Setiap murid memiliki modalitas yang unik dalam menyerap informasi. Dengan memahami modalitas diharapkan murid dapat memaksimalkan potensi dirinya dalam belajar.
Tiga gaya belajar murid yaitu Visual, Auditori dan Kinestetik.
gaya belajar atau learning style adalah cara terbaik seseorang dalm menerima, memahamai, memproses dan mengingat informasi. terdiri dari Modality dan Spectrum
Setiap murid memiliki modalitas yang unik dalam menyerap informasi. Dengan memahami modalitas diharapkan murid dapat memaksimalkan potensi dirinya dalam belajar.
Tiga gaya belajar murid yaitu Visual, Auditori dan Kinestetik.
gaya belajar atau learning style adalah cara terbaik seseorang dalm menerima, memahamai, memproses dan mengingat informasi. terdiri dari Modality dan Spectrum
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Penilaian Visual Auditorial-Kinestetik dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Materi yang mengulas tentang Gaya Belajar siswa, yang sangat bermamfaat baik bagi Guru maupun Siswa. Kunjungisaya di http://aguspurnomosite.blogspot.com/
Slide presentasi manajemen waktu ini dibuat oleh Rona Binham Founder Ronapresentasi.com. Anda bisa mendownload presentasi manajemen waktu di http://www.ronapresentasi.com/download-slide/
Interpersonal Skills in Organization (Chapter 4 : Self Management)Ganis Larasati
Â
Taken from ISO's Book, Published by Mc Graw-Hill, International Edition (Second Edition), Written by : Suzanne C.De Janasz,Ph.D ; Karen O.Dowd, PhD ; and Beth Z. Schneider, MBA
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Penilaian Visual Auditorial-Kinestetik dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Materi yang mengulas tentang Gaya Belajar siswa, yang sangat bermamfaat baik bagi Guru maupun Siswa. Kunjungisaya di http://aguspurnomosite.blogspot.com/
Slide presentasi manajemen waktu ini dibuat oleh Rona Binham Founder Ronapresentasi.com. Anda bisa mendownload presentasi manajemen waktu di http://www.ronapresentasi.com/download-slide/
Interpersonal Skills in Organization (Chapter 4 : Self Management)Ganis Larasati
Â
Taken from ISO's Book, Published by Mc Graw-Hill, International Edition (Second Edition), Written by : Suzanne C.De Janasz,Ph.D ; Karen O.Dowd, PhD ; and Beth Z. Schneider, MBA
Terinspirasi dari presentasi Randy Pausch (Profesor dari Carnegie Mellon University) tentang Time Management.
Slide dapat diunduh sebagai dokumen PDF yang telah dilengkapi "Presentation Notes" di pojok kiri masing-masing slide.
Tulisan di dalamnya campuran bahasa Indonesia dan Inggris . :]
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Â
Makalah ini berisi pengertian dari model pembelajaran., tujuan dari model pembelajaran. serta macam-macam model pembelajaran beserta langkah-langkahnya.
sejak lahir manusia mempunyai perilaku khas dan berbeda dari individu satu dengan yang lainnya, terkadang saat kita menilai seseorang tidak tepat pada yang dinilai tersebut.
disini akan diuraikan tipe-tipe manusia berdasarkan sifat, perkataan, sikap atau tingkah laku seseorang tersebut agar kita tidak salah paham untuk menilai sifat baik/buruk seseorang itu tersebut.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Â
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Â
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
11. • Bicara agak cepat
• Mementingkan penampilan dalam
berpakaian/presentasi
• Tidak mudah terganggu oleh keributan
• Mengingat yang dilihat, dari pada yang
didengar
• Lebih suka membaca dari pada
dibacakan
• Pembaca cepat dan tekun
• Seringkali mengetahui apa yang harus
dikatakan, tapi tidak pandai memilih
kata-kata
• Lebih suka melakukan demonstrasi
dari pada pidato
• Lebih suka musik dari pada seni
12. • Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
• Penampilan rapi
• Mudah terganggu oleh keributan
• Belajar dengan mendengarkan dan
mengingat apa yang didiskusikan dari pada
yang dilihat
• Senang membaca dengan keras dan
mendengarkan
• Menggerakkan bibir mereka dan
mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca
• Biasanya ia pembicara yang fasih
• Lebih pandai mengeja dengan keras daripada
menuliskannya
• Lebih suka gurauan lisan daripada membaca
komik
• Mempunyai masalah dengan pekerjaan-
pekerjaan yang melibatkan Visual
• Berbicara dalam irama yang terpola
• Dapat mengulangi kembali dan menirukan
nada, berirama dan warna suara
13. • Berbicara perlahan
• Penampilan rapi
• Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi
keributan
• Belajar melalui memanipulasi dan praktek
• Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
• Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika
membaca
• Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat
dalam bercerita
• Menyukai buku-buku
• Menyukai permainan yang menyibukkan
• Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika
mereka memang pernah berada di tempat itu
• Menyentuh orang untuk mendapatkan
perhatian mereka
• Menggunakan kata-kata yang mengandung
aksi