SlideShare a Scribd company logo
Hisyam Ilham 19712017
Pembimbing : dr. R. Hantyanto Norieswanto, Sp.PD
Laporan Kasus
Ketoasidosis Diabetikum
Identitas Pasien
Nama : Bp. W
Tanggal Lahir : 31 Desember 1969
Umur : 49 tahun
Alamat : Ngepos 01/08 Ngeposari Semanu
Tanggal masuk RS : 18 Desember 2019
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
No. RM : 00669392
Ruang : Bangsal Bakung bed 14 RSUD Wonosari
DPJP : dr. R. Hantyanto Norieswanto, Sp. PD
Anamnesis
KU : Lemas, CM
RPS : sejak hari rabu (18/12/19) pasien mengeluhkan lemas (+),
mual (-) muntah (-) merupakan pasien rujukan dari PKM
Semanu I dan masuk IGD RSUD Wonosari dalam kondisi
penurunan kesadaran.
RPD : sering haus (+) sering BAK (+) terkadang hingga terbangun
malam hari, porsi makan pasien relatif banyak karena keseharian
pasien bekerja sebagai petani yang membutuhkan asupan lebih
namun pasien mengeluhkan sering merasa lapar meskipun sudah
makan.
RPK : Riwayat keluhan serupa pada keluarga pasien disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik pasien Bp. W dilakukan pada tanggal 18 Desember 2019 di Bangsal Bakung bed 14 RSUD Wonosari.
Vital Sign
1. Keadaan Umum Lemas
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda Vital
Tekanan darah : 120/70mmHg RR : 20x/menit
Nadi : 82x/menit S : 36.7 C
K/L CA-/- SI -/-
Tho S1-S2 reguler SDV +/+ Rh -/- Wz -/- Bissing (-)
Abd BU (+) Supel (+) Nyeri Tekan (-) turgor kulit kembali cepat (+)
Eks Akral dingin (-) edem (-) CRT < 2 detik
Catatan Kemajuan Pasien
Follow Up hari 1 pasien di RS (18 Desember 2019)
S: Pasien mengeluh badan masih lemas dan lesu.
O: KU = Lemah, CM
T = 120/70 mmHg S = 36,7o C
N = 77 x/menit R = 20 x/menit
K/L CA -/- SI -/- Tho: SDV +/+ Wz -/- Rh -/-
Abd: BU (+) NT (-) Supel S1-S2 Reguler
Eks AD (-) CRT < 2dtk GDS: 418 mg/dL
A: Hiperglikemia dd KAD GDS: 154 mg/dL
P: - Infus Nacl 40-60 tpm
- Parasetamol tab 3x500 mg K/P
- Novorapid SC 8iu/8 jam
- Inj Omeprazole 1A/24 jam
Catatan Kemajuan Pasien
Follow Up hari 2 pasien di RS (19 Desember 2019)
S: Pasien mengeluh badan masih lemas namun sudah
berkurang.
O: KU = Lemah, CM
T = 130/90 mmHg S = 36,4o C
N = 81 x/menit R = 20 x/menit
K/L CA -/- SI -/- Tho: SDV +/+ Wz -/- Rh -/-
Abd: BU (+) NT (-) Supel S1-S2 Reguler
Eks AD (-) CRT < 2dtk GDP: 280 mg/dL
A: Hiperglikemia dd KAD GD2PP: 385 mg/dL
P: - Infus Nacl 40-60 tpm
- Parasetamol tab 3x500 mg K/P
- Novorapid SC 8iu/8 jam
- Inj Omeprazole 1A/24 jam
Catatan Kemajuan Pasien
Follow Up hari 3 pasien di RS (20 Desember 2019)
S: Pasien mengeluh pusing dan badan sedikit lemas.
O: KU = cukup, CM
T = 110/70 mmHg S = 36,7o C
N = 77 x/menit R = 20 x/menit
K/L CA -/- SI -/- Tho: SDV +/+ Wz -/- Rh -/-
Abd: BU (+) NT (-) Supel S1-S2 Reguler
Eks AD (-) CRT < 2dtk GDS: 197 mg/dL
A: Hiperglikemia dd KAD GDS: 75 mg/dL
P: - Infus Nacl 40-60 tpm
- Parasetamol tab 3x500 mg K/P
- Novorapid SC 8iu/8 jam
- Lantus SC 0-0-8
- Inj Omeprazole 1A/24 jam
Catatan Kemajuan Pasien
Follow Up hari 4 pasien di RS (21 Desember 2019)
S: Pasien mengeluh lemas.
O: KU = cukup, CM
T = 120/70 mmHg S = 36,7o C
N = 77 x/menit R = 20 x/menit
K/L CA -/- SI -/- Tho: SDV +/+ Wz -/- Rh -/-
Abd: BU (+) NT (-) Supel S1-S2 Reguler
Eks AD (-) CRT < 2dtk G2PP pagi : 343 mg/dL
A: Hiperglikemia dd KAD
P: - Infus Nacl 40-60 tpm
- Parasetamol tab 3x500 mg K/P
- Novorapid SC 8iu/8 jam
- Lantus SC 0-0-8
- Inj Omeprazole 1A/24 jam
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Awal
Kesan :
Pulmo Normal
Cor Normal
Pemeriksaan
Penunjang
Kesan :
Irama sinus regular
Aksis normoaksis 80
HR 75x
R-R Reguler
13
Tinjauan Pustaka
Menurut PERKENI 2015
 Ketoasidosis Diabetikum : komplikasi akut diabetes yang ditandai dengan
triase yaitu
 Hiperglikemik (300 - 600mg/dl),
 Tanda gejala Asidosis
asidosis respiratorik : lelah, mengantuk, kebingungan, sesak nafas, sakit kepala
asidosis metabolik : napas cepat dan dangkal, kebingungan, lelah, sakit kepala, mengantuk,
penurunan nafsu makan, jaundice, peningkatan nadi, napas berbau buah
 Plasma Keton (+) kuat
 Osmolaritas plasma (300 - 320 mOs/ml)
 Status Hiperosmolar Hiperglikemia :
 GD ≥ 600 mg/dl - 1200 mg/dl
 Tanpa tanda dan gejala Asidosis
 osmolaritas serum ≥ 320 - 380mOsm/kg
 Plasma Keton +/-
 dehidrasi berat
 ketouria minimal
Faktor Pencetus
Krisis hiperglikemia pada DM 2 biasanya terjadi karena ada keadaan yang
mencetuskan :
• Infeksi : Pneumonia, ISK, abses, sepsis, dll.
• Penyakit vaskular akut : Penyakit serbrovaskular, IMA, emboli paru,
Trombosis vena mesentrika
• Trauma, luka bakar, hematom subdural
• Heat stroke
• Kelainan Gastrointestinal : Pankreatitis akut, Kolesistitis akut, Obstruksi
Intestinal
• Obat - obatan : Diuretik, steroid, dll.
 Hiperglikemia berbahaya terhadap berbagai sel dan sistem organ pengaruhnya
terhadap sistem imun, bertindak sebagai mediator inflamasi, respon vaskular, dan
respon otak
 Hiperglikemia mudah terjadi infeksi karena adanya disfungsi fagosit
 hiperglikemia akut : efek buruk kardiovaskular → gagal jantung
 Trombosis : Penurunan aktivitas fibrinolitik plasma & aktivator plasminogen
jaringan → peningkatan aktivitas inhibitor aktivator plasmin (PAI - 1) dan
peningkatan aktivitas trombosis
 Inflmasi akut : Peningkatan sitokin proinflamasi (TNF alfa, IL - 6)
 Hiperglikemia akut : kerusakan sel saraf → iskemia otak (Peningkatan asidosis
jaringan dan kadar laktat akibat peningkatan kadar glukosa darah)
 Stres oksidatif
PATOGENESIS
 KAD (<24 jam )
 SHH (beberapa hari)
 Gejala Klasik DM
 Poliuri (+)
 Polidipsi (+)
 Polifagi (+)
 Penurunan BB (+)
 Mual (+), Muntah (+) seperti kopi (-)
 Dehidrasi
 KU Lemas (+) mengantuk (+) haus (+) Mata cekung (-) bibir kering (+) Turgor kulit kembali lambat (-)
[Dehidrasi ringan - sedang]
 Nyeri perut (+)
 Lemas (+)
 clouding of sensoria/ Clouding of consciousness is a very mild form of altered mental status
in which the patient has inattention and reduced wakefulness (+)
PEMERIKSAAN
FISIK
• Poor skin turgor (-)
• Kussmaul respirations (+)
• Tachycardia (+)
• Hypotension (-)
• Focal neurologic signs (hemianopia and hemiparesis) and seizures
(focal or generalized) may also be features of HHS (-)
• Infection is a common precipitating factor for both DKA and HHS,
patients can be normothermic or even hypothermic primarily
because of peripheral vasodilation (+)
• Abdominal pain (+) nyeri tekan kanan dan kiri atas abdomen
Osmolaritas Serum efektif :
(2xNa) + (GD/18) =
(2X134) + (418/18) = 291
TUJUAN : Koreksi
 Dehidrasi
 Hiperglikemia
 Gangguan Keseimbangan elektrolit
 Infeksi
TUJUAN :
 Memperbaiki volume intra dan ekstravaskular
 Mempertahankan perfusi ginjal
 Menurunkan gula darah
 Menurunkan hormon kontra insulin
 Rumus untuk menentukan derajat dehidrasi :
 Fluid Deficit = (0,6 x KgBB) x (corrected Na/40)
 Corrected Na = Na + (kadar gula darah - 5) /3,5
 osmolalitas serum total = 2x Na (mEq/l) + kadar glukosa darah (mg/dl)/ 18 + BUN/2,8
 corrected serum sodium concentration > 140 atau osmolalitas serum total > 330 mOsm/Kg =
defisit cairan yang berat
BB Pasien 60 kg:
Corrected Na = Na + (kadar gula darah - 5) /3,5
134 + (418 - 5)/3,5 = 252
Fluid Deficit = (0,6 x KgBB) x (corrected Na/40)
(0,6 x 60) x (252/40) = 226,8 (Defisit cairan berat)
 Pasien tanpa kelainan jantung :
 Nacl 0,9% 15 - 20 ml/KgBB/ jam (BB 50 kg : 750 - 1000ml/jam) atau jam pertama 1 - 1,5 L
pada dewasa, jika kadar Natrium sangat tinggi Nacl 0,45% 4 - 14 ml/kgBB/jam
 atau 1 L pd 1 jam pertama, 1 L 2 jam selanjutnya, 1 L setiap 4 jam hingga terehidrasi
 Pemantauan status hidrasi, kadar elektrolit, banyaknya urin
 Tanda keberhasilan : perbaikan hemodinamik (TD), pengukuran input/output cairan,
pemeriksaan fisik
 Pasien dengan kelainan jantung/ginjal : Pemantauan osmolaritas serum, penilaian
jantung, ginjal, dan status mental harus sering dilakukan selama pemberian cairan
untuk menghindari overload yang iatrogenik
Tujuan :
 Menurunkan kadar hormon glukagon
 menekan produksi benda keton di hati
 pelepasan asam lemak bebas dari jaringan lemak
 pelepasan asam amino dari jaringan otot
 meningkatkan utilisasi glukosa oleh jaringan
 Jika tidak ada Hipokalemia (K<3,3)
 Bolus insulin 0,15 unit/KgBB, lanjut
 Insulin reguler secara infus 0,1 unit KgBB (5 - 7 unit/ jam) : menurunkan GD 50 - 75
mg/dl
 Jika GD tidak turun 50 mg/dl dari awal pada jam pertama → cek status hidrasi → baik ?
(+) → infus insulin digandakan tiap jam →hingga penurunan stabil 50 - 75 mg/dl/jam
 Jika GD sudah 250 mg/dl → 0,05 - 0,1 unit/kgBB/jam ( 3 - 6 unit/jam) ± D5%/D10%
 Selama terapi cek tiap 2 - 4 jam (Gula darah, elektrolit serum, urea, creatinine, pH,
osmolaritas)
 KAD Ringan (pemberian insulin dapat sc/im/iv)
 insulin 0,4 - 0,6 unit/kgBB (separuh bolus, separuh sc/im)
 lanjut 0,1 unit/KgBB/jam sc/im
 Resolusi KAD :
 GD< 200 mg/dl
 Bikarbonat serum ≥ 18 mEq/l
 pH vena > 7,3
 Anion gap < 12 mEq/l
insulin IV lanjut + infus + insulin SC/ 4 jam sesuai kebutuhan
jika kecepatan penurunan GD 100 -150 mg/dl/jam atau GD 140 - 180 mg/dl maka dosis Insulin
diturunkan 50%
jika kecepatan penurunan GD > 150mg/dl/jam hentikan insulin sementara cek GD 1 jam kemudian
berikan insulin sesuai GD
jika sudah bisa makan : kombinasi insulin short + long acting
insulin IV lanjut 1 - 2 jam + kombinasi
Penghentian mendadak Insulin IV dengan insulin SC akan memperburuk keadaan
 DM belum diketahui diberikan 0,5 - 1 unit/KgBB/ hari dibagi dalam insulin short
dan long acting
Onset Peak Effective
Duration
 Untuk mencegah Hipokalemia
 Jika K 5,5 dan urin output cukup → tmabhkan 20 - 30 mEq K (2/3 KCL dan 1/3
KPO4 dalam infus/L (mempertahankan Kalium serum 4 - 5 mEq/l
 Hipokalium → tunda insulin hingga K 3,3 → untuk mengindari aritmia, cardiac
arrest, dan kelemahan otot pernafasan
 Hiperkalium → Terapi insulin, koreksi asidosis , penambahan volume cairan →
menurunkan
 peningkatan gula darah tiap 100mg/dl meningkatkan jumlah natrium 1,6 mEq/l
 pasien GD 418 → 134 + (1,6 x2) = 137,2 mEq/l
 jika serum Natrium > 150 mEq/l memerlukan koreksi dengan Nacl 0,9% diganti
0,45% (karena normal salin dapat meningkatkan kadar natrium)
E. PENATALAKSANAAN TERHADAP INFEKSI YANG MENYERTAI : ANTIBIOTIK
F. BIKARBONAT
pH < 6,9 : 100 mmol Natrium bikarbonat + 400 ml Nacl kecepatan 200 ml/jam
pH 6,9 - 7,0 : 50 mmol Natrium bikarbonat + 200 ml Nacl kecepatan 200 ml/jam
pH >7 (-)
G. FOSFAT < 1,0 mg/dl diberikan 20 - 30 mEq/l kalium fosfat
H. MAGNESIUM, gejala kekurangan magnesium : Parestesia, tremor, agitasi, kejang dan
aritmia jantung
I. TERAPI PENCEGAHAN TERHADAP DEEP VEIN THROMBOSIS (DVT) : pada penderita
resiko tinggi, tidak sadar, usila, hiperosmolar berat
J. HIPERKLOREMIK ASIDOSIS : selama terapi pengeluran keto acid dalam urin, bikarbonat
menurun dengan pemberian inf. Nacl , tidak terlalu berbahaya
 Pemeriksaan darah lengkap
 Pemeriksaan Elektrolit
 Analisi gas darah
 Pengeluaran cairan dicatat setiap jam pada pemberian cairan
 Pemeriksaan EKG pada pasien resiko kardiovaskular
 Pemeriksaan glukosa, elektrolit, BUN, kreatinine, osmolalitas dan derajat keasaman vena tiap 2 - 4jam
sampai keadaan stabil
 Pemeriksaan gula tiap 1 - 2 jam (menilai efikasi pemberian insulin) jika kadar gula 250 mg/dl tiap 4
jam
 Kadar elektrolit serum diperiksa per 12 jam samapi 6 - 8 jam terapi
 Pemberian kalium sesuai kadar kalium
 Terapi fosfat sesuai indikasi , kadar terendah kalium dan fosfat terjadi setelah 4 - 6 jam mulai terapi
 ICU : Monitoring setiap jam pada fase awal 12 jam sejak dimulai terapi insulin , pemantauan 2 - 4 jam
jika GD sudah stabil (140-180 mg/dl) selama 3 kali berturut - turut
 Hipoglikemia karena penanganan insulin berlebihan
Managemen Kasus KAD Komplikasi DM
Managemen Kasus KAD Komplikasi DM

More Related Content

What's hot

Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukJoni Iswanto
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
Fadel Muhammad Garishah
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
fikri asyura
 
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura TrombocytopenicRefrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Kharima SD
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
eka yunita
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
Seascape Surveys
 
varicella zooster
varicella zooster varicella zooster
varicella zooster
Erika Sthefanny
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
harry christama
 
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUCASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
Kharima SD
 
Dislipidemia utk AWAM
Dislipidemia utk AWAMDislipidemia utk AWAM
Dislipidemia utk AWAM
Puskesmas Medan Denai
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
Puteri Mentira
 
Guideline stroke-2011
Guideline stroke-2011Guideline stroke-2011
Guideline stroke-2011
Septyne Rahayuni Putri
 
Diare akut
Diare akutDiare akut
Diare akut
Budi Iswan
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Muamar Ys
 
Case Report Meningitis
Case Report MeningitisCase Report Meningitis
Case Report Meningitis
Kharima SD
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
fikri asyura
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Ade Wijaya
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
SofiaNofianti
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Dokter Tekno
 

What's hot (20)

Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura TrombocytopenicRefrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
 
varicella zooster
varicella zooster varicella zooster
varicella zooster
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
 
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUCASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
 
Dislipidemia utk AWAM
Dislipidemia utk AWAMDislipidemia utk AWAM
Dislipidemia utk AWAM
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 
Guideline stroke-2011
Guideline stroke-2011Guideline stroke-2011
Guideline stroke-2011
 
Diare akut
Diare akutDiare akut
Diare akut
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
 
Case Report Meningitis
Case Report MeningitisCase Report Meningitis
Case Report Meningitis
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Defibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversiDefibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversi
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
 

Similar to Managemen Kasus KAD Komplikasi DM

HHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonHHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic Person
Rafi Mahandaru
 
LapJag Hipertensi Intradialitik Tri Hadi Susanto pptx.pptx
LapJag Hipertensi Intradialitik Tri Hadi Susanto pptx.pptxLapJag Hipertensi Intradialitik Tri Hadi Susanto pptx.pptx
LapJag Hipertensi Intradialitik Tri Hadi Susanto pptx.pptx
ssuserf89edd
 
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptxPPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
LintangFifgiAndila
 
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.pptdokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
AjengAyuGandasari
 
PPT TB dengan DIH 13.pptx
PPT TB dengan DIH 13.pptxPPT TB dengan DIH 13.pptx
PPT TB dengan DIH 13.pptx
MarleneKamil
 
asdwe Nefropatiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptx
asdwe Nefropatiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptxasdwe Nefropatiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptx
asdwe Nefropatiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptx
trisnhayomara1
 
Presentasi kasus TB dan pneumonia
Presentasi kasus TB dan pneumoniaPresentasi kasus TB dan pneumonia
Presentasi kasus TB dan pneumonia
lydiaagustina17
 
PPT DM+HT+CKD.pptx
PPT DM+HT+CKD.pptxPPT DM+HT+CKD.pptx
PPT DM+HT+CKD.pptx
SintiaEmiliana2
 
Managemen Kasus Hipoglikemia
Managemen Kasus HipoglikemiaManagemen Kasus Hipoglikemia
Managemen Kasus Hipoglikemia
Hisyam Ilham
 
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptxdr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
MariaHoway2
 
Kasus Ny. NP.pptx
Kasus Ny. NP.pptxKasus Ny. NP.pptx
Kasus Ny. NP.pptx
ssuser76328d
 
Seorang anak laki laki dengan sindrom syok dengue
Seorang anak laki laki dengan sindrom syok dengueSeorang anak laki laki dengan sindrom syok dengue
Seorang anak laki laki dengan sindrom syok dengue
Argo Dio
 
LAPKAS CVD-SINDROM FOVILLE.pptx
LAPKAS CVD-SINDROM FOVILLE.pptxLAPKAS CVD-SINDROM FOVILLE.pptx
LAPKAS CVD-SINDROM FOVILLE.pptx
PokjaAkreditasiRSUM
 
STEMI LIVIA LAPSUS.pptx
STEMI LIVIA LAPSUS.pptxSTEMI LIVIA LAPSUS.pptx
STEMI LIVIA LAPSUS.pptx
LiviaMeidyUbayid
 
PPT case kematian - ID.pptx
PPT case kematian - ID.pptxPPT case kematian - ID.pptx
PPT case kematian - ID.pptx
indah107935
 
Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
Gilang Rizki Al Farizi
 
Kasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptx
Kasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptxKasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptx
Kasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptx
YuyunRasulong1
 
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney DiseaseStudi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Nesha Mutiara
 

Similar to Managemen Kasus KAD Komplikasi DM (20)

HHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonHHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic Person
 
LapJag Hipertensi Intradialitik Tri Hadi Susanto pptx.pptx
LapJag Hipertensi Intradialitik Tri Hadi Susanto pptx.pptxLapJag Hipertensi Intradialitik Tri Hadi Susanto pptx.pptx
LapJag Hipertensi Intradialitik Tri Hadi Susanto pptx.pptx
 
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptxPPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
 
Powerpoint dmdf
Powerpoint dmdfPowerpoint dmdf
Powerpoint dmdf
 
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.pptdokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
 
PPT TB dengan DIH 13.pptx
PPT TB dengan DIH 13.pptxPPT TB dengan DIH 13.pptx
PPT TB dengan DIH 13.pptx
 
asdwe Nefropatiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptx
asdwe Nefropatiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptxasdwe Nefropatiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptx
asdwe Nefropatiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.pptx
 
Presentasi kasus TB dan pneumonia
Presentasi kasus TB dan pneumoniaPresentasi kasus TB dan pneumonia
Presentasi kasus TB dan pneumonia
 
PPT DM+HT+CKD.pptx
PPT DM+HT+CKD.pptxPPT DM+HT+CKD.pptx
PPT DM+HT+CKD.pptx
 
Managemen Kasus Hipoglikemia
Managemen Kasus HipoglikemiaManagemen Kasus Hipoglikemia
Managemen Kasus Hipoglikemia
 
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptxdr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
 
Kasus Ny. NP.pptx
Kasus Ny. NP.pptxKasus Ny. NP.pptx
Kasus Ny. NP.pptx
 
Seorang anak laki laki dengan sindrom syok dengue
Seorang anak laki laki dengan sindrom syok dengueSeorang anak laki laki dengan sindrom syok dengue
Seorang anak laki laki dengan sindrom syok dengue
 
LAPKAS CVD-SINDROM FOVILLE.pptx
LAPKAS CVD-SINDROM FOVILLE.pptxLAPKAS CVD-SINDROM FOVILLE.pptx
LAPKAS CVD-SINDROM FOVILLE.pptx
 
STEMI LIVIA LAPSUS.pptx
STEMI LIVIA LAPSUS.pptxSTEMI LIVIA LAPSUS.pptx
STEMI LIVIA LAPSUS.pptx
 
PPT case kematian - ID.pptx
PPT case kematian - ID.pptxPPT case kematian - ID.pptx
PPT case kematian - ID.pptx
 
Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
 
Kasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptx
Kasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptxKasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptx
Kasus - Dialisis Kehamilan terbaru .pptx
 
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney DiseaseStudi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
 
Slide chf
Slide chfSlide chf
Slide chf
 

Recently uploaded

Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 

Recently uploaded (20)

Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 

Managemen Kasus KAD Komplikasi DM

  • 1. Hisyam Ilham 19712017 Pembimbing : dr. R. Hantyanto Norieswanto, Sp.PD Laporan Kasus Ketoasidosis Diabetikum
  • 2. Identitas Pasien Nama : Bp. W Tanggal Lahir : 31 Desember 1969 Umur : 49 tahun Alamat : Ngepos 01/08 Ngeposari Semanu Tanggal masuk RS : 18 Desember 2019 Pekerjaan : Tani Agama : Islam Status Perkawinan : Menikah No. RM : 00669392 Ruang : Bangsal Bakung bed 14 RSUD Wonosari DPJP : dr. R. Hantyanto Norieswanto, Sp. PD
  • 3. Anamnesis KU : Lemas, CM RPS : sejak hari rabu (18/12/19) pasien mengeluhkan lemas (+), mual (-) muntah (-) merupakan pasien rujukan dari PKM Semanu I dan masuk IGD RSUD Wonosari dalam kondisi penurunan kesadaran. RPD : sering haus (+) sering BAK (+) terkadang hingga terbangun malam hari, porsi makan pasien relatif banyak karena keseharian pasien bekerja sebagai petani yang membutuhkan asupan lebih namun pasien mengeluhkan sering merasa lapar meskipun sudah makan. RPK : Riwayat keluhan serupa pada keluarga pasien disangkal
  • 4. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik pasien Bp. W dilakukan pada tanggal 18 Desember 2019 di Bangsal Bakung bed 14 RSUD Wonosari. Vital Sign 1. Keadaan Umum Lemas 2. Kesadaran : Compos Mentis 3. Tanda Vital Tekanan darah : 120/70mmHg RR : 20x/menit Nadi : 82x/menit S : 36.7 C
  • 5. K/L CA-/- SI -/- Tho S1-S2 reguler SDV +/+ Rh -/- Wz -/- Bissing (-) Abd BU (+) Supel (+) Nyeri Tekan (-) turgor kulit kembali cepat (+) Eks Akral dingin (-) edem (-) CRT < 2 detik
  • 6. Catatan Kemajuan Pasien Follow Up hari 1 pasien di RS (18 Desember 2019) S: Pasien mengeluh badan masih lemas dan lesu. O: KU = Lemah, CM T = 120/70 mmHg S = 36,7o C N = 77 x/menit R = 20 x/menit K/L CA -/- SI -/- Tho: SDV +/+ Wz -/- Rh -/- Abd: BU (+) NT (-) Supel S1-S2 Reguler Eks AD (-) CRT < 2dtk GDS: 418 mg/dL A: Hiperglikemia dd KAD GDS: 154 mg/dL P: - Infus Nacl 40-60 tpm - Parasetamol tab 3x500 mg K/P - Novorapid SC 8iu/8 jam - Inj Omeprazole 1A/24 jam
  • 7. Catatan Kemajuan Pasien Follow Up hari 2 pasien di RS (19 Desember 2019) S: Pasien mengeluh badan masih lemas namun sudah berkurang. O: KU = Lemah, CM T = 130/90 mmHg S = 36,4o C N = 81 x/menit R = 20 x/menit K/L CA -/- SI -/- Tho: SDV +/+ Wz -/- Rh -/- Abd: BU (+) NT (-) Supel S1-S2 Reguler Eks AD (-) CRT < 2dtk GDP: 280 mg/dL A: Hiperglikemia dd KAD GD2PP: 385 mg/dL P: - Infus Nacl 40-60 tpm - Parasetamol tab 3x500 mg K/P - Novorapid SC 8iu/8 jam - Inj Omeprazole 1A/24 jam
  • 8. Catatan Kemajuan Pasien Follow Up hari 3 pasien di RS (20 Desember 2019) S: Pasien mengeluh pusing dan badan sedikit lemas. O: KU = cukup, CM T = 110/70 mmHg S = 36,7o C N = 77 x/menit R = 20 x/menit K/L CA -/- SI -/- Tho: SDV +/+ Wz -/- Rh -/- Abd: BU (+) NT (-) Supel S1-S2 Reguler Eks AD (-) CRT < 2dtk GDS: 197 mg/dL A: Hiperglikemia dd KAD GDS: 75 mg/dL P: - Infus Nacl 40-60 tpm - Parasetamol tab 3x500 mg K/P - Novorapid SC 8iu/8 jam - Lantus SC 0-0-8 - Inj Omeprazole 1A/24 jam
  • 9. Catatan Kemajuan Pasien Follow Up hari 4 pasien di RS (21 Desember 2019) S: Pasien mengeluh lemas. O: KU = cukup, CM T = 120/70 mmHg S = 36,7o C N = 77 x/menit R = 20 x/menit K/L CA -/- SI -/- Tho: SDV +/+ Wz -/- Rh -/- Abd: BU (+) NT (-) Supel S1-S2 Reguler Eks AD (-) CRT < 2dtk G2PP pagi : 343 mg/dL A: Hiperglikemia dd KAD P: - Infus Nacl 40-60 tpm - Parasetamol tab 3x500 mg K/P - Novorapid SC 8iu/8 jam - Lantus SC 0-0-8 - Inj Omeprazole 1A/24 jam
  • 11. Kesan : Pulmo Normal Cor Normal Pemeriksaan Penunjang
  • 12. Kesan : Irama sinus regular Aksis normoaksis 80 HR 75x R-R Reguler
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.  Ketoasidosis Diabetikum : komplikasi akut diabetes yang ditandai dengan triase yaitu  Hiperglikemik (300 - 600mg/dl),  Tanda gejala Asidosis asidosis respiratorik : lelah, mengantuk, kebingungan, sesak nafas, sakit kepala asidosis metabolik : napas cepat dan dangkal, kebingungan, lelah, sakit kepala, mengantuk, penurunan nafsu makan, jaundice, peningkatan nadi, napas berbau buah  Plasma Keton (+) kuat  Osmolaritas plasma (300 - 320 mOs/ml)  Status Hiperosmolar Hiperglikemia :  GD ≥ 600 mg/dl - 1200 mg/dl  Tanpa tanda dan gejala Asidosis  osmolaritas serum ≥ 320 - 380mOsm/kg  Plasma Keton +/-  dehidrasi berat  ketouria minimal
  • 23. Faktor Pencetus Krisis hiperglikemia pada DM 2 biasanya terjadi karena ada keadaan yang mencetuskan : • Infeksi : Pneumonia, ISK, abses, sepsis, dll. • Penyakit vaskular akut : Penyakit serbrovaskular, IMA, emboli paru, Trombosis vena mesentrika • Trauma, luka bakar, hematom subdural • Heat stroke • Kelainan Gastrointestinal : Pankreatitis akut, Kolesistitis akut, Obstruksi Intestinal • Obat - obatan : Diuretik, steroid, dll.
  • 24.  Hiperglikemia berbahaya terhadap berbagai sel dan sistem organ pengaruhnya terhadap sistem imun, bertindak sebagai mediator inflamasi, respon vaskular, dan respon otak  Hiperglikemia mudah terjadi infeksi karena adanya disfungsi fagosit  hiperglikemia akut : efek buruk kardiovaskular → gagal jantung  Trombosis : Penurunan aktivitas fibrinolitik plasma & aktivator plasminogen jaringan → peningkatan aktivitas inhibitor aktivator plasmin (PAI - 1) dan peningkatan aktivitas trombosis  Inflmasi akut : Peningkatan sitokin proinflamasi (TNF alfa, IL - 6)  Hiperglikemia akut : kerusakan sel saraf → iskemia otak (Peningkatan asidosis jaringan dan kadar laktat akibat peningkatan kadar glukosa darah)  Stres oksidatif
  • 25.
  • 27.  KAD (<24 jam )  SHH (beberapa hari)  Gejala Klasik DM  Poliuri (+)  Polidipsi (+)  Polifagi (+)  Penurunan BB (+)  Mual (+), Muntah (+) seperti kopi (-)  Dehidrasi  KU Lemas (+) mengantuk (+) haus (+) Mata cekung (-) bibir kering (+) Turgor kulit kembali lambat (-) [Dehidrasi ringan - sedang]  Nyeri perut (+)  Lemas (+)  clouding of sensoria/ Clouding of consciousness is a very mild form of altered mental status in which the patient has inattention and reduced wakefulness (+)
  • 28.
  • 29. PEMERIKSAAN FISIK • Poor skin turgor (-) • Kussmaul respirations (+) • Tachycardia (+) • Hypotension (-) • Focal neurologic signs (hemianopia and hemiparesis) and seizures (focal or generalized) may also be features of HHS (-) • Infection is a common precipitating factor for both DKA and HHS, patients can be normothermic or even hypothermic primarily because of peripheral vasodilation (+) • Abdominal pain (+) nyeri tekan kanan dan kiri atas abdomen
  • 30. Osmolaritas Serum efektif : (2xNa) + (GD/18) = (2X134) + (418/18) = 291
  • 31. TUJUAN : Koreksi  Dehidrasi  Hiperglikemia  Gangguan Keseimbangan elektrolit  Infeksi
  • 32. TUJUAN :  Memperbaiki volume intra dan ekstravaskular  Mempertahankan perfusi ginjal  Menurunkan gula darah  Menurunkan hormon kontra insulin  Rumus untuk menentukan derajat dehidrasi :  Fluid Deficit = (0,6 x KgBB) x (corrected Na/40)  Corrected Na = Na + (kadar gula darah - 5) /3,5  osmolalitas serum total = 2x Na (mEq/l) + kadar glukosa darah (mg/dl)/ 18 + BUN/2,8  corrected serum sodium concentration > 140 atau osmolalitas serum total > 330 mOsm/Kg = defisit cairan yang berat
  • 33. BB Pasien 60 kg: Corrected Na = Na + (kadar gula darah - 5) /3,5 134 + (418 - 5)/3,5 = 252 Fluid Deficit = (0,6 x KgBB) x (corrected Na/40) (0,6 x 60) x (252/40) = 226,8 (Defisit cairan berat)
  • 34.  Pasien tanpa kelainan jantung :  Nacl 0,9% 15 - 20 ml/KgBB/ jam (BB 50 kg : 750 - 1000ml/jam) atau jam pertama 1 - 1,5 L pada dewasa, jika kadar Natrium sangat tinggi Nacl 0,45% 4 - 14 ml/kgBB/jam  atau 1 L pd 1 jam pertama, 1 L 2 jam selanjutnya, 1 L setiap 4 jam hingga terehidrasi  Pemantauan status hidrasi, kadar elektrolit, banyaknya urin  Tanda keberhasilan : perbaikan hemodinamik (TD), pengukuran input/output cairan, pemeriksaan fisik  Pasien dengan kelainan jantung/ginjal : Pemantauan osmolaritas serum, penilaian jantung, ginjal, dan status mental harus sering dilakukan selama pemberian cairan untuk menghindari overload yang iatrogenik
  • 35. Tujuan :  Menurunkan kadar hormon glukagon  menekan produksi benda keton di hati  pelepasan asam lemak bebas dari jaringan lemak  pelepasan asam amino dari jaringan otot  meningkatkan utilisasi glukosa oleh jaringan
  • 36.
  • 37.
  • 38.  Jika tidak ada Hipokalemia (K<3,3)  Bolus insulin 0,15 unit/KgBB, lanjut  Insulin reguler secara infus 0,1 unit KgBB (5 - 7 unit/ jam) : menurunkan GD 50 - 75 mg/dl  Jika GD tidak turun 50 mg/dl dari awal pada jam pertama → cek status hidrasi → baik ? (+) → infus insulin digandakan tiap jam →hingga penurunan stabil 50 - 75 mg/dl/jam  Jika GD sudah 250 mg/dl → 0,05 - 0,1 unit/kgBB/jam ( 3 - 6 unit/jam) ± D5%/D10%  Selama terapi cek tiap 2 - 4 jam (Gula darah, elektrolit serum, urea, creatinine, pH, osmolaritas)
  • 39.  KAD Ringan (pemberian insulin dapat sc/im/iv)  insulin 0,4 - 0,6 unit/kgBB (separuh bolus, separuh sc/im)  lanjut 0,1 unit/KgBB/jam sc/im  Resolusi KAD :  GD< 200 mg/dl  Bikarbonat serum ≥ 18 mEq/l  pH vena > 7,3  Anion gap < 12 mEq/l insulin IV lanjut + infus + insulin SC/ 4 jam sesuai kebutuhan jika kecepatan penurunan GD 100 -150 mg/dl/jam atau GD 140 - 180 mg/dl maka dosis Insulin diturunkan 50% jika kecepatan penurunan GD > 150mg/dl/jam hentikan insulin sementara cek GD 1 jam kemudian berikan insulin sesuai GD jika sudah bisa makan : kombinasi insulin short + long acting insulin IV lanjut 1 - 2 jam + kombinasi Penghentian mendadak Insulin IV dengan insulin SC akan memperburuk keadaan  DM belum diketahui diberikan 0,5 - 1 unit/KgBB/ hari dibagi dalam insulin short dan long acting
  • 41.
  • 42.  Untuk mencegah Hipokalemia  Jika K 5,5 dan urin output cukup → tmabhkan 20 - 30 mEq K (2/3 KCL dan 1/3 KPO4 dalam infus/L (mempertahankan Kalium serum 4 - 5 mEq/l  Hipokalium → tunda insulin hingga K 3,3 → untuk mengindari aritmia, cardiac arrest, dan kelemahan otot pernafasan  Hiperkalium → Terapi insulin, koreksi asidosis , penambahan volume cairan → menurunkan
  • 43.  peningkatan gula darah tiap 100mg/dl meningkatkan jumlah natrium 1,6 mEq/l  pasien GD 418 → 134 + (1,6 x2) = 137,2 mEq/l  jika serum Natrium > 150 mEq/l memerlukan koreksi dengan Nacl 0,9% diganti 0,45% (karena normal salin dapat meningkatkan kadar natrium)
  • 44. E. PENATALAKSANAAN TERHADAP INFEKSI YANG MENYERTAI : ANTIBIOTIK F. BIKARBONAT pH < 6,9 : 100 mmol Natrium bikarbonat + 400 ml Nacl kecepatan 200 ml/jam pH 6,9 - 7,0 : 50 mmol Natrium bikarbonat + 200 ml Nacl kecepatan 200 ml/jam pH >7 (-) G. FOSFAT < 1,0 mg/dl diberikan 20 - 30 mEq/l kalium fosfat H. MAGNESIUM, gejala kekurangan magnesium : Parestesia, tremor, agitasi, kejang dan aritmia jantung I. TERAPI PENCEGAHAN TERHADAP DEEP VEIN THROMBOSIS (DVT) : pada penderita resiko tinggi, tidak sadar, usila, hiperosmolar berat J. HIPERKLOREMIK ASIDOSIS : selama terapi pengeluran keto acid dalam urin, bikarbonat menurun dengan pemberian inf. Nacl , tidak terlalu berbahaya
  • 45.  Pemeriksaan darah lengkap  Pemeriksaan Elektrolit  Analisi gas darah  Pengeluaran cairan dicatat setiap jam pada pemberian cairan  Pemeriksaan EKG pada pasien resiko kardiovaskular  Pemeriksaan glukosa, elektrolit, BUN, kreatinine, osmolalitas dan derajat keasaman vena tiap 2 - 4jam sampai keadaan stabil  Pemeriksaan gula tiap 1 - 2 jam (menilai efikasi pemberian insulin) jika kadar gula 250 mg/dl tiap 4 jam  Kadar elektrolit serum diperiksa per 12 jam samapi 6 - 8 jam terapi  Pemberian kalium sesuai kadar kalium  Terapi fosfat sesuai indikasi , kadar terendah kalium dan fosfat terjadi setelah 4 - 6 jam mulai terapi  ICU : Monitoring setiap jam pada fase awal 12 jam sejak dimulai terapi insulin , pemantauan 2 - 4 jam jika GD sudah stabil (140-180 mg/dl) selama 3 kali berturut - turut
  • 46.  Hipoglikemia karena penanganan insulin berlebihan