Makalah ini membahas dua lembaga pendidikan luar sekolah di Kabupaten Batang, yaitu Bimbingan Belajar Neutron dan Lembaga Kursus Bimasakti. Makalah ini menjelaskan tentang pengertian bimbingan belajar, tujuan, dan fungsinya. Kemudian dijelaskan strategi pemasaran dan program dari masing-masing lembaga tersebut berdasarkan observasi penulis.
Model layanan bimbingan dan konseling di SMA ini bertujuan untuk memberikan panduan penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan karakteristik peserta didik SMA. Panduan ini mencakup penjelasan tentang pengertian dan tujuan layanan bimbingan dan konseling di SMA, perencanaan program, komponen layanan, dan model layanan yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah penggerak.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas UTS profesi keguruan yang meliputi peranan dan kedudukan guru, peranan guru dalam bimbingan dan konseling, konsep administrasi pendidikan di sekolah, sistem dan struktur sekolah efektif, serta peranan guru dalam sistem informasi dan ketatausahaan sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan dan pembentukan karakter. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik, dan pembentukan karakter merupakan tujuan utama dari pendidikan. Pendidikan dan pembentukan karakter saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
Model layanan bimbingan dan konseling di SMA ini bertujuan untuk memberikan panduan penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan karakteristik peserta didik SMA. Panduan ini mencakup penjelasan tentang pengertian dan tujuan layanan bimbingan dan konseling di SMA, perencanaan program, komponen layanan, dan model layanan yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah penggerak.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas UTS profesi keguruan yang meliputi peranan dan kedudukan guru, peranan guru dalam bimbingan dan konseling, konsep administrasi pendidikan di sekolah, sistem dan struktur sekolah efektif, serta peranan guru dalam sistem informasi dan ketatausahaan sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan dan pembentukan karakter. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik, dan pembentukan karakter merupakan tujuan utama dari pendidikan. Pendidikan dan pembentukan karakter saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
Pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang penting untuk pembangunan sumber daya manusia. Sayangnya, pendidikan di Indonesia belum merata antara perkotaan dan pedesaan karena faktor sarana prasarana dan ketidaksetaraan akses."
Makalah ini membahas tentang peran pancasila dalam sistem pendidikan dan implementasi wajib belajar 9 tahun di Indonesia. Pancasila memainkan peran penting dalam pendidikan melalui nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial guna membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Wajib belajar 9 tahun dijalankan sesuai dengan sila pancasila untuk mewujudkan pendidikan bagi seluruh warga negara.
Makalah ini membahas pentingnya pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter perlu dilaksanakan secara sistematis di sekolah melalui kurikulum, proses pembelajaran, dan lingkungan
Dokumen tersebut membahas konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian bimbingan dan konseling, peranan keduanya dalam pendidikan, tujuan bimbingan di sekolah, fungsi dan prinsip-prinsip bimbingan, serta peranan bimbingan dan konseling dalam pembelajaran siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik dalam pengembangan diri, sosial, belajar, dan karir secara optimal sehingga menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Prinsip-prinsipnya meliputi kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian,
Sekolah kluster dapat meningkatkan kemahiran kepimpinan instruksional di sekolah. Pemimpin sekolah perlu memahami masalah guru dan murid serta menyediakan inovasi kurikulum untuk meningkatkan proses pengajaran dan pembelajaran, demi mencapai matlamat pembangunan modal insan seperti yang ditetapkan dalam Falsafah Pendidikan Kebangsaan.
Bimbingan konseling berkembang sejak tahun 1908 di Amerika Serikat dengan didirikannya biro vokasional oleh Frank Parsons. Perkembangannya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebutuhan imigran Eropa akan pekerjaan dan pandangan agama yang mendorong pertolongan antar manusia. Bimbingan konseling kini mencakup berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, karir, dan kepribadian.
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah. Latar belakangnya meliputi sosial, pedagogis, dan psikologis. Bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk membantu perkembangan optimal siswa dan mendukung pendidikan. Guru memainkan peran penting dalam memberikan layanan bimbingan.
Rukun Negara merupakan panduan untuk mencapai perpaduan dan kesejahteraan di Malaysia melalui lima prinsip yaitu kepercayaan kepada Tuhan, kesetiaan kepada Raja dan Negara, kedaulatan undang-undang, kesopanan dan kesusilaan.
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia dan Amerika. Di Indonesia, bimbingan dan konseling mulai berkembang sejak tahun 1960-an dan mengalami berbagai perkembangan pada dekade-dekade berikutnya. Sedangkan di Amerika, bimbingan dan konseling pertama kali muncul pada awal abad ke-20 sebagai bentuk pengarahan karir dan kemudian berkembang ke bidang-bidang lain seperti pendidikan
Dokumen tersebut membahas peranan Pancasila dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pancasila merupakan dasar bagi pendidikan nasional sesuai undang-undang. Sistem pendidikan Indonesia dijiwai oleh Pancasila dan tujuannya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Setiap sila Pancasila memainkan peran penting dalam pendidikan seperti mengajarkan tentang Tuhan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial
The given document does not contain any meaningful information. It consists entirely of blank lines, dashes, and page breaks, with no discernible text. As such, it is not possible to provide a summary with essential information in 3 sentences or less.
Pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang penting untuk pembangunan sumber daya manusia. Sayangnya, pendidikan di Indonesia belum merata antara perkotaan dan pedesaan karena faktor sarana prasarana dan ketidaksetaraan akses."
Makalah ini membahas tentang peran pancasila dalam sistem pendidikan dan implementasi wajib belajar 9 tahun di Indonesia. Pancasila memainkan peran penting dalam pendidikan melalui nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial guna membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Wajib belajar 9 tahun dijalankan sesuai dengan sila pancasila untuk mewujudkan pendidikan bagi seluruh warga negara.
Makalah ini membahas pentingnya pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter perlu dilaksanakan secara sistematis di sekolah melalui kurikulum, proses pembelajaran, dan lingkungan
Dokumen tersebut membahas konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian bimbingan dan konseling, peranan keduanya dalam pendidikan, tujuan bimbingan di sekolah, fungsi dan prinsip-prinsip bimbingan, serta peranan bimbingan dan konseling dalam pembelajaran siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik dalam pengembangan diri, sosial, belajar, dan karir secara optimal sehingga menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Prinsip-prinsipnya meliputi kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian,
Sekolah kluster dapat meningkatkan kemahiran kepimpinan instruksional di sekolah. Pemimpin sekolah perlu memahami masalah guru dan murid serta menyediakan inovasi kurikulum untuk meningkatkan proses pengajaran dan pembelajaran, demi mencapai matlamat pembangunan modal insan seperti yang ditetapkan dalam Falsafah Pendidikan Kebangsaan.
Bimbingan konseling berkembang sejak tahun 1908 di Amerika Serikat dengan didirikannya biro vokasional oleh Frank Parsons. Perkembangannya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebutuhan imigran Eropa akan pekerjaan dan pandangan agama yang mendorong pertolongan antar manusia. Bimbingan konseling kini mencakup berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, karir, dan kepribadian.
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah. Latar belakangnya meliputi sosial, pedagogis, dan psikologis. Bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk membantu perkembangan optimal siswa dan mendukung pendidikan. Guru memainkan peran penting dalam memberikan layanan bimbingan.
Rukun Negara merupakan panduan untuk mencapai perpaduan dan kesejahteraan di Malaysia melalui lima prinsip yaitu kepercayaan kepada Tuhan, kesetiaan kepada Raja dan Negara, kedaulatan undang-undang, kesopanan dan kesusilaan.
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia dan Amerika. Di Indonesia, bimbingan dan konseling mulai berkembang sejak tahun 1960-an dan mengalami berbagai perkembangan pada dekade-dekade berikutnya. Sedangkan di Amerika, bimbingan dan konseling pertama kali muncul pada awal abad ke-20 sebagai bentuk pengarahan karir dan kemudian berkembang ke bidang-bidang lain seperti pendidikan
Dokumen tersebut membahas peranan Pancasila dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pancasila merupakan dasar bagi pendidikan nasional sesuai undang-undang. Sistem pendidikan Indonesia dijiwai oleh Pancasila dan tujuannya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Setiap sila Pancasila memainkan peran penting dalam pendidikan seperti mengajarkan tentang Tuhan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial
The given document does not contain any meaningful information. It consists entirely of blank lines, dashes, and page breaks, with no discernible text. As such, it is not possible to provide a summary with essential information in 3 sentences or less.
Un mediador es una persona que transmite y construye los referentes culturales de una comunidad con sus nuevos miembros hasta que alcancen su autonomía. La mediación es fundamental para el desarrollo humano ya que sin mediadores culturales sería imposible entender el mundo, los otros y a uno mismo. La mediación nos hace humanos y su ausencia puede causar el síndrome de privación cultural. Un mediador no solo enseña conocimientos sino que también se preocupa por los afectos, valores y vida completa del sujeto.
The Rebbe had a clear vision and plan to spread Chassidus throughout the world with Jewish outposts connected to a central source. This vision began unfolding with the establishment of mosdos in the 5710s, followed by an expansion of shlichus in the 5720s-5730s with more shluchim, mivtzoim and outreach to non-Jews. The Rebbe's influence continued growing in the 5740s-5750s with initiatives like Tzivos Hashem and international sefer Torah projects. Beginning in 5748, the Rebbe's talks took on a new tone emphasizing that the geulah was imminent, culminating in the famous sicha of
Este documento describe las funciones del paquete R-Commander para el programa estadístico R. R-Commander provee una interfaz gráfica que permite realizar análisis estadísticos comunes sin necesidad de conocer el lenguaje de R. Incluye opciones para cargar y editar datos, ejecutar pruebas estadísticas como pruebas t y chi cuadrado, y crear gráficos. El documento presenta ejemplos de cómo usar R-Commander para contrastar la media y proporción de una población.
Comment organisez vous une prestation de services numériques sûre et convivialeolivierc6
eID made Mobile with MYDIGIPASS.
- complete web and mobile app forms automatically with your eID data and personal data.
- MYDIGIPASS is one central location where the user has control of his information and decides who to share it with
- Application owners benefit from a trusted source, with features like single sign on, unique account creation and customer retention.
MYDIGIPASS is my mobile ID.
Andrus Viirg - Enterprise Estonia - Silicon Valley - Stanford Engineering - J...Burton Lee
This document provides an overview of Estonia's innovation and entrepreneurial ecosystem. It discusses Enterprise Estonia, the state foundation that supports business development. Estonia has a simple tax system, efficient business registration, and ranks highly in ease of doing business. It is a technologically advanced nation with widespread e-government services. Connectors in the ecosystem include startup accelerators and Tallinn Technical University. Estonia produces many startups per capita and has developed innovations in areas like electric vehicles and 3D printing. The document promotes Estonia as an attractive location for businesses and investment.
The document discusses Mongolia's current macroeconomic situation and outlines a vision for achieving a "New Balance". Currently, Mongolia faces fiscal deficits, current account deficits, declining foreign direct investment, and rising non-performing loans. To establish a New Balance, the document proposes pursuing balanced budgets, diversifying the economy beyond mining, boosting investment, narrowing welfare programs, and maintaining low and stable inflation. The New Balance aims for sustainable growth, a balanced external position without deficits, and stable real income increases.
This emergency form collects contact and medical information for a player or cheerleader. It includes their name, address, parent/guardian contact details including phone numbers and text/email capabilities. It also requests emergency contact, medical insurance, preferred hospital, physicians, dentist, allergies, medications, and medical conditions. The parent/guardian signs to give permission for emergency medical treatment if they cannot be reached.
Makalah ini membahas tentang jenis lingkungan pendidikan dan tripusat pendidikan yang mempengaruhi perkembangan peserta didik. Terdapat tiga jenis lingkungan pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat yang dikenal sebagai tripusat pendidikan. Setiap lingkungan memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak didik.
Makalah ini membahas pentingnya bimbingan dan konseling di sekolah untuk membentuk kepribadian siswa dan mencegah masalah perilaku. Bimbingan konseling berperan dalam membantu siswa mengembangkan potensi diri dan mengambil keputusan demi meraih cita-cita. Pendidikan bermutu perlu didukung dengan pengembangan peserta didik untuk menolong diri sendiri.
Dokumen tersebut membahas peran guru bimbingan konseling (BK) di sekolah. Guru BK bertugas memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa untuk mengatasi persoalan akademik dan non-akademik serta memfasilitasi pencapaian potensi siswa. Tugas guru BK semakin kompleks dan mencakup pemberian bimbingan untuk menunjang proses pembelajaran dan pengembangan siswa. Bimbingan dan konseling diperluk
Organisasi pramuka di SMA Kartika bertujuan membentuk karakter peserta didik melalui kegiatan outdoor pendidikan. Kegiatannya meliputi penerimaan anggota, pelatihan dasar, pelantikan pengurus, pertemuan rutin, dan kegiatan menantang. Sistem kepengurusannya diatur melalui musyawarah untuk mengganti pengurus setiap satu tahun.
Manajemen lembaga pendidikan membahas tentang lingkungan pendidikan, pengertian dan fungsi lembaga pendidikan, serta klasifikasi lembaga pendidikan. Lingkungan pendidikan terdiri dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lembaga pendidikan bertugas mengembangkan peserta didik secara utuh dan menjadi agen perubahan sosial. Lembaga pendidikan diklasifikasikan menjadi formal (sekolah) dan non-formal, dengan jenjang pendidikan
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan bimbingan dan konseling dalam sistem pendidikan dan kurikulum sekolah. Bimbingan dan konseling memiliki peran penting dalam membantu pengembangan pribadi siswa dan menjadi bagian integral dari proses pembelajaran di sekolah."
Makalah ini membahas konsep pendidikan secara umum. Pendidikan dijelaskan sebagai proses perubahan perilaku melalui pengajaran dan pelatihan untuk membuat individu dewasa. Pendidikan memiliki tujuan untuk mencerdaskan bangsa, membentuk kepribadian, dan memberikan pengetahuan serta keterampilan. Pendidikan umum bertujuan untuk membiasakan siswa berpikir kritis dan terbuka serta menjadi warga negara yang baik.
Teori dan konsep pendidikan yang dapat diterapkan di sebuah sekolah meliputi teori-teori pendidikan seperti teori perkembangan, teori pembelajaran, dan teori manajemen pendidikan. Konsep pendidikan yang relevan mencakup proses pendidikan, komponen-komponen pendidikan, dan peranan pendidikan dalam masyarakat.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan tujuan bimbingan siswa di sekolah, jenis masalah yang sering dihadapi siswa seperti masalah belajar dan keluarga, serta pendekatan yang ditempuh konselor dalam memberikan bantuan kepada siswa.
Makalah sosio perubahan masyarakat dalam kemajuan atau modernisasiRini de Lopez
Makalah ini membahas tentang perubahan masyarakat akibat pengaruh modernisasi, dengan meninjau aspek mental, teknologi, dan prasarana sosial masyarakat modern. Diuraikan pula gambaran umum gaya hidup masyarakat modern dan pengaruh budaya Barat terhadap kebudayaan Indonesia."
Dokumen tersebut membahas tentang rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Beberapa penyebab utamanya adalah rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru. Dokumen tersebut juga menjelaskan solusi sistemik seperti mengubah sistem ekonomi, dan solusi teknis seperti meningkatkan kualitas guru dan prestasi siswa.
Dokumen ini membahas tentang teknologi informasi, meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, apersepsi, materi pelajaran tentang sejarah perkembangan komputer dari generasi pertama hingga kelima, dan evaluasi perkembangan komputer dari masa ke masa.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
1. KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya kepada ALLAH S.W.T. karena rahmatnya Alhamdulillah
penyusunan makalah dengan judul“Lembaga Pendidikan Luar Sekolah Bimbingan Belajar
Neutron” dapat saya selesaikan walaupun dengan beberapa hambatan. Tidak lupa juga saya
sampaikan salawat serta salam kepada sari tauladan kita Rassulullah S.A.W., saya juga
menyampaikan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini dengan baik walaupun masih banyak kekurangan dalam
makalah ini.
Dalam makalah ini saya akan menampilkan tentang suatu lembaga pendidikan luar
sekolah yang berbentuk bimbingan belajar bernama”Neutron” dan lembaga kursus dan
pelatihan “Bimasakti”. Penulisan makalah ini bersumber dari hasil observasi secara
langsung ke tempat bimbingan belajar Neutron, lembaga kursus dan pelatihan Bimasakti
dan pada media komunikasi internet, dari semua yang saya lihat sendiri di lingkungan
kedua lembaga tersebut serta dari pemikiran atau pendapat saya sendiri, segala masukkan
dari luar adalah sebagai inspirasi saya tanpa ada niat untuk meniru karya tulisan
Mahasiswa lain.
Mungkin dalam penulisan ini saya selaku penulis banyak terjadi kesalahan ataupun
kurang tepat dalam penyampaian nya. Saya selaku penulis meminta maaf sebesar besarnya
jika memang terjadi kesalahan. Karena saya juga manusia, yang salah datang nya dari saya
dan yang benar datangnya dari Allah. Jika ada kesalahan baik yang biasa hingga yang fatal
kami mohon kritiknya untuk penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca
pada umumnya.
Terimakasih.
Semarang, 29 Desember 2013
Penyusun,
Rini Setyoningrum
1
2. DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................1
Daftar Isi..........................................................................................................................2
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................3
1.2 Tujuan.........................................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................................3
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Bimbingan Belajar........................................................................................................4
2.2 Bimbingan Belajar Neutron.........................................................................................6
2.3 Kursus dan Pelatihan.....................................................................................................8
2.4 Lembaga Kursus dan Pelatihan Bimasakti..................................................................12
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
LAMPIRAN
A. DATA OBSERVASI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR
1. Profil Bimbingan Belajar Neutron Cabang Batang...........................................16
B. DATA OBSERVASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN
1. Profil Lembaga Kursus dan Pelatihan Bimasakti...............................................17
2
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut UUD 1945 pasal 31 dan UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan
nasional disebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama
antara pemerintah dan masyarakat. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyelenggaraan
pendidikan tidak hanya di sekolah formal saja tetapi juga dapat diselenggarakan oleh
lembaga luar sekolah semacam Bimbingan Belajar. Oleh karena itu, lembaga bimbingan
belajar mempunyai dasar yang kuat sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam
mencerdaskan kehidupanbangsa.
Konsep Tri Pusat Pendidikan yang dicetuskan oleh Bapak Pendidikan Nasional kita
Ki Hajar Dewantara merupakan peletak dasar pendidikan menjadi tanggung jawab bersama
antara sekolah, keluarga dan masyarakat dalam hal ini lembaga bimbingan belajar.
Masing-masing wadah pendidikan mempunyai wilayah dan mekanisme penyelenggaraan
yang berbeda namun tujuan akhirnya sama yaitu ingin menciptakan manusia yang unggul
atau mempunyai keunggulan kompetitif membangun bangsa dan negara kita.
Perubahan-perubahan pola pendidikan yang begitu cepat, silih berganti serta
globalisasi di segala bidang termasuk bidang pendidikan, memunculkan persaingan yang
sangat ketat di bidang bisnis jasa pendidikan. Lembaga non formal seperti bimbingan
belajar harus selalu siap dengan perubahan-perubahan yang dikeluarkan pemerintah di
bidang pendidikan, juga harus siap bersaing tidak hanya bimbingan belajar sejenis, tetapi
sekolah yang menyelenggarakan bimbingan belajar juga merupakan saingan.
Dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional, Lembaga bimbingan belajar
Neutron memiliki visi dan misi menjadi institusi pendidikan luar sekolah yang terkemuka,
terunggul dan terbesar di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
strategi pemasaran metode pengajaran yang dilakukan oleh Lembaga Bimbingan Belajar
Neutron Cabang Batang dan Lembaga Kursus Bimasakti. Kabupaten Batang yang
merupakan daerah asal saya yang mempunyai lembaga pendidikan luar sekolah berupa
bimbingan belajar seperti Neutron dan Lembaga kursus seperti Bimasakti.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja Lembaga Pendidikan Luar Sekolah yang ada di kab. Batang?
b. Bagaimana strategi pemasaran dan progam dari Lembaga Pendididkan Luar Sekolah
di kab. Batang?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui apa saja Lembaga Pendidikan Luar Sekolah yang ada di kab. Batang
b. Mengetahui strategi pemasaran dan progam dari Lembaga Pendididkan Luar
Sekolah di kab. Batang
3
4. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bimbingan Belajar
A. Pengertian Bimbingan
Pengertian-pengertian mengenai bimbingan dan konseling telah dirumuskan
beberapa ahli, pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut berbeda antara satu
dengan yang lain, secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan yang
diberikan kepada orang lain yang bermasalah, dengan harapan orang tersebut dapat
menerima keadaannya sehingga dapat mengatasi masalahnya dan mengadakan
penyesuaian terhadap diri pribadi, lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat,
untuk lebih jelasnya perhatikan uraian mengenai bimbingan dari beberapa ahli yang lebih
mengarah kepada pelaksanaan bimbingan belajar di sekolah.
Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu mendapat pemehaman dan
pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum
kepada sekolah, keluarga serta masyarakat.
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya
menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
Dari kedua definisi yang dikemukakan dapat disimpulkan mengenai pengertian
bimbingan sebagai berikut :
1. Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu yang
membutuhkannya, bantuan yang diberikan tidak adanya unsur paksaan serta diberikan
secara berencana dan sistematis.
2. Bimbingan diberikan kepada individu dengan maksud agar ia dapat memahami dirinya,
kemudian mengarahkan dirinya sehingga tercapai kebahagiaan hidup pribadi.
B. Tujuan Bimbingan Belajar
Kegiatan bimbingan di sekolah merupakan bagian integral dari keseluruhan
program kegiatan sekolah, terutama pada bimbingan belajar sehingga dapat diartikan
bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah merupakan tujuan yang ingin dicapai
bimbingan. Yang membedakan diantara keduanya ialah jenis kegiatannya, pendidikan
terletak pada proses belajar mengajar yang penekanannya pada usaha-usaha kognitif,afektif
dan psikomorik, sedangkan bimbingan terletak pada membina siswa dalam perkembangan
pribadi, sosial psikologi, yang didasarkan pada kenyataan yang dihadapi siswa sehingga
memerlukan bantuan tenaga profesional kependidikan dalam hal ini adalah guru
pembimbing.
Proses belajar dapat diamati secara tidak langsung, artinya proses belajar yang
merupakan proses internal siswa tidak dapat diamati, tetapi dapat dipahami oleh guru.
Program-progran pendidikan di sekolah termasuk program layanan bimbingan dapat
diintegrasikan dengan mata pelajaran sehingga proses pendidikan di sekolah akan lebih
bermakna sesuai dengan kebutuhan anak didik dan kebutuhan masyarakat serta
pembangunan.
Dengan perkataan lain, melalui kegiatan bimbingan di sekolah siswa mampu
mengembangkan potensi dalam dirinya. Potensi lingkungannya, sehingga ia merencanakan
masa depannya serta melanjutkan pendidikan kepada jenjang yang lebih tinngi. Dalam
rangka menjawab tantangan masa depan yang lebih komfektif dan komplek, tenaga-tenaga
profesional kependidikan mampu memberikan pelayanan yang terbaik pula bagi
perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu : ”Terwujudnya
manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan kemampuan, kesehatan jasmani
4
5. dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan”.
C. Fungsi Bimbingan Belajar
Belajar adalah merupakan kegiatan fisik dan psikis yang tertinggi dalam kehidupan
manusia, sebagai hasil kegiatan belajar dapat membawa pada perubahan dan peningkatan
pandangan sikap dan tingkah laku yang baru dari hasil latihan belajar tersebut.
Proses belajar yang terjadi di sekolah harus senantiasa mempunyai tujuan yang jelas dan
terarah sebagai pedoman dan panutan dalam aktivitas belajar sebagai seorang siswa, dalam
tujuan tersebut pada dasarnya menyangkut penguasaan bidang pengetahuan pembinaan
sikap dan pengembangan keterampilan yang merupakan cita-cita sekolah yang
diselenggarakan lewat pendidikan dan pengajaran.
Menurut Dewa Ketut Sukardi ada 2 faktor yang timbul dalam kesulitan belajar, yaitu :
a. Faktor endogen ialah faktor yang datang dari anak itu sendiri, yang dapat bersifat :
Biologis, ialah hambatan yang bersifat kejasmanian.
Fisikologis, ialah hambatan yang bersifat kejiwaan.
b. Faktor eksogen, ialah hambatan yang dapat timbul dari luar diri anak, faktor ini
meliputi :
Faktor lingkungan keluarga.
Faktor lingkungan sekolah
Faktor lingkungan masyarakat.
Kehadiran bimbingan dalam proses pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan,
secara keseluruhan dapat berfungsi membantu dan menunjang usaha-usaha kearah
kemajuan, kesejahteraan dan tercapainya tujuan pendidikan bagi sekolah maupun bagi
anak didik terutama dalam proses belajar mengajar didalam pendidikan dan pengajaran
yang dijalankan.
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan pembelajaran ialah fungsi
pemeliharaan yang pengembangan yang akan menghasilkan terpelihara dan
terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif anak didik dalam rangka
perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Menurut Prayetno dalam bukunya ”Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah”
mengemukakan ada lima fungsi pokok pelayanan bimbingan yaitu :
a.Pengenalandiri
Upaya utama didalam bimbingan dalam rangka menemukan dan memberikan
pemahaman terhadap potensi dan kemampuan bakat dan minat, kebutuhan-kebutuhan,
sifat-sifat kepribadian, permasalahan dan kesulitan-kesulitan para siswa sesuai dengan
fakta, data dan impormasi dirinya sehingga ia dapat menggali dirinya secara utuh dan
menyeluruh agar dapat disalurkan dengan sewajarnya.
b.Pencegahanmasalah
Di dalam bimbingan terhadap upaya provinsip (pencegahan) dan kuratip
(penyuluhan) terhadap segala permasalahan, baik yang belum terjadi maupun yang sedang
mengalami kesulitan didalam memecahkannya, kemudian berupaya meluruskan agar para
siswa dapat berbuat dan bertindak tanpa adanya ketergantungan kepada orang lain.
c.Kesejahteraansekolah
Bimbingan dapat mengefektifkan segala tujuan yang ingin dicapai di sekolah,
disamping membantu petugas-petugas sekolah terutama Kepala Sekolah dan guru-guru di
dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi atau iklim sekolah yang harmonis, sehat dan
dinamis bagi keberhasilan pendidikan dan pengajaran.
5
6. 2.2 Bimbingan Belajar Neutron
Neutron Yogyakarta sebagai salah satu penyedia jasa lembaga bimbingan belajar
berupaya untuk terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanannya sehingga dapat
memberi kepuasan bagi para konsumen atau pelanggannya. Keinginan Neutron
Yogyakarta untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan tercermin dari
slogan “Langkah Pasti Meraih Prestasi”. Secara umum tingkat kepuasan pelanggan
tergantung pada kualitas jasa yang diterimanya. Untuk lebih meningkatkan kualitas
pelayanan jasa dari Lembaga Bimbingan Belajar, maka perlu dilakukan pengukuran
terhadap kualitas pelayanan jasa tersebut.
Pada penelitian ini diidentifikasi sebanyak 70 atribut kualitas pelayanan jasa yang
menyusun 13 faktor kualitas pelayanan jasa yang mempengaruhi kualitas pelayanan jasa
Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Cabang Batang. Segmen yang terbentuk
dalam Analisis Cluster sebanyak 3 segmen pelanggan (responden penelitian), yang
memiliki persepsi yang sama terhadap faktor-faktor kualitas pelayanan jasa. Cluster 1 lebih
mementingkan faktor fasilitas fisik, faktor media komunikasi dengan pelanggan, faktor
penampilan karyawan, faktor pelayanan jasa yang dijanjikan, faktor pelayanan jasa yang
akurat / error free, serta faktor pelayanan jasa yang tanggap / responsif dan cepat. Cluster 2
lebih mementingkan faktor kemauan staff membantu pelanggan, faktor kredibilitas /
reputasi, dan faktor pemahaman kebutuhan pelanggan secara spesifik. Cluster 3 lebih
mementingkan faktor kompetensi staff.
Berdasarkan metode QFD (Quality Function Deployment), urutan prioritas pertama
tindakan Voice of Engineering (pihak Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta
Cabang Klaten 1) untuk merespon kebutuhan dan keinginan pelanggan (Voice of
Costumer) terdapat pada atribut pelayanan jasa sosialisasi pelayanan konsultasi akademik
secara pribadi dengan tentor kepada siswa mengenai strategi belajar yang efektif dan
masalah materi pelajaran sekolah yang kurang dipahami dan atribut pelayanan jasa
pengkondisan kelas agar tetap tenang dan terkendali saat tentor terlambat, dengan cara
kelas diisi sementara oleh kepala kantor cabang dan staff bagian pendidikan.
Hasil persepsi dari siswa Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Cabang
Batang yang pernah mengikuti les diLembaga Bimbingan Belajar lainnya, Lembaga
Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Cabang Batang mempunyai kelebihan dalam hal
faktor media komunikasi dengan pelanggan, faktor pelayanan jasa yang dijanjikan, faktor
pelayanan jasa yang tanggap (responsif), faktor kredibilitas / reputasi dan faktor keamanan
finansial.
Pesaing dari Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Cabang Batang,
yaitu Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation (GO) dan Lembaga Bimbingan
Belajar Primagama. Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation (GO) mempunyai
kelebihan dalam hal faktor kemauan staff membantu pelanggan, faktor keramahan dan
kesopanan karyawan, dan faktor pemahaman kebutuhan pelanggan secara spesifik.
Lembaga Bimbingan Belajar Primagama mempunyai kelebihan dalam faktor pelayanan
jasa yang akurat / error free, faktor kompetensi staff, faktor perhatian pribadi / khusus.
Faktor-faktor kualitas pelayanan jasa yang dapat digunakan untuk membedakan
kelompok pelanggan / siswa yang puas dan tidak puas terhadap kinerja pelayanan jasa
Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta Cabang Batang, adalah faktor fasilitas
fisik, faktor media komunikasi dengan pelanggan, faktor pelayanan jasa yang dijanjikan,
faktor kredibilitas / reputasi, faktor perhatian pribadi / khusus, dan faktor pemahaman
kebutuhan pelanggan secara spesifik. ANOVA digunakan untuk menguji apakah terdapat
perbedaan penilaian persepsi terhadap tiap faktor kualitas pelayanan jasa berdasarkan
profil responden.
6
7. Jika terdapat perbedaan penilaian persepsi / penilaian persepsi rata-rata populasi
terhadap tiap faktor kualitas pelayanan jasa tidak sama, maka dilakukan uji setelah
ANOVA / Post Hoc Test untuk mengetahui segmen populasi yang mana dari profil
responden yang memiliki nilai persepsi hasil uji setelah ANOVA / Post Hoc Test yang
paling rendah. Nilai persepsi yang rendah mengandung arti bahwa harapan (ekspektasi)
responden untuk peningkatan terhadap suatu faktor kualitas pelayanan jasa tinggi.
A. Sejarah Bimbingan Belajar Neutron Cabang Batang
Neutron dikenal sejak tahun 1991 di Yogyakarta yang kemudian berkembang
hingga telah mempunyai 80 kantor cabang yang termasuknya di kabupaten Batang.
Pengajarnya merupakan pengajar yang profesional dan telah mempunyai pengajar tetap
90% sarjana UGM/ITB atau Alumni PTN Favorit, di cabang kab. Batang sendiri
mempunyai 10 pengajar dan peserta didiknya kurang lebih 300 yang terdiri dari anak SD,
SMP, dan SMA.
Metode penalaran adalah sistem pengajaran yang digunakan dan membekali siswasiswanya dengan strategi-strategi khusus dan metode khusus. Bimbingan belajar yang
mempunyai LITBANG Pemilihan jurusan/fakultas/universita dengan analisis kmputer.
Dalam pengoreksian lembar jawab menggunakan 34 unit OPSCAN KOMPUTER standar
SBMPTN dan Multimedia. Sejak tahun 2000 Neutron telah menempati gedung kantor
pusat 3(tiga) lantai, ruang kelas ber-AC. Bimbingan belajar pertama kali di Indonesia yang
menggunakan presentas sidik jari(biometrics III). Dibeberapa cabang seperti di kab.
Batang menggunakan SmartBoard.
B. Sistem Bimbingan
Setiap program bimbingan diberikan dalam bentuk materi dengan sistem :
1. Penjelasan dan pendalaman teori dasar serta inti permasalahan tiap materi pelajaran
berdasarkan kurikulum terbaru.
2. Meningkatkan penguasaan materi dan kemampuan analisis siswa berdasarkan teori
yang telah dikuasai sehingga bisa memecahkan soal yang dihadapi.
3. Memantapkan siswa dengan latihan soal.
4. Konsultasidan diskusi terhadap pokok-pokok bahasan setiap bidang studi yang perlu di
konsultasi dan kesulitan-kesulitan PR untuk persiapan ulangan-ulangan harian.
5. Disediakan konsultasi akademik setiap saat dan konsultasi setiap pemilihan
jurusan/PTN.
6. Diberikan metode belajar terbaik yaitu metode penalaran dan strategi khusus yang ada
di Neutron.
C. Fasilitas Bimbingan
Ada tiga macam fasilitatas dalam pembelajaran di bimbingan belajar Neutron :
1. Fasilitas Layanan Khusus
Satu minggu masuk tiga kali(@90 menit)
Diberikan jam tambahan/jadwal khusus.
Bila dirasa perlu, disediakan waktu tambahan terhadap pelajaran tertentu.
Disediakan konsultasi akademik setiap saat.
Diberikan konsultasi strategi pemilihan jurusan/PTN.
Pengajaran berkualitas dan profesional alumni PTN favorit.
Diberikan metode terbaik yaitu metode penalaran.
Di berikan tes psikologi
Jadwal bimbingan menyesuaikan kegiatan siswa.
2. Fasilitas Terarah danTerprogram
Modul buku lengkap.
Lembaran untuk pendalaman materi.
7
8. Diberikan beberapa evaluasi.
3. Fasilitas Lengkap dan Terbaik
Gedung sesuai standar pendidikan.
Ruang kelas ber-AC, nyaman dan tenang.
Dilengkapi dengan Genzet, FingerPrint, Internet/HotSpot 24 JAM.
4. Fasilitas Program, ada dua macam fasilitas progam yangdi berikan yaitu : reguler
class dan excellent class.
a. Fasilitas Program A, B ,C, dan D (Reguler Class) ini bimbingan khusus untuk
kelas XII SMA semester 2
Waktu satu bulan
Modul buku paket soal lengkap
Metode PenalaranSetiap hari minggu latihan SBMPTN
Konsultasi Akademik dan penjurusan dengan komputer
b. Fasilitas Program E (Eksellent Class)
Bimbingan untuk kelas XII SMAsemester dua setelah UAN dan bimbingan
ini khusus untuk siswa yang ingin mendaftar PTN lewat jalur SBMPTN ,
fasilitas ini hampir sama dengan reguler class namun waktu durasi dalam
bimbingannya lebih dilamakan dan diberi fasilitas husus, seperti : konsultasi
setiap saat dan bertempat tinggal di Hotel/Wisma Eksklusif. Semua kebutuhan
seperti pendaftaran dan pelaksanaan SBMPTN akan di sediakan. Namun
bimbingan ini tidak ada di cabang Kab. Batang, bimbingan khusus ini hanya
ada di pusatnya yaitu di Yogyakarta.
2.3 Kursus dan Pelatihan
A. Pengertian Kursus
Beberapapengertiantentangkursus:
1. Pelajaran tentang suatu pengetahuan atau keterampilan, yang diberikan dalam
waktusingkat:
2. Lembaga di luar sekolah yang memberikan pelajaran serta pengetahuan atau
keterampilan yang diberikan dalam waktu singkat. Kilat pelajaran atau pelatihan yg
diberikan dl waktu singkat, penyegaran kursus untuk melanjutkan kegiatan
terdahulu sesudah keberhasilan yg pertama, kursus untuk menyegarkan ingatan dan
menambahkanteoribaru.
B. Pengertian Pelatihan
Menurut Gomes (1997 : 197), “Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki
prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya.
Idealnya, pelatihan harus dirancang untuk mewujudkan tujuan – tujuan organisasi,
yang pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuan – tujuan para pekerja secara
perorangan.
Pelatihan sering dianggap sebagai aktivitas yang paling umum dan para pimpinan
mendukungadanyapelatihankarena melalui pelatihan, para pekerja akan menjadi lebih
trampil dan karenanya akan lebih produktif sekalipun manfaat – manfaat tersebut harus
diperhitungkan dengan waktu yang tersita ketika pekerja sedang dilatih”.
Pelatihan menurut Gary Dessler (1997 : 263) adalah “Proses mengajarkan
karyawan baru atau yang ada sekarang, ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk
menjalankan pekerjaan mereka”. Sedangkan menurut John R. Schermerhorn, Jr (1999 :
323), pelatihan merupakan “Serangkaian aktivitas yang memberikan kesempatan untuk
mendapatkan dan meningkatkan ketrampilan yang berkaitan dengan pekerjaan”.
8
9. Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya
manusia dalam dunia perhotelan. Karyawan, baik yang baru ataupun yang sudah
bekerja perlu mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat
berubah akibat perubahan lingkungan kerja, strategi, dan lain sebagainya.
C. Pengertian Kursus dan Pelatihan
Dalam penjelasan pasal 26 ayat 5 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003,
dijelaskan bahwa kursus dan pelatihan adalah bentuk pendidikan berkelanjutan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik dengan penekanan pada penguasaan
keterampilan,standar kompetensi, pengembangan sikap kewirausahaan serta
pengembangan kepribadian profesional.
D. Dasar Penyelenggaraan Kursus dan Pelatihan
Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26 ayat 5: Kursus dan
pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan,
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri,
mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
E. TujuanKursusdanPelatihan
Sejalan dengan Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26 ayat 5,
maka kursus dan pelatihan diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri,
mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi, kepada masyarakat yang mebutuhkan.
F. SasaranKursusdanPelatihan
Kursus diselenggarakan bagi peserta didik (masyarakat yang usianya tidak dibatasi,
tidak dibedakan jenis kelaminya, dan jumlah disesuaikan dengan kebutuhan proses
belajar yang efektif), yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan
hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha
mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
G. AlasanMasyarakatMengikutiKursusdanPelatihan
Alasan masyarakat mengikuti kursus dan pelatihan yaitu ingin memperoleh
pendidikan berkelanjutan yang dapat ditempuh dalam waktu singkat serta hasilnya
dapat langsung dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan yang diperoleh
dapat dimanfaatkan untuk :
1) mengembangkan minat dan bakat
2) mencari pekerjaan
3) mengembangkan profesi
4) berusaha mandiri (wiraswasta)
5) pengembangan karier
6) untuk memperkuat kegiatan pendidikan
9
10. 7) dapat juga untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
H. Perbedaan Lembaga Kursus dan Pelatihan dengan Program Kursus dan
Pelatihan
Lembaga kursus dan pelatihan merupakan Satuan Pendidikan Pendidikan Luar
Sekolah (Nonformal) yang diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan
bekal untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah, dan atau melanjutkan ke
tingkat atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sedangkan program kursus dan
pelatihan adalah jenis keterampilan yang di selenggarakan satuan pendidikan PNF
dalam hal ini lembaga kursus dan pelatihan atau satuan pendidikan lain. Dalam setiap
lembaga kursus dan pelatihan dapat terdiri dari satu atau lebih program kursus dan
pelatihan.
I. Penyelenggara Kursus
Pada dasarnya penyelenggara kursus dan pelatihan adalah seluruh masyarakat yang
berminat untuk menyelenggarakan kursus dan pelatihan, baik secara perorangan
maupun kelompok, sepanjang memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
(memperoleh izin dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat).
J. Pengertian LKP
Lembaga Kursus dan Pelatihan adalah salah satu bentuk satuan Pendidikan
Nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal
pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri,
mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
K. Dasar Pendirian LKP
Dasar pendrian LKP adalah Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas, Pasal 62 tentang pendirian satuan pendidikan.
Ayat (1) Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal yang didirikan wajib
memperoleh izin Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
Ayat (2) Syarat-syarat untuk memperoleh izin meliputi isi pendidikan, sarana dan
prasarana pendidikan, pembiayaan pendidikan, system evaluasi dan sertifikasi serta
manajemen dan proses pendidikan.
Pasal 50 tentang Pengelolaan Pendidikan.
Ayat (3) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurangkurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan
menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional.
L. Perizinan Mendirikan LKP
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 62 Ayat (1) Setiap satuan
pendidikan formal dan nonformal yang didirikan wajib memperoleh izin Pemerintah
atau Pemerintah Daerah. Ayat (2) Syarat-syarat untuk memperoleh izin meliputi isi
10
11. pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pembiayaan pendidikan, sistem evaluasi
dan sertifikasi serta manajemen dan proses pendidikan.
Perizinan adalah suatu ketetapan Pemerintah atau Pemerintah Daerah dalam hal ini
Dinas Pendidikan pada tingkat Kabupaten/Kota untuk memberikan legalitas atau
pengakuan dan persetujuan resmi atas status penyelenggaraan kursus dan pelatihan
dalam melaksanakan programnya. Pengaturan perizinan lembaga kursus dilakukan
dengan tujuan:
2. Memudahkan Pemerintah atau Pemerintah Daerah dalam mengadakan pembinaan
yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan evaluasi, serta
pengawasan secara tertib, teratur dan terarah terhadap setiap jenis kursus dan
pelatihan;
3. Memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan yang serasi dengan tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan masyarakat, dan dunia
usaha/industri;
4. Mengarahkan, menyerasikan, dan mengembangkan program pendidikan nonformal
guna menunjang suksesnya program pembangunan;
5. Melindungi lembaga kursus dan pelatihan dari tindakan di luar peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
6. Melindungi warga masyarakat dari penyalahgunaan penyelenggararaan kursus dan
pelatihan yang mengakibatkan kerugian;
7. Memberikan tanggung jawab hukum kepada lembaga kursus dan pelatihan.
M. Bagaimana mendirikan LKP
Masyarakat yang berminat untuk menyelenggarakan LKP dapat mengajukan
proposal pendirian LKP secara lengkap dengan melampirkan bukti-bukti fisik sesuai
persyaratan yang ditetapkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat, u.p.
Subdin yang menangani PLS.
Persyaratan pendirian LKP adalah:
a. Bukti diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) penyelenggara yang masih
berlaku;
b. Bukti kepemilikan/sewa tempat;
c. Data kapasitas daya tampung peserta didik;
d. Rencana pembiayaan untuk penyelenggaraan kursus dan pelatihan paling
sedikit untuk 1 (satu) tahun ke depan;
e. Data sarana dan prasarana yang dimiliki termasuk status gedung yang
digunakan untuk penyelenggaraan kursus dan pelatihan;
f. Rencana program yang akan diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) jenis;
g. Akta notaris pendirian badan hukum;
h. Struktur Organisasi/daftar nama;
i. Riwayat hidup penyelenggara atau anggota pengurus badan hukum yang
menyelenggarakan program kursus.
11
12. N. Standar minimal (kelayakan) membuka LKP
Standar minimal (kelayakan) membuka LKP adalah:
a. Isi pendidikan, meliputi: struktur kurikulum yang berbasis kompetensi dan
berorientassi pada keunggulan lokal, dan bahan ajar berupa buku/modul
bahan ajar;
b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan, meliputi: jumlah, kualifikasi, dan
kompetensi masing-masing pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai
dengan bidangnya;
c. Sarana dan prasarana, meliputi ketersediaan ruang kantor, ruang belajar
teori, ruang praktek, sarana belajar mengajar, dan media pembelajaran,
dengan ukuran, jenis, dan jumlah yang sesuai;
d. Pembiayaan, meliputi biaya operasional dan biaya personal untuk
mendukung terselenggaranya program pendidikan;
e. Manajemen meliputi struktur organisasi lembaga dan deskripsi tugas yang
jelas dan terarah guna memudahkan jalannya kegiatan dalam pencapaian
tujuan; dan
f. Proses pendidikan, meliputi: silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
2.5 Lembaga Kursus Bima Sakti
A. Sejarah dan Profil
1. Sejarah
Awal lembaga kursus Bimasakti didikan di kota Pekalongan sejak tahun
1992, pada saat itu kantornya masih mengontrak. Setelah waktu kontraknya habis
kantor lembaga kursuspun pindah ke Kabupaten Batang pada sekitar tahun 1998 di
Jl. Gajah Mada Batang depan masjid. Namun karena masyarakat belum mengetahui
tentang adanya lembaga tersebut dan masyarakat masih belum berminat. Kantor
lembagapun pindah lagi di Jl. Gajah Mada No. 1230 Batang sejak tahun 2003
sampai sekarang.
2. Profil
Lembaga kursus Bimasakti ini adalah suatu lembaga kursus dan pelatihan
yang sudah resmi dan mendapat izin dari DEPNAKERTRANS dan Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Sesuai dengan tujuannya untuk mempermudah
masyarakat dalam mencari pekerjaan. Pada lembaga ini terdapat 5 orang pelatih
yang profesional dan mempunyai murid sekitar 300. Proses pelatihannya
menggunakan teori dasar dan praktek secara langsung.
Lembaga ini membuka pelatihan kursus dalam berbagai bidang seperti : a.
Stir mobil, b. Montir mobil, c. Montir sepeda motor, d. Komputer, e. Rias
pengantin, f. Menjahit, g. Bordir, h. Salon keantikan, h. Tata boga, dan i.
Kecantikan.
12
13. B. Pedoman
UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan
bahwa fungsi Pendidikan Nonformal (PNF) adalah sebagai pengganti, penambah, dan/atau
pelengkap pendidikan formal, dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat untuk
mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan
dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Kursus sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan pada jalur
pendidikan nonformal mempunyai kaitan yang sangat erat dengan jalur pendidikan formal.
Selain memberikan kesempatan bagi peserta didik yang ingin mengembangkan
keterampilannya pada jenis pendidikan tertentu dan juga memberikan kesempatan bagi
masyarakat yang ingin mengembangkan pendidikan keterampilannya yang tidak dapat
ditempuh dan tidak terpenuhi pada jalur pendidikan formal.
C. Visi dan Misi
Visinya adalah menjadi Lembaga Kursus dan Pelatihan yang unggul di tingkat
Lokal maupun Nasional di segala bidang yang ada. Misinya adalah :
1. Menyelenggarakan program Life School yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
2. Menyelenggarakan kerja sama dengan pihak DU/DI.
3. Membangun hubungan harmonis antara lembaga dengan masyarakat.
4. Menghasilkan lulusan yang siap kerja maupun mandiri.
D.Tujuan dan Harapan
1. Tujuan
b. Menghasilkan lulusan yang trampil dan siap kerja di Dunia Usaha dan
Dunia Industri.
c. Menghasilkan lulusan yang siap mandiri.
d. Mengembangkan sikap profesional danmeningkatkan SDM.
e. Meningkatkan Prestasi Peserta Didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
2. Harapan :
Agar kursus tetap relevan dengan tujuan pendidikan nasional serta mampu
memberikan kontribusi terhadap tuntutan masyarakat dalam hal peningkatan mutu
sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas, berkompetisi dan berdaya saing
tinggi, maka penyelenggaraan kursus ini harus senantiasa mendapatkan pembinaan
dari Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan baik Propinsi (BPNFI)
maupun pusat serta dari Balai Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan
Informal (BPPLSP) secara terus-menerus dan berkesinambungan.
13
14. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Di kabupaten Batang mempunyai berbagai Lembaga Pendidikan Non Formal
(PNF) atau Pendidikan Luar Sekolah seperti Bimbingan Belajar Neutron dan lembaga
kursus dan pelatihan Bimasakti. Bimbingan Belajar yang ada di kabupaten Batang seperti
Neutron.
Neutron sebagai salah satu penyedia jasa lembaga bimbingan belajar berupaya
untuk terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanannya sehingga dapat memberi
kepuasan bagi para konsumen atau pelanggannya. Metode penalaran adalah sistem
pengajaran yang digunakan dan membekali siswa-siswanya dengan strategi-strategi khusus
dan metode khusus. Sistem bimbingannya dengan pengajaran dan memperdalam teori,
memberikan latihan – latihan dan diadakan evaluasi dalam pembelajaran. Dilengkapi pula
berbagai fasilitas kelas yang modern dan program reguler dan khusus.
Setiap program bimbingan diberikan dalam bentuk materi dengan sistem bimbingan
penjelasan dan pendalaman teori berdasarkan kurikulum terbaru, meningkatkan
penguasaan materi dan kemampuan analisis siswa berdasarkan teori yang telah dikuasai
sehingga bisa memecahkan soal yang dihadapi, memantapkan siswa dengan latihan soal,
konsultasidan diskusi
Lembaga kursus dan pelatihan Bimasakti, adalah suatu lembaga yang sudah resmi
dan mendapat izin dari DEPNAKERTRANS dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.
Lembaga ini membuka pelatihan kursus dalam berbagai bidang seperti : a. Stir mobil, b.
Montir mobil, c. Montir sepeda motor, d. Komputer, e. Rias pengantin, f. Menjahit, g.
Bordir, h. Salon keantikan, h. Tata boga, dan i. Kecantikan.
Mempunyai harapan agar kursus tetap relevan dengan tujuan pendidikan nasional
serta mampu memberikan kontribusi terhadap tuntutan masyarakat dalam hal peningkatan
mutu sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas, berkompetisi dan berdaya saing
tinggi, maka penyelenggaraan kursus ini harus senantiasa mendapatkan pembinaan dari
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan baik Propinsi (BPNFI) maupun pusat
serta dari Balai Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (BPPLSP)
secara terus-menerus dan berkesinambungan.
14
16. LAMPIRAN
A. DATA OBSERVASI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR
1. Profil Bimbingan Belajar Neutron Cabang Batang
Nama Lembaga
: Neutron
Pemimpin
:
Alamat
: Jl. Gajah Mada No. 192
Telepon
: (0285) 392806
Sumber
:
a. Nama
: Ibah
b. Jabatan
: Administrasi
c. Contak person : 085786161850
16
17. B. DATA OBSERVASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN
1. Profil Lembaga Kursus dan Pelatidan Bimasakti
Nama Lembaga
: Neutron
Pemimpin
: Suparno
Alamat
: Jl. Gajah Mada No.1230 Batang
Telepon
: 081575391016
Sumber
:
a. Nama
: Oni Rokhana
b. Jabatan
: Administrasi
c. Contak person : 085878744235
17