Tugas kritis meninjau sistem informasi strategis membahas bagaimana sistem informasi dapat berperan sebagai mitra strategis organisasi dengan memberikan kinerja yang lebih baik. Hal ini dilakukan dengan mengelola sumber daya manusia dan membangun hubungan strategis antara fungsi bisnis dan teknologi informasi.
Struktur database terdiri dari 4 tabel untuk mendukung aplikasi pemesanan buku, yaitu tabel buku, pelanggan, pesan dan tamu. Tabel buku berisi informasi kode, judul, penerbit dan harga buku. Tabel pelanggan berisi data login, identitas dan kontak pelanggan. Tabel pesan berisi detail pesanan buku pelanggan. Dan tabel tamu untuk menampung umpan balik pengunjung website.
Weekly case report esther grace manik ma handbookgracemanik1
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai peran sumber daya manusia dalam merger dan akuisisi. Ia menjelaskan pentingnya persiapan, uji tuntas, manajemen karyawan kunci, audit budaya, transisi, komunikasi, dan integrasi untuk memastikan keberhasilan merger. Kuncinya adalah mempertahankan bakat karyawan dan membangun kepercayaan melalui komunikasi berkualitas tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan lingkungan bisnis yang menuntut peran manajemen sumber daya manusia yang lebih besar dan mereposisikan fungsi sumber daya manusia menjadi lebih strategis. Dokumen ini juga membahas praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia seperti kepastian kerja, rekrutmen selektif, dan pelatihan yang dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif berkelanjutan bagi perusahaan
Struktur database terdiri dari 4 tabel untuk mendukung aplikasi pemesanan buku, yaitu tabel buku, pelanggan, pesan dan tamu. Tabel buku berisi informasi kode, judul, penerbit dan harga buku. Tabel pelanggan berisi data login, identitas dan kontak pelanggan. Tabel pesan berisi detail pesanan buku pelanggan. Dan tabel tamu untuk menampung umpan balik pengunjung website.
Weekly case report esther grace manik ma handbookgracemanik1
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai peran sumber daya manusia dalam merger dan akuisisi. Ia menjelaskan pentingnya persiapan, uji tuntas, manajemen karyawan kunci, audit budaya, transisi, komunikasi, dan integrasi untuk memastikan keberhasilan merger. Kuncinya adalah mempertahankan bakat karyawan dan membangun kepercayaan melalui komunikasi berkualitas tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan lingkungan bisnis yang menuntut peran manajemen sumber daya manusia yang lebih besar dan mereposisikan fungsi sumber daya manusia menjadi lebih strategis. Dokumen ini juga membahas praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia seperti kepastian kerja, rekrutmen selektif, dan pelatihan yang dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif berkelanjutan bagi perusahaan
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan lingkungan bisnis yang menuntut peran manajemen sumber daya manusia yang lebih besar dan strategis, serta praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia yang dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif perusahaan seperti pelatihan dan pengembangan keterampilan, serta pemanfaatan dan pelatihan silang sumber daya manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengetahuan, mulai dari pengertian pengetahuan, manajemen pengetahuan, sistem manajemen pengetahuan, hingga isu-isu yang terkait dengan penerapan manajemen pengetahuan. Dibahas pula manfaat penerapan sistem manajemen pengetahuan bagi perusahaan serta peranan teknologi informasi dalam mendukung aktivitas manajemen pengetahuan.
Makalah ini membahas tentang pendekatan REAL (Resource, Event, Agent, Location) untuk memodelkan proses bisnis. REAL digunakan untuk mengidentifikasi sumber daya, peristiwa, agen, dan lokasi yang terlibat dalam proses bisnis dan hubungan antara mereka. Makalah ini juga membahas manfaat penggunaan pendekatan REAL, tahapan pemodelan REAL untuk suatu proses bisnis, dan perbedaan antara representasi model REAL dengan diagram ER.
Makalah ini membahas tentang pendekatan REAL (Resource, Event, Agent, Location) untuk memodelkan proses bisnis. REAL digunakan untuk mengidentifikasi sumber daya, peristiwa, agen, dan lokasi yang terlibat dalam proses bisnis dan hubungan antara mereka. Makalah ini juga membahas manfaat penggunaan pendekatan REAL, tahapan pemodelan REAL untuk suatu proses bisnis, serta perbedaan antara representasi model REAL dan diagram ER.
Teks tersebut membahas tentang audit internal dan manajemen strategi. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang tujuan audit internal untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan, mengintegrasikan budaya organisasi dengan strategi, serta menjelaskan lima kegiatan dasar dalam fungsi manajemen.
Makalah ini membahas tentang manajemen sumber daya manusia strategik. Pembahasan dimulai dari lingkungan eksternal dan global serta pengaruhnya terhadap keberhasilan perusahaan, dilanjutkan dengan analisis pekerjaan dan rancangan pekerjaan, perencanaan pekerjaan SDM, serta analisis kebutuhan SDM. Makalah ini juga membahas tentang rekrutmen, seleksi, pelatihan, pengembangan, dan penilaian kinerja sebagai bagian
fintech kelompok 6.pptx
Fintech mengacu pada layanan atau produk keuangan inovatif yang disampaikan melalui teknologi. Dengan kemajuan teknologi (seperti mobilitas dan internet), ditambah dengan adopsi global mereka, harapan pelanggan berubah. Banyak perusahaan atau startup sedang mengerjakan produk terkait tekfin dan diperkirakan akan terjadi gangguan besar dalam layanan keuangan.
CSF adalah istilah manajemen untuk elemen yang diperlukan organisasi atau proyek untuk mencapai misinya. CSF adalah faktor atau aktivitas penting yang diperlukan untuk memastikan keberhasilan suatu inisiatif (Heath and Heath2008).
Banyak penulis telah memeriksa subjek CSF untuk inisiatif TIK yang biasanya tidak terkait dengan layanan keuangan tertentu.
Martin Pieterse (2012) menyelidiki CSF untuk proyek TIK. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi serangkaian faktor yang akan meningkatkan kemungkinan keberhasilan proyek TIK.
Kiioh (2015) meneliti mengapa begitu banyak proyek terus gagal meskipun investasi besar dan penggunaan metode dan alat proyek yang mapan. Akar penyebabnya adalah kurangnya kompetensi kepemimpinan. Keberhasilan atau kegagalan proyek sebagian bergantung pada pengelolaan secara efektif kendala ruang lingkup, waktu, biaya, dan ekspektasi kualitas. Untuk mencapai hal ini, penting bahwa manajer proyek memiliki dan menampilkan kepemimpinan manajemen proyek yang tepat. Tujuan studi Kiioh adalah untuk menambah badan penelitian kepemimpinan yang ada pada manajemen proyek dengan memeriksa pengaruh aspek kepemimpinan pada proyek TIK.
Schwatz and moon (2000) melaporkan bahwa, tergantung pada parameter yang dipilih, nilai pangsa internet mungkin rasional jika tingkat pertumbuhan pendapatan cukup tinggi. Bahkan dengan kemungkinan nyata bahwa sebuah perusahaan akan bangkrut, jika tingkat pertumbuhan awal cukup tinggi dan jika tingkat pertumbuhan ini mengandung cukup volatilitas dari waktu ke waktu, maka valuasi dapat mencapai tingkat yang seharusnya tampak sangat tinggi.
Margin laba adalah bagian dari kategori rasio profitabilitas yang dihitung sebagai laba bersih dibagi pendapatan, atau laba bersih dibagi penjualan (Troy 2008). Margin keuntungan yang rendah merupakan ciri dari inisiatif fintech yang sukses.
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...dwi rintani
Saat ini sudah banyak dari organisasi bisnis yang mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi. Sistem integrasi informasi ini jika diaplikasikan dengan baik, maka akan dapat memberi dampak dan menghasilkan nilai tambah (added value) bagi organisasi bisnis itu sendiri. Sistem informasi terintegrasi ini misalnya adalah sistem yang banyak dikenal dengan istilah sistem Enterprise Resource Planning (ERP), dimana sistem ini adalah suatu paket software yang terintegrasi dengan multi modul yang memang dirancang dan dibuat untuk mengatasi serta mendukung berbagai fungsi bisnis dari suatu perusahaan. Tujuannya adalah efisiensi dan efektifitas kerja bagi perusahaan ataupun pelayanan terhadap konsumen. Oleh karena itu perhatian terhadap pengaruh teknologi informasi ini terhadap aktifitas dan perilaku organisasi perlu serius. Dan hal ini tentunya dimaksudkan untuk mendukung penerapan sistem informasi agar dapat berjalan dengan baik dan selaras dengan apa yang dibutuhkan oleh manajemen organisasi bisnis tersebut.
Makalah uts, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kelas 5 y maAgungsupriatna55
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Makalah ini membahas tentang pentingnya manajemen strategi bagi perusahaan, dengan menjelaskan pengertian manajemen strategi, peran, manfaat, dan tahapan-tahapannya. Manajemen strategi berperan penting dalam menetapkan arahan organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang dan mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Penerapan manajemen strategi secara
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan lingkungan bisnis yang menuntut peran manajemen sumber daya manusia yang lebih besar dan strategis, serta praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia yang dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif perusahaan seperti pelatihan dan pengembangan keterampilan, serta pemanfaatan dan pelatihan silang sumber daya manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengetahuan, mulai dari pengertian pengetahuan, manajemen pengetahuan, sistem manajemen pengetahuan, hingga isu-isu yang terkait dengan penerapan manajemen pengetahuan. Dibahas pula manfaat penerapan sistem manajemen pengetahuan bagi perusahaan serta peranan teknologi informasi dalam mendukung aktivitas manajemen pengetahuan.
Makalah ini membahas tentang pendekatan REAL (Resource, Event, Agent, Location) untuk memodelkan proses bisnis. REAL digunakan untuk mengidentifikasi sumber daya, peristiwa, agen, dan lokasi yang terlibat dalam proses bisnis dan hubungan antara mereka. Makalah ini juga membahas manfaat penggunaan pendekatan REAL, tahapan pemodelan REAL untuk suatu proses bisnis, dan perbedaan antara representasi model REAL dengan diagram ER.
Makalah ini membahas tentang pendekatan REAL (Resource, Event, Agent, Location) untuk memodelkan proses bisnis. REAL digunakan untuk mengidentifikasi sumber daya, peristiwa, agen, dan lokasi yang terlibat dalam proses bisnis dan hubungan antara mereka. Makalah ini juga membahas manfaat penggunaan pendekatan REAL, tahapan pemodelan REAL untuk suatu proses bisnis, serta perbedaan antara representasi model REAL dan diagram ER.
Teks tersebut membahas tentang audit internal dan manajemen strategi. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang tujuan audit internal untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan, mengintegrasikan budaya organisasi dengan strategi, serta menjelaskan lima kegiatan dasar dalam fungsi manajemen.
Makalah ini membahas tentang manajemen sumber daya manusia strategik. Pembahasan dimulai dari lingkungan eksternal dan global serta pengaruhnya terhadap keberhasilan perusahaan, dilanjutkan dengan analisis pekerjaan dan rancangan pekerjaan, perencanaan pekerjaan SDM, serta analisis kebutuhan SDM. Makalah ini juga membahas tentang rekrutmen, seleksi, pelatihan, pengembangan, dan penilaian kinerja sebagai bagian
fintech kelompok 6.pptx
Fintech mengacu pada layanan atau produk keuangan inovatif yang disampaikan melalui teknologi. Dengan kemajuan teknologi (seperti mobilitas dan internet), ditambah dengan adopsi global mereka, harapan pelanggan berubah. Banyak perusahaan atau startup sedang mengerjakan produk terkait tekfin dan diperkirakan akan terjadi gangguan besar dalam layanan keuangan.
CSF adalah istilah manajemen untuk elemen yang diperlukan organisasi atau proyek untuk mencapai misinya. CSF adalah faktor atau aktivitas penting yang diperlukan untuk memastikan keberhasilan suatu inisiatif (Heath and Heath2008).
Banyak penulis telah memeriksa subjek CSF untuk inisiatif TIK yang biasanya tidak terkait dengan layanan keuangan tertentu.
Martin Pieterse (2012) menyelidiki CSF untuk proyek TIK. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi serangkaian faktor yang akan meningkatkan kemungkinan keberhasilan proyek TIK.
Kiioh (2015) meneliti mengapa begitu banyak proyek terus gagal meskipun investasi besar dan penggunaan metode dan alat proyek yang mapan. Akar penyebabnya adalah kurangnya kompetensi kepemimpinan. Keberhasilan atau kegagalan proyek sebagian bergantung pada pengelolaan secara efektif kendala ruang lingkup, waktu, biaya, dan ekspektasi kualitas. Untuk mencapai hal ini, penting bahwa manajer proyek memiliki dan menampilkan kepemimpinan manajemen proyek yang tepat. Tujuan studi Kiioh adalah untuk menambah badan penelitian kepemimpinan yang ada pada manajemen proyek dengan memeriksa pengaruh aspek kepemimpinan pada proyek TIK.
Schwatz and moon (2000) melaporkan bahwa, tergantung pada parameter yang dipilih, nilai pangsa internet mungkin rasional jika tingkat pertumbuhan pendapatan cukup tinggi. Bahkan dengan kemungkinan nyata bahwa sebuah perusahaan akan bangkrut, jika tingkat pertumbuhan awal cukup tinggi dan jika tingkat pertumbuhan ini mengandung cukup volatilitas dari waktu ke waktu, maka valuasi dapat mencapai tingkat yang seharusnya tampak sangat tinggi.
Margin laba adalah bagian dari kategori rasio profitabilitas yang dihitung sebagai laba bersih dibagi pendapatan, atau laba bersih dibagi penjualan (Troy 2008). Margin keuntungan yang rendah merupakan ciri dari inisiatif fintech yang sukses.
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...dwi rintani
Saat ini sudah banyak dari organisasi bisnis yang mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi. Sistem integrasi informasi ini jika diaplikasikan dengan baik, maka akan dapat memberi dampak dan menghasilkan nilai tambah (added value) bagi organisasi bisnis itu sendiri. Sistem informasi terintegrasi ini misalnya adalah sistem yang banyak dikenal dengan istilah sistem Enterprise Resource Planning (ERP), dimana sistem ini adalah suatu paket software yang terintegrasi dengan multi modul yang memang dirancang dan dibuat untuk mengatasi serta mendukung berbagai fungsi bisnis dari suatu perusahaan. Tujuannya adalah efisiensi dan efektifitas kerja bagi perusahaan ataupun pelayanan terhadap konsumen. Oleh karena itu perhatian terhadap pengaruh teknologi informasi ini terhadap aktifitas dan perilaku organisasi perlu serius. Dan hal ini tentunya dimaksudkan untuk mendukung penerapan sistem informasi agar dapat berjalan dengan baik dan selaras dengan apa yang dibutuhkan oleh manajemen organisasi bisnis tersebut.
Makalah uts, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kelas 5 y maAgungsupriatna55
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Makalah ini membahas tentang pentingnya manajemen strategi bagi perusahaan, dengan menjelaskan pengertian manajemen strategi, peran, manfaat, dan tahapan-tahapannya. Manajemen strategi berperan penting dalam menetapkan arahan organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang dan mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Penerapan manajemen strategi secara
Similar to Information systems as a strategic (20)
Makalah uts, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kelas 5 y ma
Information systems as a strategic
1. Tugas Critical Review Sistem Informasi Strategis
Dosen : Saifhul Anuar Syahdan, S.E., M.Si, Ak
Disusun Oleh :
Bagus Aji Herwidianto
12.52.0338
PROGRAM MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA
PASCASARJANA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
2013
2. Information systems as a strategic
partner in organizational performance
Cleophus Gaines, David Hoover, William Foxx, Tish Matuszek, Rodger Morrison
Troy University
TUJUAN PENULISAN
Menjelaskan bagaimana sebuah Sistem Informasi bisa berperan sebagai
partner strategi dalam memberikan performa suatu organisasi.
MOTIVASI PENULISAN
Para penulis mengangkat tulisan ini karena banyak terjadi kegagalan untuk
memahami sifat perubahan lingkungan dan terkait konsekuensi yang pasti
menyebabkan pengambilan keputusan yang lambat untuk memenuhi tantangan
pasar global, sehingga menciptakan kerugian strategis bagi penggerak akhir.
Manajer tidak hanya harus memahami peran IS dalam tata kelola perusahaan dan
perumusan strategi perusahaan, tapi bagaimana norma-norma yang berlaku
berubah dari waktu ke waktu. Fokus pekerjaan ini tidak di daerah di mana IS telah
banyak diterapkan, seperti akuntansi atau keuangan, tetapi dalam kaitannya
dengan wilayah di mana ia telah melihat peningkatan penerapan seperti hukum,
pemasaran, SDM dan perusahaan pemerintahan.
TEORI PENULISAN
1. TATA KELOLA HUBUNGAN STRATEGIS
Perubahan lingkungan IS mencakup berbagai masalah yang harus
mempertimbangkan strategi karena itu mereka membuat keputusan IS. Beberapa
tren yang berhubungan dengan IS termasuk diratakan organisasi hirarki,
peningkatan ketergantungan pada modal intelektual, lebih mengandalkan
outsourcing dan aliansi strategis, perubahan demografi, fokus konsumen, dan
kebutuhan untuk mengatur dan mengendalikan lingkungan yang semakin kompleks
dan turbulen (McNurlin, Sprague, & Bui, 2009).
Perubahan ini memerlukan kompetensi baru untuk IS pemimpin serta IS
teknologi. Mereka juga memerlukan kompetensi baru untuk non-IS karyawan dan
manajer senior. Kompleksitas dan gejolak perubahan ini membuat kebutuhan untuk
pendidikan lanjutan dan memperbarui sistem, seiring dengan bertambahnya
tuntutan transparansi. Semua yang berhubungan dengan biaya yang signifikan bagi
setiap organisasi, baik dalam hal investasi keuangan dan dalam hal upaya untuk
mengelola perubahan proses yang terkait. Tantangannya menjadi salah satu
menyeimbangkan sumber daya terbatas dengan kebutuhan untuk tetap kompetitif.
Bahkan misi IS fungsi itu sendiri berubah, berkembang dari fokus pada
efisiensi dan efektivitas dalam peran dukungan untuk fokus pada kinerja
perusahaan sebagai dasar untuk daya saing dalam pasar yang cepat berubah. Dalam
banyak kasus, IS menjadi tulang punggung untuk manajemen pelanggan dan bahkan
pengiriman produk. Dengan arah baru, IS menjadi mitra strategis dalam kinerja
organisasi, bekerja pada tingkat yang sebanding dengan fungsi lain seperti
akuntansi, pemasaran, dan sumber daya manusia. Strategis, ini adalah perubahan
penting dalam status, karena IS bergerak dari posisi mendukung tradisional fungsi
3. bisnis, salah satu yang memungkinkan mereka, sehingga menjadi kebutuhan
strategis dan penuh kemitraan dalam keberhasilan organisasi.
Pergeseran ini terlihat dengan perusahaan seperti United Parcel Service yang
sekarang digambarkan sebagai "perusahaan teknologi yang memberikan paket"
(Brewster & Dalzell, 2007,p. 145). Demikian pula, melalui arsitektur dan prinsip-
prinsip pembangunan, Dow Corning baru saja pindah posisi CIO ke salah satu
otoritas sama dengan petugas kepala lainnya, sehingga menciptakan hubungan
alami antara IS strategi dan strategi bisnis (Weill & Ross, 2004). Ada juga asumsi
yang diperlukan yang IS teknologi harus pendidik serta teknologi, dan pemimpin
senior dari semua divisi organisasi tidak dapat memimpin inovatif, dunia
perusahaan tanpa dididik dalam IS inisiatif. Jika manajer senior ingin inovasi,
mereka perlu belajar tentang teknologi informasi. Davenport (1993)
mengidentifikasi sepuluh IS kegiatan yang memfasilitasi inovasi, termasuk:
"... Proses mengidentifikasi dan memilih untuk mendesain ulang, mengidentifikasi
enabler untuk proses desain baru, menentukan strategi bisnis dan proses visi,
pemahaman struktur dan aliran proses saat ini, pengukuran kinerja proses saat ini,
merancang proses baru, prototyping proses baru, melaksanakan dan
operasionalisasi proses baru dan sistem yang terkait, mengkomunikasikan hasil
berkelanjutan usaha, dan membangun komitmen terhadap solusi di setiap langkah.
"(hal. 200)
Selain itu, ada bukti yang menunjukkan bahwa, ketika para manajer terlibat dengan
TI, bisnis adalah
lebih mungkin untuk meningkatkan inisiatif IS menjadi peluang bisnis yang sukses,
dan akibatnya,
menjadi keuntungan strategis (Lacity, 2010). Akhirnya, karena hubungan antara
perusahaan sering menyebabkan keuntungan strategis, satu harus mengakui asumsi
bahwa teknologi memfasilitasi hubungan. Apakah hubungan adalah dengan
pelanggan, karyawan garis depan, sekutu strategis, atau pemimpin senior lainnya, IS
menciptakan lingkungan aksesibilitas yang mendorong hubungan yang produktif.
Dengan cara ini, IS membantu tingkat lapangan kompetitif bagi banyak organisasi,
yang memungkinkan kecil, yaitu geografis lokal, organisasi untuk memiliki akses
seluruh dunia untuk pelanggan, dan di seluruh dunia organisasi untuk memiliki
akses yang tampaknya lokal kepada karyawan.
Dalam hal pemerintahan, penggunaan IS dapat membuat masalah etika
dengan salah satu pemangku kepentingan. Misalnya, Mujtaba (2003) menyelidiki
beberapa isu yang terlibat ketika menggunakan teknologi informasi untuk
memantau karyawan dan membuka diskusi untuk dipertimbangkan pemimpin
sebelum menerapkan teknologi informasi. Namun demikian, jika komunikasi adalah
proses melalui mana orang-orang terhubung dengan orang lain untuk menciptakan
hubungan, maka IS telah menjadi saluran untuk yang hubungan modern.
Secara bersama-sama, asumsi ini bersama dengan perubahan lingkungan
dan muncul peran pemerintahan merupakan panggilan bagi manajer senior untuk
meninjau kembali keyakinan kuat dipegang tentang fungsi IS, karena mereka dapat
menunjukkan kesenjangan yang serius dalam strategi IS, yang sering menyebabkan
kesalahan dan kelemahan strategis. "Kesalahan mendasar bahwa kebanyakan
perusahaan komit saat mereka melihat teknologi untuk melihatnya melalui lensa
proses mereka.
Mereka bertanya,
“Bagaimana dapat kita menggunakan kemampuan teknologi baru untuk
meningkatkan atau merampingkan atau memperbaiki apa yang kita
4. sudah lakukan?”
Sebaliknya mereka harus bertanya,
“Bagaimana kita dapat menggunakan teknologi untuk memungkinkan kita
untuk melakukan
hal yang kita belum melakukannya? “(Hammer & Champy, 1993, hal. 85).
2. HUBUNGAN DENGAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Di banyak organisasi, IS dan Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) telah
menjadi penuh mitra strategis di tingkat pemerintahan. Potensi strategis HRM juga
diakui sebagai praktek HRM yang efektif mendukung tujuan bisnis dan tujuan. (Noe,
Hollenbeck, Gerhart, & Wright, 2010, hal. 4; Wofford, 2002, hal. 135). Jack Welch,
mantan CFO dan CEO pensiunan General Electric, mengatakan bahwa "CEO harus
menghargai manajer SDM mereka sebanyak kepala petugas keuangan mereka.
"(Trainor, 2009).
Organisasi semakin mengenali dampak perubahan radikal seperti globalisasi,
teknologi dan hypercompetition, khususnya dalam pengetahuan dan industri jasa di
mana "...karyawan yang inovatif dan kreatif memegang kunci untuk pengetahuan
organisasi memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan ... modal
manusia sulit ditiru oleh para pesaing. " (Kavanagh & Thite, 2009, hal. 10).
Indikasi dari perubahan paradigma tersebut, hubungan HRM dan IS terus
berkembang sebagai memiliki asumsi mempertahankan keunggulan kompetitif
berkaitan dengan HRM. Dalam beberapa tahun terakhir, asumsinya adalah bahwa IS
adalah fungsi pendukung yang disediakan teknologi untuk membantu HRM
memenuhi tujuannya. Perubahan paradigma memberi kita asumsi baru bahwa IS
adalah mitra strategis dengan HRM dalam melaksanakan inisiatif HR desentralisasi.
IS Staf sering bertanggung jawab untuk outsourcing, pembelian, atau
mengembangkan teknologi baru solusi. Bermitra dengan HRM adalah solusi yang
jelas untuk banyak masalah koordinasi terkait dengan membawa modal manusia
dikontrak untuk menanggung pada inisiatif perusahaan. Demikian pula, HRM
biasanya mengevaluasi di-rumah pelayanan vs outsourcing, terutama yang
melibatkan e-HR vendor. CEO harus memiliki SDM yang tepat dan IS staf yang dapat
bekerja sama untuk mendorong, membina, dan menilai kolaborasi antara mereka
yang terlibat dalam rangka mempertahankan efisien dan staf yang efektif dan
struktur kompensasi. Mengingat peran memperluas IS dan HRM dan tumbuh
kecenderungan organisasi untuk lebih mengandalkan modal pengetahuan daripada
keterampilan modal, itu sering terjadi modal pengetahuan yang diperlukan harus
diperoleh.
Biasanya, mempekerjakan individu yang berkualitas bukanlah tugas yang
mudah (Buckley, 2008, hal. 6), dan dapat biaya mahal untuk proyek-proyek kecil.
Namun, mengembangkan bakat pengungsi, pekerja terampil mungkin solusi
strategis suara. Memilih untuk tumbuh syarat keahlian dan pengetahuan di rumah
membuat tenaga kerja yang jauh lebih fleksibel dan stabil, namun hal ini
membutuhkan kemitraan yang eratantara HR dan IS fungsi.
HR memberikan masukan ke fungsi khas kompensasi, manajemen pelatihan,
dll IS memberikan penilaian kebutuhan yang berhubungan dengan keahlian, sering
bersama dengan benar-benar memberikan banyak pelatihan terkait teknologi yang
diperlukan. Pengetahuan khusus, keahlian, dan kompetensi teknis yang diperlukan
sering pertanyaan yang sulit dijawab. Dalam hal mendukung fungsi HRM sendiri,
ada beberapa jenis IS aplikasi yang dulunya dikelola sepenuhnya oleh fungsi HRM
5. dari organisasi tetapi sekarang dikelola oleh IS / HRM kemitraan. Beberapa
meningkatkan organisasi kinerja melalui menurunkan biaya transaksi, yang lain
meningkatkan intelijen bisnis, dan masih lain mendorong kolaborasi karyawan.
Yang pertama berfokus pada data, penyimpanan, pengolahan dan arus,
meningkatkan efisiensi transaksi (Stauss & Jedrassczyk, 2008, hal. 22) melalui
electronic data pengolahan (EDP). Kebutuhan dipenuhi oleh versi awal sistem ini
yang sederhana dan umum untuk kebanyakan bisnis, yang menyebabkan perangkat
lunak HRM tujuan umum. Ini bukan lagi kasus. Sistem yang sangat khusus telah
dikembangkan yang memerlukan teknologi yang lebih berat proses manajemen.
Dedicated server HRM, sering memiliki hubungan dengan perusahaan pengolahan-
lebar sistem, biasanya memerlukan spesialis untuk mempertahankan. Oleh karena
itu, pentingnya hubungan yang solid antara IS dan HRM.
Tipe kedua aplikasi berfokus pada manajemen informasi Sistem (MIS) yang
bertujuan untuk manajer menengah. Sistem bisnis intelijen ini termasuk luas
kategori sistem untuk,, Äúanalyzing dan menyediakan akses ke data khusus untuk
membantu perusahaan pengguna membuat keputusan bisnis yang lebih baik., Äù
(Kavanagh & Thite, 2009, hal. 425).
Meskipun bisnis kecerdasan adalah istilah yang sering digunakan untuk
menggambarkan mengumpulkan informasi mengenai lingkungan eksternal
organisasi, juga mengacu untuk memahami kekuatan yang bekerja dalam
perusahaan. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk kemitraan yang aktif antara
HRM dan IS. IS menyediakan platform teknologi, dan HRM bekerja dengan
karyawan untuk menentukan yang tepat tingkat informasi mengenai komponen
manusia untuk produksi dan manajemen. Terkait untuk sistem ini adalah mereka
yang memberikan daya analitis yang sangat khusus yang menambah pekerja
pengetahuan di tingkatan tengah organisasi, AOS hirarki. Ini pendukung keputusan
sistem (DSS) sering digunakan untuk membantu, atau bahkan mengganti, pekerja
dengan tugas-tugas yang ada di kali masa lalu telah padat karya.
Misalnya, menjaga tingkat persediaan di toko besar seperti Wal-mart akan
mustahil tanpa pasukan kecil manajer persediaan atau sangat khusus sistem
manajemen persediaan. Lebih sering daripada tidak, solusi yang paling hemat biaya
bukan pasukan kecil dari manajer persediaan. Pada jalur perakitan pabrik, sistem
pendukung keputusan yang sering lebih efisien dalam mendeteksi masalah kualitas
melalui metode statistik daripada mereka rekan manusia. Dimana sistem tersebut
sekarang bekerja secara real-time dan dengan jauh lebih rendah varians dalam
pengukuran data dibandingkan bila dilakukan oleh manusia, kerugian yang terkait
dengan kualitas miskin dikontrol lebih ketat.
Selain itu, biaya tenaga kerja memerlukan lebih dari upah, gaji, dan
tunjangan. Biaya terkait dengan merekrut, memilih, orientasi, pelatihan, turnover,
kompensasi, buruh / karyawan hubungan, kepatuhan hukum, kesehatan dan
keselamatan, resolusi konflik dan keamanan informasi SDM menaikkan biaya tenaga
kerja secara keseluruhan. IS membantu menurunkan biaya ini dengan bermitra
dengan HRM untuk memberikan dan memelihara aplikasi yang berhubungan
dengan mengurangi biaya transaksi terkait dengan fungsi-fungsi HRM.
Asumsinya sekarang adalah bahwa departemen HRM tidak bisa efektif
kecuali fungsi-fungsi ini
dikelola oleh IS solusi yang mengikat HRM ke seluruh organisasi, sistem bisnis AOS.
Enterprise Resource Planning (ERP) memiliki akar-akarnya, antara lain,
standalone solusi penggajian untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi proses
penggajian. Karena HRM, AOS meningkatnya kompleksitas dan frekuensi perubahan
6. yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap peraturan kebutuhan, telah menjadi
salah satu fungsi bisnis terakhir untuk secara sistematis mengembangkan aplikasi
untuk menggantikan dokumen dan proses yang terkait untuk setiap area HRM
subfunctional. Seiring waktu, vendor seperti SAP dan PeopleSoft telah
menggunakan teknologi untuk membantu perusahaan dengan SDM mahal
proses dan mengintegrasikan mereka dengan sistem informasi organisasi lainnya.
Dengan Oracle, AOS rilis PeopleSoft 9.1, end-to-end SDM, mulai dari perencanaan,
perekrutan, on-boarding, pengaturan bisnis tujuan dan memulai kerja karyawan
dibawa ke satu solusi holistik (Oracle, 2010).
Aplikasi ini terus mengubah fungsi SDM jalan (Zeidner, 2008). Kecil
menengah kini dapat membayar vendor hanya modul aplikasi yang mereka
inginkan, seperti penggajian atau manajemen pelatihan, dan hanya untuk waktu
yang digunakan. Jenis solusi adalah dikenal sebagai utilitas komputasi, di mana
pengguna dari suatu sistem informasi off-site hanya dikenakan biaya untuk jumlah
waktu pengolahan yang digunakan, seperti salah satu membayar sejumlah kecil
untuk listrik ketika hanya sedikit digunakan. Hal ini secara signifikan menurunkan
biaya dan waktu startup untuk baru implementasi aplikasi. Hal ini juga sering
menghilangkan kebutuhan bagi organisasi untuk menghabiskan berharga IS tenaga
mempertahankan sistem rutin. Pemeliharaan rutin HRM ini solusi dilakukan oleh
penyedia aplikasi outsourcing HRM. Manfaat tambahan ini sistem adalah bahwa
karyawan biasanya memiliki kemampuan untuk mengakses informasi karyawan
mereka sementara jauh dari organisasi. Banyak kali, karyawan mampu melakukan
beberapa tugas secara online, bukan oleh fisik pergi ke kantor HR. Ini Karyawan
modul Self-Service mengaktifkan karyawan untuk mengakses data mereka di mana
saja, seperti informasi penggajian, memperbarui kontak informasi, mengakses
salinan buku pegangan karyawan atau petunjuk manfaat, mendaftar untuk kelas
pelatihan, dan dalam beberapa kasus, melamar liburan dan memberitahu pengawas
mereka dari adanya penyakit terkait. Meskipun banyak organisasi menjadi lebih
berhati-hati dalam menerapkan solusi ERP organisasi-lebar dalam lingkungan yang
kompetitif berubah,
Informasi yang berhasil sistem implementasi sukses:
1.) Kesadaran kepemimpinan dan dukungan dari perubahan
2.) Keterlibatan orang dalam menciptakan dan mempertahankan suatu proses
perubahan yang berhasil
3.) Dukungan bagi karyawan untuk mengubah perilaku mereka agar sesuai cara-cara
baru untuk bekerja
4.) Padat, rencana yang konsisten untuk komunikasi, pelatihan, dan manfaat
5.) Komitmen untuk perubahan di semua tingkat organisasi
6.) Pengukuran dan pemantauan measurables terkait dengan perubahan
7.) Mengembangkan kepemimpinan perubahan dalam organisasi.
3. HUBUNGAN UNTUK PEMASARAN
Pemasaran adalah tentang menciptakan, berkomunikasi, dan memberikan
nilai. Organisasi harus
memberikan nilai ini kepada para pemangku kepentingan mereka - konsumen,
mitra, investor - dan jangan jadi sementara memenuhi tujuan mereka sendiri.
Sementara semua stakeholder harus memperoleh beberapa jenis nilai dari mereka
lanjutan interaksi dengan organisasi, stakeholder kunci adalah konsumen, yang
paling pengguna persembahan organisasi di pasar. Apakah mereka adalah individu,
7. lainnya organisasi, atau pemerintah, kegiatan yang memenuhi kebutuhan dan
keinginan mereka harus tetap berada di terdepan proses perencanaan strategis jika
sebuah organisasi keinginan untuk menjadi menguntungkan dalam jangka Istilah
(O'Connor, 2008).
Dari fungsi dukungan di belakang layar, IS kini telah menjadi merupakan
bagian integral dari upaya organisasi di seluruh rantai nilai (Gunasekaran & Ngai,
2004).
Aplikasi IS untuk strategi nilai umumnya ditujukan untuk menjaga biaya unit
yang rendah. IS memiliki kontribusi awal dan signifikan di mana ia terlibat dalam
menciptakan efisiensi dalam budidaya pemasok, logistik, dan operasi. Sejumlah
aplikasi strategis, misalnya saja sistem persediaan in-time untuk manufaktur dan
sistem komputerisasi respon cepat dalam ritel yang tetapi beberapa dari banyak
contoh IS bergerak melampaui fungsi dukungan dan menjadi mitra dalam
menciptakan nilai strategis dengan mengintegrasikan rantai nilai dalam suatu
organisasi batas-batas fisik. Namun, tren untuk beberapa waktu sekarang telah
berlangsung selama IS bergerak di luar organisasi dan antarmuka langsung naik dan
turun rantai nilai, dan mengintegrasikan mengotomatisasi banyak proses
komunikasi.
Perluasan dan kedalaman jasa outsourcing hanya satu contoh dari sebuah
tren berdasarkan inipremis (Stauss & Jedrassczyk 2008). Organisasi yang
menawarkan produk dengan besar dan komponen layanan diidentifikasi harus
selalu menyeimbangkan tingkat layanan pelanggan yang keinginan konsumen
dengan biaya yang terlibat dalam menyediakan itu. Beberapa organisasi telah
berusaha untuk sumber lebih padat karya fungsi di lokasi di mana biaya tenaga kerja
lebih rendah, seperti outsourcing help-desk fungsi lepas pantai. IS telah membuat
pergeseran seperti ini mungkin. Jasa beragam seperti layanan pelanggan dengan
hotel, X-ray evaluasi oleh departemen radiologi rumah sakit, dan persiapan pajak
oleh perusahaan akuntansi sekarang secara teratur outsourcing untuk tenaga kerja
yang lebih murah pasar, seperti India, Filipina, dan Meksiko.
Singkatnya, manajemen pelayanan kepada pelanggan tidak lagi di tangan
tradisional profesional pemasaran dengan IS memberikan dukungan. Sebaliknya, itu
adalah sebaliknya. IS mengawasi sebagian besar usaha outsourcing, dengan
pemasaran memberikan dukungan yang diperlukan. Demikian juga menjadi kasus
ketika berhadapan dengan lainnya, non-pelanggan, organisasi.
Michael Hammer (2001) menunjukkan bahwa kolaborasi dengan non-
pesaing adalah area di yang penghematan biaya juga dapat diperoleh. Jika dua
organisasi memiliki kelompok pelanggan yang sama tetapi tidak menawarkan
produk yang bersaing, mereka memiliki potensi untuk mengkoordinasikan upaya
mereka untuk saling keuntungan. Usaha koperasi tersebut menawarkan potensi
besar untuk mengurangi biaya melalui berbagi sumber daya yang sama dan pada
saat yang sama meningkatkan respon. Pendekatan ini untuk operasional
keunggulan melibatkan sinkronisasi operasi antar organisasi, yang dibangun di atas
berbagi informasi yang terintegrasi antara perusahaan, rintangan yang cepat
menghilang karena digital teknologi komunikasi. Terlalu banyak integrasi,
bagaimanapun, dapat merusak hal yang baik. Integrasi dengan organisasi lain
biasanya memakan cukup banyak sumber daya untuk mengatur secara efektif dan,
bila itu diciptakan secara berlebihan, kemampuan untuk secara cepat saluran
komunikasi kembali berorientasi ke lainnya organisasi dapat menjadi urusan mahal.
Asumsi baru adalah bahwa sangat terintegrasi hubungan dengan organisasi lain,
termasuk pemasok, hanya berharga ketika mereka melibatkan proses kritis yang
8. terus potensi untuk memberikan nilai yang signifikan (Kahn & Mentzer,1996). Ini
jalur komunikasi yang terintegrasi harus dikelola, seperti halnya dengan sumber
daya lainnya.
4. HUBUNGAN HUKUM DAN ETIKA
Perusahaan dan konsumen tertarik dengan keterbukaan dunia maya, yang
merupakan salah satu kunci komponen yang mendorong evolusi dan adopsi oleh
semua pihak. Namun, dari keamanan keterbukaan sudut pandang, dunia maya
adalah juga salah satu sumber yang paling signifikan dari risiko.
Karena definisi yang jelas tentang yurisdiksi saat ini tidak berlaku di dunia
maya seperti halnya di dunia nyata, banyak perusahaan bertindak seolah-olah ada
total kurangnya akuntabilitas bagi semua pihak. Karena ini, dan peningkatan
anonimitas di dunia maya, sumber mengidentifikasi informasi, baik masuk dan
keluar, menjadi bermasalah (Post, 1996).
Sekali lagi, satu-satunya solusi yang tersedia di ini adalah suatu upaya khusus
yang dipimpin oleh IS yang membawa pekerja pengetahuan khusus dan investasi
sumber daya bersama untuk melindungi lalu lintas informasi dari monitoring yang
tidak tepat atau gangguan.
METODOLOGI PENULISAN
Studi Pustaka dan Literatur
KESIMPULAN
Ini harus jelas sekarang bahwa melihat IS sebagai fungsi pendukung tidak
lagi memadai.
Eksekutif harus bekerja untuk menghindari praktek yang hanya membuang
sumber daya yang langka pada Proyek IS-terkait. Sebaliknya, eksekutif harus
ingat untuk melihat IS dari sudut pandang strategis, bekerja untuk
memaksimalkan laba atas investasi dengan menggunakan IS untuk
keuntungan mereka.
pengelolaan isu IS terkait merupakan proses dinamis yang
memperhitungkan kemampuan yang IS membawa ke sebuah organisasi
untuk menjadi lebih fleksibel dalam menjawab lingkungan yang kompetitif.
Dengan demikian, eksekutif yang bertanggung jawab atas fungsi organisasi
harus harus sadar untuk bermitra dengan IS sedapat mungkin, atau
mendapat kegagalan.
Organisasi yang tidak memasukan IS sebagai fungsi strategis kemungkinan
akan ditakdirkan untuk gagal juga.
Eksekutif harus selalu memantau keselarasan mereka dengan strategi bisnis
secara keseluruhan, yang juga harus mencakup keseluruhan IS strategi,
terutama karena perubahan lingkungan yang kompetitif, perubahan
teknologi, harapan pelanggan berubah, dan persyaratan peraturan
perubahan.
9. CRITICAL ARTIKEL
Menurut pendapat saya penulis sudah detail sekali dalam menjelaskan
peranan IS dalam performa organisasi, akan tetapi dalam mengemukakan
pendapatnya terlalu berbelit-belit dan tidak langsung, sehingga terkadang
pembaca akan sulit mencerna apa yang dimaksudkan penulis.
Akan lebih baik lagi jika penulis menggunakan metode penelitian secara
langsung, tidak hanya menyadur dari pendapat para ahli. Sehingga akan
dapat menampilkan data-data konkrit di lapangan yang menunjukan kuatnya
peranan IS dalam nenentukan kecepatan pengambilan keputusan yang
sangat mempengaruhi performa suatu organisasi.
Terlalu banyak pendapat ahli yang dikutip dan penulis sangat sedikit
mengutarakan pendapatnya. Dalam artikel ini pun sama sekali tidak ada
data konkrit secara langsung dari hasil penelitian para ahli maupun yang
dilakukan penulis sendiri.
Menurut pendapat saya penulis bisa saja mengkaitkan peranan IS sebagai
partner strategi dalam menentukan performa organisasi dihubungkan
dengan kebutuhan Biaya dan Sumber Daya Manusia serta Source yang
lainnya sebagai efek samping penggunaan Teknologi Informasi.
Serta Pengaruh Lingkungan seperti regulasi IT dari pemerintah pastinya akan
sangat berpengaruh terhadap kebijakan pengambilan keputusan yang
dilakukan organisasi terkait dengan penggunaan IS dalam meningkatkan
keunggulan kompetitif organisasi.
REFERENCES
Allard, T. (2008). Terror's new frontier: Cyberspace. The Age Retrieved 28 March,
2010, from
http://www.theage.com.au/news/in-depth/terrors-new-frontier-
cyberspace/2008/04/18/1208025468962.html?page=fullpage#contentSwap1
Allen, J., & Westby, J. (2007). Characteristics of Effective Security Governance.
Governing for
Enterprise Security (GES) Implementation Guide
Retrieved 28 March, 2010, from www.cert.org/archive/pdf/GES_IG_1_0702.pdf
Apparel Search (2010). Retrieved 28 March, 2010, from
http://www.apparelsearch.com/America.htm
Botts, N. O. (2004). Internal controls and corporate governance: under the
Sarbanes-Oxley Act.
10. Austin, Tex.: AlexInformation.
Boudreau, M.-C., Loch, K. D., Robey, D., & Straud, D. (1998). Going Global: Using
information technology to advance the competitiveness of the virtual
transnational
organization. Academy of Management Executive, 12(4), 120-128.
Brewster, M., & Dalzell, F. (2007). Driving change: the UPS approach to business
(1st ed.).
New York: Hyperion.
Buckley, M. R., Carraher, S. M., Carraher, S. C., Ferris, G. R., & Carraher, C. E.
(2008) Human
Resource Issues in Global Entrepreneurial High Technology Firms: Do they Differ?
Journal of Applied Management and Entrepreneurship, 13(1), 4-14.
Buelen, E. (2009). The contribution of a global service provider's Human Resources
Information
System (HRIS) to staff retention in emerging markets: Comparing issues and
implications in six developing countries. Information Technology & People, 22(3),
270-
288.
CedarCrestone (2009). What are the latest trends in HR applications adoption. HR
Focus, 86(12),
10-11.
CedarCrestone (2010). CedarCrestone 2009-2010 HR Systems Survey: HR
Technologies,
Deployment Approaches, Value, and Metrics: CedarCrestone.
Chun, M., & Mooney, J. (2009). CIO Roles and Responsibilities: Twenty-five years
of evolution
and change. Information and Management, 46(6), 323-334.
Davenport, T. H. (1993). Process innovation: reengineering work through
information
technology. Boston, Mass.: Harvard Business School Press.
11. Erickson, K., & Howard, P. (2007). A case of mistaken identity? News accounts of
hacker,
consumer, and organizational responsibility for compromised digital records.
Journal of
Computer-Mediated Communication, 12(4), 1229-1247.
Fairhurst, D. (2009). Turn accepted thinking on its head. Human Resources, June,
2009.
Fan, W. (2009). Research on technology development of human resource
management
information system. Management Science and Engineering, 3(2), 34-37.
Gauzente, C., & Ranchhod, A. (2001). Ethical Marketing for Competitive
Advantage on the
Internet. Academy of Marketing Science Review, (10), 1-7.
Gunasekaran, A., & Ngai, E. W. T. (2004). Information systems in supply chain
integration and
management. European Journal of Operational Research, 159(2), 269-295.
Hammer, M. (2001). The agenda: what every business must do to dominate the
decade (1st ed.).
New York: Crown Business.
Hammer, M., & Champy, J. (1993). Reengineering the corporation: a manifesto for
business
revolution (1st ed.). New York, NY: HarperBusiness.
Jackson, G. (2007). Compartments, Customers, or Convergence? EDUCAUSE
Review, 42(3),
35-49.
Kahn, K., & Mentzer, J. (1996). Logistics and Interdepartmental Integration.
International
Journal of Physical Distribution & Logistics Management, 26(8), 6-14.
Kavanagh, M. J., & Thite, M. (2009). Human resource information systems: basics,
applications, and future directions. Los Angeles: Sage.
Kelly, E. P. & Erickson, G. S. (2005) Ethical Perspectives on the Use of Radio
Frequency
12. Identification Tags. Journal of Applied Management and Entrepreneurship, 10(3),
78-86.
Lacity, M. C. (2010). Why General Managers Need to Actively Participate in
Information
Technology Decisions. Retrieved 10 April, 2010, from
http://www.umsl.edu/~lacitym/whymis.html
Lee, H. J., Kim, J. W., & Koh, J. (2008). A Contingent Approach to Knowledge Portal
Design
for R&D Teams: Relative Importance of Knowledge Portal Functionalities. Expert
Systems with Applications, 36(2), 3662-3670.
McNurlin, B. C., Sprague, R. H., & Bui, T. X. (2009). Information systems
management in
practice (8th ed.). Upper Saddle River, N.J.: Prentice Hall.
Milne, G. R., Rohm, A. J., & Bahl, S. (2004). Consumers' protection of online
privacy and
identity. The Journal of Consumer Affairs, 38(2), 217-232.
Mujtaba, B. G. (2003). Ethical Implications of Employee Monitoring: What Leaders
Should
Consider. Journal of Applied Management and Entrepreneurship, 8(3), 22-47.
Noe, R., Hollenbeck, J., Gerhart, B., & Wright, P. (2010). Human resource
management:
gaining a competitive advantage (7th ed.). New York: McGraw-Hill.
O'Connor, R. (2008). Business Sense: More strategies to remain profitable in an
economic
downturn. Motor (November, 2008), 53-56.
Pires, G., Stanton, J., & Rita, P. (2006). The Internet, Consumer Empowerment and
Marketing
Strategies. European Journal of Marketing, 40(9/10), 936-949.
Post, D. (1996). Pooling Intellectual Capital: Thoughts on Anonymity,
Pseudonymity, and
Limited Liability in Cyberspace. University of Chicago Legal Forum, 140.
13. Scholl, F., & Hollander, J. (2003). The Changing Privacy and Security Landscape.
Business
Communications Review, May 2003.
Senate Bill No. 90 (2007). Committee on Budget and Fiscal Review. State
Government:
Information Technology, Section 1 C.F.R. (2007).
Stauss, B. & Jedrassczyk, M. (2008) Business Process Outsourcing (BPO): Value
creation
through external service providers. Journal of Applied Management and
Entrepreneurship, 13(3), 20-34.
Strohmeier, S., & Kabst, R. (2009). Organizational adoption of e-HRM in Europe:
An empirical
exploration of major adoption factors. Journal of Managerial Psychology, 24(6),
482-
501.
Tanner, L. (2004). Why Outsource Now? Electric Perspectives, 29(2) 26.
Trainor, P. (2009). Jack Welch Says HR Managers Have the Most Important Job in
America.
Retrieved 28 March, 2010, from http://hr.blr.com/HR-news/HR-
Administration/Workplace-Ethics/Jack-Welch-Says-HR-Managers-Have-the-Most-
Importan/
Volkoff, O., Strong, D., & Elmes, M. (2005). Understanding Enterprise Systems-
Enabled
Integration. European Journal of Information Systems, 14, 110-120.
Wailgum, T. (2007). ERP Definition and Solutions. Retrieved 28 March, 2010,
from
http://www.cio.com/article/40323/ERP_Definition_and_Solutions?page=9
Weill, P., & Ross, J. W. (2004). IT governance: how top performers manage IT
decision rights
for superior results. Boston: Harvard Business School Press.
14. Wilske, S., & Schiller, T. (1998). International Jurisdiction in Cyberspace: Which
states may
regulate the Internet? Federal Communications Law Journal, 50(a).
Wofford, T. D. (2002). Competitive Advantage: Strategy and human resources.
Journal of
Applied Management and Entrepreneurship, 7(1). 135.
Wright, A. (2010). Forget the Classroom: Turn to the Web for Innovative Learning
Techniques.
Retrieved 28 March, 2010, from
http://www.shrm.org/hrdisciplines/technology/Articles/Pages/WebTraining.aspx
Zeidner, R. (2008). Technology - A critical emerging competency for HR
professionals.
Retrieved 28 March, 2010, from
http://www.shrm.org/hrdisciplines/technology/Pages/TechnologyIntro.aspx