SlideShare a Scribd company logo
1
2
KATA PENGANTAR
‫س‬ْ‫ـــــــــــــــــ‬ِ ‫ْا‬ِ‫س‬ْ‫ر‬َّ‫ح‬‫م‬ َ‫ن‬ ‫ا‬ ‫اـ‬ ْ‫م‬ َ‫اان‬
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan, kekuatan serta kemudahan sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Mata kuliah Informasi dan Proses Bisnis merupakan mata kuliah yang
mengajarkan mahasiswa untuk mengetahui lebih mendalam dan lebih khusus
mengenai MODEL REAL.
Penulis meyakini bahwa manusia bukanlah makhluk yang
benar-benar sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun terhadap karya tulis ini.
Penulis mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang
turut membantu kepada ibu Rismayani,S.Kom , M.T selaku dosen mata
kuliah Informasi dan Proses Bisnis yang telah membimbing kami ,kepada
orang tua kami, kepada teman -teman yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini sehingga karya tulis ini dapat berjalan dengan lancar dan selesai
tepat waktu. Semoga karya tulis ini dapat lebih bermanfaat.
Makassar, 03 Juni 2017
Kelompok V
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG ......................................... 4
II. RUMUSAN MASALAH ..................................... 5
III. TUJUAN PENULISAN....................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
I. DEFINISI REAL................................................. 7
II. PEMODELAN PROSES BISNIS....................... 11
III. ERD (Entity RelationshIp Diagram)................... 19
IV. FLOWCHART (Bagan Alur) ............................. 31
V. DFD (Data Flow Diagram) ................................. 36
VI. CONTOH KASUS MODEL REAL 1 ................ 40
VII. CONTOH KASUS MODEL REAL 2................. 44
BAB III PENUTUP
I. KESIMPULAN ................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA............................................................ 64
4
BAB I PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Sumber daya, peristiwa, pelaku dam lokasi atau tempat (resource,
event, agents REA) sebagai alat untuk menetapkan serta mendesain sistem
informasi yang melayani berbagai kebutuhan dari semua pengguna dalam
perusahaan. Pada makalah ini terdapat tiga bagian, yang pertama adalah
memperkenalkan pendekatan REA dan mengidentifikasi sejumlah masalah
yang berhubungan dengan praktik akuntansi tradisional yang dapat diatasi
melelui pendekatan REAL.
Bagian kedua mempelajari berbagai aplikasi basis data tradisional
serta keterbatasannya. Walaupun lebih baik dari sistem file datar (flat file),
basis data tradisional memiliki masalah serius yang membatasi kegunaanya.
Keterbatasan yang utama adalah sistem ini hampir secara eksklusif
mendukung pengguna informasi keuangan saja dan tidak cukup dapat
memenuhi perkembangan kebutuhan akan informasi nonkeuangan.
Keterbatasan kedua adalah ketidakmampuannya untuk merespons berbagai
peristiwa nonekonomi yang mungkin saja sangat penting bagi perusahaan.
Bagian ketiga memberikan pembahasan secara terperinci mengenai model
REAL disajikan dan dibandingkan dalam pendekatan ER tradisional untuk
pemodelan berbagai proses bisnis.
Inti dari filosofi REAL adalah pengakuan bahwa system informasi
harus mendukung kebutuhan informasi semua pengguna informasinya dalam
suatu organisasi. Bagian ini membahas mengenai kebutuhan informasi yang
5
berubah dalam menajemen modern, keterbatasan akuntansi tradisional dalam
memenuhi kebutuhan tersebut, dan REAL sebagai potensi social.
II. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa saja manfaat mengadopsi pendekatan REAL ke permodelan proses
bisnis ?
2. Bagaimana implikasi dari REAL untuk profesi akuntansi?
3. Bagaimana tahap yang dilibatkan dalam membuat model REAL untuk
sebuah proses bisnis?
4. Bagaimana pentingnya identifikasi berbagai atribut hubungan entitas
dalam desain bisnis data relasional?
5. Apa saja perbedaan antara berbagai perwakilan model REA dalam
proses bisnis dan penyajian diagram ER?
III. TUJUAN PENULISAN
Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1) Menyadari berbagai manfaat mengadopsi pendekatan REAL ke sistem
informasi proses bisnis.
2) Menyadari implikasi dari REAL untuk profesi akuntansi.
6
3) Mengetahui berbagai tahap yang dilibatkan dalam membuat model
REAL untuk sebuah proses bisnis.
4) Menghargai pentingnya identifikasi berbagai atribut hubungan entitas
dalam desain bisnis data relasional.
5) Menghargai perbedaan antara berbagai perwakilan model REAL dalam
proses bisnis dan penyajian diagram ER.
7
BAB II PEMBAHASAN
1. DEFINISI (resource event agent & location) REAL
Resource (Sumber daya) adalah suatu nilai potensi yang dimiliki
oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak
selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya ada yang
dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula
sumber daya yang kekal (selalu tetap).
Event dalam kamus komputer adalah Keadaan yang diakibatkan
oleh perubahan kondisi suatu item. Dalam pemrograman, setiap event dapat
ditulisi kode untuk mengerjakan beberapa perintah.
Agent adalah segala sesuatu yang dapat dipandang sebagaimana
mengamati lingkungannya melalui sensor dan bertindak atas lingkungan
yang melalui efektor. Agen manusia memiliki mata, telinga, dan organ lain
untuk sensor, dan tangan, kaki, mulut, dan bagian tubuh lainnya untuk
efektor. Sebuah pengganti agen robot kamera dan berbagai pencari
inframerah untuk sensor dan berbagai motor untuk efektor. Mereka dapat
berupa agen-agen internal (yaitu, karyawan perusahaan yang proses bisnis
Anda mendokumentasikan) atau agen eksternal (yaitu, orang atau organisasi
dengan mana perusahaan berinteraksi).
Mendokumentasikan Acara Sebelum menyampaikan rincian teknis
analisis REAL dan memandu Anda melalui cara analisis dilakukan, saya
perlu untuk memperluas sedikit tentang apa tujuan dari analisis adalah, apa
yang didokumentasikan dan apa yang tidak, dan bagaimana dokumentasi
digunakan untuk menghasilkan desain MIS. Dalam menggunakan analisis
8
REAL untuk membangun MIS, MIS profesional harus membatasi jumlah
informasi yang di dokumentasikan dalam analisis REAL ke hal-hal yang
penting bagi manajemen perusahaan.
Oleh karena itu, tidak semua peristiwa dapat di dokumentasikan
baik jika manajemen perusahaan percaya bahwa peristiwa-peristiwa tertentu
tidak cukup signifikan untuk melacak atau jika informasi tentang peristiwa-
peristiwa yang terlalu mahal untuk mengumpulkan. Selain itu, manajemen
menentukan apa atribut dari setiap peristiwa harus dicatat oleh MIS. Sebagai
contoh; sebuah perusahaan BPA menggunakan persediaan ketika
mempersiapkan pengembalian pajak. Persediaan jelas merupakan sumber
daya perusahaan yang terlibat dalam acara persiapan pengembalian pajak.
Namun demikian, manajemen perusahaan CPA dapat memutuskan bahwa
mencoba untuk melacak nilai persediaan yang terkait dengan setiap acara
persiapan pengembalian pajak tidak sebanding dengan usaha.
Secara umum, database akan berisi setidaknya satu meja untuk
setiap sumber daya, agen, dan acara yang tercantum dalam dokumentasi
REAL. Namun, jika hubungan antara agen, peristiwa, dan sumber daya
melibatkan lebih dari satu contoh dari elemen data, maka tabel tambahan
akan diperlukan.Intinya di sini adalah bahwa setiap objek (yaitu, agen,
sumber daya, event dan lokasi) yang disertakan dalam dokumentasi REAL
biasanya membutuhkan setidaknya satu tabel dalam database untuk
menyimpan elemen data tentang objek tersebut.
Pengertian Lokasi/Tempat - Menurut Swastha (2002:24) ”Lokasi
adalah tempat dimana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan”. Faktor
penting dalam pengembangan suatu usaha adalah letak lokasi terhadap
9
daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu tempuh lokasi ke tujuan. Faktor
lokasi yang baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha yang berbeda.
Menurut Kotler (2008:51) ”Salah satu kunci menuju sukses adalah
lokasi, lokasi dimulai dengan memilih komunitas”. Keputusan ini sangat
bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan,
iklim politik, dan sebagainya.
Lamb et al., (2001:63) menyatakan bahwa memilih tempat atau
lokasi yang baik merupakan keputusan yang penting, karena :
1. Tempat merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang
dapat mengurangi fleksibilitas masa depan usaha.
2. Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan di masa depan. Area yang
dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga
ia dapat mempertahankan kelangsungan hidup usaha.
3. Lingkungan setempat dapat saja berubah setiap waktu, jika nilai
lokasi memburuk, maka lokasi usaha harus dipindahkan atau
ditutup.
Lokasi menurut Lupiyoadi (2009:42), berhubungan dengan di mana
perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam
hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu:
1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila
keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting.
Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen
sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.
10
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak
terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian
jasa harus tetap berkualitas.
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti
penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu
seperti telepon, komputer, atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi
sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak
terlaksana dengan baik.
Pengertian teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial
order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari
sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya
terhadap keberadaan berbagai macam usaha atau kegiatan lain baik ekonomi
maupun sosial (Tarigan, 2006:77). Pengertian teori lokasi yang lainnya
adalah suatu penjelasan teoritis yang dikaitkan dengan tata ruang dari
kegiatan ekonomi. pengangkutan. Kedua, kehidupan ekonomi yang homogen
dan tidak memungkinkan adanya produksi primer, yang menghasilkan padi-
padian, kayu atau batu bara.
Dengan demikian, dokumentasi REAL memberitahu perancang sistem
apa tabel perlu diatur dalam database. Selain itu, dokumentasi REAL perlu
membantu desainer MIS menentukan apa elemen data harus dimasukkan
dalam setiap tabel. Unsur-unsur utama data REAL dirancang untuk dokumen
sumber dan agen apa berpartisipasi di mana peristiwa, dan peristiwa yang
mengikuti acara lain selama operasi normal. Karena MIS catatan informasi
tentang setiap jenis sumber daya, agen, dan peristiwa dalam tabel yang
berbeda, salah satu penggunaan besar REAL dokumentasi adalah untuk
11
memberitahu desainer MIS apa tabel harus terkait satu sama lain.
II. PEMODELAN PROSES BISNIS
Proses bisnis adalah kumpulan aktivitas dari mulai proses awal
sampai dengan hasilnya yang bernilai. Proses bisnis juga merupakan suatu
aktivitas yang satu berhubungan dengan aktivitas lainnya. Contohnya adalah
dalam suatu perusahaan aktivitas yang dimulai dari proses produksi samoai
dengan proses distribusinya ataupun pemasarannya.
Menurut Megawati di dalam jurnalnya, semua aktivitas organisasi
yang terkait dengan keuangan dapat dipandang sebagai bagian dari berbagai
proses bisnis. Proses bisnis adalah serangkaian tugas yang saling
berhubungan yang melibatkan data, unit organisasi, dan suatu urutan waktu
yang logis. Proses bisnis selalu dipicu oleh kejadian ekonomi. REAL
(Resource – Events - Agents-Location)
Menurut Romney dan Steinbart ( 2000: 184 ) model Resource
Event Agent and Location (REAL) adalah suatu alat pemodelan konseptual
yang khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam perancangan
database SIA.
A. Pendekatan REAL
Seperti yang kita ketahui, dalam pemodelan sistem informasi
akuntansi ada salah satunya menggunakan model REAL (resource event
agent location). Pendekatan REAL membahas mengenai kebutuhan
12
informasi yang berubah dalam manajemen modern, keterbatasan akuntansi
tradisional dalam memenuhi kebutuhan tersebut dan REAL sebagai potensi
solusi. REAL harus mendukung seluruh kebutuhan sistem informasi kepada
semua pengguna di dalam suatu organisasi.
B. Model REAL
Model REAL merupakan suatu kerangka kerja akuntansi alternative
untuk pemodelan sumber daya peristiwa pelaku dan lokasi perusahaan yang
sangat penting serta hubungan diantara para karyawan mereka. Pemodelan
data REAL tidak meliputi berbagai elemen akuntansi tradisional,seperti
jurnal, buku besar, daftar akun, dan akuntansi pembukuan berpasangan
(debit-kredit).REAL awalnya diusulkan pada tahun 1982 oleh William E.
McCarthy sebagai model akuntansi umum, dan berisi konsep sumber daya,
peristiwa dan agen.
REAL adalah model yang populer dalam sistem informasi
pengajaran akuntansi (AIS). Tapi ini jarang terjadi pada praktik bisnis-
perusahaan tidak dapat dengan mudah membongkar sistem warisan mereka
untuk memenuhi tuntutan radikal REAL's.
Model REAL menghilangkan objek akuntansi banyak yang tidak
diperlukan dalam usia komputer. Yang paling terlihat dari ini adalah debit
dan kredit-double-entry pembukuan menghilang dalam sistem REAL.
Banyak buku besar umum juga menghilang, setidaknya sebagai obyek
persisten, - misalnya, piutang atau hutang. Komputer dapat menghasilkan
account tersebut secara real time menggunakan catatan sumber dokumen.
13
REAL memperlakukan sistem akuntansi sebagai representasi virtual
bisnis yang sebenarnya. Dengan kata lain, itu menciptakan objek komputer
yang langsung mewakili benda nyata dunia bisnis. Dalam istilah ilmu
komputer, REAL adalah suatu ontologi. Objek nyata termasuk dalam model
REAL adalah:
 Barang, jasa atau uang, yaitu, SUMBER DAYA
 Transaksi bisnis atau perjanjian yang mempengaruhi sumber daya,
yaitu, KEJADIAN
 Orang atau badan-badan manusia lain (perusahaan lain, dll), yaitu,
AGEN
 Tempat suatu usaha atau tempat usaha itu dilakukan
,yaitu,LOKASI.
Ini kontras objek dengan istilah akuntansi konvensional seperti
aktiva atau kewajiban, yang kurang langsung terkait dengan objek dunia
nyata. Sebagai contoh, aset akuntansi konvensional seperti goodwill tidak
sumber.
Ada model REAL terpisah untuk setiap proses bisnis di perusahaan.
Sebuah proses bisnis secara kasar sesuai dengan departemen fungsional, atau
fungsi dalam rantai nilai Michael Porter. Contoh dari proses bisnis akan
penjualan, pembelian, konversi atau manufaktur, sumber daya manusia, dan
pendanaan.
Di jantung masing-masing model REAL biasanya ada sepasang
peristiwa, dihubungkan oleh hubungan pertukaran, biasanya disebut sebagai
hubungan "dualitas". Salah satu peristiwa biasanya merupakan sumber daya
14
yang diberikan atau hilang, sementara yang lain merupakan sumber daya
yang diterima atau diperoleh. Sebagai contoh, dalam proses penjualan, satu
peristiwa akan "penjualan"-di mana barang diberikan up-dan yang lain akan
"penerimaan kas", dimana kas diterima. Kedua peristiwa yang terkait, yaitu
sebuah penerimaan kas terjadi dalam pertukaran untuk penjualan, dan
sebaliknya. Hubungan dualitas dapat lebih kompleks, misalnya, dalam proses
manufaktur, maka akan melibatkan lebih dari dua peristiwa (lihat Dunn et al
[2004] untuk contoh.).
REAL sistem biasanya dimodelkan sebagai database relasional,
meskipun hal ini tidak wajib. Desain biasanya menggunakan diagram entitas-
hubungan. Filosofi dari REAL mengacu pada gagasan Pola Desain dapat
digunakan kembali, meskipun pola REAL digunakan untuk menggambarkan
database daripada program berorientasi objek, dan sangat berbeda dari 23
pola kanonik dalam buku pola desain asli oleh Gamma et al. (Yang tidak
mengherankan karena Gamma et al. Pola benar-benar penerapan pola untuk
berkeliling kekurangan dalam C + + bukan dari pola desain per se). Penelitian
di REAL menekankan pola (misalnya, Hruby et al. 2006).
Pola ini diperluas untuk mencakup komitmen (janji untuk terlibat
dalam transaksi, misalnya, seorang sales order), kebijakan, dan konstruksi.
Dunn et al. (2004) memberikan gambaran yang baik pada tingkat sarjana
(untuk jurusan akuntansi), sementara Hruby et al. (2006) adalah sebuah
referensi canggih untuk ilmuwan komputer.
REAL pengaruh berkelanjutan terhadap standar electronic
commerce ebXML, dengan W. McCarthy secara aktif terlibat dalam komite
15
standar. Standar XBRL GL bersaing namun adalah bertentangan dengan
konsep REAL, karena erat meniru double-entry pembukuan.
C. Elemen Dalam Model REAL
Sumber Daya (resource) Sumber daya (resource) dalam definisi
modern sebagai objek yang jarang dan dibawah objek pengendalian
perusahaan, REAL berkaitan dengan perencanaan, evaluasi, dan
pengendalian peristiwa, berbagai sumber daya dalam model REAL akan
meliputi lokasi tempat brbagai peristiwa sikifikan terjadi, seperti mesin kas,
record persediaan dan bagian pencatatan permintaan.
Berbeda dengan model tradisional yang tidak meliputi apapun yang
dapat diturunkan dari data lainya,seperti piutang usaha,yang merupakan
record historis yang hanya digumakan untuk menyimpan dan
mentransmisikan data. Kegiatan Kegiatan (event) ekonomi adalah berbagai
perubahan didalam sumber daya yang dipengaruhi oleh fenomena. Kegiatan
berupa hasil dari berbagai aktivitas atau juga kejadiankejadian seperti
perdagangan, produksi,konsumsi, dan distribusi. Kegiatan ekonomi adalah
berbagai informasi yang sangat penting untuk sistem informasi dan harus
diterima dengan sangat jelas untuk dapat terbentukknya basis data yang
lengkap.
Didalam REA ada beberapa kelas kegiatan yaitu:
 Kegiatan Operasi(Apa yang terjadi)
 Kegiatan Informasi(Apa yang dicatat)
 Kegiatan Manajemen(Apa yang dolakukan sebagai hasil)
16
Dari ketiga jenis kelas kegiatan ini tidak semuanya termasuk dalam
model REAL akan tetapi hanya satu kelas saja yang termasuk yaitu
KEGIATAN OPERASI.
Menurut Julie Smith David “Kegiatan ialah berbagai aktivitas
bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan perusahaan untuk tujuan
perencanaandan pengendalian”. Pelaku Pelaku (agent) ekonomi adalah
entitas jenis ketiga dalam model REAL. Pelaku adalah sekelompok orang
yang termasuk dalam kegiatan atau kejadian yang informasinya didapatkan
untuk tujuan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi.
D. Pola Dasar REAL (Basic REAL Template)
Model data REA menetapkan pola dasar tentang bagaimana sumber
daya, kegiatan, dan pelaku harus berhubungan satu dengan yang lainnya.
Kegiatan seperti penjualan barang dagangan yang merubah jumlah suatu
sumber daya yang dihubungkan ke sumber daya itu sendiri melalui hubungan
yang disebut dengan hubungan arus barang (stock flow relationship). Pelaku
internal adalah pegawai yang bertanggungjawab atas sumber daya yang
dipengaruhi oleh kegiatan tersebut sedangkan pelaku eksternal adalah pihak
luar dalam transaksi tersebut.
E. Keuntungan Model REAL.
Operasional lebih efisien, Perusahaan yang menggunakan
pendekatan REA dapat merasakan peningkatan efisiensi operasional dalam
tiga hal:
17
1. Pendekatan REAL untuk pemodelan proses bisnis akan membantu
para menajer mengidentifikasi berbagai aktivitas yang tidak bernilai
tambah yang dapat dihilangkan dari operasional.
2. Penyimpanan data keuangan dan nonkeuangan dalam basis data
terpusat yang sama dapat mengurangi kebutuhan akan berbagai
prosedur pengumpulan, penyimpanan dan pemeliharaan data.
3. Penyimpanan data keuangan dan nonkeuangan berbagai kegiatan
bisnis dalam bentuk yang terperinci akan memungkinkan adanya
dukungan untuk keputusan manajemen yang lebih luas cakupannya.
Peningkatan produktifitas, peningkatan efisiensi operasional dari
tiap bagian melalui penghilangan aktivitas yang tidak mempunyai nilai
tambah akan mengasilkan kapasitas lebih. Kapasitas tambahan ini dapat
diarahkan kembali untuk peningkatan produktivitas keseluruhan perusahaan.
Keunggulan kompetitif, dengan mendukung tampilan untuk banyak
pengguna, model REA memberikan para manajer informasi yang lebih
relevan, tepat waktu, dan akurat. Hal ini akan ada pelayanan pelanggan yang
lebih baik, kualitas produk yang lebih tinggi, serta proses produksi yang lebih
efisien
18
F. Contoh REAL
Contoh Diagram REAL/Pola Dasar REAL
Contoh Kasus:
Model REAL adalah suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang
untuk melengkapi struktur dalam perancangan database SIA. Dalam model
REAL ditentukan: entity apa yang harus disertakan dalam database SIA dan
bagaimana susunan hubungan antara entity dalam database SIA. Tipe entity
dalam model REAL dibedakan dalam empat kategori, yaitu: Resources,
Events, Agent and location.
 Contoh resources adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang,
pabrik, dan tanah.
19
 Contoh events aktivitas penjualan akan mengurangi persediaan dan
aktivitas penerimaan kas akan menambah jumlah kas.
 Contoh agent adalah pengawai, pelanggan, dan pemasok.
 Contoh location adalah lapangan usaha seperti pertanian, pertambangan
dll.
Setiap entity event dihubungkan dengan entity resources yang
berpengaruh secara langsung atau tidak langsung. Setiap entity event juga
dihubungkan dengan dua entity agent. Internal agent adalah pegawai yang
bertanggung jawab pada resources yang terlibat dalam event. Sedangkan
external agent adalah pihak luar yang berhubungan dengan transaksi.
Menunjukkan event yang mengubah jumlah resource dihubungkan dengan
hubungan give-to-get ke event lain yang juga mengubah jumlah resources.
Hubungan give-to-get mencerminkan prinsip dasar bisnis dimana
organisasi yang menggunakan resources dalam aktivitas diharapkan dapat
mengubah resource yang lain. Contoh kasus proses pembuatan database
pencatatan keuangan sebuah depertemenstore dengan menggunakan REA
III. ERD (Entity Relationship Diagram)
A. Model ERD (Entity Relationship Diagram)
Dalam proses bisnis selain menggunakan REAL, juga digunakan
ERD (entity relationship diagram) dalam membuat sistem basis data. Entity
Relationship (ER) itu sendiri merupakan salah satu metode pemodelan basis
data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk
20
jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis
data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk
menggambarkan model ER disebut ERD (entity relationship diagram).
Model ER diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen pada tahun 1976.
Model ER dirancang untuk menggambarkan persepsi dari pengguna dan
berisi obyek-obyek dasar yang disebut entity dan hubungan antar entitynya
disebut relationship.
B. Elemen - Elemen ERD
ERD mempunyai beberapa elemen-elemen, yaitu :
 Entitas, Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data.
Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu
yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain
(Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan
entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki
ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota.
Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya
tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.
 Atribut, Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas.
Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang
menjadi kunci entitas atau key yang diberi garis bawah.
 Relasi atau Hubungan, Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara
sejumlah entitas yang berasal dari kumpulan (himpunan) entitas yang
21
berbeda. Penghubung antara kumpulan (himpunan) relasi dengan
kumpulan (himpunan) entitas dan kumpulan entitas dengan atribut
dinyatakan dalam bentuk garis.
 Cardinality, Hubungan kardinalitas menunjukkan berapa banyak
kejadian pada suatu entitas dalam suatu hubungan yang dapat
dihubungkan dengan satu kejadian dari entitas lain dalam hubungan
tersebut.Berikut diagram hubungan entitas;
Terdapat tiga macam relasi kardinalitas di dalam ERD ;
 Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh
berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
 Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat
berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak
sebaliknya.
22
 Banyak ke banyak (many to many),Setiap entitas A dapat berhubungan
dengan banyak kumpulan (himpunan) entitas dengan kumpulan
(himpunan) entitas B dan begitu pula sebaliknya.
Panel A: hubungan satu ke satu (1:1)
Proses design database:
Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen
berikut ini :
• Database
• Database software
• Aplikasi software
23
• Hardware komputer termasuk media penyimpanan
• Personal yang menggunakan dan mengembangkan sistem
Database merupakan komponen dasar dari sebuah sistem informasi
dan pengembangan serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari
perspektif kebutuhan organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus
hidup sebuah sistem informasi organisasi berhubungan dengan siklus hidup
sistem database yang mendukungnya.Proses perancangan database
merupakan bagian dari siklus hidup database sebagai micro lifecycle.
C. Siklus Kehidupan DATABASE Sebagai Siklus Kehidupan Mikro
Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem database
merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang lebih besar.
Oleh karena itu siklus hidup aplikasi database berhubungan dengan siklus
hidup sistem informasi. Langkah-langkah siklus hidup aplikasi adalah berikut
ini :
24
Hal yang penting adalah mengetahui bahwa langkah-langkah siklus
hidup aplikasi database dapat tidak berurutan, tetapi melibatkan beberapa
langkah pengulangan yang biasanya disebut sebagai feedback loop. Sebagai
contoh : masalah-masalah yang ditemui selama perancangan database
mungkin harus mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan-kebutuhan
tambahan. Seperti yang digambarkan terdapat feedback loop diantara
langkah-langkah yang sering terjadi.
 Perancangan Database
Pada database yang digunakan oleh single user atau hanya beberapa user
saja, perancangan database tidak sulit. Tetapi jika ukuran database yang
sedang atau besar (25 - ratusan user yang berisikan jutaan bytes
informasi dan melibatkan ratusan query dan program-program aplikasi,
contoh : industri-industri, asuransi, hotel, travel, dll yang seluruhnya
25
tergantung pada kesuksesan dari operasi-operasi databasenya),
perancangan database menjadi sangat kompleks. Oleh karena itu para
pemakai mengharapkan penggunaan database yang sedemikian rupa
sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan seluruh
user tsb.
 Aplikasi database dalam lifecycle
Siklus kehidupan sistem informasi sering disebut macro life cycle,
dimana siklus kehidupan basis data merupakan micro life cycle.
Aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan database sebagai micro
life cycle dan termasuk fase-fasenya sbb :
1. Database planning : bagaimana langkah-langkah siklus hidup dapat
direalisasikan secara lebih efisien dan efektif.
2. System definition : ruang lingkup database (misal : para pemakai,
aplikasi-aplikasinya, dsb.)
3. Design : perancangan sistem database secara konseptual, logikal dan
fisik dilaksanakan
4. Implementation : proses dari penulisan definisi database secara
konseptual, eksternal, dan internal, pembuatan file-file database
yang kosong, dan implementasi aplikasi software.
5. Loading atau Data Conversion : database ditempatkan baik secara
memanggil data secara langsung ataupun merubah file-file yang ada
ke dalam format sistem database dan memangggilnya kembali.
6. Application Conversion : beberapa aplikasi software dari suatu
sistem sebelumnya dikonversikan ke suatu sistem yang baru.
26
7. Testing dan Validation : sistem yang baru ditest dan diuji
kebenarannya.
8. Operation : operasi-operasi pada sistem database dan aplikasi-
aplikasinya.
9. Monitoring dan Maintenance : selama fase operasi, sistem secara
konstan memonitor dan memelihara database. Pertambahan dan
pengembangan data dan aplikasi-aplikasi software dapat terjadi.
Modifikasi dan pengaturan kembali database mungkin diperlukan
dari waktu ke waktu.
Langkah 3, 4, dan 5 merupakan bagian dari fase design dan
implementation pada siklus kehidupan sistem informasi yang besar.
Pada umumnya database pada organisasi menjalani seluruh
aktifitas siklus kehidupan di atas. Langkah 5 dan 6 tidak berlaku jika
database dan aplikasi-aplikasinya baru.
 Proses Perancangan Database
6 fase proses perancangan database :
1. Pengumpulan data dan analisis
2. Perancangan database secara konseptual
3. Pemilihan DBMS
4. Perancangan DB secara logika (data model mapping)
5. Perancangan database secara fisik
6. Implementasi Sistem database.
27
 Secara khusus ada 2 aktifitas paralel.
Aktifitas yang pertama melibatkan perancangan dari isi data dan
struktur database, sedangkan aktifitas kedua mengenai perancangan
pemrosesan database dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak. Dua
aktifitas ini saling menjalin, misalnya : kita dapat mengidentifikasikan
data item yang akan disimpan dalam database dengan menganalisa
aplikasi-aplikasi database.Dua aktifitas ini juga saling mempengaruhi
satu sama lain. Contohnya : fase perancangan database secara fisik, pada
saat kita memilih struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses dari file-
file database yang tergantung pada aplikasi-aplikasi yang akan
menggunakan file-file tsb.Fase-fase tersebut tidak harus diproses
berurutan. Pada beberapa hal, rancangan tsb dapat dimodifikasi dari
yang pertama dan sementara itu mengerjakan fase yang terakhir
(feedback loop antara fase) dan feedback loop dalam fase sering terjadi
selama proses perancangan. Fase 1 merupakan kumpulan informasi
yang berhubungan dengan penggunaan database. Fase 6 merupakan
implementasi databasenya. Fase 1 dan 6 kadang-kadang bukan
merupakan bagian dari perancangan database, tetapi merupakan bagian
dari siklus kehidupan sistem informasi secara umum. Inti dari proses
perancangan database adalah fase 2, 4, 5.
1. Fase 1 : Pengumpulan data dan analisa
2. Fase 2 : Perancangan database secara konseptual
3. Fase 3 : Pemilihan DBMS
28
4. Fase 4 : Perancangan database secara logika (pemetaan model
data)
5. Fase 5 : Perancangan database secara fisik
6. Fase 6 : Implementasi sistem database
 Model Data dan Design Database
Model data digunakan untuk mendeskripsikan rancangan basis data
pada level lojik. Ada beberapa model data, antara lain:
1. Model Entity-RelationalshipPada model ini suatu basis data
merupakan representasi dari sekumpulan objek dasar dan relasi yang
menghubungkan entitas.
2. Model Relasional Model relasional menggunakan bentuk table-tabel
untuk mempresentasikan data dan relasinya. Model ini menempati
level abstraksi yang lebih rendah daripada model E-R karena
sifatnya langsung menunjukkan bentuk record yang akan
dikirimkan dalam suatu file.
3. Selain model tersebut terdapat model-model lain seperti
objectobject-oriented, object-relasional dsb.Dalam model data juga
terdapat konsep yang penting, yaitu:• Constraint, yaitu batasan yang
harus dipenuhi dalam suatu struktur basis data.• Key, berfungsi
mengidentifikasikan atribut khusus yang membedakan setiap
entitas. Contoh: primary key, foreign key.• Query adalah statemen
yang digunakan user mengakses basis data.
29
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database
system. Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi
yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang
bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Tujuan dari desain database adalah untuk menentukan data-data
yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat
terpenuhi dengan baik. Terdapat beberapa alasan mengapa desain database
perlu untuk dilakukan, salah satu adalah untuk menghindari pengulangan
data.
Adapun metode untuk meminimasi pengulangan data (data
redudancy) antara lain dengan normalisasi. Normalisasi adalah proses yang
berkaitan dengan model data relational untuk mengorganisasi himpunan data
dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil dari
proses normalisasi adalah himpunan himpunan data dalam bentuk normal
Kegunaan normalisasi:
 Meminimasi pengulangan informasi.
 Memudahkan indentifikasi entiti / obyek.
 Dekomposisi lossless.
 ERD (Entity Relationship Diagram).
 Menentukan kardinalitas relasi.
30
D.
 Menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-
objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
 Memodelkan struktur data dan hubungan antar data untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan symbol. IV.
E. Tujuan ERD :
 Menentukan Entitas yaitu menentukan peran , kejadian , lokasi , hal
nyata dan konsep , dimana penggunaan untuk menyimpan data.
 Menentukan relasi yaitu Menentukan hubungan antar pasangan entitas
menggunakan matriks relasi.
 Gambar ERD sementara yaitu entitas di gambarkan dengan kotak dan
relasi di gambarkan dengan garis.
 Isi kardinalitas yaitu menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk
sebuah kejadian pada entitas yang berhubungan.
 Menentukan atribut yaitu menentukan field-field yang di perlukan
system.
31
F. Contoh Kasus ER
Kasus yang dipilih adalah :
Sistem Informasi Nilai Siswa (SINIS) pada Sekolah Menengah
Pertama. PENENTUAN ENTITAS SINIS membutuhkan 4 entitas utama,
yaitu :
1. Entitas Siswa Yang berisi : NIS (Nomor Induk Siswa sebagai Primary
Key) dan nm_siswa (nama siswa).
2. Entitas MatPel (Mata Pelajaran) Yang berisi : id_MatPel (id mata
pelajaran sebagai Primary Key) dan nm_MatPel (nama mata pelajaran).
3. Entitas Kelas Yang berisi : id_Kelas (id kelas sebagai Primary Key) dan
nm_Kelas (nama kelas).
4. Entitas Guru Yang berisi : id_Guru (id guru sebagai Primary Key) dan
nm_Guru (nama guru).
IV. FLOWCHART (BAGAN ALUR)
A. Pendekatan Flowchart
Flowchart atau bagan alur merupakan sebuah metode untuk
menggambarkan tahap- tahap penyelesaian masalah (prosedur) secara grafik
dengan simbol-simbol standar yang mudah dipahami.· Flowchart menolong
analis dan programmer untuk menyelesaikan masalah ke dalam bagian-
32
bagian yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatifalternatif
lain dalam pengoperasian.
Flowchart juga merupakan suatu gambar atau bagan yang
memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya.
Gambaran flowchart ini dinyatakan dengan simbol. Setiap simbol
menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses
digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart disusun dengan simbol-simbol sebagai alat bantu
terjadinya proses di dalam program. Flowchart merupakan gambaran dari
hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer. Jadi,
flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan
pemrogram lainnya. Tetapi secara garis besar, setiap pengolahan selalu terdiri
dari tiga bagian utama, yaitu input berupa bahan mentah, proses pengolahan
dan output berupa bahan jadi. Sedangkan untuk mengolah data dengan
komputer, urutan dasar untuk penyelesaian suatu masalah adalah sebagai
berikut :
 START: berisi instruksi untuk persiapan perlatan yang diperlukan
sebelum menangani pemecahan masalah.
 READ: berisi instruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.
 PROCESS: berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan
sesuai dengan data yang dibaca.
 WRITE: berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke perlatan
output.
33
 END: mengakhiri kegiatan pengolahan.
Tujuan penggunaan flowchart ini adalah untuk menggambarkan
suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terpisah, rapi dan jelas
dengan menggunakan simbolsimbol standar yang ada.
B. Langkah-Langkah Dalam Membuat Flowchart
Langkah-langkah dalam membuat flowchart:
 Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan
definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
 Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
 Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan
deskripsi kata kerja, misalkan menghitung pajak penjualan.
 Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
 Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus
ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong
aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada
flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan
percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan
seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
 Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
34
C. Simbol Dalam Flowchart
Berikut ini adalah simbol-simbol standar flowchart :
Input/output dan processing symbols
Symbol alur dan symbol-simbol lain
35
D. Manfaat Penggunaan Flowchart
Manfaat Penggunaan Flowchart :
 Pengguna akan membiasakan diri berfikir sistematis.
 Dapat menemukan bagian yang valid.
 Akan lebih mudah dipahami oleh pengguna, sehingga tidak
menimbulkan kesalahan dalam penggunaannya.
 Dengan flowchart pengguna akan lebih mudah memeriksa system dan
sebagainya.
 Dan akan terstruktur disetiap bagiannya.
E. Contoh Kasus Dalam Flowchart
kantor dari depan
36
Di atas terdapat flowchart penjualan tunai. Supaya karyawan tidak
memiliki kesempatan untuk melakukan kecurangan (fraud), maka sebaiknya
penjualan tunai dilakukan oleh paling tidak 2 orang karyawan. Karyawan
pertama bertugas sebagai pramuniaga. Sedangkan karyawan kedua
bertanggung jawab untuk menerima kas dari pelanggan (kasir). Bagian
pengambilan barang dapat dirangkap oleh karyawan pertama.
Faktur penjualan tunai cukup dibuat rangkap dua. Pramuniaga akan
menyiapkan faktur dua lembar dan menyerahkan faktur ke pelanggan.
Pelanggan membawa faktur ke kasir dan membayar. Kasir menerima kas, dan
mencap lunas kedua lembar faktur. Kedua lembar faktur dibawa oleh
konsumen ke pramuniaga untuk mengambil barang. Pramuniaga mencap
"telah diambil" pada kedua faktur tersebut. Faktur lembar pertama diserahkan
ke konsumen sebagai bukti konsumen telah lunas membayar. Faktur lembar
kedua diarsip pramuniaga.
Sore hari, total faktur lembar kedua dari penjualan sepanjang hari
harusnya cocok dengan saldo kas yang ada di tangan kasir. Total kas dan
seluruh faktur akan diserahkan ke pemilik toko pada saat toko telah tutup.
V. DATA FLOW DIAGRAM
A. Definisi Diagram Arus Data (Data Flow Diagram – DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat pada metode
pengembangan sebuah system yang tersturuktur. DFD menggunakan notasi
atau komponen sebuah sistem guna untuk menggambarkan arus data system
tersebut.
37
B. Simbol Yang Digunakan DFD
Ada beberapa simbol yang digunakan dalam DFD :
Kesatuan luar (external entity)
 Kesatuan luar ini merupakan entitas atau kesatuan system dapat berupa
orang, organisasi dan system yang berada di lingkungan luar. Kesatuan
luar ini akan menjadi input dan output dari system. Misalnya
a. perusahaan yang memiliki divisi atau departemen yang beada di
luar system yang dikembangkan,
b. pemasok atau pelanggan dan
c. pengguna akhir dari laporan yang di hasilkan oleh system
 Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini
mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan
kesatuan luar (exsternal entity). Arus data menunjukan arus data yang
dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan
dapat berbentuk sebagai berikut ini (Jogiyanto ,1990).
a. Formulir atau dokumen yang digunakan di perpustakaan.
b. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.
c. Tampilan atau output di layar komputer yang dhasilkan oleh
sistem.
d. Masukan untuk komputer.
e. Komunikasi ucapan.
38
f. Surat-surat atau memo.
g. Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file.
h. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda.
i. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain.
 Proses
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang,
mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses
untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical
dataflow diagram (PDFD), proses dapat dilakukan oleh orang, mesin atau
computer, sedang untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses
hanya menunjukkan proses dari computer. Perbedaan dari PDFD dan LDFD
akan dibahas kemudian. Suatu proses dapat menunjukkan dengan symbol
lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-
sudut tumpul (Jogiyanto ,1990).
 Simpanan Data
Menunjukkan informasi yang tersimpan dalam file diantara transactions.
Data store diidentitaskan dengan “D dengan nomor” untuk data store
komputer dan “M dengan nomor” untuk manual data store. Data store
disimbolkan sebagai berikut (Jogiyanto ,1990) :
Penggambaran simpanan data di DFD perlu memperhatikan beberapa hal,
sebagai berikut:
39
a. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena
yang menggunakan atau merubah data di simpanan data adalah proses.
b. Arus data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses
menunjukkan proses update terhadap data yang tersimpan di simpanan
data. Update dapat berupa proses:
 Menambah atau menyimpankan record baru atau dokumen baru
ke dalam simpanan data.
 Menghapus record atau mengambil dokumen dari simpanan data.
 Merubah nilai data di suatu record atau di suatu dokumen yang
ada di simpanan data.
c. Arus data yang berasal dari simpanan data ke suatu proses menunjukkan
bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada di simpanan data.
Untuk media simpanan data berupa simpanan luar komputer (disk atau
tape) berarti membaca data dari suatu record di file sedang untuk
disimpanan data berupa media manual berarti mengambil suatu
formulir atau dokumen untuk dilihat isinya dari suatu simpanan data.
d. Proses yang melakukan kedua-duanya, yaitu menggunakan dan update
simpanan data dapat dilakukan hal berikut:
 Dapat menggunakan sebuah garis dengan panah mengarah kedua
arah yang berlawanan dari simpanan data.
 Menggunakan arus data yang terpisah.
40
DFD sangat berbeda dengan bagan alir (flowchart). Perbedaannya adalah
sebagai berikut:
 Proses di DFD dapat beroperasi secara parallel, sehingga beberapa
proses dapat dilakukan serentak sedangkan bagan alir cenderung
menunjukkan proses yang urut.
 DFD lebih mencerminkan arus dari data di suatu sistem, sedang bagan
alir sistem lebih menunjukkan arus dari prosedur dan bagan alir program
lebih menunjukkan arus dari algoritma.
 DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop) dan proses keputusan
(decision), sedang bagan alir menunjukkanya.
Selain itu, DFD juga memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
 DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop).
 DFD tidak menunjukkan proses keputusan (decision).
 DFD tidak menunjukkan proses perhitungan.
VI. CONTOH KASUS MODEL REAL 1
Pentingnya e-business untuk Bank Bayangkan jika cabang-cabang
bank tidak terhubung on line seperti sekarang ini. Nasabah bank hanya bisa
menyetor dan mengambil uangnya di cabang tempat ia membuka rekening.
Terutama ketika nasabah membutuhkan uang tunai saat ia sedang berada di
41
wilayah lain. Layanan bank pun jadi terbatas pada orang-orang di daerah
tertentu saja.
A. Kunci Sukses dalam E-Bisnis
Berikut ini merupakan factor- factor yang perlu diperhatikan dalam
meraih sukses E-bisnis:
 Customer Service
 Price
 Quality
 Fulfillment Time
 Agility
 Time to Market
 Market Reach
Dalam mengimplementasikan konsep E-bisnis, terlihat jelas bahwa
meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah
dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat
dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:
 Pada level operasional, yang terjadi dalam E-bisnis adalah
restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital (digital management),
sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model bisnis dari
perusahaan lain yang telah sukses;
42
 Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah kantor
beroperasi 8 jam sehari, di dalam E-bisnis (internet), perusahaan harus
mampu melayani pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari,
karena jika tidak maka dengan mudah kompetitor akan mudah
menyaingi perusahaan terkait;
 Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta
perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi
mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang sangat
murah (rendahnya switching cost);
 Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk
bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan
produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan
kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan
oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan;
dan
 Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect
competition) secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet,
sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan dengan kondisi
market semacam itu berlaku terjadi di dunia maya.
B. Infrastruktur e-bisnis
Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan, terutama internet,
menyediakan inrastruktur yang dibutuhkan untuk e-business. Bagian ini
43
memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan dan
mendiskusikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan metode-metode
alternatif yang dapat dipergunakan organisasi dalam mengimplementasikan
e-business.
C. Jenis-jenis Jaringan
Jaringan telekomunikasi dibanyak perusahaan dipergunakan untuk
melakukan e-commers dan mengelola operasi internal yang terdiri dari
beberapa komponen, yaitu:
 Local Area Network (LAN)
 Wide Area Network (WAN)
 Value-added Network dan
 Internet
D. Software Komunikasi
Software komunikasi mengelola aliran data melalui suatu jaringan.
Software komunikasi didesain untuk bekerja dengan berbagai jenis peraturan
dan prosedur untuk pertukaran data.
Software ini melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut:
 Pengendalian akses, Software ini berfungsi untuk menghubungkan dan
memutuskan hubungan antar-berbagai peralatan; secara otomatis
memutar dan menjawab telepon; membatasi akses hanya pada para
44
pemakai yang berwenang; serta membuat parameter seperti: kecepatan,
mode, dan arah pengiriman.
 Pengelolaan jaringan,Pada software ini berfungsi untuk mengumpulkan
data untuk memeriksa kesiapan peralatan jaringan untuk mengirim atau
menerima data; membuat aturan antri untuk masukan dan keluaran;
menetapkan prioritas dalam sistem,mengirimkan pesan; dan mencatat
aktivita, penggunaan, dan kesalahan dalam jaringan.
 Pengiriman data dan file,Software ini berfungsi untuk mengontrol
pengiriman data, file dan pesan-pesan diantara berbagai peralatan.
 Pendeteksi dan pengendalian atas kesalahan,Software ini berfungsi
untuk memastikan bahwa data yang dikirim benar-benar merupakan
data yang diterima.
 Keamanan data,Software ini berfungsi untuk melindungi data selama
pengiriman dari akses pihak yang tidak berwenang.
VII. CONTOH KASUS MODEL REAL 2
A. Event Organizer sebagai aktivitas Bisnis Public Relations
Seiring perkembangan zaman, dunia bisnis di Indonesia juga
mengalami kemajuan yang pesat. Saat ini banyak badan-badan usaha baru
yang bermunculan, salah satunya Event Organizing (EO). EO hadir sebagai
alternatif ketika penggunaan media baik cetak maupun elektronik tidak lagi
efektif dalam menyampaikan pesan kepada sasaran.
45
Event Organizing secara praktis merupakan bentuk konkrit dari
bisnis public relations. Baik oleh perusahaan itu sendiri atau dengan
menyewa jasa EO, pada prinsipnya EO memberdayakan sumber daya
manusia untuk merancang sebuah acara dengan tujuan mendatangkan benefit
secara material atau pun non material bagi perusahaan dan sasaran khalayak.
Saat ini banyak perusahaan yang mempercayakan kepada EO untuk
merancang event-event yang berkualitas. Berikut beberapa contoh event
perusahaan yang ada di Indonesia:
Nama
Event
Rincian Merk
Produk
Liputan
Media
Event
Organizer
Festival
Jajanan
Bango
Roadshow
beberapa
kota
dengan
tema
jajanan
pasar
tempo
dulu.
Kecap Cap
Bango
Spot iklan
di televisi
dan word
out mouth
Tidak ada
data
Nokia
Dance
Twista
Kompetisi
menari dan
penampila
n artis
Nokia Tidak ada
data
Indika
46
Convoy
Djarum
Black Car
Communit
y
Konvoy
Mobil
Djarum
Black
Portal
Tribun
Makassar
Indika
B. Event Organizing dan Event Organizer
Event organizing merupakan salah satu sarana komunikasi dan
pemasaran strategis yang telah banyak dimanfaatkan oleh perusahaan, dari
perusahaan kecil hingga perusahaan besar untuk kegiatan-kegiatan seperti
product launching, press conference, atau event-event promosi.
Tujuannya adalah untuk membantu perusahaan berkomunikasi
dengan khlayak dan khalayak potensial mereka. EO dapat menarik peserta
melalui liputan media atau mengundang mereka secara langsung ke acara
yang sedang diadakan. Saat ini bidang usaha EO masing terbilang baru dan
pelaksanaannya sangat membutuhkan keahlian terutama dalam bidang
organisasi dan kominikasi.
Event organizing merupakan proses merencanakan proyek untuk
merancang atau menciptakan suatu acara perusahaan. Sedangkan event
organizer (EO)dideifinisikan sebagai pihak yang merencanakan, mengelola
dan mengatur, serta mengeksekusi suatu acara yang diselenggarakan
berdasarkan atas permintaan perusahaan/klien. EO dipimpin oleh seorang
event manager yang bertanggung jawab atas event yang dilaksanakan serta
memiliki kewajiban memberikan keputusan dari alternatif-alternatif,
47
mengarahkan, dan mengontrol tim yang dibeberi wewenang merancang
event. Agar sebuah event dapat berjalan sesuai harapan, tim EO harus dapat
memahami brand perusahaan, mampu mengidentifikasi target khalayak,
menyusun konsep acara, merenncanakan logistik dan koordinasi aspek-aspek
teknis sebelum acara diselenggarakan.
Hampir semua instansi atau perusahaan memiliki event yang
sifatnya internal atau program event yang disusun secara internal oleh mereka
sendiri. Untuk melaksanakannya, mereka biasanya menggandeng event
organizer demi efisiensi dan keberhasilan event tersebut. Sebab, mereka tidak
memiliki cukup tenaga dan pikiran untuk membentuk panitia internal
diantara mereka sendiri untuk melaksanakan keseluruhan event tersebut.
Hubungan sinergi antara event organizer dengan perusahaan adalah suatu
kegiatan untuk menanamkan pengertian guna memperoleh good will,
kerjasama dan kepercayaan. pada gilirannya akan mendapat dukungan dari
pihak lain.
Perusahaan lebih terbantu dengan adanya event organizer, karena
mereka memadukan konsep promosi dengan entertainment.
Keberadaan event organizer memang telah membina sebuah hubungan yang
menguntungkan dengan perusahaan.EO berperan penting dalam pelaksanaan
sebuah event, ia menjadi pengatur seluruh unsur pendukung agar acara
mampu bersinergi menghasilkan rangkaian acara yang sukses, baik
penyelenggaraan maupun tujuan dari event tersebut. EO akan mengatur dan
mengawasi banyak orang yang mendukung acara dan keperluan acara agar
sesuai dengan konsep yang telah ditentukan.
48
C. Jenis-Jenis EO
Berdasarkan jenis pekerjaannya, EO dibagi kedalam beberapa kategori,
diantaranya:
1. OSS EO (One Stop Service Event Organizer),Merupakan jenis
penyelenggara acara yang telah memiliki reputasi baik. EO ini mampu
menyelenggarakan berbagai macam acara baik skala nasional maupun
internasional dan memiliki jaringan yang luas dalam segala sektor
kegiatannya.
2. MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), Merupakan EO
yang memiliki keahlian dalam merancang acara-acara pertemuan.
3. Brand Activation,EO ini bertugas melakukan perancangan event dalam
rangka mempromosikan produk perusahaan dan meningkatkan
awarnerss masyarakat tentang merk. Biasanya memiliki tim khusus
yang berinteraksi langsung dengan pengguna produk atau target pasar.
4. Musik dan Hiburan,EO ini memiliki keahlian dalam acara-acara
hiburan terutama pertunjukan musik.
5. Penyelenggara Pribadi,Merupakan EO yang eksklusif menangani
klien-klien dari kalangan orang-terkenal seperti artis, pejabat, atau
konglomerat. Acara yang diselenggarakan pun biasnya bersifat pribadi,
hanya kalangan klien saja yang dapat menghadiri acara ini atau
membuat VIP undangan untuk tamu khusus.
6. Penyelenggara Pernikahan,Disebut juga Wedding Organizer. EO ini
secara spesifik membantu kliennya dalam merencanag acara
49
pernikahan, baik pernikahan kliennya sendiri atau kerabatnya. Lebih
mengedepankan hubungan personal.
D. Merencanakan Event
Judy Allen membandingkan perencanaan event oleh EO dengan
pembuatan sebuah film oleh sutradara. Event dalam hal ini lebih merupakan
program acara langsung. Apapun bentuknya, baik corporate meetings,
conference, convention, atau event-event lainnya selalu memiliki resiko yang
tidak terduga. Sekali event diselenggarakan maka tidak bisa diulang.
EO tidak bisa menentukan bagaimana tamu dan supplier
berkomunikasi dan bereaksi. Oleh karena itu diperlukan sebuah perencanaan
dan persiapan sematang mungkin. Sekecil apapun bentuk event haruslah
dirinci dengan detail termasuk budgetnya. Faktanya pelaksanaan sebuah
event selalu membutuhkan biaya tidak sedikit, bisa ratusan juta atau bahkan
milyaran rupiah. Sebuah event akan dinyatakan sukses apabila tidak banyak
kejadian tak terduga saat event berlangsung, serta tujuan event itu sendiri
dapat memenuhi ekspektasi. Dalam menyusun sebuah acara dibutuhkan
serangkaian tahapan mulai dari perencanaan, persiapan, pendanaan, hingga
aspek-aspek teknis acara:
1. Menentukan Tujuan Awal
Sebelum merancang event, EO harus dapat menentukan
menentukan tujuan event. Mengapa harus membuat event? Mengapa harus
berpartisipasi dalam event? Tujuan event dapat dibedakan menjadi dua,
tujuan jangka pendek (short term objective) dan tujuan jangka panjang (long
50
term objective). Event dapat dirancang misalnya dengan tujuan untuk
edukasi, menciptakan koneksi, memotivasi, memberikan informasi, sebagai
sarana hiburan, atau kembinasi dari beberapa tujuan itu.
2. Mempersiapkan Tim
Sebelum menggelar sebuah acara akan dibentuk suatu tim yang
terdiri dari sekelompok orang yang memiliki tanggung jawab masing-
masing. Komposisi tim yang tepat sangat penting dan dapat menentukan
kesuksesasn berjalannya suatu acara. Semakin awal pembentukan tim akan
semakin memudahkan dan memberikan waktu membuat rancangan acara dan
ketersediaan alat-alat yang dibutuhkan.
3. Menentukan Jenis Event
Dengan menentukan tujuan dari awal dapat membantu
penyelenggara menentukan jenis event yang tepat untuk mencapai tujuan
tersebut. Masing-masing skenario event memberikan hasil yang berbeda
terhadap waktu, dana, dan energi yang dihabiskan. Oleh karena itu penting
untuk menentukan jenis event yang dapat memberikan value dan produfitias
tinggi terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Berikut adalah jenis-jenis event berdasarkan tujuan yang ingin dicapai:
 Meetings,Kegiatan meeting dapat dimanfaatkan untuk menyediakan
informasi mengenai produk atau jasa perusahaan, bertukar ide,
menemukan solusi dari suatu permasalahan, peluncuran produk baru
atau untuk pelatihan.
51
 Event Korporat,Event korporat biasanya diselenggarakan untuk
memberikan penghargaan kepada karyawan, costumer, atau mitra kerja.
Selain itu juga untuk mengumpulkan karyawan dan mitra kerja dalam
satu acara, peluncuran produk baru, meningkatkan public awarness,
memperkuat ingatan merk perusahaan, dan sebagai perayaan atas suatu
pencapaian tertentu.
 Fundriser (Acara Amal),Acara amal diselenggarakan biasanya untuk
mengumpulkan dana, misalnta untuk penelitian, menarik perhatian
media, meningkatkan kesadaran masyarakat, menarik sponsor baru,
menjaring relawan, menyusun mailing list untuk kegiatan event di masa
depan.
4. Conference
Konferensi mempertemukan pihak-pihak untuk bertukar ide dan
informasi. Acara ini juga dapat diselenggarakan untuk peluncuran produk.
5. Event khusus
Tujuan diselenggarakan event khusus hampir sama dengan event-event lain,
yaitu untuk menarik perhatian media, memperoleh klien baru, meluncurkan
produk, acara penganugerahan, dan lain-lain.
6. Anggaran
Seperti yang telah disinggung diatas, sebuah event memerlukan
biaya yang tidak sedikit. Bahkan untuk event sekecil apapun anggaran
pendanaan harus dipikirkan matang-matang agar dapat menjamin
keberhasilan event secara keseluruhan. Merumuskan estimasi biaya juga
52
perlu untuk mengantisipasi hal-hal yang tak terduga dikala event
berlangsung. Selain itu, biasanya rumusan dan detail dana diperlukan dalam
pembuatan proposal sebelum mendapatkan persetujuan dari klien.
Berdasarkan pendanaannya, event dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
 Event Murni,Segala sesuatu ditanggung dan diselenggarakan oleh EO,
baik kemasan, penyajian acara, maupun pencarian sponsor untuk
mendapatkan dana yang nantinya dikurangi dengan seluruh biaya
persiapan dan pelaksanaan event dapat menjadi keuntungan pihak event
organizer.
 Event by Project / Sponsor,Pembiayaan diperoleh dari sponsor atau
perusahaan penyelenggara. EO hanya bertugas melaksanakan event
sebaik-baiknya dengan kemasan acara yang dapat menjadi ikon produk
dengan target khalayak sesuai keinginan sponsor.
7. Supplier atau Mitra Kerja
Mitra kerja event organizer biasa disebut dengan supplier atau
pemasok kebutuhan event. Setiap EOdituntut untuk memiliki hubungan baik
dan memiliki jaringan luas dengan berbagai perusahaan penyedia peralatan
tersebut. Penguasaan jaringan yang luas semakin memudahkan kita dalam
mengerjakan sebuah event, karena akan lebih leluasa untuk memilih demi
mewujudkan penawaran harga yang kompetitif. Berbagai jenis mitra kerja
tersebut antara lain:
53
 Tempat acara,pihak-pihak yang menyediakan tempat penyewaaan
acara yaitu: hotel, wisma, cottage, auditorium, gedung pertemuan dan
lain-lain.
 Sound system dan tata lampu,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas
penyewaan sound system dan tata lampu.
 Pembangkit daya listrik,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas
penyewaan disel / pembangkit daya listrik / genset.
 Panggung,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan
panggung konstruksi kayu, scafolding maupun konstruksi rigging.
 Perlengkapan,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan
meja, kursi, tenda, partisi, karpet, taplak meja, asbak, vas bunga, level,
tangga, besi pembatas, tiket box dan lain-lain.
 Dekorasi,Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaaan fasilitas
panggung, interior, backdrop, pertamanan, peralatan aksesoris
panggung dan lain- lain.
 Kembang Api,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas permainan
atraksi kembang api.
 Biro Jasa Promosi Outdoor,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas
pembuatan sablon spanduk, umbul-umbul, rontek (vertical banner),
billboard, dan lain-lain.
 Biro Jasa Creative Design,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas jasa
pembuatan desain grafis, layout, skema atau bagan dan lain-lain:
54
1. Cetak Print Digital,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas cetak
print digital khususnya untuk berbagai keperluan print banner.
2. Percetakan,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas percetakan.
3. Dokumentasi foto dan Video,pihak-pihak yang menyediakan
fasilitas pemotretan dan fasilitas video shooting, biasanya
termasuk juga menyediakan fasilitas multimedia.
4. Katering,pihak-pihak yang menyediakan jasa kebutuhan
konsumsi paket kotak, prasmanan dan penyewaan peralatan
makan.
5. Transportasi,pihak-pihak pengelola maskapai penerbangan,
travel agent, pengelola transport kereta api, pengelola transport
kapal laut, pengelola bus trayek atau pariwisata, dan penyewaan
mobil.
6. Obyek Wisata,pihak-pihak pengelola obyek wisata alam,
museum, pertunjukkan seni tradisi, galeri dan lain-lain. Hal ini
penting ketika akan menyusun jadwal kunjungan penampil
sebagai pendukung kegiatan utamanya.
7. Media Massa,pihak-pihak pengelola surat kabar harian, majalah,
stasiun radio, dan stasiun televisi.
8. Restoran atau Café,pihak-pihak pengelola restoran, café, pub,
diskotek dan lain-lain.
55
9. Sumber Daya Manusia dan Agen Artis,pihak-pihak yang
menyediakan jasa kebutuhan sumber daya manusia : penerima
tamu, Sales Promotion Girl (SPG), pemandu, pembawa acara,
penampil dan lain-lain.
10. Agen Kemanan,pihak-pihak yang menyediakan jasa petugas
pengamanan swasta.
11. Penyewaan Busana,pihak-pihak yang menyediakan jasa
penyewaan segala jenis busana.
12. Penyewaan Peralatan Musik dan Seni,pihak-pihak yang
menyediakan jasa penyewaan berbagai peralatan seni antara lain
peralatan seni untuk jenis musik modern, klasik, etnik dan lain-
lain.
13. Tempat Penjualan Tiket,biasanya melibatkan lokasi dikantor
media, tetapi tidak menutup kemungkinan ditempat semacam
koperasi, restoran, hotel, toko kaset dan lain-lain.
14. Instansi Pemerintah dan Kepolisian,Instansi pemerintah terkait
misalnya dinas pariwisata, Badan Pengelola Keuangan Daerah
(BPKD) untuk pengurusan rekomendasi izin dan pajak tontonan,
instansi kepolisian setempat untuk mengurus perizinan dan
pengamanan.
15. Wartawan Media,kita sebaiknya menjalin hubungan baik dengan
para wartawan sesuai bidang spesialisasi tulisannya masing-
masing.Data para pihak mitra kerja tersebut sangat penting, karena
56
didalam sebuah event, kita harus selalu mengupayakan berbagai
rencana khususnya dalam hal anggaran pembiayaan, maka data
mitra semacam itu sangat berguna untuk memilih alternatif harga
sesuai budget anggaran kita. Disamping itu, seringkali terjadi hal-
hal yang bersifat mendadak dan darurat sehingga dengan
hubungan yang baik, kita dapat mengatasi segala problematika
lapangan dengan cepat dan efisien.
16. Target Audience dan Audience Size,merumuskan tujuan
penyelenggaraaan event sangat terkait dengan peserta undangan.
EO harus dapat menentukan siapa yang menjadi sasaran utama
dalam penyelenggaraan event agar tujuan perusahaan dapat
dicapai dengan sefektif mungkin. Dalam sebuah acara pameran
misalnya, perusahaan mengundang staff, costumer, mitra kerja,
supplier, media, atau masyarakat umum. Kriteria yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi tamu undangan dapat dilihat dari
faktor demografis seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, status,
atau faktor psikografis.Selanjutnya adalah menentukan jumlah
peserta undangan. Berapa banyak peserta yang hadir akan
mempengaruhi aspek-aspek teknis dan logistik, seperti dana yang
harus dikeluarkan, jumlah konsumsi, tempat parkir, pemilihan
lokasi, dan lain-llain. Apabila event pernah dilakukan sebelumnya,
jangan sungkan untuk meminta buku tamu dan laporan lainnya
untuk dijadikan acuan penyelenggaraan event di masa yang akan
datang.
57
17. Lokasi,langkah selanjutnya dalam perancangan sebuah event
adalah menentukan tempat atau venue di mana acara akan
diadakan. Penentuan tempat ini selalu mengacu pada tujuan event.
Apabila terdapat beberapa alternatif, maka harus disesuaikan
dengan kebutuham acara. Menentukan tempat acara dapat dilihat
dari beberapa faktor, misalnya seberapa besar kapasitas untuk
menampung tamu undangan, seberapa mudah akses ke tempat
acara, fasilitas apa saja yang ditawarkan, bagaimana kondisi
lingkungan disekitar, dan berapa biaya sewa tempat acara.
Memperhatikan aspek-aspek tersebut diatas dapat membantu EO
memilih tempat acara yang tepat dan sesuai kebutuhan.Dalam
sebuah event, EO dapat memilih apakah akan menggunakan
konsep indoor atau outdoor. Berikut ini adalah beberapa tempat
yang sering digunakan untuk mengadakan sebuah acara:
 Private mansion (milik pribadi atau sewa)
 Convention centers
 Museums
 Art Galleries
 Country Clubs
 Privat Yachts
 Private tents
 Shopping Centers
58
 Stadium
18. Waktu,waktu yang tepat menyelenggarakan event merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan penyelenggaraan event
tersebut. EO yang baik adalah mereka yang mampu
memperkirakan berapa lama acara akan dinlangsungkan dan
kapan tamu undangan paling banyak mengikuti atau menghadiri
event. Untuk itu penyelenggara harus mencari waktu yang sesuai
dengan waktu luang dari mayoritas peserta. Hindarilah jam-jam
sibuk atau terlalu larut. Penyelenggara juga harus memberikan
waktu yang cukup kepada peserta undangan untuk
mengkonfirmasi kehadiran. Hindarilah acara-acara yang terlalu
mendesak, karena peserta juga mungkin memiliki jadwal lain yang
harus diselesaikan.Iklim dan cuaca di tempat acara juga harus
diperhatikan. Tantangan saat ini, isu pemanasan global
menyebabkan sulitnya memprediksi perputaran cuaca. Oleh
karena itu EO harus pandai-pandai mengamati cuaca. Misalnya
hindari musim hujan yang dapat menyebabkan banjir sehingga
akses ke tempat acara menjadi terhambat. Selain cuaca waktu
event sebaiknya tidak bertabrakan dengan hari libur nasional atau
kegamaan.Penentuan waktu juga berlaku ketika acara
berlangsung. Timetable atau jadwal acara sangat membantu
merumuskan waktu yang diperlukan untuk masing-masing sesi
acara. Draft acara dapat ditulis kedalam bentuk tabel
untuk memberikan gambaran event secara konkrit.
Ketidakdisiplinan dalam menetapkan waktu akan merusak event
secara keseluruhan.
59
19. Menentukan Keynotes atau Pembicara.seberapa bagus pun
sebuah rancangan event dikerjakan, sebuah event tidak akan
sukses apabila tidak dapat menentukan pembicara yang tepat.
Pemilihan pembicara yang bertindak sebagai presenter dalam
presentasi, workshop, dan diskusi tentunya menjadi krusial.
Pembicara yang baik adalah mereka yang dapat menyediakan
informasi penting dengan mampu menyesuaikan diri dengan tema
event.
20. Hiburan,aspek hiburan dalam event tidak bisa dianggap sepele.
Kehadiran hiburan ditengah-tengah event menentukan menarik
tidaknya suatu acara, betah tidaknya peserta mengikuti acara.
Event yang dirancang secara kreatif juga pada akhirnya
menentukan hasil kembali pada event, dan untuk mencapai
ekspektasi peseerta dengan menyediakan pengalaman yang
menyenangkan.Hiburan dalam event dapat menyeseuaikan
dengan jenis acara, faktor demografis peserta, dan lokasi.
Misalnya, pagelaran musik, outbound, games. Perlombaan-
perlombaan, dan lain-lain.
21. Aspek-aspek teknis lainnya,berikut ini adalah beberapa aspek
teknis yang apabila dipenuhi dapat turut menentukan
keberhasilan penyelenggaran sebuah event:
 Manajemen lalu lintas
 Akomodasi
 Rambu-rambu atau bpenunjuk arah, toilet, pagar,
60
 Lapangan parkir
 Perizinan
 Komunikasi radio
 Scurity
 Nomor-nomor darurat
 Makanan dan minuman
E. Mengatur Acara
Tugas EO tidak hanya selesai sampai terselenggaranya acara. Kita
harus dapat memastikan bahwa acara dapat berlangsung dengan lancar.
Beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya resepsi dan registrasi
peserta, serta dukungan teknis. Resepsi merupakan pihak pertama yang
menyambut kedatangan tamu undangan.
Oleh karena usahakan agar memberikan kesan awal yang baik. Kita
juga memeriksa ulang ketersediaan peralatan teknis dan memastikannya
bekerja dengan baik. Tidak adanya peralatan tertentu meskipun hanya
sebentar akan mempengaruhi jadwal waktu acara secara keseluruhan.
Misalnya menyediakan batere cadangan untuk mic wireless yang digunakan
presenter.
61
F. Evaluasi Acara
Setelah acara selesai, EO sebaiknya tidak lasung berkemas atau
memberaskan peralatan. Evaluasi sejauh mana acara dapat berjalan dengan
lancar, seberapa efektif taget menerima pesan yang disampaikan, atau
bagiamana keadaan peralatan selama acara, dan lain-lain. Segala informasi
dan data yang diperoleh dari hasil evaluasi akan sangat berharga untuk
dijadikan acuan untuk event-event mendatang.
Event Organizer secara sederhana dapat diartikan sebagai pihak-
pihak yang mengatur dan melaksanakan sebuah acara. Pada prakteknya,
aktivitas EO tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Hal ini dikarenakan
banyaknya sumber daya yang harus diatur termasuk aspek-aspek teknis dan
logistik agar suatu acara dapat berjalan lancar. Perancangan event dimulai
dengan planning, eksekusi, dan evaluasi. Jenis acara ditentukan berdasarkan
tujuan-tujuan yang ingin dicapai klien.
Perusahaan-perusahaan biasanya menyewa jasa EO untuk
membantu mewujudkan rancangan rencana event mereka. Perancangan event
ditujukan untuk membantu komunikasi antara perusahaan dengan sasarannya
dengan harapan dapat memberikan benefit baik secara komersil maupun
nonkemersil. Penyelenggaraan event merupakan alat komunikasi yang efektif
untuk memberikan informasi, peluncuran produk baru, atau meningkatkan
kesadaran khalayak sasaran terhadap produk dan merk perusahaan.
62
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Mendesain sebuah database agar menjadi database yang handal dan
tangguh terdiri dari 5 langkah yang harus dilakukan yaitu
 Tahap Perencanaan
 Tahap analisis persyaratan dan tahap desain
 Tahap pengkodean
 Tahap implementasi
 Tahap operasional dan pemeliharaan.
Model database dibagi menjadi dua yaitu Model konseptual dan
model implementasi. Sedangkan konsep yang digunakan dalam model
database adalah Model basis data hierarki (hierarchical database) dan Model
Basis data Relasional. Dalam model data entity terdapat beberapa keuntungan
dan kerugian. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis
data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk
jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis
data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Dalam entity
relationship ada enam langkah dasar dalam mendesain dan
mengimplementasikan sistem database. Tipe model entity relationship dibagi
kedalam 4 kategori yaitu Sumberdaya (resources ), Kegiatan (even) , Pelaku
(agent) dan lokasi/tempat (location).
63
Jadi, Perancang database mulai menggambar diagram REAL untuk
siklus pendapatan perusahaan dengan membuat entitas kegiatan penjualan
dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas
ekonomi antara mereka, dalam bentuk wajik. Diagram REAL yang lengkap
juga berfungsi sebagai petunjuk yang berguna untuk meminta informasi dari
database SIA
64
DAFTAR REFERENSI
https://www.slideshare.net/indahdlestari520/makalah-sistem-informasi-
akuntansi-pemodelan-proses-bisnis
Allen, Judy. Event Planning: The Ultimate Guide to Successful Meetings,
Corporate Events, Fundrising Galas, Conferences and Convention, Insentives
and Other Special Events. 2009. Missisauga Ontario: John Wiley & Sons
Canada, Ltd.
Campbell, Fiona, et. all. Essential Tips for Organizing Conferences & Events.
2003. London: Kogan Page.
Conway, DG. The Event Manager’s Bible: The Complete Guide to Planning
and Organising a Voluntary or Public Event 3rd Edition. 2009. Oxford UK:
How To Books ,Ltd.
Kurniaty, Sri. Skripsi: Analisis Strategi Promosi Pada Perusahaan Event
Organizer. 2007. Institut Pertanian Bogor.
Event Organizer (EO), Launching Event, dan Pameran Produk.
http://aatmandai.blogspot.com/2012/05/event-organizer-eo-launching-
event-dan.html. Diakses pada Senin, 11 November 2013, pukul 08.23.
Event Organizer. http://honeybeeproduction.blogspot.com/. Diakses pada
Senin, 11 November 2013, pukul 09.45.
EventManagement.
http://en.wikipedia.org/wiki/Event_management#cite_note-1. Diakses pada
Senin, 11 November 2013, pukul 10.00.
65
EventPlanning.http://en.wikipedia.org/wiki/Event_planning. Diakses pada
Senin 11 November 2013, pukul 10.00.

More Related Content

What's hot

Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi PenjualanDiagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
Ricky Kusriana Subagja
 
Proposal bisnis ppt
Proposal bisnis pptProposal bisnis ppt
Proposal bisnis ppt
Ratna Kusuma Wardhany
 
Penerapan decision support system dalam perusahaan
Penerapan decision support system dalam perusahaanPenerapan decision support system dalam perusahaan
Penerapan decision support system dalam perusahaan
putrirakhma13
 
Formulasi Bahasa dalam Proposal
Formulasi Bahasa dalam ProposalFormulasi Bahasa dalam Proposal
Formulasi Bahasa dalam Proposal
Uwes Chaeruman
 
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)Ratna Kusuma Wardhany
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)
Tika Karomah
 
Contoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Contoh Proposal Usaha atau Rencana BisnisContoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Contoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Samuel Henry
 
Enterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi Akuntansi
Enterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi AkuntansiEnterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi Akuntansi
Enterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi Akuntansi
Auliaa Oktarianii
 
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
SariWahyuningsih4
 
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Abu Amar Fikri
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
MOSES HADUN
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Produksi
Luthfi Nk
 
Tugas laporan project aplikasi website
Tugas laporan project aplikasi websiteTugas laporan project aplikasi website
Tugas laporan project aplikasi websiteGilang Ramadhan
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
Rakhmi Khalida, M.M.S.I
 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku
Djoe343536
 
Pengaruh keluarga terhadap perilaku konsumen
Pengaruh keluarga terhadap perilaku konsumenPengaruh keluarga terhadap perilaku konsumen
Pengaruh keluarga terhadap perilaku konsumen
Dian Anggita
 
Laporan Analisis Sistem Informasi Penjualan Indomaret
Laporan Analisis Sistem Informasi Penjualan IndomaretLaporan Analisis Sistem Informasi Penjualan Indomaret
Laporan Analisis Sistem Informasi Penjualan Indomaret
safiravanillia
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
Feronica Romauli
 
PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)
PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)
PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)
Esa Unggul University
 
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
Uofa_Unsada
 

What's hot (20)

Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi PenjualanDiagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
Diagram Konteks dan DFD Sistem Informasi Penjualan
 
Proposal bisnis ppt
Proposal bisnis pptProposal bisnis ppt
Proposal bisnis ppt
 
Penerapan decision support system dalam perusahaan
Penerapan decision support system dalam perusahaanPenerapan decision support system dalam perusahaan
Penerapan decision support system dalam perusahaan
 
Formulasi Bahasa dalam Proposal
Formulasi Bahasa dalam ProposalFormulasi Bahasa dalam Proposal
Formulasi Bahasa dalam Proposal
 
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)
 
Contoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Contoh Proposal Usaha atau Rencana BisnisContoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Contoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
 
Enterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi Akuntansi
Enterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi AkuntansiEnterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi Akuntansi
Enterprise Resource Planning (ERP) :: Sistem Informasi Akuntansi
 
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
 
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Produksi
 
Tugas laporan project aplikasi website
Tugas laporan project aplikasi websiteTugas laporan project aplikasi website
Tugas laporan project aplikasi website
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku
 
Pengaruh keluarga terhadap perilaku konsumen
Pengaruh keluarga terhadap perilaku konsumenPengaruh keluarga terhadap perilaku konsumen
Pengaruh keluarga terhadap perilaku konsumen
 
Laporan Analisis Sistem Informasi Penjualan Indomaret
Laporan Analisis Sistem Informasi Penjualan IndomaretLaporan Analisis Sistem Informasi Penjualan Indomaret
Laporan Analisis Sistem Informasi Penjualan Indomaret
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)
PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)
PROPOSAL BISNIS DIKTI (ROTI BAKAR ESA UNGGUL)
 
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
 

Similar to MAKALAH PROSES BISNIS

Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)
Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)
Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)
erma wati
 
Informasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnisInformasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnis
ditra tri wurnanda
 
Kelompok sia 5 analisis implementasi aplikasi konsep basis data relasional...
Kelompok sia 5  analisis implementasi aplikasi  konsep basis data  relasional...Kelompok sia 5  analisis implementasi aplikasi  konsep basis data  relasional...
Kelompok sia 5 analisis implementasi aplikasi konsep basis data relasional...
NuraifanSuntia
 
Informasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnisInformasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnis
stmik_dipanegara_kel_8
 
Rismayanin S.Kom M.T
Rismayanin S.Kom M.TRismayanin S.Kom M.T
Rismayanin S.Kom M.T
Kelompok 4
 
Rismayani S.Kom M.T
Rismayani S.Kom M.TRismayani S.Kom M.T
Rismayani S.Kom M.T
Kelompok 4
 
Information systems as a strategic
Information systems as a strategicInformation systems as a strategic
Information systems as a strategicbagusaji869
 
Tugas critical review sistem informasi strategis
Tugas critical review sistem informasi strategisTugas critical review sistem informasi strategis
Tugas critical review sistem informasi strategisbagus aji
 
Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )
nurulllah
 
Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )nurulllah
 
Kelompok 6 proses bisnis (e)
Kelompok 6 proses bisnis (e)Kelompok 6 proses bisnis (e)
Kelompok 6 proses bisnis (e)
ermha wati
 
Tugas informasi proses bisnis
Tugas informasi proses bisnisTugas informasi proses bisnis
Tugas informasi proses bisnis
nur putri
 
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
dwi rintani
 
Tugas 11 sia aplikasi konsep data relasional pada sistem siklus produksi conv...
Tugas 11 sia aplikasi konsep data relasional pada sistem siklus produksi conv...Tugas 11 sia aplikasi konsep data relasional pada sistem siklus produksi conv...
Tugas 11 sia aplikasi konsep data relasional pada sistem siklus produksi conv...
RizkytaSalsabila
 
Keunggulan operasional dan kedekatan dengan pelanggan
Keunggulan operasional dan kedekatan dengan pelangganKeunggulan operasional dan kedekatan dengan pelanggan
Keunggulan operasional dan kedekatan dengan pelanggan
tasyaifada63
 
Business process reinggering
Business process reinggeringBusiness process reinggering
Business process reinggering
Yesica Adicondro
 
43219110168 dwi septiyandini maudyanti tugas pertemuan 1_sistem informasi man...
43219110168 dwi septiyandini maudyanti tugas pertemuan 1_sistem informasi man...43219110168 dwi septiyandini maudyanti tugas pertemuan 1_sistem informasi man...
43219110168 dwi septiyandini maudyanti tugas pertemuan 1_sistem informasi man...
DwiSeptiyandiniMaudy
 
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi de...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi de...Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi de...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi de...
Cilin christianto
 
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra se, m.si, informasi dalam pra...
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra se, m.si, informasi dalam pra...Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra se, m.si, informasi dalam pra...
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra se, m.si, informasi dalam pra...
AnisHaerunisa2
 
Tugas bisnis kelompok 10 kelas E(SI)
Tugas bisnis kelompok 10 kelas E(SI)Tugas bisnis kelompok 10 kelas E(SI)
Tugas bisnis kelompok 10 kelas E(SI)
erma wati
 

Similar to MAKALAH PROSES BISNIS (20)

Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)
Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)
Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)
 
Informasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnisInformasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnis
 
Kelompok sia 5 analisis implementasi aplikasi konsep basis data relasional...
Kelompok sia 5  analisis implementasi aplikasi  konsep basis data  relasional...Kelompok sia 5  analisis implementasi aplikasi  konsep basis data  relasional...
Kelompok sia 5 analisis implementasi aplikasi konsep basis data relasional...
 
Informasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnisInformasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnis
 
Rismayanin S.Kom M.T
Rismayanin S.Kom M.TRismayanin S.Kom M.T
Rismayanin S.Kom M.T
 
Rismayani S.Kom M.T
Rismayani S.Kom M.TRismayani S.Kom M.T
Rismayani S.Kom M.T
 
Information systems as a strategic
Information systems as a strategicInformation systems as a strategic
Information systems as a strategic
 
Tugas critical review sistem informasi strategis
Tugas critical review sistem informasi strategisTugas critical review sistem informasi strategis
Tugas critical review sistem informasi strategis
 
Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )
 
Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )Operasi & produktiv ( 1 )
Operasi & produktiv ( 1 )
 
Kelompok 6 proses bisnis (e)
Kelompok 6 proses bisnis (e)Kelompok 6 proses bisnis (e)
Kelompok 6 proses bisnis (e)
 
Tugas informasi proses bisnis
Tugas informasi proses bisnisTugas informasi proses bisnis
Tugas informasi proses bisnis
 
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
 
Tugas 11 sia aplikasi konsep data relasional pada sistem siklus produksi conv...
Tugas 11 sia aplikasi konsep data relasional pada sistem siklus produksi conv...Tugas 11 sia aplikasi konsep data relasional pada sistem siklus produksi conv...
Tugas 11 sia aplikasi konsep data relasional pada sistem siklus produksi conv...
 
Keunggulan operasional dan kedekatan dengan pelanggan
Keunggulan operasional dan kedekatan dengan pelangganKeunggulan operasional dan kedekatan dengan pelanggan
Keunggulan operasional dan kedekatan dengan pelanggan
 
Business process reinggering
Business process reinggeringBusiness process reinggering
Business process reinggering
 
43219110168 dwi septiyandini maudyanti tugas pertemuan 1_sistem informasi man...
43219110168 dwi septiyandini maudyanti tugas pertemuan 1_sistem informasi man...43219110168 dwi septiyandini maudyanti tugas pertemuan 1_sistem informasi man...
43219110168 dwi septiyandini maudyanti tugas pertemuan 1_sistem informasi man...
 
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi de...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi de...Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi de...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi de...
 
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra se, m.si, informasi dalam pra...
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra se, m.si, informasi dalam pra...Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra se, m.si, informasi dalam pra...
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra se, m.si, informasi dalam pra...
 
Tugas bisnis kelompok 10 kelas E(SI)
Tugas bisnis kelompok 10 kelas E(SI)Tugas bisnis kelompok 10 kelas E(SI)
Tugas bisnis kelompok 10 kelas E(SI)
 

Recently uploaded

PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
humancapitalfcs
 

Recently uploaded (14)

PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
SCRB (1).pdfdsdadasdjhjasjdh asjdhjhas jdhjasdhjhasjd jsadhjash jdhjashd jha ...
 

MAKALAH PROSES BISNIS

  • 1. 1
  • 2. 2 KATA PENGANTAR ‫س‬ْ‫ـــــــــــــــــ‬ِ ‫ْا‬ِ‫س‬ْ‫ر‬َّ‫ح‬‫م‬ َ‫ن‬ ‫ا‬ ‫اـ‬ ْ‫م‬ َ‫اان‬ Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kekuatan serta kemudahan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Mata kuliah Informasi dan Proses Bisnis merupakan mata kuliah yang mengajarkan mahasiswa untuk mengetahui lebih mendalam dan lebih khusus mengenai MODEL REAL. Penulis meyakini bahwa manusia bukanlah makhluk yang benar-benar sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun terhadap karya tulis ini. Penulis mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang turut membantu kepada ibu Rismayani,S.Kom , M.T selaku dosen mata kuliah Informasi dan Proses Bisnis yang telah membimbing kami ,kepada orang tua kami, kepada teman -teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga karya tulis ini dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu. Semoga karya tulis ini dapat lebih bermanfaat. Makassar, 03 Juni 2017 Kelompok V
  • 3. 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................... 2 DAFTAR ISI ......................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG ......................................... 4 II. RUMUSAN MASALAH ..................................... 5 III. TUJUAN PENULISAN....................................... 5 BAB II PEMBAHASAN I. DEFINISI REAL................................................. 7 II. PEMODELAN PROSES BISNIS....................... 11 III. ERD (Entity RelationshIp Diagram)................... 19 IV. FLOWCHART (Bagan Alur) ............................. 31 V. DFD (Data Flow Diagram) ................................. 36 VI. CONTOH KASUS MODEL REAL 1 ................ 40 VII. CONTOH KASUS MODEL REAL 2................. 44 BAB III PENUTUP I. KESIMPULAN ................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA............................................................ 64
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Sumber daya, peristiwa, pelaku dam lokasi atau tempat (resource, event, agents REA) sebagai alat untuk menetapkan serta mendesain sistem informasi yang melayani berbagai kebutuhan dari semua pengguna dalam perusahaan. Pada makalah ini terdapat tiga bagian, yang pertama adalah memperkenalkan pendekatan REA dan mengidentifikasi sejumlah masalah yang berhubungan dengan praktik akuntansi tradisional yang dapat diatasi melelui pendekatan REAL. Bagian kedua mempelajari berbagai aplikasi basis data tradisional serta keterbatasannya. Walaupun lebih baik dari sistem file datar (flat file), basis data tradisional memiliki masalah serius yang membatasi kegunaanya. Keterbatasan yang utama adalah sistem ini hampir secara eksklusif mendukung pengguna informasi keuangan saja dan tidak cukup dapat memenuhi perkembangan kebutuhan akan informasi nonkeuangan. Keterbatasan kedua adalah ketidakmampuannya untuk merespons berbagai peristiwa nonekonomi yang mungkin saja sangat penting bagi perusahaan. Bagian ketiga memberikan pembahasan secara terperinci mengenai model REAL disajikan dan dibandingkan dalam pendekatan ER tradisional untuk pemodelan berbagai proses bisnis. Inti dari filosofi REAL adalah pengakuan bahwa system informasi harus mendukung kebutuhan informasi semua pengguna informasinya dalam suatu organisasi. Bagian ini membahas mengenai kebutuhan informasi yang
  • 5. 5 berubah dalam menajemen modern, keterbatasan akuntansi tradisional dalam memenuhi kebutuhan tersebut, dan REAL sebagai potensi social. II. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah : 1. Apa saja manfaat mengadopsi pendekatan REAL ke permodelan proses bisnis ? 2. Bagaimana implikasi dari REAL untuk profesi akuntansi? 3. Bagaimana tahap yang dilibatkan dalam membuat model REAL untuk sebuah proses bisnis? 4. Bagaimana pentingnya identifikasi berbagai atribut hubungan entitas dalam desain bisnis data relasional? 5. Apa saja perbedaan antara berbagai perwakilan model REA dalam proses bisnis dan penyajian diagram ER? III. TUJUAN PENULISAN Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah 1) Menyadari berbagai manfaat mengadopsi pendekatan REAL ke sistem informasi proses bisnis. 2) Menyadari implikasi dari REAL untuk profesi akuntansi.
  • 6. 6 3) Mengetahui berbagai tahap yang dilibatkan dalam membuat model REAL untuk sebuah proses bisnis. 4) Menghargai pentingnya identifikasi berbagai atribut hubungan entitas dalam desain bisnis data relasional. 5) Menghargai perbedaan antara berbagai perwakilan model REAL dalam proses bisnis dan penyajian diagram ER.
  • 7. 7 BAB II PEMBAHASAN 1. DEFINISI (resource event agent & location) REAL Resource (Sumber daya) adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Event dalam kamus komputer adalah Keadaan yang diakibatkan oleh perubahan kondisi suatu item. Dalam pemrograman, setiap event dapat ditulisi kode untuk mengerjakan beberapa perintah. Agent adalah segala sesuatu yang dapat dipandang sebagaimana mengamati lingkungannya melalui sensor dan bertindak atas lingkungan yang melalui efektor. Agen manusia memiliki mata, telinga, dan organ lain untuk sensor, dan tangan, kaki, mulut, dan bagian tubuh lainnya untuk efektor. Sebuah pengganti agen robot kamera dan berbagai pencari inframerah untuk sensor dan berbagai motor untuk efektor. Mereka dapat berupa agen-agen internal (yaitu, karyawan perusahaan yang proses bisnis Anda mendokumentasikan) atau agen eksternal (yaitu, orang atau organisasi dengan mana perusahaan berinteraksi). Mendokumentasikan Acara Sebelum menyampaikan rincian teknis analisis REAL dan memandu Anda melalui cara analisis dilakukan, saya perlu untuk memperluas sedikit tentang apa tujuan dari analisis adalah, apa yang didokumentasikan dan apa yang tidak, dan bagaimana dokumentasi digunakan untuk menghasilkan desain MIS. Dalam menggunakan analisis
  • 8. 8 REAL untuk membangun MIS, MIS profesional harus membatasi jumlah informasi yang di dokumentasikan dalam analisis REAL ke hal-hal yang penting bagi manajemen perusahaan. Oleh karena itu, tidak semua peristiwa dapat di dokumentasikan baik jika manajemen perusahaan percaya bahwa peristiwa-peristiwa tertentu tidak cukup signifikan untuk melacak atau jika informasi tentang peristiwa- peristiwa yang terlalu mahal untuk mengumpulkan. Selain itu, manajemen menentukan apa atribut dari setiap peristiwa harus dicatat oleh MIS. Sebagai contoh; sebuah perusahaan BPA menggunakan persediaan ketika mempersiapkan pengembalian pajak. Persediaan jelas merupakan sumber daya perusahaan yang terlibat dalam acara persiapan pengembalian pajak. Namun demikian, manajemen perusahaan CPA dapat memutuskan bahwa mencoba untuk melacak nilai persediaan yang terkait dengan setiap acara persiapan pengembalian pajak tidak sebanding dengan usaha. Secara umum, database akan berisi setidaknya satu meja untuk setiap sumber daya, agen, dan acara yang tercantum dalam dokumentasi REAL. Namun, jika hubungan antara agen, peristiwa, dan sumber daya melibatkan lebih dari satu contoh dari elemen data, maka tabel tambahan akan diperlukan.Intinya di sini adalah bahwa setiap objek (yaitu, agen, sumber daya, event dan lokasi) yang disertakan dalam dokumentasi REAL biasanya membutuhkan setidaknya satu tabel dalam database untuk menyimpan elemen data tentang objek tersebut. Pengertian Lokasi/Tempat - Menurut Swastha (2002:24) ”Lokasi adalah tempat dimana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan”. Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha adalah letak lokasi terhadap
  • 9. 9 daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu tempuh lokasi ke tujuan. Faktor lokasi yang baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha yang berbeda. Menurut Kotler (2008:51) ”Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi dimulai dengan memilih komunitas”. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya. Lamb et al., (2001:63) menyatakan bahwa memilih tempat atau lokasi yang baik merupakan keputusan yang penting, karena : 1. Tempat merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat mengurangi fleksibilitas masa depan usaha. 2. Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan di masa depan. Area yang dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga ia dapat mempertahankan kelangsungan hidup usaha. 3. Lingkungan setempat dapat saja berubah setiap waktu, jika nilai lokasi memburuk, maka lokasi usaha harus dipindahkan atau ditutup. Lokasi menurut Lupiyoadi (2009:42), berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu: 1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.
  • 10. 10 2. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas. 3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak terlaksana dengan baik. Pengertian teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha atau kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2006:77). Pengertian teori lokasi yang lainnya adalah suatu penjelasan teoritis yang dikaitkan dengan tata ruang dari kegiatan ekonomi. pengangkutan. Kedua, kehidupan ekonomi yang homogen dan tidak memungkinkan adanya produksi primer, yang menghasilkan padi- padian, kayu atau batu bara. Dengan demikian, dokumentasi REAL memberitahu perancang sistem apa tabel perlu diatur dalam database. Selain itu, dokumentasi REAL perlu membantu desainer MIS menentukan apa elemen data harus dimasukkan dalam setiap tabel. Unsur-unsur utama data REAL dirancang untuk dokumen sumber dan agen apa berpartisipasi di mana peristiwa, dan peristiwa yang mengikuti acara lain selama operasi normal. Karena MIS catatan informasi tentang setiap jenis sumber daya, agen, dan peristiwa dalam tabel yang berbeda, salah satu penggunaan besar REAL dokumentasi adalah untuk
  • 11. 11 memberitahu desainer MIS apa tabel harus terkait satu sama lain. II. PEMODELAN PROSES BISNIS Proses bisnis adalah kumpulan aktivitas dari mulai proses awal sampai dengan hasilnya yang bernilai. Proses bisnis juga merupakan suatu aktivitas yang satu berhubungan dengan aktivitas lainnya. Contohnya adalah dalam suatu perusahaan aktivitas yang dimulai dari proses produksi samoai dengan proses distribusinya ataupun pemasarannya. Menurut Megawati di dalam jurnalnya, semua aktivitas organisasi yang terkait dengan keuangan dapat dipandang sebagai bagian dari berbagai proses bisnis. Proses bisnis adalah serangkaian tugas yang saling berhubungan yang melibatkan data, unit organisasi, dan suatu urutan waktu yang logis. Proses bisnis selalu dipicu oleh kejadian ekonomi. REAL (Resource – Events - Agents-Location) Menurut Romney dan Steinbart ( 2000: 184 ) model Resource Event Agent and Location (REAL) adalah suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam perancangan database SIA. A. Pendekatan REAL Seperti yang kita ketahui, dalam pemodelan sistem informasi akuntansi ada salah satunya menggunakan model REAL (resource event agent location). Pendekatan REAL membahas mengenai kebutuhan
  • 12. 12 informasi yang berubah dalam manajemen modern, keterbatasan akuntansi tradisional dalam memenuhi kebutuhan tersebut dan REAL sebagai potensi solusi. REAL harus mendukung seluruh kebutuhan sistem informasi kepada semua pengguna di dalam suatu organisasi. B. Model REAL Model REAL merupakan suatu kerangka kerja akuntansi alternative untuk pemodelan sumber daya peristiwa pelaku dan lokasi perusahaan yang sangat penting serta hubungan diantara para karyawan mereka. Pemodelan data REAL tidak meliputi berbagai elemen akuntansi tradisional,seperti jurnal, buku besar, daftar akun, dan akuntansi pembukuan berpasangan (debit-kredit).REAL awalnya diusulkan pada tahun 1982 oleh William E. McCarthy sebagai model akuntansi umum, dan berisi konsep sumber daya, peristiwa dan agen. REAL adalah model yang populer dalam sistem informasi pengajaran akuntansi (AIS). Tapi ini jarang terjadi pada praktik bisnis- perusahaan tidak dapat dengan mudah membongkar sistem warisan mereka untuk memenuhi tuntutan radikal REAL's. Model REAL menghilangkan objek akuntansi banyak yang tidak diperlukan dalam usia komputer. Yang paling terlihat dari ini adalah debit dan kredit-double-entry pembukuan menghilang dalam sistem REAL. Banyak buku besar umum juga menghilang, setidaknya sebagai obyek persisten, - misalnya, piutang atau hutang. Komputer dapat menghasilkan account tersebut secara real time menggunakan catatan sumber dokumen.
  • 13. 13 REAL memperlakukan sistem akuntansi sebagai representasi virtual bisnis yang sebenarnya. Dengan kata lain, itu menciptakan objek komputer yang langsung mewakili benda nyata dunia bisnis. Dalam istilah ilmu komputer, REAL adalah suatu ontologi. Objek nyata termasuk dalam model REAL adalah:  Barang, jasa atau uang, yaitu, SUMBER DAYA  Transaksi bisnis atau perjanjian yang mempengaruhi sumber daya, yaitu, KEJADIAN  Orang atau badan-badan manusia lain (perusahaan lain, dll), yaitu, AGEN  Tempat suatu usaha atau tempat usaha itu dilakukan ,yaitu,LOKASI. Ini kontras objek dengan istilah akuntansi konvensional seperti aktiva atau kewajiban, yang kurang langsung terkait dengan objek dunia nyata. Sebagai contoh, aset akuntansi konvensional seperti goodwill tidak sumber. Ada model REAL terpisah untuk setiap proses bisnis di perusahaan. Sebuah proses bisnis secara kasar sesuai dengan departemen fungsional, atau fungsi dalam rantai nilai Michael Porter. Contoh dari proses bisnis akan penjualan, pembelian, konversi atau manufaktur, sumber daya manusia, dan pendanaan. Di jantung masing-masing model REAL biasanya ada sepasang peristiwa, dihubungkan oleh hubungan pertukaran, biasanya disebut sebagai hubungan "dualitas". Salah satu peristiwa biasanya merupakan sumber daya
  • 14. 14 yang diberikan atau hilang, sementara yang lain merupakan sumber daya yang diterima atau diperoleh. Sebagai contoh, dalam proses penjualan, satu peristiwa akan "penjualan"-di mana barang diberikan up-dan yang lain akan "penerimaan kas", dimana kas diterima. Kedua peristiwa yang terkait, yaitu sebuah penerimaan kas terjadi dalam pertukaran untuk penjualan, dan sebaliknya. Hubungan dualitas dapat lebih kompleks, misalnya, dalam proses manufaktur, maka akan melibatkan lebih dari dua peristiwa (lihat Dunn et al [2004] untuk contoh.). REAL sistem biasanya dimodelkan sebagai database relasional, meskipun hal ini tidak wajib. Desain biasanya menggunakan diagram entitas- hubungan. Filosofi dari REAL mengacu pada gagasan Pola Desain dapat digunakan kembali, meskipun pola REAL digunakan untuk menggambarkan database daripada program berorientasi objek, dan sangat berbeda dari 23 pola kanonik dalam buku pola desain asli oleh Gamma et al. (Yang tidak mengherankan karena Gamma et al. Pola benar-benar penerapan pola untuk berkeliling kekurangan dalam C + + bukan dari pola desain per se). Penelitian di REAL menekankan pola (misalnya, Hruby et al. 2006). Pola ini diperluas untuk mencakup komitmen (janji untuk terlibat dalam transaksi, misalnya, seorang sales order), kebijakan, dan konstruksi. Dunn et al. (2004) memberikan gambaran yang baik pada tingkat sarjana (untuk jurusan akuntansi), sementara Hruby et al. (2006) adalah sebuah referensi canggih untuk ilmuwan komputer. REAL pengaruh berkelanjutan terhadap standar electronic commerce ebXML, dengan W. McCarthy secara aktif terlibat dalam komite
  • 15. 15 standar. Standar XBRL GL bersaing namun adalah bertentangan dengan konsep REAL, karena erat meniru double-entry pembukuan. C. Elemen Dalam Model REAL Sumber Daya (resource) Sumber daya (resource) dalam definisi modern sebagai objek yang jarang dan dibawah objek pengendalian perusahaan, REAL berkaitan dengan perencanaan, evaluasi, dan pengendalian peristiwa, berbagai sumber daya dalam model REAL akan meliputi lokasi tempat brbagai peristiwa sikifikan terjadi, seperti mesin kas, record persediaan dan bagian pencatatan permintaan. Berbeda dengan model tradisional yang tidak meliputi apapun yang dapat diturunkan dari data lainya,seperti piutang usaha,yang merupakan record historis yang hanya digumakan untuk menyimpan dan mentransmisikan data. Kegiatan Kegiatan (event) ekonomi adalah berbagai perubahan didalam sumber daya yang dipengaruhi oleh fenomena. Kegiatan berupa hasil dari berbagai aktivitas atau juga kejadiankejadian seperti perdagangan, produksi,konsumsi, dan distribusi. Kegiatan ekonomi adalah berbagai informasi yang sangat penting untuk sistem informasi dan harus diterima dengan sangat jelas untuk dapat terbentukknya basis data yang lengkap. Didalam REA ada beberapa kelas kegiatan yaitu:  Kegiatan Operasi(Apa yang terjadi)  Kegiatan Informasi(Apa yang dicatat)  Kegiatan Manajemen(Apa yang dolakukan sebagai hasil)
  • 16. 16 Dari ketiga jenis kelas kegiatan ini tidak semuanya termasuk dalam model REAL akan tetapi hanya satu kelas saja yang termasuk yaitu KEGIATAN OPERASI. Menurut Julie Smith David “Kegiatan ialah berbagai aktivitas bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan perusahaan untuk tujuan perencanaandan pengendalian”. Pelaku Pelaku (agent) ekonomi adalah entitas jenis ketiga dalam model REAL. Pelaku adalah sekelompok orang yang termasuk dalam kegiatan atau kejadian yang informasinya didapatkan untuk tujuan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi. D. Pola Dasar REAL (Basic REAL Template) Model data REA menetapkan pola dasar tentang bagaimana sumber daya, kegiatan, dan pelaku harus berhubungan satu dengan yang lainnya. Kegiatan seperti penjualan barang dagangan yang merubah jumlah suatu sumber daya yang dihubungkan ke sumber daya itu sendiri melalui hubungan yang disebut dengan hubungan arus barang (stock flow relationship). Pelaku internal adalah pegawai yang bertanggungjawab atas sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut sedangkan pelaku eksternal adalah pihak luar dalam transaksi tersebut. E. Keuntungan Model REAL. Operasional lebih efisien, Perusahaan yang menggunakan pendekatan REA dapat merasakan peningkatan efisiensi operasional dalam tiga hal:
  • 17. 17 1. Pendekatan REAL untuk pemodelan proses bisnis akan membantu para menajer mengidentifikasi berbagai aktivitas yang tidak bernilai tambah yang dapat dihilangkan dari operasional. 2. Penyimpanan data keuangan dan nonkeuangan dalam basis data terpusat yang sama dapat mengurangi kebutuhan akan berbagai prosedur pengumpulan, penyimpanan dan pemeliharaan data. 3. Penyimpanan data keuangan dan nonkeuangan berbagai kegiatan bisnis dalam bentuk yang terperinci akan memungkinkan adanya dukungan untuk keputusan manajemen yang lebih luas cakupannya. Peningkatan produktifitas, peningkatan efisiensi operasional dari tiap bagian melalui penghilangan aktivitas yang tidak mempunyai nilai tambah akan mengasilkan kapasitas lebih. Kapasitas tambahan ini dapat diarahkan kembali untuk peningkatan produktivitas keseluruhan perusahaan. Keunggulan kompetitif, dengan mendukung tampilan untuk banyak pengguna, model REA memberikan para manajer informasi yang lebih relevan, tepat waktu, dan akurat. Hal ini akan ada pelayanan pelanggan yang lebih baik, kualitas produk yang lebih tinggi, serta proses produksi yang lebih efisien
  • 18. 18 F. Contoh REAL Contoh Diagram REAL/Pola Dasar REAL Contoh Kasus: Model REAL adalah suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam perancangan database SIA. Dalam model REAL ditentukan: entity apa yang harus disertakan dalam database SIA dan bagaimana susunan hubungan antara entity dalam database SIA. Tipe entity dalam model REAL dibedakan dalam empat kategori, yaitu: Resources, Events, Agent and location.  Contoh resources adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan tanah.
  • 19. 19  Contoh events aktivitas penjualan akan mengurangi persediaan dan aktivitas penerimaan kas akan menambah jumlah kas.  Contoh agent adalah pengawai, pelanggan, dan pemasok.  Contoh location adalah lapangan usaha seperti pertanian, pertambangan dll. Setiap entity event dihubungkan dengan entity resources yang berpengaruh secara langsung atau tidak langsung. Setiap entity event juga dihubungkan dengan dua entity agent. Internal agent adalah pegawai yang bertanggung jawab pada resources yang terlibat dalam event. Sedangkan external agent adalah pihak luar yang berhubungan dengan transaksi. Menunjukkan event yang mengubah jumlah resource dihubungkan dengan hubungan give-to-get ke event lain yang juga mengubah jumlah resources. Hubungan give-to-get mencerminkan prinsip dasar bisnis dimana organisasi yang menggunakan resources dalam aktivitas diharapkan dapat mengubah resource yang lain. Contoh kasus proses pembuatan database pencatatan keuangan sebuah depertemenstore dengan menggunakan REA III. ERD (Entity Relationship Diagram) A. Model ERD (Entity Relationship Diagram) Dalam proses bisnis selain menggunakan REAL, juga digunakan ERD (entity relationship diagram) dalam membuat sistem basis data. Entity Relationship (ER) itu sendiri merupakan salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk
  • 20. 20 jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model ER disebut ERD (entity relationship diagram). Model ER diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen pada tahun 1976. Model ER dirancang untuk menggambarkan persepsi dari pengguna dan berisi obyek-obyek dasar yang disebut entity dan hubungan antar entitynya disebut relationship. B. Elemen - Elemen ERD ERD mempunyai beberapa elemen-elemen, yaitu :  Entitas, Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.  Atribut, Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key yang diberi garis bawah.  Relasi atau Hubungan, Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari kumpulan (himpunan) entitas yang
  • 21. 21 berbeda. Penghubung antara kumpulan (himpunan) relasi dengan kumpulan (himpunan) entitas dan kumpulan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.  Cardinality, Hubungan kardinalitas menunjukkan berapa banyak kejadian pada suatu entitas dalam suatu hubungan yang dapat dihubungkan dengan satu kejadian dari entitas lain dalam hubungan tersebut.Berikut diagram hubungan entitas; Terdapat tiga macam relasi kardinalitas di dalam ERD ;  Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.  Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
  • 22. 22  Banyak ke banyak (many to many),Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak kumpulan (himpunan) entitas dengan kumpulan (himpunan) entitas B dan begitu pula sebaliknya. Panel A: hubungan satu ke satu (1:1) Proses design database: Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : • Database • Database software • Aplikasi software
  • 23. 23 • Hardware komputer termasuk media penyimpanan • Personal yang menggunakan dan mengembangkan sistem Database merupakan komponen dasar dari sebuah sistem informasi dan pengembangan serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari perspektif kebutuhan organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup sebuah sistem informasi organisasi berhubungan dengan siklus hidup sistem database yang mendukungnya.Proses perancangan database merupakan bagian dari siklus hidup database sebagai micro lifecycle. C. Siklus Kehidupan DATABASE Sebagai Siklus Kehidupan Mikro Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem database merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi database berhubungan dengan siklus hidup sistem informasi. Langkah-langkah siklus hidup aplikasi adalah berikut ini :
  • 24. 24 Hal yang penting adalah mengetahui bahwa langkah-langkah siklus hidup aplikasi database dapat tidak berurutan, tetapi melibatkan beberapa langkah pengulangan yang biasanya disebut sebagai feedback loop. Sebagai contoh : masalah-masalah yang ditemui selama perancangan database mungkin harus mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan-kebutuhan tambahan. Seperti yang digambarkan terdapat feedback loop diantara langkah-langkah yang sering terjadi.  Perancangan Database Pada database yang digunakan oleh single user atau hanya beberapa user saja, perancangan database tidak sulit. Tetapi jika ukuran database yang sedang atau besar (25 - ratusan user yang berisikan jutaan bytes informasi dan melibatkan ratusan query dan program-program aplikasi, contoh : industri-industri, asuransi, hotel, travel, dll yang seluruhnya
  • 25. 25 tergantung pada kesuksesan dari operasi-operasi databasenya), perancangan database menjadi sangat kompleks. Oleh karena itu para pemakai mengharapkan penggunaan database yang sedemikian rupa sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan seluruh user tsb.  Aplikasi database dalam lifecycle Siklus kehidupan sistem informasi sering disebut macro life cycle, dimana siklus kehidupan basis data merupakan micro life cycle. Aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan database sebagai micro life cycle dan termasuk fase-fasenya sbb : 1. Database planning : bagaimana langkah-langkah siklus hidup dapat direalisasikan secara lebih efisien dan efektif. 2. System definition : ruang lingkup database (misal : para pemakai, aplikasi-aplikasinya, dsb.) 3. Design : perancangan sistem database secara konseptual, logikal dan fisik dilaksanakan 4. Implementation : proses dari penulisan definisi database secara konseptual, eksternal, dan internal, pembuatan file-file database yang kosong, dan implementasi aplikasi software. 5. Loading atau Data Conversion : database ditempatkan baik secara memanggil data secara langsung ataupun merubah file-file yang ada ke dalam format sistem database dan memangggilnya kembali. 6. Application Conversion : beberapa aplikasi software dari suatu sistem sebelumnya dikonversikan ke suatu sistem yang baru.
  • 26. 26 7. Testing dan Validation : sistem yang baru ditest dan diuji kebenarannya. 8. Operation : operasi-operasi pada sistem database dan aplikasi- aplikasinya. 9. Monitoring dan Maintenance : selama fase operasi, sistem secara konstan memonitor dan memelihara database. Pertambahan dan pengembangan data dan aplikasi-aplikasi software dapat terjadi. Modifikasi dan pengaturan kembali database mungkin diperlukan dari waktu ke waktu. Langkah 3, 4, dan 5 merupakan bagian dari fase design dan implementation pada siklus kehidupan sistem informasi yang besar. Pada umumnya database pada organisasi menjalani seluruh aktifitas siklus kehidupan di atas. Langkah 5 dan 6 tidak berlaku jika database dan aplikasi-aplikasinya baru.  Proses Perancangan Database 6 fase proses perancangan database : 1. Pengumpulan data dan analisis 2. Perancangan database secara konseptual 3. Pemilihan DBMS 4. Perancangan DB secara logika (data model mapping) 5. Perancangan database secara fisik 6. Implementasi Sistem database.
  • 27. 27  Secara khusus ada 2 aktifitas paralel. Aktifitas yang pertama melibatkan perancangan dari isi data dan struktur database, sedangkan aktifitas kedua mengenai perancangan pemrosesan database dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak. Dua aktifitas ini saling menjalin, misalnya : kita dapat mengidentifikasikan data item yang akan disimpan dalam database dengan menganalisa aplikasi-aplikasi database.Dua aktifitas ini juga saling mempengaruhi satu sama lain. Contohnya : fase perancangan database secara fisik, pada saat kita memilih struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses dari file- file database yang tergantung pada aplikasi-aplikasi yang akan menggunakan file-file tsb.Fase-fase tersebut tidak harus diproses berurutan. Pada beberapa hal, rancangan tsb dapat dimodifikasi dari yang pertama dan sementara itu mengerjakan fase yang terakhir (feedback loop antara fase) dan feedback loop dalam fase sering terjadi selama proses perancangan. Fase 1 merupakan kumpulan informasi yang berhubungan dengan penggunaan database. Fase 6 merupakan implementasi databasenya. Fase 1 dan 6 kadang-kadang bukan merupakan bagian dari perancangan database, tetapi merupakan bagian dari siklus kehidupan sistem informasi secara umum. Inti dari proses perancangan database adalah fase 2, 4, 5. 1. Fase 1 : Pengumpulan data dan analisa 2. Fase 2 : Perancangan database secara konseptual 3. Fase 3 : Pemilihan DBMS
  • 28. 28 4. Fase 4 : Perancangan database secara logika (pemetaan model data) 5. Fase 5 : Perancangan database secara fisik 6. Fase 6 : Implementasi sistem database  Model Data dan Design Database Model data digunakan untuk mendeskripsikan rancangan basis data pada level lojik. Ada beberapa model data, antara lain: 1. Model Entity-RelationalshipPada model ini suatu basis data merupakan representasi dari sekumpulan objek dasar dan relasi yang menghubungkan entitas. 2. Model Relasional Model relasional menggunakan bentuk table-tabel untuk mempresentasikan data dan relasinya. Model ini menempati level abstraksi yang lebih rendah daripada model E-R karena sifatnya langsung menunjukkan bentuk record yang akan dikirimkan dalam suatu file. 3. Selain model tersebut terdapat model-model lain seperti objectobject-oriented, object-relasional dsb.Dalam model data juga terdapat konsep yang penting, yaitu:• Constraint, yaitu batasan yang harus dipenuhi dalam suatu struktur basis data.• Key, berfungsi mengidentifikasikan atribut khusus yang membedakan setiap entitas. Contoh: primary key, foreign key.• Query adalah statemen yang digunakan user mengakses basis data.
  • 29. 29 Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system. Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi. Tujuan dari desain database adalah untuk menentukan data-data yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik. Terdapat beberapa alasan mengapa desain database perlu untuk dilakukan, salah satu adalah untuk menghindari pengulangan data. Adapun metode untuk meminimasi pengulangan data (data redudancy) antara lain dengan normalisasi. Normalisasi adalah proses yang berkaitan dengan model data relational untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan himpunan data dalam bentuk normal Kegunaan normalisasi:  Meminimasi pengulangan informasi.  Memudahkan indentifikasi entiti / obyek.  Dekomposisi lossless.  ERD (Entity Relationship Diagram).  Menentukan kardinalitas relasi.
  • 30. 30 D.  Menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek- objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.  Memodelkan struktur data dan hubungan antar data untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan symbol. IV. E. Tujuan ERD :  Menentukan Entitas yaitu menentukan peran , kejadian , lokasi , hal nyata dan konsep , dimana penggunaan untuk menyimpan data.  Menentukan relasi yaitu Menentukan hubungan antar pasangan entitas menggunakan matriks relasi.  Gambar ERD sementara yaitu entitas di gambarkan dengan kotak dan relasi di gambarkan dengan garis.  Isi kardinalitas yaitu menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk sebuah kejadian pada entitas yang berhubungan.  Menentukan atribut yaitu menentukan field-field yang di perlukan system.
  • 31. 31 F. Contoh Kasus ER Kasus yang dipilih adalah : Sistem Informasi Nilai Siswa (SINIS) pada Sekolah Menengah Pertama. PENENTUAN ENTITAS SINIS membutuhkan 4 entitas utama, yaitu : 1. Entitas Siswa Yang berisi : NIS (Nomor Induk Siswa sebagai Primary Key) dan nm_siswa (nama siswa). 2. Entitas MatPel (Mata Pelajaran) Yang berisi : id_MatPel (id mata pelajaran sebagai Primary Key) dan nm_MatPel (nama mata pelajaran). 3. Entitas Kelas Yang berisi : id_Kelas (id kelas sebagai Primary Key) dan nm_Kelas (nama kelas). 4. Entitas Guru Yang berisi : id_Guru (id guru sebagai Primary Key) dan nm_Guru (nama guru). IV. FLOWCHART (BAGAN ALUR) A. Pendekatan Flowchart Flowchart atau bagan alur merupakan sebuah metode untuk menggambarkan tahap- tahap penyelesaian masalah (prosedur) secara grafik dengan simbol-simbol standar yang mudah dipahami.· Flowchart menolong analis dan programmer untuk menyelesaikan masalah ke dalam bagian-
  • 32. 32 bagian yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatifalternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart juga merupakan suatu gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran flowchart ini dinyatakan dengan simbol. Setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung. Flowchart disusun dengan simbol-simbol sebagai alat bantu terjadinya proses di dalam program. Flowchart merupakan gambaran dari hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer. Jadi, flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya. Tetapi secara garis besar, setiap pengolahan selalu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu input berupa bahan mentah, proses pengolahan dan output berupa bahan jadi. Sedangkan untuk mengolah data dengan komputer, urutan dasar untuk penyelesaian suatu masalah adalah sebagai berikut :  START: berisi instruksi untuk persiapan perlatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan masalah.  READ: berisi instruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.  PROCESS: berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai dengan data yang dibaca.  WRITE: berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke perlatan output.
  • 33. 33  END: mengakhiri kegiatan pengolahan. Tujuan penggunaan flowchart ini adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terpisah, rapi dan jelas dengan menggunakan simbolsimbol standar yang ada. B. Langkah-Langkah Dalam Membuat Flowchart Langkah-langkah dalam membuat flowchart:  Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.  Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.  Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja, misalkan menghitung pajak penjualan.  Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.  Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.  Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
  • 34. 34 C. Simbol Dalam Flowchart Berikut ini adalah simbol-simbol standar flowchart : Input/output dan processing symbols Symbol alur dan symbol-simbol lain
  • 35. 35 D. Manfaat Penggunaan Flowchart Manfaat Penggunaan Flowchart :  Pengguna akan membiasakan diri berfikir sistematis.  Dapat menemukan bagian yang valid.  Akan lebih mudah dipahami oleh pengguna, sehingga tidak menimbulkan kesalahan dalam penggunaannya.  Dengan flowchart pengguna akan lebih mudah memeriksa system dan sebagainya.  Dan akan terstruktur disetiap bagiannya. E. Contoh Kasus Dalam Flowchart kantor dari depan
  • 36. 36 Di atas terdapat flowchart penjualan tunai. Supaya karyawan tidak memiliki kesempatan untuk melakukan kecurangan (fraud), maka sebaiknya penjualan tunai dilakukan oleh paling tidak 2 orang karyawan. Karyawan pertama bertugas sebagai pramuniaga. Sedangkan karyawan kedua bertanggung jawab untuk menerima kas dari pelanggan (kasir). Bagian pengambilan barang dapat dirangkap oleh karyawan pertama. Faktur penjualan tunai cukup dibuat rangkap dua. Pramuniaga akan menyiapkan faktur dua lembar dan menyerahkan faktur ke pelanggan. Pelanggan membawa faktur ke kasir dan membayar. Kasir menerima kas, dan mencap lunas kedua lembar faktur. Kedua lembar faktur dibawa oleh konsumen ke pramuniaga untuk mengambil barang. Pramuniaga mencap "telah diambil" pada kedua faktur tersebut. Faktur lembar pertama diserahkan ke konsumen sebagai bukti konsumen telah lunas membayar. Faktur lembar kedua diarsip pramuniaga. Sore hari, total faktur lembar kedua dari penjualan sepanjang hari harusnya cocok dengan saldo kas yang ada di tangan kasir. Total kas dan seluruh faktur akan diserahkan ke pemilik toko pada saat toko telah tutup. V. DATA FLOW DIAGRAM A. Definisi Diagram Arus Data (Data Flow Diagram – DFD) Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat pada metode pengembangan sebuah system yang tersturuktur. DFD menggunakan notasi atau komponen sebuah sistem guna untuk menggambarkan arus data system tersebut.
  • 37. 37 B. Simbol Yang Digunakan DFD Ada beberapa simbol yang digunakan dalam DFD : Kesatuan luar (external entity)  Kesatuan luar ini merupakan entitas atau kesatuan system dapat berupa orang, organisasi dan system yang berada di lingkungan luar. Kesatuan luar ini akan menjadi input dan output dari system. Misalnya a. perusahaan yang memiliki divisi atau departemen yang beada di luar system yang dikembangkan, b. pemasok atau pelanggan dan c. pengguna akhir dari laporan yang di hasilkan oleh system  Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (exsternal entity). Arus data menunjukan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut ini (Jogiyanto ,1990). a. Formulir atau dokumen yang digunakan di perpustakaan. b. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem. c. Tampilan atau output di layar komputer yang dhasilkan oleh sistem. d. Masukan untuk komputer. e. Komunikasi ucapan.
  • 38. 38 f. Surat-surat atau memo. g. Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file. h. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda. i. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain.  Proses Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical dataflow diagram (PDFD), proses dapat dilakukan oleh orang, mesin atau computer, sedang untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari computer. Perbedaan dari PDFD dan LDFD akan dibahas kemudian. Suatu proses dapat menunjukkan dengan symbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut- sudut tumpul (Jogiyanto ,1990).  Simpanan Data Menunjukkan informasi yang tersimpan dalam file diantara transactions. Data store diidentitaskan dengan “D dengan nomor” untuk data store komputer dan “M dengan nomor” untuk manual data store. Data store disimbolkan sebagai berikut (Jogiyanto ,1990) : Penggambaran simpanan data di DFD perlu memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:
  • 39. 39 a. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena yang menggunakan atau merubah data di simpanan data adalah proses. b. Arus data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses menunjukkan proses update terhadap data yang tersimpan di simpanan data. Update dapat berupa proses:  Menambah atau menyimpankan record baru atau dokumen baru ke dalam simpanan data.  Menghapus record atau mengambil dokumen dari simpanan data.  Merubah nilai data di suatu record atau di suatu dokumen yang ada di simpanan data. c. Arus data yang berasal dari simpanan data ke suatu proses menunjukkan bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada di simpanan data. Untuk media simpanan data berupa simpanan luar komputer (disk atau tape) berarti membaca data dari suatu record di file sedang untuk disimpanan data berupa media manual berarti mengambil suatu formulir atau dokumen untuk dilihat isinya dari suatu simpanan data. d. Proses yang melakukan kedua-duanya, yaitu menggunakan dan update simpanan data dapat dilakukan hal berikut:  Dapat menggunakan sebuah garis dengan panah mengarah kedua arah yang berlawanan dari simpanan data.  Menggunakan arus data yang terpisah.
  • 40. 40 DFD sangat berbeda dengan bagan alir (flowchart). Perbedaannya adalah sebagai berikut:  Proses di DFD dapat beroperasi secara parallel, sehingga beberapa proses dapat dilakukan serentak sedangkan bagan alir cenderung menunjukkan proses yang urut.  DFD lebih mencerminkan arus dari data di suatu sistem, sedang bagan alir sistem lebih menunjukkan arus dari prosedur dan bagan alir program lebih menunjukkan arus dari algoritma.  DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop) dan proses keputusan (decision), sedang bagan alir menunjukkanya. Selain itu, DFD juga memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:  DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop).  DFD tidak menunjukkan proses keputusan (decision).  DFD tidak menunjukkan proses perhitungan. VI. CONTOH KASUS MODEL REAL 1 Pentingnya e-business untuk Bank Bayangkan jika cabang-cabang bank tidak terhubung on line seperti sekarang ini. Nasabah bank hanya bisa menyetor dan mengambil uangnya di cabang tempat ia membuka rekening. Terutama ketika nasabah membutuhkan uang tunai saat ia sedang berada di
  • 41. 41 wilayah lain. Layanan bank pun jadi terbatas pada orang-orang di daerah tertentu saja. A. Kunci Sukses dalam E-Bisnis Berikut ini merupakan factor- factor yang perlu diperhatikan dalam meraih sukses E-bisnis:  Customer Service  Price  Quality  Fulfillment Time  Agility  Time to Market  Market Reach Dalam mengimplementasikan konsep E-bisnis, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:  Pada level operasional, yang terjadi dalam E-bisnis adalah restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses;
  • 42. 42  Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8 jam sehari, di dalam E-bisnis (internet), perusahaan harus mampu melayani pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait;  Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost);  Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan; dan  Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect competition) secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia maya. B. Infrastruktur e-bisnis Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan, terutama internet, menyediakan inrastruktur yang dibutuhkan untuk e-business. Bagian ini
  • 43. 43 memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan dan mendiskusikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan metode-metode alternatif yang dapat dipergunakan organisasi dalam mengimplementasikan e-business. C. Jenis-jenis Jaringan Jaringan telekomunikasi dibanyak perusahaan dipergunakan untuk melakukan e-commers dan mengelola operasi internal yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu:  Local Area Network (LAN)  Wide Area Network (WAN)  Value-added Network dan  Internet D. Software Komunikasi Software komunikasi mengelola aliran data melalui suatu jaringan. Software komunikasi didesain untuk bekerja dengan berbagai jenis peraturan dan prosedur untuk pertukaran data. Software ini melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut:  Pengendalian akses, Software ini berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antar-berbagai peralatan; secara otomatis memutar dan menjawab telepon; membatasi akses hanya pada para
  • 44. 44 pemakai yang berwenang; serta membuat parameter seperti: kecepatan, mode, dan arah pengiriman.  Pengelolaan jaringan,Pada software ini berfungsi untuk mengumpulkan data untuk memeriksa kesiapan peralatan jaringan untuk mengirim atau menerima data; membuat aturan antri untuk masukan dan keluaran; menetapkan prioritas dalam sistem,mengirimkan pesan; dan mencatat aktivita, penggunaan, dan kesalahan dalam jaringan.  Pengiriman data dan file,Software ini berfungsi untuk mengontrol pengiriman data, file dan pesan-pesan diantara berbagai peralatan.  Pendeteksi dan pengendalian atas kesalahan,Software ini berfungsi untuk memastikan bahwa data yang dikirim benar-benar merupakan data yang diterima.  Keamanan data,Software ini berfungsi untuk melindungi data selama pengiriman dari akses pihak yang tidak berwenang. VII. CONTOH KASUS MODEL REAL 2 A. Event Organizer sebagai aktivitas Bisnis Public Relations Seiring perkembangan zaman, dunia bisnis di Indonesia juga mengalami kemajuan yang pesat. Saat ini banyak badan-badan usaha baru yang bermunculan, salah satunya Event Organizing (EO). EO hadir sebagai alternatif ketika penggunaan media baik cetak maupun elektronik tidak lagi efektif dalam menyampaikan pesan kepada sasaran.
  • 45. 45 Event Organizing secara praktis merupakan bentuk konkrit dari bisnis public relations. Baik oleh perusahaan itu sendiri atau dengan menyewa jasa EO, pada prinsipnya EO memberdayakan sumber daya manusia untuk merancang sebuah acara dengan tujuan mendatangkan benefit secara material atau pun non material bagi perusahaan dan sasaran khalayak. Saat ini banyak perusahaan yang mempercayakan kepada EO untuk merancang event-event yang berkualitas. Berikut beberapa contoh event perusahaan yang ada di Indonesia: Nama Event Rincian Merk Produk Liputan Media Event Organizer Festival Jajanan Bango Roadshow beberapa kota dengan tema jajanan pasar tempo dulu. Kecap Cap Bango Spot iklan di televisi dan word out mouth Tidak ada data Nokia Dance Twista Kompetisi menari dan penampila n artis Nokia Tidak ada data Indika
  • 46. 46 Convoy Djarum Black Car Communit y Konvoy Mobil Djarum Black Portal Tribun Makassar Indika B. Event Organizing dan Event Organizer Event organizing merupakan salah satu sarana komunikasi dan pemasaran strategis yang telah banyak dimanfaatkan oleh perusahaan, dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar untuk kegiatan-kegiatan seperti product launching, press conference, atau event-event promosi. Tujuannya adalah untuk membantu perusahaan berkomunikasi dengan khlayak dan khalayak potensial mereka. EO dapat menarik peserta melalui liputan media atau mengundang mereka secara langsung ke acara yang sedang diadakan. Saat ini bidang usaha EO masing terbilang baru dan pelaksanaannya sangat membutuhkan keahlian terutama dalam bidang organisasi dan kominikasi. Event organizing merupakan proses merencanakan proyek untuk merancang atau menciptakan suatu acara perusahaan. Sedangkan event organizer (EO)dideifinisikan sebagai pihak yang merencanakan, mengelola dan mengatur, serta mengeksekusi suatu acara yang diselenggarakan berdasarkan atas permintaan perusahaan/klien. EO dipimpin oleh seorang event manager yang bertanggung jawab atas event yang dilaksanakan serta memiliki kewajiban memberikan keputusan dari alternatif-alternatif,
  • 47. 47 mengarahkan, dan mengontrol tim yang dibeberi wewenang merancang event. Agar sebuah event dapat berjalan sesuai harapan, tim EO harus dapat memahami brand perusahaan, mampu mengidentifikasi target khalayak, menyusun konsep acara, merenncanakan logistik dan koordinasi aspek-aspek teknis sebelum acara diselenggarakan. Hampir semua instansi atau perusahaan memiliki event yang sifatnya internal atau program event yang disusun secara internal oleh mereka sendiri. Untuk melaksanakannya, mereka biasanya menggandeng event organizer demi efisiensi dan keberhasilan event tersebut. Sebab, mereka tidak memiliki cukup tenaga dan pikiran untuk membentuk panitia internal diantara mereka sendiri untuk melaksanakan keseluruhan event tersebut. Hubungan sinergi antara event organizer dengan perusahaan adalah suatu kegiatan untuk menanamkan pengertian guna memperoleh good will, kerjasama dan kepercayaan. pada gilirannya akan mendapat dukungan dari pihak lain. Perusahaan lebih terbantu dengan adanya event organizer, karena mereka memadukan konsep promosi dengan entertainment. Keberadaan event organizer memang telah membina sebuah hubungan yang menguntungkan dengan perusahaan.EO berperan penting dalam pelaksanaan sebuah event, ia menjadi pengatur seluruh unsur pendukung agar acara mampu bersinergi menghasilkan rangkaian acara yang sukses, baik penyelenggaraan maupun tujuan dari event tersebut. EO akan mengatur dan mengawasi banyak orang yang mendukung acara dan keperluan acara agar sesuai dengan konsep yang telah ditentukan.
  • 48. 48 C. Jenis-Jenis EO Berdasarkan jenis pekerjaannya, EO dibagi kedalam beberapa kategori, diantaranya: 1. OSS EO (One Stop Service Event Organizer),Merupakan jenis penyelenggara acara yang telah memiliki reputasi baik. EO ini mampu menyelenggarakan berbagai macam acara baik skala nasional maupun internasional dan memiliki jaringan yang luas dalam segala sektor kegiatannya. 2. MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), Merupakan EO yang memiliki keahlian dalam merancang acara-acara pertemuan. 3. Brand Activation,EO ini bertugas melakukan perancangan event dalam rangka mempromosikan produk perusahaan dan meningkatkan awarnerss masyarakat tentang merk. Biasanya memiliki tim khusus yang berinteraksi langsung dengan pengguna produk atau target pasar. 4. Musik dan Hiburan,EO ini memiliki keahlian dalam acara-acara hiburan terutama pertunjukan musik. 5. Penyelenggara Pribadi,Merupakan EO yang eksklusif menangani klien-klien dari kalangan orang-terkenal seperti artis, pejabat, atau konglomerat. Acara yang diselenggarakan pun biasnya bersifat pribadi, hanya kalangan klien saja yang dapat menghadiri acara ini atau membuat VIP undangan untuk tamu khusus. 6. Penyelenggara Pernikahan,Disebut juga Wedding Organizer. EO ini secara spesifik membantu kliennya dalam merencanag acara
  • 49. 49 pernikahan, baik pernikahan kliennya sendiri atau kerabatnya. Lebih mengedepankan hubungan personal. D. Merencanakan Event Judy Allen membandingkan perencanaan event oleh EO dengan pembuatan sebuah film oleh sutradara. Event dalam hal ini lebih merupakan program acara langsung. Apapun bentuknya, baik corporate meetings, conference, convention, atau event-event lainnya selalu memiliki resiko yang tidak terduga. Sekali event diselenggarakan maka tidak bisa diulang. EO tidak bisa menentukan bagaimana tamu dan supplier berkomunikasi dan bereaksi. Oleh karena itu diperlukan sebuah perencanaan dan persiapan sematang mungkin. Sekecil apapun bentuk event haruslah dirinci dengan detail termasuk budgetnya. Faktanya pelaksanaan sebuah event selalu membutuhkan biaya tidak sedikit, bisa ratusan juta atau bahkan milyaran rupiah. Sebuah event akan dinyatakan sukses apabila tidak banyak kejadian tak terduga saat event berlangsung, serta tujuan event itu sendiri dapat memenuhi ekspektasi. Dalam menyusun sebuah acara dibutuhkan serangkaian tahapan mulai dari perencanaan, persiapan, pendanaan, hingga aspek-aspek teknis acara: 1. Menentukan Tujuan Awal Sebelum merancang event, EO harus dapat menentukan menentukan tujuan event. Mengapa harus membuat event? Mengapa harus berpartisipasi dalam event? Tujuan event dapat dibedakan menjadi dua, tujuan jangka pendek (short term objective) dan tujuan jangka panjang (long
  • 50. 50 term objective). Event dapat dirancang misalnya dengan tujuan untuk edukasi, menciptakan koneksi, memotivasi, memberikan informasi, sebagai sarana hiburan, atau kembinasi dari beberapa tujuan itu. 2. Mempersiapkan Tim Sebelum menggelar sebuah acara akan dibentuk suatu tim yang terdiri dari sekelompok orang yang memiliki tanggung jawab masing- masing. Komposisi tim yang tepat sangat penting dan dapat menentukan kesuksesasn berjalannya suatu acara. Semakin awal pembentukan tim akan semakin memudahkan dan memberikan waktu membuat rancangan acara dan ketersediaan alat-alat yang dibutuhkan. 3. Menentukan Jenis Event Dengan menentukan tujuan dari awal dapat membantu penyelenggara menentukan jenis event yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Masing-masing skenario event memberikan hasil yang berbeda terhadap waktu, dana, dan energi yang dihabiskan. Oleh karena itu penting untuk menentukan jenis event yang dapat memberikan value dan produfitias tinggi terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Berikut adalah jenis-jenis event berdasarkan tujuan yang ingin dicapai:  Meetings,Kegiatan meeting dapat dimanfaatkan untuk menyediakan informasi mengenai produk atau jasa perusahaan, bertukar ide, menemukan solusi dari suatu permasalahan, peluncuran produk baru atau untuk pelatihan.
  • 51. 51  Event Korporat,Event korporat biasanya diselenggarakan untuk memberikan penghargaan kepada karyawan, costumer, atau mitra kerja. Selain itu juga untuk mengumpulkan karyawan dan mitra kerja dalam satu acara, peluncuran produk baru, meningkatkan public awarness, memperkuat ingatan merk perusahaan, dan sebagai perayaan atas suatu pencapaian tertentu.  Fundriser (Acara Amal),Acara amal diselenggarakan biasanya untuk mengumpulkan dana, misalnta untuk penelitian, menarik perhatian media, meningkatkan kesadaran masyarakat, menarik sponsor baru, menjaring relawan, menyusun mailing list untuk kegiatan event di masa depan. 4. Conference Konferensi mempertemukan pihak-pihak untuk bertukar ide dan informasi. Acara ini juga dapat diselenggarakan untuk peluncuran produk. 5. Event khusus Tujuan diselenggarakan event khusus hampir sama dengan event-event lain, yaitu untuk menarik perhatian media, memperoleh klien baru, meluncurkan produk, acara penganugerahan, dan lain-lain. 6. Anggaran Seperti yang telah disinggung diatas, sebuah event memerlukan biaya yang tidak sedikit. Bahkan untuk event sekecil apapun anggaran pendanaan harus dipikirkan matang-matang agar dapat menjamin keberhasilan event secara keseluruhan. Merumuskan estimasi biaya juga
  • 52. 52 perlu untuk mengantisipasi hal-hal yang tak terduga dikala event berlangsung. Selain itu, biasanya rumusan dan detail dana diperlukan dalam pembuatan proposal sebelum mendapatkan persetujuan dari klien. Berdasarkan pendanaannya, event dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:  Event Murni,Segala sesuatu ditanggung dan diselenggarakan oleh EO, baik kemasan, penyajian acara, maupun pencarian sponsor untuk mendapatkan dana yang nantinya dikurangi dengan seluruh biaya persiapan dan pelaksanaan event dapat menjadi keuntungan pihak event organizer.  Event by Project / Sponsor,Pembiayaan diperoleh dari sponsor atau perusahaan penyelenggara. EO hanya bertugas melaksanakan event sebaik-baiknya dengan kemasan acara yang dapat menjadi ikon produk dengan target khalayak sesuai keinginan sponsor. 7. Supplier atau Mitra Kerja Mitra kerja event organizer biasa disebut dengan supplier atau pemasok kebutuhan event. Setiap EOdituntut untuk memiliki hubungan baik dan memiliki jaringan luas dengan berbagai perusahaan penyedia peralatan tersebut. Penguasaan jaringan yang luas semakin memudahkan kita dalam mengerjakan sebuah event, karena akan lebih leluasa untuk memilih demi mewujudkan penawaran harga yang kompetitif. Berbagai jenis mitra kerja tersebut antara lain:
  • 53. 53  Tempat acara,pihak-pihak yang menyediakan tempat penyewaaan acara yaitu: hotel, wisma, cottage, auditorium, gedung pertemuan dan lain-lain.  Sound system dan tata lampu,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan sound system dan tata lampu.  Pembangkit daya listrik,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan disel / pembangkit daya listrik / genset.  Panggung,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan panggung konstruksi kayu, scafolding maupun konstruksi rigging.  Perlengkapan,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan meja, kursi, tenda, partisi, karpet, taplak meja, asbak, vas bunga, level, tangga, besi pembatas, tiket box dan lain-lain.  Dekorasi,Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaaan fasilitas panggung, interior, backdrop, pertamanan, peralatan aksesoris panggung dan lain- lain.  Kembang Api,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas permainan atraksi kembang api.  Biro Jasa Promosi Outdoor,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas pembuatan sablon spanduk, umbul-umbul, rontek (vertical banner), billboard, dan lain-lain.  Biro Jasa Creative Design,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas jasa pembuatan desain grafis, layout, skema atau bagan dan lain-lain:
  • 54. 54 1. Cetak Print Digital,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas cetak print digital khususnya untuk berbagai keperluan print banner. 2. Percetakan,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas percetakan. 3. Dokumentasi foto dan Video,pihak-pihak yang menyediakan fasilitas pemotretan dan fasilitas video shooting, biasanya termasuk juga menyediakan fasilitas multimedia. 4. Katering,pihak-pihak yang menyediakan jasa kebutuhan konsumsi paket kotak, prasmanan dan penyewaan peralatan makan. 5. Transportasi,pihak-pihak pengelola maskapai penerbangan, travel agent, pengelola transport kereta api, pengelola transport kapal laut, pengelola bus trayek atau pariwisata, dan penyewaan mobil. 6. Obyek Wisata,pihak-pihak pengelola obyek wisata alam, museum, pertunjukkan seni tradisi, galeri dan lain-lain. Hal ini penting ketika akan menyusun jadwal kunjungan penampil sebagai pendukung kegiatan utamanya. 7. Media Massa,pihak-pihak pengelola surat kabar harian, majalah, stasiun radio, dan stasiun televisi. 8. Restoran atau Café,pihak-pihak pengelola restoran, café, pub, diskotek dan lain-lain.
  • 55. 55 9. Sumber Daya Manusia dan Agen Artis,pihak-pihak yang menyediakan jasa kebutuhan sumber daya manusia : penerima tamu, Sales Promotion Girl (SPG), pemandu, pembawa acara, penampil dan lain-lain. 10. Agen Kemanan,pihak-pihak yang menyediakan jasa petugas pengamanan swasta. 11. Penyewaan Busana,pihak-pihak yang menyediakan jasa penyewaan segala jenis busana. 12. Penyewaan Peralatan Musik dan Seni,pihak-pihak yang menyediakan jasa penyewaan berbagai peralatan seni antara lain peralatan seni untuk jenis musik modern, klasik, etnik dan lain- lain. 13. Tempat Penjualan Tiket,biasanya melibatkan lokasi dikantor media, tetapi tidak menutup kemungkinan ditempat semacam koperasi, restoran, hotel, toko kaset dan lain-lain. 14. Instansi Pemerintah dan Kepolisian,Instansi pemerintah terkait misalnya dinas pariwisata, Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) untuk pengurusan rekomendasi izin dan pajak tontonan, instansi kepolisian setempat untuk mengurus perizinan dan pengamanan. 15. Wartawan Media,kita sebaiknya menjalin hubungan baik dengan para wartawan sesuai bidang spesialisasi tulisannya masing- masing.Data para pihak mitra kerja tersebut sangat penting, karena
  • 56. 56 didalam sebuah event, kita harus selalu mengupayakan berbagai rencana khususnya dalam hal anggaran pembiayaan, maka data mitra semacam itu sangat berguna untuk memilih alternatif harga sesuai budget anggaran kita. Disamping itu, seringkali terjadi hal- hal yang bersifat mendadak dan darurat sehingga dengan hubungan yang baik, kita dapat mengatasi segala problematika lapangan dengan cepat dan efisien. 16. Target Audience dan Audience Size,merumuskan tujuan penyelenggaraaan event sangat terkait dengan peserta undangan. EO harus dapat menentukan siapa yang menjadi sasaran utama dalam penyelenggaraan event agar tujuan perusahaan dapat dicapai dengan sefektif mungkin. Dalam sebuah acara pameran misalnya, perusahaan mengundang staff, costumer, mitra kerja, supplier, media, atau masyarakat umum. Kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi tamu undangan dapat dilihat dari faktor demografis seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, status, atau faktor psikografis.Selanjutnya adalah menentukan jumlah peserta undangan. Berapa banyak peserta yang hadir akan mempengaruhi aspek-aspek teknis dan logistik, seperti dana yang harus dikeluarkan, jumlah konsumsi, tempat parkir, pemilihan lokasi, dan lain-llain. Apabila event pernah dilakukan sebelumnya, jangan sungkan untuk meminta buku tamu dan laporan lainnya untuk dijadikan acuan penyelenggaraan event di masa yang akan datang.
  • 57. 57 17. Lokasi,langkah selanjutnya dalam perancangan sebuah event adalah menentukan tempat atau venue di mana acara akan diadakan. Penentuan tempat ini selalu mengacu pada tujuan event. Apabila terdapat beberapa alternatif, maka harus disesuaikan dengan kebutuham acara. Menentukan tempat acara dapat dilihat dari beberapa faktor, misalnya seberapa besar kapasitas untuk menampung tamu undangan, seberapa mudah akses ke tempat acara, fasilitas apa saja yang ditawarkan, bagaimana kondisi lingkungan disekitar, dan berapa biaya sewa tempat acara. Memperhatikan aspek-aspek tersebut diatas dapat membantu EO memilih tempat acara yang tepat dan sesuai kebutuhan.Dalam sebuah event, EO dapat memilih apakah akan menggunakan konsep indoor atau outdoor. Berikut ini adalah beberapa tempat yang sering digunakan untuk mengadakan sebuah acara:  Private mansion (milik pribadi atau sewa)  Convention centers  Museums  Art Galleries  Country Clubs  Privat Yachts  Private tents  Shopping Centers
  • 58. 58  Stadium 18. Waktu,waktu yang tepat menyelenggarakan event merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan penyelenggaraan event tersebut. EO yang baik adalah mereka yang mampu memperkirakan berapa lama acara akan dinlangsungkan dan kapan tamu undangan paling banyak mengikuti atau menghadiri event. Untuk itu penyelenggara harus mencari waktu yang sesuai dengan waktu luang dari mayoritas peserta. Hindarilah jam-jam sibuk atau terlalu larut. Penyelenggara juga harus memberikan waktu yang cukup kepada peserta undangan untuk mengkonfirmasi kehadiran. Hindarilah acara-acara yang terlalu mendesak, karena peserta juga mungkin memiliki jadwal lain yang harus diselesaikan.Iklim dan cuaca di tempat acara juga harus diperhatikan. Tantangan saat ini, isu pemanasan global menyebabkan sulitnya memprediksi perputaran cuaca. Oleh karena itu EO harus pandai-pandai mengamati cuaca. Misalnya hindari musim hujan yang dapat menyebabkan banjir sehingga akses ke tempat acara menjadi terhambat. Selain cuaca waktu event sebaiknya tidak bertabrakan dengan hari libur nasional atau kegamaan.Penentuan waktu juga berlaku ketika acara berlangsung. Timetable atau jadwal acara sangat membantu merumuskan waktu yang diperlukan untuk masing-masing sesi acara. Draft acara dapat ditulis kedalam bentuk tabel untuk memberikan gambaran event secara konkrit. Ketidakdisiplinan dalam menetapkan waktu akan merusak event secara keseluruhan.
  • 59. 59 19. Menentukan Keynotes atau Pembicara.seberapa bagus pun sebuah rancangan event dikerjakan, sebuah event tidak akan sukses apabila tidak dapat menentukan pembicara yang tepat. Pemilihan pembicara yang bertindak sebagai presenter dalam presentasi, workshop, dan diskusi tentunya menjadi krusial. Pembicara yang baik adalah mereka yang dapat menyediakan informasi penting dengan mampu menyesuaikan diri dengan tema event. 20. Hiburan,aspek hiburan dalam event tidak bisa dianggap sepele. Kehadiran hiburan ditengah-tengah event menentukan menarik tidaknya suatu acara, betah tidaknya peserta mengikuti acara. Event yang dirancang secara kreatif juga pada akhirnya menentukan hasil kembali pada event, dan untuk mencapai ekspektasi peseerta dengan menyediakan pengalaman yang menyenangkan.Hiburan dalam event dapat menyeseuaikan dengan jenis acara, faktor demografis peserta, dan lokasi. Misalnya, pagelaran musik, outbound, games. Perlombaan- perlombaan, dan lain-lain. 21. Aspek-aspek teknis lainnya,berikut ini adalah beberapa aspek teknis yang apabila dipenuhi dapat turut menentukan keberhasilan penyelenggaran sebuah event:  Manajemen lalu lintas  Akomodasi  Rambu-rambu atau bpenunjuk arah, toilet, pagar,
  • 60. 60  Lapangan parkir  Perizinan  Komunikasi radio  Scurity  Nomor-nomor darurat  Makanan dan minuman E. Mengatur Acara Tugas EO tidak hanya selesai sampai terselenggaranya acara. Kita harus dapat memastikan bahwa acara dapat berlangsung dengan lancar. Beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya resepsi dan registrasi peserta, serta dukungan teknis. Resepsi merupakan pihak pertama yang menyambut kedatangan tamu undangan. Oleh karena usahakan agar memberikan kesan awal yang baik. Kita juga memeriksa ulang ketersediaan peralatan teknis dan memastikannya bekerja dengan baik. Tidak adanya peralatan tertentu meskipun hanya sebentar akan mempengaruhi jadwal waktu acara secara keseluruhan. Misalnya menyediakan batere cadangan untuk mic wireless yang digunakan presenter.
  • 61. 61 F. Evaluasi Acara Setelah acara selesai, EO sebaiknya tidak lasung berkemas atau memberaskan peralatan. Evaluasi sejauh mana acara dapat berjalan dengan lancar, seberapa efektif taget menerima pesan yang disampaikan, atau bagiamana keadaan peralatan selama acara, dan lain-lain. Segala informasi dan data yang diperoleh dari hasil evaluasi akan sangat berharga untuk dijadikan acuan untuk event-event mendatang. Event Organizer secara sederhana dapat diartikan sebagai pihak- pihak yang mengatur dan melaksanakan sebuah acara. Pada prakteknya, aktivitas EO tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Hal ini dikarenakan banyaknya sumber daya yang harus diatur termasuk aspek-aspek teknis dan logistik agar suatu acara dapat berjalan lancar. Perancangan event dimulai dengan planning, eksekusi, dan evaluasi. Jenis acara ditentukan berdasarkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai klien. Perusahaan-perusahaan biasanya menyewa jasa EO untuk membantu mewujudkan rancangan rencana event mereka. Perancangan event ditujukan untuk membantu komunikasi antara perusahaan dengan sasarannya dengan harapan dapat memberikan benefit baik secara komersil maupun nonkemersil. Penyelenggaraan event merupakan alat komunikasi yang efektif untuk memberikan informasi, peluncuran produk baru, atau meningkatkan kesadaran khalayak sasaran terhadap produk dan merk perusahaan.
  • 62. 62 BAB III PENUTUP KESIMPULAN Mendesain sebuah database agar menjadi database yang handal dan tangguh terdiri dari 5 langkah yang harus dilakukan yaitu  Tahap Perencanaan  Tahap analisis persyaratan dan tahap desain  Tahap pengkodean  Tahap implementasi  Tahap operasional dan pemeliharaan. Model database dibagi menjadi dua yaitu Model konseptual dan model implementasi. Sedangkan konsep yang digunakan dalam model database adalah Model basis data hierarki (hierarchical database) dan Model Basis data Relasional. Dalam model data entity terdapat beberapa keuntungan dan kerugian. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Dalam entity relationship ada enam langkah dasar dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem database. Tipe model entity relationship dibagi kedalam 4 kategori yaitu Sumberdaya (resources ), Kegiatan (even) , Pelaku (agent) dan lokasi/tempat (location).
  • 63. 63 Jadi, Perancang database mulai menggambar diagram REAL untuk siklus pendapatan perusahaan dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk wajik. Diagram REAL yang lengkap juga berfungsi sebagai petunjuk yang berguna untuk meminta informasi dari database SIA
  • 64. 64 DAFTAR REFERENSI https://www.slideshare.net/indahdlestari520/makalah-sistem-informasi- akuntansi-pemodelan-proses-bisnis Allen, Judy. Event Planning: The Ultimate Guide to Successful Meetings, Corporate Events, Fundrising Galas, Conferences and Convention, Insentives and Other Special Events. 2009. Missisauga Ontario: John Wiley & Sons Canada, Ltd. Campbell, Fiona, et. all. Essential Tips for Organizing Conferences & Events. 2003. London: Kogan Page. Conway, DG. The Event Manager’s Bible: The Complete Guide to Planning and Organising a Voluntary or Public Event 3rd Edition. 2009. Oxford UK: How To Books ,Ltd. Kurniaty, Sri. Skripsi: Analisis Strategi Promosi Pada Perusahaan Event Organizer. 2007. Institut Pertanian Bogor. Event Organizer (EO), Launching Event, dan Pameran Produk. http://aatmandai.blogspot.com/2012/05/event-organizer-eo-launching- event-dan.html. Diakses pada Senin, 11 November 2013, pukul 08.23. Event Organizer. http://honeybeeproduction.blogspot.com/. Diakses pada Senin, 11 November 2013, pukul 09.45. EventManagement. http://en.wikipedia.org/wiki/Event_management#cite_note-1. Diakses pada Senin, 11 November 2013, pukul 10.00.