SlideShare a Scribd company logo
TEATER TRADSIONAL SULAWESI
Gandrang Bulo
Berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Kesenian gandrang bulo sudahberkembang
sejak zaman penjajahan Jepang. Aslinya
gandrang bulo merupakan pertunjukan seni
tari yang diiringi permainan musik gendang
dan biola dari bambu. Namun di zaman
penjajahan Jepang, kesenian rakyat ini
dikembangkan dengan menambahkan dialog-
dialog spontan dan gerak tubuh para penari
yang kocak. Sejak itu, kesenian gandrang bulo
lebih dikenal dengan kesenian yang
menyampaikan aspirasi dan kritik rakyat dengan cara yang ringan dan lucu.
Pemain membawakan karakter lucu seperti orang idiot atau orang kampung yang
lugu berhadapan dengan pemeran pejabat atau orang berkuasa yang angkuh. Orang
idiot dan orang kampung itu selalu berhasil mencibir si pejabat.
Pertunjukan gandrang bulo umumnya dilakukan diatas sebuah panggung dan
diiringi musik dari gendang. Para pemainnya menggunakan kostum sehari-hari sesuai
dengan cerita yang dipertunjukan. Disela-sela pertunjukan sering disisipkan tari-tarian
tradisional dari Makassar seperti Tari Se'ru dan Tari Pepe.
Berbeda dengan tarian etnis Bugis – Makassar lain yang berirama lembut, lamban
dan penuh pengkhyatan disetiap tarinya. Tari gandrang bulo justru mengedepankan
gerakan tangan dan kaki dengan tempo cepat, rancak dan energik seolah tak ada tata
gerak baku. Sesungguhnya tarian itu melambangkan karakter orang Bugis – Makassar,
dalam perspektif gender masing-masing, Karakter Bugis – Makkassar yang keras dan
tegas memang hanya ditemui pada kaum pria, sementara pada kaum perempuan justru
sebaliknya. Mereka cenderung tampil anggun, gemulai dan keibuan.
Kondo Buleng
Kondobuleng, sejenis teater tradisional suku Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan.
Catatan tertua menegaskan, teater tradisional ini milik orang Bajo.
Teater tradisional Kondobuleng mempunyai
keunikan yang tidak dipunyai oleh teater tradisional
lainnya di Indonesia, yaitu tidak adanya batas antara
pemain dengan perlengkapan pada adegan tertentu.
Mereka adalah pemain, tetapi pada adegan yang
sama, mereka adalah perlengkapan pemain. Mereka
perahu yang sedang menyeberangi samudra, tetapi
pada saat itu pula, mereka adalah manusia yang
sedang menumpangi perahu itu.
Kondo buleng yang telah berusia sekitar 300 tahun itu, mengandung fungsi-fungsi
sosial yang memiliki 3 nilai yaitu nilai pendidikan, nilai hiburan, dan nilai penciptaan.
Nilai-nilai tersebut dapat ditemukan sepanjang pertunjukanya yang sederhana tapi
sangat simbolis melalui tiga jenis komedi, yakni kecelakaan fisik, kejenakaan verbal, dan
komedi ide. Tak ada kecelakaan pentas pada Kondobuleng. Semua berlangsung santai.
Berbagai perubahan terjadi dan karena itu berbagai penafsiran muncul dalam
perjalanannya. Ada yang berpendapat bahwa Kondobuleng adalah simbol kesucian,
kemurnian; dan karena itu meskipun tokoh kondo (bangau) sudah mati karena
ditembak, dia hidup kembali. Pada masa penjajahan Belanda, tokoh Bangau ditafsirkan
sebagai Belanda, dan karena itu tidak hidup kembali setelah tertembak oleh gerilya.
Ketika PKI (Partai Komunis Indonesia) masih bercokol di Indonesia, tokoh Bangau hidup
kembali setalah ditembak oleh PKI, dan karena itu sang penembak harus menembak
dirinya sendiri, karena dianggap dia tidak mampu melaksanakan tugas partai dengan
baik. Hal ini mengingatkan kita tentang prinsip PKI, bahwa segala sesuatunya ada di
bawah telapak kaki politik. Salah satu sebab perbedaan penafsiran itu disebabkan oleh
adanya perubahan tertentu, tetapi tidak mengubah pola.
Pada awalnya Kondobuleng berbentuk permainan yang nirkata, tanpa kata atau
tanpa tuturan. Segala sesuatuya terungkap melalui gerak dan musik. Vokal manusia
terwujud dalam nyanyian, tawa, dan teriakan. Penyebarannya sangat lamban karena
hanya ada melalui permainan pengisi waktu. Dalam perjalanannya yang sangat lamban,
status Kondobuleng berubah dari permainan menjadi pertunjukan. Itulah sebabnya
dalam masyarakat tradisional Bugis-Makassar, permainan masyarakat yang telah
berubah menjadi pertunjukan itu dijadikan salah satu mata acara keramaian, misalnya
dalam pesta perkawinan, naik rumah baru, khitanan, dll.
Tokoh dalam Kondobuleng terdiri atas dua. Tokoh
pertama, Bangau. Untuk memberi kesan bangau,
pemain yang memerankannya mengenakan kain
putih polos yang diselimutkan mulai dari pundak
sampai ke kaki. Selain itu, secarik kain yang juga
berwarna putih diikatkan di bagian leher, diputar ke
atas menutupi kepala termasuk wajah. Di bagian
mulut, tertonjol runcing oleh bentukan bambu. Itulah
paruhnya. Inilah Kondobuleng-nya. Tokoh kedua,
Pemburu, laki-laki dengan sebatang tongkat yang
berfungsi sebagai senapan.
TEATER TRADISIONAL KALIMANTAN
TEATER TUTUR
a) Bapandung
Bapandung lahir di Desa Muara Munign
kabupaten Tapin. Orang-orang dahulu mengenal
bapandung sebagai suatu seni keterampilan
bercerita. Orang ini disebut pandung.
Pandung bercerita kepada orang yang hadir.
Tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita, dimainkan
dengan menirukan suara, tingkah laku seseorang, dan
sebagainya. Hal ini mengingat kita pada seni
Monolog.
b) Dundam
Teater tutur yang di kisahkan oleh pendundam dengan prosa lirik, berpantun-
pantun. Lagunya lebih dekat dengan lagu mantra. Ceritanya adalah tokoh legenda
orang Dayak (Bukit) dalam suatu kelompok. Ada hubungan cerita dengan etnis Banjar
atau dengan kerajaan Banjar.
Dundam hampir punah (sejak tahun 1980 tidak pernah lagi di pergelarkan)
karena pencerita harus dalam gelap gulita. Cahaya lampu tidak bisa memaksa ia
bercerita. Media untuk bercerita adalah sebuah gendang atau tarbang yang dipukul
berirama mengiring lagu pendundam bercerita.
c) Lamut
Teater tutur lamut befungsi sebagai upacara pengobatan anak yang sakit, bisa
juga berfungsi sebagai tontonan masyarakat.
Pelamutan duduk berila dengan memegang sebuah gendang budar yang dikenal
dengan nama tarbang. Pelamut berbaju Taluk balanga (Koko) memakai sarung palekat,
berkopiah hitam. Penonton duduk santai lesehan.
d) Andi-Andi
Teater andi-andi adalah seseorang berkisah tentang legenda, dongeng dan
sebagainya disaat orang bergotong royong, mengetam padi di sawah.
Fungsinya menghibur orang bekerja. Ceritanya dari syair-syair, tutur candi,dan
dongengan. Jenis teater ini telah pudar, karena si penutur sudah tiada dan usia uzur.
TEATER NON-TUTUR
a) Mamanda
Teater rakyat mamanda, tumbuh dan
berkembang sejak tahun 1900-an di Desa Periuk,
kecamatan Margasari, kabupaten tapin. Cerita
permulaan ketika adalah Syair Abdul Malik.
Kemudian berkembang kepada legenda rakyat,
dongeng 1001 malam dan sebagainya.
Busanya yang khas banjar dan melayu,
serta iringan musik yang terdiri dari rebab/biola,
Babun/gendang, dan gung menyebabkan teater tradisi ini cepat populer dan
berkembang keseluruh Kalimantan selatan.
b) Tantayungan
Teater tantayungan tumbuh di desa haruyan, dan Barikin kabupaten hulu sungai
Tengah. Pada mulanya hanyalah perang-perangan antara kelompok pengantin pria
dengan kelompok wanita. Kemudian terjadi Cerita yang berasal dari syair maupun
legenda “Orang Bukit”.
Teater ini unik, pemainnya semua memakai tombak sedang pakainnya dari etnis
Banjar dengan kida-kida (penutup dada). Pengiring teater ini adalah gemelan Banjar
bercampur dengan sarunai, sehingga ke danimisan musik menjalin gerakan pemain.
Teater tantayungan ini hampir punah namun masih ada yang memelihara di Desa
Barikin.
c) Wayang Gipang / Kuda Gipang Carita
Wayang Gipang disebut juga teater Kuda
Gipang Carita / Bakisah (bhs banjar), karena semua
memakai kuda Gipang dari anyaman bambu.
Cerita bersumber dari Mahabarata dengan
episode Kerajaan Suryapringgandani yang dirajai
oleh Prabu Kisa dan anak-anaknya Dewi Arimbi,
Raden Arimba, Patih Praja Kangkapa, Braja Musti,
Braja Langatan dan temtu saja ada kerajaan musuh
yakni bernama kerajaan Siring Sagara, Suara
Warga dan lain-lain yang dicipta oleh sang
pengarang lakon. Cerita yang sangat populer adalah sekitar perkawinan Dewi Arumbi
dengan Arya Bima.
Seperti semua teater non tutur (dimainkan orang), arena pentas pada umumnya
diatur sesuai serobong dan cirri khas seting adalah sebuah meja, ditafsirkan sebagai
lambang Istana, pohon, goa, rumah, hutan dan lain-lain
d) Wayang Gung
Tempat bermain teater
Wayang Gung berbentuk sama
dengan teater Mamanda. Cerita
diambil pakem Ramayana, sekitar
pertarungan Negara Pancawati
dengan Alengka Diraja. Negara
Pancawati menuntut Negara
Alengka, karena Dewi Shinta isteri
maharaja Pancawati yang bernama
batara Rama diculik oleh Rahwana
Dasamuka. Peperangan terjadi, dan
dimenangkan oleh Negara Pancawati dengan tentara keranya dipimpin oleh ksatria
hanoman pancasona.
Iringan musik teater ini adalah seperangkat gamelan Banjar. Pemain teater
Wayang Gung ini semua memakai tutup kepala atau disebut dengan ketopang. Pemain
juga memakai baju Mamanda, difungsikan sebagai baju raja-raja dalam Wayang Gung.
Teater Wayang Gung ini tumbuh di Desa Barikin, kabupaten Hulu Sungai Tangah,
desa Kayu Bawang kabupaten Hulu Sungai Selatan dan menyabar keseluruh Kalimantan
Selatan sekitar tahun 1990-an.
e) Teater Japin Carita
Teater Japin Carita menceritakan tentang
tingkah polah kehidupan masyarakat
disekitarnya, tentang perkawinan, percintaan,
kerajaan dan sebagainya. Sebelumnya terjadi
bujuk-bujukan dengan stilisasi tari japin, tema
ini lambat laun berubah manjadi tarian gembira
oleh anak muda.
Ada pula teater japin yang menceritakan
pembela kebenaran, seperti dalam dongeng,
yakni kasatri yang jujur, berani membela
masyarakat. Teater ini tumbuh di Desa Sungai Miai, Kota Banjarmasin tahun 1902.
f) Teater Topeng / Bapantulan
Teater ini tumbuh di Desa Barikin Kabupaten Hulu
Sungai Tengah dan dibina oleh seorang dalang Wayang
Kulit Banjar.
Semua pemain memakai topeng Banjar. Cerita, ada
yang mengambil topeng Panji, ada yang mengambil syair
atau pun khusus cerita keluarga Pantul Banjar lambing
kerakyatan yang bersikap lugu, pintar dan tak terhindar dari
serba kekurangan.
g) Teater Anak Delapan
Asal mula teater tradisi Anak Delapan adalah tarian
berbaris-baris delapan orang anak raja-raja pada suatu
pesta dalam bentuk tari dan nyanyi. Kemudian datang
seorang raja yang mengandalkan keterampilan.
Pada kurun waktu tertentu tarian ini menjelma atau
berubah menjadi suatu drama / teater tradisi yang
ceritanya Istana Sentris mirip seperti teater Mamanda.
Teater ini masih hidup di kabupaten Kotabaru dan di
Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
TEATER TRADISIONAL PAPUA
Dalam kesenian masyarakat papua di masa lampau, sebuah tarian atau perilaku
teatrikal sering dilakukan tanpa kehadiran penonton. Hal itu dilakukan sebagai cara
komunikasi suku atau kumpulan masyarakat terhadap arwah-arwah nenek moyang.
Proses kemunculan teater tersebut disesuaikan dengan wilayah hukum adat Papua.
Pada dasarnya seni teater di Indonesia mula-mula berisi ekspresi komunikasi
masyarakat mesolitik yang berburu dan neolitik yang agraris. Masyarakat mesolitik yang
menggunakan proses berburu sebagai mata pencaharian untuk mewujudkan bentuk-
bentuk teatrikal, seperti: berburu binatang atau ikan, mencari ubi-ubian, serta perebutan
kekuasaan. Begitu juga dengan wujud teater papua juga tidak jauh-jauh dari cara hidup
mereka tersebut seperti simbol-simbol tingkah laku binatang, binatang air, dan juga
gerak alam. contohnya adalah teater sasimbiori yang menceritakan pengorbanan
seorang ibu.
SASIMBORI
Kisah Sasimbiori dibawakan dengan
ringan dan menggelitik karena penuh imaji
yang tak masuk akal, namun sarat pesan
dan filosifi kehidupan. Penjabaran
perjalanan hidup manusia ibarat dua sisi
mata uang yang saling berseberangan; tak
dapat dipisahkan. Ada sedih ada bahagia,
ada kecewa ada pemulihan, ada duka ada
suka, ada iri hati ada kasih mesra, ada
saatnya lahir ada masanya mati. Meski lahir
dan dibesarkan oleh seekor kangguru,
Sasimbiori mendapat bekal didikan dan kasih sayang dari sang Ibu yang menempanya
menjadi manusia yang berbudi luhur. Karakter seseorang dibentuk dari lingkungan
terkecil yaitu keluarga, dan sosok seorang Ibu (perempuan) memegang peranan yang
sangat penting.
Karena sayangnya, sang Ibu pun tak mau
berdiam diri ketika anaknya tak pulang dari
berburu. Keyakinan membawanya
menyeberangi lautan demi mencari buah
hatinya. Pulau tempat tinggal Sasimbiori
tersebut dikenal warga sebagai Sasimbiori
Nupori (pulau yang ditemukan oleh
Sasimbiori) atau sekarang dikenal sebagai
pulau Numfor, Biak, Papua Barat. Sedang buah
kelapa yang digunakan oleh Wawi Amori sebagai pelampung dan ditinggalkan di pulau
itu; diyakini sebagai cikal bakal pohon kelapa yang berkembang di pulau Numfor hingga
hari ini.

More Related Content

What's hot

Laporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian SejarahLaporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian Sejarah
muhammadiyah university of makassar
 
Kebudayaan masyarakat pekalongan
Kebudayaan masyarakat pekalonganKebudayaan masyarakat pekalongan
Kebudayaan masyarakat pekalongan
Tjah Dhe
 
Kearifan lokal kabupaten nganjuk
Kearifan lokal kabupaten nganjukKearifan lokal kabupaten nganjuk
Kearifan lokal kabupaten nganjuk
Choi Fatma
 
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni TariMakalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
Vina Widya Putri
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
Akhmad Muhibudin
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiCici Cweety
 
Materi Bahasa Jawa Kelas 6
Materi Bahasa Jawa Kelas 6Materi Bahasa Jawa Kelas 6
Materi Bahasa Jawa Kelas 6rismawijayanti
 
34 provinsi di indonesia beserta pakaian
34 provinsi di indonesia beserta pakaian34 provinsi di indonesia beserta pakaian
34 provinsi di indonesia beserta pakaian
State Uiversity Of Medan (UNIMED)
 
Kerajaan singasari (1)
Kerajaan singasari (1)Kerajaan singasari (1)
Kerajaan singasari (1)
Victoria Pardede
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifRoyadi Nusa
 
TEKS EDITORIAL Kelas XII.pptx
TEKS EDITORIAL Kelas XII.pptxTEKS EDITORIAL Kelas XII.pptx
TEKS EDITORIAL Kelas XII.pptx
ssuserfaea91
 
Proposal kegiatan
Proposal  kegiatanProposal  kegiatan
Proposal kegiatan
Andreas Widhagdo
 
Alat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannyaAlat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannya
Zuhriana Hasanah
 
Materi Bahasa Indonesia kelas X ( Teks Biografi )
Materi Bahasa Indonesia kelas X ( Teks Biografi ) Materi Bahasa Indonesia kelas X ( Teks Biografi )
Materi Bahasa Indonesia kelas X ( Teks Biografi )
fifinfadriah
 
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasionalRendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
Mustofa Hidayat
 
Biografi materi kelas X
Biografi materi kelas XBiografi materi kelas X
Biografi materi kelas X
KevinAnggono
 
Kerajaan demak
Kerajaan demakKerajaan demak
Kerajaan demak
Gungun Misbah Gunawan
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Alfan Fatoni
 
SENI TARI
SENI TARISENI TARI
Statistika Matematika kelas X
Statistika Matematika kelas XStatistika Matematika kelas X
Statistika Matematika kelas X
Khansha Hanak
 

What's hot (20)

Laporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian SejarahLaporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian Sejarah
 
Kebudayaan masyarakat pekalongan
Kebudayaan masyarakat pekalonganKebudayaan masyarakat pekalongan
Kebudayaan masyarakat pekalongan
 
Kearifan lokal kabupaten nganjuk
Kearifan lokal kabupaten nganjukKearifan lokal kabupaten nganjuk
Kearifan lokal kabupaten nganjuk
 
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni TariMakalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
Makalah Seni Budaya Pergelaran Tari dan Kritik Seni Tari
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
 
Materi Bahasa Jawa Kelas 6
Materi Bahasa Jawa Kelas 6Materi Bahasa Jawa Kelas 6
Materi Bahasa Jawa Kelas 6
 
34 provinsi di indonesia beserta pakaian
34 provinsi di indonesia beserta pakaian34 provinsi di indonesia beserta pakaian
34 provinsi di indonesia beserta pakaian
 
Kerajaan singasari (1)
Kerajaan singasari (1)Kerajaan singasari (1)
Kerajaan singasari (1)
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatif
 
TEKS EDITORIAL Kelas XII.pptx
TEKS EDITORIAL Kelas XII.pptxTEKS EDITORIAL Kelas XII.pptx
TEKS EDITORIAL Kelas XII.pptx
 
Proposal kegiatan
Proposal  kegiatanProposal  kegiatan
Proposal kegiatan
 
Alat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannyaAlat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannya
 
Materi Bahasa Indonesia kelas X ( Teks Biografi )
Materi Bahasa Indonesia kelas X ( Teks Biografi ) Materi Bahasa Indonesia kelas X ( Teks Biografi )
Materi Bahasa Indonesia kelas X ( Teks Biografi )
 
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasionalRendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
 
Biografi materi kelas X
Biografi materi kelas XBiografi materi kelas X
Biografi materi kelas X
 
Kerajaan demak
Kerajaan demakKerajaan demak
Kerajaan demak
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
SENI TARI
SENI TARISENI TARI
SENI TARI
 
Statistika Matematika kelas X
Statistika Matematika kelas XStatistika Matematika kelas X
Statistika Matematika kelas X
 

Similar to Makalah teater tradisional Sulawesi, Kalimantan dan Papua

Macam macam seni teater
Macam macam seni teaterMacam macam seni teater
Macam macam seni teater
Rizka Aprilia
 
MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL
MACAM-MACAM TEATER TRADISIONALMACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL
MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL
Risdiana Damayanti
 
Tugas tik powerpoint lindaaaaa
Tugas tik powerpoint lindaaaaaTugas tik powerpoint lindaaaaa
Tugas tik powerpoint lindaaaaa
lindaalinduud
 
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERIMATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
desi239631
 
Ilmu sosial dasar 1 ia04
Ilmu sosial dasar 1 ia04Ilmu sosial dasar 1 ia04
Ilmu sosial dasar 1 ia04Yoga Yps
 
Jenis teater tradisional nusantara by DF4
Jenis teater tradisional nusantara by DF4Jenis teater tradisional nusantara by DF4
Jenis teater tradisional nusantara by DF4
Dhan_DF4
 
WAYANG KULIT
WAYANG KULITWAYANG KULIT
WAYANG KULIT
Amran Aris
 
30 Tarian Adat Tradisional Bali dan Gambar beserta Penjelasannya.docx
30 Tarian Adat Tradisional Bali dan Gambar beserta Penjelasannya.docx30 Tarian Adat Tradisional Bali dan Gambar beserta Penjelasannya.docx
30 Tarian Adat Tradisional Bali dan Gambar beserta Penjelasannya.docx
efridayani
 
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya SekarangSejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Al-kimia Esencias Florales
 
Kesenian barong
Kesenian barongKesenian barong
Kesenian barong
Robert Syayfull
 
Filosofi tari turangga yaksa
Filosofi tari turangga yaksa Filosofi tari turangga yaksa
Filosofi tari turangga yaksa
Mellisaayu
 
Kecak dance
Kecak danceKecak dance
Kecak dance
Resti Yana
 
C i l o k a k
C i l o k a kC i l o k a k
C i l o k a k
Ahmad Afandi
 
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal TulisanTradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Wiyanto Hardjono
 
30 Tarian Adat Tradisiona.docx
30 Tarian Adat Tradisiona.docx30 Tarian Adat Tradisiona.docx
30 Tarian Adat Tradisiona.docx
efridayani
 
Bundengan dan tari topeng lengger.pptx
Bundengan dan tari topeng lengger.pptxBundengan dan tari topeng lengger.pptx
Bundengan dan tari topeng lengger.pptx
ssuser118325
 
Macam tari tradisional indonesia
Macam tari tradisional indonesiaMacam tari tradisional indonesia
Macam tari tradisional indonesia
Putera Sumatera
 
Beragam Kesenian di Indonesia
Beragam Kesenian di IndonesiaBeragam Kesenian di Indonesia
Beragam Kesenian di Indonesia
Nada Salsabila
 
Wayang kulit
Wayang kulitWayang kulit
Wayang kulit
Nik Aqil
 

Similar to Makalah teater tradisional Sulawesi, Kalimantan dan Papua (20)

Macam macam seni teater
Macam macam seni teaterMacam macam seni teater
Macam macam seni teater
 
MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL
MACAM-MACAM TEATER TRADISIONALMACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL
MACAM-MACAM TEATER TRADISIONAL
 
Tugas tik powerpoint lindaaaaa
Tugas tik powerpoint lindaaaaaTugas tik powerpoint lindaaaaa
Tugas tik powerpoint lindaaaaa
 
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERIMATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
 
Ilmu sosial dasar 1 ia04
Ilmu sosial dasar 1 ia04Ilmu sosial dasar 1 ia04
Ilmu sosial dasar 1 ia04
 
Jenis teater tradisional nusantara by DF4
Jenis teater tradisional nusantara by DF4Jenis teater tradisional nusantara by DF4
Jenis teater tradisional nusantara by DF4
 
WAYANG KULIT
WAYANG KULITWAYANG KULIT
WAYANG KULIT
 
30 Tarian Adat Tradisional Bali dan Gambar beserta Penjelasannya.docx
30 Tarian Adat Tradisional Bali dan Gambar beserta Penjelasannya.docx30 Tarian Adat Tradisional Bali dan Gambar beserta Penjelasannya.docx
30 Tarian Adat Tradisional Bali dan Gambar beserta Penjelasannya.docx
 
Tari topeng klana
Tari topeng klanaTari topeng klana
Tari topeng klana
 
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya SekarangSejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
 
Kesenian barong
Kesenian barongKesenian barong
Kesenian barong
 
Filosofi tari turangga yaksa
Filosofi tari turangga yaksa Filosofi tari turangga yaksa
Filosofi tari turangga yaksa
 
Kecak dance
Kecak danceKecak dance
Kecak dance
 
C i l o k a k
C i l o k a kC i l o k a k
C i l o k a k
 
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal TulisanTradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
 
30 Tarian Adat Tradisiona.docx
30 Tarian Adat Tradisiona.docx30 Tarian Adat Tradisiona.docx
30 Tarian Adat Tradisiona.docx
 
Bundengan dan tari topeng lengger.pptx
Bundengan dan tari topeng lengger.pptxBundengan dan tari topeng lengger.pptx
Bundengan dan tari topeng lengger.pptx
 
Macam tari tradisional indonesia
Macam tari tradisional indonesiaMacam tari tradisional indonesia
Macam tari tradisional indonesia
 
Beragam Kesenian di Indonesia
Beragam Kesenian di IndonesiaBeragam Kesenian di Indonesia
Beragam Kesenian di Indonesia
 
Wayang kulit
Wayang kulitWayang kulit
Wayang kulit
 

More from Vina Widya Putri

Infeksi Odontogenik
Infeksi OdontogenikInfeksi Odontogenik
Infeksi Odontogenik
Vina Widya Putri
 
Lesi Pigmentasi
Lesi PigmentasiLesi Pigmentasi
Lesi Pigmentasi
Vina Widya Putri
 
Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, LeukoplakiaLesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Vina Widya Putri
 
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa RekurenReccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Vina Widya Putri
 
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
Vina Widya Putri
 
Lesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat VirusLesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat Virus
Vina Widya Putri
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Vina Widya Putri
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Vina Widya Putri
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Vina Widya Putri
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Vina Widya Putri
 
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi ObatLaporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
Vina Widya Putri
 
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Vina Widya Putri
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Vina Widya Putri
 
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelTutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Vina Widya Putri
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
Vina Widya Putri
 
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAKLaporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Vina Widya Putri
 
Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Vina Widya Putri
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Vina Widya Putri
 
Premolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atasPremolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atas
Vina Widya Putri
 
Premolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atasPremolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atas
Vina Widya Putri
 

More from Vina Widya Putri (20)

Infeksi Odontogenik
Infeksi OdontogenikInfeksi Odontogenik
Infeksi Odontogenik
 
Lesi Pigmentasi
Lesi PigmentasiLesi Pigmentasi
Lesi Pigmentasi
 
Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, LeukoplakiaLesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
 
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa RekurenReccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
 
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
 
Lesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat VirusLesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat Virus
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
 
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi ObatLaporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
 
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
 
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelTutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
 
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAKLaporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
 
Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
 
Premolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atasPremolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atas
 
Premolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atasPremolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atas
 

Recently uploaded

Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 

Recently uploaded (20)

Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 

Makalah teater tradisional Sulawesi, Kalimantan dan Papua

  • 1. TEATER TRADSIONAL SULAWESI Gandrang Bulo Berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Kesenian gandrang bulo sudahberkembang sejak zaman penjajahan Jepang. Aslinya gandrang bulo merupakan pertunjukan seni tari yang diiringi permainan musik gendang dan biola dari bambu. Namun di zaman penjajahan Jepang, kesenian rakyat ini dikembangkan dengan menambahkan dialog- dialog spontan dan gerak tubuh para penari yang kocak. Sejak itu, kesenian gandrang bulo lebih dikenal dengan kesenian yang menyampaikan aspirasi dan kritik rakyat dengan cara yang ringan dan lucu. Pemain membawakan karakter lucu seperti orang idiot atau orang kampung yang lugu berhadapan dengan pemeran pejabat atau orang berkuasa yang angkuh. Orang idiot dan orang kampung itu selalu berhasil mencibir si pejabat. Pertunjukan gandrang bulo umumnya dilakukan diatas sebuah panggung dan diiringi musik dari gendang. Para pemainnya menggunakan kostum sehari-hari sesuai dengan cerita yang dipertunjukan. Disela-sela pertunjukan sering disisipkan tari-tarian tradisional dari Makassar seperti Tari Se'ru dan Tari Pepe. Berbeda dengan tarian etnis Bugis – Makassar lain yang berirama lembut, lamban dan penuh pengkhyatan disetiap tarinya. Tari gandrang bulo justru mengedepankan gerakan tangan dan kaki dengan tempo cepat, rancak dan energik seolah tak ada tata gerak baku. Sesungguhnya tarian itu melambangkan karakter orang Bugis – Makassar, dalam perspektif gender masing-masing, Karakter Bugis – Makkassar yang keras dan tegas memang hanya ditemui pada kaum pria, sementara pada kaum perempuan justru sebaliknya. Mereka cenderung tampil anggun, gemulai dan keibuan. Kondo Buleng Kondobuleng, sejenis teater tradisional suku Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan. Catatan tertua menegaskan, teater tradisional ini milik orang Bajo.
  • 2. Teater tradisional Kondobuleng mempunyai keunikan yang tidak dipunyai oleh teater tradisional lainnya di Indonesia, yaitu tidak adanya batas antara pemain dengan perlengkapan pada adegan tertentu. Mereka adalah pemain, tetapi pada adegan yang sama, mereka adalah perlengkapan pemain. Mereka perahu yang sedang menyeberangi samudra, tetapi pada saat itu pula, mereka adalah manusia yang sedang menumpangi perahu itu. Kondo buleng yang telah berusia sekitar 300 tahun itu, mengandung fungsi-fungsi sosial yang memiliki 3 nilai yaitu nilai pendidikan, nilai hiburan, dan nilai penciptaan. Nilai-nilai tersebut dapat ditemukan sepanjang pertunjukanya yang sederhana tapi sangat simbolis melalui tiga jenis komedi, yakni kecelakaan fisik, kejenakaan verbal, dan komedi ide. Tak ada kecelakaan pentas pada Kondobuleng. Semua berlangsung santai. Berbagai perubahan terjadi dan karena itu berbagai penafsiran muncul dalam perjalanannya. Ada yang berpendapat bahwa Kondobuleng adalah simbol kesucian, kemurnian; dan karena itu meskipun tokoh kondo (bangau) sudah mati karena ditembak, dia hidup kembali. Pada masa penjajahan Belanda, tokoh Bangau ditafsirkan sebagai Belanda, dan karena itu tidak hidup kembali setelah tertembak oleh gerilya. Ketika PKI (Partai Komunis Indonesia) masih bercokol di Indonesia, tokoh Bangau hidup kembali setalah ditembak oleh PKI, dan karena itu sang penembak harus menembak dirinya sendiri, karena dianggap dia tidak mampu melaksanakan tugas partai dengan baik. Hal ini mengingatkan kita tentang prinsip PKI, bahwa segala sesuatunya ada di bawah telapak kaki politik. Salah satu sebab perbedaan penafsiran itu disebabkan oleh adanya perubahan tertentu, tetapi tidak mengubah pola. Pada awalnya Kondobuleng berbentuk permainan yang nirkata, tanpa kata atau tanpa tuturan. Segala sesuatuya terungkap melalui gerak dan musik. Vokal manusia terwujud dalam nyanyian, tawa, dan teriakan. Penyebarannya sangat lamban karena hanya ada melalui permainan pengisi waktu. Dalam perjalanannya yang sangat lamban, status Kondobuleng berubah dari permainan menjadi pertunjukan. Itulah sebabnya dalam masyarakat tradisional Bugis-Makassar, permainan masyarakat yang telah berubah menjadi pertunjukan itu dijadikan salah satu mata acara keramaian, misalnya dalam pesta perkawinan, naik rumah baru, khitanan, dll.
  • 3. Tokoh dalam Kondobuleng terdiri atas dua. Tokoh pertama, Bangau. Untuk memberi kesan bangau, pemain yang memerankannya mengenakan kain putih polos yang diselimutkan mulai dari pundak sampai ke kaki. Selain itu, secarik kain yang juga berwarna putih diikatkan di bagian leher, diputar ke atas menutupi kepala termasuk wajah. Di bagian mulut, tertonjol runcing oleh bentukan bambu. Itulah paruhnya. Inilah Kondobuleng-nya. Tokoh kedua, Pemburu, laki-laki dengan sebatang tongkat yang berfungsi sebagai senapan. TEATER TRADISIONAL KALIMANTAN TEATER TUTUR a) Bapandung Bapandung lahir di Desa Muara Munign kabupaten Tapin. Orang-orang dahulu mengenal bapandung sebagai suatu seni keterampilan bercerita. Orang ini disebut pandung. Pandung bercerita kepada orang yang hadir. Tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita, dimainkan dengan menirukan suara, tingkah laku seseorang, dan sebagainya. Hal ini mengingat kita pada seni Monolog. b) Dundam Teater tutur yang di kisahkan oleh pendundam dengan prosa lirik, berpantun- pantun. Lagunya lebih dekat dengan lagu mantra. Ceritanya adalah tokoh legenda orang Dayak (Bukit) dalam suatu kelompok. Ada hubungan cerita dengan etnis Banjar atau dengan kerajaan Banjar. Dundam hampir punah (sejak tahun 1980 tidak pernah lagi di pergelarkan) karena pencerita harus dalam gelap gulita. Cahaya lampu tidak bisa memaksa ia bercerita. Media untuk bercerita adalah sebuah gendang atau tarbang yang dipukul berirama mengiring lagu pendundam bercerita.
  • 4. c) Lamut Teater tutur lamut befungsi sebagai upacara pengobatan anak yang sakit, bisa juga berfungsi sebagai tontonan masyarakat. Pelamutan duduk berila dengan memegang sebuah gendang budar yang dikenal dengan nama tarbang. Pelamut berbaju Taluk balanga (Koko) memakai sarung palekat, berkopiah hitam. Penonton duduk santai lesehan. d) Andi-Andi Teater andi-andi adalah seseorang berkisah tentang legenda, dongeng dan sebagainya disaat orang bergotong royong, mengetam padi di sawah. Fungsinya menghibur orang bekerja. Ceritanya dari syair-syair, tutur candi,dan dongengan. Jenis teater ini telah pudar, karena si penutur sudah tiada dan usia uzur. TEATER NON-TUTUR a) Mamanda Teater rakyat mamanda, tumbuh dan berkembang sejak tahun 1900-an di Desa Periuk, kecamatan Margasari, kabupaten tapin. Cerita permulaan ketika adalah Syair Abdul Malik. Kemudian berkembang kepada legenda rakyat, dongeng 1001 malam dan sebagainya. Busanya yang khas banjar dan melayu, serta iringan musik yang terdiri dari rebab/biola, Babun/gendang, dan gung menyebabkan teater tradisi ini cepat populer dan berkembang keseluruh Kalimantan selatan. b) Tantayungan Teater tantayungan tumbuh di desa haruyan, dan Barikin kabupaten hulu sungai Tengah. Pada mulanya hanyalah perang-perangan antara kelompok pengantin pria dengan kelompok wanita. Kemudian terjadi Cerita yang berasal dari syair maupun legenda “Orang Bukit”. Teater ini unik, pemainnya semua memakai tombak sedang pakainnya dari etnis Banjar dengan kida-kida (penutup dada). Pengiring teater ini adalah gemelan Banjar bercampur dengan sarunai, sehingga ke danimisan musik menjalin gerakan pemain.
  • 5. Teater tantayungan ini hampir punah namun masih ada yang memelihara di Desa Barikin. c) Wayang Gipang / Kuda Gipang Carita Wayang Gipang disebut juga teater Kuda Gipang Carita / Bakisah (bhs banjar), karena semua memakai kuda Gipang dari anyaman bambu. Cerita bersumber dari Mahabarata dengan episode Kerajaan Suryapringgandani yang dirajai oleh Prabu Kisa dan anak-anaknya Dewi Arimbi, Raden Arimba, Patih Praja Kangkapa, Braja Musti, Braja Langatan dan temtu saja ada kerajaan musuh yakni bernama kerajaan Siring Sagara, Suara Warga dan lain-lain yang dicipta oleh sang pengarang lakon. Cerita yang sangat populer adalah sekitar perkawinan Dewi Arumbi dengan Arya Bima. Seperti semua teater non tutur (dimainkan orang), arena pentas pada umumnya diatur sesuai serobong dan cirri khas seting adalah sebuah meja, ditafsirkan sebagai lambang Istana, pohon, goa, rumah, hutan dan lain-lain d) Wayang Gung Tempat bermain teater Wayang Gung berbentuk sama dengan teater Mamanda. Cerita diambil pakem Ramayana, sekitar pertarungan Negara Pancawati dengan Alengka Diraja. Negara Pancawati menuntut Negara Alengka, karena Dewi Shinta isteri maharaja Pancawati yang bernama batara Rama diculik oleh Rahwana Dasamuka. Peperangan terjadi, dan dimenangkan oleh Negara Pancawati dengan tentara keranya dipimpin oleh ksatria hanoman pancasona.
  • 6. Iringan musik teater ini adalah seperangkat gamelan Banjar. Pemain teater Wayang Gung ini semua memakai tutup kepala atau disebut dengan ketopang. Pemain juga memakai baju Mamanda, difungsikan sebagai baju raja-raja dalam Wayang Gung. Teater Wayang Gung ini tumbuh di Desa Barikin, kabupaten Hulu Sungai Tangah, desa Kayu Bawang kabupaten Hulu Sungai Selatan dan menyabar keseluruh Kalimantan Selatan sekitar tahun 1990-an. e) Teater Japin Carita Teater Japin Carita menceritakan tentang tingkah polah kehidupan masyarakat disekitarnya, tentang perkawinan, percintaan, kerajaan dan sebagainya. Sebelumnya terjadi bujuk-bujukan dengan stilisasi tari japin, tema ini lambat laun berubah manjadi tarian gembira oleh anak muda. Ada pula teater japin yang menceritakan pembela kebenaran, seperti dalam dongeng, yakni kasatri yang jujur, berani membela masyarakat. Teater ini tumbuh di Desa Sungai Miai, Kota Banjarmasin tahun 1902. f) Teater Topeng / Bapantulan Teater ini tumbuh di Desa Barikin Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan dibina oleh seorang dalang Wayang Kulit Banjar. Semua pemain memakai topeng Banjar. Cerita, ada yang mengambil topeng Panji, ada yang mengambil syair atau pun khusus cerita keluarga Pantul Banjar lambing kerakyatan yang bersikap lugu, pintar dan tak terhindar dari serba kekurangan. g) Teater Anak Delapan
  • 7. Asal mula teater tradisi Anak Delapan adalah tarian berbaris-baris delapan orang anak raja-raja pada suatu pesta dalam bentuk tari dan nyanyi. Kemudian datang seorang raja yang mengandalkan keterampilan. Pada kurun waktu tertentu tarian ini menjelma atau berubah menjadi suatu drama / teater tradisi yang ceritanya Istana Sentris mirip seperti teater Mamanda. Teater ini masih hidup di kabupaten Kotabaru dan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. TEATER TRADISIONAL PAPUA Dalam kesenian masyarakat papua di masa lampau, sebuah tarian atau perilaku teatrikal sering dilakukan tanpa kehadiran penonton. Hal itu dilakukan sebagai cara komunikasi suku atau kumpulan masyarakat terhadap arwah-arwah nenek moyang. Proses kemunculan teater tersebut disesuaikan dengan wilayah hukum adat Papua. Pada dasarnya seni teater di Indonesia mula-mula berisi ekspresi komunikasi masyarakat mesolitik yang berburu dan neolitik yang agraris. Masyarakat mesolitik yang menggunakan proses berburu sebagai mata pencaharian untuk mewujudkan bentuk- bentuk teatrikal, seperti: berburu binatang atau ikan, mencari ubi-ubian, serta perebutan kekuasaan. Begitu juga dengan wujud teater papua juga tidak jauh-jauh dari cara hidup mereka tersebut seperti simbol-simbol tingkah laku binatang, binatang air, dan juga gerak alam. contohnya adalah teater sasimbiori yang menceritakan pengorbanan seorang ibu. SASIMBORI
  • 8. Kisah Sasimbiori dibawakan dengan ringan dan menggelitik karena penuh imaji yang tak masuk akal, namun sarat pesan dan filosifi kehidupan. Penjabaran perjalanan hidup manusia ibarat dua sisi mata uang yang saling berseberangan; tak dapat dipisahkan. Ada sedih ada bahagia, ada kecewa ada pemulihan, ada duka ada suka, ada iri hati ada kasih mesra, ada saatnya lahir ada masanya mati. Meski lahir dan dibesarkan oleh seekor kangguru, Sasimbiori mendapat bekal didikan dan kasih sayang dari sang Ibu yang menempanya menjadi manusia yang berbudi luhur. Karakter seseorang dibentuk dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, dan sosok seorang Ibu (perempuan) memegang peranan yang sangat penting. Karena sayangnya, sang Ibu pun tak mau berdiam diri ketika anaknya tak pulang dari berburu. Keyakinan membawanya menyeberangi lautan demi mencari buah hatinya. Pulau tempat tinggal Sasimbiori tersebut dikenal warga sebagai Sasimbiori Nupori (pulau yang ditemukan oleh Sasimbiori) atau sekarang dikenal sebagai pulau Numfor, Biak, Papua Barat. Sedang buah kelapa yang digunakan oleh Wawi Amori sebagai pelampung dan ditinggalkan di pulau itu; diyakini sebagai cikal bakal pohon kelapa yang berkembang di pulau Numfor hingga hari ini.