SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PENGENALAN KECERDASAN
      Masalah, Ruang Masalah
            BUATAN
        dan Pencarian / AI )
 Artificial
 (
                    (2 SKS)
 Intelligence


   Ir. Ahmad Haidaroh, M.Kom.
Ir. Ahmad Haidaroh, M.Kom.
STIKOM Artha Buana.
Pencarian Heuristik
   Heuristic seacrching




    Ir. Ahmad Haidaroh, M.Kom.


        STIKOM Artha Buana       2
Pencarian Heuristik
• Kelemahan blind search :
  – Waktu akses lama
  – Memori yang dibutuhkan besar
  – Ruang masalah besar – tidak cocok – karena
    keterbasan kecepatan komputer dan memori
• Solusi - Pencarian heuristik
• Pencarian heuristik
  – sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi dalam
    proses pencarian, namum dg kemungkinan
    mengorbankan kelengkapan (completeness).
  – menggunakan suatu fungsi yang menghitung biaya
    perkiraan / estimasi dari suatu simpul tertentu menuju
    ke simpul tujuan (disebut fungsi heuristik)
                      STIKOM Artha Buana                 3
Contoh
• Kasus 8-puzzle
  – Ada 4 operator :
    •   Ubin kosong digeser ke kiri
    •   Ubin kosong digeser ke kanan
    •   Ubin kosong digeser ke bawah
    •   Ubin kosong digeser ke atas




                     STIKOM Artha Buana   4
Contoh
• Diberikan informasi khusus :
  – Untuk jumlah ubin yang menempati posisi
    (urutan) yang benar (h)
  – Jumlah yang lebih banyak adalah yang lebih
    diharapkan (lebih baik)




                  STIKOM Artha Buana             5
JumlahUbin Yg Benar
                      JumlahUbin Yg Benar




STIKOM Artha Buana                          6
Contoh
• Diberikan informasi khusus :
  – Untuk jumlah ubin yang menempati posisi
    yang salah
  – Jumlah yang lebih kecil adalah yang
    diharapkan (lebih baik)




                  STIKOM Artha Buana          7
Jumlah Ubin Yg Salah
                      Jumlah Ubin Yg Salah




STIKOM Artha Buana                           8
Contoh
• Menghitung total gerakan yang diperlukan
  untuk mencapai tujuan
• Jumlah yang lebih kecil adalah yang
  diharapkan (lebih baik)




                STIKOM Artha Buana           9
STIKOM Artha Buana   10
Pencarian Heuristik
Berikut ini, sekilas metode yang tergolong
heuristic search :
 a. Generate and Test (Pembangkitan dan
    Pengujian)
 b. Best First Search
 c. Hill Climbing (Pendakian Bukit)
     1. Simple HC
     2. Steepest-Ascent HC
                 STIKOM Artha Buana          11
Generate and Test (GT)
• Metode ini merupakan penggabungan antara
  depth-first search dg pelacakan mundur
  (backtracking), yaitu bergerak ke belakang
  menuju pada suatu keadaan awal.
• Algoritma :
  – Bangkitkan suatu kemungkinan solusi
    (membangkitkan suatu titik tertentu atau lintasan
    tertentu dari keadaan awal).
  – Uji untuk melihat apakah node tersebut benar-benar
    merupakan solusinya dg cara membandingkan node
    tersebut atau node akhir dari suatu lintasan yang
    dipilih dg kumpulan tujuan yang diharapkan.
  – Jika solusi ditemukan, keluar. Jika tidak, ulangi
    kembali langkah pertama.
                     STIKOM Artha Buana                  12
Contoh Kasus
• Contoh : Traveling Salesman Problem (TSP)
  – Seorang salesman ingin mengunjungi n kota.
  – Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui.
  – Kita ingin mengetahui rute terpendek dimana setiap
    kota hanya boleh dikunjungi tepat 1 kali.
  – Misal ada 4 kota dg jarak antara tiap-tiap kota seperti
    berikut ini :




                                                          13
                      STIKOM Artha Buana
Contoh Kasus
• Penyelesaian dg metode Generate and Test



                    A                 B      C   D


        B           C             D


    C       D   B       D     C       B


    D       C   D       B     B       C
                        STIKOM Artha Buana           14
Contoh Kasus
Pencarian ke-   Lintasan        Panjang         Lintasan Terpilih   Panjang
                                 Lintasan                            Lintasan
                                                                      Terpilih
     1          ABCD              19                 ABCD             19

     2          ABDC              18                 ABDC             18

     3          ACBD              12                 ACBD             12

     4          ACDB              13                 ACBD             12

     5          ADBC              16                 ACBD             12

   Dst…




                           STIKOM Artha Buana                                15
Hill Climbing (HC)
• Menyelesaikan masalah yang mempunyai
  beberapa solusi
• Ada solusi yang lebih baik daripada solusi
  lain




                 STIKOM Artha Buana        16
Hill Climbing
• Contoh : Traveling Salesman Problem (TSP)
  – Seorang salesman ingin mengunjungi n kota.
  – Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui.
  – Kita ingin mengetahui rute terpendek dimana setiap
    kota hanya boleh dikunjungi tepat 1 kali.
  – Misal ada 4 kota dg jarak antara tiap-tiap kota seperti
    berikut ini :




                      STIKOM Artha Buana                  17
Hill Climbing
• Solusi – solusi yang mungkin dg
  menyusun kota-kota dalam urutan abjad,
  misal :
  –A–B–C–D:      dg panjang lintasan (=19)
  –A–B–D–C:      (=18)
  –A–C–B–D:      (=12)
  –A–C–D–B:      (=13)
  – dst


                STIKOM Artha Buana           18
Simple Hill Climbing
• Ruang keadaan berisi semua kemungkinan lintasan
  yang mungkin.
• Operator digunakan untuk menukar posisi kota-kota
  yang bersebelahan.
• Fungsi heuristik yang digunakan adalah panjang lintasan
  yang terjadi.
• Operator yang akan digunakan adalah menukar urutan
  posisi 2 kota dalam 1 lintasan. Bila ada n kota, dan ingin
  mencari kombinasi lintasan dg menukar posisi urutan 2
  kota, maka akan didapat sebanyak :




                       STIKOM Artha Buana                 19
Simple Hill Climbing

• 6 kombinasi tsb digunakan sbg operator :
   – Tukar 1,2 = menukar urutan posisi kota ke – 1 dg kota ke – 2


   – Tukar 2,3 = menukar urutan posisi kota ke – 2 dg kota ke – 3

   – Tukar 3,4 = menukar urutan posisi kota ke – 3 dg kota ke – 4

   – Tukar 4,1 = menukar urutan posisi kota ke – 4 dg kota ke – 1


   – Tukar 2,4 = menukar urutan posisi kota ke – 2 dg kota ke – 4

   – Tukar 1,3 = menukar STIKOM Artha Buanakota ke – 1 dg kota ke – 3
                         urutan posisi                               20
21
Simple Hill Climbing
•   Keadaan awal, lintasan ABCD (=19).
•   Level pertama, hill climbing mengunjungi BACD (=17), BACD (=17)
    < ABCD (=19), sehingga BACD menjadi pilihan selanjutnya dg
    operator Tukar 1,2
•   Level kedua, mengunjungi ABCD, karena operator Tukar 1,2 sudah
    dipakai BACD, maka pilih node lain yaitu BCAD (=15), BCAD (=15)
    < BACD (=17)
•   Level ketiga, mengunjungi CBAD (=20), CBAD (=20) > BCAD (=15),
    maka pilih node lain yaitu BCDA (=18), pilih node lain yaitu DCAB
    (=17), pilih node lain yaitu BDAC (=14), BDAC (=14) < BCAD (=15)
•   Level keempat, mengunjungi DBAC (=15), DBAC(=15) > BDAC
    (=14), maka pilih node lain yaitu BADC (=21), pilih node lain yaitu
    BDCA (=13), BDCA (=13) < BDAC (=14)
•   Level kelima, mengunjungi DBCA (=12), DBCA (=12) < BDCA (=13)
•   Level keenam, mengunjungi BDCA, karena operator Tukar 1,2
    sudah dipakai DBCA, maka pilih node lain yaitu DCBA, pilih DBAC,
    pilih ABCD, pilih DACB, pilih CBDA
•   Karena sudah tidak ada node yang memiliki nilai heuristik yang
    lebih kecil dibanding nilai heuristik DBCA, maka node DBCA (=12)
    adalah lintasan terpendek (SOLUSI)
                            STIKOM Artha Buana                       22
Algoritma Simple Hill Climbing
• Evaluasi state awal, jika state awal sama dg tujuan,
  maka proses berhenti. Jika tidak sama dg tujuan maka
  lanjutkan proses dg membuat state awal sebagai state
  sekarang.
• Kerjakan langkah berikut sampai solusi ditemukan atau
  sampai tidak ada lagi operator baru yang dapat
  digunakan dalam state sekarang:
   – Cari sebuah operator yang belum pernah digunakan dalam state
     sekarang dan gunakan operator tersebut untuk membentuk
     state baru.
   – Evaluasi state baru.
      • Jika state baru adalah tujuan, maka proses berhenti
      • Jika state baru tersebut bukan tujuan tetapi state baru lebih baik
        daripada state sekarang, maka buat state baru menjadi state
        sekarang.
      • Jika state baru tidak lebih baik daripada state sekarang, maka
        lanjutkan kelangkah sebelumnya.
                            STIKOM Artha Buana                               23
Steepest Hill Climbing
• Mirip dg simple hill climbing
• Perbedaannya dg simple hill climbing :
  – semua suksesor dibandingkan, dan yang
    paling dekat dg solusi yang dipilih
  – Pada simple hill climbing, node pertama yang
    jaraknya terdekat dg solusi yang dipilih




                  STIKOM Artha Buana           24
• Keadaan awal, lintasan ABCD (=19).
• Level pertama, hill climbing memilih nilai heuristik terbaik
  yaitu ACBD (=12) sehingga ACBD menjadi pilihan
  selanjutnya.
• Level kedua, hill climbing memilih nilai heuristik terbaik,
  karena nilai heuristik lebih besar dibanding ACBD, maka
  hasil yang diperoleh lintasannya tetap ACBD (=12)
                          STIKOM Artha Buana                     25
Algoritma Steepest Hill Climbing
• Evaluasi keadaan awal (Initial State). Jika keadaan awal
  sama dg tujuan (Goal state) maka kembali pada initial
  state dan berhenti berproses. Jika tidak maka initial state
  tersebut jadikan sebagai current state.
• Mulai dg current state = initial state.
• Dapatkan semua pewaris (successor) yang dapat
  dijadikan next state pada current statenya dan evaluasi
  successor tersebut dg fungsi evaluasi dan beri nilai pada
  setiap successor tersebut.
• Jika salah satu dari successor tersebut mempunyai nilai
  yang lebih baik dari current state maka jadikan
  successor dg nilai yang paling baik tersebut sebagai new
  current state.
• Lakukan operasi ini terus menerus hingga tercapai
  current state = goal state atau tidak ada perubahan pada
  current statenya.
                                                           26
                       STIKOM Artha Buana
Best First Search
• Kombinasi dari metode depth first search dan
  breadth first search
• Pada best first search, pencarian diperbolehkan
  mengunjungi node di lebih rendah, jika ternyata
  node di level lebih tinggi memiliki nilai heuristik
  lebih buruk.
• Fungsi Heuristik yang digunakan merupakan
  prakiraan (estimasi) cost dari initial state ke goal
  state, yang dinyatakan dg :
   –   f’(n) = g(n) + h’(n)
   –   f’ = Fungsi evaluasi
   –   g = cost dari initial state ke current state
   –   h’ = prakiraan cost dari current state ke goal state
                         STIKOM Artha Buana                   27
Contoh

4                3


                         5   3   3

                                     2   5




    STIKOM Artha Buana                       28
Algoritma
• Buat sebuah antrian, inisialisasi node
  pertama dg root dari tree
• Bila node pertama, jika ≠ GOAL, node
  dihapus dan diganti dg anak-anaknya.
  Selanjutnya keseluruhan node yang ada
  diurutkan
• Bila node pertama = GOAL, selesai


                STIKOM Artha Buana         29
Tugas
• Buat suatu contoh kasus
• Representasikan dg tree
• Pilih salah satu metode di bawah untuk
  menyelesaikan kasus tersebut :
  – Simple Hill climbing
  – Steepest Hill climbing
  – Best First Search



                   STIKOM Artha Buana      30

More Related Content

What's hot

Modul 4 representasi pengetahuan
Modul 4   representasi pengetahuanModul 4   representasi pengetahuan
Modul 4 representasi pengetahuanahmad haidaroh
 
Algoritma Apriori
Algoritma AprioriAlgoritma Apriori
Algoritma Aprioridedidarwis
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automataahmad haidaroh
 
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanPertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanwillyhayon
 
Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching Kukuh Setiawan
 
Pertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutan
Pertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutanPertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutan
Pertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutanEndang Retnoningsih
 
Data Mining - Naive Bayes
Data Mining - Naive BayesData Mining - Naive Bayes
Data Mining - Naive Bayesdedidarwis
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataBanta Cut
 
Pertemuan 4-5-6 Metode Pelacakan dan Pencarian
Pertemuan 4-5-6 Metode Pelacakan dan PencarianPertemuan 4-5-6 Metode Pelacakan dan Pencarian
Pertemuan 4-5-6 Metode Pelacakan dan PencarianEndang Retnoningsih
 
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Divide and Conquer
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Divide and ConquerAnalisis Algoritma - Strategi Algoritma Divide and Conquer
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Divide and ConquerAdam Mukharil Bachtiar
 
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineLucha Kamala Putri
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & TautologiHuzairi Zairi
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03KuliahKita
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsilaurensius08
 
Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)Farichah Riha
 
Pertemuan 3-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 3-pemecahan-masalah-aiPertemuan 3-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 3-pemecahan-masalah-aiwillyhayon
 
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066LukmanHermanto
 
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)Simon Patabang
 

What's hot (20)

Modul 4 representasi pengetahuan
Modul 4   representasi pengetahuanModul 4   representasi pengetahuan
Modul 4 representasi pengetahuan
 
Algoritma Apriori
Algoritma AprioriAlgoritma Apriori
Algoritma Apriori
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanPertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
 
Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching
 
Pertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutan
Pertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutanPertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutan
Pertemuan 05 Teknik Pencarian (Search) -lanjutan
 
Data Mining - Naive Bayes
Data Mining - Naive BayesData Mining - Naive Bayes
Data Mining - Naive Bayes
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomata
 
Pertemuan 4-5-6 Metode Pelacakan dan Pencarian
Pertemuan 4-5-6 Metode Pelacakan dan PencarianPertemuan 4-5-6 Metode Pelacakan dan Pencarian
Pertemuan 4-5-6 Metode Pelacakan dan Pencarian
 
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Divide and Conquer
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Divide and ConquerAnalisis Algoritma - Strategi Algoritma Divide and Conquer
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Divide and Conquer
 
Pushdown Automata
Pushdown Automata Pushdown Automata
Pushdown Automata
 
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & Tautologi
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)
 
SLIDE KE:5 NFA
SLIDE KE:5 NFASLIDE KE:5 NFA
SLIDE KE:5 NFA
 
Pertemuan 3-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 3-pemecahan-masalah-aiPertemuan 3-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 3-pemecahan-masalah-ai
 
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Pieces Terhadap Sistem Informasi Lukman Hermanto 55518110066
 
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
 

Viewers also liked

Teknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristikTeknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristikHerman Celamanya
 
Artificial Intelligence - A Star
Artificial Intelligence - A StarArtificial Intelligence - A Star
Artificial Intelligence - A StarJayner Wennyi
 
Heuristic search-best-first-search
Heuristic search-best-first-searchHeuristic search-best-first-search
Heuristic search-best-first-searchAMIK AL MA'SOEM
 
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)KuliahKita
 
Kecerdasan buatan ibu idha
Kecerdasan buatan ibu idhaKecerdasan buatan ibu idha
Kecerdasan buatan ibu idhaminanrni
 
Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007
Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007
Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007Ismi Islamia
 
Eight puzzle kotak 8 - final
Eight puzzle   kotak 8 - finalEight puzzle   kotak 8 - final
Eight puzzle kotak 8 - finalAnthon Tampubolon
 
Tajuk 4 pendekatan pengajaran dlm matematik
Tajuk 4   pendekatan pengajaran dlm matematikTajuk 4   pendekatan pengajaran dlm matematik
Tajuk 4 pendekatan pengajaran dlm matematiksitinuridayuzahid
 
Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...
Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...
Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...Muhamad Imam
 
A Star Heuristic Search
A Star Heuristic SearchA Star Heuristic Search
A Star Heuristic SearchMuna Hamdi
 
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-finalModul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-finalRamla Lamantha
 
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...Uofa_Unsada
 
Pendekatan pengajaran
Pendekatan pengajaranPendekatan pengajaran
Pendekatan pengajaranNgan Jiaing
 
Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPenyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPendidikan
 

Viewers also liked (20)

Teknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristikTeknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristik
 
Ai 2
Ai 2Ai 2
Ai 2
 
Artificial Intelligence - A Star
Artificial Intelligence - A StarArtificial Intelligence - A Star
Artificial Intelligence - A Star
 
Heuristic search-best-first-search
Heuristic search-best-first-searchHeuristic search-best-first-search
Heuristic search-best-first-search
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
 
Kecerdasan buatan ibu idha
Kecerdasan buatan ibu idhaKecerdasan buatan ibu idha
Kecerdasan buatan ibu idha
 
Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007
Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007
Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007
 
Eight puzzle kotak 8 - final
Eight puzzle   kotak 8 - finalEight puzzle   kotak 8 - final
Eight puzzle kotak 8 - final
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Tajuk 4 pendekatan pengajaran dlm matematik
Tajuk 4   pendekatan pengajaran dlm matematikTajuk 4   pendekatan pengajaran dlm matematik
Tajuk 4 pendekatan pengajaran dlm matematik
 
Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...
Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...
Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...
 
A Star Heuristic Search
A Star Heuristic SearchA Star Heuristic Search
A Star Heuristic Search
 
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-finalModul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
 
A Star Search
A Star SearchA Star Search
A Star Search
 
Bfs and Dfs
Bfs and DfsBfs and Dfs
Bfs and Dfs
 
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI DATAMINING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORI...
 
Pendekatan pengajaran
Pendekatan pengajaranPendekatan pengajaran
Pendekatan pengajaran
 
Topik 1 penyelesaian masalah
Topik 1 penyelesaian masalahTopik 1 penyelesaian masalah
Topik 1 penyelesaian masalah
 
Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPenyelesaian masalah
Penyelesaian masalah
 

More from ahmad haidaroh

Materi 7 Context Free Grammar
Materi 7   Context Free Grammar Materi 7   Context Free Grammar
Materi 7 Context Free Grammar ahmad haidaroh
 
Materi 4 Regular Expression
Materi 4   Regular ExpressionMateri 4   Regular Expression
Materi 4 Regular Expressionahmad haidaroh
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automataahmad haidaroh
 
Pertemuan 4 Aljabar Boole
Pertemuan 4   Aljabar Boole Pertemuan 4   Aljabar Boole
Pertemuan 4 Aljabar Boole ahmad haidaroh
 
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan EncyptionPertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyptionahmad haidaroh
 
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7ahmad haidaroh
 
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full AdderPertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adderahmad haidaroh
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Mapahmad haidaroh
 
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-mintermPertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-mintermahmad haidaroh
 
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukanPertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukanahmad haidaroh
 
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3ahmad haidaroh
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan
Pertemuan 2 - Sistem BilanganPertemuan 2 - Sistem Bilangan
Pertemuan 2 - Sistem Bilanganahmad haidaroh
 

More from ahmad haidaroh (20)

Materi 7 Context Free Grammar
Materi 7   Context Free Grammar Materi 7   Context Free Grammar
Materi 7 Context Free Grammar
 
8 Rekursif
8 Rekursif8 Rekursif
8 Rekursif
 
6 ANTRIAN - QUEUE
6 ANTRIAN - QUEUE6 ANTRIAN - QUEUE
6 ANTRIAN - QUEUE
 
5 STACK
5 STACK5 STACK
5 STACK
 
4 Adt
4 Adt4 Adt
4 Adt
 
3 Linked List
3   Linked List3   Linked List
3 Linked List
 
2 Array
2 Array2 Array
2 Array
 
Materi 4 Regular Expression
Materi 4   Regular ExpressionMateri 4   Regular Expression
Materi 4 Regular Expression
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
Presentasi OSPEK 2018
Presentasi OSPEK 2018Presentasi OSPEK 2018
Presentasi OSPEK 2018
 
Pertemuan 4 Dioda1
Pertemuan 4   Dioda1Pertemuan 4   Dioda1
Pertemuan 4 Dioda1
 
Pertemuan 4 Aljabar Boole
Pertemuan 4   Aljabar Boole Pertemuan 4   Aljabar Boole
Pertemuan 4 Aljabar Boole
 
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan EncyptionPertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
 
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
 
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full AdderPertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
 
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-mintermPertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-minterm
 
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukanPertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
 
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan
Pertemuan 2 - Sistem BilanganPertemuan 2 - Sistem Bilangan
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan
 

Recently uploaded

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

Modul 3 pencarian heuristik

  • 1. PENGENALAN KECERDASAN Masalah, Ruang Masalah BUATAN dan Pencarian / AI ) Artificial ( (2 SKS) Intelligence Ir. Ahmad Haidaroh, M.Kom. Ir. Ahmad Haidaroh, M.Kom. STIKOM Artha Buana.
  • 2. Pencarian Heuristik Heuristic seacrching Ir. Ahmad Haidaroh, M.Kom. STIKOM Artha Buana 2
  • 3. Pencarian Heuristik • Kelemahan blind search : – Waktu akses lama – Memori yang dibutuhkan besar – Ruang masalah besar – tidak cocok – karena keterbasan kecepatan komputer dan memori • Solusi - Pencarian heuristik • Pencarian heuristik – sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi dalam proses pencarian, namum dg kemungkinan mengorbankan kelengkapan (completeness). – menggunakan suatu fungsi yang menghitung biaya perkiraan / estimasi dari suatu simpul tertentu menuju ke simpul tujuan (disebut fungsi heuristik) STIKOM Artha Buana 3
  • 4. Contoh • Kasus 8-puzzle – Ada 4 operator : • Ubin kosong digeser ke kiri • Ubin kosong digeser ke kanan • Ubin kosong digeser ke bawah • Ubin kosong digeser ke atas STIKOM Artha Buana 4
  • 5. Contoh • Diberikan informasi khusus : – Untuk jumlah ubin yang menempati posisi (urutan) yang benar (h) – Jumlah yang lebih banyak adalah yang lebih diharapkan (lebih baik) STIKOM Artha Buana 5
  • 6. JumlahUbin Yg Benar JumlahUbin Yg Benar STIKOM Artha Buana 6
  • 7. Contoh • Diberikan informasi khusus : – Untuk jumlah ubin yang menempati posisi yang salah – Jumlah yang lebih kecil adalah yang diharapkan (lebih baik) STIKOM Artha Buana 7
  • 8. Jumlah Ubin Yg Salah Jumlah Ubin Yg Salah STIKOM Artha Buana 8
  • 9. Contoh • Menghitung total gerakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan • Jumlah yang lebih kecil adalah yang diharapkan (lebih baik) STIKOM Artha Buana 9
  • 11. Pencarian Heuristik Berikut ini, sekilas metode yang tergolong heuristic search : a. Generate and Test (Pembangkitan dan Pengujian) b. Best First Search c. Hill Climbing (Pendakian Bukit) 1. Simple HC 2. Steepest-Ascent HC STIKOM Artha Buana 11
  • 12. Generate and Test (GT) • Metode ini merupakan penggabungan antara depth-first search dg pelacakan mundur (backtracking), yaitu bergerak ke belakang menuju pada suatu keadaan awal. • Algoritma : – Bangkitkan suatu kemungkinan solusi (membangkitkan suatu titik tertentu atau lintasan tertentu dari keadaan awal). – Uji untuk melihat apakah node tersebut benar-benar merupakan solusinya dg cara membandingkan node tersebut atau node akhir dari suatu lintasan yang dipilih dg kumpulan tujuan yang diharapkan. – Jika solusi ditemukan, keluar. Jika tidak, ulangi kembali langkah pertama. STIKOM Artha Buana 12
  • 13. Contoh Kasus • Contoh : Traveling Salesman Problem (TSP) – Seorang salesman ingin mengunjungi n kota. – Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui. – Kita ingin mengetahui rute terpendek dimana setiap kota hanya boleh dikunjungi tepat 1 kali. – Misal ada 4 kota dg jarak antara tiap-tiap kota seperti berikut ini : 13 STIKOM Artha Buana
  • 14. Contoh Kasus • Penyelesaian dg metode Generate and Test A B C D B C D C D B D C B D C D B B C STIKOM Artha Buana 14
  • 15. Contoh Kasus Pencarian ke- Lintasan Panjang Lintasan Terpilih Panjang Lintasan Lintasan Terpilih 1 ABCD 19 ABCD 19 2 ABDC 18 ABDC 18 3 ACBD 12 ACBD 12 4 ACDB 13 ACBD 12 5 ADBC 16 ACBD 12 Dst… STIKOM Artha Buana 15
  • 16. Hill Climbing (HC) • Menyelesaikan masalah yang mempunyai beberapa solusi • Ada solusi yang lebih baik daripada solusi lain STIKOM Artha Buana 16
  • 17. Hill Climbing • Contoh : Traveling Salesman Problem (TSP) – Seorang salesman ingin mengunjungi n kota. – Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui. – Kita ingin mengetahui rute terpendek dimana setiap kota hanya boleh dikunjungi tepat 1 kali. – Misal ada 4 kota dg jarak antara tiap-tiap kota seperti berikut ini : STIKOM Artha Buana 17
  • 18. Hill Climbing • Solusi – solusi yang mungkin dg menyusun kota-kota dalam urutan abjad, misal : –A–B–C–D: dg panjang lintasan (=19) –A–B–D–C: (=18) –A–C–B–D: (=12) –A–C–D–B: (=13) – dst STIKOM Artha Buana 18
  • 19. Simple Hill Climbing • Ruang keadaan berisi semua kemungkinan lintasan yang mungkin. • Operator digunakan untuk menukar posisi kota-kota yang bersebelahan. • Fungsi heuristik yang digunakan adalah panjang lintasan yang terjadi. • Operator yang akan digunakan adalah menukar urutan posisi 2 kota dalam 1 lintasan. Bila ada n kota, dan ingin mencari kombinasi lintasan dg menukar posisi urutan 2 kota, maka akan didapat sebanyak : STIKOM Artha Buana 19
  • 20. Simple Hill Climbing • 6 kombinasi tsb digunakan sbg operator : – Tukar 1,2 = menukar urutan posisi kota ke – 1 dg kota ke – 2 – Tukar 2,3 = menukar urutan posisi kota ke – 2 dg kota ke – 3 – Tukar 3,4 = menukar urutan posisi kota ke – 3 dg kota ke – 4 – Tukar 4,1 = menukar urutan posisi kota ke – 4 dg kota ke – 1 – Tukar 2,4 = menukar urutan posisi kota ke – 2 dg kota ke – 4 – Tukar 1,3 = menukar STIKOM Artha Buanakota ke – 1 dg kota ke – 3 urutan posisi 20
  • 21. 21
  • 22. Simple Hill Climbing • Keadaan awal, lintasan ABCD (=19). • Level pertama, hill climbing mengunjungi BACD (=17), BACD (=17) < ABCD (=19), sehingga BACD menjadi pilihan selanjutnya dg operator Tukar 1,2 • Level kedua, mengunjungi ABCD, karena operator Tukar 1,2 sudah dipakai BACD, maka pilih node lain yaitu BCAD (=15), BCAD (=15) < BACD (=17) • Level ketiga, mengunjungi CBAD (=20), CBAD (=20) > BCAD (=15), maka pilih node lain yaitu BCDA (=18), pilih node lain yaitu DCAB (=17), pilih node lain yaitu BDAC (=14), BDAC (=14) < BCAD (=15) • Level keempat, mengunjungi DBAC (=15), DBAC(=15) > BDAC (=14), maka pilih node lain yaitu BADC (=21), pilih node lain yaitu BDCA (=13), BDCA (=13) < BDAC (=14) • Level kelima, mengunjungi DBCA (=12), DBCA (=12) < BDCA (=13) • Level keenam, mengunjungi BDCA, karena operator Tukar 1,2 sudah dipakai DBCA, maka pilih node lain yaitu DCBA, pilih DBAC, pilih ABCD, pilih DACB, pilih CBDA • Karena sudah tidak ada node yang memiliki nilai heuristik yang lebih kecil dibanding nilai heuristik DBCA, maka node DBCA (=12) adalah lintasan terpendek (SOLUSI) STIKOM Artha Buana 22
  • 23. Algoritma Simple Hill Climbing • Evaluasi state awal, jika state awal sama dg tujuan, maka proses berhenti. Jika tidak sama dg tujuan maka lanjutkan proses dg membuat state awal sebagai state sekarang. • Kerjakan langkah berikut sampai solusi ditemukan atau sampai tidak ada lagi operator baru yang dapat digunakan dalam state sekarang: – Cari sebuah operator yang belum pernah digunakan dalam state sekarang dan gunakan operator tersebut untuk membentuk state baru. – Evaluasi state baru. • Jika state baru adalah tujuan, maka proses berhenti • Jika state baru tersebut bukan tujuan tetapi state baru lebih baik daripada state sekarang, maka buat state baru menjadi state sekarang. • Jika state baru tidak lebih baik daripada state sekarang, maka lanjutkan kelangkah sebelumnya. STIKOM Artha Buana 23
  • 24. Steepest Hill Climbing • Mirip dg simple hill climbing • Perbedaannya dg simple hill climbing : – semua suksesor dibandingkan, dan yang paling dekat dg solusi yang dipilih – Pada simple hill climbing, node pertama yang jaraknya terdekat dg solusi yang dipilih STIKOM Artha Buana 24
  • 25. • Keadaan awal, lintasan ABCD (=19). • Level pertama, hill climbing memilih nilai heuristik terbaik yaitu ACBD (=12) sehingga ACBD menjadi pilihan selanjutnya. • Level kedua, hill climbing memilih nilai heuristik terbaik, karena nilai heuristik lebih besar dibanding ACBD, maka hasil yang diperoleh lintasannya tetap ACBD (=12) STIKOM Artha Buana 25
  • 26. Algoritma Steepest Hill Climbing • Evaluasi keadaan awal (Initial State). Jika keadaan awal sama dg tujuan (Goal state) maka kembali pada initial state dan berhenti berproses. Jika tidak maka initial state tersebut jadikan sebagai current state. • Mulai dg current state = initial state. • Dapatkan semua pewaris (successor) yang dapat dijadikan next state pada current statenya dan evaluasi successor tersebut dg fungsi evaluasi dan beri nilai pada setiap successor tersebut. • Jika salah satu dari successor tersebut mempunyai nilai yang lebih baik dari current state maka jadikan successor dg nilai yang paling baik tersebut sebagai new current state. • Lakukan operasi ini terus menerus hingga tercapai current state = goal state atau tidak ada perubahan pada current statenya. 26 STIKOM Artha Buana
  • 27. Best First Search • Kombinasi dari metode depth first search dan breadth first search • Pada best first search, pencarian diperbolehkan mengunjungi node di lebih rendah, jika ternyata node di level lebih tinggi memiliki nilai heuristik lebih buruk. • Fungsi Heuristik yang digunakan merupakan prakiraan (estimasi) cost dari initial state ke goal state, yang dinyatakan dg : – f’(n) = g(n) + h’(n) – f’ = Fungsi evaluasi – g = cost dari initial state ke current state – h’ = prakiraan cost dari current state ke goal state STIKOM Artha Buana 27
  • 28. Contoh 4 3 5 3 3 2 5 STIKOM Artha Buana 28
  • 29. Algoritma • Buat sebuah antrian, inisialisasi node pertama dg root dari tree • Bila node pertama, jika ≠ GOAL, node dihapus dan diganti dg anak-anaknya. Selanjutnya keseluruhan node yang ada diurutkan • Bila node pertama = GOAL, selesai STIKOM Artha Buana 29
  • 30. Tugas • Buat suatu contoh kasus • Representasikan dg tree • Pilih salah satu metode di bawah untuk menyelesaikan kasus tersebut : – Simple Hill climbing – Steepest Hill climbing – Best First Search STIKOM Artha Buana 30