Keberhasilan Spanyol dan Portugis dalam menemukan daerah baru, membuat para pelaut dan pedagang Belanda untuk menemukan daerah baru juga. Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Pada tahun 1595 Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Van Heemskerck Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Pada tahun 1642 Abel J. Tasman berlayar menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania. Lalu pelayaran Willem Janz yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIArmadira Enno
Â
Bukti-bukti yang merupakan Hindu-Buddha yang masih ada hingga saat ini antara lain, yaitu seni bangunan, seni rupa, seni sastra, seni wayang, kepercayaan, sistem kalender, filsafat, dan pemerintahan. Yang pertama seni bangunan, setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia membawa pengaruh terhadap seni bangunan, terutama bangunan candi. Jika dilihat dari bentuknya, bangunan candi selalu bertingkat-tingkat yang terdiri atas kaki candi, tubuh candi, dan puncak candi. Hal itu lah yang memperlihatkan unsur seni bangunan Indonesia berpengaruh dari unsur Hindu-Buddha. Seni rupa, contohnya yang berupa relief pada dinding candi di Indonesia menunjukkan adanya akulturasi antara budaya Indonesia dan Hindu-Budha. Seni sastra, pengaruh seni sastra India juga turut memberi corak dalam seni sastra Indonesia. Bahasa Sansekerta besar pengaruhnya terhadab sastra Indonesia. Prasasti di Indonesia, seperti Kutai, Tarumanegara, dan prasasti di Jawa tengah pada umumnya ditulis dalam bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Seni wayang, Seni wayang yang sudah popular dalam kehidupan masyarakat Indonesia (khususnya masyarakat Jawa) bersumber dari cerita Ramayana dan mahabrata yang berasal dari India. Namun, penampilan wujud tokoh dalam wayang tersebut adalah budaya Indonesia yang antara daerah satu dan lainnya berbeda.
Keberhasilan Spanyol dan Portugis dalam menemukan daerah baru, membuat para pelaut dan pedagang Belanda untuk menemukan daerah baru juga. Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Pada tahun 1595 Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Van Heemskerck Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Pada tahun 1642 Abel J. Tasman berlayar menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania. Lalu pelayaran Willem Janz yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIArmadira Enno
Â
Bukti-bukti yang merupakan Hindu-Buddha yang masih ada hingga saat ini antara lain, yaitu seni bangunan, seni rupa, seni sastra, seni wayang, kepercayaan, sistem kalender, filsafat, dan pemerintahan. Yang pertama seni bangunan, setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia membawa pengaruh terhadap seni bangunan, terutama bangunan candi. Jika dilihat dari bentuknya, bangunan candi selalu bertingkat-tingkat yang terdiri atas kaki candi, tubuh candi, dan puncak candi. Hal itu lah yang memperlihatkan unsur seni bangunan Indonesia berpengaruh dari unsur Hindu-Buddha. Seni rupa, contohnya yang berupa relief pada dinding candi di Indonesia menunjukkan adanya akulturasi antara budaya Indonesia dan Hindu-Budha. Seni sastra, pengaruh seni sastra India juga turut memberi corak dalam seni sastra Indonesia. Bahasa Sansekerta besar pengaruhnya terhadab sastra Indonesia. Prasasti di Indonesia, seperti Kutai, Tarumanegara, dan prasasti di Jawa tengah pada umumnya ditulis dalam bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Seni wayang, Seni wayang yang sudah popular dalam kehidupan masyarakat Indonesia (khususnya masyarakat Jawa) bersumber dari cerita Ramayana dan mahabrata yang berasal dari India. Namun, penampilan wujud tokoh dalam wayang tersebut adalah budaya Indonesia yang antara daerah satu dan lainnya berbeda.
TANDA TERIMA
DITERIMA OLEH : ……………………………………….
HARI / TANGGAL :………………………………………..
PERIHAL SURAT : Usulan Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota Fraksi
Partai Golkar DPRD Kabupaten Muna Barat
Nomor Surat : 22 / DPD - MUBAR / GOLKAR / XI / 2016
Penerima,
………………………….
Statistika adalah cabang lmu yang mempelaharti cara memperoleh data mengolah data dan menarik kesimpulan dari datra. Mengolah data bisa dilakukan dengan cara mean, modus, median.
TANDA TERIMA
DITERIMA OLEH : ……………………………………….
HARI / TANGGAL :………………………………………..
PERIHAL SURAT : Usulan Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota Fraksi
Partai Golkar DPRD Kabupaten Muna Barat
Nomor Surat : 22 / DPD - MUBAR / GOLKAR / XI / 2016
Penerima,
………………………….
Statistika adalah cabang lmu yang mempelaharti cara memperoleh data mengolah data dan menarik kesimpulan dari datra. Mengolah data bisa dilakukan dengan cara mean, modus, median.
Materi ini disampaikan oleh Ir. Anshori Djausal.
Masyarakat Lampung terdiri dari dua suku adat besar yang mendiami wilayah dengan topografis yang berbeda. Lampung Pesisir (Ulun Peminggir) yaitu mereka suku Lampung asli yang mendiami wilayah Lampung bagian pesisir dan Lampung Pepadun (Ulun Pepadun) adalah suku asli Lampung yang mendiami wilayah dataran rendah dan tinggi yaitu didaerah Abung, Tulangbawang, Waykanan/Sungkai, Pubian dan daerah lainnya yang ada di Provinsi Lampung.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. TRADISI SEJARAH
PADA MASYARAKAT YANG BELUM
MENGENAL TULISAN
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia pada masa pra
aksara dan masa aksara
Indikator :
Mendeskripsikan cara masyarakat yang belum mengenal tulisan, mampu
mewariskan masa lalunya
Mengidentifikasi tradisi sejarah pada masyarakat yang belum mengenal
tulisan
Mengklarifikasi jejak sejarah di dalam folklore mitologi legenda, upacara
dan lagu dari berbagai daerah di Indonesia
Mengidentifikasikan tradisi sejarah masyarakat di berbagai daerah di
Indonesia
2. APAKAH TRADISI ITU?
Kata tradisi berasal dari bahasa latin traditio, yang artinya kabar atau
penerusan, sehingga tradisi dapat berarti hal yang dikabarkan atau
diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya. Tradisi juga dipahami
sebagai adat kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan di dalam
masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988 : 959)
Kalau pengertian tradisi seperti diatas, lalu bagaimanakah cara masyarakat
yang belum mengenal tulisan mampu mewariskan masa lalunya?
Bagaimana kita bisa mengetahui terjadinya pewarisan tradisi, pada
masyarakat prasejarah, atau masyarakat yang belum mengenal tulisan yang
hanya meninggalkan hasil budaya, bukan berupa dokumen atau arsip yang
dapat bercerita tentang hal itu ?.
Nah, untuk mengetahuinya, sudah siapkah anda mengikuti uraian berikut ini?
3. Sekilas anda tentu sudah memahami, ini adalah hasil
budaya Zaman Prasejarah, dimana masyarakat
pendukungnya adalah masyarakat yang belum mengenal
tulisan.
Hasil budaya ini diperoleh melalui proses belajar. Tanpa
belajar dan berlatih mereka tidak mungkin dapat membuat
benda-benda ini.
Untuk dapat mengajarkan membuat alat, mereka perlu komunikasi, apakah mereka
memiliki kemampuan bahasa?
4. Selama ribuan tahun, Bahasa Austronesia merupakan rumpun bahasa yang paling meluas di
dunia. Sejarahnya mencerminkan kolonisasi dan persebaran yang luar biasa.
Catatan linguistic dan arkeologi mengisyaratkan bahwa para
pemakai Bahasa Austronesia yang menyebar di Indonesia, sekitar
4000 2500 tahun yang lalu, merupakan petani-petani pertama di
sebagian besar wilayah kepualauan ini. Mereka berasimilasi
dengan masyarakat setempat yang masih berburu dan meramu,
menyerap dan mengganti kebudayaan dan bahasa mereka
Perahu bercadik tunggal, jenis perahu yang kemungkinan
digunakan oleh para penjelajah Austronesia di zaman prasejarah.
Kalau perkiraan penyebaran antara 4000-2500
tahun yang lalu maka Indonesia telah memasuki
Zaman Neolithikum, dimana manusia telah
memulai hidup menetap, sehingga memiliki
banyak waktu untuk membuat alat-alat yang lebih
bagus dan mengajarkannya kepada anak-anak
mereka di bantu dengan bahasa sebagai alat
komunikasi yang efektif.
PERHATIKAN PETA BERIKUT :
5. KEMAMPUAN
BERBAHASA
TRADISI
LISAN
melahirkan
sebagai cara
menyampaikan
GENERASI
PENERUS
Ajaran Moral
Nilai dan norma
Pengetahuan
Adat Istiadat
Kebiasaan
PERHATIKAN BAGAN BERIKUT
Keluarga
yang diwariskan Melalui :
Contoh
Perilaku
Dongeng
Kebiasaan dalam keluarga
Nilai dan norma keluarga
Ajaran moral
Masyarakat
yang diwariskan
Melalui :
Adat istiadat
Pengetahuan
Kepercayaan
Pertunjukan
Hiburan
SIAPA YANG
BERPERAN DALAM
PROSES
PENYAMPAIAN
6. Tradisi lisan tentu saja tidak menggunakan prosedur ilmiah, kisah-kisah yang
disebarkan melalui tradisi lisan seringkali memuat sesuatu yang jauh di luar
jangkauan pemikiran manusia, artinya bersifat supranatural. Dalam tradisi
lisan seringkali fakta, imajinasi dan fantasi bercampur baur.
Dalam ilmu modern, tradisi lisan dikenal sebagai bagian dari folklor, antara
lain terdiri dari mitos, legenda dan dongeng.
Tradisi lisan ini disebarkan dan diwariskan sebagai milik bersama, dan
menjadi symbol identitas suatu masyarakat. Di Indonesia jumlah tradisi lisan
ini masih cukup banyak dan dipertahankan secara turun temurun meskipun
secara berangsur-angsur mulai hilang karena pengaruh media modern.
Perlu kita pahami, tradisi lisan memiliki banyak versi untuk satu cerita yang
sama dan sering terjadi pembiasan dari kisah aslinya. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan ingatan manusia dan adanya keinginan untuk menambah
variasi-variasi baru dalam cerita tersebut.
7. WAYANG
Pertunjukan ini diperkirakan berasal dari kegiatan upacara mengundang roh nenek moyang pada masa
prasejarah. Sekarang tetap masih menjadi pertunjukan yang digemari orang, wilayah persebarannya
meliputi, Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan.
Lakon yang dimainkan dalam wayang, pada masa sekarang, mengambil kisah-kisah dari Ramayana dan
Mahabarata, dua cerita epos terkenal pada masa Hindu-Budha, juga bersumber dari legenda dan tradisi
lisan lainnya. Lakon wayang kaya tradisi, sehingga dapat menjadi media pendidikan atau media
penyuluhan. Penggerak wayang adalah dalang, yang selalu melengkapi diri dengan melakukan ritual
tertentu sebelum memainkan wayang.
BEBERAPA CONTOH TRADISI LISAN DI INDONESIA
1
8. Gunungan berfungsi sebagai
pembuka pertunjukan, perubahan
adegan, dan penutup cerita.
Gunungan sarat dengan lambang,
karena digunakan juga saat akan
terjadi pertempuran, gejala alam
atau lambang takdir yang sudah
mendekat
Rama, tokoh utama dalam epos
Ramayana.
Satria berbudi jelmaan Dewa
Wisnu, bertugas menghancurkan
keangkaramurkaan di dunia
Rahwana, musuh Rama, raja sakti
dari Alengka.
Membangkitkan kemarahan Rama
karena menculik istrinya, Shinta.
Arjuna, Satria Pandawa, sakti,
berbudi luhur, tokoh utama dalam
perang Bharatayuda, pada kisah
epos Mahabarata
Adipati Karna, tokoh Kurawa,
yang membela Negara Astina
karena telah banyak diberi
kemuliaan oleh Kurawa
Tokoh-tokoh dalam wayang selalu
memiliki karakter-karakter tertentu
yang mewakili sejumlah sifat-sifat
manusia yang ada di dunia.
9. MAK YONG
Tradisi lisan ini berasal dari Pattani Muang Thai Selatan,
merupakan bagian dari kebudayaan Melayu yang masuk ke
Indonesia melalui Semenanjung Melayu, menuju Riau,
Sumatera Utara dan Kalimantan Barat
Fungsi pertunjukan untuk memberikan penghormatan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Tokoh utama adalah permaisuri raja
yaitu Makyong, para pengasuh atau punakawan, dan wak
petanda seorang ahli ilmu pengetahuan. Semua lakon
dimainkan oleh perempuan.
2
RABAB3
Rabab adalah tradisi lisan dari Sumatera Barat. Rabab nama
dari seluruh alat musik gesek. Pertunjukan biasa dimulai
sehabis sholat Isya dan berakhir sesudah subuh. Pemainnya
adalah laki-laki yang disebut tukang Rabab. Teksnya terdiri dua
unsur, yaitu dendang dan kaba. Dendang adalah, syair yang
dinyanyikan dan Kaba adalah cerita. Pada saat sekarang cerita
disampaikan berlatar belakang kehidupan dalam sebuah
kerajaan dengan tokoh yang memililiki kekuatan gaib.
10. TANGGOMO
Tanggomo adalah tradisi lisan berbentuk syair dari Gorontalo,
Sulawesi Utara. Syair-syair yang dinyanyikan merupakan
catatan lisan dari suatu peristiwa sejarah, bencana alam,
pembunuhan, pertempuran. Bahkan pada saat sekarang
mengkisahkan juga peristiwa pada masa kolonial Belanda dan
penjajahan Jepang. Penyairnya disebut Tomotanggomo, yang
melagukan syair itu dengan iringan kecapi. Tanpa alat musik
pun dapat dilakukan dengan mengandalkan gerakan tangan,
dan permainan suara untuk menghidupkan ceritanya.
4
DIDONG5
Didong adalah kesenian tradisional orang Gayo dari propinsi Aceh. Kata
Didong berasal dari kata dendang yang dalam bahasa Gayo berarti denang
atau donang, yaitu menghibur diri sendiri dengan menyanyi. Isi syairnya
merupakan rekaman kehidupan masyarakat agraris, kisah para petani yang
sederhana. Syair Didong dinyanyikan dengan iringan hentakan kaki, tepukan
tangan dan ketukan pada alat tertentu
11. MENELUSURI JEJAK SEJARAH
DALAM FOLKLOR, MITOLOGI, LEGENDA, UPACARA ADAT DAN LAGU
DARI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA
FOLKLOR
adalah bagian dari suatu kebudayaan yang disebarkan dan
diwariskan secara tradisional, baik secara lisan atau dibantu
dengan gerak isyarat dan pembantu pengingat
Punya bentuk berpola dalam pembuka
katanya : seperti “sahibul hikayat”
…….. “kata empunya cerita” …… ……
Berkembang dalam versi
berbeda-beda dengan bentuk
dasar yang tetap bertahan
Anonim, pembuatnya sudah
tidak diketahui lagi
SIFAT
FOLKLOR
Mempunyai manfaat dalam
kehidupan kolektif, pelipur
lara, alat pendidikan, protes
sosial.
Bersifat lugu, cerminan dari
manusia jujur
Menjadi milik ber
sama dari satu
masyarakat tertentu
Pewarisan dan persebarannya secara
lisan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
Bersifat pralogis, mempunyai
logika sendiri yang tidak
sesuai dengan logika umum
12. JENIS
FOLKLOR
• Bahasa rakyat, logat
bahasa slank, bahasa
tabu
• Peribahasa, sindiran
• Teka-teki
• Pantun, syair
• Mitos, legenda, dongeng
• Nyanyian rakyat
LISAN
• Kepercayaan dan tahyul
• Permainan rakyat
• Theatre rakyat
• Tarian rakyat
• Adat kebiasaan
• Upacara tradisional
• Pesta rakyat
SEBAGIAN LISAN
• Bangunan rumah tradisional
• Seni kerajinan
• Pakaian tradisional
• Obat-obatan rakyat
• Peralatan & senjata tradisional
• Makanan dan minuman tradisional
BUKAN LISAN
13. MITOS
adalah cerita prosa rakyat yang mempunyai tokoh dewa, atau
manusia setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa
lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh
empunya cerita dan penganutnya
Terjadinya manusia pertama, dan
munculnya pahlawan
(cultural hero)
Terjadinya alam semesta
(Cosmogony)
Terjadinya susunan dewa
(Pantheon)
Terjadinya makanan pokok
KISAH KISAH
DALAM
MITOS
JENIS MITOS
Terjadinya alam semesta
Bentuk binatang khas
Gejala alam
Terjadinya maut
Bentuk topografi
Terjadinya dunia
Terjadinya manusia
pertama di dunia
14. LEGENDA
adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita
sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu legenda
seringkali dipandang sebagai sejarah kolektif (folk history), karena
tidak tertulis sulit untuk dapat digunakan sebagai bahan
LEGENDA
Jan Harold
Brunvand
Menggolongkan
Legenda
Keagamaan
(Religious Legend)
Legenda Setempat
(Local Legend)
Legenda Alam
Gaib (Supranatural
Legend)
Legenda
Perseorangan
(Personal Legend)
Legenda Keagamaan
(Religious Legend)
Legenda Wali Songo
• Maulana Malik Ibrahim
• Sunan Ampel
• Sunan Bonang
• Sunan Giri
• Sunan Drajat
• Sunan Kalijaga
• Sunan Kudus
• Sunan Muria
• Sunan Gunung Jati
15. Legenda Alam Gaib
(Supranatural Legend)
Sundel Bolong
Hantu
Genderuwo
Setan
Tuyul
Legenda Setempat
(Local Legend)
• Tangkuban perahu
• Asal mula nama Banyuwangi
• Asal mula nama Tengger
16. DONGENG
adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi.
Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak
juga yang melukiskan kebenaran berisikan ajaran moral, atau
bahkan sindiran.
Dongeng Binatang (Fabel)
Tokohnya binatang, dapat
berbicara dan berakal budi
seperti manusia
Ditokohi manusia dan biasanya
merupakan kisah suka duka
seseorang
D
O
N
G
E
N
G
Dongeng Biasa
Tipe
Unpromising Heroin Mother Incest ProphecyMale Cinderella
• Cinderella
• Bawang merah,
bawang putih
• Ande-ande lumut
• Jaka Kendil
• I Rara Siragan
• Sangkuriang
• Prabu Watu Gunung
17. Upacara-upacara adat yang berkembang disatu masyarakat biasanya berkaitan dengan
kepercayaan. Pada umumnya melaksanakan upacara tertentu merupakan usaha manusia
untuk mencari hubungan dengan Tuhan, para dewa atau mahkluk halus yang mendiami
alam gaib. Upacara dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kemurahan hati para
dewa, agar terhindar dari malapetaka atau bencana lainnya yang dianggap sebagai
kemarahan para dewa.
ONGKEK
Ongkek, Puncak Upacara Yadnya Kasada
ditandai dengan melarung ongkek atau sesaji
yang terbuat dari hasil bumi masyarakat ke
kawah gunung Bromo
KIRAB PUSAKA
Kirab Pusaka & Kyai Slamet, Keraton
Kesunanan Solo, menyambut 1 Suro
UPACARA ADAT
18. Antara Balada dan Epos memiliki perbedaan yang terletak
pada tema ceritanya. Tema Balada mengenai kisah yang
romantis dan sentimental, sedangkan epos mengenai
cerita kepahlawanan. Keduanya memiliki bentuk bahasa
yang bersajak.
NYANYIAN RAKYAT
FUNGSI NYANYIAN
RAKYAT
Memelihara sejarah setempat
Pelipur lara
Pembangkit semangat
Protes sosial terhadap ketidakadilan
Dari berbagai jenis nyanyian rakyat yang dapat dipertimbangkan sebagai salah satu
sumber dari penulisan sejarah adalah nyanyian rakyat yang bersifat berkisah (narrative
folksong). Nyanyian rakyat tergolong dalam kelompok ini adalah Balada dan Epos.
Nyanyian bersifat epos banyak ditemukan di Jawa, Bali,
berasal dari epos besar Ramayana dan Mahabaratha.
Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, nyanyian rakyat ini
disebut juga Tembang
Sinom
Pucung
Asmaradhana