More Related Content
What's hot
What's hot (20)
Similar to Manajemen konflik
Similar to Manajemen konflik (20)
Recently uploaded
Recently uploaded (15)
Manajemen konflik
- 2. Definisi konflik • Keberadaan konflik dalam suatu organisasi tidak mungkin bisa dihindarkan. Konflik akan selalu ada dan muncul pada setiap organisasi yang ada, ada beberap pandangan mengenai konflik dari beberapa ahli. • Konflik adalah kondisi yang ditimbulkan dari dua atau lebih kekuatan yang saling bertentangan. Kekuatan- kekuatan ini bersumber pada keinginan manusia (Luthans, Ronseberg & Hennessey, 1981) • Robbins (1996) menyatakan konflik adalah suati proses yang mulai bila satu pihak merasakan bahwa suatu pihak merasakan pihak lain telah mempengaruhi secara negatif.
- 3. Konflik • Sedangkan Mitchell, B., Setiawan, B. dan Rahmi, D. H. (dalamWahyudi, 2006) menjelaskan bahwa konfik atau pertentangan pada suatu kondisi tertentu bisa mendefinisikan sebuah pengolahan lingkungan dan sumber daya yang berjalan secara tidak efektif, bahkan menjelaskan mampu menjelaskan bahwa adanya suatu kesalahpahaman.
- 4. Ada beberapa pandangan dalam konflik. • Pandangan tradisional ini menganggap konflik sebagai hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk. • Pandangan hubungan manusia menyatakan bahwa konflik merupakan peristiwa yang wajar dalam semua kelompok dan organisasi. • Pendekatan interaksionis mendorong terjadinya konflik atas dasar bahwa kelompok yang kooperatif, tenang, damai serasi cenderung menjadi statis, apatis dan tidak tanggap terhadap kebutuhan akan perubahan dan inovasi.
- 5. Manajemen Konflik • Manajemen konf1ik adalah cara yang dilakukan oleh pimpinan pada saat menanggapi konfik. Dalam pengertian yang hampir sama, manajemen konfik adalah cara yang dilakukan pimpinan dalam menaksir atau memperhitungkan konflik (Hendricks ,1992). • Demikian halnya,Criblin (1982) mengartikan manajemen konfik merupakan teknik yang dilakukan pimpinan organisasi untuk mengatur konflik dengan cara menentukan peraturan dasar dalam bersaing.
- 6. Tujuan • Tujuan manajemen konflik untuk mencapai kinerja yang optimal dengan cara memelihara konflik tetap fungsional dan meminimalkan akibat konflik yang merugikan. Manajemen konflik berguna dalam mencapai tujuan yang diperjuangkan dan menjaga hubungan-hubungan pihak-pihak yang terlibat konflik tetap baik (Hardjana, 1994). • Winardi (1994) berpendapat bahwa, manajemen konflik meliputi kegiatan-kegiatan; (1) Menstimulasi konflik, (2) Mengurangi atau menekan konflik dan (3) Menyelesaikan konflik.
- 7. Referensi • Dalimunthe, S. F. (2016). Manajemen konflik dalam organisasi. Jurnal BahasUnimed, 27(1), 78255. • Gunawan, K., & Rante,Y. (2011). Manajemen konflik atasi dampak masyarakat multikultural di Indonesia. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, 2(2), 212-224. • Criblin, J. (1982). Leadership strategies for organizations effectiveness. NewYork: Amacom • Hendricks, W., & Koenker, R. (1992). Hierarchical spline models for conditional quantiles and the demand for electricity. Journal of the American statistical Association, 87(417), 58-68.
- 8. Referensi • Rosenkrantz, S. A., Luthans, F., & Hennessey, H.W. (1983). Role conflict and ambiguity scales:An evaluation of psychometric properties and the role of social desirability response bias. Educational and Psychological Measurement, 43(4), 957-970
Editor's Notes
- Dari pernyataan tadi dapat disimpulkan bahwa dalam kehidupan manusia yang beragam baik cara berkomunikasi maupun tujuanya maka konflik akan terus terjadi, tetapi konflik juga mampu menjelaskan bahwa ada suatu yang salah sehingga kita bisa menggunakan konflik sebagai suatu peringatan atau pertanda untuk mulai melakukan evaluasi dan musyawarah yang nantinya akan berdampak pada perkembangan organisasi itu sendiri.
- Pandangan tradisional : Semua konflik adalah buruk, dipandang secara negatif dan disinonimkan dengan istilah kekerasan, perusakan dan ketidakrasionalan serta memiliki sifat dasar yang merugikan dan harus dihindari. Pandangan hubungan manusia : Karena konflik itu tidak terelakan, aliran hubungan manusia menganjurkan penerimaan konflik. Konflik tidak dapat disingkirkan dan bahkan adakalanya konflik membawa manfaat pada kinerja kelompok.