Dokumen tersebut membahas tentang panduan manajemen dan pemeliharaan aset sekolah. Panduan ini memberikan informasi tentang definisi manajemen aset sekolah, hal-hal yang perlu dilakukan dalam mengelola aset sekolah, kategori pemeliharaan bangunan sekolah, dan cara mengelola bahan asbes di sekolah secara aman."
2. PEMELIHARAAN ASET SEKOLAH
PANDUAN MANAJEMEN
Lampiran 8
Referensi
Kata Pengantar
Peningkatan mutu pendidikan dasar merupakan salah satu kebutuhan yang tidak
Australian Code of Practice for the Safe Removal of Asbestos 2nd Edition [NOHSC: dapat ditunda-tunda lagi, mengingat keberhasilan pembangunan suatu bangsa di-
2002 (2005)]. tentukan oleh keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas.
Australian Code of Practice for the Management and Control of Asbestos in Work- Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menuntaskan program wajib belajar
places [NOHSC: 2018 (2005)] sembilan tahun yang bermutu pada tahun 2009 bagi seluruh anak Indonesia. Untuk
mencapai tujuan tersebut Departemen pendidikan nasional dalam hal ini Direktorat
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, No. Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidi-
KEP.104/DJPPK/IX, 2006: Petunjuk teknis pemakaian bahan yang mengandung as- kan Dasar dan Menengah, telah menyusun berbagai kebijakan dan strategi dalam
bes di tempat kerja. mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
dasar yang bermutu. Salah satu prioritas dalam upaya ini adalah pembangunan sa-
Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 Pasal 4 ayat 2 tentang pengelolaan barang
rana dan prasarana sekolah SMP.
daerah.
Implementasi kebijakan ini mendapat dukungan dari pemerintah Australia melalui
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 tentang pengelo- Australia-Indonesia Basic Education Program (AIBEP)
laan bahan berbahaya dan beracun.
Sarana dan prasarana sekolah yang telah dibangun perlu dikelola oleh sekolah dan
Permendiknas Nomor 21 Tahun 2007: tentang pemeliharaan aset sekolah. masyarakat agar dapat berfungsi dengan baik selama umur yang direncanakan,
aman bagi para warga sekolah, dan tidak berpotensi menimbulkan kerugian materiil
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Per-03/MEN/Tahun 1985 Tentang Kesela- yang besar.
matan dan Kesehatan Kerja Pemakai Asbes
Buku panduan ini disusun untuk dijadikan panduan praktis dalam mengelola dan
Perawatan Preventif Sarana Dan Prasarana Pendidikan, 1999, DEPDIKNAS memelihara aset sekolah, termasuk mengelola asbes jika dalam bangunan seko-
lah tersebut ada yang menggunakan bahan dari asbes. Kendati panduan ini diter-
Pedoman Manajemen Aset Sekolah tahun 2009, Direktorat Jenderal Manajemen
bitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama melalui mela-
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
lui program AIBEP 2006-2009, panduan ini dapat dipergunakan diseluruh sekolah
Pedoman Pemeliharaan Gedung Sekolah, 2008, DEPDIKNAS dilingkungan Depdiknas dan Depag seluruh Indonesia. Buku ini bukan merupakan
aturan baku, sehingga didalam pelaksanaannya pihak sekolah dimungkinkan untuk
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Na- menambah dan mengurangi dari buku panduan ”Manajemen dan Pemeliharaan Aset
sional Pendidikan. Sekolah” ini bila dianggap perlu.
Serial Rumah no. 35, Solusi Rumah Anda, Robertus Panuang dkk., November 2007 Jakarta, 2009
Rancangan sistem standarisasi dan perhitungan biyaya pemeliharaan bangunan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
sekolah, 2000, Aenudin.
Didik Suhardi, SH. M.Si.
NIP 196312031983031009
108 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah x
3. Daftar Inspeksi Dan Monitoring
Nama Sekolah: ............................................................................
Kondisi Bahan Asbes
Tanggal Pelaksana Ruang Kelas Kantor Kantor Ruang Catatan
Perpus Kantin Lab WC
1 2 3 4 5 6 Guru Kep. Sek BP
Lampiran 7
B= Baik J=Jelek
N= Normal
Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah
107
4. PEMELIHARAAN ASET SEKOLAH
PANDUAN MANAJEMEN
Lampiran 6
Daftar Pelatihan Yang Telah Diberikan Tentang Pengelolaan Bahan Asbes
Daftar Isi
Nama Sekolah: ............................................................................
Jenis
Pelatihan
Tanggal Peserta Pelatih Bahan Pelatihan Catatan
R T
KATA PENGANTAR x
DAFTAR ISI xi
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Tujuan manajemen aset sekolah 2
1.3 Ruang lingkup 2
BAB II. MANAJEMEN ASET SEKOLAH 3
2.1 Definisi 3
2.2 Hal-hal yang perlu dilakukan dalam mengelola aset
sekolah 4
BAB III. PEMELIHARAAN BANGUNAN 11
3.1 Kategori pemeliharaan 12
3.2 Tim pelaksana kegiatan 12
3.3 Pemeliharaan komponen bangunan 16
BAB IV. MANAJEMEN ASBES DI SEKOLAH 58
4.1 Prinsip umum 59
4.2 Nilai ambang batas serat asbes di udara 59
4.3 Bahan asbes ada dimana saja? 59
R= Rutin
T= Tak terencana 4.4 Bagaimana mengelola bahan asbes/mungkin
mengandung asbes? 59
4.5 Kajian kondisi bahan asbes 61
4.6 Tugas dan tanggungjawab didalam mengelola bahan asbes 61
106 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah xxx
xi
5. 4.7 Pakaian pelindung 62
4.8 Pembongkaran bahan asbes 63
Lampiran 5
4.9 Pemeliharaan rutin 65
T= Tak terencana
4.10 Pekerjaan ringan yang diperbolehkan 66
4.11 Pengawasan pelaksanaan 69
R= Rutin
Catatan
4.12 Training 70
BAB V. PEMELIHARAAN ASET NON BANGUNAN 72
5.1 Pemeliharaan alat peraga sekolah 72
5.2 Pemeliharaan bahan pustaka 76
5.3 Pemeliharaan perabot sekolah 79
Pelaksana
LAMPIRAN
1. Frekuensi pemeliharaan setiap komponen bangunan 86
2. Daftar perlengkapan/alat-alat 87
T
3. Tata tertib sekolah 90
R
Kegiatan pemeliharaan bahan asbes yang telah dilaksanakan
Nama Sekolah: ............................................................................
4. Analisa biaya pemeliharaan 92
5. Daftar kegiatan pemeliharaan bahan asbes 105
Kegiatan
6. Daftar pelatihan yang telah diberikan tentang bahan asbes 106
7. Daftar inspeksi dan monitoring kegiatan pemeliharaan
bahan asbes 107
8. Referensi 108
Bagian
Tanggal Lokasi
xii Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 105
6. PENDAHULUAN
REKAPITULASI
NAMA SEKOLAH : SMPN..................................................
PEKERJAAN : PEMELIHARAAN.................................
DESA : ..............................................................
BAB 1. Pendahuluan
KECAMATAN : ..............................................................
KABUPATEN : ..............................................................
TAHUN ANGGARAN : ..............................................................
PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH 1.1 Latar Belakang
Sarana dan Prasarana Pendidikan merupakan salah satu dari delapan Standar Pen-
didikan Nasional *) sebagai penunjang untuk menjamin lancarnya penyelenggaraan
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Oleh karena itu sarana-prasarana se-
bagai aset sekolah harus dikelola dan dipelihara dengan baik agar selalu siap pada
saat akan dipergunakan.
Landasan hukum pengelolaan sarana-prasarana pendidikan ini adalah Undang-
Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab IX tentang
Standar Nasional Pendidikan, dan Bab XII tentang Sarana dan Prasarana Pendi-
dikan. Ditindaklanjuti dalam Peraturan Pemerintah (PP) no. 24 tahun 2007 beser-
ta lampirannya, tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan, seperti yang
ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP). Peraturan Menteri
Dalam Negeri no. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik
Daerah, yang mengatur tentang pengadaan, pemanfaatan, pengelolaan dan peng-
hapusan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 74 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, dan Keputusan Direktur Jenderal Pem-
binaan Pengawasan Ketenagakerjaan no. Kep.104/DJPPK/IX, tahun 2006, tentang
Pemakaian Bahan yang Mengandung Asbes, sebagai pedoman pengelolaan asbes
di sekolah.
Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan kebijakan baru dalam pelaksan-
aan program pembangunan dan rehabilitasi sekolah dengan konsep pemberdayaan
masyarakat yang melibatkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat. Dengan
pendekatan ini masyarakat mempunyai rasa kepemilikan dan kepedulian yang tinggi
terhadap sekolah/madrasah di wilayahnya.
Agar pengelolaan aset yang berupa sarana-prasarana sekolah ini dapat berjalan
baik, pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen
Agama memberikan panduan manajemen dan pemeliharaan aset sekolah/madrasah
kepada pengelola sekolah/madrasah.
Misi dari diberikannya panduan ini kepada sekolah/madrasah adalah agar sekolah/
madrasah tersebut dapat mewujudkan: (1) terkelolanya aset yang dimilikinya seko-
( )
104 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 1
7. lah/madrasah dengan baik, (2) terpeliharanya bangunan sekolah/madrasah dengan
baik, dan (3) terkelolanya komponen bangunan yang mengandung asbes di sekolah/
madrasah dengan aman. Dengan tercapainya misi ini diharapkan kegiatan balajar
mengajar dan kegiatan kependidikan lainnya di sekolah/madrasah dapat berjalan
dengan baik dan aman.
*) Ketentuan dalam BSNP yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah no.24 th 2007
1.2 Tujuan Manajemen Aset Sekolah
a. Menjamin pengembangan kapasitas yang berkelanjutan dari pengurus seko-
lah di dalam mengembangkan atau mengoptimalkan pemanfaatan aset sekolah
melalui pengelolaan dan pemeliharaan yang benar;
b. Menjamin kesiapan operasional sarana-prasarana pendidikan dalam mendukung
kelancaran proses pembelajaran di sekolah;
c. Menjamin keselamatan dan kenyamanan semua orang terutama para peserta
didik yang menggunakan aset sekolah tersebut. Termasuk didalamnya aman
terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan yang mengandung asbes;
dan
d. Mengoptimalkan usia pakai aset sekolah, mengingat pemeliharaan dan pengelo-
laan yang baik lebih murah daripada perbaikan.
1.3 Ruang Lingkup
Panduan ini terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu: Manajemen aset sekolah, Pemeli-
haraan bangunan, Manajemen asbes di sekolah, dan Pemeliharaan aset non ban-
gunan
Manajemen aset sekolah, memuat tentang definisi, dan hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mengelola aset.
Pemeliharaan bangunan, memuat tentang: definisi pemeliharaan, kategori pemeli-
haraan, tim pelaksana kegiatan , dan pemeliharaan komponen bangunan.
Manajemen asbes di sekolah, memuat tentang: nilai ambang batas serat asbes di
udara, tipikal lokasi bahan asbes pada bangunan, sistem manajemen asbes di seko-
lah, tindakan yang harus diambil untuk mencegah bahaya asbes di sekolah, analisa
kondisi asbes, pakaian pelindung, pembongkaran bahan asbes, dan pemeliharaan
bahan asbes.
Pemeliharaan aset non bangunan meliputi: pemeliharaan alat peraga, bahan pus-
taka, dan perabot.
2 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 103
8. BAB 2. Manajemen Aset
t
2.1 Definisi
Aset adalah barang, yang dalam pengertian hukum disebut benda, yang terdiri dari
benda tidak bergerak dan benda bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun
yang tidak berwujud (Intangible), yang tercakup dalam aktiva/kekayaan atau harta
kekayaan dari suatu instansi, organisasi, badan usaha atau individu perorangan.
Manajemen artinya adalah pengelolaan, dan ini berasal dari kata kerja to manage
yang artinya mengurus, mengatur, melaksanakan, memperlakukan, dan mengelola.
Aset Sekolah terdiri dari dua jenis:
a. Aset Tidak Bergerak (prasarana) yang terdiri
dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan insta-
lasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap
sekolah/madrasah.
b. Aset Bergerak (sarana) terdiri dari perabot, per-
alatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan
komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib
dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.
Manajemen aset sekolah adalah sistem pengelolaan
sarana dan prasarana sekolah yang terdiri atas:
a. Penatausahaan/Inventarisasi;
b. Pemanfaatan;
c. Pemeliharaan;
d. Pembiayaan; dan
e. Monitoring dan Evaluasi
Pihak yang melaksanakan adalah tim yang terdiri dari
personil sekolah dan perwakilan masyarakat
Personil Sekolah terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru,
pegawai tata usaha dan siswa sekolah/madrasah.
Perwakilan masyarakat terdiri dari perwakilan pengurus komite sekolah/
Madrasah.
102 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 3
9. 2.2 Hal-hal yang perlu dilaksanakan didalam mengelola aset sekolah:
2.2.1 Inventarisasi aset
Inventarisasi aset sekolah/madrasah penting karena digunakan sebagai dasar pe-
rencanaan kebutuhan, pemeliharaan, dan pengembangan sekolah periode 5 tahu-
nan dan rencana operasional serta pemeliharaan sekolah periode 1 tahunan
Pihak yang melaksanakan adalah tim yang terdiri dari personil sekolah dan perwa-
kilan masyarakat
Data yang dikumpulkan melalui kegiatan inventarisasi aset sekolah ini
antara lain:
1. Data umum sekolah 2. Data aset sekolah
Terdiri dari: Ijin Mendirikan Bangunan Meliputi barang–barang/aset yang dimili-
(IMB), sertifikat lahan, As Built Draw- ki sekolah sebagai obyek pemeliharaan,
ing /gambar purna laksana, spesifikasi seperti: bangunan, perabot, kendaraan,
teknis komponen bangunan, dan manu- buku, alat olah raga, alat musik, alat
al pemeliharaan, sebagai penuntun keg- peraga, dsb. dilengkapi dengan jenis,
iatan pengelolaan dan pemeliharaan. jumlah, spesifikasi, dan tingkat kerusa-
kan dari setiap barang/aset.
Data umum sekolah kecuali IMB dan
sertifikat tanah disimpan oleh kepala
sekolah. IMB dan sertifikat tanah ta-
nah disimpan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota
Contoh daftar inventaris bangunan dan lahan sekolah
No. Deskripsi. Penjelasan Luas
1 Bentuk Lahan Segi Empat 6.000 m2
2 Status lahan Hak Pakai/Hak Guna
Bangunan/dll
3 IMB Ada
4 Komponen bangunan sekolah
a. Ruang kelas 6 ruang 81 x 6 m2
b. Ruang administrasi 1 ruang 163 m2
c. WC siswa 4 buah 21 m2
d. dll
5 Gambar As Built Ada
4 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah
Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 101
10. Contoh daftar inventaris sarana sekolah
No. Deskripsi Jumlah Keterangan
1 Meja guru 10 buah 8 2 6.000 m2
2 Meja siswa 200 buah 190 10 Yang rusak sedang diperbaiki
3 Kursi siswa 200 buah 195 5 Yang rusak sedang diperbaiki
4 Kursi guru 10 buah 10 10 Semua dalam kondisi baik
5 Buku
a. Buku pelajaran IPA terpadu 120 buah 100 20 Bagian cover buku yang rusak
b. Majalah 40 buah 10 30 akan disampul kembali
6 Dll.
Semua aset sekolah harus diinventarisir dan disimpan/dirawat dengan baik
2.2.2 Pemanfaatan aset
Agar sarana-prasarana sekolah yang dibangun dapat memberikan pelayanan dalam
menunjang kegiatan sekolah sesuai dengan harapan dalam Permendiknas RI no 21
th 2007, tentang standar sarana dan prasarana sekolah, maka semua aset sekolah
harus digunakan sesuai dengan fungsinya.
Sekolah harus menanamkan rasa kepedulian kepada seluruh warga sekolah tentang
tanggungjawabnya terhadap pengelolaan dan pemeliharaan aset sekolah. Tindakan
yang dapat diambil untuk menanamkan rasa kepedulian ini antara lain:
a. Tata tertib sekolah yang berhubungan dengan penggunaan sarana dan prasa-
rana dibuat dan dipasang di sekolah.
b. Pemasangan poster-poster untuk mengingatkan penghuni sekolah tentang pen-
tingnya pengelolaan dan perawatan. Misalnya berbunyi:
- Kebersihan pangkal kesehatan;
- Jagalah Kebersihan;
- Buanglah sampah pada tempatnya;
- Siramlah toilet hingga bersih setelah digunakan;
- Gunakan air secukupnya;
- Dan lain-lain.
100 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 5
11. Siramlah toilet setelah digunakan Gunakan meja sesuai dengan fungsinya
Sekolah
Peraturan
2.2.3 Pemeliharaan aset
Pemeliharaan adalah usaha yang dilakukan untuk mempertahankan /menjaga kondi-
si aset agar tetap berfungsi melalui tatacara penggunaan yang benar serta perbaikan
ringan terhadap bagian aset yang rusak.
Melalui perencanaan pemeliharaan, dapat ditentukan:
a. Sasaran dan tujuan pemeliharaan;
b. Isi program;
c. Aset yang harus dipelihara;
d. Organisasi pelaksana program;
e. Waktu pemeliharaan;
6 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 99
12. f. Tata cara atau metode pemeliharaan yang digunakan;
g. Pelaksana pemeliharaan;
h. Biaya yang diperlukan; dan
I. Monitoring pelaksanaan program pemeliharaan
Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dibagi menjadi dua bagian:
a. Pemeliharaan Bangunan sekolah
b. Pemeliharaan Sarana sekolah (non-bangunan)
Langkah-langkah pemeliharaan bangunan serta sarana sekolah dapat dilihat pada
Bab 3, 4, dan 5 dari buku panduan ini.
Pemeliharaan dinding sekolah Pemeliharaan perabot sekolah
2.2.4 Perencanaan kebutuhan dan penganggaran
Rencana anggaran biaya adalah menghitung seluruh biaya yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan program pengelolaan aset sekolah antara lain:
a. Anggaran pemeliharaan rutin (pembelian sapu, kain pel, karbol, kemoceng, dll);
b. Perbaikan ringan untuk sarana dan prasarana sekolah;
c. Inventarisasi aset sekolah;
d. Biaya operasional tim pengelola aset sekolah; dan
e. Penggantian sarana yang rusak (seperti: lampu, kaca, jendela, pintu, dll)
98 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 7
13. Tahapan penyusunan anggaran antara lain:
a. Membuat daftar kebutuhan untuk mengelola aset sekolah;
(misalnya PBB, Biaya Pemeliharaan, Operasional Sekolah, dll)
b. Melakukan survei harga dan antisipasi perubahan harga; dan
c. Menghitung estimasi total kebutuhan biaya pengelolaan aset sekolah.
Rapat penyusunan anggaran biaya pengelola aset sekolah
Rapat ini diikuti oleh komite sekolah dan tim pelaksana.
2.2.5 Monitoring dan evaluasi
Tujuan monitoring dan evaluasi adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan kegi-
atan pengelolaan aset sekolah sesuai dengan yang telah direncanakan dan mem-
berikan umpan balik. Monitoring ini dilaksanakan secara rutin.
Pihak yang melakukan kegiatan monitoring ini adalah pimpinan sekolah.
Kegiatan yang perlu dimonitor dan dievaluasi antara lain:
a. Kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan;
b. Partisipasi/kontribusi masyarakat;
c. Keuangan dan administrasi yang meliputi penggunaan dana
serta tatacara pelaporan; dan
d. Kinerja dari tim pelaksana
8 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 97
14. ANALISA BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN 2.2.6 Peran dan Tugas
Sumber : Aenudin. (2001)
Komponen Tugas
Kepala Sekolah 1) Melakukan perencanaan kegiatan dan rancangan
pembiayaan untuk pengelolaan aset sekolah;
2) Menyusun kebijakan dan aturan/tata-tertib pelaks-
naan pendidikan di sekolah yang mendukung pen-
ingkatan kualitas pengelolaan dan pemeliharaan
aset sekolah;
3) Membentuk tim/panitia pengelola aset;
4) Memimpin pelaksanaan kegiatan pengelolaan;
5) Mengawasi pelaksanaan dan mengevaluasi keber-
hasilan pelaksanaan; dan
6) Mindaklanjuti hasil kegiatan pembangunan, pemeli-
haraan & perawatan sarana-prasarana.
Komite Sekolah/ 1) Memberikan usulan kepada kepala sekolah dalam
Madrasah perencanaan kegiatan dan rancangan pembiayaan
untuk pengelolaan aset sekolah;
2) Menyetujui pembentukan dan kerja tim pengelo-
laan aset sekolah;
3) Mengawasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan
aset sekolah;
4) Menjalin kerjasama dg masyarakat dalam hal pen-
gumpulan dana untuk pengelolaan aset sekolah
termasuk pemeliharaannya; dan
5) Menilai keberhasilan pelaksanaan.
Guru 1) Memberikan usulan kepada tim sekolah dalam
perencanaan kegiatan dan rancangan pembiayaan
untuk pengelolaan aset sekolah;
2) Mendukung kerja tim pengelola aset sekolah;
3) Turut mengawasi pelaksanaan kegiatan; dan
4) Menjalin kerjasama dg orang tua siswa dalam hal
pengelolaan aset sekolah.
96 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 9
15. Komponen Tugas Jenis-Jenis Kegiatan Perbaikan
Tata Usaha 1) Menyusun daftar inventarisasi Aset;
2) Memberikan usulan kepada kepala sekolah dan
komite sekolah dalam hal perencanaan dan pe-
nyusunan rancangan anggaran untuk pengelo-
laan aset sekolah;
3) Bekerjasama dengan tim sekolah dan melaksa-
naan kegiatan pengelolaan aset;
4) Melaksanakan inspeksi dan penilaian pelaksanaan;
dan Plitur
5) Memberikan laporan pelaksanaan kepada kepala
sekolah.
Osis 1) Membantu pelaksanaan pengelolaan aset seko-
lah;
2) Membantu memelihara aset sekolah; dan
3) Menggunakan aset sekolah sesuai dengan fungsi-
nya.
keran
10 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 95
16. BANGUNAN
PEMELIHARAAN
Contoh tabel Rekapitulasi Biaya Pemeliharaan Bangunan Sekolah
NAMA SEKOLAH : SMPN ..................................
PEKERJAAN : PEMELIHARAAN ...............
3. Pemeliharaan
DESA :
KECAMATAN :
KABUPATEN :
Bangunan
TAHUN ANGGARAN :
PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH
VOLUME total Harga Harga total Pemeliharaan bangunan adalah usaha mempertahankan umur pakai bangunan dan
NO ITEM PEKERJAAN
Pekerjaan Satuan Harga Satuan x volum fungsi, melalui tindakan/kegiatan perawatan yang benar.
1 Perbaikan dinding retak 10 m2 Rp. 100.000 Rp. 1.000.000
2 Lingkup Pemeliharaan Bangunan Sekolah
3
4 Ruang lingkup pemeliharaan bangunan sekolah meliputi semua komponen bangu-
5
nan fisik yang terdiri atas semua komponen bangunan gedung seperti ilustrasi di
6
7 bawah ini:
8
9 Instalasi Listrik
10
11
12
13
14 Atap
15
16
17
18
19 Tembok
20
Total Rp. 1.000.000
Terbilang : Satu Juta Rupiah
Kolom & Balok
Pintu & Jendela
Sanitasi
Lantai
Termasuk komponen eksterior bangunan meliputi halaman, tempat upacara, tiang
bendera, tanaman, jalan setapak, pagar, drainase, dll.
94 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 11
17. 3.1 Kategori Pemeliharaan Contoh tabel analisa harga satuan
Pemeliharaan dibagi atas dua kategori, yaitu pemeliharaan terencana (planned Kode Analisa : 1-1
maintenance) dan pemeliharaan tak-terencana/insidental. Pekerjaan : Perbaikan dinding retak (membobok dan menambal kembali)
No Uraian Volume Satuan Harga Satuan (Rp)
3.1.1 Pemeliharaan terencana A BAHAN
1 Pasir pasang m3 ...............
Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang diatur untuk mengantisipasi 2 Semen zak ...............
perubahan/penurunan kualitas yang terjadi pada bangunan diwaktu yang akan
B ALAT
datang. Pemeliharaan terencana terdiri: 1 Alat bantu Ls ...............
- Sendok spesi
a. Pemeliharaan rutin, yang harus dilakukan secara rutin
- Cangkul
dalam kurun waktu yang singkat, misalnya setiap hari - Ember, dll
(harian), seminggu sekali (mingguan). (misalnya: mem-
C UPAH
bersihkan lantai setiap hari, menguras bak mandi se-
1 Mandor HOK ...............
minggu sekali, dll) 2 Kepala tukang HOK ...............
3 Tukang HOK ...............
b. Pemeliharaan berkala, yang harus dilakukan secara
4 Pekerja HOK ...............
berkala dalam kurun waktu yang agak pajang, misal-
A+B+C Biaya Langsung
nya sebulan sekali (bulanan), setahun sekali (tahunan),
D Biaya Tak Terduga dll. 10%
atau beberapa tahun sekali. (misalnya: pengecatan A+B+C+D Harga Satuan
ulang, memberi pelumas pada pintu, dll)
Sebelum mendapatkan biaya total pemeliharaan bangunan perlu dicari harga satuan
3.1.2 Pemeliharaan tak terencana/insidental pemeliharaan seperti yang tampak pada tabel diatas.
Pemeliharaan yang tidak terencana merupakan tindakan perbaikan akibat dari adanya Setelah harga satuan didapat baru dimasukan kedalam tabel rekapitulasi biaya pe-
kejadian atau kerusakan yang tiba - tiba dan tidak/belum diprediksi sebelumnya. meliharaan.
Contoh:
3.2 Tim Pelaksana Kegiatan Pemeliharaan Misalnya disekolah ada tembok yang retak sebesar 10 m2. Pertama perlu dicari
Pada dasarnya pemeliharaan sekolah adalah kewajiban harga satuan untuk biaya perbaikan dinding retak untuk area 1m2 dengan meng-
bagi semua warga sekolah. Didalam pelaksanaannya gunakan daftar analisa biaya pemeliharaan.
perlu dibentuk tim pelaksana kegiatan pemeliharaan
Setelah harga satuan diperoleh baru dimasukan kedalam tabel rekapitulasi harga
yang secara khusus bertanggung jawab atas
pemeliharaan pada tabel berikut.
pelaksanaan kegiatan pemeliharaan tersebut.
Tugas dan tanggungjawab tim tersebut adalah:
a. Menginventarisasi jenis dan komponen bangunan yang akan dipelihara;
b. Membuat rencana pemeliharaan;
c. Menyusun rencana anggaran biaya yang diperlukan;
d. Melaksanakan pemeliharaan sesuai dengan yang direncanakan; dan
e. Membuat laporan pelaksanaan pemeliharaan, sebagai wujud pertanggung-
jawaban tim.
12 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 93
18. Lampiran 4
Analisa Biaya Pemeliharaan
Hal-hal yang mempengaruhi biaya pemeliharaan antara lain:
1) Umur Bangunan; semakin tua usia bangunan semakin besar biaya pemeliharaan-
nya; a-b. Membuat intervensi & perenca- c. Menyusun rencana anggaran
2) Kualitas Bangunan; semakin buruk kualitas bangunan semakin sering biaya per- naan pemeliharaan
baikan dikeluarkan;
3) Volume/Luas Bangunan, semakn besar bangunan dan semakin kompleks sara-
nanya semakin banyak biaya pemeliharaan pertahun;
4) Intensitas Kegiatan; kesibukan yang terjadi dalam bagunanan berpengaruh terh-
adap besarnya biaya pemeliharaan;
5) Faktor Iklim/cuaca; tingkat kerusakan pada bangunan tergantung pada iklim/
cuaca sehingga setiap daerah bisa berbeda;
d. Mempertanggungjawabkan pelak- d. Melaksanakan kegiatan pemeli-
6) Debu, kotoran, dan polusi udara;
sanaan haraan
7) Faktor Biologis; kerusakan komponen bangunan akan menentukan besarnya
biaya pemeliharaan; dan
8) Air laut, dan angin laut. 3.2.1 Inventarisasi dan Perencanaan Pemeliharaan Bangunan
Sebelum menyusun perencanaan pemeliharaan dilakukan survei untuk
Cara Menganalisa Biaya Pemeliharaan
mengidentifikasi jenis dan jumlah komponen bangunan yang perlu dipelihara, dan
1) Estimasi biaya pemeliharaan didasarkan pada volume pekerjaan dan harga mengklasifikasikan menurut frekuensi, teknik dan membuat strategi pemeliharaan
satuan pekerjaan. yang akan dilaksanakan.
2) Volume pekerjaan, ditentukan oleh 8 faktor di atas tadi. Tim pemeliharaan bangunan sebaiknya menyiapkan dokumen sekolah yang terkait
dengan komponen bangunan yang akan dipelihara, antara lain:
3) Harga satuan, adalah harga bahan, alat dan upah tenaga.
a. As built drawing (gambar purna laksana), yang menggambarkan kondisi bangu-
nan sesuai dengan kenyataan yang dibangun.
b. Spesifikasi teknik bahan yang digunakan dan pedoman teknik pelaksanaan
pekerjaan.
3.2.2 Rencana pemeliharaan untuk jangka waktu satu tahun anggaran,
Meliputi:
a. Jenis komponen bangunan yang akan dipelihara;
b. Volume setiap komponen;
92 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 13
19. c. Waktu pelaksanaan pemeliharaan (harian, mingguan,bulanan, tahunan); 10) Supaya atap bangunan sekolah tidak cepat mengalami kerusakan atau kebo-
d. Perkiraan biaya yang diperlukan untuk kurun waktu satu tahun; dan coran, sebaiknya tidak melempari atap bangunan dengan benda apapun. Aktifi-
e. Pelaksana yang dipercaya untuk mengerjakan (kerja bakti warga sekolah, komite tas yang mempunyai resiko kerusakan terhadap atap, sebaiknya dijauhkan dari
sekolah, warga sekitar, karyawan sekolah, tukang atau ahli dari luar sekolah, gedung sekolah.
dsb).
11) Apabila memerlukan pengait pada dinding, mintalah pertolongan tukang untuk
memasang lapisan kayu, dan sekruplah pengait pada bagian kayu ini. Memaku
Contoh daftar identifikasi permasalahan pada bangunan sekolah:
dinding dapat menyebabkan keretakan pada dinding tersebut.
Lingkup Tindakan 12) Apabila terdapat permasalahan pada bangunan dan fasilitasnya, segera lapor-
NO Komponen Bangunan Masalah/kasus kan kepada tim pemeliharaan gedung atau kepada kepala sekolah.
Pemeliharaan Perbaikan Penggantian
13) Apabila ada bagian bangunan yang dicurigai/terbuat dari bahan asbes maka
1 Atap Seng bocor
bagian bangunan tersebut harus dipelihara sesuai dengan petunjuk pengelolaan
2 Lantai Kotor bahan asbes di sekolah pada bab 4 buku panduan ini.
3 Bola lampu Mati
Contoh Rencana Kegiatan Pemeliharaan Bangunan Sekolah
Frekuensi Pekerjaan Sumber Pembiayaan
NO Komponen Kegiatan Pelak Kete
Bangunan sana Hr Mg Bln 5 Insi- rang
Th Rutin Komsek BOS
Th dental an
Perbaikan dinding
Dinding retak
Plesteran
Cat ulang
Lantai Pembersihan rutin
Ganti ubin yang
pecah
Atap Perbaikan atap bocor
Perbaikan talang
Kusen Plitur
Ganti kaca pecah
................ ................
14 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 91
20. Lampiran 3 3.2.3 Menyusun Rencana Anggaran Biaya Pemeliharaan
Rencana pemeliharaan bangunan merupakan bagian dari Rencana Kegiatan
Anggaran Sekolah (RKAS), oleh karena itu anggaran biaya pemeliharaan bangunan
Tata tertib Sekolah juga bagian dari Rencana Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Sekolah
(RAPBS).
Berikut ini adalah tata tertib pengguna gedung sekolah yang harus dimengerti dan Besarnya biaya pemeliharaan dipengaruhi oleh strategi pemeliharaan, umur
dipatuhi. Tim pemeliharaan sekolah dapat menambahkan peraturan baru bila diper- bangunan, kualitas bangunan, volume/luas bangunan, intensitas kegiatan pada
lukan. Tata tertib ini membantu menjaga sekolah tetap bersih dan terpelihara dengan bangunan, faktor iklim/cuaca; dan faktor biologis
baik.
Biaya pemeliharaan terdiri dari dua komponen utama yaitu komponen upah tenaga
1) Jaga kebersihan dan kerapihan ruangan. kerja dan biaya untuk membeli bahan dan peralatan pedukung.
2) Bersihkanlah alas kaki sebelum memasuki ruangan.
3.2.4 Monitoring dan Evaluasi
3) Buanglah sampah pada tempatnya untuk kemudian dikumpulkan dan dibakar.
Dengan menjaga kebersihan dan kerapihan ruangan secara disiplin maka akan 1. Kepala sekolah dan 2. Tim pelaksana 3. Rekomendasi hasil
tercipta kondisi belajar yang sehat, aman dan nyaman. pengurus sekolah perlu kegiatan pemeliharaan evaluasi terhadap
melakukan monitoring bangunan sekolah pelaksanaan
4) Peliharalah kebersihan dinding, perlengkapan, serta perabotan sekolah. Din–
terhadap pelaksanaan harus membuat laporan pemeliharaan ini
ding, perlengkapan serta perabotan yang bersih, enak dipandang sehingga mem-
pemeliharaan, dan pertanggung jawaban dapat digunakan
berikan citra yang baik kepada sekolah dan masyarakat. Salurkan kreatifitas baik
melakukan evaluasi. kepada kepala sekolah sebagai masukan atau
berupa tulisan maupun gambar pada selembar kertas, kemudian pajang pada
Evaluasi difokuskan atas pelaksanaan pertimbangan dalam
papan mading (majalah dinding) yang terbuat dari kayu. Kayu untuk papan mad-
kepada efektivitas dan kegiatan pemeliharaan penyusunan program
ing ini tidak harus menggunakan material yang baru. Papan lama sisa renovasi
efisiensi kinerja tim yang telah dilaksanakan. pemeliharaan di masa
pintu atau dinding bangunan bisa digunakan untuk menjadi papan mading ini.
pelaksana. Selanjutnya kepala yang akan datang.
5) Supaya dinding tidak cepat kotor, sebaiknya dinding gedung sekolah tidak digu- sekolah harus
nakan untuk bersandar. Perabotan atau barang apapun sebaiknya juga dijaga melaporkan kepada
jaraknya supaya tidak menempel dengan dinding sekolah baik diluar maupun komite sekolah, pada
didalam bangunan, karena hal ini dapat menimbulkan kelembaban pada dinding akhir tahun anggaran.
bangunan.
6) Jaga keamanan sekolah dengan baik. Matikan lampu setelah kegiatan sekolah
berakhir untuk menghindari pemborosan energi. Tutup dan kunci pintu dengan
baik.
7) Apabila air ledeng pada WC atau toilet sedang tidak tersedia, gunakanlah air dari
sumur atau persediaan air bersih lainnya untuk memenuhi kebutuhan sanitasi.
8) Untuk menghindari penyumbatan, sebaiknya tidak membuang apapun pada klo-
set dan saluran pembuangan air kotor.
9) Tutuplah selalu keran air dengan benar sampai tidak menetes untuk menghindari
pemborosan air bersih. Membuka-menutup keran air sebaiknya tidak dengan
kasar, untuk menghindari kerusakan pada keran air.
90 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 15
21. 3.3 Pemeliharaan Komponen Bangunan Sekolah
Didalam memelihara bangunan sekolah perlu secara terus menerus ditanamkan
kepedulian kepada seluruh warga sekolah tentang tanggung jawabnya terhadap
pemeliharaan bangunan sekolah, adanya sistem penanganan pemeliharaan
bangunan sekolah, dan tersedianya bahan dan peralatan sederhana untuk
mendukung pelaksanaan pemeliharaan oleh pihak sekolah.
Pemeliharaan komponen bangunan meliputi pemeliharaan rutin menerus, berkala,
insidental, dan perbaikan ringan terhadap komponen bangunan sekolah adalah
sebagai berikut: Gunting rumput Selang air Tangga
3.3.1 Atap
Bagian atap bangunan terdiri dari tiga bagian utama yaitu: kerangka atap, penutup
atap, dan plafon/langit-langit.
3.3.1.1 Rangka Atap Kayu
Sebelum bangunan gedung baru digunakan, perlu
dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi rangka atap.
Pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan secara
berkala setiap setahun sekali.
Tujuan dari pemeriksaan adalah untuk melihat Pel Sapu Sikat
kemungkinan ada bagian struktur atap yang berubah
bentuk, baut-baut pengikat mungkin ada yang kendor
atau begel ada yang bergeser dari tempat yang
seharusnya karena terjadinya proses penyusutan.
Pemeliharaan Rutin
Baut–baut yang kendor segera dikencangkan kembali
dan begel yang lepas atau bergeser segera dibetulkan
kembali.
Waktu pemeriksaan dan pembetulan:
Sekitar tiga sampai enam bulan sejak bangunan selesai
dibangun, tepatnya setelah musim kemarau jika kayu Kuas cat Cangkul
mengalami proses penyusutan. Roller cat
Bahan, alat, dan perlengkapan: tangga, kunci inggris,
baut cadangan, senter (baterai).
16 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 89
22. 3.3.1.2 Penutup Atap
Penutup atap sering terkena gangguan dari luar seperti angin, hujan, atau kejatuhan
benda keras seperti lemparan batu, bola, dsb. Disamping itu, secara berkala perlu
dilakukan pemeriksaan bila ada pepohonan yang dahan, ranting dan daunnya
bersandar atau menumpang di atas atap karena:
a. Akan mengganggu aliran air saat hujan;
b. Saat ada angin pohon akan bergerak menekan dan menggesek bidang atap da-
pat mengakibatkan penutup atap menjadi retak, pecah, atau bergeser sehingga
Selotip PTFL Gergaji kayu Prasiku kayu mengakibatkan bocor saat terjadi hujan;
c. Sering terjadi daun terselip di sela–sela genting atau seng dan akan dialiri air saat
terjadi hujan; dan
d. Pohon juga sering ditempati semut atau serangga, jika ada bagian yang menem-
pel bangunan akan digunakan untuk rambatan serangga ke bangunan.
Oleh karena itu, penutup atap perlu diamati secara rutin terhadap kemungkinan
adanya kerusakan, sampah, atau terjadi perubahan yang menyebakan kebocoran.
Apabila ditemukan adanya kerusakan, harus segera dilakukan perbaikan agar tidak
mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dan menjalar ke bagian bangunan
lainya.
Bilah perata Tang Kemoceng Pembersihan rutin perlu dilakukan secara berkala pada talang setiap menjelang
musim hujan atau setiap kelihatan ada kotoran yang diduga dapat menganggu aliran
air hujan.
Waktu Pembersihan Rutin: sebulan sekali.
Alat, bahan dan perlengkapan: tangga, papan kayu, sapu lidi, pengki (serokan).
Saat membersihkan penutup atap (genteng, seng atau
bahan lainnya), jangan sampai kaki menginjak langsung
di atasnya. Jika terpaksa harus menginjak, gunakan
papan tebal 2 cm, lebar minimum 20 cm dan panjang
sekitar 2 m untuk alas pijakkan. Hal ini agar genteng,
Sapu lidi Kape Serokan sampah seng maupun talang tidak rusak.
88 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 17
23. 3.3.1.2.1. Penutup Atap Genteng
Masalah yang sering terjadi:
Lampiran 2
a. Terdapat kotoran sampah daun kering, baik
yang jatuh dari pohon di sekitarnya maupun Daftar perlengkapan dan alat-alat pemeliharaan gedung sekolah
yang terbawa angin;
b. Genteng retak/pecah akibat benturan benda
keras atau kerusakan pada rangka atap;
c. Posisi genteng bergeser atau lepas/jatuh (terutama bagian tepi), karena adanya
gesekan, getaran atau dorongan angin;
d. Pemasangan tidak rapi karena bentuk genteng tidak seragam (sempurna) akibat
penyusutan saat proses pengeringan dan pembakaran; dan
e. Pemasangan genteng bubungan (nok) sering bocor karena pemasangan kurang
sempurna, bisa disebabkan oleh perubahan bentuk pada balok nok atau papan
ruiter yang mengalami penyusutan sehingga spesi pada pasangan genteng re- Kereta dorong Sekop Ember
tak dan bocor saat hujan. Kemungkinan lainnya adalah adanya retak rambut
pada spesi akibat penyusutan yang cepat karena terkena panas langsung saat
pemasangannya.
Solusinya:
A. Perawatan berkala
1) Bersihkan secara berkala kotoran baik 2) Periksa atap genteng secara berkala
di atas genteng maupun talang minimal sehingga jika ada yang bergeser, jatuh
setiap menjelang musim hujan. Pada atau pecah dapat segera diketahui.
saat membersihkan tidak menginjak Pemeriksaan dapat dilakukan dengan
langsung pada genteng maupun talang, melihat dari loteng (ruang antara langit- Palu sakar & palu besar Linggis Cetokan semen
dapat dilakukan dengan cara membuka langit dengan genteng), untuk melihat
genteng beberapa buah yang posisinya apakah terdapat lubang dengan melihat
pada usuk/kasau sehingga kaki bisa cahaya dari luar yang menembus sela-
menginjak langsung pada usuk/kasau sela genteng.
tersebut.
Waktu: enam bulan sekali.
Alat, bahan dan perlengkapan: tangga, sapu lidi, serokan
Perata plesteran Meteran Obeng listrik & obeng biasa
18 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 87
24. LAMPIRAN
Lampiran 1 B. Perbaikan ringan
Segera lakukan perbaikan atau penggantian jika diketahui ada yang rusak dengan
cara:
Rangkuman Frekuensi Pemeliharaan Bangunan Sekolah a. Ganti genteng yang pecah atau retak.
b. Perbaiki dan tempatkan kembali genteng yang bergeser posisinya.
Frekuensi Pemeliharaan
Komponen Bangunan Setiap saat c. Genteng yang bentuknya tidak sempurna sebaiknya diganti agar pasangan bisa
Harian Mingguan Bulanan Tahunan
diperlukan rapi dan tidak mengakibatkan bocor.
1. Atap
a. Kerangka atap v v Waktu: tiga bulan sekali atau saat diketahui ada indikasi kerusakan.
b. Penutup atap v v
c. Pembersihan talang v v Alat, bahan dan perlengkapan: tangga, genting cadangan.
2. Plafon v v
3. Dinding Genteng bubungan yang bocor harus diperbaiki dengan membongkar bagian yang
a. Pembersihan v
b. Pengecatan v (3-4 th)
bocor dan sekitarnya. Sebelum dipasang kembali spesinya dilapisi terlebih dahulu
4. Pintu - Jendela v dengan lembaran plastik supaya kalau terjadi retak pada spesinya rembesan air
a. Pembersihan v dapat tertahan oleh plastik dan mengalir ke genteng di bawahnya. Campuran spesi
b. Pelumasan/pembetulan v v sebaiknya ditambahkan dengan bahan kedap air (water proofing).
c. Pengecatan v (3-4 th)
5. Lantai v v Waktu: insidental saat diketahui ada kerusakan.
6. Instalasi air & Sanitasi v v v
(WATSAN) Alat, bahan dan perlengkapan: tangga, papan kayu ukuran 2cm x 20cm panjang
7. Instalasi listrik v v 2 m, minimum 2 lembar, Peralatan tukang batu (palu, betel, cetok/sendok spesi,
8. Halaman (Eksterior) rooskam, bilah perata,sekop, ember), genteng dan bubungan cadangan, plastik
a. Pembersihan sampah v v
v
lembaran, semen, pasir, air, karung penutup
b. Pembersihan selokan v
c. Pemotongan tumbuhan v v
d. Pemeliharaan taman v v
3.3.1.2.2 Penutup atap seng gelombang
Masalah yang sering terjadi:
a. Baut atau paku penahan longgar dan tidak dileng-
kapi dengan cincin karet (rubber sealer), sehingga
mudah bocor;
b. Bentuk lembaran tertekuk karena terkena benturan
atau terinjak sehingga aliran air tidak lancar; Tanpa cincin karet
c. Lembaran tertekuk terutama di bagian tepi, karena
paku penahannya lepas dan lembaran terdorong
angin;
d. Seng bubungan bergeser karena pakunya lepas,
mengakibatkan ada bagian bubungan yang tidak
tertutup dan bocor;
Dengan cincin karet
86 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 19
25. e. Adanya lubang paku yang gagal terpasang atau salah memaku; dan 5.3.4 Pemeliharaan Perabot Dengan Bahan dasar particle board
f. Lembaran atap berkarat Karakteristik bahan: Particle board tersusun dari serbuk kayu dicampur dengan per-
ekat/lem dan dipres/cetak sehingga menjadi lembaran. Bagian luar dipapisi dengan
Solusinya: lembaran formika atau PVC (plastik) yang tahan terhadap air. Perekat/lem yang di-
A. Perawatan berkala gunakan umumnya tidak tahan terhadap air atau lembab.
Periksa atap seng gelombang secara berkala, bila ada yang bergeser, pakunya lepas, Masalah yang sering timbul:
atau kerusakan lain. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melihat dari loteng (ruang - Perabot kotor oleh debu atau kotoran lain;
antara langit-langit dengan seng), untuk melihat apakah terdapat lubang dengan
- Sepatu alas kakinya lepas/rusak;
melihat cahaya dari luar yang menembus lubang/sela-sela seng.
- Aksesoris kendor/lepas;
Waktu: tiga bulan sekali atau saat diketahui ada indikasi kerusakan.
- Melentur/melendut akibat beban; dan
Alat, perlengkapan: tangga, dan baterei.
- Rusak karena particle board terurai.
B. Perbaikan ringan:
1) Beri silikon sealer atau flinkote untuk menutup kelonggaran di sekeliling baut/ Solusi:
paku supaya tidak terjadi bocor.
A. Pemeliharaan rutin/menerus
2) Jika tidak mengganggu lembaran yang berlekuk dibiarkan saja jangan ditekuk
1) Gunakan perabot sesuai dengan fungsinya, misalnya tidak duduk di atas meja,
balik karena akan terjadi sobek. Tetapi kalau lekukkannya sudah mengakibatkan
tidak menggunakan meja untuk panggung, dsb.;
aliran air tidak lancar sebaiknya lembaran tersebut diganti.
2) Bersihkan permukaan setiap hari dengan
3) Jika ditemukan ada paku atau sekrup pengikat yang lepas atau kendor segera
sulak (kemoceng), dan jika ada kotoran yang
dilakukan perbaikan, untuk menghindari bocor saat terjadi hujan dan paku atau
melekat bersihkan dengan kain basah dan di-
sekrup harus dilengkai dengan ring karet.
lap lagi dengan kain lap sampai kering;
4) Jika atap yang diganti berupa seng (metal berlapis galvanis) maka bahan peng-
3) Hindarkan dari sinar matahari langsung
ganti tersebut sebelum dicat terlebih dulu dilapisi dengan meni besi (red-oxide)
dan air;
kemudian dilapisi dengan cat tahan cuaca (weather shield).
4) Jangan menaruh benda panas di atas pera-
5) Dalam melakukan perbaikan jangan sampai menginjak langsung ke bidang atap.
bot;
Jika terpaksa harus menginjak, gunakan papan yang agak panjang (± 2m) seba-
gai alas injakan kaki. 5) Jika menggeser almari atau meja seba-
iknya isi/beban dikosongkan terlebih dulu supaya ringan, kemudian diangkat
6) Jika ditemukan ada bekas lobang paku yang gagal terpasang, maka lubang
(tidak diseret).
tersebut harus ditutup menggunakan flinkote yang dilakukan dengan cara:
- laburkan flinkote pada retakan atau lubang; 6) Jangan menempatkan perabot di tempat yang lem-
- lapisi dengan kain; dan bab;
- laburkan flinkote kembali di atasnya hingga rata. 7) Tidak membebani perabot yang melebihi batas
7) Jika ada yang berkarat, bersihkan bagian yang berkarat tersebut dengan meng- kekuatannya, karena bahan ini mudah melentur;
gunakan sikat kawat dan diamplas dengan amplas halus. Setelah bersih lakukan dan
prosedur seperti pada no.4. Apabila karat sudah parah (bila disikat sudah sangat 8) Pastikan bahwa kaki meja, kursi, atau almari yang
tipis dan berlubang) maka sebaiknya lembaran tersebut diganti dengan lembaran menumpu ke lantai harus dilengkapi dengan sepatu
yang baru. dari plastic atau karet agar terhindar dari lembab
atau air dari lantai.
20 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 85
26. - Cat kusam atau terkelupas; Waktu: enam bulan sekali.
- Sepatu alas kakinya lepas/rusak; dan Alat, bahan dan perlengkapan: tangga, palu besi, catut/tang, papan 2cm x 20cm
panjang 2m, seng baru, paku/sekrup seng, flinkote, cat tahan cuaca, meni besi,
- Berkarat
silikon sealer, ring karet, sikat kawat, amplas halus.
Solusi:
3.3.2 Plafon/Langit-Langit
A. Pemeliharaan rutin/menerus Kursi plastik yang rusak
Masalah yang sering timbul:
1) Gunakan perabot sesuai dengan fungsinya, misalnya tidak duduk di atas meja,
1) Plafon kotor oleh debu atau sarang laba-laba;
tidak menggunakan meja untuk panggung, dsb;
2) Terdapat noda, kusam dan jamur akibat terkena air
2) Bersihkan permukaan setiap hari dengan sulak (kemoceng), dan jika ada kotoran
dari atap yang bocor;
yang melekat bersihkan dengan kain basah;
3) Plafon rusak, mengelupas, berlubang; dan
3) Hindarkan dari sinar matahari langsung;
4) Kalau ada bahan lain yang digunakan selain tripleks,
4) Jangan menaruh benda panas di atas perabot;
lihat Bab 4 tentang Manajemen Asbes di sekolah.
5) Jika menggeser almari atau meja sebaiknya isi/beban dikosongkan terlebih dulu
supaya ringan, kemudian diangkat (tidak diseret); dan Solusinya:
6) Dijaga jangan sampai sobek atau patah akibat salah penggunaan atau pembe- A. Pemeliharaan rutin/menerus
banan yang melebihi kapasitas, karena sulit atau bahkan tidak bisa diperbaiki.
1) Bersihkan plafon dengan menggunakan sapu bertangkai panjang. Jika menggu-
Waktu: setiap hari nakan tangga perhatikan agar kaki tangga atau steger harus diberi alas kain atau
Alat, perlengkapan dan bahan: kain lap, sulak (kemoceng) kertas yang digulung-gulung agar tumpuan tangga tidak merusak lantai/keramik
akibat dari beban yang terpusat.
B. Pemeliharaan berkala 2) Hindarkan penempatan benda-benda yang membebani plafon, karena dapat
Lakukan pemeriksaan secara berkala, bila ada tanda-tanda kerusakan atau akan mengakibatkan plafon melengkung, pecah atau pakunya terlepas.
terjadi kerusakan seperti aksesoris lepas, buka/tutup pintu/laci tidak lancar, sepatu Waktu: seminggu sekali.
alas kaki rusak/hilang, dsb.).
Alat, dan perlengkapan: sapu bertangkai panjang dan tangga.
Waktu: tiga bulan sekali.
Alat, perlengkapan dan bahan: lembar pencatatan. B. Pemeliharaan berkala
1) Periksa secara berkala, bila ada tanda-tanda bekas tetesan air dari atap bo-
C. Perbaikan ringan cor, atau ada tanda-tanda kerusakan berupa penurunan kerangka, paku lepas,
Segera lakukan perbaikan jika ada bagian-bagian lepas, kendor, atau rusak, agar lapisan tripleks mengelupas, dsb.
tidak semakin parah. Tetapi jika rusaknya sudah parah dan tidak efisien dilakukan 2) Lakukan pengecatan ulang (setiap 3 tahun atau 4 tahun sekali) atau bila war-
perbaikan, sebaiknya disingkirkan saja dan ganti dengan yang baru. nanya sudah terlihat kusam dan disarankan menggunakan cat warna putih agar
Waktu: setiap saat ada kerusakan. ruangan menjadi terang, karena bisa berfungsi sebagai reflektor cahaya.
Alat, perlengkapan dan bahan: tang, obeng, aksesoris pengganti. Waktu: tiga bulan sekali atau saat ada indikasi kerusakan, dan pengecatan ulang
setiap 3-4 tahun sekali.
Alat: tangga, kuas/roller, dan cat.
84 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 21
27. C. Perbaikan ringan 8) Tidak membebani perabot yang melebihi batas kekuatannya, karena kalau ter-
jadi perubahan bentuk (bengkok, lendut, patah) akan sulit untuk dikembalikan
1) Paku yang lepas harus segera dipaku kembali agar kerusakan tidak menjadi lebih
seperti semula;
parah;
9) Jauhkan bahan-bahan yang menyebabkan korosi dari perabot agar tidak berka-
2) Jika ada penutup plafon yang rusak seperti tripleks lapisannya terkelupas atau
rat; dan
ada yang berlobang atau sobek segera lakukan penggantian khusus untuk lem-
baran yang rusak tersebut, dan dicat seperti bagian yang lain; dan 10) Pastikan bahwa kaki meja, kursi, atau almari yang menumpu ke lantai harus
dilengkapi dengan sepatu dari plastic atau karet agar tidak menimbulkan luka
3) Plafon yang terdapat noda jamur sebaiknya dilapisi dengan cat kayu sebelum
gores pada lantai.
dicat dengan cat plafon.
Waktu: setiap hari.
Alat, perlengkapan dan bahan: kain lap, sulak (kemoceng).
B. Pemeliharaan berkala
Lakukan pemeriksaan secara berkala, bila ada tanda-tanda kerusakan atau akan
terjadi kerusakan berupa tumbuhnya karat, buka/tutup pintu/laci tidak lancar, sam-
Identifikasi Bagian yang rusak Plafon yang rusak Dicat kembali bungan akan lepas, cat mengelupas, sepatu alas kaki rusak/hilang, dsb.
bagian plafon dilepaskan diganti Waktu: tiga bulan sekali.
yang rusak
Alat, perlengkapan dan bahan: lembar pencatatan.
Waktu: setiap saat ada kerusakan.
Alat, bahan dan perlengkapan: palu, gergaji, tangga, kuas/rol cat, amplas, paku C. Perbaikan ringan
tripleks, lembaran tripleks, plamur tembok, dan cat. 1) Jika ada cat yang tekelupas segera lakukan pengecatan ulang sebelum terlan-
jur berkarat. Sebelum pengecatan ulang, terlebih dahulu harus diamplas sampai
3.3.3 Dinding bersih, baru dimeni dengan meni besi dan dicat;
Masalah yang sering timbul: 2) Lakukan perbaikan jika ada bagian-bagian lepas, kendor, atau rusak, agar tidak
semakin parah. Tetapi jika rusaknya sudah parah dan tidak efisien dilakukan per-
baikan, sebaiknya disingkirkan saja dan ganti dengan yang baru.
Waktu: setiap saat ada kerusakan.
Alat, perlengkapan dan bahan: kuas, kape, obeng, amplas, meni, cat, sepatu/alas
kaki (karet/plastik).
5.3.3 Pemeliharaan Perabot berbahan Plastik
Karakteristik bahan ini bervariasi, tetap umumnya bersifat elastis, ringan, tidak tahan
api, dan mudah sobek. Bahan jenis ini kalau sudah rusak sulit/tidak bisa diperbaiki.
Masalah yang sering timbul:
Tembok kotor Tembok retak Tembok lembab - Perabot kotor oleh debu atau kotoran lain;
- Tergores oleh benda tajam sehingga pelapis luarnya rusak;
22 Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah Panduan Manajemen dan Pemeliharaan Aset Sekolah 83