SlideShare a Scribd company logo
Makalah Perkembangan Public Relation | Humas
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Makalah
Perkembangan Public Relation di Indonesia”. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Public Relations di Universitas
Negeri Makassar.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Makassar, Mei 2013
Tim Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Asal Mula Istilah Humas
B. Perkembangan Humas di Dunia
C. Perkembangan Humas di Indonesia
D. Humas Sebagai Pembentuk Citra Positif Lembaga
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan masyarakat (Humas) atau dikenal dengan istilah Public Relation (PR)
merupakan suatu profesi yang menghubungkan antara lembaga atau organisasi baik
perusahaan profit maupun non profit dengan publiknya. Dalam hal ini masyarakat
merupakan sasaran utama humas karena memiliki penanan menentukan
kelangsungan hidup sebuah lembaga.
Edward L. Berneys dalam buku Public Relations menyatakan PR memiliki tiga
macam arti dan fungsi:
1) Memberi informasi kepada masyarakat secara persuasif.
2) Mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga demi
kepentingan kedua belah pihak.
3) Sebagai usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antar lembaga
dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya.
Humas dalam perananannya juga berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara
segenap komponen, memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan
partisipasi publik. Humas pada dasarnya menciptakan kerjasama berdasarkan
hubungan baik dengan publik.
Penjelasan di atas menunjukkan Humas memiliki peranan yang penting dalam
upaya mengintegrasikan lembaga kepada publiknya dengan mengemas citra positif
lembaga. Hal ini dilakukan agar citra positif lembaga tetap terjaga di mata publik.
Humas memiliki empat unsur falsafah (Rumanti, 2002) yang menjadi pedoman kerja
di lembaga publik. Empat falsafah itu antara lain:
1. Humas sebagai upaya mempengaruhi kemauan individu, golongan, atau
masyarakat yang menjadi sasaran dengan maksud mengubah pikiran, pendapat
publik secara umum oleh pemerintah.
2. Humas ditujukan untuk mendorong atau memajukan usaha-usaha bidang
ekonomi. Falsafah ini dipakai oleh badan usaha ekonomi yang mencari keuntungan.
3. Humas dengan menggunakan pengetahuan yang luas dan bijaksana bisa
dipergunakan dalam pencapaian tujuan.
4. Misi Humas yang perlu disampaikan kepada masyarakat diintegrasikan dengan
kebutuhan publik.
Kegiatan Humas dapat digambarkan ke dalam dua hal :
1) Sebagai profesi yang memiliki sasaran kerja berupa publik internal dan publik
eksternal. Publik internal adalah orang-orang yang terintegrasi atau tercakup dalam
organisasi; seluruh pegawai mulai dari staff hingga jendral manager. Sementara
publik eksternal ialah orang-orang yang berada di luar organisasi yang ada
hubungannya dan yang diharapkan ada hubungannya; terutama pada publik, kantor
penyiaran, pemerintah, berbagai macam perusahaan, biro iklan, dan LSM.
2) Kegiatan Humas adalah komunikasi dua arah (reciprocal two ways traffic
communications). Artinya, dalam penyampaian informasi Humas diharapkan
menghasilkan umpan balik (feedback), sehingga dapat menjadi bahan evaluasi
lembaga agar menjadi lebih baik.

B. Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dalam penyusunan makalah ini ialah bagaimana
perkembangan Humas di Indonesia dalam peranannya sebagai pembentuk citra
positif lembaga.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah :
1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Humas di Indonesia.
2. Untuk mengetahui peranan Humas terhadap sebuah lembaga.

D. Manfaat penulisan
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi tentang perkembangan
kehumasan di Indonesia dalam peranannya sebagai pembentuk citra positif
lembaga.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal Mula Istilah Humas
Humas dalam Webster’s New World Dictionarydiartikan sebagai hubungan dengan
masyarakat luas baik melalui publisitas (penyiaran media) khususnya fungsi-fungsi
organisasi dan sebagainya terkait dengan usaha menciptakan opini publik dan citra
yang menyenangkan untuk dirinya sendiri (lembaga).
Humas juga diterjemahkan sebagai profesi yang memiliki fungsi manajemen untuk
mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang
individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu
program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations
News). Sementara dalam (Moore, 2004: 6), Humas diartikan sebagai filsafat sosial
dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang
melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada
komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian
dan itikad baik.
Humas mempunyai dua pengertian. Pertama, Humas sebagai teknik komunikasi
(technique of communication) dan kedua, Humas sebagai metode komunikasi
(method of communication) (Abdurrahman, 1993: 10). Humas menyangkut suatu
bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non profit – komersial,
publik- privat, pemerintah – swasta). Artinya Humas jauh lebih luas ketimbang
pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal.
Secara umum konsep Humas sebenarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan
pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan
muncul perubahan yang berdampak (Jefkins, 2004: 2).

B. Perkembangan Humas di Dunia
Humas muncul sebagai akibat dari adanya upaya menanggulangi kelumpuhan
industri batu bara di Amerika Serikat pada tahun 1906. Upaya ini berbuah sukses
hingga kemudian merujuk pada kinerja yang disebut public relation. Ivy Ledbetter
Lee adalah pelopornya waktu itu. Atas upayanya tersebut, ia kini diangkat menjadi
The Father of Public Relations.
Perkembangan Humas juga tak lepas dari keberadaan manusia yang tak lepas dari
proses komunikasi dan proses transformasi informasi. Manusia dalam hal ini
membutuhkan informasi dalam upaya mengintegrasikan kehidupan dalam
masyarakat.
Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan
yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode
perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik,
menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.

Gambaran kronologis PR di dunia :
Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri
didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh
1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata
kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena
penelitian yang rutin dan kontinyu. Di Amerika perkembangannya lebih ke arah
bisnis.
1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu
aspek saja.
1979-1990 : Profesional / internasional memasuki globalisasi dalam perubahan
mental dan kualitas
1990-sekarang :
a) Perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku
secara nasioal/internasional
b) Membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional
c) saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai dengan
kebutuhan era global / informasi

C. Perkembangan Humas di Indonesia
Sejarah perkembangan Humas di Indonesia secara konsepsional terjadi pada tahun
1950-an. Saat itu berdiri organisasi Humas pertama kali di perusahaan perminyakan
negara (Pertamina). Adanya divisi HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan
Masyarakat) Pertamina ini sangat penting dalam upaya menjalin hubungan
komunikasi timbal balik dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan
swasta/BUMN/Asing dan masyarakat.
Rosady Ruslan, SH, MM membagi perkembangan Humas di Indonesia dalam 4
periode sebagai berikut :
1. Periode 1 (Tahun 1962)
Secara resmi pembentukan Humas di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet
Perdana Menteri Juanda, yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah
harus membentuk bagian/divisi Humas. Dijelaskan pula garis besar tugas
kehumasan dinas pemerintah adalah : Tugas strategis yaitu ikut serta dalam proses
pembuatan keputusan oleh pimpinan hingga pelaksanaaannya. Dan tugas taktis
yaitu memberikan informasi, motivasi, pelaksanaaan komunikasi timbal balik dua
arah supaya tercipta citra atas lembaga/institusi yang diwakilinya.
2. Periode 2 (Tahun 1967 – 1971)
Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata
kerja badan ini antara lain ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam
pembangunan, khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan
pembinaan dan pengembangan profesi kehumasan.
Tahun 1967, berdiri Koordinasi antar Humas Departemen/ Lembaga Negara yang
disingkat “Bakor” yang secara ex officio dipimpin oleh pimpinan pada setiap
departemen. Tahun 1970- 1971, Bakor diubah menjadi Bako-humas (Badan
Koordinasi Kehumasan Pemerintah) yang diatur melalui SK Menpen No.
31/Kep/Menpen/tahun 1971. Kerjasama antara Humas departemen/institusi tersebut
menitikberatkan pada pemantapan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam
operasi penerangan dan kehumasan.
3. Periode 3 (Tahun 1972 – 1993)
Periode ini ditandai dengan munculnya Humaskalangan profesional pada lembaga
swasta umum. Dengan indikator sebagai berikut:
a) Tanggal 15 desember 1972 didirikannya Perhimpunan Hubungan Masyarakat
Indonesia (Perhumas) sebagai wadah profesi HUMAS oleh kalangan praktisi swasta
dan pemerintah. Seperti wardiman Djojonegoro (mantan mendikbud), Marah
Joenoes (mantan kahupmas Pertamina), dll. Pada konvensi Nasional HUMAS di
Bandung akhir tahun 1993 lahirlah Kode Etik Kehumasan Indonesia (KEK).
Perhumas juga tercatat sebagai anggota International Public Relations Association
(IPRA) dan ASEAN Public Relations Organization (FAPRO).
b) Tanggal 10 April 1987 di jakarta, terbentuklan suatu wadah profesi HUMAS
lainnya yang disebut dengan Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI).
Tujuannya adalah sebuah wadah profesi berbentuk organisasi perusahaan –
perusahaaan public relations yang independen (konsultan jasa kehumasan).
4. Periode 4 (Tahun 1995 – Sekarang)
Periode ini Public Relations berkembang di kalangan swasta bidang profesional
khusus (spesialisasi PR/HUMAS bidang industri pelayanan jasa). Dengan indikator
sebagai berikut:
a) Tanggal 27 November 1995 terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang (H-3).
Himpunan ini diperuntukkan sebagai wadah organisasi profesi HUMAS bidang jasa
perhotelan, berkaitan erat dengan organisasi PHRI (Perhimpunan Hotel dan
Restoran di Indonesia).
b) Tanggal 13 september 1996 diresmikannya Forum Komunikasi Antar Humas
Perbankan (FORKAMAS) oleh Gubernur BI Soedradjad Djiwandono. Forum ini
resmi bagi para pejabat HUMAS (Public Relations Officer), baik bank pemerintah
(HIMBARA), swasta (PERBANAS), dan asing yang beroperasi di bidang jasa
perbankan di Indonesia.
c) Keluarnya SK BAPEPAM No.63/1996, tentang wajibnya pihak emiten
(perusahaan yang go public) di Pasar Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek
Surabaya memiliki lembaga Corporate Secretary.
d) Berdirinya PRSI (Pulic Relations Society of Indonesia) pada tanggal 11 november
2003 di Jakarta. ini menyerupai PRSA ( Public Relations Society of Amerika),
sebuah organisasi profesional yang bergengsi dan berpengaruh serta mampu
memberikan sertifikasi akreditasi PR Profesional (APR) di Amerika yang diakui
secara internasional.
PRSI atau Masyarakat PR Indonesia (MAPRI) pertama kali dipimpin oleh August
Parengkuan, seorang wartawan senior harian Kompas dan mantan ketua PerhumasIndonesia. Tujuan organisasi ini adalah meningkatkan kesadaran, kepedulian,
kebersamaan, pemberdayaan serta pastisipasi para anggotanya untuk berkiprah
sebagai PR professional dalam aktivitas secara nasional maupun internasional.
Wakil Ketua Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas), Halim
Mahfudz, mengatakan Perusahaan yang bergerak di bidang pubilc relations (PR) di
Indonesia kini berkembang pesat, seiring bakal terjadinya perekonomian bebas pada
tahun 2010. Saat ini ada sekitar 50-60 perusahaan PR yang dikelola oleh
pengusaha Indonesia maupun asing yang berani mempublikasikan diri. Selain itu,
diprediksi ada puluhan perusahaan PR yang belum berani memunculkan diri.

D. Humas Sebagai Pembentuk Citra Positif Lembaga
Menurut Dozier (1992) peranan praktisi humas dalam organisasi merupakan salah
satu kunci penting untuk pemahaman akan fungsi public relations dan komunikasi
organisasi disamping sebagai sarana pengembangan pencapaian profesionalitas
dari praktisi humas.
Secara sederhana tugas praktisi kehumasan adalah menjadi penghubung antara
lembaga publik dengan masyarakat luas, agar tercapai saling pengertian, kerjasama
dan sinergi yang positif antara berbagai pihak yang ada. Dalam konteks lembaga
lembaga public, sejatinya peran melayani dan mengembangkan dukungan publik
guna mencapai tujuan organisasi-lah yang sangat penting dimainkan.
Pada konteks ini, praktisi humas harus bisa membentuk nilai, pemahaman, sikap,
hingga perilaku publik agar sejalan dengan kebutuhan organisasi. Melalui
pengemasan pesan-pesan komunikasi publik yang lebih banyak berisikan tentang
apa dan siapa serta apa manfaat keberadaan organisasi. Pesan-pesan ini dapat
dikomunikasikan melalui media massa atau media lain yang dipilih sesuai dengan
target sasaran.
Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya,
terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena
itu, PR dituntut mampu menjadikan public memahami suatu pesan yang dikemas,
demi menjaga reputasi atau citra positif lembaga. yang diwakilinya.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Edward L. Berneys dalam buku Public Relations menyatakan PR memiliki tiga
macam arti dan fungsi:
1) Memberi informasi kepada masyarakat secara persuasif.
2) Mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga demi
kepentingan kedua belah pihak.
3) Sebagai usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antar lembaga
dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya.
Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan
yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode
perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik,
menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.
Rosady Ruslan, SH, MM membagi perkembangan Humas di Indonesia dalam 4
periode :
1. Periode 1 (Tahun 1962)
2. Periode 2 (Tahun 1967 – 1971)
3. Periode 3 (Tahun 1972 – 1993)
4. Periode 4 (Tahun 1995 – Sekarang)
Menurut Dozier (1992) peranan praktisi humas dalam organisasi merupakan salah
satu kunci penting untuk pemahaman akan fungsi public relations dan komunikasi
organisasi disamping sebagai sarana pengembangan pencapaian profesionalitas
dari praktisi humas.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya
Bakti
Effendy, Onong Uchjana. 1999. Hubungan Masyarakat. Suatu Study Komunikologis.
Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti
Moore, Frazier. 2004. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung:
Rosda.
Rachmadi. F. 1994. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Gramedia
Rumanti, Maria Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relations: Teori dan Praktek.
Jakarta: Gramedia Widiasarana.
Ruslan Rosady. 1998. Manajemen PR & Media Komunikasi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada

More Related Content

What's hot

Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theory
mankoma2012
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fd
Frans Dione
 
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
Amallya Luckyta
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
Ratih Aini
 
Prinsip dan Tujuan Komunikasi Interpersonal
Prinsip dan Tujuan Komunikasi InterpersonalPrinsip dan Tujuan Komunikasi Interpersonal
Prinsip dan Tujuan Komunikasi InterpersonalErvina Nurjanah
 
Model aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahapModel aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahap
Lusia Tri
 
Materi Cyber Public Relation 1
Materi Cyber Public Relation 1Materi Cyber Public Relation 1
Materi Cyber Public Relation 1
Adinda Suryandani
 
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiKepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Lisa Ramadhanty
 
Mitos Komunikasi dan Pembangunan
Mitos Komunikasi dan PembangunanMitos Komunikasi dan Pembangunan
Mitos Komunikasi dan Pembangunan
Atika Rusli
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lain
Harles Janang
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikmankoma2013
 
Efek media
Efek mediaEfek media
Efek media
Ratih Aini
 
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan SimetrisHubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Stisipol Candradimuka Palembang
 
Persepsi dan komunikasi dalam organisasi
Persepsi dan komunikasi dalam organisasiPersepsi dan komunikasi dalam organisasi
Persepsi dan komunikasi dalam organisasi
haniftravel
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
Pastime.net
 
Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMohammad Nawawi
 

What's hot (20)

Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theory
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fd
 
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
Komunikasi organisasi "Komunikasi dan Struktur Organisasi"
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
Prinsip dan Tujuan Komunikasi Interpersonal
Prinsip dan Tujuan Komunikasi InterpersonalPrinsip dan Tujuan Komunikasi Interpersonal
Prinsip dan Tujuan Komunikasi Interpersonal
 
Makalah Dampak kom massa
Makalah Dampak kom massaMakalah Dampak kom massa
Makalah Dampak kom massa
 
Masyarakat cyber
Masyarakat cyberMasyarakat cyber
Masyarakat cyber
 
Model aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahapModel aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahap
 
Materi Cyber Public Relation 1
Materi Cyber Public Relation 1Materi Cyber Public Relation 1
Materi Cyber Public Relation 1
 
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiKepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
 
Mitos Komunikasi dan Pembangunan
Mitos Komunikasi dan PembangunanMitos Komunikasi dan Pembangunan
Mitos Komunikasi dan Pembangunan
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lain
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
 
Efek media
Efek mediaEfek media
Efek media
 
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan SimetrisHubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
Hubungan Masyarakat Asimetris dan Simetris
 
Persepsi dan komunikasi dalam organisasi
Persepsi dan komunikasi dalam organisasiPersepsi dan komunikasi dalam organisasi
Persepsi dan komunikasi dalam organisasi
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 
Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publik
 
2.1 Pengantar Sistem
2.1 Pengantar Sistem2.1 Pengantar Sistem
2.1 Pengantar Sistem
 

Similar to Makalah perkembangan public relation

Tugas Resume Buku Humas
Tugas Resume Buku HumasTugas Resume Buku Humas
Tugas Resume Buku HumasAsri Ismardini
 
Tugas resume buku humas
Tugas resume buku humasTugas resume buku humas
Tugas resume buku humasicuss28
 
PUBLIC RELATIONS
PUBLIC RELATIONSPUBLIC RELATIONS
PUBLIC RELATIONStriewuland
 
3. Definisi Public Relations
 3. Definisi Public Relations 3. Definisi Public Relations
3. Definisi Public Relations
AdePutraTunggali
 
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan DananyaOrganisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
Serenity 101
 
Fungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relationFungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relation
kaharudin6
 
Humasqhu
HumasqhuHumasqhu
Humasqhulolii12
 
PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptx
PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptxPUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptx
PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptx
RastriKusumaningrum
 
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLERRole of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLER
Kanaidi ken
 
Materi1 mpr{v}
Materi1 mpr{v}Materi1 mpr{v}
Materi1 mpr{v}
ferderika
 
Menyusun naskah
Menyusun naskahMenyusun naskah
Menyusun naskah
AkbarTanjung26
 
Mengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PRMengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PRDhenim Prianka
 
1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ub1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ubmuwafik
 
Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Dae...
Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi  Dae...Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi  Dae...
Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Dae...
Dunia Pendidikan
 
Pengantar Public Relations
Pengantar Public RelationsPengantar Public Relations
Pengantar Public Relations
Aliyah Nur'aini Hanum
 
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraSkripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraOperator Warnet Vast Raha
 
Peranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatPeranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakat
Anank Clalu Stia
 
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaranMengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaran
AsmidiAs
 
Tm1 tph - pengantar kehumasan (introduction)
Tm1   tph - pengantar kehumasan (introduction)Tm1   tph - pengantar kehumasan (introduction)
Tm1 tph - pengantar kehumasan (introduction)Loretta Dya
 

Similar to Makalah perkembangan public relation (20)

Tugas Resume Buku Humas
Tugas Resume Buku HumasTugas Resume Buku Humas
Tugas Resume Buku Humas
 
Tugas resume buku humas
Tugas resume buku humasTugas resume buku humas
Tugas resume buku humas
 
PUBLIC RELATIONS
PUBLIC RELATIONSPUBLIC RELATIONS
PUBLIC RELATIONS
 
3. Definisi Public Relations
 3. Definisi Public Relations 3. Definisi Public Relations
3. Definisi Public Relations
 
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan DananyaOrganisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
Organisasi Nirlaba, Tantangan dan Penggalangan Dananya
 
Fungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relationFungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relation
 
Humasqhu
HumasqhuHumasqhu
Humasqhu
 
PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptx
PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptxPUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptx
PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHAN DAN KORPORASI Part 1.pptx
 
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLERRole of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLER
 
Materi1 mpr{v}
Materi1 mpr{v}Materi1 mpr{v}
Materi1 mpr{v}
 
Menyusun naskah
Menyusun naskahMenyusun naskah
Menyusun naskah
 
Mengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PRMengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PR
 
1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ub1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ub
 
Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Dae...
Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi  Dae...Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi  Dae...
Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Dae...
 
Pengantar Public Relations
Pengantar Public RelationsPengantar Public Relations
Pengantar Public Relations
 
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraSkripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
 
Peranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatPeranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakat
 
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaranMengenal dan mengidentifikasi public sasaran
Mengenal dan mengidentifikasi public sasaran
 
Lap pkn (revisi konsul 1)
Lap pkn (revisi konsul 1)Lap pkn (revisi konsul 1)
Lap pkn (revisi konsul 1)
 
Tm1 tph - pengantar kehumasan (introduction)
Tm1   tph - pengantar kehumasan (introduction)Tm1   tph - pengantar kehumasan (introduction)
Tm1 tph - pengantar kehumasan (introduction)
 

Makalah perkembangan public relation

  • 1. Makalah Perkembangan Public Relation | Humas KATA PENGANTAR Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Makalah Perkembangan Public Relation di Indonesia”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Public Relations di Universitas Negeri Makassar. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Makassar, Mei 2013 Tim Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan D. Manfaat Penulisan BAB II PEMBAHASAN A. Asal Mula Istilah Humas B. Perkembangan Humas di Dunia C. Perkembangan Humas di Indonesia D. Humas Sebagai Pembentuk Citra Positif Lembaga BAB III PENUTUP Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan masyarakat (Humas) atau dikenal dengan istilah Public Relation (PR) merupakan suatu profesi yang menghubungkan antara lembaga atau organisasi baik
  • 2. perusahaan profit maupun non profit dengan publiknya. Dalam hal ini masyarakat merupakan sasaran utama humas karena memiliki penanan menentukan kelangsungan hidup sebuah lembaga. Edward L. Berneys dalam buku Public Relations menyatakan PR memiliki tiga macam arti dan fungsi: 1) Memberi informasi kepada masyarakat secara persuasif. 2) Mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga demi kepentingan kedua belah pihak. 3) Sebagai usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antar lembaga dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya. Humas dalam perananannya juga berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen, memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik. Humas pada dasarnya menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan baik dengan publik. Penjelasan di atas menunjukkan Humas memiliki peranan yang penting dalam upaya mengintegrasikan lembaga kepada publiknya dengan mengemas citra positif lembaga. Hal ini dilakukan agar citra positif lembaga tetap terjaga di mata publik. Humas memiliki empat unsur falsafah (Rumanti, 2002) yang menjadi pedoman kerja di lembaga publik. Empat falsafah itu antara lain: 1. Humas sebagai upaya mempengaruhi kemauan individu, golongan, atau masyarakat yang menjadi sasaran dengan maksud mengubah pikiran, pendapat publik secara umum oleh pemerintah. 2. Humas ditujukan untuk mendorong atau memajukan usaha-usaha bidang ekonomi. Falsafah ini dipakai oleh badan usaha ekonomi yang mencari keuntungan. 3. Humas dengan menggunakan pengetahuan yang luas dan bijaksana bisa dipergunakan dalam pencapaian tujuan. 4. Misi Humas yang perlu disampaikan kepada masyarakat diintegrasikan dengan kebutuhan publik. Kegiatan Humas dapat digambarkan ke dalam dua hal : 1) Sebagai profesi yang memiliki sasaran kerja berupa publik internal dan publik eksternal. Publik internal adalah orang-orang yang terintegrasi atau tercakup dalam organisasi; seluruh pegawai mulai dari staff hingga jendral manager. Sementara publik eksternal ialah orang-orang yang berada di luar organisasi yang ada hubungannya dan yang diharapkan ada hubungannya; terutama pada publik, kantor penyiaran, pemerintah, berbagai macam perusahaan, biro iklan, dan LSM. 2) Kegiatan Humas adalah komunikasi dua arah (reciprocal two ways traffic communications). Artinya, dalam penyampaian informasi Humas diharapkan menghasilkan umpan balik (feedback), sehingga dapat menjadi bahan evaluasi lembaga agar menjadi lebih baik. B. Rumusan Masalah Masalah yang diangkat dalam penyusunan makalah ini ialah bagaimana perkembangan Humas di Indonesia dalam peranannya sebagai pembentuk citra positif lembaga.
  • 3. C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah : 1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Humas di Indonesia. 2. Untuk mengetahui peranan Humas terhadap sebuah lembaga. D. Manfaat penulisan Penyusunan makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi tentang perkembangan kehumasan di Indonesia dalam peranannya sebagai pembentuk citra positif lembaga. BAB II PEMBAHASAN A. Asal Mula Istilah Humas Humas dalam Webster’s New World Dictionarydiartikan sebagai hubungan dengan masyarakat luas baik melalui publisitas (penyiaran media) khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya terkait dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri (lembaga). Humas juga diterjemahkan sebagai profesi yang memiliki fungsi manajemen untuk mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News). Sementara dalam (Moore, 2004: 6), Humas diartikan sebagai filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik. Humas mempunyai dua pengertian. Pertama, Humas sebagai teknik komunikasi (technique of communication) dan kedua, Humas sebagai metode komunikasi (method of communication) (Abdurrahman, 1993: 10). Humas menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non profit – komersial, publik- privat, pemerintah – swasta). Artinya Humas jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal. Secara umum konsep Humas sebenarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak (Jefkins, 2004: 2). B. Perkembangan Humas di Dunia Humas muncul sebagai akibat dari adanya upaya menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat pada tahun 1906. Upaya ini berbuah sukses hingga kemudian merujuk pada kinerja yang disebut public relation. Ivy Ledbetter Lee adalah pelopornya waktu itu. Atas upayanya tersebut, ia kini diangkat menjadi The Father of Public Relations.
  • 4. Perkembangan Humas juga tak lepas dari keberadaan manusia yang tak lepas dari proses komunikasi dan proses transformasi informasi. Manusia dalam hal ini membutuhkan informasi dalam upaya mengintegrasikan kehidupan dalam masyarakat. Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya. Gambaran kronologis PR di dunia : Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi. 1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh 1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani 1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai 1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi 1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu 1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui 1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu. Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis. 1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek saja. 1979-1990 : Profesional / internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas 1990-sekarang : a) Perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional b) Membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional c) saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global / informasi C. Perkembangan Humas di Indonesia Sejarah perkembangan Humas di Indonesia secara konsepsional terjadi pada tahun 1950-an. Saat itu berdiri organisasi Humas pertama kali di perusahaan perminyakan negara (Pertamina). Adanya divisi HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan Masyarakat) Pertamina ini sangat penting dalam upaya menjalin hubungan komunikasi timbal balik dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan swasta/BUMN/Asing dan masyarakat. Rosady Ruslan, SH, MM membagi perkembangan Humas di Indonesia dalam 4 periode sebagai berikut : 1. Periode 1 (Tahun 1962) Secara resmi pembentukan Humas di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet Perdana Menteri Juanda, yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian/divisi Humas. Dijelaskan pula garis besar tugas kehumasan dinas pemerintah adalah : Tugas strategis yaitu ikut serta dalam proses
  • 5. pembuatan keputusan oleh pimpinan hingga pelaksanaaannya. Dan tugas taktis yaitu memberikan informasi, motivasi, pelaksanaaan komunikasi timbal balik dua arah supaya tercipta citra atas lembaga/institusi yang diwakilinya. 2. Periode 2 (Tahun 1967 – 1971) Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata kerja badan ini antara lain ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam pembangunan, khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan pembinaan dan pengembangan profesi kehumasan. Tahun 1967, berdiri Koordinasi antar Humas Departemen/ Lembaga Negara yang disingkat “Bakor” yang secara ex officio dipimpin oleh pimpinan pada setiap departemen. Tahun 1970- 1971, Bakor diubah menjadi Bako-humas (Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah) yang diatur melalui SK Menpen No. 31/Kep/Menpen/tahun 1971. Kerjasama antara Humas departemen/institusi tersebut menitikberatkan pada pemantapan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam operasi penerangan dan kehumasan. 3. Periode 3 (Tahun 1972 – 1993) Periode ini ditandai dengan munculnya Humaskalangan profesional pada lembaga swasta umum. Dengan indikator sebagai berikut: a) Tanggal 15 desember 1972 didirikannya Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) sebagai wadah profesi HUMAS oleh kalangan praktisi swasta dan pemerintah. Seperti wardiman Djojonegoro (mantan mendikbud), Marah Joenoes (mantan kahupmas Pertamina), dll. Pada konvensi Nasional HUMAS di Bandung akhir tahun 1993 lahirlah Kode Etik Kehumasan Indonesia (KEK). Perhumas juga tercatat sebagai anggota International Public Relations Association (IPRA) dan ASEAN Public Relations Organization (FAPRO). b) Tanggal 10 April 1987 di jakarta, terbentuklan suatu wadah profesi HUMAS lainnya yang disebut dengan Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI). Tujuannya adalah sebuah wadah profesi berbentuk organisasi perusahaan – perusahaaan public relations yang independen (konsultan jasa kehumasan). 4. Periode 4 (Tahun 1995 – Sekarang) Periode ini Public Relations berkembang di kalangan swasta bidang profesional khusus (spesialisasi PR/HUMAS bidang industri pelayanan jasa). Dengan indikator sebagai berikut: a) Tanggal 27 November 1995 terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang (H-3). Himpunan ini diperuntukkan sebagai wadah organisasi profesi HUMAS bidang jasa perhotelan, berkaitan erat dengan organisasi PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran di Indonesia). b) Tanggal 13 september 1996 diresmikannya Forum Komunikasi Antar Humas Perbankan (FORKAMAS) oleh Gubernur BI Soedradjad Djiwandono. Forum ini resmi bagi para pejabat HUMAS (Public Relations Officer), baik bank pemerintah (HIMBARA), swasta (PERBANAS), dan asing yang beroperasi di bidang jasa perbankan di Indonesia.
  • 6. c) Keluarnya SK BAPEPAM No.63/1996, tentang wajibnya pihak emiten (perusahaan yang go public) di Pasar Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya memiliki lembaga Corporate Secretary. d) Berdirinya PRSI (Pulic Relations Society of Indonesia) pada tanggal 11 november 2003 di Jakarta. ini menyerupai PRSA ( Public Relations Society of Amerika), sebuah organisasi profesional yang bergengsi dan berpengaruh serta mampu memberikan sertifikasi akreditasi PR Profesional (APR) di Amerika yang diakui secara internasional. PRSI atau Masyarakat PR Indonesia (MAPRI) pertama kali dipimpin oleh August Parengkuan, seorang wartawan senior harian Kompas dan mantan ketua PerhumasIndonesia. Tujuan organisasi ini adalah meningkatkan kesadaran, kepedulian, kebersamaan, pemberdayaan serta pastisipasi para anggotanya untuk berkiprah sebagai PR professional dalam aktivitas secara nasional maupun internasional. Wakil Ketua Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas), Halim Mahfudz, mengatakan Perusahaan yang bergerak di bidang pubilc relations (PR) di Indonesia kini berkembang pesat, seiring bakal terjadinya perekonomian bebas pada tahun 2010. Saat ini ada sekitar 50-60 perusahaan PR yang dikelola oleh pengusaha Indonesia maupun asing yang berani mempublikasikan diri. Selain itu, diprediksi ada puluhan perusahaan PR yang belum berani memunculkan diri. D. Humas Sebagai Pembentuk Citra Positif Lembaga Menurut Dozier (1992) peranan praktisi humas dalam organisasi merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman akan fungsi public relations dan komunikasi organisasi disamping sebagai sarana pengembangan pencapaian profesionalitas dari praktisi humas. Secara sederhana tugas praktisi kehumasan adalah menjadi penghubung antara lembaga publik dengan masyarakat luas, agar tercapai saling pengertian, kerjasama dan sinergi yang positif antara berbagai pihak yang ada. Dalam konteks lembaga lembaga public, sejatinya peran melayani dan mengembangkan dukungan publik guna mencapai tujuan organisasi-lah yang sangat penting dimainkan. Pada konteks ini, praktisi humas harus bisa membentuk nilai, pemahaman, sikap, hingga perilaku publik agar sejalan dengan kebutuhan organisasi. Melalui pengemasan pesan-pesan komunikasi publik yang lebih banyak berisikan tentang apa dan siapa serta apa manfaat keberadaan organisasi. Pesan-pesan ini dapat dikomunikasikan melalui media massa atau media lain yang dipilih sesuai dengan target sasaran. Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena itu, PR dituntut mampu menjadikan public memahami suatu pesan yang dikemas, demi menjaga reputasi atau citra positif lembaga. yang diwakilinya. BAB III PENUTUP
  • 7. Kesimpulan Edward L. Berneys dalam buku Public Relations menyatakan PR memiliki tiga macam arti dan fungsi: 1) Memberi informasi kepada masyarakat secara persuasif. 2) Mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga demi kepentingan kedua belah pihak. 3) Sebagai usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antar lembaga dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya. Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya. Rosady Ruslan, SH, MM membagi perkembangan Humas di Indonesia dalam 4 periode : 1. Periode 1 (Tahun 1962) 2. Periode 2 (Tahun 1967 – 1971) 3. Periode 3 (Tahun 1972 – 1993) 4. Periode 4 (Tahun 1995 – Sekarang) Menurut Dozier (1992) peranan praktisi humas dalam organisasi merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman akan fungsi public relations dan komunikasi organisasi disamping sebagai sarana pengembangan pencapaian profesionalitas dari praktisi humas. DAFTAR PUSTAKA Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti Effendy, Onong Uchjana. 1999. Hubungan Masyarakat. Suatu Study Komunikologis. Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti Moore, Frazier. 2004. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: Rosda. Rachmadi. F. 1994. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Gramedia Rumanti, Maria Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relations: Teori dan Praktek. Jakarta: Gramedia Widiasarana. Ruslan Rosady. 1998. Manajemen PR & Media Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada