingan Pengembangan Kawasan Hortikultura
di Sumatera Selatan dengan outputnya sebagai berikut :
- Pendampingan SL-PTT Padi Satu laporan kegiatan
2462 Unit LL di 11 Kab.
2 judul juknis SL-PTT
11 demplot SL-PTT
11 kali pelatihan petani
- Pendampingan SL-PTT Jagung Satu laporan kegiatan
31 Unit LL
2 demplot SL-PTT
1 Judul Juknis
- Pendampingan SL-PTT Kedelai Satu laporan kegiatan
106 Unit LL
3 demplot SL-PTT
3 kali pelatihan petani
1 judul juknis
- Pendampingan PSDS Satu laporan kegiatan
5 Unit SL-ASP di 6 kab
2 demplot
- Pendampingan Pengembangan
Kawasan Hortikultura
Satu laporan kegiatan
4 judul juknis @ 125 Exp
Dua unit demplot (duku dan
jeruk) di dua kawasan
hortikultura (Kab. OKI dan
OKU)
14. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 14
Capaian indikator kinerja ketiga yang berupa “Jumlah rekomendasi kebijakan
mendukung empat sukses Kementerian Pertanian program strategis nasional /
daerah”, dicapai melalui satu kegiatan Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi
dan Kebijakan Pertanian dengan outputnya berupa:
- Rumusan kebijakan antisipatif dan responsif
spesifik wilayah, regional dan nasional
4 (empat) Rumusan
Sasaran 3 : Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang
pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan inovasi pertanian)
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja, yaitu
jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi
pertanian. Pada Tahun Angaran 2010 ini di DIPA BPTP Sumsel tidak dialokasikan
dana untuk kegiatan kerjasama sehingga tidak tersedia anggaran untuk itu. Namun
demikian kegiatan kerjasama pengkajian sudah mulai dirintis yaitu ada satu kegiatan
kerjasama pengkajian dengan IRRI (International Rice Recearch Institut) yang
pelaksanaannya baru akan dimulai tahun 2011. Oleh karena itu pencapaian target
kinerja ini yang berupa laporan kerjasama belum ada :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah laporan kerjasama pengkajian,
pengembangan dan pemanfaatan inovasi
pertanian
1 0 0
Sasaran 4 : Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan dua indikator kinerja, yaitu
1). Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian dan 2). Jumlah juklak/juknis. Adapun pencapaian
target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah dokumen hasil koordinasi dan
sinkronisasi kegiatan pengkajian dan
pengembangan inovasi pertanian
2 2 50
Jumlah Juklak/Juknis 1 1 100
15. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 15
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2010 tersebut
telah tercapai melalui kegiatan yaitu Sosialisasi dan Komersialisasi Hasil Pengkajian
di Dua Kabupaten dengan outputnya berupa:
- Laporan kegiatan sosialisasi hasil litkaji BPTP
Sumsel di dua kabupaten
1 (satu) Dokumen
- Buku kompilasi hasil litkaji BPTP Sumsel 1 (satu) Dokumen
- Juklak/Juknis Pendampingan Program
Strategis Kementerian Pertanian (Juknis SL-
PTT)
1 (satu) Dokumen
Sasaran 5 : Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan
inovasi pertanian
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan delapan indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Jumlah dokumen perencanaan dan
evaluasi kegiatan serta administrasi
keuangan, kepegawaian dan sarana
prasarana
3 3 100
Jumlah sertifikasi system mutu dan
personil (ISO 9001 : 2008)
1 1 100
Jumlah SDM yang meningkat
kompetensinya
15 60 100
Jumlah kebun percobaan yang
terfungsikan secara produktif
1 2 100
Jumlah website dan database yangter-
update secara berkelanjutan
1 2 100
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2010 telah
tercapai. Sasaran ini dicapai melalui 5 (lima) kegiatan utama, yaitu: (1) Penguatan
Manajemen Perencanaan dan Evaluasi Kegiatan serta Adminstrasi Institusi; (2)
Peningkatan Kualitas Manajemen Institusi; (3) Pengembangan kompetensi SDM; dan
(4) Peningkatan Pengelolaan Kebun Percobaaan; serta 5). Peningkatan pengelolaan
data base dan website.
. Kegiatan pertama, indikator kinerja sasarannya “ Jumlah dokumen
perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian dan
sarana prasarana”, yang dicapai melalui 2(dua) kegiatan, dan outputnya berupa:
- Tersusunnya perencanaan anggaran dan
kegiatan pengkajian dan diseminasi teknologi
pertanian (matrik program, DIPA/RKA-KL, dan
POK)
4 (empat) Dokumen
- Tersusunnya Laporan Monev, LAKIP, laporan
bulanan, laporan triwulan, laporan tahunan,
dan laporan akhir tahun BPTP Sumsel
6 (enam) Dokumen
16. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 16
Kegiatan kedua, indikator kinerja sasarannya “ Terlaksananya pelayanan
publik di BPTP Sumsel berstandard sertifikat ISO 9001 : 2008”, yang outputnya
berupa:
- Sertifikat ISO 9001:2008 1 (satu) sertifikat
Kegiatan ketiga, indikator kinerja sasarannya “ Jumlah SDM yang meningkat
kompetensinya”, yang outputnya berupa:
- Jumlah SDM yang mengikuti kegiatan
peningkatan kompetensi SDM teknis dan
manajemen
60 (enam puluh) Orang
Kegiatan kelima, indikator kinerja sasarannya “ Jumlah website dan
database yang ter-update secara berkelanjutan”, yang dicapai melalui 3 (tiga)
kegiatan, dan outputnya berupa:
- Terkelolanya database (Pengkajian Kompetitif,
SLPTT, PUAP, dan Sumberdaya Pertanian)
1 (satu) Sistem
- Terkelolanya perpustakaan digital 1 (satu) sistem
- Terselenggaranya koordinasi pelaksanaan
UAPPA/B-W wilayah BPTP Sumsel
60 (enam puluh)
Satker
Mengingat tujuan, sasaran, dan indikator kinerja Renstra 2010-2014 BPTP
Sumsel berbeda dengan Renstra 2005-2009, maka capaian (realisasi) indikator
kinerja tahun 2010 yang merupakan awal pelaksanaan Renstra Tahun 2010-2014
BPTP Sumsel tidak bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Keberhasilan capaian kinerja pada tahun 2010 tersebut di atas antara lain
disebabkan oleh:
1) Kesiapan dan kelengkapan dokumen perencanaan yang tepat waktu;
2) Intensifnya kegiatan pertemuan masing-masing tim penanggungjawab; dan
3) Sumbangsih substansi teknis dari para narasumber dalam forum seminar
proposal dan pertemuan lainnya.
Namun demikian, dalam pencapaian indikator kinerja pada tahun 2010 masih
dijumpai beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh
seluruh jajaran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan dengan
mengoptimalkan kegiatan koordinasi dan synkronisasi serta sosialisasi peningkatan
kapabilitas dan pembinaan program.
2.3. Akuntabilitas Keuangan
Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Sumatera Selatan pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran
dengan baik.
17. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 17
3.1.1. Anggaran dan Realisasi
Dalam melaksanakan tupoksinya sebagai unit pelaksana teknis dibidang
pengkajian dan alih teknologi spesifik lokasi, BPTP Sumsel pada TA. 2010 didukung
oleh sumber dana yang berasal dari Dana APBN dalam bentuk Rupiah Murni (RM),
Rupiah Khusus (RK), serta Rupiah Murni Pendamping (RMP).
Anggaran BPTP Sumsel dicairkan sesuai dengan Surat Pengesahan DIPA
Tahun Anggaran 2010 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia, teridiri dari
Anggaran SKPA (PUAP), FEATI dan DIPA APBN, masing-masing berturut-turut
sebagai berikut : Rp 573.765.000,- Rp. 394.194.000,-, Rp. 6.998.876.000,- sehingga
Total Dana DIPA BPTP Sumsel Rp. 7.572.641.000,-.
Realisasi belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip
penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-
kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL). Realisasi keuangan Satker BPTP Sumsel
atas dasar SP2D sampai dengan akhir TA. 2010 mencapai Rp. 6.869.400.558
(90,71%) dari total anggaran yang dialokasikan dalam DIPA TA. 2010. Realisasi
anggaran tertinggi pada belanja pegawai sebesar Rp. 3.209.068.076 (97,06%).
Realisasi anggaran terendah pada belanja PNBP, yaitu sebesar Rp. 9.201.250
(69,74%). Realisasi belanja barang yaitu sebesar Rp. 2.371.870.374 (81,98%).
Realisasi belanja modal yaitu sebesar Rp 366.753.472,-. Sisa anggaran tahun 2010,
yaitu sebesar Rp. 703.231.042 (9,28%).
Akuntabilitas keuangan ini pada dasarnya dipakal untuk mengukur kinerja
penggunaan anggaran, apakah efisien dalam merealisasikan anggaran. Dengan
demikian pengukuran akuntabilitas keuangan dengan cara membandingkan antara
target dan pelaksanaan penggunaan anggaran. Secara singkat dalam tabel berikut
disajikan pengukuran akuntabilitas keuangan BPTP Sumatera Selatan selama tahun
2010.
Tabel 3. Ringkasan Kinerja Penggunaan Anggaran Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Sumatera Selatan Tahun 2010
Sumber dana Target
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
(&)
DIPA APBN BPTP Sumel
SKPA PUAP
TOTAL
6.998.876.000
573.765.000
7.572.641.000
6.342.618.858
526.790.700
6.869.400.558
90,62
91,81
90,71
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa realisasi total anggaran BPTP Sumsel baik
yang berasal dan APBN Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan
maupun SKPA PUAP mencapai 90.71. Dengan pencapaian tersebut menunjukkan
secara umum kinerja satker BPTP Sumatera Selatan selama tahun 2010 sangat baik.
18. Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2010
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 1
IV. PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) BPTP Sumsel Tahun
2010 ini merupakan LAKIP Tahun pertama dari pelaksanaan Renstra BPTP
Sumsel 2010-2014. Format penyusunan LAKIP ini masih berpedoman pada
Surat Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003
tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Sesuai dengan Pedoman tersebut di atas, maka untuk mengukur
keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan berdasarkan tolok ukur Renstra
yang telah ditetapkan sasaran dan indikatornya yang dituangkan dalam
Rencana Kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan
Tahun Anggaran 2010.
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara keseluruhan Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Sumatera Selatan termasuk dalam kategori berhasil
dalam mencapai rencana tingkat capaian. Alokasi anggaran, SDM, capaian
keluaran dan hasil juga dalam katogori baik. Meskipun demikian dalam
pelaksanaan beberapa program dan kegiatan masih dihadapi banyak
kendala, seperti cuaca yang pada bulan tertentu sangat ekstrim, hama dan
penyakit tanaman serta aspek kelembagaan (sarana/prasarana, SDM) yang
masih terbatas dari segi kualitas.
Laporan akuntabilitas ini merupakan bahan evaluasi dan
pertanggungjawaban atas kebijakan yang telah dilaksanakan sehingga dapat
menjadi bahan pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi dan
kapabilitas di masa mendatang. Alternatif solusi yang dapat ditempuh antara
lain melakukan perencanaan dan perancangan program/kegiatan dengan
matang, dan terfokus pada kegiatan yang strategis dan bernilai manfaat bagi
masyarakat. Pengusulan peningkatan kualitas SDM, sarana dan prasarana
serta pemantapan kelembagaan/organisasi dengan pola pengelolaan yang
transparan, terpadu, efisien dan dinamis menjadi masukkan untuk
peningkatan kinerja di tahun 2011.